Pada hari ini Senin tanggal Sembilan Belas bulan Desember tahun Dua Ribu
Dua Puluh Dua bertempat di Desa Jambudipa, kami yang bertandatangan di
bawah ini :
I. Nama : HERI INDRAWAN
Jabatan : Kaur Umum
Alamat : Kp Paratag Jambudipa Cisarua
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
II. Nama : AHMAD SUTISNA
Jabatan : Pemilik Konter Pulsa
Alamat : Kp Muril Rahayu RT 02 RW 15 Ds Jambudipa
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA disebut PARA PIHAK.
Bahwa PARA PIHAK telah sepakat dan setuju untuk mengadakan perjanjian,
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup pekerjaan dalam perjanjian ini adalah berupa pengadaan Pulsa
untuk Ketua RW se wilayah Desa Jambudipa.
Pasal 2
NILAI PEKERJAAN
Nilai pekerjaan yang disepakati untuk menyelesaikan pekerjaan dalam
perjanjian ini adalah sebesar Rp. 10.800.000,- ( Sepuluh Juta Delapan
Ratus Ribu Rupiah ) belum termasuk bea pajak dan bea materai dan
pembayaran dilakukan dengan mekanisme transfer.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jangka waktu untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 7 hari kerja mulai
tanggal 27 Desember 2022 sampai dengan 03 Januari 2023 sehingga
pekerjaan harus selesai dan diserahkan pada tanggal 04 Januari 2022
Pasal 5
KAHAR/FORCE MAJEURE
1) Keadaan kahar/force majeure merupakan salah satu keadaan yang
terjadi di luar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
2) Keadaan kahar dalam Surat Perjanjian Pengadaan Barang/Jasa di Desa
meliputi:
a. Bencana alam
b. bencana sosial; dan/atau
c. kebakaran.
3) Apabila terjadi keadaan kahar/force majeure sebagaimana dimaksud
ayat (1), maka PARA PIHAK terbebas dari kewajiban yang harus
dilaksanakan.
4) Dalam hal terjadi keadaan kahar, PIHAK KEDUA memberitahukan
tentang terjadinya keadaan kahar kepada PIHAK PERTAMA secara
tertulis dalam waktu paling lambat tujuh ( 7 ) hari kalender sejak
terjadinya keadaan kahar, dengan menyertakan salinan asli pernyataan
kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5) Hal-hal merugikan dalam pelaksanaan pekerjaan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian PIHAK KEDUA tidak termasuk kategori
keadaan kahar.
6) Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan terjadinya
keadaan kahar tidak dikenakan sanksi.
7) Setelah terjadinya keadaan kahar, PARA PIHAK dapat melakukan
kesepakatan kembali, dan selanjutnya dituangkan dalam perubahan
Surat Perjanjian Kerja.
Pasal 6
PEMUTUSAN SURAT PERJANJIAN
1) PIHAK PERTAMA secara sepihak dapat melakukan pemutusan Surat
Perjanjian Kerja apabila:
a. Waktu keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan PIHAK
KEDUA sudah melampaui empat belas ( 14 ) hari kalender sesuai
Pasal 4.
b. PIHAK KEDUA lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya
dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
2) Apabila PIHAK KEDUA terbukti melakukan Korupsi Kolusi Nepotisme,
kecurangan dan/ atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang berwenang
Pasal 7
SANKSI
1) PIHAK KEDUA dapat diberikan sanksi jika terbukti melakukan dengan
sengaja perbuatan atau tindakan sebagai berikut :
a. berusaha mempengaruhi PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang
berwenang dalam bentuk dan cara apapun, baik langsung maupun
tidak langsung guna memenuhi keinginannya yang bertentangan
dengan ketentuan prosedur yang telah ditetapkan dalam Surat
Perjanjian Kerja, dan/ atau ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
b. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan
lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan Pengadaan
Barang/Jasa atau pekerjaan;
c. mengundurkan diri dari pelaksanaan Perjanjian Kerja dengan alasan
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan/atau tidak dapat
diterima oleh PIHAK PERTAMA;
d. tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian
Kerja.
2) Perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dikenakan sanksi berupa:
a. sanksi administratif, berupa peringatan/teguran tertulis;
b. gugatan secara perdata; dan/atau
c. pelaporan secara pidana kepada pihak yang berwenang.
3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dan huruf c,
dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
4) Apabila penyelesaian pekerjaan melebihi batas waktu yang telah
disepakati, maka PIHAK KEDUA harus membayar denda sebesar 100%
dari nilai pekerjaan dengan nominal sebesar Rp. 10.800.000,- ( Sepuluh
Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah ).
Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Mengetahui,
Kepala Desa Jambudipa
selaku
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa
CECE SURYADI