Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. VISI, MISI DAN MOTTO RUMAH SAKIT WOODWARD PALU


1. VISI
Tercapainya pelayanan dan derajat kesehatan yang optimal, holistic dan
komprehensif.

2. MISI
Melaksanakan pengabdian dan pelayanan yang bermutu berdasarkan Hukum
Kasih (Lukas 10:27)

3. MOTTO
Melayani dengan kasih

B. PENGERTIAN DAN TUJUAN


1. Pengertian
Pemeliharaan adalah serangkaian kegiatan terorganisasi yang meliputi pengaturan
terhadap tekhnik pengoperasian sarana pemeliharaan dan perbaikan sarana di
Rumah Sakit.
Sarana Rumah Sakit : peralatan yang dimiliki oleh Rumah Sakit baik peralatan
medis maupun peralatan non medis yang meliputi instalasi alat pendingin,
instalasi alat komunikasi, instalasi listrik, instalasi pengelolaan air, instalasi
pemeliharaan bangunan dan perbaikan peralatan non medis.

2. Tujuan
Terpeliharanya sarana Rumah Sakit untuk menunjang peningkatan pelayanan
Rumah Sakit dan mendukung tercapainya tertib administrasi dan manajemen
Rumah Sakit.

C. PERAN UNIT KERJA IPSRS


1. Kedudukan IPSRS
Instalasi IPSRS adalah sub bagian dari Sistem Kerja Struktural Rumah Sakit
Woodward yang dipimpin oleh Kasubag. Yang dalam pelaksanaan tugas-tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Rumah Sakit melalui
Kepala Bagian Pemeliharaan, dan juga mengadakan koordinasi yang baik dengan
unit/bagian instalasi lain yang terkait dalam struktur Rumah Sakit.

2. Tugas Pokok
Memberikan pelayanan pemeliharaan, cara pengoperasian alat dan perbaikan
sarana di Rumah Sakit.
Membantu pemeliharaan atau perbaikan sarana pada cabang pelayanan kesehatan yang
dimiliki oleh Rumah Sakit Woodward Palu.

3. Fungsi
IPSRS bersama dengan unit / bagian / instalasi yang terkait dalam Rumah Sakit
Woodward Palu. Mempunyai fungsi ikut serta dalam meningkatkan derajat kesehatan
secara optimal, holistic, komprehensif dengan cara memelihara sarana maupun prasarana
yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit dalam menunjang kelancaran medis.

4. Tanggung Jawab
IPSRS bertanggung jawab terhadap pelayanan Rumah Sakit khususnya pengaturan
terhadap pemeliharaan, perbaikan dan cara pengoperasian peralatan sehingga dapat
berfungsi secara optimal.

5. Pengorganisasian
Instalasi dipimpin oleh orang yang mempunyai pengalaman kemampuan tekhnis
di bidangnya yang dalam tugas kesehariannya dibantu oleh Petugas / Karyawan.
Dalam menjalankan tugasnya, terkadang IPSRS bekerjasama dan koordinasi
dengan unit/bagian/instalasi lain dalam lingkup Rumah Sakit Woodward Palu.
Tugas-tugas Administrasi IPSRS dikerjakan oleh Petugas Bagian Administrasi dan
dibantu oleh Petugas lainnya.

6. Uraian Tugas dan Wewenang


a.Kepala Sub Bagian IPSRS
 Menentukan kebijaksanaan dan mengendalikan kelancaran organisasi,
administrasi dan pengumpulan bahan peralatan dalam pemeliharaan sarana
rumah sakit.
 Mengatur pelaksanaan pelayanan.
 Melakukan koordinasi antara satuan kerja/unit di rumah sakit atau di luar
rumah sakit melalui Kepala Bagian Pemeliharaan.
 Menentukan kebijakan dalam pengadaan kelengkapan peralatan
perbengkelan dan peralatan perbaikan.
 Mempelajari dan mengupayakan kegiatan-kegiatan pelayanan yang
mencakup efisien, efektif dan ekonomis.
 Melaporkan pertanggungjawaban pemeliharaan kepada Kepala Bagian
Pemeliharaan.
 Membina dan mengatur formasi tugas karyawan.

b. Pelaksana IPSRS
 Membuat perencanaan pemeliharaan sarana sesuai dengan pedoman yang
ditentukan oleh persetujuan Kabag. Pemeliharaan.
 Membantu tugas administrasi dalam pembuatan laporan bulanan atau
anfrahan.

c.Administrasi
 Membuat laporan rutin bulanan bersama-sama Kasubag. IPSRS kepada
Kabag.Pemeliharaan
 Mengarsipkan surat-surat masuk dan surat keluar.
 Membantu Kabag. dalam mengatur administrasi IPSRS

d. Fasilitas
 Ruang Kantor berada di sebelah kanan Ruang Penyakit Dalam.
 Ruang Perbengkelan dan Penyimpanan Peralatan serta bahan
Pemeliharaan.
 Sarana pemeliharaan berupa extention phone no.150

e.Kebijakan dan Prosedur


Prosedur Pemeliharaan Sarana di Rumah Sakit mengacu pada efisiensi kerja
dengan mempertimbangkan biaya pemeliharaan sarana tanpa mengabaikan efektifitas
sarana.
1. Instansi dipimpin oleh Kabag.IPSRS dibantu oleh beberapa petugas instalasi
2. Tersedianya sarana instalasi yang menunjang seperti :
 Instalasi Alat Komunikasi
 Instalasi Gas Medis
 Instalasi Listrik
 Instalasi Pengelolaan Air
 Instalasi Pemeliharaan Bangunan dan Perbaikan Peralatan Non Medis
 Instalasi Alat Medis
3. Perlengkapan administrasi :
 Buku Inventaris
 Buku dan Kartu Kunjungan Pemeliharaan.
 Buku Laporan Kegiatan
 Tempat dan Perlengkapan tulis lainnya.

f. Evaluasi dan pengendalian mutu secara berkala dilakukan bersama oleh


anggota dengan mengungkapkan permasalahan sehubungan dengan kerja yang
dilakukan dan dibahas untuk mencari solusi permasalahan.
BAB II
PENGOPERASIAN SARANA RUMAH SAKIT

1. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan pengoperasian sarana Rumah Sakit adalah langkah/cara yang
digunakan oleh pemakai atau pengguna alat untuk menjalankan peralatan sesuai
dengan ketentuan Petunjuk yang digunakan.

2. TUJUAN
 Untuk memudahkan menjalankan alat bagi setiap pengguna / pemakai peralatan
 Untuk menghindarkan kerusakan alat karena mis-operation
 Untuk mengetahui kerusakan dini pada pesawat/peralatan.
 Untuk memperpanjang usia pemakaian alat.

3. KEBIJAKAN
 Membuat Prosedur Operasional Pemakaian pada tiap sarana/peralatan.
 Membuat Label Petunjuk Pemakaian pada alat/sarana di rumah sakit.

4. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN ALAT PENDINGIN


a. Pengoperasian AC Split
Pada saat ruangan akan dipergunakan, minimal 15 menit sebelum dipergunakan,
AC Split mulai dihidupkan dengan cara :
1. Tutup semua ruangan/ventilasi/pintu/jendela ruangan agar tidak ada udara
lain.
2. Pastikan sumber daya listrik sudah ada di stop kontak dengan menekan Switch
kepada posisi ON sehingga lampu pilot warna merah menyala.
3. Ambil Remute Control AC untuk diatur temperature/suhu yang diinginkan.
4. Arahkan posisi Remute Control AC ke arah pesawat kemudian tekan Switch
(warna biru) sehingga pilot lampu pada pesawat AC akan menyala.
5. Kemudian atur arah udara yang keluar/diinginkan lewat Remute Control
tanda-tanda yang diinginkan.
6. Bila selesai dipergunakan, matikan pesawat AC dengan cara menekan kembali
Switch (warna biru) seperti pada saat menghidupkan, point 4. sehingga lampu
hijau terlihat mati.

b. Pengoperasian AC Windows
 Untuk memulai pengoperasian AC, tekan tombol ON/OFF pada stop kontak
(lampu pilot menyala).
 Geser tombol operation pada posisi cool
 Geser tombol operation timer pada posisi manual
 Geser fan speed pada posisi auto
 Geser thermostat untuk mengatur suhu antara 180 C – 200 C.
 Bila mematikan pesawat, tekan tombol ON/OFF
 Bila akan menyalakan kembali, tunggu kurang lebih 10 menit

c. Pengoperasian Refrigerator
1. Buka pintu lemari es, atur posisi thermostat sesuai dengan kebutuhan (atur
thermostat pada posisi manual).
2. Jangan sering membuka pintu lemari es.
3. Jika lemari es jangan sampai terlalu penuh.
4. Ruangan lemari es jangan sampai terlalu penuh
5. Jangan menggunakan benda tajam untuk mencongkel bunga es di Freezer
(evaporator) karena bisa menyebabkan kebocoran pada freezer.

d. Pengoperasian Exhaustvent
1. Tarik tali benang sekali maka udara di dalam ruangan akan keluar dan
bersamaan daunnya akan terbuka (Switch Out)
2. Tarik tali benang sekali lagi maka udara dari luar akan dimasukkan secara
otomatis ke dalam ruangan (Switch On)
3. Tarik tali benag sekali lagi, maka alat ini akan menutup (Switch Off).
e. Pengoperasian Kipas Angin dan Celling Fan
1. Putar tombol saklar pada angka 1, 2, 3 (satu, dua, tiga) arah putaran arah
jarum jam.
2. Putar tombol saklar pada angka 0 (nol), maka alat ini akan berhenti
beroperasi.

5. PENGOPERASIAN ALAT KOMUNIKASI


1. Dari line TELKOM masuk ke pesawat main unit Co1 Co2.
2. Dari main unit dihubungkan terminal cabang informasi induk.
3. Dari terminal cabang, informasi dihubungkan ke cabang-cabang informasi.
4. Memprogram pesawat main unit untuk mengisi pesawat telepon induk informasi
dilakukan pihak perusahaan yang menangani pemasangan alat komunikasi ini.
 Proses pengoperasian HANDSFREE DEALING
- Tekan tombol handsfree
- Setelah terdengar nada,
- Tekan nomor tujuan tanpa mengangkat gagang telepon
- Ketik ada jawaban melalui speaker, angkat gagang telepon
- Proses percakapan dapat dimulai.

6. PROSES OPERATOR INFORMASI


 Dari telepon luar melalui Operator
 Dari Operator dihubungkan ke ruangan-ruangan / bangsal
yang dikehendaki.
 Dari ruangan / bangsal lewat Operator dihubungkan keluar
atau yang dikehendaki
 Dari ruangan bangsal dapat langsung berhubungan dengan
ruang bangsal lain tanpa lewat Operator (system intercom)

DAFTAR NOMOR AIPHONE LOKAL


RUMAH SAKIT WOODWARD PALU

101 116 131 146


102 117 132 147
103 118 133 148
104 119 134 149
105 120 135 150
106 121 136 151
107 122 137
108 123 138
109 124 139
110 125 140
111 126 141
112 127 142
113 128 143
114 129 144
115 130 146

Keterangan :
 Untuk berhubungan keluar setiap extention melalui Operator, kecuali untuk Ruangan
Pimpinan, Direktur dan RM, bisa memutar langsung dari ruangan masing-masing
dengan cara menekan angka 9 lebih dahulu kemudian menekan nomor yang dituju.
 Untuk telepon umum yang disiapkan RS pada Ruang Informasi berhubungan / paralel
dengan Co1 sedang pada Ruang UGD paralel dengan Co2.

7. PENGOPERASIAN PESAWAT TELEVISI


 Seluruh Pesawat Televisi diruang perawatan, pengoperasiannya dapat dilakukan
oleh perawat di masing-masing paviliun.
 Pengaturan penerimaan stasiun siaran sudah diprogram terlebih dahulu.
 Saat persiapan ruangan,apabila televisi mengalami gangguan, perawat melapor ke
IPSRS.
 Petugas melakukan pengecekan ke ruangan, apabila gangguan dapat langsung
ditangani, maka masalahnya akan diselesaikan. Namun apabila pesawat
mengalami gangguan yang cukup berat, petugas IPSRS akan membawa ke bagian
service elektronik
 Petugas IPSRS melakukan pengecekan ke ruangan-ruangan yang kosong yang
memakai pesawat televisi apakah pesawat TV siap pakai atau tidak, petugas
IPSRS melakukan tindakan.

8. PENGOPERASIAN SOUND SYSTEM


a. Dalam Gedung Rumah Sakit
 Pengeras suara (sound system) di Rumah Sakit Woodward sudah terpasang
secara permanent di tiap-tiap gang paviliun serta ruang-ruang perkantoran.
 Pengoperasian pesawat sound system dilakukan oleh Petugas Operator
(Sekretaris Badan Pembina).
 Penggunaan sound system digunakan saat penyampaian renungan pagi,
memberikan lagu-lagu hiburan kepada para pengunjung dan penyampaian
pengumuman.

b. Pada Acara Khusus


 Mempersiapkan peralatan di tempat / lokasi sesuai permintaan.
 Menginstalasi perangkat sound system.
 Mengatur pengoperasian sesuai kebutuhan
 Bila acara telah selesai, peralatan dibersihkan dan disimpan rapi pada tempat
semula.

9. PENGOPERASIAN GAS DAPUR DI RUANG PERAWATAN


1. Setiap Ruang Perawatan memiliki dapur yang dilengkapi dengan satu unit kompor
gas beserta tabung gas (LPG).
2. Petugas/Perawat wajib melapor kepada Petugas Tekhnik/Sarana apabila gas sudah
habis.
3. Petugas Sarana akan segera mengganti gas dapur kosong dengan gas dapur yang
baru.
4. Setiap penggantian gas dapur dicatat di buku ekspedisi gas dapur, agar diketahui
lama pemakaiannya.
5. Langkah Kerja :
 Petugas sarana membawa tabung LPG isi dari tempat penyimpanan ke
ruangan
 Lepas Regulator dari tabung yang telah kosong
 Pasang kembali (pindahkan) regulator pada gas dapur yang baru.
 Kemudian cek kembali kompor tersebut sampai benar-benar siap
dipergunakan kembali dan dites.
 Petugas sarana melakukan serah terima dengan petugas ruangan dengan
mencatat pada Buku Ekspedisi.
 Mengembalikan tabung gas kosong ke tempat semula untuk diisi kembali.

10. PENGADAAN DAN PENGOPERASIAN GAS OKSIGEN (O2)


 Petugas-petugas sarana setiap hari melakukan pengecekan tabung-tabung oksigen
kosong di tiap-tiap ruang perawatan.
 Tabung kosong diambil lalu dibawa ke tempat penyimpanan tabung lalu diganti
dengan tabung yang baru.
 Petugas sarana menghubungi perusahaan yang menangani pengadaan.
11. PENGGUNAAN LISTRIK
1. Lampu penerangan dinyalakan jam 17.00 WITA dan dimatikan jam 06.00 WITA.
2. Lampu penerangan dapat dinyalakan apabila ruangan sangat memerlukan
penerangan untuk kegiatan kegiatan Rumah Sakit.
3. Listrik hanya untuk keperluan alat-alat Rumah Sakit.
4. Laporkan segera bila terjadi listrik padam /mati kepada petugas tekhnik IPSRS.
5. Matikan lampu bila diketahui petugas ruangan bahwa lampu belum dimatikan.

12. PENGOPERASIAN GENSET PADA SAAT LISTRIK PADAM


Ada dua jenis pemadaman dari PLN :
1. Pada karena akan ada perbaikan jaringan dll dari PLN (terencana)
2. Padam karena peristiwa alam (Misalnya : hujan, pohon tumbang menimpa
jaringan, jaringan putus, dll.)
Bila terjadi pemadaman terencana dari PLN maka Genset akan segera dinyalakan,
sebelum aliran dari PLN padam. Tetapi bila pemadaman dikarenakan peristiwa
alam, maka Genset baru dinyalakan setelah lampu padam.
3. Petugas tekhnik secara bergantian menjaga apabila sewaktu-waktu terjadi
gangguan tekhnik.

Langkah Operasional Genset :


1. Genset dalam keadaan siap pakai
2. Mengatur switch pada posisi RB dan lampu pilot menyala
3. Tekan tombol Stater sampai Genset hidup.
4. Atur pengatur tegangan sampai mencapai tegangan 220 V/50 Hz untuk tiga fase,
220 V/50 Hz untuk satu fase.
5. Setelah tegangan tetap, maka load switch pada Panel Genset diangkat sehingga
tegangan akan sampai pada panel induk.
6. Ukur regangan pada panel induk, apabila tegangan tiga fase semua rata/sama 220
V, listriksiap pakai. Ohm saklar di over pada posisi genset (ke bawah).
7. Diukur kembali tegangan beban untuk memastikan bahwa tegangan betul-betul
normal.
8. Pada waktu aliran dari PLN telah kembali normal, maka tegangan pada OHM
saklar harus diukur kembali untuk mengetahui apakah tegangan PLN siap untuk
dibebani, apabila tegangan sudah normal Ohm Saklar diarahkan ke posisi jalur
aliran PLN
9. Turunkan kembali load switch pada panel genset (ke bawah)
10. Tindis tombol Stop, maka mesin akan mati. Lampu pilot tetap menyala.
11. Putar posisi Switch pada arah Ry agar lampu pilot mati/padam, sehingga tidak
memakai arus pada ACCU. Sehingga genset siap untuk dipakai lagi.

13. PENGOPERASIAN SUCTION PUMP


1. Hubungkan suction pump ke sumber tegangan listrik 220 V.
2. Tabung penampung cairan diberi air dan savlon sebagai desinfektan secukupnya.
3. Selang suction disambungkan ke outlet pump.
4. Suction siap digunakan dengan menekan tombol ON untuk type Portable.
5. Bila tabung penampung cairan penuh, buang melalui saluran pembuangan dengan
suction dalam keadaan OFF.
6. Bila selesai pemakaian, suction dirapikan kembali.

14. PENGGUNAAN KURSI RODA LIPAT


1. Bila ada pasien dari Poli/UGD maupun ruangan memerlukan sarana kursi roda,
petugas/perawat dapat menggunakan kursi tersebut.
2. Petugas dapat mengambilnya dari tempat penyimpanan dan mendorong pasien
samapi tempat tujuan, serta mengembalikan kembali kursi tersebut ke tempat
semula.

15. PENYEDIAAN AIR BERSIH


1. Air dari PDAM digunakan untuk melayani rumah Pimpinan dan Penginapan
Tamu, Kamar Makan Opsir/Asrama Suster.
2. Air dari PDAM digunakan untuk memasak, mandi dan mencuci.
3. Air dari sumber air tesis digunakan untuk melayani lingkungan Rumah Sakit,
untuk mencuci, memasak, dll.

16. PENGATURAN TAMAN


1. Pemeliharaan taman ruangan dikerjakan oleh tenaga Cleaning Service taman
kebun.
2. Pemeliharaan taman berat dikerjakan oleh tukang taman Pihak III atau dikerjakan
bersama-sama oleh tenaga Cleaning Service.
3. Petugas taman menggunakan alat gunting tanaman, cangkul, sapu dan pengangkut
kecil.
4. Tanaman diatur, sesuai bentuk dengan memotong/pangkas.
5. Pekerjaan dilaksanakan setelah selesai pekerjaan rutin (membuang sampah dan
menyapu) oleh tenaga cleaning service.
6. Penyiraman dilakukan pada misim kemarau atau pada lokasi yang terlindung
dengan penyiraman tiap hari.
7. Selesai pekerjaan, alat dibersihkan dan disimpan.
8. Sampah dibuang ke TSP.

17. PERMINTAAN OKSIGEN PASIEN


1. Petugas/perawat akan menghubungi bagian sarana bila ada pasien yang
membutuhkan O2 melalui pesawat telepon ruangan.
2. Petugas akan segera mengirim botol O2 lengkap ke ruangan pasien yang
membutuhkan.
3. IPSRS berhak menanyakan nama, kelas perawatan, untuk dicatat pada buku
inventaris O2.
4. IPSRS berhak mendapatkan data pemakaian O2 setiap saat, dari pesawat ruangan
untuk dihitung jumlah pemakaiannya (liter/menit).
5. Setelah selesai pemakaian, perawat wajib memberitahu kepada IPSRS atau ditulis
pada kertas status pasien tentang jumlah pemakaian liter/menit dan jumlah
harinya. IPSRS akan menghitung biaya pemakaiannya untuk kemudian
diserahkan pada petugas kasir.

18. PENYEDIAAN TABUNG O2 DI AMBULANCE


1. IPSRS mengecek volume O2 setiap saat Ambulance stand by melalui manometer.
2. Mempersiapkan/memeriksa alat bantuannya terutama pada saat akan dipakai
keluar kota, nasal (selang) dan sebagainya.
3. Perhatikan pula air pelembab dalam gelas Huma difier (F).
4. Mengganti nasal caraila (selang) bila terlihat kotor.
5. Pengemudi berkewajiban melaporkan kepada IPSRS bila terdapat kekurangan
perlengkapannya.

19. PENGGUNAAN KERETA DORONG


1. Kereta dorong diletakkan membentuk sudut 900 dengan pasien.
2. Pasien diangkat oleh 3 orang.
3. Posisi kepala pasien di bagian kereta dorong diatur pada posisi yang baik.
4. Pasang standar infuse bila diperlukan.
5. Pasien diselimuti.
6. Kereta dorong didorong sesuai tujuan.
7. Setelah selesai, kereta dorong dikembalikan ke tempatnya.

20. PENGGUNAAN RECEIVER PARABOLA


1. Receiver dan televisi terletak di Ruang Rapat.
2. Receiver dioperasikan apabila ada pertemuan/rapat saat menanti rekan-rekan rapat
untuk masuk ruang rapat.
3. Dapat digunakan untuk kebutuhan lain.

21. PENGGUNAAN MOBIL AMBULANCE


1. Sebelum melakukan tugas, pengemudi mengecek seluruh perlengkapan
kendaraan.
2. Pengemudi memperhatikan/menjaga kebersihan mobil ambulance.
3. Ambulance stand by 1 x 24 jam.
4. Ambulance digunakan hanya untuk kepentingan yang berhubungan dengan
kegiatan medis.
5. Pengemudi setiap melakukan perjalanan, mengisi buku pemakaian kendaraan,
dengan tujuan, nama pengemudi.

22. PENGGUNAAN MOBIL DINAS


1. Pengguna mobil dinas melapor kepada penanggung jawab kendaraan dengan
Tujuan Penggunaan Kendaraan.
2. Pengemudi memperhatikan perlengkapan kendaraan.
3. Mengisi buku kendaraan.
4. Membersihkan kendaraan jika kendaraan kotor selesai dipakai.
5. Pengemudi mengembalikan kunci kontrak ke tempat semula.
BAB III
PEMELIHARAAN SARANA

1. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan pemeliharaan sarana rumah sakit adalah pengaturan terhadap
rotasi pemeliharaan alat atau sarana di rumah sakit dengan menggunakan tekhnis dan
prosedur yang telah ditentukan yang dilaksanakan petugas IPSRS.

2. TUJUAN
 Untuk mempertahankan fungsi dari peralatan.
 Untuk memperpanjang usia pemakaian peralatan.
 Untuk mengetahui kerusakan lebih dini pada pesawat/peralatan.
 Untuk memperkirakan usia pemakaian peralatan.
 Untuk mengurangi infeksi nosokomial.

3. KEBIJAKAN
 Memberi label pemeliharaan berupa kartu pemeliharaan sarana.
 Menentukan jadual pemeliharaan sarana.
 Petugas Pelaksana pemeliharaan sarana adalah IPSRS.
 Peralatan Pemeliharaan dapat menggunakan fasilitas peralatan yang dimiliki oleh
IPSRS.
 Pemeliharaan pada peralatan-peralatan terutama pada peralatan medis yang
memerlukan keahlian khusus. Bagian IPSRS dapat meminta rujukan tekhnis pada
rekanan kerja kepada Kepala Bagian Pemeliharaan.

4. ALUR PEMELIHARAAN
Alat/sarana yang telah sampai pada waktu atau jadual pemeliharaan perlu untuk
segera mendapatkan pemeliharaan. Prosedur pemeliharaan sarana di rumah sakit
adalah sebagai berikut :
1. Peralatan/sarana yang terdapat pada ruangan atau banyak memiliki kartu
pemeliharaan sarana yang rotasi pemeliharaannya sudah ditentukan.
2. Bagian IPSRS mendata dan menjadual pemeliharaan sarana yang diinventaris.
3. Petugas IPSRS melaksanakan kegiatan pemeliharaan peralatan yang sudah sampai
pada pemeliharaan ulang.
4. Apabila petugas IPSRS belum melakukan pemeliharaan ulang, petugas di bagian
ruangan menghubungi dan memberitahu petugas bagian IPSRS (tidak perlu
menggunakan blanko kecuali perbaikan sarana).
5. Setiap kegiatan pemeliharaan petugas harus mengisi kartu pemeliharaan sarana.

5. PROSEDUR PEMELIHARAAN SARANA ALAT-ALAT PENDINGIN


a. Pemeliharaan AC Windows
Untuk pemeliharaan bagian indoor dilaksanakan minimal sebulan sekali terutama
ditujukan pada pembersihan filter udara, dan untuk pemeliharaan secara
keseluruhan dilakukan setiap tiga bulan sekali. Prosedur tetap kegiatan :
1. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada tempat lokasi pembersihan.
2. Memutuskan hubungan AC dengan sumber listrik.
3. Menurunkan AC Windows dan dibawa ke lokasi pembersihan.
4. Membuka bagian-bagian AC untuk dibersihkan.
5. Menutupi bagian-bagian AC yang sensitif terhadap air.
6. Menyikat filter dengan obat pembersih dibilas dan dikeringkan.
7. Menyemprot dan menyikat bagian evaporator dengan obat pembersih secara
perlahan-lahan.
8. Membersihkan badan AC.
9. Mengeringkan semua bagian AC dan dirangkai kembali pada tempat semula
dan peralatan siap dioperasikan dilanjutkan dengan mengisi kartu kunjungan
pemeliharaan.

b. Pemeliharaan AC Split
Bagian indoor

Untuk pelaksanaan bagian indoor dilaksanakan minimal sebulan sekali terutama


ditujukan pada pembersih filter udara dan untuk pemeliharaan secara keseluruhan
dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Prosedur tetap kegiatan :


1. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada tempat lokasi ruangan AC yang
akan dibersihkan.
2. Mematikan hubungan AC dengan sumber listrik.
3. Membuka penutup bagian AC dan penyaring.
4. Membersihkan dan penutup dan penyaring dengan menyikatnya dengan obat
pembersih dan dikeringkan.
5. Menutupi bagian-bagian AC yang sensitif terhadap air.
6. Memasang alat penampung air di bagian bawah AC indoor.
7. Menyemprot dan menyikat bagian evaporator dengan obat pembersih secara
perlahan-lahan.
8. Mengeringkan semua bagian AC dan memasang kembali seperti semula.

Bagian Outdoor
1. Melepas penutup
2. Menutupi bagian-bagian AC yang sensitif terhadap air.
3. Memasang alat penampung air di bagian bawah AC outdoor.
4. Menyemprot dan menyikat bagian kondensor dengan obat pembersih secara
perlahan-lahan.
5. Mengeringkan semua bagian AC dan memasang kembali seperti semula
6. Peralatan siap dioperasikan
7. Mengisi kartu kunjungan pemeliharaan
8. Mengembalikan peralatan pada tempatnya atau melanjutkan pembersihan ke
tempat lain.

c. Pemeliharaan Refregerator
Pemeliharaan refrigerator (lemari es) dilakukan oleh petugas tiap bulan sekali,
dilakukan dengan cara :
1. Memeprsiapkan peralatan pemeliharaan pada tempat lokasi pembersihan.
2. Melepas sumber listrik dan memindahkannya ke tempat pembersihan.
3. Melindungi bagian yang sensitif terhadap air.
4. Membersihkan bagian dalam refrigerator (lemari es) dengan cara melepas rak-
rak.
5. Menyemprot bagian dalam dengan air untuk membersihkan bunga es dan
kotoran.
6. Membersihkan kotoran yang masih melekat dengan obat pembersih dan
membilasnya sampai bersih.
7. Mengeringkan semua bagian dan merangkai kembali.
8. Refregerator (lemari es) yang telah dibersihkan dikembalikan ke ruangan
semula pada keadaan bekerja.
9. Mengisi kartu kunjungan pemeliharaan.

d. Pemeliharaan Exhoust Fan


1. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada tempat lokasi pembersihan.
2. Melepas penutup kipas dan baling-baling dan membersihkannya dengan obat
pembersih, dibilas dan dikeringkan.
3. Menyeka dengan air pada bagian badan kipas.
4. Memasang kembali bagian-bagain kipas.
5. mengisi kartu kunjungan pemeliharaan.
6. Mengembalikan peralatan pada tempatnya.

6. PEMELIHARAAN SARANA ALAT-ALAT KOMUNIKASI


a. Pemeliharaan Aiphone
1. Pemeliharaan berkala dilakukan oleh petugas/rekanan yang ditunjuk oleh
Rumah Sakit tiap bulan sekali yang meliputi pembersihan dan pemberian
pengharum telepon.
2. Pemeriksaan instalasi saluran telepon tiap tiga bulan sekali oleh petugas
instalasi alat komunikasi.
3. Tiap kegiatan pemeliharaan diakhiri, dengan pengisian kartu kunjungan
pemeliharaan.

b. Pemeliharaan TV
Pemeliharaan pesawat TV dilakukan oleh petugas instalasi dengan dibantu oleh
beberapa petugas lainnya yang dilakukan sebulan sekali. Kegiatan pemeliharaan
dilakukan dengan cara :
1. Pembersihan pesawat dari kotoran dengan menggunakan kain/lap pembersih.
2. Pengaturan saluran dan gambar
3. Pemeriksaan instalasi listrik dengan antena.

7. PEMELIHARAAN SARANA GAS


Pemeliharaan Tabung Pemadam
1. Alat pemadam harus tetap berada pada tempatnya.
2. Alat pemadam api dikontrol/service setiap 1 tahun sekali.
3. Bila isi/tekanan kurang dari tanda full agar diisikan kembali sehingga siap dipakai
apabila sewaktu diperlukan.

8. PEMELIHARAAN INSTALASI
a. Pemeliharaan Instalasi
Pemeliharaan instalasi listrik PLN yang telah dirakit oleh biro tekhnik listrik
ditujukan pada kegiatan pengawasan/pemeliharaan jaringan.Kegiatan ini meliputi:
1. Petugas memeriksa kabel-kabel instalasi.
2. Memberi pembatan arus sesuai dengan besar yang dilayani.
3. Memperbaiki instalasi-instalasi yang perlu diperbaiki.

b. Pemeliharaan Genset
1. Lakukan pemanasan mesin sekurangnya seminggu sekali untuk mengontrol
adanya kerusakan.
2. Ganti pelumas setiap enam bulan sekali atau bila pelumas sudah berwarna
hitam pekat.
3. Bersihkan filter pemasok udara karburasi sekurangnya 3 bulan sekali.
4. Cukupi kesediaan cadangan bahan bakar genset.
5. Bersihkan bodi mesin dari kotoran / debu yang melekat dengan minyak tanah.
6. Periksa panel-panel dan bagian pembangkit listrik (generator) pada genset.

9. PEMELIHARAAN SARANA AIR BERSIH


a. Penyediaan Air Bersih
1. Petugas instalasi air menentukan bagian-bagian utama dari jaringan instalasi
air yang menjadi sarana pemeliharaan.
2. Mengendalikan kualitas air melalui pemeriksaan kualitas air.
 Pemeriksaan sarana air bersih
 Melakukan pengamatan dan menentukan titik rawan pada jaringan
distribusi.
 Menentukan kran untuk pengambilan sample.
3. Pemeriksaan tendon-tandon penyediaan air.
Jika ada pencemaran dicari penyebab antara lain :
Bila pencemaran berasal dari sumber air tanah di rumah sakit, maka :
 Ambil sample air
 Kirim ke laboratorium kesehatan dengan persetujuan rumah sakit.
 Tutup sementara jaringan distribusi air sambil menunggu hasil
pemeriksaan dari sample yang dikirim.
 Untuk memenuhi kebutuhan air dicarikan dari sumber air yang kulitas
fisiknya baik.

b. Pemeliharaan Pompa Air


Pemeliharaan terutama ditujukan untuk pompa-pompa air yang dilakukan secara
rutin tiap 3 bulan sekali dengan cara :
1. Memeriksa jaringan instalasi kelistrikan.
2. Memutus hubungan dengan instalasi listrik.
3. Membuka penutup badan pompa dan kipas pendingin.
4. Melumasi bantalan rotor dengan minyak pelumas.
5. Memeriksa system automatis dari pomp air.
6. Merangkai kembali bagian-bagian pompa dan mengembalikannya seperti
semula.
7. Mengisi kartu kunjungan pemeliharaan.

c. Pemeliharaan Sistem Jaringan Pipa


1. Jika ada kebocoran, bagian instalasi air melaporkan ke bagian IPSRS untuk
mendapat petunjuk tindakan perbaikan.
2. Jika ada gangguan distribusi karena udara maka dilakukan pengamanan celah
udara.
3. Pengontrolan laju aliran dan tekanan air dilakukan setiap sebulan sekali.
4. Perbaikan kran dilakukan dengan cara penggantian kran yang rusak dengan
kran yang baru dengan diakhiri pengisian pada buku perbaikan.

10. PEMELIHARAAN BANGUNAN


a. Pengecetan
Pengecetan dilakukan setiap 2 tahun sekali dibantu oleh petugas bagian
pembangunan dan rehabilitasi.
1. Sebelum dicat, dinding/kusen-kusen/eternity yang akan dicat dibersihkan
dulu kotoran atau dihaluskan permukaannya dengan amril yang kemudian
dilap dengan kain.
2. Lakukan pendempulan pada dinding yang retak atau berlobang kemudian
diamplas sampai rata bila perlu plamir terlebih dahulu.
3. Untuk plamir tembok, menggunakan skrap plamir tak bertangkai.
4. untuk plamir kayu, menggunakan skrap plamir bertangkai.
5. Untuk menghaluskan permukaan yang akan dicat digosok dengan amplas.
6. Pengecetan eternit/dinding dapat mnggunakan cat tembok yang telah
diencerkan dan kuas roll atau kuas ukuran lebar.
7. Pengecetan untuk kusen memakai kuas ukuran 2-3”.
8. Untuk hasil maksimal pengecetan akhir dilakukan bila pengecetan dasar
sudah kering.
b. Pengawasan Bangunan Dari Serangga dan Tikus
1. Lakukan pengawasan dan pengendalian serangga dan tikus pada tingkat
yang tidak merugikan dengan cara meniadakan tempat perindukannya.
2. Lakukan pemberantasan sesegera mungkin bila terjadi peningkatan
populasi serangga (rayap) dengan menggunakan insektisida dan lakukan
perbaikan bila terjadi kerusakan oleh serangga.

c. Pemeliharaan Restol dan Peralatan Lainnya


Pemeliharaan perawatan dilakukan setiap bulan sekali.
1. Menyiapkan peralatan pemeliharaan restol dan sejenisnya seperti kunci
pas, vaselin, minyak pelumas, obat pembersih logam, dll.
2. Membawa restol atau peralatan sejenis ke tempat perbaikan/pemeliharaan.
3. Memeriksa roda-roda restol dengan melepas masing-masing bagian untuk
dibersihkan.
4. Buka as roda cuci bantalan (gotri) dan bagian lainnya dengan minyak
tanah dan keringkan
5. Rangkai kembali masing-masing bagian dari as roda dengan memberi
vaselin.
6. melumasi bagian-bagian yang berputar / bergerak dengan menggunakan
minyak pelumas.
7. Memeriksa skrup dan baut pada alat angkut kalau perlu kencangkan.
8. Membersihkan bagian-bagian yang terbuat dari logam / stainlees dengan
obat pembersih logam.
9. Pengecetan kembali perlu dilakukan bila warna cat restol sudah
usang/rusak.
10. Kembalikan restol / alat angkut yang sejenis pada ruang/bangsal.
11. Mengisi buku laporan kegiatan.

11. PEMELIHARAAN SARANA PERALATAN MEDIS


Pemeliharaan secara berkala terhadap peralatan dilakukan secara berkala meliputi :
1. Alat radiologi 3 bulan.
2. Alat ICU setiap 6 bulan.
3. Alat operasi setiap 1 tahun.
4. Alat laboratorium setiap 6 bulan.
5. Alat medis seperti tensimeter setiap 6 bulan.

Pemeliharaan peralatan ditujukan pada :


1. Mencegah keausan, peralatan seminimal mungkin dengan pelumas yang sesuai.
2. Melindungi bagian yanmg sensitif terhadap air terutama yang menggunakan
jaringan instalasi listrik.
3. Membersihkan dan merawat bagian luar agar logam tidak mudah korosi.
4. Mengkaliberasi kembali peralatan sesuai dengan standar bila perlu dengan
menunjuk rekanan kerja oleh rumah sakit.

12. PEMELIHARAAN TENSIMETER


1. Tensimeter diambila dari ruangan dibawa ke IPS.
2. Cek Tensimeter dengan memompakan udara manset.
3. Lihat gerak air raksa di dalam tabung untuk mengetahui volume.
4. Tambahkan air raksa jika volume berkurang dengan ada gelembung uadara pada
tabung jika manset dipompakan air raksa dimasukkan lewat tabung atau tabung
kaca dengan membuka tutupnya.
5. Kalibrasikan tensimeter yang sedang diperbaiki dengan membandingkan tinggi /
posisi air raksa tabung kaca tensimeter dengan tensimeter lain yang masih
baik/standar.
6. Caranya :
a. Tensi yang baru diperbaiki dan yang standard, selang mansetnya dilepas.
b. Sambungkan selang manset secara parallel menggunakan selang cabang.
c. Pompakan selang manset hingga air raksa pada pipa kaca terangkat.
d. Lihat ketinggian kedua tensimeter.
 Jika tinggi sama, berarti baik.
 Jika tak sama, atur tinggi rendah tensimeter yang sedang diperbaiki
dengan menambah atau mengurangi air raksa hingga sama tinggi.
7. Selesai perbaikan, pasang kembali selang manset masing-masing dan kembalikan
ke ruangan semula.

13. PEMELIHARAAN TENSIMETER DI RUANGAN


1. Ambil tensimeter dari tempat penyimpanan.
2. Buka bak tensimeter hingga tabung air raksa berdiri tegak.
3. Ambil manset pada tempatnya.
4. Bersihkan bak, manset dan body tensimeter dari debu dengan lap bersih dan
kering.
5. Cek air raksa barangkali ada yang bocor.
6. Laporkan ke IPS bila tensimeter rusak atau bocor.
7. Bila semuanya sudah bersih dan keadaan masih baik, kembalikan manset pada
tempatnya dengan betul.
8. Tutup kembali bak tensimeter dan jangan dipaksakan bila tutup sulit dan
dibetulkan kembali posisi yang ada didalamnya.
9. Selesai pemeliharaan atau penggunaan, tensimeter disimpan pada tempat yang
aman.
14. PEMELIHARAAN PESAWAT ECG
1. Ambil pesawat ECG dari tempatnya.
2. Letakkan pesawat ECG pada meja.
3. Ambil lap yang halus dan bersih.
4. Body pesawat ECG dilap dari debu.
5. Jarum pemanas dilap dengan kain halus.
6. Kabel-kabel dilap dengan kain halus.
7. Tempat kertas rol dibuka, bersihkan dari serpihan kertas yang terlihat pada rongga
printer.
8. Periksa jek consetor dan bersihkan dari kotoran.
9. Pasang kembali bagian yang telah dilepas dan sudah bersih.
10. Simpan kembali pesawat ECG dan letakkan pada tempatnya dan jangan terlalu
dekat dengan dinding untuk menghindari serangga.
11. Pemeliharaan minimal 2 minggu 1 kali.
12. Hindari benturan-benturan agar konstruksi elektronik pesawat tidak rusak.
PERLU DIINGAT BAHWA KABEL-KABEL PESAWAT
MERUPAKAN JANTUNG DARI PESAWAT ECG TERSEBUT

15. PEMELIHARAAN GENSET


1. Periksa oli mesin, bahan bakar (solar) dan air pendingin.
2. Tambahkan air pendingin dan bahan bakar jika berkurang.
3. Ganti oli mesin setiap 50 jam pemakaian.
4. Bersihkan mesin, body mesin 1 x dalam seminggu.
5. Hidupkan genset untuk pemanasan minimal 1 kali dalam seminggu bila genset
tidak difungsikan minimal 15 menit lamanya.
6. Cek selalu alat ukur (voltmeter, amperemeter, frekuensi meter).
7. Catatan kegiatan penggunaan genset, penggantian ole mesin dll, pada kartu
pemeliharaan.

16. PEMELIHARAAN AC
1. Tekhnik IPS menggunakan pakaian kerja dan membawa alat pemeliharaan
(Toolkit, Kompresor air, lap, kuas, sabun detergent, dll.)
2. Turunkan pesawat AC dari tempatnya.
3. Ambil penyaring udara (yang berada di bagian muka dengan cara menariknya
keluar).
4. Bersihkan penyaring udara dari debu yang melekat, lalu keringkan.
5. Body AC dibuka melalui kunci/skrup yang ada sampai terlihat bagian dalamnya.
6. Cuci dengan menyemprotkan air dengan tekanan tinggi ke sela-sela yang sulit
dijangkau dengan menggunakan alat bantu kuas dan sabun detergent.
7. Setelah seluruhnya bersih, jemur AC dengan cara dimiringkan agar air yang ada
di dalam keluar seluruhnya.
8. Tidak menggunakan benda keras untuk membersihkan bagian dalam AC, agar
tidak mengenai pipa kapiler gas Freon.
9. Tutup kembali body AC degan mengunci seperti semula, dan pasang penyaring
udara pada temptnya.
10. AC dikembalikan ke tempat semula, kemudian diadakan uji coba AC dihidupkn.
11. Tuliskan tindakan pemeliharaan pada kartu perawatan yang menggantung di AC,
berikut tanggal pemeliharaan.
12. Apabila AC tidak dapat bekerja normal/kurang baik, IPS akan menghubungi
petugas service dari merk AC yang bersangkutan.

17. PEMELIHARAAN SUCTION PUMP


1. Ambil suction pump dibawa ke IPS.
2. Lepaskan slang dan bersihkan, periksa slang dari kebocoran.
3. Suction dicoba/dihidupkan periksa tarikan vacum pada lobang masuk udara dan
lihat jarum meter untuk mengetahui kekuaan vacum.
4. Bila vacum masih baik, bersihkan filter-filter, baud dan lap bodi pelumas lager
poros dinamo dengan membuka tutup dinamo dan teteskan oli.
5. Bila vacum lemah buka bagian klep/katup compressor, bersihkan klep dari
kotoran yang dapat menyumbat klep dan bocor dengan membuka baut-baut.
6. Cuci/semprot lobang-lobang saluran udara sekitar klep.
7. Pasang kembali tutup klep dan baut dikencangkan dan slang-slang dipasang.
8. Diuji cobakan, cek tarikan vacum dengan melihat jarum meter vacum.
9. Selesai pemeliharaan tuliskan kegiatan di kartu pemeliharaan dan kembalikan ke
ruangan pemakai.

18. PEMELIHARAAN LISTRIK


1. Lampu penerangan dinyalakan pada jam 17.30 WITA dan dimatikan pada jam
05.30 WITA atau saat ruangan tidak diperlukan.
2. Pemeriksaan atau pembersihan panel-panel listrik dilakukan enam bulan satu kali.
3. Penggantian lampu mati oleh tenaga IPSRS setelah ada laporan dari ruangan atau
hasil pengecekan sendiri oleh IPSRS.
4. Pengecekan stop kontak langsung oleh petugas IPSRS.
5. Pemeriksaan tegangan listrik di masing-masing ruangan satu bulan satu kali oleh
petugas IPSRS.
6. Lampu taman dan pompa taman operasionalnya secara manual.
7. Bila listrik dari PLN padam digantikan dengan genset, operasionalnya secara
manual.

19. PEMELIHARAAN KURSI RODA LIPAT


1. Kembalikan kursi roda tersebut setelah dipergunakan ke tempat semula dengan
cara diparkir biasa atau dilipat untuk kursi roda yang dapat dilipat.
2. Petugas sarana akan mengecek tekanan angina serta memberi minyak pelumas
secara berkala ke tiap bagian yang perlu diberi pelumas.

20. PEMELIHARAAN BRANCARD


1. Setiap pagi petugas sarana berkewajiban melihat kondisi brancard.
2. Memberi oli / pelumas pada tempat-tempat yang membutuhkan pelican secara
berkala.

21. PEMELIHARAAN ALAT STERIL RUANGAN (UV)


1. Kembalikan UV ke tempat semula (ruang IPSRS) setelah pemakaian.
2. Periksa kondisi lampu (neon) terutama pada baian ujung lampu (fiting).
3. Periksa kondisi travo/starter dan rangkian timernya.
4. Catat jam kerja timer untuk menormalkan kerja UV.
5. Setiap 500 jam kerja (maksimal) lampu neon harus diganti yang baru.
6. Bersihkan selalu lampu dan housing dari debu-debu yang melekat dengan lap
kering yang bersih.
7. Jangan meletakkan alat UV berdekatan dengan benda keras lainnya, sehingga
berbenturan yang mengakibatkan lampu pecah/rusak.

PENGOPERASIAN PHOTO METER


PHOTO METER alat penunjang laboratorium. System penggunaannya sebagai berikut :
 Perhatikan sumber tegangan listrik.
 Gunakan stabilizer /stavolt, hubungkan ke sumber tegangan.
 Hidupkan Switch Stabiliser lampu pilot menyala.
 Hubungkan PHOTO METER dengan stavolt.
 Hidupkan switch ke posisi ON lalu program untuk melakukan pemeriksaan.
 Matikan switch ke posisi OFF, lepaskan kabel penghubung dengan sumber tegangan.
Pekerjaan selesai.

PEMELIHARAAN PHOTO METER


 Melakukan penggantian slang pengisapan setiap 6 (enam) bulan sekali.
 Melakukan penggantian lampu halogen setiap enam bulan sekali (apabila putus,
karena gangguan pesawat), penggantian dilakukan belum mencapai enam bulan
dan pesawat harus diperbaiki.
 Membersihkan bagian-bagian pesawat dari debu dengan menggunakan kapas/kain
halus.

PENGOPERASIAN CENTRIFUGES
Centrifuges merupakan jantung dari laboratorium untuk melakukan langkah pemeriksaan,
dengan langkah kerja sebagai berikut :
 Siapkan darah/urine yang akan diperiksa.
 Masukkan darah ke botol-botol centrifuges sesuai dengan aturannya.
 Hubungkan stabilizer dengan sumber tegangan, tindis switch ke posisi ON.
 Hubungkan centrifuges dengan stavol/stabilizer.
 Atur timer untuk menentukan lama pemutaran darah/urine.
 Atur kecepatan RPM.
 Matikan/tindis switch ke posisi OFF. Pekerjaan telah selesai, lepaskan kabel
penghubung dengan sumber listrik.

SISTEM PEMELIHARAAN
 Membersihkan bagian dalam centrifuges dengan kain halus/tissue.
 Melakukan penggantia cool (carbon) yang ada pada dynamo apabila cool/carbon
sudah habis. Hal ini dilakukan sesuai dengan penggunaan dan jumlah pengunjug.

PENGOPERASIAN AUTOCLAF
 Siapkan alat-alat yang akan disteril.
 Masukkan dan atur alat-alat di dalam autoclaf.
 Atur posisi timer sesuai dengan petunjuk penggunaan.
 Atur pengatur temperatur sesuai dngan ketentuan.
 Tutup kuat penutup pesawat sehingga uap tidak keluar lewat samping-samping
penutup.
 Naikkan switch ke posisi ON, tunggu hingga pesawat berbunyi alarm, berarti
penyetrilan telah selesai.
 Turunkan switch ke posisi OFF, lepaskan kabel penghubung dengan sumber
tegangan.
Catatan :
Pelaksanaan penyetrilan sesuai dengan kapasitas mesin yang ada, berlangsung ± 1
jam.

BAB IV
PERBAIKAN SARANA

1. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan perbaikan sarana rumah sakit adalah pengaturan terhadap
sarana / peralatan unit / ruang yang mengalami kerusakan yang memerlukan proses
perbaikan alat atau sarana di rumah sakit dengan menggunakan tekhnis dan prosedur
yang telah ditentukan.

2. TUJUAN
Untuk mempertahankan fungsi dari peralatan.

3. KEBIJAKAN
 Petugas pelaksana perbaikan sarana adalah petugas-petugas bagian IPSRS dan
atau petugas sarana lain yang mempunyai keahlian khusus.
 Peralatan perbaikan dapat mempergunakan fasilitas peralatan yang dipunyai oleh
IPSRS.
 Perbaikan pada peralatan-peralatan terutama pada peralatan medis yang
memerlukan keahlian khusus, bagian sarana dapat meminta rujukan tekhnis pada
rekanan kerja kepada Kepala Bagian Pemeliharaan.

4. ALUR PERMINTAAN PERBAIKAN SARANA


Alat / sarana yang telah mengalami kerusakan di bagian /ruang/unit perlu untuk
segera mendapatkan perbaikan peralatan agar proses pelayanan tidak terganggu.
1. Ruang/unit melaporkan peralatan/sarana yang mengalami kerusakan pada bagian
sarana / tekhnisi.
2. Petugas sarana / tekhnisi mendatangi ke bangsal untuk memeriksa / menganalisa
kerusakan sarana.
3. Pada kerusakan ringan apabila memungkinkan pebaikan dapat dilakukan di
tempat.
4. Pada kerusakan tingkat sedang dan berat yang membutuhkan penggantian
bahan/onderdil dimana bagian sarana tidak memiliki cadangan cadangan bahan
atau yang memerlukan rujukan tekhnis maka ruang/unit mengisi blanko perbaikan
sarana untuk diajukan oleh bagian sarana dan petugas sarana mengisi buku Serah
Terima Perbaikan Sarana yang diketahui oleh petugas jaga.
5. Untuk mendapatkan kebijaksanaan pengajuan perbaikan kepada Direktur, bagian
sarana menyerahkan buku Perbaikan Sarana dengan melampirkan anfrahan
barang/bahan yang dibutuhkan dalam perbaikan atau memohon rujukan tekhnis,
melalui Kabag.Pemeliharaan.
6. Bila bahan/onderdil telah siap, maka perbaikan dapat dilakukan.
7. Peralatan diserahkan kembali kepada ruang /bangsal dengan mengisi buku Serah
Terima Perbikan Sarana.
8. Petugas sarana / tekhnisi membuat laporan perbaikan sarana.

ALUR PERMINTAAN PERBAIKAN SARANA


DARI RUANGAN

SKEMA BELUM SAYA BUAT

5. PERBAIKAN SARANA ALAT-ALAT PENDINGIN


a. Pemasangan AC
AC terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian indoor dan bagian outdoor. Untuk
pemasangan yang baik, memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Memilih lokasi yang baik
Untuk bagian indoor :
 Tidak ada sumber panas atau uap di dekatnya.
 Tidak ada sesuatu hal yang dapat merintangi aliran udara.
 Aliran udara yang baik.
 Jangan pasang dekat pintu keluar masuk.
Untuk bagian outdoor :
 Pengamanan / pelindung AC jangan sampai mengganggu aliran udara
panas dari kompresor.
 Penempatan AC mempunyai sirkulasi udara yang baik.
2. Pemasangan indoor unit
 Keluarkan pipa penyambung dari pesawat.
 Buka penutup pipa dan tarik keluar pipa serta saluran air.
 Bila pipa akan disambung kea rah kiri belakang, potong tutup lubang pipa
dengan alat pemotong
 Pasang plat pada dinding dengan kuat dan tegak.
 Gantungkan pesawat pada bagian atas plat pemasangan kemudian tekan
dan gerakkan hingga pesawat terpasang benar.
 Atur instalasi listrik hingga rapi.
 Gunakan tangan untuk menekan pesawat ke dinding.
Plat pemasangan yang menonjol akan dapt menggantung pesawat.
 Pasang tutup pengikat pipa bagian belakang dengan tepat.
 Lubang pemasangan pipa dibuat kira-kira 70 cm, kearah menurun.
 Pasang pipa plastik dengan potongan sesuai dengan tebal dinding.
 Penyambung pipa ke belakang kiri.
3. Pemasangan outdoor unit
 Memasang pesawat di luar ruangan di atas pondasi yang cukup kuat.
 Apabila ada keraguan akan getaran, pasang karet peredam di bagian kaki
pesawat.
 Sambung ke terminal.
 Sambung pipa penghubung ke pipa pesawat.
4. Penyambungan kabel ke indoor unit
 Atur panjang kabel serta pasang dengan teratur
 Buka tiga buah skrup depan dengan menarik keluar.
 Sambung kabel ke terminal sesuai dengan diagram.

5. Penyambungan kabel ke outdoor unit


 Buka tutup panel listrik dan sambung kabel ke terminal sesuai dengan
diagram.
 Atur kabel penghubung serapi-rapinya.
6. Penyambungan pipa gas
 Pemotongan pipa harus tepat karena potongan pipa yang tidak rata
menyebabkan kotoran masuk dalam pesawat yang akan mengurangi fungsi
kerja.
7. Pemeriksaan
 Pengecekan instalasi listrik yang belum tersambung.
 Selang air terpasang dengan benar.
 Kompresor terpasang dengan kuat.

b. Perbaikan AC
Pelaksanaan perbaikan peralatan dilakukan bila ada permohonan perbaikan
disertai dengan kartu permintaan perbaikan dari bagian / ruangan yang
bersangkutan.
Langkah perbaikan AC meliputi :
1. Periksa instalasi kelistrikan.
2. Atur remute pada kondisi pengoperasian dingin, tunggu beberapa saat.
3. Periksa tekanan kompresor dengan GIGMETER bandingkan dengan standar
AC bila tekanan kurang, perlu dilakukan penambahan gas dan pemeriksaan
pipa kapiler dari kebocoran.
4. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan membandingkan arus listrik yang masuk
dengan TANG AMPERE.
5. Periksa evaporator dan filter kalau perlu bersihkan.
6. Pengisian gas dengan membuat saluran tambahan pada pipa discarger dan
pipa suction.
7. Saluran tambahan pada suction pipa dihubungkan pada botol baja berisi gas.
8. Udara dalam unit pendingin dikeluarkan dengan cara menghidupkan
elektromotor kompresor, setelah udara keluar pada saluran pipa tembaga
kemudian menutup kran hingga tertutup rapat.
9. Kemudian botol gas dibuka hingga gas terhisap seluruhnya oleh kompresor
hal ini diketahui dengan terbentuknya es pada evaporator pengisian dihentikan
dan menutup saluran dengan jalan menutup kran pipa tersebut dan selesailah
pengisian gas.

c. Perbaikan Ven
Pelaksanaan perbaikan peralatan dilakukan apabila ada permohonan perbaikan
disertai dengan kartu permintaan perbaikan dari bagian / ruangan yang
bersangkutan.
Langkah perbaikan kipas angin :
1. Bongkar dan periksa bagian dalam kipas
2. Bila lilitan tembaga terbakar, ganti.
3. Bila bantalan aus, ganti dan lumasi.
4. Periksa instalasi kelistrikannya.
5. Rangkai kembali bagian-bagiannya.

6. PERBAIKAN SARANA KOMUNIKASI


a. Perbaikan Aiphone
Pelaksanaan perbaikan dilakukan bila terjadi gangguan pada pesawat dimana
pesawat kurang atau sama sekali tidak menerima sinyal dari telepon luar dan atau
sebaliknya.
Tahap-tahap perbaikan meliputi :
1. Periksa arus yang masuk pada terminal telepon atau pada telepon. Bila tidak
ada arus, periksa instalasi kabel sampai pada kotak terminal.
2. Periksa kabel yang menghubungkan telepon dengan pegangan telepon dengan
menggunakan Ohm Meter, bila salah satu serabut kabel putus, perbaiki dan
ganti dengan kabel baru.
3. Bila kerusakan belum teratasi, instalasi dapat mengajukan rujukan tekhnis
dengan persetujuan rumah sakit.

b. Perbaikan Televisi
Perbaikan dilakukan bila terdapat laporan kerusakan dari pesawat bangsal yang
bersangkutan yang disertai dengan kartu permintaan perbaikan pada instalasi alat
komunikasi. Kerusakan pesawat bila pesawat dinyalakan tidak mengeluarkan
gambar dan atau suara.
Tahap-tahap perbaikan meliputi :
1. Periksa instalasi kelistrikan dari pesawat.
2. Periksa catu daya pesawat, bila tidak terdapat arus atau komponen terbakar,
ganti dan perbaiki.
3. Bila kerusakan belum teratasi, bagian sarana dapat mengajukan rujukan tekhis
dengan persetujuan rumah sakit.
4. Dan selama perbaikan dilakukan penggantian pesawat televisi diruangan / unit
dengan televisi yang cadangan yang dipunyai.
c. Perbaikan Sound System
Kerusakan pesawat bila pesawat dinyalakan tidak mengeluarkan suara.
Tahap-tahap perbaikan meliputi :
1. Periksa instalasi kelistrikan dari pesawat.
2. Periksa catu daya pesawat dan power amplifier, bila tidak terdapat arus atau
komponen terbakar ganti dan perbaiki.
3. Teliti masing-masing bagian dari sound system dari kerusakan.
4. Bila kerusakan belum teratasi instalasi dapat mengajukan rujukan tekhnis
dengan persetujuan rumah sakit.

7. PERBAIKAN SARANA TEKHNIK


1. Persiapan peralatan perbaikan / bahan penggantian sesuai dengan kartu perbaikan
dari ruang / bangsal.
2. Perbaiki / ganti lampu penerangan atau alat sesuai dengan kartu perbaikan, bila
kerusakan serius, perbaikan dapat dilakukan di bengkel kerja instalasi listrik.
3. Bila perbaikan selesai, mintakan tandatangan ke petugas ruang/bangsal pada kartu
perbaikan bahwa perbaikan penggantian telah diselesaikan dengan baik.
4. Isi buku laporan perbaikan beserta peralatan / bahan yang dibutuhkan selama
proses penggantian dan petugas yang memperbaiki

8. PERBAIKAN SARANA PERALATAN NON MEDIS DAN ALAT MEDIS


a. Perbaikan Peralatan Non Medis
Peralatan non medis seperti meja, bangku, kursi, almari, pelaksanaan perbaikan
peralatan dilakukan bila ada permohonan perbaikan disertai dengan kartu
permintaan perbaikan dari bangsal / ruangan yang bersangkutan.
1. Petugas menyiapkan peralatan perbaikan ke ruang / bangsal yang meminta
perbaikan.
2. Petugas memperbaiki peralatan tersebut.
3. Bila perbaikan telah selesai, mintakan tandatangan pada blangko penyerahan
peralatan perbaikan pada ruang/unit.
4. Buat laporan perbaikan peralatan tersebut pada buku kegiatan.
b. Perbaikan Peralatan Medis
1. Penjaga ruang / unit melaporkan kerusakan alat-alat medis / elektromedis ke
bagian IPSRS.
2. IPSRS mendatangi dan melaksanakan analisa untuk menentukan langkah
perbaikan sesuai dengan analisa kerusakan.
3. Bila dalam proses perbaikan terdapat masalah tekhnis yang tidak mampu untuk
diatasi, maka petugas IPSRS dapat melakukan rujukan dengan persetujuan Kabag.
Pemeliharaan.

Palu, ……………..
Mengetahui,
Direktur Ka.Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit Woodward Palu Rumah Sakit Woodward Palu

(dr. Trijanto)

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT WOODWARD PALU

BADAN PEMBINA

DIREKTUR

KESEKRETARIATAN

URUSAN
PEMELIHARAAN

TEKHNIK TEKHNIK TEKHNIK


PERTUKANGAN LISTRIK / INSTALASI SANITASI
ELEKTROMEDIS AIR

Anda mungkin juga menyukai