TENTANG
KEPUTUSAN PENETAPAN RUANGAN PERAWATAN ISOLASI
RUMAH SAKIT WOODWARD PALU
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Surat Keputusan / Penetapan Direktur Rumah Sakit Woodward Palu
tentang Ruangan Perawatan Isolasi di Rumah Sakit Woodward Palu
Kedua : Menetapkan Ruangan Isolasi untuk masing-masing ruangan perawatan
antara lain :
1. Ruangan Paviliun Nilam : Kamar 7
2. Ruangan Paviliun Yaspis : Kamar 15
3. Ruangan Paviliun Ratna Cempaka : Kamar 23
4. Ruangan Paviliun Zamrud : Kamar 32
Ketiga : Pasien yang diisolasi harus atas perintah dokter berdasarkan indikasi medis
yang mendukung dan dicatat dalam Rekam Medis.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal dan apabila dikemudian hari
terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : PALU
PADA TANGGAL :
DIREKTUR
RUMAH SAKIT WOODWARDPALU,
Dr. TRIJANTO
TUJUAN
Untuk mencegah terjadinya penularan mikro organisme dari pasien satu ke pasien lain, dari
pasien ke pengunjung atau dari pasien ke petugas pelayanan di Rumah Sakit dan sebaliknya.
KETENTUAN
1. Pasien yang menderita penyakit tertentu / penyakit menular harus ditempatkan pada kamar
perawatan tersendiri dengan syarat-syarat khusus (kamar isolasi).
2. Jenis isolasi dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu :
a. Isolasi Ketat meliputi penyakit :
Difteri
Anthrax
Rubella
Rabies
Varicella
b. Isolasi Perlindungan meliputi penyakit :
Agranulo cytosis
Luka bakar (luas dan dalam)
Lympoma
Leukemia
Dermatitis ecemateus
Immunosupresy
c. Hal-hal lain meliputi pasien gaduh (gelisah).
3. Isolasi harus dilaksanakan atas perintah dokter berdasarkan indikasi medis yang mendukung
dan dicatat dalam Rekam Medis.
Palu, ,………………..
Direktur
Rumah Sakit Woodward Palu
dr. Trijanto
PROSEDUR TETAP
PENYAKIT YANG PERLU DIISOLASI
Definisi : Menentukan jenis penyakit menular yang memerlukan tindakan khusus dan lamanya
isolasi.
Tujuan : Mencegah supaya tidak menularkan kumannya pada orang lain termasuk perawat dan
dokternya.
Latar belakang :
1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1962, Lembaran Negara No.3 Tahun 1962 T.I.N
No. 2373 tentang Karantina Laut.
3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1962, Lembaran Negara No.3 Tahun 1962, T.I.N
No. 2374, tentang Karantina Udara.
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1962, T.I.N No. 2390 yang disebut Undang-Undang Wabah.
5. Undang-undang Wabah Tahun 1962, Dirubah dan diganti dengan Undang-Undang Wabah
No.4 Tahun 1984 dengan lampiran penjelasannya.
KLASIFIKASI ISOLASI
I. Isolasi Ketat (Striet Isolation)
II. Isolasi Saluran Pernafasan (Respiratory Isolation)
III. Isolasi Saluran Pencernaan (Enteric Isolation)
IV. Isolasi Perlindungan (Protective Isolation)
I. ISOLASI KETAT
1. Diptheria : sampai 2x biakan negative setelah obat antimikroba dihentikan.
2. Herpes Zoster, Herpes SImpleks : semasa sakit.
3. Varicella : sampai crustae lepas (kurang lebih 7 hari setelah timbulnya vesikula).
4. Rabies : selama sakit.
5. Pneumonia staphylococcus & group A streptococcus : 24 jam setelah mulainya
pengobatan yang efektif.
6. Penumonia pes : sampai biakan negatif setelah antimikroba dihentikan.
7. Cacar : sampai crustae terlepas.
8. Anthrax : selama masa sakit.