Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT WOODWARD PALU


NOMOR : / DIR / HK / SK / RSW /

TENTANG
KEPUTUSAN PENETAPAN RUANGAN PERAWATAN ISOLASI
RUMAH SAKIT WOODWARD PALU

DIREKTUR RUMAH SAKIT WOODWARD PALU

Menimbang : a. Bahwa untuk mencegah terjadinya penularan mikro organisme dari


pasien satu ke pasien yang lain, dari pasien ke pengunjung atau dari
pasien ke petugas pelayanan di Rumah Sakit.
b. Bahwa pasien yang menderita penyakit tertentu / penyakit menular
harus ditempatkan pada kamar perawatan tersendiri (Kamar Isolasi).
c. Bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut pada huruf a dan b
tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Woodward Palu.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor : 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 159b/Men.Kes/Per/II/1998
tentang Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
560/MENKES/PER/VIII/1989, tentang Jenis Penyakit Tertentu
Yang Dapat Menimbulkan Wabah, Tatacara Penyampaian Laporan
dan Tatacara Penanggulangan Seperlunya.
6. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Woodward Palu Nomor :
………………. Tentang Kebijakan Manajemen Rumah Sakit
Woodward Palu.
Memperhatikan : Hasil Rapat Administrasi dan Manajemen Rumah Sakit Woodward Palu
tanggal ……………….

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Surat Keputusan / Penetapan Direktur Rumah Sakit Woodward Palu
tentang Ruangan Perawatan Isolasi di Rumah Sakit Woodward Palu
Kedua : Menetapkan Ruangan Isolasi untuk masing-masing ruangan perawatan
antara lain :
1. Ruangan Paviliun Nilam : Kamar 7
2. Ruangan Paviliun Yaspis : Kamar 15
3. Ruangan Paviliun Ratna Cempaka : Kamar 23
4. Ruangan Paviliun Zamrud : Kamar 32

Ketiga : Pasien yang diisolasi harus atas perintah dokter berdasarkan indikasi medis
yang mendukung dan dicatat dalam Rekam Medis.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal dan apabila dikemudian hari
terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : PALU
PADA TANGGAL :

DIREKTUR
RUMAH SAKIT WOODWARDPALU,

Dr. TRIJANTO

Petikan disampaikan Yth :


1. Ketua Badan Pembina Rumah Sakit Woodward Palu
2. Kepala Seksi Perawatan Rumah Sakit Woodward Palu
3. Kepala Urusan Rekam Medis Rumah Sakit Woodward Palu
4. Para Kepala Paviliun Rumah Sakit Woodward Palu

KEBIJAKAN ISOLASI PASIEN

TUJUAN
Untuk mencegah terjadinya penularan mikro organisme dari pasien satu ke pasien lain, dari
pasien ke pengunjung atau dari pasien ke petugas pelayanan di Rumah Sakit dan sebaliknya.

KETENTUAN
1. Pasien yang menderita penyakit tertentu / penyakit menular harus ditempatkan pada kamar
perawatan tersendiri dengan syarat-syarat khusus (kamar isolasi).
2. Jenis isolasi dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu :
a. Isolasi Ketat meliputi penyakit :
 Difteri
 Anthrax
 Rubella
 Rabies
 Varicella
b. Isolasi Perlindungan meliputi penyakit :
 Agranulo cytosis
 Luka bakar (luas dan dalam)
 Lympoma
 Leukemia
 Dermatitis ecemateus
 Immunosupresy
c. Hal-hal lain meliputi pasien gaduh (gelisah).
3. Isolasi harus dilaksanakan atas perintah dokter berdasarkan indikasi medis yang mendukung
dan dicatat dalam Rekam Medis.

Palu, ,………………..
Direktur
Rumah Sakit Woodward Palu

dr. Trijanto

PROSEDUR TETAP
PENYAKIT YANG PERLU DIISOLASI

Definisi : Menentukan jenis penyakit menular yang memerlukan tindakan khusus dan lamanya
isolasi.

Tujuan : Mencegah supaya tidak menularkan kumannya pada orang lain termasuk perawat dan
dokternya.

Latar belakang :
1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1962, Lembaran Negara No.3 Tahun 1962 T.I.N
No. 2373 tentang Karantina Laut.
3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1962, Lembaran Negara No.3 Tahun 1962, T.I.N
No. 2374, tentang Karantina Udara.
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1962, T.I.N No. 2390 yang disebut Undang-Undang Wabah.
5. Undang-undang Wabah Tahun 1962, Dirubah dan diganti dengan Undang-Undang Wabah
No.4 Tahun 1984 dengan lampiran penjelasannya.

KLASIFIKASI ISOLASI
I. Isolasi Ketat (Striet Isolation)
II. Isolasi Saluran Pernafasan (Respiratory Isolation)
III. Isolasi Saluran Pencernaan (Enteric Isolation)
IV. Isolasi Perlindungan (Protective Isolation)

I. ISOLASI KETAT
1. Diptheria : sampai 2x biakan negative setelah obat antimikroba dihentikan.
2. Herpes Zoster, Herpes SImpleks : semasa sakit.
3. Varicella : sampai crustae lepas (kurang lebih 7 hari setelah timbulnya vesikula).
4. Rabies : selama sakit.
5. Pneumonia staphylococcus & group A streptococcus : 24 jam setelah mulainya
pengobatan yang efektif.
6. Penumonia pes : sampai biakan negatif setelah antimikroba dihentikan.
7. Cacar : sampai crustae terlepas.
8. Anthrax : selama masa sakit.

II. ISOLASI SALURAN PERNAFASAN


1. Campak : 5 hari setelah keluar bercak (rash), namun dapat lebih lama bila disertai
penyulit bronchopneumonia.
2. Gondong (Mumps) : 9 hari setelah timbul pembengkakan.
3. Rubella ( German Measies) : 5 hari setelah timbulnya rash.
4. Batuk Rejan (Pertusis) : 3 minggu setelah permulaan penyakit atau 1 minggu setelah
terapi antibiotika yang tepat.
5. Tuberculosis pulmoner : 3 minggu setelah pemberian Tuberculostatica.
6. Meningocal Meningitis, Meningococemia : sampai 24 jam setelah terapi yang adekuat.

III. ISOLASI SALURAN PENCERNAAN


1. Kolera : selama masa sakit.
2. Shigellosis dan Salmonellosis : samapi 2x biakan tinja negative setelah antimikroba
dihentikan.
3. Diare akibat E.Coli : selama masa sakit.
4. Demam Tifoid : sampai 2x biakan tinja negative setelah antimikroba dihentikan.
5. Hepatitis infeksiosa : selama masa sakit.
6. Diare akibat rotavirus : selama masa sakit.

IV. ISOLASI PERLINDUNGAN


1. Luka Bakar Luas
2. Agranulocytosis
3. Leukimia, Limpoma, dll.
4. Penderita jantung bawaan, ginjal, sebelum dan sesudah tindakan medis.
5. Penderita yang mendapat immunosupresive agent, misalnya steroid, sitostatika.

Mengetahui Palu,. …………


Direktur Rumah Sakit Woodward Palu Ketua Komite Medis

dr. Trijanto dr. T.I Miting, MPH.

Anda mungkin juga menyukai