Anda di halaman 1dari 9

RUMAH SAKIT dr.

AGUNG

PANDUAN
TENTANG
PELAYANAN TAHAP TERMINAL

Edisi 1

RUMAH SAKIT dr. AGUNG


IzinWalikotaBima No. 503/OP.RS/002/DPMPTSP/IV/2020
Jl. IrSutami No 1 Rabadompu Kota Bima – NTB
Telp. 0374. 43166/43834 Fax. 0374. 43834
Email :rs.dokteragung@yahoo.co.id

0
RUMAH SAKIT dr. AGUNG
IzinWalikotaBima No. 503/OP.RS/002/DPMPTSP/IV/2020
Jl. IrSutami No 1 Rabadompu Kota Bima – NTB
Telp. 0374. 43166/43834 Fax. 0374. 43834
Email : rs.dokteragung@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT dr. AGUNG

NOMOR : 40/PDM/RSDA/I/2023

TENTANG
PANDUAN PASIEN TERMINAL

DI RUMAH SAKIT dr. Agung

DIREKTUR RUMAH SAKIT dr. Agung Kota Bima

Menimbang : a Bahwa bedasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit dan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dan perlindungan keselamatan pasien dan keluarga di Rumah Sakit dr.
Agung, maka perlu suatu Panduan Pasien Terminal untuk dipergunakan
sebagai acuan prosedur pelayanan

b Bahwa penjelasan Pasien Terminal dapat berjalan dengan baik, perlu


ditetapkan pemberlakuan Pasien Terminal di Rumah Sakit dr. Agung
Kota Bima

Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a


c dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah Sakit dr.
Agung Kota Bima

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;


2. Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia;
3. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;

1
4. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan;
5. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan;
6. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang praktik Kedokteran;
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 1966 Tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 269 / MENKES / PERIII / 2008
Tentang Rekam Medis
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 290 / MENKES / PER / III /
2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691 / MENKES / PER / VIII /
2011 Tentang Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

: Panduan Pasien Terminal di Rumah Sakit dr. Agung Kota


Menetapkan Bima

Panduan Pasien Terminal di Rumah Sakit dr. Agung ini menjadi


:
acuan prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien
Pertama
dan keluarga, sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini

Kedua : Panduan Pasien Terminal di Rumah Sakit dr. Agung dimaksud Diktum
Kesatu agar disosialisasikan untuk dilaksanakan dan digunakan oleh
seluruh unit kerja terkaid

Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di :K O T A B I M A
Pada tanggal : 08 Januari 2023

Direktur
Rumah Sakit dr. Agun

drg. SitiHadjarJoenoes

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Masa Kuasa atas segala berkat dan
anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Tentang Pelayanan Tahap
Terminal di Rumah Sakit dr. Agung ini dapat selesai disusun.
Buku Panduan ini merupakan Panduan kerja bagi seluruh staf Rumah Sakit dalam
menjalankan Tindakan Pelayanan Tahap Terminal di Rumah Sakit dr. Agung.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan Tentang Pelayanan Tahap
Terminal di Rumah Sakit dr. Agung.

ii
DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI
BAB 11 RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

iii
BAB I
DEFINISI
1. Pengertian
Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan untuk pasien yang
mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju
pada proses kematian dalam 6 (enam) bulan atau kurang. Pasien yang berada pada tingkat
akhir hidupnya memerlukan pelayanan yang berfokus akan kebutuhannya dengan proses
penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan berhubungan dengan faktor psikososial,
agama, dan budaya yang berhubungan dengan proses kematian. Keluarga dan pemberi
layanan dapat diberikan kelonggaran melayani pasien tahap terminal dan membantu
meringankan rasa sedih dan kehilangan
Keadaan terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penyakit atau
sakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh sehingga sangat dekat dengan proses
kematian.
Pasien tahap terminal adalah pasien dengan kondisi terminal yang makin turun makin
memburuk.

2. Menjelang ajal
Menjelang ajal adalah bagian dari kehidupan yang merupakan proses menuju akhir.
Kematian adalah penghentian permanen semua fungsi tubuh yang vital, akhir dari kehidupan
manusia. Lahir, menjelang ajal dan kematian bersifat ulversal . meskipun unik bagi setiap
individu, kejadian-kejadian tersebut bersifat normal dan merupakan proses hidup yang
diperlukan

3. Kematian
Adalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap individu akan mengalami atau
menghadapinya seorang diri, sesuatu yang tidak dapat dihindari dan merupakan suatu
kehilangan

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Menurut Elisabeth Kubler Ross, M.D, ada 5 fase menjelang kematian yaitu :
a. Denial (fase penyangkatan/ pengingkaran diri)
Mulai ketika orang disadarkan bahwa ia menderita penyakit yang parah dan dia tidak
dapat menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin mengingkarinya.
b. Anger (Fase Marah)
Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi menginginkan kenyataan bahwa ia akan meninggal.
c. Bergaining (Fase Tawa Menawar)
Ini adalah fase dimana pasien akan mulai menawar untuk dapat hidup sedikit lebih lama
lagi atau dikurangi penderitaannya
d. Depration (Fase Depresi)
Setelah ternyata penyakitnya makin parah, masuk fase depresi
e. Acceptance (Fase Penerimaan/Pasrah)
Tidak semua pasien dapat terus menerus bertahan menolak kenyataan yang dialami.

2
BAB III
TATA LAKSANA
1. Aspek Keperawatan
a. Assesment Keperawatan
Perawatan dapat berbagi penderitaan pasien menjelang ajal dan mengintervensi
dengan melakukan assesment yang tepat sebagai berikut.
1) Assesment tingkat pemahaman pasien dan atau keluarga
a) Closed Awareness : pasien dan atau keluarga percaya bahwa pasien akan segera
sembuh.
b) Mutual Pretense : keluarga mengetahui kondisi terminal pasien dan tidak
membicarakannya lagi. Terkadang keluarga pasien menghindari percakapan tentang
kematian demi menghindar dari tekanan
c) Open Awareness : keluarga telah mengetahui tentang proses kematian dan merasa
tidak keberatan untuk membicarakannya walaupun terasa sulit dan sakit. Kesadaran
ini membuat keluarga mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan masala-
masalah, bahkan dapat berpartisipasi dalam merencanakan pemakaman. Dalam
tahap ini perawat atau dokter dapat menyampaikan isu yang sensitif bagi keluarga
seperti autopsi.
b. Asessment faktor fisik pasien
Pada kondisi terminal atau menjelang ajal pasien dihadapkan pada berbagai masalah
menurunnya fisik, perawat harus mampu memngenali perubahan fisik yang terjadi pada
pasien terminal meliputi :
1) Pernafasan (bearth)
a) Apakah teratur atau tidak teratur
b) Apakah ada suara nafas tambahan seperti
2) Kardiovaskuler (Blood)
3) Persyarafan (Brain)
4) Perkemihan (Blader)
5) Pencernaan (Bowel)
6) Muskuloskeletal Intergamen

3
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Formulir pernyataan pemberian informasi kondisi terminal


2. Formulir Informed Consent
3. Formulir penolakan Tindakan Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai