Anda di halaman 1dari 5

Abeliasiska Putri Amalia

041711333272
Manajemen Keuangan 2

Pertemuan 4
Penganggaran Modal

• Pentingnya Penganggaran Modal


o Investasi yang terlalu besar/kecil berdampak jangka Panjang bagi masa depan
perusahaan. Jika investasi terlalu besar maka akan meimbulkan beban dan utang yang
meningkat, sedangkan jika investasi terlalu kecil akan menghambat kapasitas produksi
sehingga tidak dapat menguasai pasar.
o Penganggaran modal memerlukan biaya yang besar.
o Pengambilan keputusan penganggaran modal melibatkan banyak pihak internal (SDM,
produksi, keuangan, pemasaran, dll) untuk memberikan masukkan sesuai tidaknya
keputusan tersebut.

• Macam – Macam Keputusan Penganggaran Modal


a) Ditinjau dari aspek penghematan biaya dan peningkatan pendapatan:
1) Penggantian (Replacement) = mesin lama diganti dengan mesin baru agar efisiensi
produk tetap terjaga
2) Perluasan (Expansion) = menambah jumlah mesin baru yang tipenya sama
3) Pertumbuhan (Growth) = mulanya produksu tas, lalu investasi dibidang restoran
4) Proyek Lingkungan (Environment) = terkait dengan pengelolaan limbah bersama,
seperti CSR
b) Ditinjau dari tingkat ketergantungan:
1) Independent Project = investasi pabrik mobil dan restoran (tidak saling terkait)
2) Mutually Exlusive Project = memilih alternative yang terbaik
3) Complement Project = pembangunan mall dan tempat parkir (saling melengkapi)
4) Substitute Project = produksi sabun bubuk pada sabun batangan

• Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengestimasi Arus Kas:


1. Sunk Costs
Biaya yang sudah terjadi dan tidak bisa dialihkan. Biaya harus dibayar, tidak ada
hubungannya (tidak relevan) untuk dipertimbangkan dalam mengestimasi arus kas.
Contoh; bayar konsultan.

1
Abeliasiska Putri Amalia
041711333272
Manajemen Keuangan 2

2. Opportunity Cost
Manfaat yang harus dikorbankan jika suatu usulan investasi dilaksanakan. Biaya ini
keluar jika suatu investasi dilaksanakan. Oleh karena itu, hal ini relevan
dipertimbangkan dalam Estimasi arus kas.
3. Side Effect
Efek samping yang timbul akibat adanya produk baru yang bersifat subsitusi atau
Komplementer terhadap produk lama. Dampak negatif terhadap arus kas perusahaan
dari produk lama sebagai akibat dari diperkenalkan produk baru disebut dengan
erosion.
4. Net Working Capital
Selisih Aktiva Lancar dan Hutang Lancar. Hal ini relevan dipertimbangakan dalam
mengestimasi arus kas, karena proyek membutuhkan NWC pada awal investasi
(mengurangi arus kas pada awal investasi) dan mendapatkan kembali NWC pada akhir
investasi (kas pada akhir investasi).
5. Financing Cost
Bunga yang dibayarkan tidak relevan dalam estimasi arus kas, karena penting
dipertimbangkan adalah arus kas yang dihasilkan oleh aktiva dari proyek.

• Arus Kas dalam Penganggaran Modal


1. Initial Cash Outflow (Io) / Pengeluaran Kas Awal
Pengeluaran kas untuk membiayai proyek selama dalam perencanaan, konstruksi,
sampai dengan proyek siap untuk dioperasikan. Jumlah kas yang dikeluarkan
merupakan besarnya nilai investasi awal (Io) untuk peroyek tersebut.
2. Operational Cash Inflow (NCF) / Pengeluaran Kas Saat Kegiatan Operasi Dilakukan
Setelah proyek mulai dioperasikan, maka akan terjadi penerimaan kas dari hasil
penjualan dan juga terjadi pengeluaran kas untuk membiayai kegiatan operasi
perusahaan.
3. Terminal Cash Flows (Terminal) / Pengeluaran Kas Akhir
Merupakan arus kas masuk yang terjadi pada akhir masa pengoperasian proyek.

2
Abeliasiska Putri Amalia
041711333272
Manajemen Keuangan 2

• Metode Penilaian Usulan Investasi


1. Payback Period
Periode waktu yang diperlukan untuk menutup kembali seluruh investasi awal yang
dikeluarkan dengan menggunakan arus kas masuk yang diperoleh dari proyek tersebut.
§ Kriteria Penilaian:
Proyek yang diterima adalah proyek yang memiliki Payback Period paling
singkat/cepat (agar return yang diterima juga cepat).
§ Kelemahan Payback Period
- Tidak mempertimbangkan cash flow, orientasi jangka pendek,
- Tidak memperhatikan konsep nilai waktu uang.
§ Kelebihan Payback Period
- Menghitung arus kas dari proyek sampai modal dapat kembali (tanpa adanya
kerugian).

2. Net Present Value (NPV)


Adalah selisi antara Present Value arus kas masuk dengan Present Value arus kas
keluar.
𝑁𝐶𝐹 𝑁𝐶𝐹 𝑁𝐶𝐹
𝑁𝑃𝑉 = % + + ⋯+ / − 𝐼𝑜
(1 + 𝐾)! (1 + 𝐾)" (1 + 𝐾)#
§ Kriteria Penilaian
- Jika NPV ³ 0, maka usulan proyek investasi layak dijalankan
- Jika NPV £ 0, maka usulan proyek investasi tidak layak dijalankan
- Jika proyek investasi bersifat Mutually Exclusive, pilih NPV terbesar

§ Metode NPV dianggap lebih baik dibandingkan dengan IRR karena hasil penilaian
menggunakan NPV konsisten dengan tujuan normatif perusahaan. Jika proyek
NPV positif, maka nilai perusahaan akan bertambah sebesar NPV.

3. Internal Rate of Return (IRR)


(NPV = 0). Menurut metode ini, semua proyek dikatakan layak diterima jika IRR ³
Cost of Capital.
𝑁𝐶𝐹1 𝑁𝐶𝐹2 𝑁𝐶𝐹n
% + + ⋯+ / − 𝐼𝑜 = 0
(1 + IRR)! (1 + IRR)" (1 + IRR)#

3
Abeliasiska Putri Amalia
041711333272
Manajemen Keuangan 2

§ Kriteria Penilaian
- Jika IRR ³ Cost of Capital, maka usulan proyek investasi layak dijalankan
- Jika IRR £ Cost of Capital, maka usulan proyek investasi tidak layak dijalankan
- Jika proyek investasi bersifat Mutually Exclusive, pilih IRR terbesar
4. Capital Rationing untuk Proyek dengan Umur yang Berbeda (PI)
Jika perusahaan mempunyai beberapa usulan investasi yang bersifat independent dan
perusahaan dihadapkan pada keterbatasan dana, perusahaan tidak dapat melaksanakan
semua proyek yang dinyatakan layak diterima. PI ( Profitability Index).
𝑁𝐶𝐹1 𝑁𝐶𝐹2 𝑁𝐶𝐹
PI = % + + ⋯+ / − 𝐼𝑜
(1 + 𝐾)! (1 + 𝐾)" (1 + 𝐾)#
§ Kriteria Penilaian
- Jika PI ³ 1, maka usulan proyek investasi layak dijalankan
- Jika PI £ 1, maka usulan proyek investasi tidak layak dijalankan

• Langkah – Langkah Menghitung NPV


1. Io (Arus Kas Penggantian)
Pengeluaran kas untuk membiayai proyek perencanaan.
Harga Beli Mesin Baru + Biaya (pemasangan, percobaan, pelatihan) xxx
Harga Jual Mesin Lama (xxx)
Pajak (harga jual mesin lama – BV mesin lama) x % pajak xxx
- Laba + = HJ mesin lama > BV mesin lama
- Tidak laba/rugi = 0
- Rugi - = HJ mesin lama < BV mesin lama
Cash Outflow Tambahan Modal Kerja xxx
Io xxx

2. NCF (Incremental Net Cash Inflow)


Arus kas selama proyek investasi dilaksanakan
Rumus:
NCF = EBIT (1 – Tax) + Penyusutan
NCF = EAT + Penyusutan + (1 – Tax) x Interest
= EBDIT (1 – Tax) + (Tax . Depresiasi)

4
Abeliasiska Putri Amalia
041711333272
Manajemen Keuangan 2

3. Terminal Cash Flow (Arus Kas Masuk)


Harga Jual Mesin Baru xxx
Pajak (harga jual mesin lama – BV mesin lama) x % pajak (xxx)
- Laba =-
- Tidak laba/rugi =0
- Rugi = + (nilai buku > harga jual)
Modal Kerja (aktiva lancar – utang lancar) xxx
Terminal Cash Flow xxx

4. NPV (Net Present Value)


o Jika mesin baru dijual
1
1- Terminal Cash Flow
(1 + k)$
NPV = ;NCF x A + B N - Io
k (1 + k)$

o Jika mesin baru tidak dijual


1
1-
(1 + k)$
NPV = NCF x ; A – Io
K

Jika:
- NPV ³ 0 = Layak Dijalankan
- NPV £ 0 = Tidak Layak Dijalankan

Anda mungkin juga menyukai