Anda di halaman 1dari 5

FENOMENA ALAM DAN TATA NIAGA PERTANIAN

(Peledakkan Tanaman Air di Irigasi Sawah Akibat Eutrofikasi)

Oleh:

Nama Nim

1. Daru Puspitaningtyas 20210210128


2. Falah Akba Muslih 20210210129
3. Muhammad Azriel A.N. 20210210130
4. Aditya Krisna Wibowo 20210210131
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2021

Jalan Brawijaya, Kasihan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa


Yogyakarta 55183, Indonesia

FENOMENA ALAM DAN TATA NIAGA PERTANIAN

Fenomena

Pada fenomena kali ini kita akan merujuk pada sungai yang mengalir dari sawah
kesawah. Dimana sering kali kita jumpai bahwa di irigasi utama yang menuju ke
sawah penuh dengan tanaman air dan berbagai macam zat-zat limbah.

Selain akan terjadi pendangkalan di irigasi tersebut. Hal ini sebenarnya juga
sangat berpotensi buruk bagi lahan pertanian, dimana air yang berasal dari irigasi
tersebut bisa jadi membawa partikel asam yang dapat mengubah PH tanah di
sawah. Tentu saja akan mempengaruhi cara tumbuh tanaman, jika kondisi air
tidak sesuai dengan kebutuhan dari tanaman itu.

Peristiwa ini lebih dikenal dengan nama eutrofikasi. Eutrofikasi ini ialah
rangkaian proses alamiah, misalnya pada danau air tawar yang mengalami
penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa.
Proses air tawar sampai pada kondisi eutrofik memerlukan proses hingga ribuan
tahun.

Namun tanpa disadari, proses alamiah ini dapat berjalan lebih cepat akibat
aktivitas manusia modern. Sehingga, hitungan proses eutrofikasi akan terjadi
hanya dalam beberapa dekade bahkan hanya beberapa tahun saja.

Tak heran jika saat ini eutrofikasi merupakan masalah yang hampir ada pada
ribuan danau di seluruh dunia.
Tentu saja hal ini akan merugikan petani, hasil pertanian akan tdak maksimal atau
bahkan rusak total. Dimana yang pasti harga bahan pangan hasil pertanian akan
anjlok dan mungkin sama sekali tidak bisa di perjual belikan.

Peledakan alga dan tanaman air lainya di saluran air sekitar pertanian
(sawah),akibat dari penggunaan pupuk kimia yang terlalu banyak.

Fenomena berupa PROSES

Unsur : Alga, Organisme mikro, Air, Pupuk Kimia, Suhu/Temp

Ciri : Perubahan derajat keasaman saluran air, berkurangnya


kadar oksigen dalam air

Sifat : Menghambat penyerapan unsur hara oleh tananam,


pendangkalan saluran air

Penyebab

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.

Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

Sampah organic seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan


kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

Industri membuang berbagai macam polutan kedalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrient dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
Penggunaaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan menumpuknya bahan
organik pada ekosistem perairan. Peristiwa ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi
akan menyebabkan kandungan oksigen terlarut menjadi rendah. Hal ini
dikarenakan, oksigen telah habis digunakan oleh bakteri untuk mengurai bahan
organik menjadi bahan yang lebih sederhana. Senyawa asam yang dihasilkan dari
metabolisme mikroorganisme ini juga akan menurunkan pH perairan menjadi
lebih asam.

Dampak

Dalam eutrofikasi,Tentu kondisi ini akan memperbesar peluang alga serta


tumbuhan air berukuran mikro tumbuh lebih pesat (blooming). Pertumbuhan pesat
tersebut terjadi karena ketersediaan fostat yang berlebihan. Kondisi ini juga akan
mengakibatkan sejumlah hal lain, seperti:

• Warna air yang menjadi kehijauan, berbau tidak sedap, hingga kekeruhan
yang meningkat menjadi pertanda adanya kondisi eutrofik.
• Banyaknya enceng gondok di rawa dan danau-danau juga disebabkan
karena fostat yang berlebihan. Kualitas air di banyak ekosistem air pun
menjadi menurun.
• Ikan dan makhluk hidup air lainnya juga tidak dapat bertahan karena
konsentrasi oksigen terlarut rendah bahkan sampai batas nol.
• Rantai makanan akan terganggu karena komponen dalam rantai makanan
hilang sehingga memutus mata rantai di ekosistem air tawar.
• Pertumbuhan alga secara pesat juga bisa menyebabkan hilangnya nilai
estetika, konservasi, reaksional, serta pariwisata. Tentu saja perlu biaya
sosial dan ekonomi yang tidak sedikit untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
• Banyak nya eceng gondok dan berbagai macam tanaman di sungai juga
menyebabkan pendangkalan sungai akibat penumpukkan tanaman busuk
di dasar saluran air.
• Jenis-jenis logam berat adalah raksa, timbal, dan kadmium di mana
ketiganya sangat berbahaya bagi manusia apabila mengonsumsinya.

Cara penangulangan

• Penggunaan pupuk organik dalam pertanian organik seperti kompos sangat


bermanfaat dalam mengurangi pencemaran air dan tanah. Pencemaran
tersebut biasanya disebabkan oleh fosfat dan nitrat. Selain itu, pupuk
organik juga mampu memulihkan kandungan mineral dalam tanah.
Jika penggunaan pupuk organik terus dilakukan, struktur tanah dapat
diperbaiki dan aerasi tanah pun akan normal kembali.
• Pembuangan limbah secara sembarangan juga dapat merugikan ekosistem
air sungai. Limbah yang dapat mencemari sungai dapat berasal dari rumah
tangga dan limbah yang dibuang oleh pabrik.
• Pembangunan industri yang berada di kawasan sungai maupun tidak,
sudah seharusnya memiliki perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan). AMDAL sangat diperlukan untuk menjaga
ekosistem air maupun di sekitar pabrik agar tidak menyebabkan berbagai
masalah yang tidak diinginkan

Kesimpulan

Banyaknya zat kimia yang bercampur dengan air. Mengakibatkan meledaknya


alga dan taman air yang mempengaruhi irigasi. Sedangkan irigasi sendiri
merupakan penyedia air untuk pertanian terutama pada sawah atau lahan pertanian
lainnya. Saluran air atau irigasi yang terkena eutrofikasi akan mengalami
perubahan pH nya karena disebabkan oleh eutrofikasi yang mempengaruhi tingkat
keasaman air. Tanaman air menutup cahaya yang masuk ke dasar air sehingga
banyak tanaman yang di dasar air kurang cahaya dan mengalami pembusukan
sehingga keasaman air meningkat. Dari pengaruh keasaman air menyebabkan
berbagai mahluk hidup di air mati seperti plankton dan ikan. Jika keadaan seperti
ini berlangsung secara terus menerus maka akan berdampak buruk pada bidang
pertanian. Oleh karena itu kita harus bijak dalam menggunakan berbagai bahan
kimia dan tidak semena-mena.

(Aditya Krisna Wibowo)

Anda mungkin juga menyukai