Oleh:
Nama Nim
FAKULTAS PERTANIAN
Fenomena
Pada fenomena kali ini kita akan merujuk pada sungai yang mengalir dari sawah
kesawah. Dimana sering kali kita jumpai bahwa di irigasi utama yang menuju ke
sawah penuh dengan tanaman air dan berbagai macam zat-zat limbah.
Selain akan terjadi pendangkalan di irigasi tersebut. Hal ini sebenarnya juga
sangat berpotensi buruk bagi lahan pertanian, dimana air yang berasal dari irigasi
tersebut bisa jadi membawa partikel asam yang dapat mengubah PH tanah di
sawah. Tentu saja akan mempengaruhi cara tumbuh tanaman, jika kondisi air
tidak sesuai dengan kebutuhan dari tanaman itu.
Peristiwa ini lebih dikenal dengan nama eutrofikasi. Eutrofikasi ini ialah
rangkaian proses alamiah, misalnya pada danau air tawar yang mengalami
penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa.
Proses air tawar sampai pada kondisi eutrofik memerlukan proses hingga ribuan
tahun.
Namun tanpa disadari, proses alamiah ini dapat berjalan lebih cepat akibat
aktivitas manusia modern. Sehingga, hitungan proses eutrofikasi akan terjadi
hanya dalam beberapa dekade bahkan hanya beberapa tahun saja.
Tak heran jika saat ini eutrofikasi merupakan masalah yang hampir ada pada
ribuan danau di seluruh dunia.
Tentu saja hal ini akan merugikan petani, hasil pertanian akan tdak maksimal atau
bahkan rusak total. Dimana yang pasti harga bahan pangan hasil pertanian akan
anjlok dan mungkin sama sekali tidak bisa di perjual belikan.
Peledakan alga dan tanaman air lainya di saluran air sekitar pertanian
(sawah),akibat dari penggunaan pupuk kimia yang terlalu banyak.
Penyebab
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.
Industri membuang berbagai macam polutan kedalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrient dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
Penggunaaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan menumpuknya bahan
organik pada ekosistem perairan. Peristiwa ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi
akan menyebabkan kandungan oksigen terlarut menjadi rendah. Hal ini
dikarenakan, oksigen telah habis digunakan oleh bakteri untuk mengurai bahan
organik menjadi bahan yang lebih sederhana. Senyawa asam yang dihasilkan dari
metabolisme mikroorganisme ini juga akan menurunkan pH perairan menjadi
lebih asam.
Dampak
• Warna air yang menjadi kehijauan, berbau tidak sedap, hingga kekeruhan
yang meningkat menjadi pertanda adanya kondisi eutrofik.
• Banyaknya enceng gondok di rawa dan danau-danau juga disebabkan
karena fostat yang berlebihan. Kualitas air di banyak ekosistem air pun
menjadi menurun.
• Ikan dan makhluk hidup air lainnya juga tidak dapat bertahan karena
konsentrasi oksigen terlarut rendah bahkan sampai batas nol.
• Rantai makanan akan terganggu karena komponen dalam rantai makanan
hilang sehingga memutus mata rantai di ekosistem air tawar.
• Pertumbuhan alga secara pesat juga bisa menyebabkan hilangnya nilai
estetika, konservasi, reaksional, serta pariwisata. Tentu saja perlu biaya
sosial dan ekonomi yang tidak sedikit untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
• Banyak nya eceng gondok dan berbagai macam tanaman di sungai juga
menyebabkan pendangkalan sungai akibat penumpukkan tanaman busuk
di dasar saluran air.
• Jenis-jenis logam berat adalah raksa, timbal, dan kadmium di mana
ketiganya sangat berbahaya bagi manusia apabila mengonsumsinya.
Cara penangulangan
Kesimpulan