Pedoman Pelatihan Modul Dan Materi Dokter Kecil
Pedoman Pelatihan Modul Dan Materi Dokter Kecil
DOKTER KECIL
DISUSUN OLEH :
dr. ANDREW NUGROHO
PUSKESMAS BEJEN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEMANGGUNG
2014
KATA PENGANTAR
Menimbang mengukur
Tugas kitapun bidang PPPK
Menuntut ilmu kesehatan praktis
Guna membantu sahabat
Dan masyarakat menerima kita
A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut
melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga,
teman murid pada khususnya dan sekolah pada umumnya.
B. Tugas Dan Kewajiban
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
2. Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama
menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan
di rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan
disekolah, misalnya :
a) Pekan kebersihan
b) Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c) Pekan gizi
d) Pekan kesehatan gigi
e) Pekan kesehatan mata, dll
E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam
buku laporan dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan.
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan.
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan.
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku.
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN).
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah,
misalnya :
Menggunting kuku secara rutin.
Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter).
Tidur tidak terlalu larut malam.
Jangan baca buku sambil tiduran.
Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan
menulis.
Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat / pengamatan pada teman/ di masyarakat,
misalnya :
Hasil pengamatan pada warung sekolah.
Kebiasaan teman membuang sampah.
Melihat orang buang sampah dari mobil.
Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas.
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang
kesejahteraan, dll.
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan
lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk
perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan
agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga
belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis
dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan
peserta didik/siswa yang di dalamya mencakup : Memiliki pengetahuan,
sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di
perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (dikenal dengan
TRIAS UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler.
b. Kegiatan ekstrakulikuler.
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat
komprehensif (terpadu dan menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif).
b. Kegiatan pencegahan (preventif).
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif).
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat :
Mencakup:
a. Kegiatan bina lingkungan fisik.
b. Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial.
A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat
cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/
puskesmas/rumah sakit).
B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah.
2. Menunjang upaya penyembuhan.
C. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K
P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak.
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari
Bahaya. .
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu
ada kecelakaan.
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang
berwajib (polisi/keamanan setempat).
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.
E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan:
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh.
Hilangkan penyebab gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan
korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30 menit ia langsung
diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit.
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati
korban (lihat cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah
memebebaskan jalan nafas dan memepertahankan saluran pernafasan. Bila
pernafasan berhenti maka harus dilakukan pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan
perdarahan.
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta
tunjukkan tempat yang sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban
bahwa ia akan ditolong dan ajaklah bercakap-cakap.
A. Penyakit kulit
Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu.
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan air bersih.
b. Menghindari kontak dengan penderita.
c. Menghindari mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita.
d. Pakaian penderita dicuci dengan bersih.
B. Penyakit TBC
Pencegahan:
a. Hindari kontak dengan penderita.
b. Vaksinasi dengan BCG semasa bayi.
c. Makan makanan yang bergizi.
A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap kita selalu
dikkotori oleh debu yang beterbangan disekitar kita, sehingga bila kita tidak
bersihkan badan kita akan penuh daki bau yang tidak sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan
segar, mandi yang baik dan benar adalah sebanyak dua kali sehari yaitu:
setelah bangun tidur (pada pagi hari) dan setelah bekerja (artinya
setelahmelakukan kegiatan-kegiatan selama sehari) sebaiknya dilakukan pada
sore hari. Bagian muslimdengan melakukan wudhu sebanyak 5 kali sehari
adalah suatu upaya untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, maka hidup
bersih dan menjaga kesehatan adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi
meggunakan air yang bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang
kering dan bersih untuk mengeringkan tubuh kita setelah mandi.
Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur serta
perhatikanlah kuku jari tangan dan kaki agar dirawat setiap hari, sehingga kita
bebas dari kotoran yang menempel dari tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang
bersih dan sesuai dengan peranan kita dimasyarakat (pelajar, mahasiswa,
pegawai dll) sebab pakaian disamping melindungi badan juga menumbuhkan
kepercayaan diri dan memupuk kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab bila tidak
penampilan kita akan berbau yang tidak sedap dan kita akan dijauhi oleh
kawan-kawan.
Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan
menggunakan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan kecil,
minumlah air yang sudah dimasak, gunakan jamban kalau mau buang air
besar/buang air kecil dan bersihkan tempat tinggal kita dari sampah dan
genangan air.
B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai dengan
postur tubuh artinya tidak terlalu ketat maupun tidak terlalu longgar, sopan
artinya enak dipandang dan sesuai sdengan kebudayaan kita, selalu dicuci
setelah habis dipakai serta disetrika, agar tampak rapih.
C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga
keberihan dan kesehatannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya adalah
suatu kewajiban yang tidak bisa ditunda-tunda sebab kelangsungan tubuh kita
hidup kita, patut disukuri bila kita memiliki tubuh dan badan yang normal
dan sehat.
A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh
tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan
sebagainya agar tidak bergeser dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut
tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
3. Macam-macam alat balut
a. Mitella (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki
dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm.
Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada,
siku, telapak tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk
menggantung lengan.
Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut
bentuk dasi.
b. Dasi (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya
sehingga berbentuk pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan
lebarnya antara 5-10 cm.
Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau
bagian kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut,
betis, dan kaki yang terkilir.
Cara membalut:
i. Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua
ujungnya dapat diikatkan.
ii. Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara
sebelum diikat arahnya saling menarik.
iii. Kedua ujung diikatkan secukupnya.
c. Pita (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis.
Yang paling sering adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah
menyerap air dan darah, serta tidak mudah kendor.
Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:
i. 2,5 cm : untuk jari-jari.
ii. 5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan.
iii. 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan
kaki.
iv. 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul.
v. 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.
d. Plester (pembalut berperekat).
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada
sendi yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang.
Cara pembidaian langsung dengan plester disebut strapping.
Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan
untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing
ujungnya difiksasi dengan plester.
Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang
sudah dilengkapi dengan kasa yang mengandung antiseptik
(Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
Cara membalut luka terbuka dengan plester:
i. Luka diberi antiseptik
ii. Tutup luka dengan kassa
iii. Letakkan pembalut plester.
e. Pembalut lainnya
Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup
luka, dan steril. Baru dibuka saat akan digunakan, sering dipakai
untuk menutup luka-luka lebar.
Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil.
f. Kassa steril
Adalah potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan
dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh
dibuka sebelum digunakan.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah
didisinfeksi atau diobati (misalnya sudah ditutupi sofratulle),
yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.
4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
Bagian dari tubuh yang mana,
Luka terbuka atau tidak,
Bagaimana luas luka,
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut
dengan pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi
disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi
luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah
ditekan) untuk melindungi luka selama didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci
dengan zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air
steril untuk membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat
di dalamnya.
Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih
dahulu) kotoran yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa.
Kemudian di atasnya dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan
lembut.
Kemudian berikan balutan yang menekan.
Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat
dilakukan dengan cara:
Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti
atau sampai pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan.
Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka.
Penekanan paling lama 15 menit.
Pengikatan dengan tourniquet.
Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara
biasa.
Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk
pendarahan di lengan) dan lima jari di bawah lipat paha (untuk
pendarahan di kaki)
Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya
dialasi dengan kain atau kasa untuk mencegah lecet di kulit
yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu dikencangkan
dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah
menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat
kekuningan.
Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik,
sementara luka ditekan dengan kasa steril.
Elevasi bagian yang terluka
d. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang
memang perlu difiksasi
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok
penderita.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan
berlapis, yang paling bawah letaknya di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.
B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh
yang mengalami cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku
maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.
2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan
mencegah kerusakan lebih lanjut.
b. Mempertahankan posisi yang nyaman.
c. Mempermudah transportasi korban.
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera.
e. Mempercepat penyembuhan.
3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera
(korban jangan dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan
fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat setelah
dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak
perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan
fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat
benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai
fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi
patah tulang: pembengkakan, memar, rasa nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan
tulang yang patah akan memberikan nyeri yang hebat pada
penderita.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang
sehat terlihat tidak sama bentuk dan panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau
sama sekali tidak dapat digunakan lagi.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
4. Jenis Alat Bidai
a. Bidai Keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan
lain yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling
baik dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah
mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b. Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai
pada patah tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
c. Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk
penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia
dan kemampuan improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela
(kain segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana
untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.
5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan
dan rawat lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan
membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum
dipasang, diukur dahulu pada sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan
di antara bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit,
pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh
yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll)
dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh
menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada
permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang
dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya
agar secara keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah
dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC,
Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.
D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b. Rumah sakit bersalin
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f. Dokter spesialis kebidanan
g. Bidan praktek
h. Klinik
i. Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)
A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang
secara benar.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:
1. Lingkungan sekolah yang sehat
a. Lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki
halamn untuk bermain dan olah raga.
b. Bangunan yang kokoh, pencahayaan baik dengan suasana yang
nyaman.
c. Tata ruang yang rapi.
d. Terdapat kotak P3K.
e. Terdapat tabung pemadam kebakaran.
f. Terdapat tempat penampungan sampah yang tertutup.
g. Terdapat tempat cuci tangan dan penyediaan air minum.
h. Terdapat hubungan yang harmonis antar sesama penghuni sekolah.
Pembinaan lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan
ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler terutama melalui pelajaran
penjaskes atau pendidikan kesehatan yang disatukan dengan mata pelajaran
lain yang relevan.
2. Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:
a. Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari
dengan ukuran yang memadai, misalnya ruang makan, kamar tidur,
dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci pakaian.
b. Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah,
jamban, dan saluran pembuangan air hujan.
c. Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang
hari. Jendela harus menghadap arah angin.
d. Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang
cukup untuk membaca.
e. Dinding lantai harus kering dan tidak lembab.
f. Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.
g. Halaman rumah harus selalu dibersihkan.
h. Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah.
i. Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus.
3. Pengadaan Air bersih
Syarat-syarat air bersih:
a. Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan
segar.
b. Syarat kimiawi: tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb,
Zn, Cu, Mg, dan Hg.
c. Syarat bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit,
misal E. coli.
b. Sumber air bersih dapat diperoleh dari:
Sumur pompa tangan.
Sumur gali tertutup.
Mata air yang dirawat atau air perpipaan.
Penampungan air hujan, letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari
lubang penampungan tinja atau kotoran.
Air sehat
Merupakan air bersih yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit
penyakit.
4. Pembuangan kotoran manusia
Tempat pembuangan kotoran manusia yang baik adalah di
WC/jamban/kakus.
Syarat pembuatan kakus yang baik yaitu:
a. Tertutup, harus terlindungi dari matahari dan hujan
b. Pada lokasi yang tidak mengganggu pemandangan, dan tidak
menimbulkan bau.
c. Lantainya disapu dan disikat bersih biar tidak licin
d. Dindingnya sering dibersihkan dan tampak terang
e. Air dalam bak sering diganti dengan yang baru
Tiga jenis jamban keluarga:
a. Jamban leher angsa
Air dibagian leher angsa berguna agar menahan bau tinja agar tidak
keluar. Pipa udara dari lubang tinja gunanya untuk membuang bau
busuk.
b. Jamban cemplung
c. Jamban plengsengan
Kotoran langsung dialirkan melalui pipa yang dipasang miring ke
lubang penampungan kotoran.
5. Pembuangan air limbah
Air limbah disalurkan melalui pipa atau got ke tempat penampungan air
limabah, sungai yang letaknya lebih rendah dari dapur, tempat mandi dan
tempat cucian.
Syarat pembuangan air limbah yang sehat:
a. Tidak mengotori sumur, sungai dan danau.
b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan kecoa.
c. Tidak menyebabkan kecelakaan.
d. Tidak mengganggu pemandangan.
6. Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah:
a. Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan
tanah.
b. Dibakar.
c. Dibuat kompos.
b. Untuk makanan ternak.
e. Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di
buang ke laut.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain: menceret,
muntaber, disentri, typus, dan penyakit kaki gajah. Keuntungan membuang
sampah yang benar:
a. Terhindar dari timbulnya penyakit
b. Dapat menghasilkan pupuk
c. Keadaan bersih dapat menimbulkan kepuasan batin tersendiri
d. Menciptakan keindahan
e. Menimbulkan suasana nyaman
7. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
a. Pencemaran air dan tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA
A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang
berfungsi sangat besar untuk memungkinkan manusia tersebut menerima
informasi dari lingkungan kehidupan sekitarnya.melalui penglihatan tersebut
seseorang sejak awal dadri pertumbuhan fisik maupun mentalnya akan
mendapatkan rangsangan dalam pengembangan selanjutnya. Dengan indera
penglihatan seseorang akan mengadakan kontak dengan skitarnya,
sehinggadia mampu menyesuiikan dan mempertahankan kehidupannya dalam
lingkungannya serta mampu menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang
mungkin aad disekitarnya.
B. Bagian-Bagian Mata
1. Kelopak Mata
2. Bulu mata
3. Konjungtiva (selaput lendir)
4. Kornea (selaput bening)
5. Pupil (manik-manik)
C. Pemeriksaan Mata
1. Tajam Penglihatan
a. Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam
penglihatan seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran baku
yang ada.
b. Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan
memperlihatkan seri simbol dengan ukuran berbeda-beda pada jarak
tertentu terhadap penderiata dan menentukan ukuran huruf terkecil yang
da[at dikenal/ dilihat penderita.
c. Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
d. Teknik pemeriksaan :
Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
Mata yang kiri atau kanan ditutup.
Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen
mulai dari baris atas kebawah dan ditentukan baris terakhir yang
masih dapat dibaca.
Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30
dikatakan tajam penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan
tajam penglihatan 6/10. Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6.
2. Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a. Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup dengan
baik.
b. Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.
c. Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.
d. Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan
melebar kembali bila tidak disinari lampu senter dan benar-benar hitam.
3. Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a. Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara
bersamaan.
b. Arah kedua bola mata kedepan.
A. Pengertian
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu
dari makanan (zat gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang
keluar tubuh.
B. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan
mineral) terdapat dalam telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-
sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu diperbaharui karena masa kerja
terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan mengalami kerusakan
(pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis di dalam
tubuh. Unsur dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun
dan memelihara sel-sel adalah protein dan mineral.
2. Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat
dalam makanan pokok, seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula,
minyak goreng, mentega dan lain-lain.
3. Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat
makanan itu (vitamin dan mineral) berfungsi mengatur proses
pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi yang lain.
C. Zat gizi
Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas
yang kesemuanya tertuang dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam
makanan terdapat 5 kelompok zat yaitu :
1. Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu
dan lan-lain.
2. Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati
seperti telur, tempe, tahu, kacang kedelai, kacang-kacangan, ikan dan
lain-lain.
3. Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan
minyak (minyak goreng).
4. Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan
buah segar.
a. Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan.
Banyak terdapat pada daun singkong, papaya dan mangga.
Kekuarangan vitamin ini akan menyebabkan kebutaan dan
pertumbuhan terhambat.
b. Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh.
Jika kekurangan akan mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
c. Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika
kekurangan menyebabkan kelumpuhan tungkai.
d. Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan
dalam peningkatan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai
macam penyakit.
e. Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk
mengaktifkan diperlukan sinar ultraviolet dari sinar matahari.
Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka akan terjadi
penghambatan pertumbuhan tulang.
f. Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika
dibanding dengan vitamin yang lain.
g. Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya
terdapat dalam hati sapi maupun ayam. Kekuarangan vitamin K
akan menyebabkan darah sukar membeku.
5. Mineral: banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral
yang penting adalah Fe (zat besi) dan Ca (kalsium). Zat besi biasanya
terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan sayuran hijau yang lainnya.
Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurang zat besi dalam tubuh akan menyebabkan gejala cepat pusing,
konsentrasi belajar menurun yang bisanya dikenal dengan keadaan
kurang darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam ikan laut. Kalsium
berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang bersama dengan vitamin
D. kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).
D. Kantin sekolah
Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan
diadakannya kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan bagi anak
sekolah selama berada di sekolah agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak
dijumpai masalah dalam ilmu gizi dilingkungan sekolah yaitu diantaranya:
KEP (kekuarangan energy protein), anemia (kekurangan Fe),dan Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
1. Tenaga
Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat,
bebas dari penyakit menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan,
dan memiliki disipin kerja yang tinggi. Selain itu juga harus pandai
dalam memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi. Cotoh guru
UKS.
2. Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal
dari sekolah maupun iuran orang tua murid.
3. Lokasi dan ruang makan
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak
berdekatn dengan jamban, kamar mandi dan temapt pembuangan sampah
dengan ruangan yang cukup luas, bersih dan nyaman serta ventilasi
cukup.
E. Makanan sehat disekolah
Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah
energi kurang lebih 50-300 kalori yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat
makanan siang hari. Makanan yang disediakan disekolah dapat digolongkan
sebagai berikut:
1. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
a. Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap,
getuk dan lain-lain.
b. Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur
kacang ijo dan lain-lain.
c. Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas,
nangka, melon.
2. Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat teaga, zat pembangaun
dan zat pengatur, seprti soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado,
comro, kroket, risoles, nasi kuning, lontong sayur, nasi rames, batagor,
siomay, pecel dan lain-lain
Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik
dan bergizi. Anak-anak dan remaja sering memilih makanan sumber zat
tenaga seperti gula, serat makan-makanan yang berlemak atau banyak zat
tepung. Apabila makan makanan yang banyak mengandung zat gula dapat
merusak gigi dan kegemukan. Walupun penambahan zat flour dalam air
diharapkan akan mencegah kerusakan gigi, tetapi untuk pecaagahan lebih
baiknya apabila makan tidak terlalu berlebihan.