Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS DAMPAK BEBAN BERLEBIH (OVERLOAD)a

KENDARAAN TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN


MENGUNAKAN METODE AASHTO
(STUDI KASUS: JALAN YOGYAKARTA-PRAMBANAN)

Widarto Sutrisno1, Krishadiyanto Dapa Beti2, Polykarpus Rera Wowa3, Dewi Sulistyorini4
1
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
widarto.sutrisno@ustjogja.ac.id
2
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
ridobeti04@gmail.com
3
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
polywowa@gmail.com
4
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
dewisulistyorini@ustjogja.ac.id

ABSTRAK
Ruas jalan Yogyakarta-Prambanan merupakan kawasan yang menuntut aktivitas lalu lintas a a a

kendaraan yang cukup padat. Jalan tersebut memiliki peran penting dalam mendistribusikan
a a a

barang dan jasa. Jalan ini juga merupakan jalan utama untuk kendaraan barang maupun kendaraan
aa a a a

penumpang yang melintas, sehingga menimbulkan pembebanan langsung yang dapat mempengaruhi
a a a

umur rencana jalan itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan yang bermuatan lebih adalah
a a a a a

kerusakan jalan sebelum umur rencana itu tercapai, dan banyak ditemukan di beberapa wilayah. Dan
a a a a

dalam penelitian ini juga akan dihitung angka ekivalen untuk setiap jenis kendaraan dan Equivalent
a a a a a a aa a

Standart Axle Load (ESAL) pada keadaan beban normal dan beban berlebih. Untuk menghitung
a a a a aa a a

penurunan umur rencana jalan yang diakibatkan oleh beban berlebih (overloading) menggunakan nilai
a a a a a

Vehicle Damage Factor (VDF) metode AASHTO 1993. Berdasarkan persamaan remaining life dari
a a a a

ASSHTO 1993 sisa umur layan konstrusi perkerasan adalah sebesar 90,43% yang berarti usia perkersan
a a

jalan berkurang sebesar 9,57%, dengan perbandingan angka ekuivalen terbesar adalah truk 2 as ringan a a a a a

yaitu sebesar 122,64%, hal ini menunjukan bahwa tingkat kerusakan yang ditimbulkan kendaraan
a a a a a a a a a

ini lebih besar dibandingan dengan truk 2 as berat yaitu sebesar 24,007%.
a a

Kata-kata kunci: perkerasan jalan, overload, umur rencana.

ABSTRACT
The Yogyakarta–Prambanan road section is an area that demands quite heavy vehicle traffic
activities. The road has an important role in distributing goods and services. This road is also the main
road for passing goods and passenger vehicles, thus causing direct loading that can affect the adesign
life ofathe road itself. Theaimpact caused by overloadedavehicles is road damage before the design life
is reached, and is found in many areas. And in this study, the equivalent number for each type of vehicle
and Equivalent Standard Axle Load (ESAL) will be calculated underanormal and overload conditions.
a a a

To calculate the decrease in the design life of the road caused by overloading, use the Vehicle Damage
Factor (VDF) value of the AASHTO 1993 method. by 9.57%, with the largest equivalent ratio being a
a

light 2 axle truck, which is 122.64%, this shows that the level of damage caused by this vehicle is greater
than that of a heavy 2 axle truck, which is 24.007%.

Keywords: road pavement, overload, design life.

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022


LP2M UST Jogja
852
Artikel Luaran Abdimas

PENDAHULUAN a

Jalan merupakan prasarana transportasi daratayang meliputi segala bagianajalan,


termasuk bangunan dan perlengkapannyaa yang diperuntukkana bagi lalua lintas, yang berada
pada permukaan tanah, dibawah apermukaan tanaha dan di atas permukaanaair, kecuali jalan
kereta api, jalanalori, dan jalan kabel (UU No. 38 Tahun 2004). Jalanaraya saataini
seringamengalami kerusakana dalam waktu yang relative sangat pendek (kerusakan dini) baik
jalan yang baru dibangun maupun jalan yang baru diperbaiki (overlay). Beberapa hasil
penelitiana yang telaha dilakukan, penyebab utamaakerusakan jalan adalaha akualitas
pelaksanaan,adrainase, dan dariabeban kendaraan yang melebihi ketentuan (overloading).
Secaraa adefinisi beban berlebiha (overloading) adalaha suatu kondisi bebana agandar
kendaraan melebihia abeban standar ayang digunakana pada asumsi desain perkerasana ajalan
atau jumlaha alintasan operasionala sebelumaaumur rencanaaatercapai, ataua seringa disebuta
dengana kerusakana adini. Sedangkana umur rencana perkerasana jalan adalah jumlaha
repitisia bebana lalua alintas dalama asatuan Equivalent Standarda Axle Load (ESAL) yanga
dapata dilayania jalan sebeluma terjadi kerusakan strukturala apada lapisana perkerasan. Untuk
menghitunga sisa umura aperkerasan yang diakibatkana aoleh bebana aberlebih, maka
digunakana ametode AASHTO 1993. Salahasatu penyebab kerusakana pada badana jalan
diantaranya disebabkana oleha kendaraan dengan muatan berlebihan (overloading). Adapun
tujuana yang ingina dicapai dalam penelitiana ini adalah mengetahuiaseberapa besara pengaruh
beban berlebih (overload) terhadapa umur rencana jalan, padaa aruas jalan Yogyakarta-
Prambanan dan mengetahui seberapaa besar perbandingan angkaaekuivalen sumbu kendaraana
ayang melewatiaruasajalanaYogyakarta-Prambanan.
Menurut Eddy Gunawana (2019), bebana berlebih (overloading) adalaha suatu kondisi
dimana kendaraanamengangkut muatanayang melebihi batasabeban yang ditetapkan.a
Firdausa(1999) menyatakana bahwa kelebihanaamuatan a85,25% padaakendaraan 2 a akan
menaikkan damage factora sebesar 1077,81%, akelebihan muatana a82,20% apada kendaraana
3 akan menaikkan damage factor sebesar 1001,92%. Salah satu penyebab muatan berlebih
masih terjadi adalaha karena lemahnya penegakana hukum terhadap pelaku pelanggaran
muatan berlebih, sedangkan peningkatan kerusakan jalan yang terjadi lebih besar dari
kemampuanapendanaan yangatersediaauntuk penangananajalan.
Wartadinataadan Situmorang (2012) menyatakanaapabila bebanamuatan dibiarkan terus
menerus terjadi, maka padaaumuratahun pelayanan akan dimungkinkan terjadi kerusakan, hal
ini dapat menimbulkan kerugian ekonomi. Saleh, dkk. (2009) amenyampaikan bahwa truk

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022


LP2M UST Jogja
853
Widarto Sutrisno, Krishadiyanto Dapa Beti, Polykarpus Rera Wowa,
Dewi Sulistyorini, Analisis Dampak Beban …

bermuatan lebih sangat berpengaruhaterhadap daya rusakajalan. Kerusakan jalan berbanding


lurus terhadap persentase kelebihan muatanabila dibandingkan dengan muatan sesuai jumlah
beban ijin (JBI). Muatan truk berlebih mencapai persentase 50% mempengaruhi biaya
pemeliharaan jalan sampai 2,5 kali terhadap rencana biaya pemeliharaan rutin pertahun dalam
rentang waktu masa pelayanan.

METODE PENELITIAN a

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi data
primer yang didapat dari hasil survey dan pengamatan secara langsung di lokasi, dan data
sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber informasi dan intansi, pustaka dan literatur.

Pengumpulan Data

Mulai

Data Primer Data Sekunder

 Survei lokasi  Hasil Studi Terdahulu


 Data Berat Kendaraan  Data LHR

Analisis Data
Metode AASHTO

Pembahasan

Kesimpulan
a

Selesaii

Gambaraa1. Bagan alur penelitiana

HASIL DAN PEMBAHASAN


aaa aaa

Perkerasan Lentur
a

Perkerasan lentur merupakan struktur perkerasan yang sangat cocok dipakai pada
a a a a

struktur jalan dan landasan pacu. Tujuan perkerasan lentur:


1. Supaya diatas perkerasan tersebut bisa dilewati setiap saat maka lapisan permukaan harus
a a

kedap air agar melindungi tanah dasar, sehingga kadar air lapisan tanah dasar tidak
a a a a

berubah.
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022
LP2M UST Jogja
854
Artikel Luaran Abdimas

2. Mendistribusi beban terpusat, sehingga tekanan yang terjadi pada lapisan tanah dasar
a a a a a

menjadi lebih kecil. Oleh karena itu lapis struktur perkerasan harus dibuat dengan sifat
a a a a

modulus kekakuan (modulus elastifitas), agar lapis diatas lebih besar dari lapis yang
a a

dibawahnya, sehingga menyediakan kekesatan agar nyaman.


a a

Pada perencanaan perkerasan lentur sendiri dapat menggunkan metode AASHTO 1993
dengan persamaan menetukan tebal lapisan tersebut:
𝛥𝑃𝑆𝐼
log10 [ ]
4,2−1,5
log10 𝑤18 = 𝑍𝑅 𝑠0 + 9,36 log10 (𝑆𝑁 + 1) -0,20 + 1094 + 2,32 log10 (𝑀𝑔)8,07 𝑥
0,4+
(𝑆𝑁+1)5,19

…(1)
𝑆𝑐 + 𝐶𝑑 × [𝐷 0,75 −1,132]
log10
18,42
215,63 × 𝐽 × [𝐷 0,75 − ]
(𝐸𝑐 ∶ 𝑘)0,25
Dengan :
𝑊18 : traffic design, equivalent single axle load (ESAL)
𝑤18 = ∑𝑁𝑛
𝑁1 𝐿𝐻𝑅𝑗 × 𝑉𝐷𝐹𝑗 × 𝐷𝐷 × 𝐷𝐿 × 36

…(2)
𝑍𝑅 : standar normal deviasi
𝑆𝑜 : standar deviasi
D : tebal Aspal (inchi)
ΔPSI : Serviceability loss(po - pt)
Po : Initial serviceability
Pt : Terminal serviceability index
Sc : Modulus of rupture (psi)
Cd : Drainage coefficient
J : Load transfer corfficient
Ec : Modulus elastisitas tanah(psi)
K : Modulus reaksi tanah (pci)

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022


LP2M UST Jogja
855
Widarto Sutrisno, Krishadiyanto Dapa Beti, Polykarpus Rera Wowa,
Dewi Sulistyorini, Analisis Dampak Beban …

Gambar 2. Tipikal struktur perkerasan lentur


(sumber : Darlan, S.T.,M.T)

Beban Sumbu Standar


a a

Konstruksi perkerasan a dalam jalan direncanakan a Dengan sejumlah a a repitisi


beban kendaraan dalam satuan standard axle load (SAL) sebesar 18.000 lbs atau 8,16 ton
a a a
a a a a

untuk as tunggal roda ganda (single axle dual wheel). Dilapangan berat dan konfigurasi
a a a a a aa aa a

sumbu kendaraan didalam perhitungan perkerasan perlu terlebih dahulu ditransformasikan


a a a a a a a a a

kedalam equivalent standar axle load (ESAL).


a a a

Angka a a ekuivalen beban a a sumbu kendaraan a (E) adalah angka a a yang


menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintas beban sumbu
a a a a aa a

tungal/ganda kendaraan terhadap tingkat kerusakan beban standar sumbu tunggal seberat
a a a a a a a a

8,163 ton (18.000 lb). menurut Koestalam dan Sutoyo (2010) formulasi perhitungan angka
a a a a a

ekuivalen (E) yang diberikan oleh Binamarga dapat dilihat pada rumus berikut ;
a a aa a aa aa

L 4
E = k (18,6) …(3)

Dengan:
E :Angka ekuivalen beban sumbu kendaraan
L : Beban sumbu kendaraan (Ton)
k : 1 untuk sumbu tunggal
0,086 untuk sumbu tandem
0,031 untuk sumbu triple
Pertumbuhan Lalulintas
Data primer yaitu volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) adalah data yang diperoleh
a a a a a aa

melalui pengambilan data dari Dinas Perhubungan DIY dan pencacahan lalulintas secara a

manual pada ruas jalan Yogyakarta - Prambanan.


Untuk memprediksi pertumbuhan lalulinas menggunakan rumus:
LHR = (1 + i)n …(4)
atau:
n LHR
i= √ 1
LHR n
Dengan: i = Pertumbuhan lalu lintas
n = Umur rencana

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022


LP2M UST Jogja
856
Artikel Luaran Abdimas

Umur Sisa Perkerasan (Remaining Life)


Keberadaan aspal yang berlebih merupakan gagasan kerusakan fisik/kelelahan yang
ditimbulkan oleh rehashed kendaraan, tumpukan yang merusaka aspal dana mengurangi batasa
beban pengulangan yanga ditanggung oleh aspal sampai aspal jatuh rata. Dibawah ini adalah
rumus menentukan sisa umur perkerasan dari AASHTO (1993):
𝑁
RL = 100[1 − (𝑁 𝑃 )] ...(5)
1,5

Dengan :
RL : Remaining life (%)
NP : Total traffic yang telah melewati perkerasan (ESAL)
N1,5 : Total traffic pada kondisi perkerasan berakhir(failure) (ESAL)
Data Berat Kendaraan
Data berat kendaraana adalah data kendaraana yang memiliki kelebihan beban atau
beban normal, yaitu data yang diambil dari jembatan timbang Kalitirto secara manual untuk
dijadikan bahan penelitian. Dibawah ini merupakan data berat kendaraan. a
Tabel.1 Data Berat Kendaraan
Jenis Beban Kendaraan
No. Kendaraan Data rencana jembatan T.Kalitirto
1 Pick up a6
2 Truk 2 as ringan 8a 8,416
3 Truck 2 as berat 18 17,706
4 Truck 3 as 25 a22,427
5 Truck 4 as 42 33,109
6 Truck trailer 42 50,4

Vehiclea Damage Factor (VDF)


Vehiclea Damage Factora atau daya rusak yang sesuai dengan spesifikasi Binamarga No.
01/MN/BM/83 seperti pada Tabel 4.

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022


LP2M UST Jogja
857
Widarto Sutrisno, Krishadiyanto Dapa Beti, Polykarpus Rera Wowa,
Dewi Sulistyorini, Analisis Dampak Beban …

Tabel 4. Vehicle Damage Factor

Data LHR
Data LHR atau data volume rata-rata lalu-lintas harian adalah data pada pada tahun 2020
dan 2022 yang diambil dari Dinas Perhubungan DIY, seperti pada Tabel 2. Untuk menghitung a

data LHR menggunakan persamaan 4.


Tabel 2. Data LHR
NO Kendaraan Perbandingan
Golongan Jenis 2020 2022
1. I sepeda motor 33367 33535
2. II mobil penumpang 3354 3372
3 III mobil pick up/box 1168 1150
4 IV angkutan non-bus 0 0
5 Va bus sedang 32 36
6 Vb bus besar 6 5
7 VIa truck sedang 481 498
8 VIb truck besar 20 23
9 VIIa truck gandeng 0 0
10 VIIb truk semi trailer 6 7

Muatan Sumbu Terberat


a a

Mengingat hasil perhitungan distribusi beban sumbu dan jenis sumbu dari setiap
a a aa aa aa

kendaraan, didapat bahwa beban sumbu kendaraan saat ini seperti yang terdapat pada Tabel 3.
aa a a

Tabel 3. Muatan Sumbu Terberat


NO Jenis MTS Kelebihan
Kendaraan J.T.Kalitirto Izin (%)
1 truk 2 as ringan 7,640 8
2 truk 2 as berat 11,960
aa 8 49,50%
3 truk 3 as berat 8,380 8 4,75%
4 truk 4 as berat 8,420 8 5,25%
5 trailer 9,560 8 19,50%

Angka Ekuivalen kendaraan (AE)


a

Angka Ekuivalen (AE) kendaraan didapat dengan penjumlahan ekuivalen dari setiap
a

kendaraan. Untuk penjumlahan angka ekuivalena abeban sumbu setiapa akendaraan


menggunakana persamaan 3.
Tabel 5. Angka Ekuivalen Kendaraan
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022
LP2M UST Jogja
858
Artikel Luaran Abdimas

NO Jenis beban kendaraan(T) VDF perbandingan


Kendaraan J.T data J.T Data AE perjenis
Kalitirto rencana kalitirto rencana kendaraan (%)
1 pick up 6
2 truk 2 as R 8 8,416 0,0287 0,0352 122,468%
3 truk 2 as B 18 17,706 0,7368 0,1774 24,077%
4 truk 3 as 25 22,427 2,741 1,7757 64,783%
5 truk 4 as 42 33,109 3,8710 1,5360 39,680%
6 truk trailer 42 50,4 2,2369 5,2178 233,260%
Rata-Rata 27 23,00966 1,43585 1,801525 96,890%

Dengan perbandingan angka ekuivalen terbesar adalah truk 2 as ringan yaitu sebesar
aa aa a a a a a a

122,64%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh kendaraan ini
a a a a a a a a

lebih besar dibandingkan dengan truk 2 as berat yang memiliki angka ekuivalen sebesar
24,077%
jAnalisis Umur Rencana Berdasarkan Perhitungan Kumulatif ESAL
aa aa a

Umur rencana perkerasan jalan bisa dihitung berdasarkan hasil kumulatif ESAL
a a a a

mengunakan persamaan 2. Berdasarkan data perencanaan umur layan kontruksi faktor a a a

distribusi arah (DD) adalah 0,05, dan faktor distribusi jalur (DL) adalah 0,8.
a a a a

Tabel 6. Perhitungan kumulatif ESAL padaa tahuna ke-1


Jenis kendaraan LHR VDF ESAL
sepeda motor 33367
mobil penumpang 3354 0,0005 24,1488
mobil pick up/box 1168 0,2174 3656,49408
angkutan non-bus 0 0 0
bus sedang 32 0,2174 100,17792
bus besar 6 0,3006 25,97184
truck sedang 481 0,2174 1505,79936
truck besar 20 2,4159 695,7792
truck gandeng 0 0 0
truk semi trailer 6 2,7416 236,87424
Total 6245,24544

Tabel 7. Perhitungan kumulatif ESALtahun ke-2a


Jenis kendaraan LHR VDF ESAL
sepeda motor 33535
mobil penumpang 3372 0,0005 26,220672
mobil pick up/box 1150 0,2174 3888,15552
angkutan non-bus 0 0 0
bus sedang 36 0,2174 121,7161728
bus besar 5 0,3006 23,374656
truck sedang 498 0,2174 1683,74039
truck besar 23 2,4159 864,4615424
truck gandeng 0 0 0
truk semi trailer 7 2,7416 298,4615424
Total 6905,82672

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022


LP2M UST Jogja
859
Widarto Sutrisno, Krishadiyanto Dapa Beti, Polykarpus Rera Wowa,
Dewi Sulistyorini, Analisis Dampak Beban …

Sehingga untuka menghitung sisaa aumur perkerasana (remaning life) jalan menggunaan
persamaana 5.
𝑵𝒑
𝑹𝑳 = 𝟏𝟎𝟎 (𝟏 − ( ))
𝑵𝟏,𝟓

𝟔𝟐𝟒𝟓, 𝟐𝟒𝟓𝟒𝟒
𝑹𝑳 = 𝟏𝟎𝟎 (𝟏 − ( )) = 𝟗𝟎, 𝟒𝟑 %
𝟔𝟗𝟎𝟓, 𝟖𝟐𝟔𝟕𝟐

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisisa adampak bebana aberlebih overloading akendaraan terhadapa
aumur rencanaaperkerasan jalan (studiaakasus ruasa aajalan Yogyakarta - Prambanan),
sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan persamaan remaining life dari AASHTO 1993 sisa umur layan
aa aa a a

konstruksi perkerasan adalah sebesar 90,43%. Yang berarti usia perkerasan jalan berkurang
a

sebesar 9,57%.
2. Dengan perbandingan angka ekuivalen Terbesar adalah truk 2 as ringan yaitu sebesar
aa a a a

122,64%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kerusakan yang ditimbulkan kendaraan ini
a aa a a a

lebih besar. dibandingkan dengan truk 2 as berat yang memiliki angka ekuivalen sebesar
a

24,077%.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitiana dan penulisan jurnala ini dapat dilaksanakana dengan baika berkat bantuan
daria aberbagai pihak, untuka aitu kami ucapkan terimakasih kepada Kepala Kantor Jembatan
Timbang Kalitirto dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Yogyakarta atasa kerja samaa yang
baik dalam penelitian ini, sehinggaa akami dapat amenyelesaikan pembuatan jurnal ini, dan
terimakasih juga kepada Dosen pembimbing Bapak Widarto Sutrisno, S.T., M.T. dan Ibu Dewi
Sulistyorini,S.T., M.Eng, yanga atelah meluangkanaawaktunya untukaamembimbing dalam
penulisan jurnal ini.

DAFTAR PUSATAKA
A.Wandi, S.M. Saleh and M.Isya, Analisis Kerusakan Jalan Akibat Beban Berlebih (Studi
Kasus: Jalan Banda Aceh – Meulaboh Km 69 S/D Km 150), Vol 5, pp.317 –328, 2016.

AASHTO. 1993, Guide for Design of Pavement Structures, Washungton DC.

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022


LP2M UST Jogja
860
Artikel Luaran Abdimas

Apriyadi, F., & Fauziah, M. 2018. aPengaruh Beban Berlebiha Kendaraan Berat Terhadapa
Umura Rencana Perkerasana Pada Jalan Diponegoro, Cilacap. ProsidingaSeminar
Nasional Teknik Sipila 2018. Surakarta: Fakultas Teknik Universitas Muhamadiah.

Arbani, Faisa Rifqi, (2018), Analisisaa Kerusakan Dini Akibat Perubahana Volume Lalua
Lintas Padaa Perkerasana Lentur (Studi Kasus: Ruas JalanaAhmad Yani Kartasura)
Tugas Akhir Fakultas Teknik Universitas Muhamadiyah, Surakarta.

Departemen Pemukiman dana Prasarana Wilayah, 2003, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton
Semen Pd T-14-2003.

Depertemen Pekerjaan Umum. 1987. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalana
Raya dengan Metode Analisa Komponen.

Ditjen Binamarga. 2013. Manual desain perkerasan jalanano 02/MN/Bm tahun 2013.
Kementerian pekerjaan umum Jakarta.

Eddy Gunawan. 2019. Beban Berlebih (Overload) dan Dimensi Berlebih. (Overdimension).

Firdaus, 1999, Analisis Dampak Negatif Beban Berlebih (Overload) terhadap Perkerasan
Jalan, Pekanbaru: Prosiding Konferensi Regional Teknik Jalana Ke-6 Wilayah Barat, 11-
13 November.
Handayahsari, I., & Cahyani, R.D. 2016, Pengaruh Beban Berlebih Terhadap Umur
RencanaaPerkerasanaJalan (Studi Kasus: Ruas Jalan Soekarno Hatta Palembang)
KILAT, 5 (1), 25-32.

Helmi, A., 1999, KajianaTentang FormulaaDaya RusakaRoda Kendaraan dariaBeberapa


Negara dan Instansi. Pekanbaru: Prosiding Konferensi Regional Teknik Jalan Ke-6
Wilayah Barat, 11-13 November.

Koestalam, P., Sutoyo. 2010, aPerencanaan Tebal PerkerasanaJalana Jenis Lentur dan Jenis
Kaku. (Sesuai AASTHO, 1986 & 1993). Jakarta:PT. Mediatama Saptakarya.

Leo Sentosa, Asri Awal Roza, 2012, Analisisa Dampak Beban Overloading kendaraan Pada
Struktur Rigid Pevement Terhadap Umur Rencana Perkerasan (Studi Kasus Ruas Jalan
Simp Lago Sorek Km 77 S/D 78), Jurnal Teknik Sipil ITB, Vol.19 No.2.

Mudianto, Arif, 2015. Analisis Dampak Beban Kendaraan Terhadap Kerusakan Jalan (Studi
Kasus; Ruas Jalan Pahlawan, Kec.Citeureu, Kab. Bogor), Universitas Pakuan, Bogor.

Novenrio Mandala Putra, Sutan P. Silitonga, Robby, Jurnal Teknik, Analisisasis Umur
Rencana Jalan Berdasarkan Pertumbuhana lalu Lintas di Kota palangkaRaya. Jurnala
Teknik, Volume 4 No.2, 2021, 155-164.

Nurkolis, H. 2018. Analisis Beban aBerlebih Kendraan Pada Perkerasan Lentur Terhadapa
Penurunan Umur Rencanaa Perkerasan Jalan. Tugas Akhir. Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta.

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022


LP2M UST Jogja
861
Widarto Sutrisno, Krishadiyanto Dapa Beti, Polykarpus Rera Wowa,
Dewi Sulistyorini, Analisis Dampak Beban …

Pardosi, R. 2010. Studi Pengaruh Beban Berlebih (Overload) Terhadap Pengunaan


RanganUmur Rencana Perkerasan Jalan Universitas Sumatra Utara.

Putri Anggelina Safitra, Theo K. Sendow, SiscaV.Pandey, (2019), Analisa pengaruh Bebana
Berlebihan Terhadap Umur Rencana jalan (Studi Akasus, Ruas jalan Manado-Bitung),
Jurnal sipil Statik Vol 7, No 3.

Situmorang, Rikki Andreanus, DKK. 2012. Analisis Kinerja Jalan dan Perkerasana Lentur
AkibataPengaruh Muatan Lebih (Overloading) (Studi Kasus: Ruas Jalan Semarang -
Kendal), Universitas Diponegoro, Semarang.

Sukirman, Silva. 2010. Perencanaan Tebal Struktura Perkerasana Lentur, Penerbit Nova,
Bandung.

W. Moriska , 2014, EvaluasiaBeban Kendaraan Terhadap Derajat Kerusakan dan Umur Sisa
Jalan (Studi Kasus: PPT. Simpang Nibung dan PPT. Merapi Sumatra Selatan), Vol 2, No
4, pp. 692-699.

Wijaya, A.S., Syaputra, A. 2005. Tinjauan Rigid Pavement pada Proyek Pembangunan Jalan
dan Jembatan Propinsi Riau Paket Simpang Lago–Sorek Bencana Alam. Laporan Kerja
Praktek Jurusan Sipil FT. Pekanbaru.

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022


LP2M UST Jogja
862

Anda mungkin juga menyukai