Oleh:
Renaldy Zulkarnain Monoarfa
(P092221007)
1. PENDAHULUAN
1
2. METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Lokasi
Penelitian ini dilakukakan di Kota Gorontalo, dimana Bus Rapid Transit (BRT) Trans
NKRI yang melayani rute kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo ke kampus 4 Universitas
Negeri Gorontalo yang akan diteliti. Untuk titik pemberhentiannya dijabarkan yang dimana
titik awal yaitu kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo, Monumen Tugu Langga, Perbatasan Kecamatan Kabila
– Suwawa Kabupaten Gorontalo, dan titik terakhir yakni kampus 4 Universitas Negeri Goron-
talo. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, yakni dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni
2023. Penelitian pertama dilakukan selama 2 hari meliputi survei waktu tempuh BRT Trans
NKRI di setiap titik, jarak tempuh, dan hambatan samping yang dijumpai selama penelitian
berlangsung. Penelitian kedua yaitu, survei pencacahan lalu lintas dilakukan selama 1×12 jam
untuk mengetahui jumlah kendaraan di tiap ruas jalan yang dilalui BRT Trans NKRI pada jam
puncak.
2
2.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari stopwatch, kamera handphone,
ATK dan formulir pengisian saat survei lalu lintas dan beberapa aplikasi seperti google maps
dan Arcgis 10.8 untuk menggambar peta situasi serta untuk mengetahui jarak tempuh BRT
Trans NKRI.
3
Mulai
Survei Lapangan
Pengumpulan Data
1. Jarak Tempuh
2. Waktu Tempuh
3. Volume Lalu Lintas
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Waktu dan Jarak
Berikut adalah hasil survei jarak tempuh dan waktu tempuh rute BRT Trans NKRI di-
setiap titik dari kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo sampai kampus 4 Universitas Negeri
Gorontalo. Hasil survei ditunjukkan pada Tabel 1 berikut.
Kampus 1 UNG –
A-B RSUD Prof. Dr. Aloei 4,9 11
Saboe
Monumen Tugu
C–D Langga – Perbatasan 5,3 10
Kec. Kabila–Suwawa
Total 16,9 37
(Sumber: Hasil survey, 2023)
Berdasarkan Tabel 1, titik A ke titik B memiliki jarak sepanjang 4,9 km dengan waktu
tempuh selama 11 menit, titik B ke titik C memiliki jarak sepanjang 3,1 km dengan waktu
tempuh selama 8 menit, titik C ke titik D memliki jarak tempuh sepanjang 5,3 km dengan
waktu tempuh selama 10 menit, dan titik D ke titik E memiliki jarak tempuh sepanjang 3,6 km
dengan waktu tempuh selama 8 menit. Titik A ke titik B memiliki waktu tempuh paling lama,
hal ini disebabkan pada ruas jalan yang di lewati memiliki banyak hambatan samping,
5
sedangkan titik B ke titik C dan titik D ke titik E memiliki waktu tempuh yang lebih cepat, hal
ini disebabkan di kedua titik memiliki hambatan samping yang sedikit serta kapasitas ruas jalan
yang besar.
Ruas jalan yang menjadi rute BRT Trans NKRI memiliki beberapa hambatan samping
yang cukup beragam. Jenis hambatan samping peneliti mengambil referensi dari pedoman
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997. Jenis hambatan-hambatan tersebut an-
tara lain pejalan kaki (pedestrian), parkir dan kendaraan berhenti (parking and slow of vehicle),
kendaraan keluar masuk (exit and entry of vehicle), dan kendaraan lambat/kendaraan tidak ber-
motor (slow moving of vehicle).
Berikut adalah hasil survei hambatan samping pada titik A ke titik B ditunjukkan me-
lalui Gambar 3 sampai Gambar 6.
6
Berdasarkan Gambar 3 sampai dengan Gambar 6 dapat dilihat bahwa dari titik A ke
titik B memiliki 4 jenis kriteria hambatan samping. Titik A ke titik B melewati tiga ruas Jalan
Pangeran Hidayat (ex Jalan Dua susun), Jalan Brigjend Piola Isa dan Jalan Prof. Dr. Aloei
Saboe. Hambatan samping sering terjadi di ruas Jalan Pangeran Hidayat dan Jalan Brigjend
Piola Isa, hal ini disebabkan karena kedua ruas tersebut merupakan jalan akses bangunan-
bangunan umum seperti kawasan perkantoran dan juga kampus sehingga banyak kendaraan
parkir di pinggiran jalan, pedagang kaki lima, serta usaha-usaha penduduk sekitar seperti tem-
pat fotocopy, café dan warung kopi (warkop).
Berikut adalah hasil survei hambatan samping pada titik B ke titik C ditunjukkan me-
lalui Gambar 6 sampai dengan Gambar 9.
Berdasarkan Gambar 6 sampai dengan Gambar 9 dapat dilihat dari titik B ke C memiliki
4 jenis kriteria hambatan samping. Titik B ke C melewati dua ruas Jalan Prof. Dr. Aloei Saboe
dan Jalan Pasar Minggu. Penyebab hambatan samping karena di kedua pada ruas jalan ini
didominasi oleh kawasan permukiman penduduk seperti perumahan warga dan perumahan
kantor serta terdapat pula usaha-usaha mikro dan makro seperti pertokoan, pedagang kaki lima
7
dan pasar tradisiomal. Tidak terdapat fasilitas pejalan kaki seperti trotoar serta lahan parkir
disekitaran area pertokoan dan pasar.
Berikut adalah hasil survei hambatan samping pada titik C ke titik D ditunjukkan me-
lalui Gambar 9 sampai dengan Gambar 12.
8
Gambar 13. Pejalan Kaki Gambar 14. Parkir dan Kendaraan
(Sumber: Hasil survei, 2023) Berhenti
(Sumber: Hasil survei, 2023)
Berdasarkan Gambar 13 dan Gambar 14 dapat dilihat bahwa di titik D ke titik E hanya
memiliki 2 jenis kriteria hambatan samping. Titik C ke titik D melewati satu ruas jalan yaitu
Jalan Jembatan Merah. Penyebab hambatan samping di ruas jalan ini tidak adanya fasilitas
pejalan kaki dan kurangnya lahan parkir di setiap rumah-rumah warga.
3.3.1 Titik A ke Titik B (Jalan Pangeran Hidayat - Jalan Brigjend Piola Isa – Jalan
Prof. Dr. Aloei Saboe
1. Jalan Pangeran Hidayat (Ex Jalan Dua Susun)
Hasil survei lalu lintas pada ruas jalan ini ditunjukkan melalui Gambar 15 dan Gambar
16 berikut ini.
9
Grafik Hubungan Jumlah Kenderaan Terhadap Waktu
1800 1605
1496
Jumlah Kenderaan (kend/hari)
Waktu (Jam)
Gambar 15. Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Waktu (Jalan Pangeran Hidayat)
(Sumber: Hasil olahan data, 2023)
Berdasarkan Gambar 15 dapat dilihat bahwa pada ruas Jalan Pangeran Hidayat (ex
Jalan Dua Susun) jumlah kendaraan terbanyak yaitu pada pukul 09:00 sampai dengan 10:00
sebanyak 1605 kend/jam, sedangkan sejam kemudian tepatnya pada pukul 10:00 sampai
dengan pukul 11:00 jumlah kendaraan pada ruas ini paling sedikit dengan jumlah 903
kend/jam.
14000
12000
10000
8000
6000
4054
4000
2000 354 351 30 13 48 5 13 1 3 87
0
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8
Golongan Kendaraan
Gambar 16. Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Waktu (Jalan Pangeran Hidayat)
(Sumber: Hasil olahan data, 2023)
2000 1792
1651 1635 1640 1664 1615 1560 1594
1495 1552
1500 1135
1000
500
Waktu (Jam)
Gambar 17. Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Waktu (Jalan Brigjend Piola Isa)
(Sumber: Hasil olahan data, 2023)
Berdasarkan Gambar 17 dapat dilihat bahwa pada ruas Jalan Brigjen Piola Isa jumlah
kendaraan terbanyak pada pukul 07:00 sampai dengan pukul 08:00 sebanyak 2091 kend/jam,
sedangkan jumlah kendaraan paling sedikit yaitu pada pukul 11:00 sampai dengan pukul 12:00
sebanyak 1495 kend/jam.
11
Grafik Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Golongan
Kendaraan
18000 16204
Jumlah Kendaraan (kend/hari)
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000 2563
2000 128 450 45
21 0 11 2 0 0 0
0
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8
Golongan Kendaraan
Gambar 18. Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Waktu (Jalan Brigjend Piola Isa)
(Sumber: Hasil olahan data, 2023)
Berdasarkan Gambar 16 dapat dilihat bahwa kendaraan yang mendominasi pada ruas
Jalan Brigjend Piola Isa adalah golongan 1, 2, 3 dan 4 yang masing-masing berjumlah 16.204
kend/jam, 2.563 kend/jam, 128 kenda/jam, dan 450 kend/jam. Kendaraan golongan 7A, 7B,
dan 7C tidak teridentifikasi selama pelaksanaan survei di ruas jalan ini.
2500 2109
2000 1580 1709
1534 1441 1496 1534 1495
1373 1337
1500
911
1000
500
0
Waktu (Jam)
Gambar 19. Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Waktu (Jalan Prof. Dr. Aloei Saboe)
(Sumber: Hasil olahan data, 2023)
12
Berdasarkan Gambar 19 dapat dilihat bahwa pada ruas Jalan Prof. Dr. Aloei Saboe
jumlah kendaraan terbanyak yaitu pada pukul 17:00 sampai pukul 18:00 sebanyak 2.425
kend/jam, sedangkan jumlah kendaraan paling sedikit yaitu pada pukul 06:00 sampai 07:00
dengan jumlah 911 kend/jam.
15480
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000 2690
2000 175 335 12 3 30 139 3 6 0 61
0
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8
Golongan Kendaraan
Gambar 20. Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Waktu (Jalan Brigjend Piola Isa)
(Sumber: Hasil olahan data, 2023)
Berdasarkan Gambar 20 dapat dilihat bahwa kendaraan yang mendominasi pada ruas
Jalan Brigjend Piola Isa adalah golongan 1, 2, 3, dan 4 dengan jumlah kendaraan masing-mas-
ing 15.480 kend/jam, 2690 kend/jam, 175 kend/jam, 335 kend/jam. Kendaraan golongan 5B
dan 7A memiliki jumlah yang sama yaitu 3 ken/jam, disusul dengan kendaraan golongan 7B
dengan jumlah 6 kend/jam, sedangkan kendaraan golongan 7C tidak teridentifikasi pada ruas
jalan ini.
3.3.2 Titik B ke Titik C ke Titik D (Jalan Prof. Dr. Aloei Saboe – Jalan Pasar Minggu)
1. Jalan Pasar Minggu
Hasil survei lalu lintas pada ruas jalan ini ditunjukkan melalui Gambar 21 dan Gambar
22 berikut ini.
13
Grafik Hubungan Jumlah Kenderaan Terhadap Waktu
3000
Jumlah Kenderaan (kend/hari)
2456 2496
2358
2500
2041 2037 1985 1964
1826 1894
2000 1706
1381
1500 1097
1000
500
0
Waktu (Jam)
Gambar 21. Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Waktu (Jalan Pasar Minggu)
(Sumber: Hasil olahan data, 2023)
Berdasarkan Gambar 21 dapat dilihat bahwa pada ruas Jalan Pasar Minggu jumlah ken-
daraan terbanyak yaitu pada pukul 16:00 sampai dengan 17:00 sebanyak 2.496 kend/jam, se-
dangan jumlah kendaraan paling sedikit yauti pada pukul 06:00 sampai dengan pukul 07:00
dengan jumlah 1097 kend/jam.
16000
14000
12000
10000
8000
5532
6000
4000
2000 591 631 10 1 31 9 0 0 0 27
0
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8
Golongan Kendaraan
Gambar 22. Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Waktu (Jalan Pasar Minggu)
(Sumber: Hasil olahan data, 2023)
Berdasarkan Gambar 22 dapat dilihat bahwa kendaraan yang mendominasi ruas Jalan
Pasar Minggu adalah golongan 1, 2, 3 dan 4 dengan jumlah kendaraan masing-masing 16.409
14
kend/jam, 5.532 kend/jam, 591 kend/jam dan 631 kend/jam. Kendaraan golongan 7A, 7B, dan
7C tidak teridentifikasi di ruas ini.
484 480
500 446 431
416
359 385
400 318 340
300
200
100
0
Waktu (Jam)
Gambar 23. Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Waktu (Jalan Jemabatan Merah)
(Sumber: Hasil olahan data, 2023)
Berdasarkan Gambar 22 dapat dilihat bahwa jumlah kendaraan terbanyak pada ruas
Jalan Jemabatan Merah yaitu pada pukul 15:00 sampai dengan pukul 16:00 sebanyak 528
kend/jam, sedangkan jumlah kendaraan paling sedikit pada pukul 06:00 sampai dengan pukul
07:00 dengan jumlah 318 kend/jam
15
Grafik Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Golongan
Kendaraan
5000
4424
4500
Jumlah Kendaraan (kend/hari)
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
453
500 215
21 11 0 26 27 0 0 0 11
0
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8
Golongan Kendaraan
Gambar 24. Hubungan Jumlah Kendaraan Terhadap Waktu (Jalan Jembatan Merah)
(Sumber: Hasil olahan data, 2023)
Berdasarkan Gambar 24 dapat dilihat bahwa kendaraan yang mendominasi ruas Jalan
Jembatan Merah adalah golongan 1, 2, 4, 6A dan 6B dengan jumlah kendaraan masing-masing
4.424 kend/jam, 453 kend/jam, 215 kend/jam, 26 kend/jam, dan 27 kend/jam. Kendaraan go-
longan 7A, 7B dan 7C tidak teridentifikasi di ruas ini.
16
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil olahan data, maka diperoleh kesimpulan yang ditunjukkan pada Tabel 2 sebagai berikut.
17
REFERENSI
18