RENCANA PERKERASAN LENTUR lentur yang sesuai dengan volume dan beban
AKIBAT OVERLOADING KENDARAAN kendaraan aktual dengan metode Bina Marga
PADA RUAS JALAN LUBUK SELASIH - 2017.
SURIAN PEMBAHASAN DAN HASIL
Doddy Satria Wijaya, Eva Rita, Zahrul Umar Faktor pertumbuhan lalu lintas Ruas Jalan Lubuk
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Selasih – Surian dihitung dari tahun 2016 - 2036
dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Padang sesuai dengan umur rencana 20 tahun. Berdasarkan
Email : doddysatriawijaya@gmail.com,
perhitungan didapat nilai laju pertumbuhan lalu
evarita@bunghatta.ac.id, zahrul_umar@yahoo.co.id
lintas pertahun sebesar 11,7 %. Dikarenakan ruas
PENDAHULUAN jalan tersebut dikategorikan ke dalam jalan Kelas
1. Latar Belakang III maka MST (Muatan Sumbu Terberat) Izin yang
Pada dasarnya perencanaan umur perkerasan jalan digunakan adalah MST 8 ton. Pada kendaraan
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lalu golongan 6a - 7c terjadi peningkatan MST sebesar
lintas yang ada, umumnya didesain dengan kurun 143,150 - 260,788 %. Penelitian ini menghitung
waktu 10 hingga 20 tahun, yang artinya jalan dua skenario perhitungan nilai W18 (beban sumbu
diharapkan tidak akan mengalami kerusakan dalam standar kumulatif) yaitu skenario W18 rencana dan
5 tahun pertama. Salah satu penyebab kerusakan skenario W18 overload yang dihitung selama umur
dini perkerasan jalan adalah terdapatnya kendaraan rencana, sehingga dapat diketahui perbandingan
dengan muatan berlebih (overloading) yang dari kedua kondisi tersebut. Untuk menghitung
biasanya terjadi pada kendaraan berat. Ruas Jalan nilai W18 diperlukan data LHR (Lalu Lintas
Lubuk Selasih – Surian merupakan jalan nasional Harian Rata-rata), data rekapitulasi penimbangan
yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dan kendaraan, nilai VDF (Vehicle Damage Factor),
Provinsi Jambi. Ruas jalan ini banyak dilalui nilai faktor distribusi lajur dan faktor distribusi
kendaraan dengan muatan berlebih (overloading) arah. Pada perhitungan nilai W18 rencana
yang mengakibatkan kerusakan dini sehingga digunakan nilai VDF rencana oleh Bina Marga
terjadi penurunan masa layan sebelum umur sedangkan pada W18 overload digunakan nilai
rencana jalan tercapai. (Eva Rita, 2020) VDF aktual yang mana terjadi peningkatan dari
2. Tujuan nilai VDF rencana sebesar 424,9389 % -
Adapun tujuan dari tugas akhir ini sebagai berikut. 2418,1299 %. Dari hasil perhitungan nilai W18
1. Mengetahui daya rusak jalan oleh kendaraan rencana dan W18 overload dapat dibandingkan
dengan beban berlebih (overloading) terhadap seperti gambar berikut.
perkerasan lentur pada Ruas Jalan Lubuk 1400000000.000
Selasih – Surian.
1200000000.000
2. Melakukan penelitian overloading kendaraan
terhadap pengurangan umur rencana perkerasan 1000000000.000
lentur dengan metode AASHTO 1993, Guide
for Design of Pavement Structures. 800000000.000 W18
Overlo
3. Merencanakan tebal perkerasan lentur dengan ad
metode Bina Marga Manual Desain Perkerasan 600000000.000
Jalan Nomor 04/SE/Db/2017.
400000000.000
METODA
Demi memperoleh hasil penenelitian yang baik 200000000.000
maka penelitian ini menggunakan berbagai macam 0.000
pemeriksaan untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan. Pemeriksaan yang dilakukan pada
penelitian ini meliputi, pemeriksaan ruas jalan yang Gambar 1 Perbandingan Kumulatif W18
banyak dilewati kendaraan berat dan juga Kemudian menghitung nilai Truck Factor (TF)
pemeriksaan pada UPPKB yang ada pada ruas yang digunakan untuk mengetahui apakah jalan
jalan tersebut, pemeriksaan jenis kerusakan jalan tersebut mengalami overloading atau tidak.
yang diakibatkan beban berlebih kendaraan. Apabila hasil perhitungan nilai TF lebih besar dari
Pengolahan data yang didapat seperti menyatakan 1 (satu), maka jalan tersebut mengalami
ruas jalan tersebut mengalami overloading, overloading. Dari hasil perhitungan didapat nilai
menghitung umur sisa perkerasan lentur akibat TF rencana sebesar 0,212 dan nilai TF overload
beban berlebih kendaraan dengan metode 2,225 yang mana nilainya lebih dari 1 (satu), maka
dapat dinyatakan bahwa Ruas Jalan Lubuk Selasih perlu segera dilakukan penanganan terhadap ruas
– Surian mengalami kerusakan akibat overloading. jalan yang rusak agar tidak membahayakan
Untuk mengetahui penurunan masa layan pengguna jalan tersebut.
dilakukan perhitungan nilai Remaining Life (RL)
dan dari hasil perhitungan diketahui terjadi Kata kunci : Overloading, Vehicle Damage
penurunan masa layan sebesar 25,423 % atau 13 Factor, Truck Factor, Remaining Life, Tebal
tahun lebih cepat dari umur rencana 20 tahun. Pada Perkerasan.
perencanaan tebal perkerasan lentur dibutuhkan
data LHR, nilai CBR (California Bearing Ratio), DAFTAR PUSTAKA
nilai VDF, nilai faktor distribusi lajur dan faktor AASHTO. 1993 “AASHTO Guide for Design of
distribusi arah. Jenis perkerasan lentur dengan Pavement Structures”, Washington D.C. ; American
elemen lapisan aspal dan lapisan berbutir Association of State Highway and Transportation
ditentukan umur rencana 20 tahun dari tahun 2019 Officials.
hingga 2039. Dari hasil perhitungan didapatkan
Carlo, N. 2019 “Analisis Kerusakan Jalan Ujung
nilai CESA5 sebesar 4251374,212 > 4 Juta, yang Gading, Pasaman Barat dengan Metode Pavement
mana merujuk pada bagan struktur perkerasan Condition Index (PCI)”, Padang ; Universitas Bung
maka didapat ketebalan AC-WC 40 mm, AC-BC Hatta.
60 mm, AC-Base 80 mm, LPA Kelas A 300 mm.
Perhitungan daya dukung tanah didasarkan kepada Direktorat Jenderal Bina Marga. 2017 “Manual Desain
nilai CBR untuk menentukan peningkatan tanah Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017”, Jakarta ;
dasar, ruas jalan dibagi menjadi 5 segmen. Dari Departemen Pekerjaan Umum.
hasil perhitungan tebal perkerasan dengan metode
Manual Desain Perkerasan Jalan No. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 2008 “Panduan
04/SE/Db/2017, tebal perkerasan yang diperoleh Batasan Maksimum Perhitungan JBI (Jumlah Berat
yang diIzinkan) dan JBKI (Jumlah Berat Kombinasi
dapat dilihat pada tabel di bawah.
yang diIzinkan) untuk Mobil Barang, Kendaraan
Tabel Resume Tebal Perkerasan Lentur Khusus, Kendaraan Penarik berikut Kereta
Tempelan/Kereta Gandengan”, Jakarta ; Departemen
Perhubungan.