Anda di halaman 1dari 5

Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Aplikasi Komputer (0975 – 8887)


Volume 58– No.5, November 2012

Efek Kata Suhu, Pencahayaan, Beban Kerja,


Kebisingan terhadap Kelelahan Mata, Kelelahan Umum dan Stres
Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pengguna Komputer

Alamat Kantor
I Ketut Wijaya : Fakultas Teknik Elektro (Ergonomi Fisiologi Kerja) Universitas Udayana,
Badung-Bali.
Alamat rumah: Jalan. Gn Batukaru 42 A Denpasar.
Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung-Bali

ABSTRAK Bekerja keinginan kriteria pangsa pasar. Dengan semakin berkembangnya


dengan komputer dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. kemampuan komputer dan asesoris yang dimiliki, membuat komputer
Komputer merupakan media terbaik saat ini dalam tampilan dan cara semakin menarik.
kerja, karena komputer dapat membantu dalam menyelesaikan Komputer digunakan sebagai sarana praktikum di lab komputer pada
pekerjaan dengan lebih cepat, efisien dan sangat mudah digunakan. jurusan Teknik Elektro. Penggunaan komputer yang tidak
Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh komputer, hampir semua memperhatikan kondisi suhu, pencahayaan, kebisingan, dan beban
pekerjaan dapat dilakukan dengan komputer. Komputer merupakan kerja dapat menyebabkan mata lelah dan stres. Akibat kelelahan dan
kebutuhan dalam menunjang pekerjaan dan alat komunikasi yang stres dapat mempengaruhi hasil belajar. Selain temperatur,
baik. pencahayaan, kebisingan, dan beban kerja, jarak pandang mata
Komputer berguna dalam kehidupan, tetapi juga dapat menimbulkan komputer harus dijaga dengan baik agar mata tidak cepat lelah. Hasil
masalah bagi penggunanya, dapat mempengaruhi kesehatan studi pendahuluan yang dilakukan mendapatkan skor kelelahan mata
pengguna komputer tersebut. Penggunaan komputer dapat sebesar 81% dan stres akibat kerja sebesar 86%. Hasil studi
menyebabkan kelelahan mata, kelelahan umum dan stress, karena pendahuluan terlihat kelelahan mata dan stres kerja cukup tinggi,
ketidakpahaman dalam menentukan suhu, cahaya, jarak mata ke maka perlu dilakukan perbaikan melalui studi untuk mengetahui
komputer dan beban kerja di dalam ruangan. Untuk dapat mengetahui pengaruh suhu, pencahayaan, kebisingan, dan beban kerja terhadap
akibat penggunaan komputer seperti kelelahan mata, kelelahan kelelahan mata dan stres.
umum, stress dan peningkatan hasil belajar dilakukan penelitian
dengan sampel 15 orang dengan desain mata pelajaran yang sama. Dari uraian di atas harus ada perbaikan suhu, pencahayaan,
Pada penelitian ini dicari perbedaan variabel sebelum dan sesudah kebisingan dan beban kerja di laboratorium yang digunakan
dilakukan perbaikan dengan melakukan perhitungan ulang terhadap mahasiswa praktikum Teknik Informatika Universitas Udayana untuk
suhu dan intensitas cahaya untuk mendapatkan kondisi yang telah menurunkan kelelahan mata, kelelahan umum dan stres. Perancangan
distandarisasi. Kondisi standar yang diperoleh diharapkan dapat ulang yang dilakukan di lab komputer adalah perbaikan suhu dan
pencahayaan
mengurangi keluhan: kelelahan mata, keluhan umum, beban kerja dan stress untuk dengan
meningkatkan hasilmelakukan
belajar. perhitungan ulang dan perbaikan
Perbedaan data sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan, analisis yang dilakukan terhadap kebisingan jika kebisingan berada pada
dilakukan dengan menggunakan independent sample t-test (t-test tingkat yang mengganggu.
group), pada taraf signifikansi 5%.
Setelah dilakukan perancangan ulang terhadap suhu lingkungan 2. BAHAN DAN METODE Materi dalam penelitian ini
diperoleh penurunan suhu dingin standar kerja masyarakat Indonesia, adalah mahasiswa yang melakukan praktikum di lab komputer
dari kondisi semula 28,00 derajat C menjadi 25,83 derajat Celcius, Universitas Udayana Teknik EIektro dengan sampel 15 orang yang
penerangan dari 110 lux menjadi 246,67 lux. Jarak dari mata ke biasa menggunakan komputer. Alat pengambilan data yang digunakan
komputer 48,267 menjadi 66,300 cm. Kelelahan mata menurun 60%, dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengukur tingkat
kelelahan umum menurun 44,1% dan stres kerja menurun 60% kelelahan mata, beban kerja dan stres. Pengambilan data suhu dan
sehingga terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 18%. Dapat iluminasi dengan thermometer dan lux meter basah-kering. Kebisingan
disimpulkan bahwa perbaikan yang dilakukan terhadap standar diukur dengan sound level meter.
lingkungan dapat mengurangi Kelelahan Mata dan Stres dalam
bekerja. Perbedaan data lingkungan, kelelahan mata dan stress diuji dengan
Kata Kunci : Komputer, Pengaduan, Hasil Belajar Siswa menggunakan independent sample t-test, pada taraf signifikansi 5%.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Kondisi

1. PENDAHULUAN Komputer Lingkungan Kondisi lingkungan adalah kondisi

merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah dalam temperatur, pencahayaan dan kebisingan pada saat penelitian.
memecahkan masalah pada pekerjaan. Berbagai macam perangkat Kondisi lingkungan adalah kondisi suhu, pencahayaan dan kebisingan
komputer diperjualbelikan di pasaran dan pangsa pasar alat ini pada saat penelitian. Kondisi lingkungan di laboratorium tempat
menjangkau anak-anak muda dan orang tua. Komputer dapat penelitian dilakukan redesign atau perbaikan untuk mendapatkan
digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh satu sama lain dengan kondisi lingkungan yang sesuai. Untuk suhu dan pencahayaan
jarak yang hampir tidak terbatas dengan biaya yang murah. Komputer dilakukan perhitungan ulang sesuai dengan kebutuhan suhu dan
diciptakan dalam bentuk yang sangat menarik dalam berbagai warna intensitas cahaya. Dan kebisingan itu terjadi
bentuk dan ukuran. Kemampuan komputer terus berkembang, untuk memenuhinya

26
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Aplikasi Komputer (0975 – 8887)


Volume 58– No.5, November 2012

tidak dilakukan perbaikan karena kebisingan sebelum dan sesudah 3.1.2 Intensitas Cahaya Di
perbaikan tidak mempengaruhi hasil penelitian p>0,05. lab komputer Jurusan Elekto hampir seluruhnya menggunakan listrik untuk
penerangan. Posisi dan tata letak ruangan tidak sesuai untuk penggunaan
Tabel 1. Uji Analisis Perbedaan Kondisi Lingkungan di sinar matahari yang menyebabkan silau. Kondisi pencahayaan sebelum
Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Elektro didesain ulang menggunakan dua buah lampu TL2x36 watt. Intensitas
Sebelum Redesign Setelah Redesign cahaya yang dihasilkan rata-rata 110,00 lux dan setelah dihitung ulang
Maksudnya Nilai Nilai
menggunakan delapan buah lampu diperoleh intensitas cahaya sebesar
Variabel 246,67 lux. Peningkatan intensitas cahaya sebesar 136,67 lux untuk
Perbedaan t P
Berarti SD Maksud SD
mendapatkan standar. Peningkatan intensitas cahaya dimaksudkan agar
mata tidak cepat lelah dan dapat meningkatkan hasil belajar.
Suhu 0 Kering
(
C) 28,00 0,50 25,83 0,76 2,17 4,91 0,04* 3.1.3 Kebisingan
Kebisingan juga merupakan faktor resiko dalam pekerjaan, sehingga
Suhu 0 Basah kebisingan harus dalam kondisi baku yang ditentukan dalam klasifikasi
( kebisingan di kantor (Manuaba, 1998). Kebisingan harus dikendalikan
C) 23,67 1,04 20,83 0,58 2,84 4,71 0,04*
dengan baik untuk dapat menghasilkan kondisi kerja yang diharapkan.
Hasil rata-rata kebisingan sebelum dilakukan redesain lab komputer
Kelembaban
(%) 72,67 4,04 62,17 0,58 10,50 5,25 0,03* sebesar 33,87 dB(A) dan rata-rata kebisingan setelah dilakukan redesain
sebesar 33,77 dB(A). Dengan demikian tingkat kebisingan setelah didesain
Kebisingan (dB) ulang juga sangat tenang pada klasifikasi yaitu antara 30-40 dB (A)
(SEBUAH) 33,87 8,07 33,77 7,63 0,10 0,30 0,78 (Manuaba, 1998). Ibach77 (2008) menyatakan bahwa batas kebisingan
yang membuat lingkungan kerja nyaman pada 60 dB (A). Sehingga noise
Cahaya pada penelitian ini antara sebelum dan sesudah redesign termasuk kategori
Intensitas calm. Kebisingan yang terjadi pada penelitian ini tidak mempengaruhi hasil
(lux) TL -
penelitian karena p>0,05 atau sebelum dan sesudah didesain ulang adalah
2x36 watt 110,00 11,83 246,67 8,16 -136,67 23,29 0,001*
tingkat kebisingan yang sama. Kondisi Kebisingan di lab komputer yang
tertutup dan jauh dari lalu lintas jalan raya tidak mempengaruhi hasil
Uji T Sampel Berpasangan, (p<0,05.
praktikum. Untuk itu kondisi tingkat kebisingan sebelum dan sesudah
praktikum adalah sama yaitu pada tingkat klasifikasi tenang.
3.1.1 Suhu Lingkungan Hasil pengukuran suhu di lab dengan
luas 55,09 m dan tinggi 3,44 m didapatkan suhu kering sebelum didesain
ulang rata-rata suhu 28,00 C dan data suhu kering yang didapat setelah
didesain ulang adalah 25,83 C.
3.2 Jarak Mata Terhadap Komputer
Hasil uji beda menunjukkan besar nilai p = 0,04. Artinya suhu kering antara
sebelum dan sesudah redesign berbeda nyata dengan p value < 0,05 Tabel 2. Analisis Jarak Mata Dengan Komputer Sebelum dan
mengalami penurunan sebesar 7,75%. Dengan suhu yang didapat 25,83 Sesudah Perbaikan (N=15)
derajat Celcius sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Kondisi ini Sebelum Redesign Setelah Redesign
Nilai Nilai
dapat mempengaruhi tubuh pada saat belajar di laboratorium. Temuan ini Variabel Perbedaan
dari t dari hal
sesuai dengan laporan Standar Nasional Indonesia 03-6572-2001 tentang Maksud SD Maksud SD
perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada gedung-
gedung di Indonesia, untuk perancangan ruangan umumnya bersuhu 25 ± Jarak
1 derajat Celcius. Dengan suhu 25,83 derajat Celcius sudah sesuai dengan mata untuk
standar nasional Indonesia. Pada suhu standar sudah terasa dingin bekerja 18.033 16.620 0.000
Komputer 48.267 4.964 66.300 1.192
di ruangan pada kondisi orang Indonesia. Rata-rata suhu basah a sebelum
didesain ulang adalah 23,67 C dan rata-rata suhu basah setelah didesain
Uji T Sampel Berpasangan, (p<0,05.
ulang adalah 20,67 C. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p = 0,04.
Artinya suhu basah sebelum dan sesudah didesain ulang berbeda nyata
Jarak rata-rata mata siswa terhadap komputer sebelum dilakukan perbaikan
p<0,05, penurunan suhu basah antara sebelum dan sesudah didesain
adalah 48.267 ± 4.964 dan setelah dilakukan perbaikan adalah
ulang sebesar 12,67%. Kondisi ini dapat mempengaruhi kelelahan pada
66.300±1.192. Hasil analisis yang diperoleh dari perbaikan jarak mata ke
saat belajar di laboratorium.
komputer berbeda dan bermakna dengan p<0,05. Hasil analisis ini dapat
berpengaruh dalam mengurangi kelelahan mata. Ada beberapa pendapat
yang mengatakan bahwa: kebanyakan operator komputer memilih jarak
antara 45-75 cm (FEOSH. 2008). Rekomendasi jarak pandang ke komputer
dari 45,7 hingga 71,1 cm telah diakui oleh standar ergonomi (Sweere.
Kelembaban rata-rata sebelum didesain ulang adalah 72,67% dan
2007; Wilkinson, 2006). Menurut TWCC (2007) lebih banyak orang yang
Kelembaban rata-rata setelah didesain ulang adalah 62,17%. Temuan ini
memilih jarak pandang ke komputer antara 50,8 hingga 66
sesuai dengan temuan penelitian Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah
III Denpasar periode Juni 2008, yaitu antara 62 sampai 92% (Provinsi Bali,
2008). Kelembaban di laboratorium komputer harus diperhatikan, karena cm.
di laboratorium dilakukan
sirkulasi praktikum di ruang tertutup, sehingga tidak ada
udara.

3.3 Beban Kerja

Hal ini dilakukan agar udara lembab tidak mempengaruhi tubuh mahasiswa Beban kerja adalah beban yang diterima mahasiswa selama melakukan
yang melakukan praktikum di laboratorium dan udara lembab dapat suatu pekerjaan akibat praktikum itu sendiri. Beban kerja juga dapat
menyebabkan tubuh menjadi lemas karena kondisi yang terlalu lembab. diterima oleh mahasiswa karena beban kerja tambahan akibat lingkungan
(suhu, pencahayaan dan kebisingan) tidak sesuai.

27
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Aplikasi Komputer (0975 – 8887)


Volume 58– No.5, November 2012

sesuai. Beban kerja sebelum dan sesudah perbaikan dapat dilihat pada pada tenaga kerja bagian cucuk di PT. Iskandartex Surakarta.
Tabel 3. Siswatiningsih (1998) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada
Tabel 3. Analisis Beban Kerja Sebelum dan Sesudah Perbaikan (N tenaga kerja operator mesin jahit di PT. Rodeo Semarang. Aryanti
= 15) (2006) menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pencahayaan dan suhu dengan kelelahan mata dengan p<0,05
Sebelum
Setelah Desain Ulang (p=0,024). Temuan Sumardiyono (2004) dan Siswatiningsih (1998)
Mendesain ulang Nilai Nilai
Variabel Perbedaan memiliki kesamaan pada penelitian ini yaitu menggunakan intensitas
dari t dari hal
cahaya 250 lux. Legaloperate (2009) menemukan bahwa sekitar 77%
Maksud SD Maksud SD pengguna monitor yang tidak ergonomis akan mengalami keluhan pada
mata. Menurut Dewi, dkk (2009) menyatakan bahwa ada hubungan
Beban kerja antara lama menggunakan komputer dengan kelelahan mata selama 8
Sebelum jam.
Praktikum 31.333 1.234 31.267 1.1 0,067 1 0,334 Kesimpulan yang dapat ditarik dari temuan di atas adalah penambahan
intensitas cahaya dapat menurunkan daya akomodasi mata sehingga
Beban kerja kelelahan mata yang dialami berkurang.
Setelah

Praktikum 67.667 2.717 37.800 4.057 29.867 27.498 0,000*


3.5 Kelelahan Umum Pada Saat Melakukan Praktikum Kelelahan
- merupakan akibat kerja yang diakibatkan oleh lingkungan (suhu
Perbedaan 36.333 2.992 6.533 3.925 29.8 27.290 0,000* dan cahaya) yang tidak sesuai dengan ketentuan tempat kerja. Kondisi
kerja seperti suhu dan cahaya mempengaruhi tubuh siswa dan dapat
Uji T Sampel Berpasangan, (p<0,05. mempercepat kelelahan. Kelelahan sebelum dan sesudah dilakukan
perbaikan dapat dilihat pada Tabel 5.
Beban kerja setelah praktikum sebelum dan sesudah perbaikan
mengalami penurunan rata-rata 29,867 (44,1%). Hal ini menunjukkan
bahwa perbaikan yang dilakukan melalui perbaikan suhu dan
pencahayaan sangat berhasil dalam mengurangi beban kerja. Tabel 5. Analisis Kelelahan Sebelum dan Setelah Dilakukan
Perbaikan (N=15)
Setelah
3.4 Kelelahan Mata
Sebelum Desain Ulang
Kelelahan mata dapat disebabkan oleh pencahayaan yang kurang Berarti Nilai Nilai
Variabel Mendesain ulang
baik, sehingga berdampak buruk bagi mahasiswa untuk melihat di Perbedaan dari t dari hal

depan komputer di lab komputer Jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana.


Maksud SD Maksudnya SB
Selain itu, jarak monitor ke mata subjek yang terlalu dekat dapat
mempercepat kelelahan mata. Tirtayasa, dkk (1989) menyatakan bahwa Umum
pegawai yang bekerja di dekat objek dalam jangka waktu lama dan
Kelelahan
kondisi pencahayaan yang kurang sesuai dapat menyebabkan kelelahan Sebelum
mata. Praktikum 31.333 1.234 31.267 1.100 0,067 1.000 0.334

Tabel 4 Analisis Kelelahan Mata Sebelum dan Sesudah Perbaikan Umum

(N=15) Kelelahan
Setelah
Sebelum Desain Ulang Setelah Desain Ulang
Maksudnya nilai nilai Praktikum 67.667 2.717 37.800 4.057 29.867 27.498 0,000*
Variabel
perbedaan dari t dari hal
Berarti SD Berarti SD
Perbedaan
-
Ketegangan mata
36.333 2.992 6.533 3.925 29.800 27.290 0,000*
Sebelum
Praktikum 9.200 1.014 8.933 1.223 0,267 1,468 0,164
Uji T Sampel Berpasangan, (p<0,05
Ketegangan mata

Setelah Rata-rata skor kelelahan umum setelah praktikum dan sebelum


Praktikum 31.600 2.028 12.733 2.017 18.867 39.573 0.000* dilakukan redesain adalah 67,667 ± 2717, rerata skor kelelahan umum
setelah praktikum dan setelah dilakukan redesain adalah 37,800 ±
4057. Rerata skor penurunan kelelahan umum setelah dilakukan
Perbedaan 22.400 2.063 3.800 1.521 18.600 42.833 0.000*
perbaikan adalah sebesar 29.867 ( 44%). Dengan demikian dapat
dipastikan bahwa setelah perbaikan temperatur dan pencahayaan
Uji T Sampel Berpasangan, (p<0,05.
terjadi penurunan kelelahan umum.

Hasil skor kelelahan mata setelah praktikum sebelum didesain ulang


adalah 31.600 ± 2.028. Melihat hasil skor kelelahan mata yang diperoleh 3.6 Stres Kerja Hasil skor rata-rata stres
sebelum dilakukan redesign, kondisi ini dapat mengganggu sehingga kerja sebelum didesain ulang dari 29,98 ± 0,39 (nilai total > 24 = stres
perlu dilakukan redesign. Skor kelelahan mata setelah praktikum setelah tinggi). Setelah didesain ulang tingkat stres menjadi 16,28 ± 1,10 (skor
redesign adalah 12.733. Kelelahan mata ini bermakna berbeda dengan total 10-24 = tingkat stres menjadi). Stres kerja sebelum dan sesudah
p<0,05. Mengurangi kelelahan mata sebesar 60%. Pengurangan didesain ulang berbeda nyata dengan nilai p<0,05 dan terjadi penurunan
kelelahan mata disebabkan oleh penambahan intensitas cahaya sebesar sebesar 18,867 (60%).
136,67 lux.
Menurut Sumardiyono (2004) terdapat hubungan yang sangat nyata Tabel 6. Analisis Stres Sebelum dan Sesudah Perbaikan (N=15)
antara intensitas cahaya dengan kelelahan mata

28
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Aplikasi Komputer (0975 – 8887)


Volume 58– No.5, November 2012

Sebelum Desain Ulang Setelah Desain Ulang 1. Perbaikan suhu, intensitas cahaya dan penyesuaian jarak mata
Maksudnya nilai nilai
Variabel dengan komputer dilakukan untuk mengurangi kelelahan mata,
perbedaan dari t dari hal
Berarti SD Berarti SD kelelahan umum dan beban kerja. Mengurangi kelelahan mata,
kelelahan umum dan beban kerja dapat mengurangi pekerjaan
Dari menekankan.

Pekerjaan 2. Stres kerja mempengaruhi mahasiswa di laboratorium komputer pada tingkat


Stres Sebelumnya yang mengkhawatirkan, yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Untuk
Praktikum 9.200 1.014 8.933 1.223 0,267 1,468 0,164 mengurangi stres kerja, diperlukan perbaikan suhu, intensitas cahaya
dengan melakukan perhitungan ulang sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Dari

Pekerjaan
Stres Setelah 5. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih
Praktikum 31.600 2.028 12.733 2.017 18.867 39.573 0.000 kepada Profesor Adi Putra dan Profesor Dewa Sutjana yang telah
memberikan masukan untuk makalah ini. Semoga makalah ini banyak
manfaatnya.
Perbedaan 22.400 2.063 3.800 1.521 18.600 42.833 0.000

6. DAFTAR PUSTAKA [1]


Uji T Sampel Berpasangan, (p<0,05
Ankrum, DR 2008. Pertimbangan Visual Baru di Workstation Komputer.
Tersedia dari URL:http://
Stres dapat mempengaruhi tubuh siswa karena siswa bekerja dalam
www.google.com/ergonomics booklet.html.
keadaan yang tidak alami. Stres yang disebabkan oleh lingkungan seperti
tidak adanya pengaturan suhu yang menyebabkan kelelahan dan stress. [2] Aryanti (2006). Hubungan Intensitas Penerangan dan Suhu Udara
Kurangnya intensitas cahaya yang menyebabkan bekerja dengan cara dengan Kelelahan Mata pada Bagian Tata Usaha PT. Karya
yang tidak wajar menimbulkan stres dan praktikum di lab komputer Hutama Wilayah IV Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
dilakukan dalam kondisi monoton, hal ini berdampak pada timbulnya
stres kerja.
Kondisi laboratorium yang tidak standar berpotensi menjadi penyebab [3] Badan Standardisasi Nasional Indonesia (2004).
stress, sulit konsentrasi dan penurunan produktivitas kerja. Jika Nilai Ambang Batas Panas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan,
laboratorium tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang memadai, Getaran Tangan-Lengan, Radiasi dan Radiasi Sinar Ultra Ungu di
ruangan terlalu ramai oleh orang dan alat kerja, lingkungan kerja kurang Tempat Kerja.
bersih, bising, berdampak besar pada kenyamanan kerja yang [4] Provinsi Bali (2008). Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah
menimbulkan stress. III Denpasar periode Juni 2008, yaitu antara 62 sampai dengan
92%.
3.7 Hasil Pembelajaran Perbaikan
[5] Bakta, I M. (1997). Penelitian Desain Makalah. Inservice sehari:
suhu dan pencahayaan akan mempengaruhi beban kerja, kelelahan
Tentang Metode Penelitian. Denpasar: Fakultas Kedokteran
mata, kelelahan umum dan stres. Hasil belajar diukur dengan lamanya
Universitas Udayana.
waktu mengerjakan dan skor tes belajar siswa. Peningkatan skor beban
kerja, kelelahan mata, kelelahan umum dan stres kerja akan [6] Chang, PT dan Konz (1993). Director Size VS Viewing Distance On
mempengaruhi peningkatan hasil belajar. VDT, Dalam H. Luzak, A. Cakir (EDS), Proseding The Third
International Scientific Conference On Work With Display Unit, 1,
268-272.
Tabel 7 Analisis Hasil Belajar Sebelum dan Setelah Perbaikan (N Belanda Utara; Elsevior Science Publisher BV
= 15)
[7] Colton, T. (1985). Statistik dalam Kedokteran. Boston: Sedikit
Sebelum Redesign Setelah Redesign
Berarti Nilai Nilai Brown dan Perusahaan. 142 - 145.
Variabel
Perbedaan dari t dari hal
Berarti SD Berarti SD
[8] Darmasetiawan, C. dan Puspakesuma, L. (1991).
Teknik Pencahayaan, dan Tata Letak Pencahayaan. Tesis.
Tua lakukan Universitas Indonesia.
ujian

(menit) 104.000 5.682 84.600 2.473 19.400 10.980 0.000* [9] Dewi. Rico dan Hamzah (2009). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kelelahan Mata Pada Operator Komputer Di Kantor
Nilai Samsat Palembang Tahun 2009. Skripsi. Universitas Sriwijaya
Tes 70.800 3.629 82.867 3.925 12.067 -9.949 0.000* Palembang.

[10] FEOSH (2008). Menciptakan Lingkungan Workstation yang Sehat.


Uji T Sampel Berpasangan, (p<0,05
di URL: http://www.eh.doe.gov/feosh/pubs/ergo-12-10.pdf.
Tersedia

Peningkatan rata-rata hasil belajar dilihat dari waktu yang diperlukan


Diakses 25 Pebruari 2009.
untuk mengerjakan ujian berkurang 19.400 menit dan nilai ujian meningkat
dengan nilai skor 12.067. Peningkatan hasil belajar karena perbaikan [11] Grandjean, E. 1988. Menyesuaikan Tugas dengan Pria. Sebuah
yang dilakukan sebesar 18%. Dengan demikian, perbaikan suhu dan Buku Teks Ergonomi Kerja. London: Taylor & Francis Ltd. 6 - 15;
pencahayaan dapat mempengaruhi hasil belajar. 22 - 47; 52 - 76; 82 - 98; 143 – 145;155.

[12] Hadi, S. 1995. Metodologi Penelitian Jilid IV.


4. KESIMPULAN Berdasarkan
Yogyakarta. Penerbit Andi Offset.
uraian pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut,
[13] Harten dan Setiawan 1985. Pemasangan Saluran Listrik. Jilid 2.
Binacipta Bandung.

29
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Aplikasi Komputer (0975 – 8887)


Volume 58– No.5, November 2012

[14] Ibach77 2008. Temperatur Ruangan dan Membatasi Kebisingan [20] Subagyo 2009. Pengaruh Kebisingan Terhadap Tingkat
Lingkungan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas. Hasil Produktivitas. Tesis. Universitas Negeri Yogyakarta.
Penelitian. Tanggal Diakses 3 September 2009.
[21] Sumardiyono 2004. Hubungan Intensitas Penerangan Dengan
[15] Isaac, S., Michael, WB 1971. Handbook in Research and Kelelahan Mata Pada Tenaga Kerja Bagian Cucuk Di PT.
Evaluation, Kumpulan Prinsip, Metode dan Strategi Berguna Iskandartex Sukakarta. Tesis. UNS.
dalam Pendidikan dan Ilmu Perilaku. California : Penerbit
[22] Tirtayasa, I K., I DP Sutjana. I N. Anteng Aryana.
Robert R. Knaap.
DM Kusmayuni dan Suyasning HI 1989. Ketegangan Mata
[16] Karyono 2001. Suhu pada Gedung Tinggi Di Jakarta. Pekerja Garmen di Denpasar Bali. J. Manusia Ergol. 18 (1):
Tesis.Universitas Jakarta. 100 – 101.

[17] Legaloperate 2009. Bahaya Komputer Bagi Kesehatan. [23] TWCC. 2007. Penyesuaian Workstation. Tersedia di URL:
Tesis. Universitas Negeri Malang. http://www.twcc.state.tx.us/information / videoresources /
wrkstn.pdf. Disk 23 Juni 2008.
[18] Rini 2001. Tim e-psikologi.com. UI Jakarta, 1 Maret
2002.

[19] Siswatiningsih 1998. Hubungan Antara Intensitas Penerangan


Dengan Kelelahan Mata Pada Bagian Jahit Di PT. Rodeo
Semarang. Tesis. Universitas Diponegoro.

30

Anda mungkin juga menyukai