Anda di halaman 1dari 8

1

ANALISA KANDUNGAN KALSIUM PADA SERBUK CANGKANG


TELUR AYAM HASIL PENGERINGAN DAN KALSINASI

CALCIUM ANALYSIS ON EGG SHELL POWDER RESULT OF DRYING


AND CALCINATION

Fillian Lathifah Nurhadi Putri, Rizal Pratama Nugroho

Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang

ABSTRAK

Kebutuhan pangan yang semakin meningkat dapat menjadi sebab banyaknya limbah yang
terbuang. Cangkang telur merupakan salah satu contoh limbah rumah tangga yang dapat
dimanfaatkan. Cangkang telur diketahui mengandung kalsium dalam jumlah besar dalam bentuk
kalsium karbonat. Kalsium karbonat dalam cangkang telur dapat diperoleh dengan metode
pengeringan dan kalsinasi. Metode Pengeringan dilakukan dengan mengoven pada suhu 80 o selama
4 jam, sedangkan kalsinasi dilakukan dengan metode gravimetric yaitu pengabuan dengan suhu 600o
selama 3 jam. Cangkang telur hasil metode pengeringan dan kalsinasi ini dilakukan uji analisis
kandungan kalsium dengan menggunakan Spektrometri Serapan Atom (SSA). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kadar kalsium dalam serbuk cangkang telur hasil pengeringan dan
kalsinasi. Hasil pengujian kadar kalsium diketahui presentase terkandung dalam serbuk abu
cangkang telur ayam adalah 51,19 ± 0,23. Sedangkan, serbuk tepung cangkang telur kadar
kalsiumnya 52,85 ± 0,15. Setelah pengolahan data dengan Mann-Whitney U Test, data tersebut
tidak ditemukan hasil perbedaan yang signifikan. Dalam pembuatan sediaan metode yang dapat
digunakan adalah metode pengeringan karena lebih metode efisien dalam waktu dan alat yang
mudah diperoleh serta terjadi penyusutan yang yang rendah. Diharapkan setelah mengetahui kadar
kalsium dengan kedua metode tersebut dapat dikembangkan menjadi sediaan farmasi dan dilakukan
pengujian penyusun senyawa kalsium dalam cangkang telur.
Kata Kunci: Cangkang Telur, Kalsium, Pengeringan dan Kalsinasi.

ABSTRACT

The increasing need for food can be the cause of the waste of waste. Egg shell is one example of
household waste that can be utilized. The eggshell is known to contain large amounts of calcium in
the form of calcium carbonate. Calcium carbonate in egg shell can be obtained by drying method
and calcination. Drying method is done by mengoven at 80o for 4 hours, while calcination is done
by gravimetric method that is spraying with temperature 600o for 3 hours. The eggshell of this
method of drying and calcination was analyzed calcium content using Atomic Absorption
Spectrometry (SSA). This study aims to determine the level of calcium in eggshell powder result of
drying and calcination. The test results of calcium content known percentage contained in chicken
egg ash powder is 51.19 ± 0.23. Meanwhile, eggshell flour powder calcium content of 52.85 ± 0.15.
After processing data with Mann-Whitney U Test, the data were not found significant difference
results. In the preparation of the preparation method which can be used is drying method because
more efficient method in time and easy to get tool and also low shrinkage. It is hoped that after
knowing the calcium level with both methods can be developed into pharmaceutical preparations
and tested the compiler of calcium compound in eggshell.
Keywords: Egg Shell, Calcium, Drying and Calcination.
2

PENDAHULUAN antasida sebagai penetralisir asam.


Namun, kalsium karbonat dapat
Telur merupakan salah satu
menyebabkan konstipasi (sulit buang
contoh dari kebutuhan pangan yang
air besar) (Soine, 1961 dalam Mutiara
sering dikonsumsi oleh penduduk
PA,2010).
Indonesia. Telur dikenal tinggi
Asupan kalsium setiap
mengandung protein dan kalsium
harinya sangat diperlukan oleh tubuh.
yang baik untuk pertembuhan.
Hal ini dikarenakan setiap harinya
Pengkonsumsian yang semakin
tubuh akan kehilangan mineral
meningkat menyebabkan limbah
tersebut melalui pengelupasan kulit,
cangkang telur terbuang dan
kuku, rambut dan juga melalui urine
menumpuk.
maupun feses. Maka dari itu,
Cangkang telur merupakan
kehilangan kalsium dalam tubuh
bagian terluar dari telur yang dikenal
harus diganti melalui konsumsi
kaya akan protein dan kalsium.
makanan ataupun dengan suplemen
Komposisi cangkang telur sendiri
(Muliana, 2012 dalam Susant, 2014).
terdiri dari air (1,6%) dan bahan
Dalam cangkang telur ini,
kering (98,4%). Dalam bahan kering
kalsium yang dihasilkan adalah
tersebut terkandung unsur mineral
berupa kalsium karbonate. Kalsium
(95,1%) dan protein (3,3%).
karbonate dapat diperoleh dengan
Berdasarkan komposisi mineral yang
menggunakan 2 metode, yaitu metode
ada, cangkang telur tersusun atas
kalsinasi (Mahanani, 2013) yang
Kristal CaCO3 (98,43%), MgCO3
menghasilkan serbuk abu dan peng
(0,84%) dan Ca3(PO4)2 (0,75%)
eringan (Rahmawati dkk, 2015) yang
(Yuwanto, 2010).
menghasilkan serbuk tepung.
Kandungan terbesar dari
Kedua serbuk cangkang telur
cangkang telur adalah kalsium
tersebut dapat dianalisa kandungan
karbonat. Kalsium karbonat
kalsiumnya. Telah banyak metode uji
merupakan garam kalsium yang juga
analisa kalsium dari mulai pengujian
terdapat pada kapur dan merupakan
dengan spktrofotometri, titrasi, dan
komponen utama dari cangkang telur.
sebagainya. Berdasarkan dari
Dalam dunia farmasi, kalsium
berbagai macam analisa kalsium
karbonat telah digunakan sebagai
3

tersebut, akan dilakukan pengujian Dengan dianalisa kandungan


analisa kandungan kalsium pada kalsium pada serbuk cangkang telur
cangkang telur. hasil pengeringan dan kalsinasi
Analisa kandungan kalsium tersebut diduga akan menghasilkan
pada cangkang telur pada penelitian hasil yang berbeda. Serbuk berupa
kali ini adalah menggunakan metode abu dan serbuk berupa tepung
Spektrometri Serapan Atom (SSA) mempunyai karakteristik yang
yang masih termasuk pada berbeda yang bisa mempengaruhi
spektrometri. Spektrometri Serapan hasil analisa tersebut. Bisa saja
Atom (SSA) dipilih karena dapat menghasilkan kadar kalsium berbeda.
digunakan untuk menentukan Dalam analisa kandungan
kandungan unsur-unsur terutama kalsium serbuk cangkang telur ini
logam pada sampel. Kelebihan dari diharapkan akan didapatkan
metode ini adalah dapat menganalisis pengelolaan serbuk cangkang telur
zat pada konsentrasi rendah. Namun, yang baik yang dapat digunakan
pada konsentrasi tinggi Spektrometri dalam pembuatan sediaan farmasi.
Serapan Atom (SSA) dalam Berdasarkan uraian di atas, maka
kandungan analisa zat kurang tepat. diperlukan penelitian tentang analisa
(Gandjar, 2007). kandungan kalsium yang berupa
Spektrometri Serapan Atom kadar pada serbuk cangkang telur
(SSA) termasuk jenis spektroskopi hasil metode pengeringan dan
atom yang cara kerjanya berdasarkan kalsinasi.
jumlah energi yang diserap oleh atom
yang di analisis. Jumlah energy yang METODE PENELITIAN
diserap ini berhubungan dengan
Pengujian analisa kandungan
konsentrasi suatu zat dalam sampel.
kalsium pada serbuk cangkang telur
Cara kerja metode SSA ini juga
ayam hasil pengeringan dan kalsinasi
berdasarkan banyaknya cahaya yang
termasuk jenis penelitian deskriptif.
diberikan oleh sumber sinar yang
diserap atom fasa gas yang Alat dan Bahan
proporsional terhadap konsentrasinya
Alat yang digunakan adalah
(Wonorahardjo, 2013).
berker glass, gelas ukur, blender,
4

muffle furnace, oven, timbangan dan mesh 80. Dari pengovenan ini akan
anak timbangan, mortir dan stemper, dihasilkan serbuk berupa tepung.
serta Spektroskopi Serapan Atom Untuk metode kedua,
(SSA). Sedangkan, bahan yang menggunakan metode pengabuan
digunakan adalah cangkang telur dan yaitu dengan metode kalsinasi. Dalam
air. metode ini, cangkang telur dikalsinasi
dengan menggunakan murfle furnace.
Tahap Penelitian
Hasil dari kalsinasi ini adalah serbuk
Pada penelitian ini, serbuk berupa abu.
cangkang telur dilakukan dengan 2 Setelah didapatkan serbuk
metode yaitu pengeringan dan tepung dan abu, langkah selanjutnya
kalsinasi. Sebelum cangkang telur adalah menganalisis kadar kandungan
diperlakukan dengan 2 metode yang kalsium dengan alat Spektrofotometri
berbeda tersebut, terlebih dahulu Serapan Atom. Analisa kadar kalsium
dibersihkan dengan air mengalir, ini dilakukan di Laboratorium Kimia
kemudian direbus selama kurang Universitas Brawijaya Malang pada
lebih 15-30 menit. Selanjutnya dalam bulan Mei 2017.
keadaan hangat, cangkang telur dan Data yang diperoleh
lapisan putih (lapisan mamilary dan kemudian dianalisa menggunakan
lapisan membrane) dipisahkan. metode Mann-Whitney U dengan
Kemudian, cangkang telur bantuan SPSS 15 for windows.
dikeringkan di bawah sinar matahari
selama sehari.
HASIL PENELITIAN
Setelah melakukan Penelitian ini dilaksanakan
pembersihan cangkang telur, barulah pada bulan Mei sampai dengan Juni
dilakukan pengelolaan cangkang telur 2017. Hasil yang didapatkan dari
yaitu dengan metode pengeringan dan proses pembersihan cangkang telur
kalsinasi. Metode pertama dengan yaitu cangkang telur menjadi lebih
menggunakan metode pengeringan keras dan lapisan dalam berwarna
yang berupa pengovenan. Cangkang lebih putih kapur serta tidak berbau.
o
telur ini dioven pada suhu 80 C
Serbuk cangkang telur hasil
selama 4 jam lalu diayak pada ayakan
pengeringan menghasil serbuk tepung
5

cangkang telur berwarna putih kapur, Mann-Whitney U pada SPSS 15 for


terdapat butiran berwarna kuning, dan windows. Dari pengujian Mann-
tidak berbau. Pada metode Whitney diketahui nilai signifikasi
pengeringan, cangkang telru yang atau Asym.Sig. (2-tailed) yaitu 0,121
digunakan sebesar 200 gram. yang lebih besar dari probabilitas 0,05
Penyusutan yang terjadi pada proses maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti
ini adalah sebesar 30 gram dengan bahwa tidak ada perbedaan signifikan
hasil akhir penimbangan seberat 170 antara serbuk cangkang telur hasil
gram. pengeringan dan kalsinasi.
Serbuk cangkang telur hasil
kalsinasi dilakukan dengan PEMBAHASAN
menggunakan kadar abu yaitu metode
Pada penelitian analisis
gravimetri. Penelitian ini
kandungan kalsium pada serbuk
menghasilkan kadar abu dalam
cangkang telur hasil pengeringan dan
cangkang telur adalah sebesar
kalsinasi melalui beberapa tahap.
53,21%.
Yang pertama adalah permbersihan
Analisis kadar kandungan
cangkang telur yang dilakukan
kalsium dalam serbuk cangkang telur
dengan mencuci secara langsung
dilakukan dengn metode
(dengan air mengalir). Hal ini
Spektroskopi Serapan Atom (SSA).
dilakukan bertujuan untuk
Mengujian ini dilakukan di
menghilangkan kotoran dan
Laboratorium Kimia Universitas
mensortir cangkang telur.
Brawijaya Malang. Hasil kadar
Selanjutnya, cangkang telur direbus
kalsium yang didapatkan dari serbuk
selama 15-30 menit yang bertujuan
abu yaitu 52,85 ± 0,15. Sedangkan
untuk menghilangkan kuman yang
untuk serbuk tepung cangkang telur,
masih menempel pada cangkang telur
didapatkan kandungan kalsium
serta untuk melunakan lapisan
sebesar 51,19 ± 0,23.
mamilary dan lapisan membran agar
Data analisa kalsium dari
mudah dilepaskan dari cangkang telur
serbuk cangkang telur ayam hasil
(lapisan busa). Kemudian cangkang
pengeringan dan kalsinasi kemudian
telur dijemur di bawah sinar matahari
dianalisis dengan menggunakan uji
untuk menurunkan kandungan air
6

agar dapat memperpanjang waktu Kimia Universitas Brawijaya Malang.


penyimpanan. Dari proses ini Pada metode gravimetri biasanya
didapatkan cangkang telur yang yang suhu yang digunakan adalah 600oC
lebih keras dan lapisan dalam selama 3 jam (Sudarmadji, 1997). Hal
berwarna lebih putih seperti kapur inilah yang menjadi alasan digunakan
dan tidak berbau. metode gravimetri pada proses
kalsinasi karena suhu yang digunakan
Langkah kedua adalah
masih dibawah suhu lebur dari
pembuatan serbuk cangkang telur
kalsium karbonat yaitu 825oC. Dari
hasil pengeringan dan kalsinasi.
hasil didapatkan bahwa kadar abu
Untuk pembuatan serbuk tepung
dalam cangkang telur adalah sebesar
cangkang telur dengan metode
53,21%.
pengeringan yaitu menggoven pada
Analisis kandungan kalsium
suhu 80oC selama 4 jam. Hal ini
dalam serbuk cangkang telur
dimaksudkan untuk menghambat
dilakukan dengan metode
pertumbuhan mikroorganisme yang
Spektroskopi Serapan Atom (SSA).
masih menempel pada cangkang
Serbuk cangkang telur hasil
telur. Cangkang telur yang telah
pengeringan dan kalsinasi dianalisis
dioven, selanjutnya diblender dan
dengan metode SSA dan
diayak dengan ayakan mesh 80. Dari
menggunakan pelarut HNO3. Pelarut
proses pengeringan ini didapatkan
HNO3 digunakan karena pelarut ini
serbuk tepung cangkang telur
dapat menguraikan bahan organik dan
berwarna putih kapur, terdapat
mineral anorganik dengan metode
butiran berwarna kuning, dan tidak
destruksi basah agar dapat dianalisis
berbau. Dari bobot awal yang sebesar
dengan spektrofotometri serapan
200 gram mengalami penyusutan
atom (SSA). Sifat dari kalsium
sebesar 30 gram dengan hasil akhir
karbonat sendiri adalah dapat larut
penimbangan seberat 170 gram.
dalam air dengan adanya garam
Pembuatan serbuk cangkang
ammonium atau karbondioksida serta
telur hasil kalsinasi dilakukan
dalam asam (Maria, 2010). Hasil
pengabuan dengan metode gravimetri
kadar kalsium yang didapatkan dari
menggunakan alat murfle furnace
serbuk abu yaitu 52,85 ± 0,15.
yang dilakukan di Laboratorium
7

Sedangkan untuk serbuk tepung dikarenakan metode pengeringan


cangkang telur, didapatkan sangat efisien dalam waktu dan alat
kandungan kalsium sebesar 51,19 ± yang digunakan mudah diperoleh
0,23. serta terjadi penyusutan yang tidak
Pengolahan data dilakukan terlalu tinggi. Sedangkan, untuk
dengan uji Mann-Whitney U metode kalsinasi terjadi penyusutan
mendapatkan hasil bahwa tidak ada bernilai tinggi dan membutuhkan alat
perbedaan secara signifikan. Hal ini khusus.
karena nilai Asymp.Sig. (2-tailed)
yang didapatkan lebih besar dari
KESIMPULAN
probabilitas 0,05 maka Ha ditolak
yaitu sebesar 0,121. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa kadar kalsium
Tabel 4.2 : Tabel Hasil Statistik
yang terkandung dalam serbuk
Mann Whitney U Test
cangkang telur hasil pengeringan dan
Kalsium
kalsinasi berturut-turut adalah 51,19
Mann-Whitney .000
± 0,23 dan 52,85 ± 0,15. Setelah
Wilcoxon W 3.000
pengolahan data dengan Mann-
Z -1.549
Whitney U Test, data tersebut tidak
Asym. Sig. (2-tailed) .121
ditemukan hasil perbedaan yang
Exact Sig. [2*(1-tailed .333(a)
signifikan. Dalam pembuatan sediaan
Sig.)]
meode yang dapat digunakan adalah
metode pengeringan karena lebih
metode efisien dalam waktu dan alat
Dari hasil praktikum dan
yang mudah diperoleh serta terjadi
pengelolaan data yang telah
penyusutan yang yang rendah.
dilakukan dapat juga disimpulkan
bahwa dari serbuk cangkang telur
UCAPAN TERIMAKASIH
hasil metode pengeringan dan
kalsinasi yang efisien dapat Rasa terima kasih
digunakan untuk pembuatan sediaan dipersembahkan kepada UPT Akfar
adalah metode pengeringan. Hal ini Putra Indonesia Malang yang telah
8

memberikan kemudahan dalam Rahmawati, W. A., & Nisa, F. C.


peminjaman alat dan kepada (2014). Fortifikasi Kalsium
Laboratorium Kimia FMIPA Cangkang Telur Pada
Universitas Brawijaya Malang yang Pembuatan Cookies (Kajian
telah bersedia menganalisa Konsentrasi Tepung
kandungan kalsium. Cangkang Telur Dan Baking
Powder)[IN PRESS JULI

DAFTAR PUSTAKA 2015]. Jurnal Pangan dan


Agroindustri, 3(3).
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul
Rohman. 2007. Kimia
Susant Susi. 2014. Pemeriksaan
Farmasi Analisis, cetakan II.
Kadar Kalsium pada Lansia
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
di Panti Sosial Werdha Sinta
298, 311-312
Rangkang Tangkiling Kota
Palangkaraya. Palangkaraya:
Majedi, M. A., Mahanani, E. S., &
Universitas Muhamadiyah
Triswari, D. (2013).
Perbedaan Efektivitas
Wonorahardjo, S. (2013). Pengantar
Penambahan Bubuk
Kimia Analitik
Cangkang Telur Ayam Ras
Modern. Jakarta: Akademia
dengan Ayam Kampung
Permata.
Terhadap Durasi Perdarahan
(In Vivo). Insisiva Dental Yuwanta, T. (2010). Telur dan
Journal, 2(1). kualitas telur. Universitas
Gadjah Mada Press.
Mutiara, P. A. (2010). Penetapan
Yogyakarta.(hal. 76).
Kadar Kalsium Pada Kulit
Telur Ayam Ras, Kulit Telur
ayam NonRas Dan Kulit Itik
Secara Spectrofometri
Serapan Atom.

Anda mungkin juga menyukai