Pembentukan Cangkang Telur Dan Kualitas Eksterior Telur
Pembentukan Cangkang Telur Dan Kualitas Eksterior Telur
Kalsifikasi cangkang telur dimulai sebelum telur masuk ke uterus. Telur tersebut
berupa yolk yang telah mengalami pembungkusan oleh putih telur di magnum serta
membran cangkang di isthmus. Waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut yaitu
sekitar 180 menit di magnum dan 75 menit di isthmus. Sekelompok kecil kalsium telah
terlihat pada membran cangkang bagian luar (outer shell membrane) sebelum telur
meninggalkan isthmus. Cangkang pertama yang dibentuk yaitu inner
shell berupa mammilary layer yang tersusun atas kristal kalsit, diikuti dengan outer
shell yang dua kali lebih tebal daripada inner shell (Suprijatnaet al., 2005). Proses
pembentukan cangkang telur memerlukan waktu sekitar 20 jam. Cangkang tersusun
dari timbunan kalsium karbonat (CaCO3) dalam suatu matriks protein dan
mukopolisakarida. Lapisan terakhir dari cangkang adalah lapisan kutikula, yaitu
material organik yang melindungi telur dari mikroorganisme patogen dan
meminimalkan penguapan air (Blakely dan Bade, 1998).
Sumber kalsium untuk produksi cangkang telur yaitu dari pakan dan tulang.
Secara normal berasal langsung dari pakan, tapi ada juga yang berasal dari timbunan
kalsium tulang medulair terutama pada malam hari apabila ayam tidak makan
(Suprijatna et al., 2005). Pakan yang dikonsumsi pada umumnya sudah habis tercerna
pada saat pembentukan cangkang. Kalsium pakan yang tertinggal di saluran
pencernaan sangat sedikit. Jika absorbsi kalsium yang ada tidak memenuhi kebutuhan
pembentukan cangkang, kalsium diambil dari tulang (Riczu dan Korver, 2009).
Pakan ayam petelur fase layer harus mengandung 3 – 4% kalsium (Harms et al.,
1996). Rata-rata kebutuhan kalsium untuk ayam petelur tipe medium umur 21 – 40
minggu yaitu 3,00% sedangkan untuk umur lebih dari 40 minggu yaitu 3,25% (North dan
Bell, 1990).
Kualitas eksterior telur antara lain ditentukan oleh cangkangnya, yaitu meliputi
kebersihan, bentuk, tekstur, dan keutuhan. Keutuhan cangkang dinilai berdasarkan
ada tidaknya retak pada cangkang sehingga sangat tergantung pada ketebalan dan
kekuatan cangkang. Kekuatan cangkang berkaitan dengan suplai kalsium yang
diperoleh saat proses pembentukan cangkang (Jacob et al., 2009). Telur ayam dengan
bobot 58 g memiliki persentase cangkang sebesar 12,3% (Austic dan Nesheim, 1990).
Spesifikasi telur ayam standar adalah sebagai berikut:
Parameter Ukuran
Bobot (ons) 2,0
Bobot (g) 56,7
Volume (cm3) 63,0
Gravitas khusus 1,09
Panjang keliling (cm) 15,7
Lebar keliling (cm) 13,7
Indeks bentuk 74,0
Luas permukaan (cm2) 68,0
Sumber: Suprijatna et al., 2005.
Standar kualitas cangkang telur strain ISA Brown adalah sebagai berikut: