Anda di halaman 1dari 27

5

BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERMASALAHAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan


PT. PLN (Persero) sebagai satu-satunya badan usaha milik Negara yang
mengelola dan mendistribusikan sistem tenaga listrik di Indonesia, resmi
didirikan bedasarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 1965 dengan nama
Perusahaan Listrik Negara. PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Area
Palu merupakan unit pelaksanaan dalam bidang menyediakan pendistribusian
dan pelayanan tenaga listrik.
Sebagian besar provinsi Sulawesi tengah PT. PLN (Persero) Wilayah
Sulutteggo Area Palu dalam pelaksanaan pekerjaan membawahi beberapa
ULP yaitu; unit ULP a dan unit ULP b, dan memiliki unit pembangkit yang
menyuplai tenaga listrik dikota Palu dan Sulawesi Tengah yaitu; PLTD Silae,
PLTU Mpanau, PLTA Sulewana Poso serta mesin-mesin sewa di Silae dan
Talise.

2.1.1. Unit-unit yang tersedia


A. ULP A
1. ULP Kota wilayah oprasional meliputi; kota madya Palu
Timur dan sebagian kabupaten Sigi Biromaru timur.
2. ULP Kamonji wilayah oprasional meliputi; kota madya Palu
Barat dan sebagian kabupaten Sigi Biromaru selatan.
3. ULP Donggala wilayah oprasional meliputi; sebagian
kabupaten Donggala barat.
4. ULP Tawaeli wilayah oprasional meliputi; sebagian
kabupaten Donggala timur.
5. ULP Tambu wilayah oprasional meliputi; sebagian kabupaten
Donggala utara.
6

B. ULP B
1. ULP Parigi wilayah oprasional meliputi; sebagian kabupaten
Parigi mautong.
2. ULP Poso wilayah oprasional meliputi; sebagian besar
kabupaten Poso.
3. ULP Tentena wilayah oprasional meliputi; sebagian
kabupaten Poso bagian selatan (kota Tentena dan sekitarnya).
4. ULP Kolonedale wilayah oprasional meliputi; kabupaten
Morowali utara (kecamatan Mori atas, kecamatan Lembo dan
kecamatan Petasia).
5. ULP Bungku wilayah oprasional meliputi; kabupaten
Morowali.

C. Unit Pembangkit
1. PLTD Silae.
2. PLTU Mpanau.
3. PLTA Sulewana Poso.
4. Mesin-mesin pembangkit sewa di Silae dan Talise.

2.1.2. Sejarah PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Area Palu


PT. PLN (Persero) sebagai salah satu badan usaha milik negara
dalam hal pengelolaan dan pendistribusian tenaga listrik di Indonesia.
PT. PLN resmi didirikan dengan peraturan pemerintah, yaitu:
a. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1965, Peraturan Pemerintah
No. 30 tahun 1970, menjadi PERUM dari Peraturan Pemerintah
No. 19 tahun 1965, nama perusahan milik negara. Dari peraturan
pemerintah No. 23 tanggal 23Juni tahun 1994 berubah dari
PERUM menjadi PT. PLN (persero).
b. Berdasarkan surat keputusan Pemimpin PLN Eksploitasi V
Nomor 015/RV/1972 tanggal 20 November 1972 tentang
pembentukan Area Palu, terbentuknya PLN Area Palu Eksploitasi
7

V dengan daerah pengusahaan Ex ULP Palu, Toli – toli, Poso dan


Donggala.
c. Surat Keputusn Pemimpin PLN Eksploitasi V Nomor
03/EV/1973 tanggal 01 Maret 1973 susunan Organisasi PLN
Eksploitasi V Area Khusus Palu dengan membawahi ULP-ULP
Poso, Toli – toli dan Donggala.
d. Pada tahun 1974 PLN Eksploitasi V Nomor 08/EV/1973 tanggal
24 November tahun 1973 ditetapkan kembali Struktur Organisasi
dengan nama PLN Eksploitasi VII Area Palu dengan ULP Poso,
Toli – toli dan Donggala.
e. Pada tahun 1974 PLN Eksploitasi VII Area Palu ketambahan
ULP Luwuk, Berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin PLN
Eksploitasi VII Area Palu Nomor : 04/EV/1974 tanggl 07 Mei
tahun 1974 dan ditetapkan kembali susunan Organisasi PLN
Eksploitasi VII Area Palu dengan nama PLN Wilayah VII Area
Palu serta mempunyai ULP-ULP Poso, Toli – toli Luwuk dan
Donggala.
f. Surat Keputusan Pemimpin PLN Wilayah VII Nomor
KPTS/WVII/1984 tanggal ditetepkan kembali susunan Organisasi
PLN Wilayah Area Palu dengan membawahi ULP-ULP Poso,
Toli – toli, Donggala, Luwuk dan PLTD Palu.
g. Surat Keputusan Pemimpin PLN Wilayah VII Nomor :
KPTS.010/WVII/1998 tanggal 2 Mei 1998, susunan Organisasi
PLN Wilayah VII Area Palu berubah menjadi 3 (tiga) bagian, 10
(sepuluh) seksi, dan 6 (enam) jurusan dan membawahi 7 (tujuh)
ULP, 2 (dua) PLTD, 28 (dua puluh delapan) sub ULP dan 2 (dua)
kantor jaga.
h. Dengan Surat Keputusan Pemimpin Wilayah VII Nomor :
040.K.023/PWVII/1992 tanggal 20 Agustus tahun 1992 ditetapka
Struktur Organisasi sebagai berikut :
8

1. Unsur pemimpin: Kepala Area dibantu 3 (tiga) Kepala


Bagian, yaitu Bagian Teknik, Bagian Konstruksi dan Bagian
Tata Usaha.
2. Unsur Staf: 12 (dua belas) seksi.
3. Unsur Bawahan: 7 (tujuh) ULP yaitu, ULP Poso, Luwuk,
Toli – toli, Donggala, Parigi, Tentena, Ampana dan 2 (dua)
PLTD, PLTD Palu dan PLTD Silae, 38 (tiga puluh delapan)
sub ULP.
i. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII Area
Palu Nomor : 055.K/023/PWVII/1994 tanggal 29 November 1994
menetapkan Struktur Organisasi sebagai berikut:
1. Unsur Pimpinan: Kepala Area dibantu 5 (lima) Kepala
Bagian yaitu Bagian Pembangkit, Distribusi, Konstruksi,
Pelayanan Pelanggan dan Teknik.
2. Unsur Staf: 21 (dua puluh satu) seksi.
3. Unsur bawahan: 7 (tujuh) ULP, yaitu ULP Poso, Luwuk, Toli
– toli, Donggala, Parigi, Tentena dan Ampana.
j. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII
Nomor: 001.K/021/PWWII/2000 tentang perubahan Unit
Organisasi Sub ULP pada PLN Area Palu dengan hal tersebut
Unit Bawahan Area Palu menjadi ULP Poso, Luwuk, Toli – toli,
Donggala, Parigi, Tentena, dan Ampana.
k. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII
Nomor: 001.K/021/PWVII/2000 tanggal 12 Mei 2000 tenteng
Pembentukan Organisasi PLN Area Luwuk pada PT. PLN
(Persero) Wilayah Suluttenggo. Dengan demikian ULP Luwuk
dan Ampana pisah dari PLN Area Palu.
l. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII
Nomor: 036.K/021/PWVII/2000 tanggal 20 September 2000
tentang penetapan tingkat Unit Organisasi PT. PLN (Persero)
9

Area Palu dari peringkat 3 (tiga) menjadi peringkat 4 (empat) di


PT. PLN (Persero) Wilayah Manado.

2.1.3. Visi dan Misi


PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Area Palu ULP Kamonji
mempunyai visi misi dalam melaksanakan pemeliharaan dan
pelayanan teknik kepada konsumen pengguna listrik.
Dimana visi misinya adalah sebagai berikut:
A. Visi
Menjadi perusahaan jasa sertifikasi di bidang ketenaga listrikan dan
manajemen mutu yang terbaik.

B. Misi
a. Menjalankan bisnis sertifikasi di bidang ketenagalistrikan yang
meliputi: Sertifikasi Produk, Sertifikasi Sistem Manajemen
Mutu dan Sertifikasi Kelaikan Instalasi.
b. PLN Pusertif, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, terus
memupuk inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan
produk dan jasa sertifikasi di bidang ketenagalistrikan dengan
standar internasional dan menggunakan teknologi terbaik untuk
fasilitas sertifikasi serta mempertahankan sentuhan lokal untuk
memenuhi kebutuhan Kualitas.
c. Memenuhi tuntutan pasar dengan mengutamakan kepuasan
pelanggan serta memberikan hasil terbaik kepada Pegawai dan
stake holder.

2.1.4. Kegiatan PT. PLN (Persero) Area Palu ULP Kamonji


Kegiatan PT. PLN (Persero) Area Palu ULP Kamonji merupakan
kantor dari perusahaan yang menjamin kepada konsumen pengguna
listrik atas kenyamanan, PLN Palu menggunakan tenaga kerja putra
10

daerah yang profesional dalam mengatasi masalah kelistrikan pada


jaringan distribusi dan transaksi energi listrik.

2.1.5. Hari dan Jam Kerja


Sesuai dengan tuntutan perusahaan, jam kerja efektif bagi PT.PLN
diberlakukan oleh perusahaan terdiri dari dua jenis yaitu:
A. Jam kerja normal berlaku 5 hari kerja bagi karyawan non-shift
adalah sebagai berikut:
Senin-Kamis : Pukul 07.30-16.00 WITA
(Istirahat pada pukul 11.30-12.30 WITA)
Jumat : Pukul 07.30-16.00 WITA
(Istirahat pada pukul 11.30-13.00 WITA)

B. Jam kerja bagi karyawan shift (Pelayanan Teknik) 6 hari kerja


adalah sebagai berikut:
Hari : Senin – Sabtu
Jam : Shift A 00.00-08.00 WITA
Shift B 08.00-16.00 WITA
Shift C 16.00-24.00 WITA
11

2.1.6. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan PT. PLN (Persero) Wilayah


Suluttenggo Area Palu ULP Kamonji.
12

2.1.7. Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab


Tabel 2.1. Tugas dan Fungsi Kepegawaian Perusahaan
NO JABATAN KETERANGAN
1 Manager Fungsi Bertanggung jawab atas
PLN Utama pengkoordinasian, dan pengawasan
ULP Kamonji kegiatan perencanaan,
pengoperasian dan pemeliharaan
sarana pendistribusian tenaga listrik.
Tugas dan a. Menyusun rencana kerja bagian
Tanggung distribusi demi terselenggaranya
Jawab rencana kegiatan ULP Kamonji
secara keseluruhan.
b. Mengkoordinasikan dan membagi
tugas seksi bagian teknik sesuai
dengan rencana kegiatan tahunan
dan memonitor kegiatannya.
c. Melakukan rencana
pengembangan sistem
pendistribusian tenaga listrik
guna meningkatkan dan
kehandalan pendistribusian
tenaga listrik.
d. Merencanakan pengoperasian dan
pemeliharaan jaringan distribusi
tenaga listrik.
e. Merencanakan kegiatan
kebutuhan material
pengoperasian dan pemeliharaan
sarana pendistribusian tenaga
listrik.
f. Mengevaluasi konsep rencana
13

anggaran operasi dan investasi


dari supervisor teknik sebagai
usulan yang akan diajukan
Asisten Manager Distribusi PLN
Area Palu.
g. Mengarahkan sasaran OPAL
(Oprasi Penertiban Aliran Listrik)
berdasarkan data hasil
pengukuran beban gardu terhadap
pelanggan yang mempunyai
indikasi untuk dijadikan sasaran
sebagai usaha menekan susut
teknik jaringan distribusi.
h. Mengarahkan konsep rencana
pemakaian aliran tenaga listrik
dan konsep usulan pembagian
beban pada penyulang, serta
konsep pemeliharaan jaringan dan
gardu agar konsep tersebut layak
dioperasikan.
i. Memberikan petunjuk untuk
permasalahan yang timbul dari
masing–masing seksi dan
mengantisipasi perluasan jaringan
yang dilaksanakan oleh seksi
yang terkait dan mengarahkan
seksi perencanaan sesuai dengan
kebijakan PLN Cabang.
2 Supevisor Fungsi Bertanggung jawab atas
Teknik Utama perencanaan, pemeliharaan dan
dan pengoperasian sistem jaringan
14

STAF distribusi ULP Kamonji termasuk


rencana kebutuhan material untuk
pengoperasian dan pemeliharaan
sarana pendistribusian tenaga listrik.
Tugas dan a. Menyusun rencana kerja dan
Tanggung pedoman rencana kerja
Jawab pemeliharaan, pengoperasian
distribusi sesuai rencana kegiatan
bagian.
b. Menkordinasikan dan membagi
tugas pada staf diseksi teknik
sesuai dengan rencana kegiatan
tahunan dan memonitor
pelaksanaannya.
c. Memeriksa dan menyusun SOP
(standard operating procedure),
pemeliharaan jaringan distribusi
agar target dan sasaran yang telah
ditetapakan tercapai selama
kurang waktu tertentu.
d. Memeriksa gambar diagram
jaringan operasi yang telah
disusun oleh bawahan.
e. Memantau pelaksanaan perbaikan
gangguan di lokasi pengaduan/
gangguan.
f. Memonitor pelaksanaan
pengaturan jaringan sehubungan
dengan jadwal pemasangan gardu
baru, modifikasi jaringan
manipulasi jaringan
15

(commissioning).
g. Menyusun program mepeliharaan
distribusi untuk menjaga
kehandalan distribusi.
h. Melaksanakan pengukuran beban
trafo distribusi.
i. Mengevaluasi data – data dari
operasi jaringan untuk bahan
pemeliharaan guna kehandalan
suplai tenaga listrik.
j. Mengadakan koordinasi dengan
seksi terkait dalam rangka
pemeliharaan jaringan distribusi
untuk kehandalan suplai tenaga
listrik.
k. Memantau pelaksanaan
pemeliharaan distribusi untuk di
adakan evaluasi.
l. Membuat laporan berkala sesuai
dengan bidang tugasnya.
m. Mengawasi pelaksanan
pengaturan manuver jaringan dan
gardu sesuai dengan SOP
(standard operating procedure).
n. Memantau perkembangan listrik
pedesaan dengan target – target
desa yang belum menikmati
penerangan listrik.
3 Supevisor Fungsi Bertanggung jawab atas data-data
Administrasi Utama pelanggan dan menejemen
dan keuangan.
16

STAF Tugas dan a. Meningkatkan mutu pelayanan


Tanggung pelanggan.
Jawab b. Membuat tunggakan pembayaran
pelanggan menjadi nihil.
c. Melayani sambung baru.
d. Memenejemen keuangan.
4 Supevisor Fungsi Bertanggung jawab untuk menekan
TEL Utama angka susut non teknis dan
(Transaksi memonitoring pelanggan.
Energi Tugas dan a. Pergantian APP (Alat Pengukur
Listrik) Tanggung dan Pembatas) rusak.
dan Jawab b. Percepatan pelayanan sambung
STAF baru.
c. Perubahan daya.
d. Menekan angka susut non teknis.
e. Memonitoring DLPD (Data
Langganan Perlu Diperhatikan).
f. Migrasi LPB (Listrik Prabayar).
g. Akurasi pembacaan KWH Meter.
h. P2TL (Penertiban Pemakaian
Tenaga Listrik).

2.2. Permasalahan
Permasalahan atau gangguan selama pelaksanaan kerja praktek di
PT.PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Area Palu ULP Kamonji dibagi
menjadi dua bagian, yaitu teknik dan non teknik yang dimana adalah
sebagai berikut:

2.2.1. Gangguan Non Teknik


17

a. Pada terminal kWh meter prabayar menjadi sarang serangga yang


mempengaruhi kinerja dari kWh meter tersebut.

2.2.2. Gangguan Teknik


a. Rusak atau terbakarnya pembatas MCB (mini circuit breaker)
pada kWh meter dirumah konsumen/pelanggan karena terjadinya
lost contact diterminal MCB (mini circuit breaker) sehingga
menimbulkan panas yang berlebihan.
b. Terjadinya terminal terbakar atau hangus di akibattkan ada lost
contact atau arus balik pada terminal di karenakan kurang kuat
pemasangan baut pada terminal.
c. Rusaknya MCB (mini circuit breaker) pada kWh meter sehingga
muncul tampilan periksa pada layar LCD kWh meter disebabkan
sering padamnya aliran listrik dari PLN.
d. Rusak atau terbakarnya MCB (mini circuit breaker) pada kWh
meter karena melebihi pemakaian atau beban lebih oleh
konsumen/pelanggan (dipaksakan) untuk menghindari tambah
daya oleh konsumen/pelanggan itu sendiri.
e. Terjadinya tegangan ujung atau dalam istilah PLN yaitu over
beban (OB) yang dimana trafo tidak bisa memenuhi lagi
permintaan beban dari konsumen/pelanggan, sehingga terjadinya
tegangan naik dan turun pada kWh meter dan menyebabkan cepat
rusaknya kWh meter akibat tidak stabilnya tegangan yang masuk
ke kWh meter serta muncul tampilan periksa pada layar LCD
kWh meter.

2.3. Landasan Teori


18

2.3.1. Pengertian Kwh Meter.


kWh Meter merupakan alat yang digunakan oleh pihak PLN
(Perusahaan Listrik Negara) untuk mengukur besar daya yang
digunakan oleh pengguna listrik dalam satuan waktu tertentu.
Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga
menggunakan satuan kilo watt hours (kWh).

2.3.2. Prinsip Kerja kWh Meter Prabayar


Pada gambar 2.2. berikut ini adalah gambar blok diagram dari kWh
meter prabayar secara umum :

Gambar 2.2. Blok Diagram Sistem kWh meter prabayar secara umum

Listrik dari PLN yang akan dialirkan ke rumah tangga (beban),


terlebih dahulu dialirkan melalui MCB yang berfungsi sebagai
pembatas arus sekaligus pengaman bila terjadi short circuit. Kemudian
dialirkan juga ke kWh meter yang berfungsi untuk menghitung daya
yang terpakai.
19

Relay berfungsi sebagai penghubung atau pemutus aliran listrik


dari MCB ke KWH meter. Relay ini dikontrol oleh mikrokontroler.
Listrik dari MCB selain dialirkan ke KWH meter juga dialirkan ke
power supply yang berfungsi untuk memberikan supply tegangan ke
rangkaian mikrokontroler. Sensor arus dipasang pada KWH meter
sehingga dapat mendeteksi dan mengukur arus listrik yang masuk ke
kWh meter. Output sensor ini dihubungkan ke mikrokontroler, Output
sensor dikonversi menjadi data digital yang kemudian akan diolah oleh
mikrokontroler untuk menghasilkan jumlah pemakaian listrik
pelanggan yang kemudian akan ditampilkan pada LCD.
Kartu Chip dan memory yang berupa serial EEPROM dipakai
untuk menyimpan informasi jumlah pemakaian lisrik dan nilai besaran
pulsa yang telah diprogram pada kartu chip. Pada sistem juga dipasang
LED sebagai display indikator.

(a) (b)
Gambar 2.3. (a) Gambar Fisik PCB kWh Meter berserta komponen-
komponen Elektronika
(b) Gambar Fisik Papan Tombol (keypad) berserta PCB
Pada awalnya di dalam memory masih keadaan nol, karena
mikrokontroler menunggu adanya penekanan tombol isi ulang. Bila
tombol tersebut ditekan, maka besaran pulsa yang ada di 'Kartu Chip'
dipindahkan ke memory dan relay-pun diaktifkan. Sistem siap untuk
mendeteksi jumlah pemakaian listrik. Kondisi pemakaian listrik dapat
dilihat melalui LED indikator. Jika pulsa pada memory telah habis,
20

maka mikrokontroler akan mematikan relay sehingga aliran listrik


terputus dan Relay akan aktif kembali jika memory tersebut telah diisi
ulang.
2.3.3. Pengertian kWh Meter Prabayar

Gambar 2.4. kWh Meter Itron Prabayar Satu Fasa

kWh Meter prabayar yaitu alat yang dirancang oleh pihak PLN
menggunakan kWh elektrik yang baru, sistem pengisian menggunakan
pulsa. Untuk memulai berlangganan listrik kepada PLN, pelanggan
harus tahu terlebih dahulu sistem yang diterapkan PLN untuk
pelanggan listrik.
21

2.3.4. Bagian-Bagian kWh Meter Prabayar Berserta Fungsinya


Bagian-bagian kWh meter dapat di lihat pada gambar 2.5 berikut ini :

Gambar 2.5. Bentuk Fisik Luar kWh Meter Prabayar


1. Tampilan LCD (Liquid-crystal display)

Gambar 2.6. Tampilan LCD (Liquid Crystal Display)


Berikut ini tabel keterangan simbol-simbol dari gambar tampilan
LCD diatas yaitu :
Tabel 2.2. Keterangan Simbol LCD
SIMBOL LCD KETERANGAN
Tampilan digit kWh
(dengan 2 digit
desimal)

Indikator tingkat
pemakaian beban
22

Indikator arus balik


(harap segera
menghubungi petugas
PLN)
Indikator Tamper
(harap segera
menghubungi petugas
PLN)

Satuan Energi Listrik

Indikator menyatakan
aliran listrik di dalam
rumah padam akibat:
1. Kredit habis,
lakukan pengisian
ulang.
2. Beban berlebih,
LCD menunjukkan:

(Kurangi pemakaian
beban) & tunggu
selama 150 detik,
listrik akan menyala
kembali), jika terjadi
beban lebih selama
5 kali, maka LCD
akan menunjukkan:

Tunggu 45 menit,
listrik akan menyala
23

kembali.
3. Tutup/ cover
terminal meter
terbuka (LCD akan
menampilkan :

harap segera
menghubungi PLN)

Indikator jumlah digit


yang ditekan

2. Port Optik
Untuk Keperluan Petugas PLN.
3. Pulsa per kWh (LED Pulsa – Merah)
1000 Kedip (pulsa) = 1 kWh.
4. Status STROOM Prabayar (Led Kredit – Hijau / Merah)
a. Warna Hijau : Kredit STROOM masih banyak.
b. Warna Merah Berkedip(+bunyi) : Kredit STROOM sudah habis
bunyi alarm dapat dimatikan dengan menekan sembarang
tombol.
5. Indikator Tamper (Led Tamper warna kuning)
Menyala saat terjadi peristiwa tutup terminal meter terbuka dengan
indikasi gangguan yang terjadi tampilan LCD akan menunjukkan :

Gambar 2.7 Indikator Tamper

6. Papan Tombol
24

12 Tombol angka 0-9, Backspace Key (+-) & Enter Ket (-) yang
akan digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pengisian token
STROOM.
7. Nomor Seri Meter
Terdiri dari 11 digit, contoh 32 XXXX XXXX X.
8. Merk dan Tipe Meter
Merk EM512 Type 700 Java.
9. Tutup Terminal Meter
Pada tutup terminal meter terdapat tongkat kecil yang berfungsi
Mengaktifkan limit switch.
10. MCB (Miniature Circuit Breaker)
Alat Pembatas daya & circuit pengaman terhadap arus hubung
singkat.
11. Limit switch
Untuk mendeteksi tamper atau pencurian listrik, dan mengaktifkan
LED dan display LCD apa bila tutup pada terminal meter terbuka.

Berikut ini merupakan fitur programable pada saat maufacturing time


(saat pemesanan kWh meter prabayar).
1. Tamper Switch
Fitur anti-tamper yang diproduksi sesuai dengan
persyaratan SPLN D3.9-1:2010, apabila terjadi tamper atau
pencurian listrik, meter akan terus menghitung konsumsi listrik
berdasarkan limit kelas dan secara otomatis register merekam
pengukuran listrik yang hilang. Secara visual lampu LED berwarna
kuning akan menyala dan LCD akan menyala.
2. Audible Low Credit Warning
Audible credit warning adalah fitur yang terprogram,
dimana akan memberikan peringatan kepada pelanggan untuk
memberitahukan sisa pulsa mendekati nol berupa suara “beep” dan
LED akan menyala berwarna merah. Indikator pemakaian pada
25

meter prabayar ini dapat diatur sesuai kebutuhan dengan pilihan


sebagai berikut :
Peringatan batas kredit ini dapat diprogram (kWh), batas daya
maksimal (W) dan interval peringatan kredit rendah yang dapat
diprogram (dalam Menit).

2.3.5. Pemasangan kWh Meter Prabayar


Pertama – tama pemasangan kabel SR (sambungan rumah) yaitu
jenis TIC 2 x 10 mm telah terpasang, langkah selanjutnya pemasangan
OKA di dinding rumah tempat kWh meter, lalu pemasangan bentuk
fisik kWh meter prabayar ke OKA dan kemudian terkakhir pemasangan
kabel SR fasa dan netral dan ground ke terminal –terminal yang ada
menggunakan obeng.

Gambar 2.8. Terminal dan Limit Switch.


26

Pastikan limit switch tertekan oleh penyangga yang ada terlihat pada
gambar 2.9. sehingga jangan sekali-kali membuka atau melepas cover
tersebut, karena akan mengakibatkan loss contact karena tegangan
terputus oleh limit switch.

Gambar 2.9. Tutup terminal meter`


2.3.6. Tampilan LCD kWh meter Prabayar
Setelah proses aktivasi kWh meter prabayar oleh staf administrasi
maka kWh meter ini dapat di setting sesuai dengan token prepaidnya
seperti pada gambar 2.10. dan telah siap dipasang pada pelanggan.

Gambar 2.10. Token Prepaid


27

LCD akan menampilkan gambar seperti gambar 2.11 berikut ini, bahwa
tamper switch berada pada kondisi tidak tertekan oleh cover atau dalam
kondisi belum disetting.

Gambar 2.11. Menunjukkan kondisi belum disetting.


Apabila proses penyettingan telah dilaksanakan sesuai dengan token
pre-paid, dan token angka clear credit dimasukkan maka akan tampil
nilai kredit yang tersisa adalah nol, seperti gambar 2.12. dibawah ini.

Gambar 2.12. Keterangan nilai kWh yang tersedia pada meter


adalah ‘0’ kredit

Apabila kita memasukan angka 20 digit yang ada pada token maka
tampilan dari LCD adalah sebagai berikut (gambar 2.13).

Gambar 2.13. Menunjukan sisa kredit yang ada didalam

Apabila terdapat kesalahan dalam memasukkan token atau bukan pada


meter yang sesuai maka akan muncul dilayar sepereti gambar 2.14
dibawah ini:
28

Gambar 2.14. Keterangan saat terjadi kesalahan memasukan token

Apabila Token yang dimasukan sudah pernah digunakan atau sama


maka di layar LCD akan muncul kata “terpakai” seperti gambar 2.15.

Gambar 2.15. Menunjukan apabila token yang dimasukan sama

Apabila token yang dmasukan telah berhasil diterima atau benar , maka
akan muncul seperti tertera pada gambar 2.16 dibawah ini:

Gambar 2.16. Keterangan apabila token benar atau telah diterima.

Apabila terjaadi kondisi beban berlebih maka akan muncul pada LCD
“d4,lebih” setelah beban dikurangi maka dalam kurun waktu 150 detik
listrik akan kembali normal. Namun, jika kondisi ini terjadi hingga 5
kali maka di LCD akan muncul “terputus” dan dalam kurun waktu 45
menit listrik akan menyala kembali. Seperti terlihat pada gambar 2.17
berikut.
29

Gambar 2.17. Keterangan apabila terjadi kondisi beban lebih


2.3.7. Kode-kode pada kwh prabayar 1 fhasa.
a. Kwh meter merk ITRON

Gambar 2.18. kwh meter 1 fhasa merek itron

- 00 Enter = Merestart/ memulai ulang meteran. Gunakan saat


terjadi kesalahan/error
- 03 Enter = Mengetahui total kWH listrik yang telah terpakai
- 07 Enter = Mengetahui batas kWH
- 09 Enter = Mengetahui daya listrik yang telah digunakan
- 41 Enter = Mengetahui voltase listrik
- 44 Enter = Menampilan ampere yang sedang terpakai
- 47 Enter = Menampilkan daya yang sedang terpakai
- 54 Enter = Menampilkan kode token listrik atau kode
meteran listrik terakhir yang dimasukkan
30

- 59 Enter = Mengetahui jumlah kWH pengisian terakhir


- 69 Enter = Mengetahui jumlah berapa kali listrik mati
- 79 Enter = Mengecek batas minimal alarm
- 456xx Enter = Merubah batas minimal alarm. Contohnya:
45605 untuk 5kWH
- 78 Enter = Mengecek delay alarm dalam menit
- 123xx Enter = Merubah delay alarm. Contohnya: 12315
untuk 15 menit
- 90 Enter = Mematikan lampu indikator LED

b. Kwh meter merk HEXING

Gambar 2.19. kwh meter 1 fhasa merek hekxing

- 800 Accept = Merestart meteran/ menyetel ulang MCB.


Gunakan jika terjadi kesalahan/ error.
- 851 Accept = Mengetahui total kWH listrik yang telah
terpakai
- 807 Accept = Mengetahui voltase listrik
- 808 Accept = Mengatahui jumlah ampere yang sedang
terpakai
- 814 Accept = Mengetahui daya yang sedang terpakai
- 852 Accept = Menampilkan kode token listrik atau kode
meteran listrik terakhir yang dimasukkan
31

- 817 Accept = Mengetahui jumlah kWH pengisian


terakhir
- 809 Accept = Mengetahui jumlah berapa kali listrik mati
- 804 Accept = Mengetahui jumlah berapa kali listrik mati
- 812 Accept = Mematikan alarm batas Kwh
- 801 Accept = Mengecek sisa kWH
- 815 Accept = Menampilkan tanggal pengisian terakhir.

c. Kwh meter merk GLOMET

Gambar 2.20. kwh meter 1 fhasa merek glomet

- 37 Enter = Mengecek sisa Kwh


- 38 Enter = Mengetahui total kWH listrik yang telah terpakai
- 41 Enter = Menampilkan voltase listrik
- 44 Enter = menampilkan ampere yang sedang terpakai
- 47 Enter = Menampilkan daya yang sedang terpakai
- 54 Enter = Menampilkan kode token listrik atau kode
meteran listrik terakhir yang dimasukkan
- 59 Enter = Mengecek jumlah kWH pengisian terakhir
- 75 Enter = Mengecek ID meteran PLN Prabayar
- 79 Enter = Mengecek batas minimal alarm.

Anda mungkin juga menyukai