(Pertemuan ke 7)
Agus Wijanarka
Disampaikan pada Kuliah Budi Pekerti dan Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK)
Semester III - Prodi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Alih Jenjang - Jurusan Gizi Polkesyo
Rabu Pahing, 23 Agustus 2022 (13.00-13.50/Teori dan 14.00-15.50/Seminar)
Capaian Pembelajaran
1. Memahami makna budi pekerti / TS
2. Memahami peran mahasiswa dalam program PBAK / TS
3. Menjelaskan pengertian korupsi secara tepat dan benar / AW -> 1 pertemuan
4. Mengidentifikasi faktor penyebab korupsi / AW -> 3 pertemuan
5. Memahami dampak korupsi / JS
6. Menjelaskan strategi pencegahdan pemberantasan korupsi / JS
7. Memahami nilai dan prinsip antikorupsi / JS
8. Memahami tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (clean governance &
good government) / TS
9. Menjelaskan sejarah korupsi dan berdirinya lembaga pemberantasan korupsi / TS
3 Pertemuan ke-6 Faktor internal dan eksternal • Teori (tatap muka daring)
Penyebab Korupsi • Penyajian/seminar
4 Pertemuan ke-7 Sikap anti korupsi Selasa Legi, 23 Agustus 2022 • Teori (tatap muka daring)
• Penyusunan poster antikorupsi
NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
(Sumber: KPK)
SIKAP: Adil
• Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak.
• Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang
menjadi haknya, yakni dengan bertindak proporsional dan tidak melanggar hukum.
• Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan
jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan.
• Jika ia seorang pimpinan, ia akan memberikan kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai
dengan kinerjanya, ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.
Nilai keadilan yg dapat dikembangkan oleh mahasiswa
a. Selalu memberikan pujian tulus kepada kawan yang berprestasi,
b. Memberikan saran perbaikan dan semangat pada kawan yang tidak berprestasi,
c. Tidak memilih kawan berdasarkan latar belakang sosial, dan lain-lain.
d. Menimbang atau menakar sesuatu secara obyektif dan seimbang ketika menilai teman atau orang lain. Hal ini antara
lain dapat diwujudkan dalam bentuk selalu memberikan pujian tulus kepada kawan yang berprestasi, memberikan
saran perbaikan kepada kawan yang tidak berprestasi, memilih kawan tidak berdasarkan latar belakang sosial.
e. Ketika ada teman berselisih, dapat bertindak bijaksana dan memberikan solusi serta tidak memojokkan salah satu
pihak, memihak yang benar secara proporsional
f. Tidak mengurangi dosis atau takaran obat yang diberikan kepada klien
g. Adil terhadap dirinya sendiri, seperti belajar maksimal sebagai sebuah keadilan keadilan terhadap potensi dan bakat
yang diberikan oleh Tuhan YME untuk ditumbuhkembangkan secara optimal dan menghargai bakat yang diberikan
oleh Tuhan YME.
h. Adil terhadap diri sendiri juga dapat diterapkan dengan cara hidup seimbang. Belajar dan bekerja, berolah raga,
beristirahat atau menunaikan hak tubuh lainya seperti makan atau minum dengan seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan.
i. Memberikan pelayanan perawatan yang sama kepada semua klien (tidak membedakan status sosial, agama, ras/suku
bangsa, dll)
SIKAP: Berani
• Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran, berani mengaku kesalahan, berani bertanggung jawab,
dan berani menolak kebatilan.
• Ia tidak akan menoleransi adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas.
• Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan
teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang
semestinya.
• Ia tidak takut dimusuhi dan tidak takut tidak memiliki teman kalau ternyata
mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
• Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan, serta keberanian akan
semakin matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan akan semakin
kuat jika pengetahuannya juga kuat.
Nilai keberanian yg dapat dikembangkan oleh mahasiswa
a. Bertanya kepada dosen jika tidak mengerti
b. Berani mengemukakan pendapat secara bertanggung jawab ketika berdiskusi atau berani maju ke depan
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
c. Melaporkan temannya yang membuat tugas atau makalah dengan cara copy paste dari sumber lain, tanpa
memperhatikan kaidah penulisan ilmiah atau meyadur dari makalah yang sudah jadi (yang dibuat sendiri
maupun dibuat orang lain)
d. Melaporkan teman yang berbuat curang ketika ujian seperti mencontek, membuat ringkasan untuk
mencontek, diskusi pada saat ujian
e. Melaporkan diri sendiri atau teman jika mengalami intimidasi atau kekerasan dari teman atau orang lain
f. Mengakui kesalahan yang diperbuat dan bertanggungjawab untuk memperbaiki kesalahan serta berjanji
tidak mengulangi kesalahan yang sama
g. Mengajukan saran/usul untuk perbaikan proses belajar mengajar dengan cara yang santun
h. Menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding, jurnal, atau publikasi ilmiah lainnya
i. Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran mahasiswa serta perbuatan tercela.
SIKAP: Peduli
b. Ikut serta membina hubungan antar anggota keluarga yang harmonis, rukun, terbuka, saling
menghargai, peduli, menghormati, menjaga, dan membina kebersamaan sejati
c. Bersama rekan dan teman hendaknya saling menjaga dan membimbing agar tetap hidup di
jalan lurus, baik dan benar.
d. Memiliki nilai-nilai kehidupan yang cukup untuk memperkuat diri sehingga menjadi pribadi
yang tegak, tegas dan berprinsip sesuai suara hati/hati nurani.
e. Meliliki perasaan dan keasadaran akan pentingnya menjaga harga diri, mampu dengan bijak
mengolah realitia kehidupan
g. Bersosialisasi dan bekerja sama dengan orang yang potensial untuk membangun kebaikan dan
mutu kehidupan.
Cara pencegahan perilaku korupsi sejak dini
1. Penanaman kejujuran sejak dini
• Kejujuran adalah suatu hal yang sangat penting dari pembentukan karakter
seseorang, bila kejujuran ditanamkan secara dini, bukan tidak mungkin kita akan
mendapatkan pejabat-pejabat pemerintahan yang jujur.
Integritas
VS
Integritas
(Kesatuan atau keselarasan Korupsi
antara pikiran, kata, perbuatan
dan hati nurani )
Sumber : KPK, 2012
Korupsi
• Korupsi merupakan kejahatan luar
biasa (extra ordinary crime) dengan
dampak buruk yang luar biasa pula.
1. Pribadi teladan.
2. Penyebar virus anti
korupsi.
3. Kontrol sosial.
• Kapusdik. SDMK BPPSDMK Kemenkes RI. 2018. Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi di Poltekkes
Kemenkes Menuju Indonesia Sehat Tanpa Korupsi Jakarta. 12 Desember 2018
• Djoko Udjianto (Ketua Komisi X DPR RI). Pendidikan Antikorupsi dan Karakter Moral Untuk
Mewujudkan Generasi Indonesia Yang Bebas dari Korupsi
• Basaria Panjaitan (Wakil Ketua KPK). Membangun Generasi Berintegritas & Anti Korupsi.
• Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pendidikan
Anti-korupsi Untuk Perguruan Tinggi.