ANTI KORUPSI
Oleh: LISMA NINGSIH, SKM,
MKM
MATA KULIAH PBAK
BENGKULU, 04 APRIL 2016
PENDAHULUAN
Menurut Romi dkk (2011 dalam Batennie, 2012)
pada dasarnya korupsi terjadi karena adanya
faktor internal (niat) dan faktor eksternal
(kesempatan).
Niat lebih terkait dengan faktor individu yang
meliputi perilaku dan nilai-nilai yang dianut
seperti kebiasaan dan kebutuhan, sedangkan
kesempatan terkait dengan sistem yang berlaku.
Upaya pencegahan korupsi dapat dimulai
dengan menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada
semua individu.
INTI
NilaiNilai
Anti
Korupsi
SIKA
P
Adil
Berani
Peduli
ETO
S
KERJ
A
Kerja Keras
Sederhana
Mandiri
Disingkat:
JuPe ManDi
Tangker
SeBeDil
JUJUR
DISIPLIN
- Definisi: Ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan
(Sugono, 2008)
- Manfaat: mahasiswa dapat mencapai tujuan hidupnya
dengan waktu yang lebih efisien
- Contoh penerapan:
Mahasiswa tidak diizinkan masuk kelas jika terlambat
Mahasiswa tidak mencantumkan nama jika tidak ikut
mengerjakan tugas kelompok
Tidak diberikan nilai jika tidak mengerjakan tugas
individu tepat waktu
- Peranan dosen:
Membantu mahasiswa mengembangkan pola perilaku
untuk dirinya, misalnya: waktu belajar di rumah, lama
mahasiswa harus membaca atau mengerjakan tugas.
Menerapkan peraturan akademik sebagai alat dan
cara menegakkan disiplin, misalnya menerapkan
reward dan punishment secara adil, sesegera
mungkin dan transparan (Siswandi, 2009)
TANGGUNG JAWAB
- Definisi: Keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
atau
kalau
terjadi
apa-apa
boleh
dituntut,
dipersalahkan dan diperkarakan (Sugono, 2008)
- Penerapan nilai tanggung jawab pada mahasiswa dapat
diwujudkan dalam bentuk:
1) Mempunyai prinsip dan memikirkan kemana arah
masa depan yang akan dituju
2) Mempunyai attitude atau sikap yang menonjolkan
generasi penerus tenaga kesehatan yang berguna di
kemudian hari dalam mengembangkan profesinya
3) Selalu belajar untuk menjadi generasi muda yang
berguna, serta mempunyai sikap dan kepribadian
yang baik
4) Mengikuti semua kegiatan yang telah dijadwalkan
oleh kampus
5) Menyelesaikan tugas pembelajaran dan praktik
secara individu dan kelompok yang diberikan dosen
dengan baik dan tepat waktu
ADIL
- Adil: Sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak
- Keadilan: Penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai
dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak
proporsional dan tidak melanggar hukum
- Bentuk penerapan nilai keadilan:
1) Menimbang atau menakar sesuatu secara obyektif dan
seimbang ketika menilai teman atau orang lain.
2) Ketika ada teman berselisih, dapat bertindak bijaksana dan
memberikan solusi serta tidak memojokkan salah satu pihak,
memihak yang benar secara prporsional.
3) Tidak mengurangi dosis atau takaran obat yang diberikan
kepada pasien
4) Adil terhadap dirinya sendiri, seperti belajar maksimal
sebagai sebuah keadilan terhadap potensi dan bakat yang
diberikan oleh Allah SWT (menghargai bakat yang diberikan
Allah SWT)
5) Adil terhadap diri sendiri dapat diterapkan dengan cara hidup
seimbang
(belajar, bekerja, olah raga, istirahat, makan,
minum)
6) Memberikan pelayanan perawatan yang sama kepada semua
klien
BERANI
PEDULI
KERJA KERAS
- Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan
- Contoh penerapan nilai kerja keras:
1) Belajar dengan sungguh2 untuk meraih cita-cita
2) Memanfaatkan waktu luang untuk belajar
3) Bersikap aktif dalam belajar
4) Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan
tugas yg diberikan dosen
5) Tidak tergantung dengan orang lain dalam
mengerjakan tugas
6) Rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk
meningkatkan prestasi diri
7) Tidak membuang waktu untuk melakukan
sesuatu yang tidak berguna
SEDERHANA
MANDIRI
- Ciri mahasiswa mandiri adalah mahasiswa yang memiliki
kemampuan untuk mandiri dan bertanggung jawab ditengah arus
besar tuntutan kebebasan
- Seseorang yang dewasa biasanya memiliki sikap 3 R (reliable,
responsible, reasonable)
- Selain 3 R juga harus memiliki sifat2 positif:
1) Sense of reality and emotional stability
2) Mampu menghadapi tantangan dengan baik
3) Mampu bersyukur di masa2 sulit
4) Dapat menentukan keputusan dan berfikir bijak dalam keadaan
terdesak
5) Dapat mengontrol amarah
6) Berpikir seribu kali sebelum melakukan satu kegiatan, tidak
gegabah selalu berpikir matang sebelum bertindak
7) Memiliki prinsip hidup yang kuat dan mampu menutupi
kekurangan dengan kelebihan yang dimiliki
8) Memiliki solidaritas yg tinggi
-)Penerapan nilai tanggung jawab dan mandiri:
1) Mau belajar dengan kesadaran diri sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan sendiri
2) Dengan kemauan sendiri berlatih suatu keterampilan tertentu
3) Tidak terlalu banyak bergantung kepada bantuan orang lain
PRINSIP-PRINSIP ANTI
KORUPSI
1.
AKUNTABILITAS
2.
TRANSPARANSI
4.
KEBIJAKAN
3.
KEWAJARAN
5. KONTROL
KEBIJAKAN
AKUNTABILITAS
Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan
kerja
Prinsip ini pada dasarnya dimaksudkan agar kebijakan dan
langkah-langkah atau kinerja yang dijalankan sebuah lembaga
dapat dipertanggungjawabkan
Membutuhkan perangkat pendukung, baik berupa perundangundangan maupun dalam bentuk komitmen dan dukungan
masyarakat, baik pada level budaya (individu dengan individu)
maupun pada level lembaga (Bappenas, 2002)
Untuk mewujudkan prinsip-prinsip akuntabilitas, maka dalam
pelaksanaannya harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan
melalui:
1. Mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban atas semua
kegiatan yang dilakukan
2. Evaluasi
TRANSPARANSI
Transparansi merupakan prinsip yang mengharuskan
semua proses kebijakan dilakukan secara terbuka,
sehingga segala bentuk penyimpangan dapat
diketahui oleh publik (Prasojo, 2007).
Ada 5 proses dalam transparansi yang harus
diperhatikan:
1) Proses penganggaran
2) Proses penyusunan kegiatan
3) Proses pembahasan
4) Proses pengawasan
5) Proses evaluasi
KEWAJARAN
Prinsip kewajaran (fairness) dimaksudkan
untuk mencegah adanya ketidakwajaran
dalam penganggaran, dalam bentuk mark up
maupun ketidakwajaran lainnya.
Prinsip kewajaran terdiri atas lima sifat:
1) Komprehensif dan disiplin
2) Fleksibilitas
3) Terprediksi
4) Kejujuran
5) informatif
KEBIJAKAN
Dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui
dan memahami tentang kebijakan antikorupsi.
Kebijakan berperan untuk mengatur tata interaksi
dalam ranah sosial agar tidak terjadi penyimpangan
yang dapat merugikan negara dan masyarakat.
Kebijakan antikorupsi dapat dilihat dalam empat
aspek:
1) Isi kebijakan
2) Pembuat kebijakan
3) Penegakan kebijakan
4) Kultur kebijakan
KONTROL KEBIJAKAN
Kontrol kebijakan adalah upaya agar
kebijakan yang dibuat benar-benar efektif
dan menghapus semua bentuk korupsi.
Sedikitnya terdapat tiga model atau
bentuk
kontrol
terhadap
kebijakan
pemerintah:
1)Partisipasi
2)Evolusi
3)Reformasi
DISKUSI KELOMPOK
KELOMPOK I
Mendiskusikan contoh penerapan prinsip-prinsip
antikorupsi
dalam
kegiatan
pendidikan
dan
pengajaran yang memupuk nilai-nilai antikorupsi
KELOMPOK II
Mendiskusikan contoh penerapan prinsip-prinsip
antikorupsi dalam kegiatan penelitian yang memupuk
nilai-nilai antikorupsi
KELOMPOK III
Mendiskusikan contoh penerapan prinsip-prinsip
antikorupsi dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang memupuk nilai-nilai antikorupsi