Nim: 191440130
Menurut Romi dkk (2011) faktor penyebab korupsi adalah faktor internal (niat) dan faktor eksternal
(kesempatan). Upaya pencegahan korupsi pada dasarnya dilakukan untuk
mengurangi/menghilangkan faktor penyebab korupsi.
Nilai-nilai antikorupsi harus dimiliki oleh setiap individu untuk menghindari munculnya faktor
internal. Sedangkan untuk mencegah faktor eksternal, selain memiliki nilai-nilai antikorupsi, setiap
individu juga harus memahami dengan mendalam prinsip-prinsip antikorupsi. Nilai-nilai dan prinsip-
prinsip antikorupsi harus tertanam dalam diri individu agar terhindar dari perilaku korupsi.
1.Jujur
Menurut Sugiono (2008) Jujur diartikan sebagai lurus hati, tidak bohong, & tidak curang
•Tanpa sifat jujur mhs tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya. (nilai dasar penegakan
integritas)
•Nilai kejujuran dapat diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik,
seperti: tidak mencontek,tidak melakukan plagiarisme, tidak memanipulasi daftar hadir dll.
•Nilai kejujuran harus dipegang teguh oleh mahasiswa sejak awal, untuk memupuk dan
membentuk karakter sedini mungkin dalam setiap pribadi mahasiswa
2.Disiplin
Menurut Sugiono (2008) disiplin adalah ketaatan/ kepatuhan kepada peraturan
Disiplin adalah kunci keberhasilan. Ketekunan dan konsisten untuk terus mengembangkan potensi
diri membuat individu akan mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya
Nilai kedisiplinan :Mampu mengatur waktu untuk menyelesaikan tugas dengan baik, patuh pada
peraturan yang berlaku,mengerjakan tugas tepat waktu
Manfaat disiplin: Mhs dapat mencapai tujuan hidup dengan waktu yang lebih efisien, dipercaya,
diperoleh hasil belajar yang maksimal.
3.Tanggung jawab
•Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya atau kalau terjadi apa-apa
boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan (Sugiono, 2008).
•Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaanya adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia
•Seseorang yang memiliki kesadaran bahwa segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukan akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan YME, masyarakat, negara dan bangsa. Orang
tersebut tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela.
Nilai tanggung jawab: Mempunyai prinsip dan memikirkan arah masa depan, memiliki sikap yang
menonjolkan generasi penerus nakes yang berguna dalam mengembangkan profesinya, selalu
belajar menjadi generasi muda yang berguna selain memiliki sikap dan kepribadian yang baik,
mengikuti semua kegiatan yang dijadwalkan, menyelesaikan tugas dan praktik secara individu dan
kelompok dengan baik dan tepat waktu.
4.Adil
Nilai keadilan : Memberikan pujian tulus pada yang berprestasi, memberi saran perbaikan pada yang
tidak berprestasi, memilih kawan tidak berdasarkan latar belakang sosial, ketika ada teman yang
berselisih, dapat bertindak bijaksana, memihak yang benar secara proporsional, memberikan
pelayanan perawatan yang sama kepada semua klien, tidak mengurangi dosis obat yang diberikan
pada klien, adil terhadap dirinya sendiri seperti belajar maksimal, adil terhadap diri sendiri juga
dapat diterapkan dengan cara hidup seimbang.
•Bagi mahasiswa, karakter adil ini perlu sekali dibina sejak masa perkuliahan agar mahasiswa dapat
mempertimbangkan dan mengambil keputusan secara adil dan benar.
•Jika ia seorang pimpinan, ia akan memberikan kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai
dengan kinerjanya, ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya
5.Berani
•Berani menyatakan kebenaran, mengaku kesalahan, bertanggung jawab dan berani menolak
kebatilan.
•Tidak akan mentoleransi adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan dengan
tegas
•Berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang
•Tidak takut dimusuhi dan tidak takut tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada
hal yang menyimpang
Nilai keberanian : Berani bertanya pada dosen jika tidak mengerti, berani mengemukakan pendapat
ketika berdiskusi/maju ke depan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, melaporkan temannya
yang membuat tugas/makalah copy paste, melaporkan teman yang berbuat curang ketika ujian
seperti mencontek, membuat ringkasan untuk mencontek atau diskusi saat ujian, melaporkan jika
dirinya sendiri/teman mengalami intimidasi/kekerasan, mengakui kesalahan yang dilakukan dan
bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan serta berjanji tidak mengulangi kesalahan yang
sama, mengajukan saran untuk perbaikan PBM dengan cara yang santun, menulis artikel, pendapat,
opini dimajalah dinding, jurnal dll, berani menolak ajakan tawuran serta perbuatan tercela.
6.Peduli
7.Kerja Keras
Nilai Kerja keras: Belajar dengan sungguh-sungguh untuk meraih cita-cita, memanfaatkan waktu
luang untuk belajar, bersikap aktif dalam belajar, misalnya bertanya kepada dosen tentang materi
yang belum dipahami, tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas yang diberikan, tidak
tergantung kepada orang lain dalam mengerjakan tugas, rajin mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
untuk meningkatkan prestasi diri, tidak membuang waktu untuk melakukan sesuatu yang tidak
berguna
8.Sederhana
Hidup sederhana: Membiasakan untuk tidak hidup boros yang tidak sesuai dengan kemampuannya,
memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya, tidak tergoda untuk hidup dengan gelimang
kemewahan, ilmu pengetahuan adalah kekayaan utama yang menjadi modal kehidupan
Nilai kesederhanaan: Tawadhu (rendah hati) mau mengakui kelebihan orang lain jauh dari sifat gila
hormat, ambisi pangkat/jabatan, berpakaian sopan & sesuai aturan yang ditetapkan, merasa cukup
dengan yang ada, bukan lantaran pasrah, melainkan telah berusaha menyempurnakan usaha
9.Mandiri
Mandiri artinya tidak banyak bergantung pada orang lain dalam berbagai hal.
Nilai kemandirian dapat diwujudkan hal: Mengerjakan soal ujian sendiri, mengerjakan tugas-tugas
akademik secara mandiri, menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan secara swadana.
1.Akuntabilitas
2.Transparansi
3.Kewajaran
Lima langkah penegakan prinsip fairness: Komprehensif dan disiplin, fleksibilitas, terprediksi,
kejujuran, informatif.
4.Kebijakan
5.Kontrol kebijakan
Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betul-betul efektif dan
mengeliminasi semua bentuk korupsi.
Perbedaan kontrol terhadap kebijakan tergantung pada sistem yang terbangun. Dalam sistem
demokrasi yang sudah mapan (established), kontrol kebijakan tersebut dapat dilakukan melalui
partisipasi, evolusi,