Bahan Ajar Instalasi Tenaga Listrik
Bahan Ajar Instalasi Tenaga Listrik
HAND OUT
KELAS XII
KOMPETENSI KEAHLIAN
2019
BAB VII
Kompetensi Dasar : 3.7 Menentukan jumlah bahan, tata letak dan rencana
biaya pada instalasi tenaga listrik 3 fasa
MATERI
Listrik 3 phase umumnya bertegangan 380 Volt dan Menggunakan 4 kabel SR sebagai penghantar
arus. tiga di antara nya adalah Arus listrik positive dan satu arus listrik negative. Ciri kabel SR
penghantar arus listrik negative adalah hitam polos. Dan ciri kabel phase 1, phase 2, phase 3 (L1, L2
dan L3) memiliki satu garis halus untuk phase 1 (Line satu) untuk phase 2 memiliki dua garis halus
untuk Line 2 dan ciri kabel phase 3 di tandai dengan 3 garis halus pada kulit kabel. Tegangan listrik
3 phase terbagi menjadi 2 jenis Tegangan (volt)
Listrik 3 phase pada panel listrik biasanya di tandai dengan tulisan R S T N Dimana R S T adalah
Line 1, Line 2, Line 3. dan N adalah neutral.
Listrik 3 phase biasanya di gunakan oleh Perusahaan, mall, hotel dll (pengguna listrik kapasitas
besar) Listrik 3 phase di gunakan untuk mengerakkan men-suply arus listrik ke mesin atau
motor=penggerak seperti dinamo dengan kapasitas besar dan memerlukan listrik 3 phase (R S T N).
Hampir seluruh perusahaan penyedia tenaga listrik menggunakan sistem listrik 3-phase ini. Sistem
ini diperkenalkan dan dipatenkan oleh Nikola Tesla pada tahun 1887 dan 1888. Sistem ini secara
umum lebih ekonomis dalam penghantaran daya listrik, dibanding dengan sistem 2-phase atau 1-
phase, dengan ukuran penghantar yang sama. Karena sistem 3-phase dapat menghantarkan daya
listrik yang lebih besar. Dan juga peralatan listrik yang besar, seperti motor-motor listrik, lebih
powerful dengan sistem ini. PLN mengaplikasikan sistem 3-phase dalam keseluruhan sistem
kelistrikannya, mulai dari pembangkitan, transmisi daya hingga sistem distribusi.
a. Remote control: dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh.
b. Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan. Contoh : starting relay pada mesin
mobil.
c. Pengatur logika kontrol suatu sistem.
Relay terdiri dari coil dan contact. Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik,
sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus
listrik di coil. Contact ada 2 jenis: Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open),
dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini
prinsip kerja dari relay: ketika coil mendapat energi listrik, maka timbul gaya elektromagnet
yang menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.
Selain berfungsi sebagai komponen elektronik, relay juga mempunyai fungsi sebagai
pengendali sistem. Sehingga relay mempunyai 2 macam simbol yang digunakan pada :
SPST SPDT NO NC
DPST
COIL
DPDT
DPDT COIL
Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya. Berikut
definisi pole dan throw:
Salah satu kegunaan utama relay dalam dunia industri ialah untuk implementasi
logika kontrol dalam suatu sistem. Sebagai “bahasa pemrograman” digunakan konfigurasi
yang disebut ladder diagram atau relay ladder logic. Berikut ini beberapa petunjuk tentang
relay ladder logic (ladder diagram):
Dari gambar di atas nampak bahwa sistem kendali dengan relay ini mempunyai input device
(misalnya: berbagai macam sensor, switch) dan output device (misalnya: motor, pompa,
lampu). Dalam rangkaian logikanya, masing- masing input, output, dan semua komponen
yang dipakai mengikuti standard khusus yang unik dan telah ditetapkan secara internasional.
PLC diciptakan untuk menggantikan relay kontrol konvensional dengan peralatan solid state.
Supaya perpindahan dari relay ke PLC menjadi lebih mudah, banyak simbol dan istilah yang
digunakan pada relay ladder logic juga digunakan pada PLC. (Wicaksono, 2005: 1)
Miniature Circuit Breaker (MCB) merupakan alat pengamanan terhadap gangguan arus beban
lebih dan arus hubung singkat. Berdasarkan konstruksinya MCB dilengkapi dengan
komponen bimetal yang digunakan untuk pengamanan arus beban lebih dan komponen
elektromagnetik untuk pengamanan terhadap gangguan arus hubung singkat.
1. Ciri Z (rating dan breaking capacity kecil). Digunakan untuk pengamanan rangkaian
semikonduktor dan trafo-trafo tegangan yang peka.
2. Ciri K (rating dan breaking capacity kecil). Untuk pengamanan alat- alat rumah tangga
(home-applince)
3. Ciri G (rating besar).Untuk pengaman motor.
4. Ciri L (rating besar). Untuk pengaman kabel atau jaringan.
5. Ciri H. Untuk pengamanan instalasi penerangan bangunan.
Karakteristik MCB menurut IEC yang mendekati karakteristik CL yang digunakan PT. PLN
(Persero) ialah tipe B. Adapun penggunaan tipe tipe tersebut adalah:
Ir adalah arus nominal MCB, sedangkan Im adalah arus hubung singkat minimum, dan
Icu adalah arus hubung singkat maksimum atau arus breaking capacity.
c. Penghantar
Penghantar adalah bahan yang digunakan untuk menghubungkan suatu titik ke titik ke
lain. Penghantar yang digunakan untuk instalasi listrik adalah berupa kawat berisolasi atau
kabel. Jenis penghantar yang lazim digunakan adalah tembaga dan alumunium.
a. Kabel Tembaga
Tembaga yang digunakan untuk penghantar pada umumnya tembaga elektrostatis dengan
kemurnian 99,5%. Tahanan jenis (ῆ) yang telah dijadikan standar internasional sama
dengan 0,017241 Ohm mm²/m pada suhu 20ºC.
b. Kabel Alumunium
Alumunium untuk beban penghantar harus pula pada alumunium murni, yaitu dengan
kemurnian sekurang-kurangnya 99,5 % juga dengan tahanan jenis tidak boleh melebihi
0,028264 mm²/m pada suhu 20ºC, berat alumunium jauh lebih ringan dibanding berat
tembaga.
c. Rel (Busbar)
Rel mempunyai sifat kaku dan merupakan penghantar pejal yang dibuat dari berbagai
bentuk seperti segi empat, batang, pipa persegi maupun berongga. Rel dapat dipasang
sebagai penghantar tunggal (satu rel perfasa) atau berbagai penghantar ganda yakni dua
rel atau lebih perfasa. Busbar adalah suatu penghantar dengan impedarsi rendah dimana
beberapa sirkit listrik dapat dihubungkan secara terpisah. Dalam dunia kelistrikan, busbar
biasanya digunakan untuk menghubungkan listrik antar satu peralatan listrik ke peralatan
listrik lainnya. Busbar biasanya terbuat dari tembaga dan pemasangan atau
penyambungannya hanya dapat dilakukan dengan mur baut karena pengeboran lubang
berulir pada tembaga tidak dianjurkan
Alumunium lebih ringan daripada tembaga, namun kekuatan tarik alumunium lebih
kecil dibanding kekuatan tarik tembaga. Untuk itu penghantar alumunium yang ukurannya
besar dan pemasangannya direntangkan memerlukan penguat baja atau paduan alumunium
pada bagian tengahnya.
Kabel listrik memiliki identifikasi kode warna yang dibuat sesuai standar. Menurut
PUIL 2000 tabel 7.2-1 Kabel dengan inti tunggal memiliki standar sesuai tabel 2.1. (PUIL,
2000: 505)
Kabel listrik memiliki identifikasi kode warna yang dibuat sesuai standar.
Menurut PUIL 2000 tabel 7.2-1 Kabel dengan inti tunggal memiliki standar sesuai
tabel 2.1. (PUIL, 2000: 505)
Ukuran luas penampang panghantar dan jenis penghantar yang dipasang dalam suatu instalasi
penerangan maupun instalasi daya ditentukan berdasarkan :
Dalam situasi instalasi baik instalasi daya maupun instalasi penerangan digunakan
berbagai jenis kabel, antara lain:
1. Kabel NYA
Yaitu kabel dengan penghantar/inti tembaga berselubung PVC. Kabel NYA berinti
tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada
warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat,
tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
2. Kabel NYAF
Merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tenbaga serabut berisolasi PVC.
Digunakan untuk instalasi panel - panel yang memerlukan fleksibilitas yang tinggi.
3. Kabel NYM
Kabel NYM adalah penghantar yang terbuat dari tembaga polos berisolasi PVC, yang
uratnya satu hingga lima. Jika lebih dari satu urat- uratnya dibelit menjadi satu dan
kemudian diberi lapisan pembungkus inti dari karet atau plastik lunak supaya bentuknya
mejadi bulat. Lapisan pembungkus inti harus lunak, supaya mudah dikupas pada waktu
pemasangan. Sesudah itu baru diberi selubung PVC berwarna putih. Untuk pemasangan
kabel NYM berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. NYM boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau
atau ditanam langsung pada plesteran, juga di ruang lembab atau basah, di tempat kerja
atau gudang dengan bahaya ledakan atau kebakaran.
b. NYM boleh juga dipasang langsung pada bagian-bagian lain dari ruangan konstruksi,
rangka dan sebagainya, asalkan cara pemasangannya tidak merusak selubung luar
kabelnya.
c. NYM tidak boleh dipasang langsung dalam tanah.
2. Busbar
Busbar biasanya terbuat dari tembaga dan pemasangan atau penyambungannya hanya dapat
dilakukan dengan mur baut karena pengeboran lubang berulir pada tembaga tidak dianjurkan.
Busbar tembaga harus dicat dengan warna sebagai berikut.
Untuk pemberian warna pada busbar hanya diberi warna yang sesuai standar pada kedua
ujung busbar untuk menunjukkan warna R, S, T, N, dan PE pada busbar.
Untuk teknik penyambungan busbar harus memperhitungkan berdasarkan lebar busbar itu
sendiri. Misalkan jika lebar busbar 20 mm atau 2 cm, maka jarak sambungan antar busbar
harus melebihi 2 cm untuk keamanan rangkaian agar pada saat arus mengalir, titik
sambungan dapat menahan arus.
Instalasi listrik 3 phase yang di berikan PLN kepada konsumen yang membutuhkan daya
besar selalu dengan sistem 4 kawat. Tentunya 4 kawat tersebut terdiri dari 3 line phase dan 1
line Netral. Berdasarkan standarisasi simbol indonesia maka 3 line phase tersebut di urutkan
dengan notasi R, S dan T sedangkan 1 line Netral di beri notasi dengan N. Untuk instalasi
tenaga secara khusus biasanya dirancang dengan sistem 3 phase dengan sistem pengaman 3
pole serentak misalnya menggunakan MCB 3 phase. Beban yang seperti ini biasanya
diperuntukkan beban motor listrik 3 phase. Dengan kita mengelompokan beban instalasi,
maka listrik 3 phase yang kita miliki dapat dimanfaatkan untuk melayani komponen atau
peralatan listrik dengan benar.
Sebagaimana kita ketahui bahwa jaringan listrik 3 phase tegangan rendah yang di berikan
PLN kepada konsumen dengan tegangan antar phase adalah sebesar 380 Volt dan antara
pahse ke Netral adalah sebesar 220 Volt. Gambar berikut ini sebagai ilustrasi mudah
mudahan memberi gambaran bagaimana merencanakan pembagian instalasi jaringan 3 phase
Komponen panel listrik 3 fasa yang harus di siapkan adalah sebagai berikut:
Jika material komponen panel listrik 3 phase sudah langkah selanjut nya adalah merakit panel
listrik 3 phase. Jika anda adalah Contractor listrik PLN panel listrik tiga phase sudah tersedia
dan telah tersusun rapi tata letak plat konduktor dan komponen panel listrik tiga phase
lainnya hanya tinggal memasang kabel rangkaian panel listrik 3 phase, beberapa sepatu kabel
dan baut tentunya.
1. Kabel SR 4x16 mm milik PLN memiliki ciri atau kode khusus sebagai penentu RST dan
N. Jika di raba dengan jari kabel SR memiliki sirip atau garis halus di sepanjang kabel.
Kabel SR dengan satu garis adalah R, Kabel SR dengan ciri dua sirip/garis pada kulit
kabel adalah S, Kabel SR dengan ciri tiga garis adalah T dan N di tandai dengan kabel SR
polos tanpa ada garis pada kulit kabel.
2. Pasangkan sepatu kabel pada ke empat ujung kabel SR dan bautkan ke masing masing
Plat Konduktor pada Panel Listrik 3 phase.
3. Pasangkan juga kabel RSTN dari plat konduktor sebagai Input arus listrik tiga phase ke
stand meter atau meteran listrik.
4. Lubang nomer satu pada kwh 3 phase adalah Input kabel R dan lubang dua adalah Output
kabel R, Lubang 3 Input kabel S dan Lubang 4 Output kabel S. Begitu seterus nya sampai
kabel N (Netral) jika anda bingung saya akan pakai bahasa lain "Lubang Ganjil adalah
Input (Arus Masuk) dan Lubang Genap adalah Output (Arus Keluar). Perhatikan contoh
diagram panel listrik 3 phase diatas dan ikuti sesuai pada gambar.
5. Kabel Output RST dari kwh di hubungkan pada MCB 3 Phase sebelum akhirnya di
aplikasikan ke instalasi gedung/Panel Listrik dalam Gedung.
6. Output N (Netral) di hubungkan ke Plat Konduktor sebelum di hubungkan ke panel dalam
gedung.
7. Plate konduktor itu sendiri di fungsikan sebagai penghantar arus listrik yang aman dan
tahan terhadap panas.
8. Terakhir Pasangkan Modem kwh 3 phase sesuai petujuk gambar yang tertera pada kotak
pembungkus modem. Jenis modem yang berbeda biasanya juga berbeda cara koneksinya.
Rangkaian modem kwh di atas hanya sebagi contoh saja. Modem itu sendiri di fungsikan
sebagai pembaca dan pengirim data kinerja kwh ke kantor PLN.
4. Thermal Overload Relay
Thermal overload relay merupakan komponen atau alat yang dipasang pada panel-panel
motor listrik 3fasa. Thermal overload relay bekerja sebagai pemutus dan penghubung aliran
listrik yang dikeluarkan(outgoing) dari kontaktor 3 fasa. Thermal overload relay bekerja
dengan cara membaca suhu panas yang berlebih dan membaca beban yang berlebih pada
motor listrik 3fasa. Berikut cara pemasangan Thermal overload relay :
-Kemudian konekan atau hubungkan pin/terminal batang kuningan yang terdapat pada bagian
atas thermal overload (yang terdapat 3 buah) dihubungkan pada keluaran(outgoing) pada
kontaktor.
-keluaran(outgoing) dari thermal overload lalu di koneksikan atau di hubungkan pada motor
listrik 3 fasa.
-tidak lupa juga koneksikan pada terminal yang bertuliskan NC pada terminal push button off
yang berwarna merah agar dapat di oprasikan atau di off menggunakan push button jika
terjadi hal hal yang tidak kita kehendaki.
Jadwal pekerjaan
No Jenis Hari ke
pekerjaan
1 2 3 4 5 6 dst
1 2 3 4 5 6 7
B iay a P e m asan g an Lis trik 3 F as a d i P LN d e n g an
A P LN S e te m p a t VA 25900 775 2007250 0
k ap as ita s d ay a 25900 V A
B P e k e rjaan In s tala s i P o m p a A ir
1 P o m p a A ir P C 268 B IT J e tp u m p 250 W S h im iz u U n it 1 1.500.000 1500000
2 T a n g k i A ir P e n g u in Buah 2 500.000 1000000
3 H a rg a P e m a sa n g an (P e n g e b o ra n ) D iam e te r P ip a 5 " In sta la ti r M e te r 15 700.000 1050000 0
T O TA L 1300000 0
D P e k e rjaan In s talas i A C
1 K ab e l N YM 3 x 6 m m 2 E te rn a R o ll ( 50 m ) 1 100.000 100000
2 A C P a n a s o n ic 1p k : C S - K C 9Q K J 320 W P A N A S O N IC U n it 4 3.890.000 1556000 0
3 H a rg a P e m a sa n g an A C In sta la ti r T iti k 4 150.000 600000
T O TA L 1626000 0
F P e k e rjaan P an e l D is trib u s i
1 B o x P a n e l Le n g k a p H age r Buah 4 135.000 540000
2 K W H M e te r 3 F a sa 5/ 20 A , T y p e F F 24, C la s s 2, S in g le T a riff F u ji Buah 1 1.100.000 1100000
3 R e l M C B A lu m u n iu m Lo k a l M e te r 5 25.000 125000
4 B u sb a r 1 P h a s e 12 p in n o n iso la to r Lo k a l M e te r 3 13.000 39000
5 P a n e l A m m e te r 0- 50 A ( Le n g k p d e n g a n C T ) 72 x 72 m m 2 GA E Buah 3 286.500 859500
6 P a n e l V o ltm e te r D ig ita l Lo k a l Buah 1 125.000 125000
7 S e le cto r V o ltm e te r 7 P o s is i S ch n e id e r Buah 1 118.000 118000
8 M C B 3Φ 50 A S ch n e id e r Buah 1 160.000 160000
9 M C B 1Φ 2 A S ch n e id e r Buah 4 38.000 152000
Udhie10Umaroh
H a rg a P e m Zuhdia,
a sa n g an S.Pd In sta la ti r
Halaman17 P ro y e k 1 1.500.000 1500000
4718500
DAFTAR PUSTAKA
https://mataalam09.blogspot.com/2018/03/memasang-kwh-panel-listrik-3-fasa.html
https://www.indotecnical.com/2018/02/cara-pemasangan-thermal-overload-relay.html
https://www.slideshare.net/simonpatabang/10-analisis-komponen