1.

Buatlah dashboard hasil forcasting untuk tahin 2020 berdasarkan data RS tahun 2016-2019,
cantumkan link dashboardnya!
Jawab:
https://public.tableau.com/views/Tugas13RiskaAfryaniLimbong/
IndikatorMutu?:language=en&:display_count=y&publish=yes&:origin=viz_share_link
2. Berikan interpretasi dari:
a. Penyajian tahunan data BOR, Avlos, TOI, BTO
1) BOR
Berdasarkan grafik trend BOR dari tahun 2016-2019 terlihat bahwa BOR terendah
terjadi pada Juni 2017 sebesar 31,93% dan BOR tertinggi pada bulan Februari 2019
sebesar 73,38%, dimana BOR ideal yaitu 60%-85% sehingga grafik BOR dari tahun
2016-2019 ada yang masuk ke dalam nilai ideal dan ada yang tidak. Data BOR rendah
dikarenakan menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh
masyarakat. Angka BOR yang tinggi (lebih dari 85%) menunjukkan tingkat
pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau
penambahan tempat tidur.
2) AVLOS
Berdasarkan grafik trend AVLOS dari tahun 2016-2019 terlihat bahwa AVLOS
terendah terjadi pada May 2017 sebesar 2,9 hari dan AVLOS tertinggi pada bulan
Februari 2016 sebesar 4,4 hari, dimana AVLOS ideal yaitu 6-9 hari sehingga grafik
AVLOS dari tahun 2016-2019 tidak masuk ke dalam nilai ideal AVLOS. Indikator
AVLOS untuk melihat rata-rata lama rawat pasien rawat inap, sehingga apabila nilai
AVLOS nya rendah memperlihatkan efisiensi pelayanan rawat inap kurang efisien.
3) BTO
Berdasarkan grafik trend BTO dari tahun 2016-2019 terlihat bahwa BTO terendah
terjadi pada July 2016 sebesar 2,7 kali dan BTO tertinggi pada bulan Maret 2019
sebesar 6,2 kali. dimana BTO ideal yaitu 40-50 kali sehingga grafik BTO dari tahun
2016-2019 tidak masuk ke dalam nilai ideal BTO. Indikator BTO untuk melihat berapa
kali pemakaian tempat tidur dalam satu periode, sehingga apabila nilai BTO nya rendah
memperlihatkan kurangnya frekuensi penggunaan tempat tidur.
 4) TOI
Berdasarkan grafik trend TOI dari tahun 2016-2019 terlihat bahwa TOI terendah
terjadi pada Februari 2019 sebesar 1,2 hari dan BTO tertinggi pada bulan Juli 2016
sebesar 7,6 hari. dimana TOI ideal yaitu 1-3 hari sehingga grafik TOI dari tahun 2016-
2019 ada yang masuk ke dalam nilai ideal dan ada yang tidak. Indikator TOI untuk
melihat rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi
berikutnya., sehingga Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur
semakin jelek.
b. Hasil forcasting yang didapatkan dan apa yang bisa direkomendasikan berdasarkan hasil
forcasting tsb
1) BOR
Berdasarkan forecasting terlihat bahwa BOR memiliki nilai MAPE sebesar 10,8%
yang artinya model forecasting pada BOR adalah baik dikarenakan nilainya
10<MAPE<20% dan bisa digunakan untuk mengestimasi 2 tahun kedepan, sehingga
rekomendasi yang bisa disampaikan yaitu pihak rumah sakit harus menjaga
pemanfaatan penggunaan tempat tidur yang ada dirumah sakit dan meningkatkan
pelayanan agar nilai BOR dirumah sakit bisa termasuk dalam kategori ideal.
2) AVLOS
Berdasarkan forecasting terlihat bahwa AVLOS memiliki nilai MAPE sebesar 4,7%
yang artinya model forecasting pada AVLOS adalah sangat baik dikarenakan nilainya
MAPE<10% dan bisa digunakan untuk mengestimasi 2 tahun kedepan, sehingga
rekomendasinya yaitu pihak rumah sakit harus tetap menjaga peningkatan mutu
pelayanan yang ada dirumah sakit agar lama rawat pasien dapat efisien seiring dengan
penggunaan tempat tidur.
3) BTO
Berdasarkan forecasting terlihat bahwa BTO memiliki nilai MAPE sebesar 10,7%
yang artinya model forecasting pada BTO adalah baik dikarenakan nilainya
10<MAPE<20% dan bisa digunakan untuk mengestimasi 2 tahun kedepan, dikarenakan
forecasting dari BTO baik maka rekomendasinya yaitu pihak rumah sakit harus tetap
menjaga frekuensi dari penggunaan berulang tetap tidur agar tetap efisien dan tidak
terjadi kekosongan tempat tidur.
4) TOI
Berdasarkan forecasting terlihat bahwa TOI memiliki nilai MAPE sebesar 19,1%
yang artinya model forecasting pada TOI adalah baik dikarenakan nilainya
10<MAPE<20% dan bisa digunakan untuk mengestimasi 2 tahun kedepan, sehingga
rekomendasi yang diberikan yaitu rumah sakit harus tetap menjaga agar penggunaan
tempat tidur tidak kosong dan menjaga jarak kekosongan tempat tidur sampai terisi
berikutnya tidak lebih dari 3 hari.