DOSEN PEMBIMBING :
Ir.Zulferi, M.Pd
KATA PENGANTAR
Kelompok 3
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. LatarBelakang.........................................................................................................1
B. TujuanPembahasan................................................................................................6
C. Manfaat..................................................................................................................8
BAB II..................................................................................................................................1
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................1
A. TinjauanTeori.........................................................................................................1
B. MetodePenilaian Status Gizi..................................................................................2
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi....................................................11
D. Penyebab Utama PermasalahanGizi.....................................................................15
E. KerangkaTeori......................................................................................................17
F. KerangkaTeori......................................................................................................18
G. Hipotesis...............................................................................................................18
H. DefenisiOperasional.................................................................................................28
BAB III...............................................................................................................................48
METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................................48
A. Design penelitian..................................................................................................48
B. Lokasi dan waktu..................................................................................................48
C. Populasi dan sampel.............................................................................................48
D. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................49
E. Teknik Pengolahan Data.......................................................................................51
F. Analisis Data.........................................................................................................52
BAB IV..............................................................................................................................53
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................53
A. Gambaran Umum Lokasi..........................................................................................53
POA Program Intervensi Gizi............................................................................................78
Penyusunan Hipopoc.......................................................................................................87
ii
iii
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................113
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak
akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan
panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar WHO (2005).Data
prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization
(WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi
tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-
rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%,
dan pada tahun 2021 prevalensi stunting di Indonesia sudah turun menjadi
24,4% (Balitbangkes 2021).
1
2
Terdapat dua faktor langsung penyebab gizi kurang pada anak balita,
yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi dan keduanya saling mendorong.
Faktor penyebab langsung pertama adalah makanan yang dikonsumsi, harus
memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat gizi
seimbang. Ketersediaan pangan sepanjang waktu, dalam jumlah yang cukup
dan harga terjangkau sangat menentukan tingkat konsumsi pangan di tingkat
rumah tangga. Selanjutnya pola konsumsi pangan rumah tangga akan
berpengaruh pada komposisi konsumsi pangan.
3
Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah
mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh.
Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk kelelahan dan
stress pada organ tubuh. Anemia sebenarnya adalah sebuah tanda dari
proses penyakit bukan penyakit itu sendiri (Proverawati, A, 2011). Anemia
merupakan kondisi dimana kadar hemoglobin seseorangkurang dari 10gr/dL,
sedangkan angka idealnya untuk ibu dewasaberdasarkan standar WHO
adalah 12gr/dL. Artinya, seorang ibu dewasayang sedang hamil maupun tidak
akan didiagnosis mengalami anemia jika kadar hemoglobinnya di bawah
12gr/dL. Akan tetapi, munculnya gejala bersifat individual, bisa jadi orang
yang memiliki hemoglobin 10gr/dL masih dapat beraktifitas secara normal
dan energik, sedangkan yang lain tampak letih dan lesu (Fatonah, S, 2016).
(Yulianti, 2019).
adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Jumlah kelompok usia 10-19 tahun
di Indonesia menurut Sensus Penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar
18% dari jumlah penduduk. Di dunia diperkirakan kelompok remaja
berjumlah 1,2 milyar atau 18% dari jumlah penduduk dunia (WHO, 2014).
(Kementerian Kesehatan RI, 2017).
Berdasarkan data riskesdas 2018 untuk prevalensi remaja putri usia 10-
19 tahun Indonesia yang memperoleh tablet tambah darah 22,9%, sedangkan
untuk remaja Sumatera Barat adalah 30,4%.
Anak Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Anak Balita
adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun (Muaris. H, 2006) atau
biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 12-59 bulan. Para ahli
menggolongkan usia balita sebagai tahapan perkembangan anak yang cukup
rentan terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk penyakit yang
disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu.
Setiap tahun lebih dari sepertiga kematian anak di dunia berkaitan dengan
masalah kurang gizi. (Kementerian Kesehatan RI, 2015)
Menurut hasil SSGBI (Survei Status Gizi Balita Indonesia) dan SSN
2019 (Confidence Interval 95%) untuk paramter status gizi balita
underweight (Berat Badan kurang) adalah 16,29% (15,94-16,65), stunting
27.67% (27,22-28,11), wasting (kurus) 7,44% (7,19-7,71).
sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil. Status gizi yang baik
berhubungan dengan penggunaan makanan yang diserap oleh tubuh (Adriani,
2012). Ibu hamil sebaiknya dalam masa kehamilan harus memenuhi asupan
gizi agar tidak terjadi kekurangan energi kronis (KEK). Kekurangan energi
kronis (KEK) merupakan keadaan dimana seseorang menderita ketidak
seimbangan asupan gizi (energi dan protein) yang berlangsung menahun
(Muliawati, 2013).
Hasil riskesdas pada tahun 2013 mendapatkan proporsi ibu hamil umur
15-45 tahun dengan LILA < 23,5 cm di Indonesia sebanyak 24,2%.Provinsi
di Indonesia yang proporsi ibu hamil dengan LILA <23,5 cm terendah di Bali
sebanyak 10,1% dan tertinggi di Nusa Tenggara Timur sebanyak 45,5%.
Beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi pada ibu hamil antara lain
umur, berat badan, suhu lingkungan, aktivitas, status kesehatan, kebiasaan
dan pandangan wanita terhadap makanan, pengetahuan zat gizi dalam
makanan, status ekonomi, pekerjaan, tingkat pendidikan, paritas, dan riwayat
penyakit.
B. TujuanPembahasan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui status gizi balita, remaja (putri), dan ibu hamil serta
faktor yang berhubungan dengan tingkat status gizi di Jorong Koto
panjang Nagari Murao paneh Kecamatan Bukik sundi Kabupaten Solok,
Provinsi Sumatera Barat tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a) Diketahuinya distribusi balita berdasarkan status gizi menurut indeks
BB/U, TB/U, BB/TB dan IMT/U di Jorong Koto panjang Nagari
Muaro paneh Kecamatan. Bukik sundi Kabupaten Solok, Provinsi
Sumatera Barat.
b) Diketahuinya distribusi remaja putri berdasarkan status gizi menurut
indeks IMT/U di Jorong Koto panjang Nagari Muaro paneh
Kecamatan Bukik sundi Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
c) Diketahuinya distribusi ibu hamil berdasarkan status gizi menurut
indeks LiLA faktor yang berhubungan di Jorong Koto panjang Nagari
Muaro paneh Kecamatan Bukik sundi Kabupaten Solok, Provinsi
Sumatera Barat.
d) Diketahuinya distribusi balita berdasarkan asupan zat gizi makro (KH,
Protein, Lemak) dan mikro (Zn, Fe, Ca, Vit A, Vit C, Asam Folat, dll)
di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
e) Diketahuinya distribusi balita berdasarkan penyakit infeksi dalam 6
bulan terakhir diKabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
f) Diketahuinya distribusi balita berdasarkan pola konsumsi di
Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
g) Diketahuinya distribusi balita berdasarkan kerawanan pangan keluarga
di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
h) Diketahuinya distribusi balita berdasarkan ketersediaan pangan
keluarga di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
i) Diketahuinya distribusi balita berdasarkan pola asuh balita di
Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
8
C. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam pengumpulan
data dan pengkajian terkait status gizi balita, remaja putri dan ibu hamil
serta faktor yang berhubungan.
2. Menyediakan data status gizi dan faktor yang mempengaruhi yang
diperlukan dalam implementasi program percepatan penanggulangan
stunting yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pengelola program.
3. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat terkait permasalahan
stunting, faktor penyebab, dampak dan upaya penanggulangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TinjauanTeori
1. Status Gizi
a. Pengertian
1
2
1) Balita
Tinggi >+3 SD
dengan<- 2 SD
Gizi
Anak umur 5-18 tahun Gizi kurang (thinness) -3 sampai dengan < -2
SD
2) Remaja Putri
Menurut Sarwono (2010) remaja sebagai periode transisi antara
masa kanak-kanak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau
seseorang yangmenunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah tidur,
mudah terangsang perasaannya dan sebagainya. Remaja adalah
individu yang sedang mengalami perubahan dari masa anak-anak
menuju masa dewasa. Menurut WHO (World Health Organization)
remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang darisaat pertama
kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder sampai saat
mencapaikematangan seksual, dengan batasan usia remaja awal 10-14
tahun, remaja akhir 15-20 tahun (Sarwono, 2010).
Kategori IMT
Kekurangan berat
< 17
badan tingkat berat
Kurus
Kekurangan berat
17 – 18,4
badan tingkat ringan
Normal 18,5 – 25
3) Ibu Hamil
Status gizi ibu hamil adalah suatu keadaan keseimbangan
dalam tubuh ibu hamil sebagai akibat pemasukan konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi yang digunakan oleh tubuh untuk
kelangsungan hidup dalam mempertahankan fungsi-fungsi organ
tubuh. Menurut (Supariasa, dkk 2012) penilaian status gizi dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu penilaian status gizi secara langsung
8
b. Metode Laboratorium
tubuh. Tujuan penilaian status gizi ini adalah untuk mengetahui tingkat
ketersediaan zat gizi dalam tubuh sebagai akibat dari asupan gizi dari
makanan.
c. Metode Klinis
keadaan lingkungan fisik dan data vital statistik. Data yang termasuk
sosial ekonomi misalnya jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan,
keadaan budaya, agama, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, ketersediaan
air bersih, pelayanan kesehatan, ketersediaan lahan pertanian dan
informasi yang lain.
c. Statistik Vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisa dari beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian
berdasarkan umur, angka kesakitan, dan kematian akibat penyebab tertentu
dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. Penggunaannya
dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran
status gizi secara tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.
e. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang
harus ada antara manusia & lingkungan agar dapat menjamin keadaan
sehat dari manusia. (WHO (World Health Organization)).
Sulitnya air bersih dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan
stunting pada anak. Penggunaan air sumur yang tidak bersih untuk
masak atau minum disertai kurangnya ketersediaan kakus merupakan
penyebab terbanyak terjadinya infeksi. Kedua hal ini bisa meninggikan
risiko anak berulang-ulang menderita diare dan infeksi cacing usus
(cacingan).
f. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan meliputi ketersediaan pusat-pusat pelayanan
kesehatan yang terdiri dari kecukupan jumlah rumah sakit, jumlah
tenaga kesehatan, jumlah staf dan lain-lain. Fasilitas pendidikan
meliputi jumlah anak sekolah, remaja dan organisasi karangtarunanya
serta media massa seperti radio, televise dan lain-lain. Perilaku
sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health
promotion behaviour). Misalnya makan makanan yang bergizi, olah
raga dan sebagainya termasuk juga perilaku pencegahan penyakit
15
dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan Kesehatan
(Waryana, 2010)
Menurut Anisa (2012) kecendrungan kejadian stunting pada balita
lebih banyak terjadi pada ayah yang memiliki tingkat Pendidikan yang
rendah. Pendidikan yang tinggi dapat mencerminkan pendapatang yang
lebih tinggi dan ayah akan lebih memperhatikan gizi istri saat hamil.
Sehingga tidak akan terjadinya kekurangan gizi data kehamilan yang dapat
menyebabkan anak yang akan dilahirkan mengalami stunting. Keluarga
dengan ayah yang berpendidikan rendah dengan pendapatan yang rendah
biasanya memiliki rumah yang kurang layak, kurang dalam memanfaatkan
fasilitas Kesehatan dan kebersihan lingkungan kurang terjaga, selain itu
konsumsi makanan tidak seimbang, keadaan ini akan menghambat
perkembangan pada anak (Mugianti et al, 2018).
Menurut Astuti (2017), ibu dengan tingkat Pendidikan tinggi akan
cenderung memiliki pengetahuan yang luas dan mudahnya menangkap
informasi dari Pendidikan formal yang mereka tempuh maupun dari media
massa (cetak dan eletronik) untuk menjaga Kesehatan anak dalam
mencapai status gizi yang baik sehingga perkembangan anak menjadi lebih
optimal. Semakin tinggi Pendidikan ibu maka pengetahuannya tentang gizi
akan lebih baik, sebaliknya semakin rendahnya Pendidikan ibu maka
pengetahuan tentang gizi akan kurang biak. Pendidikan ibu yang rendah
saat kehamilan akan mempengaruhi pengetahuan gizi ibu saat
mengandung. Ibu hamil yang mengalami kurang gizi dapat mengakibatkan
janin yang dikandung juga mengalami kekurangan gizi. Jika kekurangan
gizi pada kehamilan terjadi terus menerus akan melahirkan anak yang
mengalami kekurangan gizi. Jika kondisi ini terus berlangsung dalam
kurun yang cukup lama maka akan menyebabkan anak mengalami
kegagalan dalam pertumbuhan (stunting) (Ni’mah dan Muniroh, 2016).
18
E. KerangkaTeori
Gambar 2.1 Kerangka Teori Masalah Gizi Unicef 1999
F. KerangkaTeori
G. Hipotesis
1. Ada hubungan asupan dengan status gizi balita (0-59 bulan) di
Kabupaten Solok tahun 2022 .
2. Ada hubungan penyakit infeksi dengan status gizi balita (0-59 bulan)
di Kabupaten Solok tahun 2022.
3. Ada hubungan pola konsumsi dengan status gizi balita (0-59 bulan) di
Kabupaten Solok tahun 2022.
4. Ada hubungan pelayanan kesehatan dengan status gizi balita (0-59
bulan) di Kabupaten Solok tahun 2022.
5. Ada ketersediaan pangan rumah tangga dengan status gizi balita (0-59
bulan) di Kabupaten Solok tahun 2022.
6. Ada hubungan pola asuh dengan status gizi balita (umur 0-59 bulan) di
Kabupaten Solok tahun 2022.
7. Ada hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita
(0-59 bulan) di Kabupaten Solok tahun 2022.
20
H. DefenisiOperasional
Skala
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil
Ukur Ukur
Status gizi Status gizi adalah Antropometri - BB/U Kategori Z-Score Indeks BB/U
pada balita ukuran keberhasilan - TB/U Berat Badan Sangat Kurang :
(0-59 bln) dalam pemenuhan - BB/TB < -3 SD
- TB/U nutrisi untuk anak yang Berat Badan Kurang : > -3 Sd Ordinal
Dacin
- BB/U diindikasikan oleh TB s/d<
Timbangan
- BB/TB dan
digital -2 SD
BB(Almatsier,2003).
- IMT/U Form tanggal BeratBadanNormal:>-2SDs/d
lahir < +1SD
AUPB Resiko Berat Badan Lebih :
Mikrotoise >+1 SD
(Peraturan Menkes,2020)
Status gizi Status giziadalah status Antropometr IMT/U Kategori Z-Score Indeks IMT/U Ordinal
pada remaja kesehatan yang iHb Timbangan -3 s/d – 2 SD GiziKurang
29
fungsi-fungsi organ.
30
(DepkesRI,2013)
Penyakit Penyakit infeksi Wawancara Kuesioner Dikategorikan menjadi : Nominal
infeksi balita merupakan satu PernahTerinfeksi
kumpulan jenis-jenis Jika mengalami salah satu
penyakit yang mudah dari penyakit infeksi dalam 3
menyerang khususnya bulan terakhir
anak- anak di indonesia
Tidak pernahTerinfeksi
yang disebabkan oleh
Jika tidak pernah mengalami
infeksi virus, infeksi
keluhan dari semua penyakit
bakteri, infeksi parasit.
infeksi dalam 3 bulanterakhir
Penyakit infeksiyang
mempengaruhi status
gizi balita sejak
3 bulan terakhir.
(Rampengan, 1997).
Contoh dari penyakit
infeksi, yaitu : ISPA,
diare, pneumonia,
difteri, campak, TBC,
cacar air,tetanus,
31
demam tifoid).
Asupan balita Asupan adalah Wawancara A. Form SQ-FFQ Baik : Ordinal
semua jenis (Semi Makanan pokok : 3p x hari
makanan dan Quantitative- Protein Nabati : 1p xhari
minuman yang Food Frequency
Protein Hewani :1p xhari
dikonsumsi Questioners)
Sayuran : 1,5 p xhari
tubuh setiap
hari. (sumarno, Buah : 3p xhari
dikonsumsi<80% AKG
Pola konsumsi Polakonsumsi Wawancara Form SQ-FFQ Baik : Ordinal
ibu hamil merupakan informasi (Semi Makanan pokok : 6p x hari
tentang jenis dan Quantitative-
Protein Nabati : 4p x hari
frekuensi pangan yang Food Frequency
Protein Hewani :3p x hari
di konsumsi oleh Questioners)
Sayuran : 4p xhari
seseorangatau
kelompok orang pada Buah : 4p xhari
meindungia anak
dalam memberi
makanan anaknya
untuk kelangsungan
hidup, berkembang dan
mencapai pertumbuhan
yang serasi, selaras,
dan seimbang baik
fisik maupunmental.
(shchib, 2010) Pola
Asuhaniniterbagi :
a.Pola AsuhMakan
Adalah cara makan
seseorangatau
sekelompok orang
dalammemilih
makanan dan
memakanannya
sebagai
tanggapan terhadap
36
pengaruh fisiologi,
psikologi, budaya, dan
sosial ( Waryana,
2010 ). Untuk kebutuhan
pangan atau gizi balita,
ibu menyiapkan diri
sejak prenatal dalam
mengatur dietnya
selama kehamilan,
masa neonatal berupa
pemberian ASI,
menyiapkan makanan
tambahan berupa
maknan padat yang
lebih bervariasi
bahannya atau makanan
yang diperkaya, dan
dukungana emosional
untuk anak ( Kartini,
2006)
37
upayauntuk
meningkatkankebersiha
n
dankesehatan melalui
pemeliharaandini Kuisioner
setiapindividu Wawancara
c.Pola asuh kesehatan Imunisasi:
ada atau tidaknya bayi - Baik jika lengkap
dan balita datang ke melakukan imunisasi
posyandu. sesuaiumur
- Imunisasi - Tidak baik jika imunisasi
38
Skala
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil
Ukur Ukur
berdasarkan
tingkat
perkembangan
peserta didik,
tingkat
kesulitan bahan
pengajar, dan
carapenyajian
bahan pelajaran.
Tingkat Pendapatan Wawancara Kuesioner Dinyatakan dalam satuan rupiah : Interval
Pendapatan keluarga adalah 1. Golongan Atas : Rp
Keluarga Rata-rata 2.600.000–
jumlah 3.500.000 / bulan
penghasilan 2. Golongan Menengah :
keluarga dalam Rp
1 bulan (Badan
1.500.000 - Rp 2.500.000 /
PusatStatistik,2
bulan Golongan Bawah : Rp
012)
44
Skala
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil
Ukur Ukur
1.500.000
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Design penelitian
1) Populasi
Populasi pada pengumpulan data dasar ini adalah seluruh keluarga yang
memilikibalita (0-59 bulan), dan remaja wanita serta semua ibu hamil di
Kecamatan Bukik sundi, Kabupaten Solok tahun 2022.
46
2) Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel pada penelitian ini adalah
balita (0-59bulan), ibu hamil, dan remaja putri.
Rumus pengambilan sampel yang digunakan adalah :
2
z x P(1−P)
n= 2
d
Keterangan :
n= jumlahsampel
d= presisi / derajatakurasi yang diinginkan (15%)
Z1-α/2 = nilaikurva normal pada CI (Confidence interval ) 95% = 1,96
P= Prevalensibalitakecamatan
Dari hasil perhitungan besar sampel adalah X. Jadi besar sampel minimal
adalah X orang. Bagi jorong yang mencukupi jumlah sampel, setiap
mahasiswa diharuskan mendapatkan sampel X KK balita.
Pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling.
a. Bersediamenjadiresponden.
b. Berada di tempatsaatpenelitianberlangsung.
c. Tinggal di Kecamatan X selamalebihdari 6 bulan.
d. Balita umur 0 – 59 bulan.
Kriteriaeksklusiyaitu :
a. Balita (umur 6-59 bulan) yang ibunyatelahmeninggaldunia.
b. Keluargabalita yang hanyasinggah dan tidakinginmenetapdisana.
1) Data Primer
47
3) Entry
F. Analisis Data
Tabel 4.1.1
2. Indeks TB/U
Tabel 4.1.2
52
Berdasarkan Tabel 4.1.2 diperoleh sebanyak 4 orang (6,7%) dengan kategori Sangat
pendek, diperoleh sebanyak 7 orang (11,7%) dengan kategori pendek, diperoleh
sebanyak 47 orang (78,3%) dengan kategori Normal, dan sebanyak 2 orang (3,3%)
dengan kategori tinggi, di Koto Kaciak Muaro Paneh.
3. Indeks BB/TB
Tabel 4.1.3
Berdasarkan Tabel 4.1.3 diperoleh sebanyak 4 orang (6,7%) dengan kategori Gizi
buruk, diperoleh sebanyak 7 orang (11,7%) dengan kategori gizi kurang, diperoleh
sebanyak 41 orang (68,3%) dengan kategori gizi baik, diperoleh sebanyak 4 orang (6,7%)
dengan kategori beresiko gizi lebih, diperoleh sebanyak 2 orang (3,3%) dengan kategori
gizi lebih dan sebanyak 2 orang (3,3%) dengan kategori obesitas di Koto Kaciak Muaro
Paneh.
4. Indeks IMT/U
Tabel 4.1.4
53
Gizi baik 38 63,3 63,3 80,0
Beresiko gizi lebih 7 11,7 11,7 91,7
Gizi lebih 3 5,0 5,0 96,7
Obesitas 2 3,3 3,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1.4 diperoleh sebanyak 2 orang (3,3%) dengan kategori Gizi
buruk, diperoleh sebanyak 8 orang (13,3%) dengan kategori gizi kurang, diperoleh
sebanyak 38 orang (63,3%) dengan kategori gizi baik, diperoleh sebanyak 7 orang
(11,7%) dengan kategori beresiko gizi lebih, diperoleh sebanyak 3 orang (5,0%) dengan
kategori gizi lebih dan sebanyak 2 orang (3,3%) dengan kategori obesitas di Koto Kaciak
Muaro Paneh.
Penyakit Infeksi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 59 98,3 98,3 98,3
Tidak 1 1,7 1,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
54
KPE
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 33 55,0 60,0 60,0
Cukup 22 36,7 40,0 100,0
Total 55 91,7 100,0
Missing System 5 8,3
Total 60 100,0
KPP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 9 15,0 16,7 16,7
Cukup 45 75,0 83,3 100,0
Total 54 90,0 100,0
Missing System 6 10,0
Total 60 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1.7 diperoleh sebanyak 9 orang (15%) dengan kategori kurang,
sebanyak 45 orang (75%) dengan kategori cukup, dan terdapat missing sebanyak 6 orang
(10%) disebabkan karena terdapat 6 orang yang masih bayi di Koto Kaciak Muaro Paneh.
Tabel 4.1.8
KPL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 27 45,0 50,0 50,0
Cukup 27 45,0 50,0 100,0
Total 54 90,0 100,0
55
Missing System 6 10,0
Total 60 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1.8 diperoleh sebanyak 27 orang (45%) dengan kategori asupan
kurang, dan sebanyak 27 orang (45%) dengan kategori asupan cukup dan terdapat
missing sebanyak 6 orang (10%) disebabkan karena terdapat 6 orang yang masih bayi di
Koto Kaciak Muaro Paneh.
Tabel 4.1.9
KPKH
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 33 55,0 61,1 61,1
Cukup 21 35,0 38,9 100,0
Total 54 90,0 100,0
Missing System 6 10,0
Total 60 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1.9 diperoleh sebanyak 33 orang (55%) dengan kategori asupan
kurang, dan sebanyak 21 orang (35%) dengan kategori asupan cukup dan terdapat
missing sebanyak 6 orang (10%) disebabkan karena terdapat 6 orang yang masih bayi di
Koto Kaciak Muaro Paneh.
Tabel 4.1.10
KPVA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 14 23,3 25,9 25,9
Cukup 40 66,7 74,1 100,0
Total 54 90,0 100,0
Missing System 6 10,0
Total 60 100,0
56
Berdasarkan Tabel 4.1.10 diperoleh sebanyak 14 orang (23,3%) dengan kategori
asupan kurang, dan sebanyak 40 orang (60%) dengan kategori asupan cukup dan terdapat
missing sebanyak 6 orang (10%) disebabkan karena terdapat 6 orang yang masih bayi di
Koto Kaciak Muaro Paneh.
Tabel 4.1.11
KPVC
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 34 56,7 63,0 63,0
Cukup 20 33,3 37,0 100,0
Total 54 90,0 100,0
Missing System 6 10,0
Total 60 100,0
Tabel 4.1.12
KPZINC
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 26 43,3 48,1 48,1
Cukup 28 46,7 51,9 100,0
Total 54 90,0 100,0
Missing System 6 10,0
Total 60 100,0
57
asupan kurang, dan sebanyak 28 orang (46,7%) dengan kategori asupan cukup dan
terdapat missing sebanyak 6 orang (10%) disebabkan karena terdapat 6 orang yang masih
bayi di Koto Kaciak Muaro Paneh.
Tabel 4.1.13
KPFE
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 30 50,0 55,6 55,6
Cukup 24 40,0 44,4 100,0
Total 54 90,0 100,0
Missing System 6 10,0
Total 60 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1.14 diperoleh sebanyak 34 orang (56,7%) dengan kategori pola
konsumsi cukup, dan sebanyak 20 orang (33,3%) dengan kategori pola konsumsi kurang
dan terdapat missing sebanyak 6 orang (10%) disebabkan karena terdapat 6 orang yang
masih bayi di Koto Kaciak Muaro Paneh.
58
pola konsumsi protein hewani harian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 19 31,7 35,2 35,2
Kurang 35 58,3 64,8 100,0
Total 54 90,0 100,0
Missing System 6 10,0
Total 60 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1.15 diperoleh sebanyak 19 orang (31,7%) dengan kategori pola
konsumsi cukup, dan sebanyak 35 orang (58,3%) dengan kategori pola konsumsi kurang
dan terdapat missing sebanyak 6 orang (10%) disebabkan karena terdapat 6 orang yang
masih bayi di Koto Kaciak Muaro Paneh.
Berdasarkan Tabel 4.1.16 diperoleh sebanyak 40 orang (66,7%) dengan kategori pola
konsumsi cukup, dan sebanyak 14 orang (23,3%) dengan kategori pola konsumsi kurang
dan terdapat missing sebanyak 6 orang (10%) disebabkan karena terdapat 6 orang yang
masih bayi di Koto Kaciak Muaro Paneh.
Berdasarkan Tabel 4.1.17 diperoleh sebanyak 53 orang (88,3%) dengan kategori pola
59
konsumsi cukup, dan sebanyak 1 orang (1,7%) dengan kategori pola konsumsi kurang
dan terdapat missing sebanyak 6 orang (10%) disebabkan karena terdapat 6 orang yang
masih bayi di Koto Kaciak Muaro Paneh.
Berdasarkan Tabel 4.1.18 diperoleh sebanyak 28 orang (46,7%) dengan kategori pola
konsumsi cukup, dan sebanyak 26 orang (43,3%) dengan kategori pola konsumsi kurang
dan terdapat missing sebanyak 6 orang (10%) disebabkan karena terdapat 6 orang yang
masih bayi di Koto Kaciak Muaro Paneh.
Berdasarkan Tabel 4.1.19 diperoleh 24 orang (40,0%) dengan kategori pola asuh
ibu baik, sebanyak 36 orang (60%) dengan kategori pola asuh ibu rendah di Koto Kaciak
Muaro Paneh
Tabel 4.1.20
60
DISTRIBUSI FREKUENSI BALITA BERDASARKAN PELAYANAN
KESEHATAN DI NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN 2022
g. Ketersediaan Pangan RT
Tabel 4.1.21
Status Pendidikan :
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
61
Valid TAMAT SMA/MAN 51 85,0 85,0 85,0
TAMAT DI,DII,DIII 5 8,3 8,3 93,3
TAMAT DIV/PT 4 6,7 6,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
i. Tingkat Pendapatan
Tabel 4.1.23
Pendapatan Keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Golongan Atas 11 18,3 18,3 18,3
Golongan Menengah 42 70,0 70,0 88,3
Golongan Bawah 7 11,7 11,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Tabel4.1.16
Correlations
Status Gizi
IMT/U KPE
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 ,160
Sig. (2-tailed) ,243
N 60 55
KPE Pearson Correlation ,160 1
62
Sig. (2-tailed) ,243
N 55 55
Tabel4.1.17
Correlations
Status Gizi
IMT/U KPP
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 ,059
Sig. (2-tailed) ,672
N 60 54
KPP Pearson Correlation ,059 1
Sig. (2-tailed) ,672
N 54 54
Tabel4.1.18
Correlations
Status Gizi
IMT/U KPL
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 -,019
Sig. (2-tailed) ,892
N 60 54
63
KPL Pearson Correlation -,019 1
Sig. (2-tailed) ,892
N 54 54
Tabel4.1.19
Correlations
Status Gizi
IMT/U KPKH
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 ,127
Sig. (2-tailed) ,361
N 60 54
KPKH Pearson Correlation ,127 1
Sig. (2-tailed) ,361
N 54 54
Tabel4.1.20
HUBUNGAN POLA KOMSUMSI KARBOHIDRAT DENGAN STATUS GIZI
BALITA DI NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
Status Gizi pola konsumsi
IMT/U kh harian
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 ,172
Sig. (2-tailed) ,213
N 60 54
pola konsumsi kh harian Pearson Correlation ,172 1
Sig. (2-tailed) ,213
N 54 54
64
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 0,213 > 0,05 maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara pola konsumsi
karbohidrat harian balita terhadap status gizi balita.
Tabel4.1.21
HUBUNGAN POLA KOMSUMSI PROTEIN HEWANI DENGAN STATUS GIZI
BALITA DI NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
pola konsumsi
Status Gizi protein hewani
IMT/U harian
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 -,021
Sig. (2-tailed) ,879
N 60 54
pola konsumsi protein Pearson Correlation -,021 1
hewani harian Sig. (2-tailed) ,879
N 54 54
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 0,879 > 0,05 maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara pola konsumsi protein
hewani harian balita terhadap status gizi balita.
Tabel4.1.22
HUBUNGAN POLA KOMSUMSI PROTEIN NABATI DENGAN STATUS GIZI
BALITA DI NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
pola konsumsi
Status Gizi protein nabati
IMT/U harian
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 -,293*
Sig. (2-tailed) ,031
N 60 54
pola konsumsi protein nabati Pearson Correlation -,293 *
1
harian Sig. (2-tailed) ,031
N 54 54
65
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 0,031 < 0,05 maka terdapat korelasi yang
signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara pola konsumsi protein nabati
harian balita terhadap status gizi balita.
Tabel4.1.23
HUBUNGAN POLA KOMSUMSI SAYUR DENGAN STATUS GIZI BALITA DI
NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
Status Gizi pola konsumsi
IMT/U sayur harian
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 -,018
Sig. (2-tailed) ,896
N 60 54
pola konsumsi sayur harian Pearson Correlation -,018 1
Sig. (2-tailed) ,896
N 54 54
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 0,896 > 0,05 maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara pola konsumsi sayuran
harian balita terhadap status gizi balita.
Tabel4.1.24
HUBUNGAN POLA KOMSUMSI BUAH DENGAN STATUS GIZI BALITA DI
NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
Status Gizi pola konsumsi
IMT/U buah harian
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 -,014
Sig. (2-tailed) ,920
N 60 54
pola konsumsi buah harian Pearson Correlation -,014 1
Sig. (2-tailed) ,920
N 54 54
66
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 0,920 > 0,05 maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara pola konsumsi buah
harian balita terhadap status gizi balita.
Tabel4.1.25
HUBUNGAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI
NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
Status Gizi Kategori
IMT/U Penyakit Infeksi
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 ,024
Sig. (2-tailed) ,859
N 60 59
Kategori Penyakit Infeksi Pearson Correlation ,024 1
Sig. (2-tailed) ,859
N 59 59
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 0,859 > 0,05 maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara kategori penyakit
infeksi balita terhadap status gizi balita.
Tabel4.1.26
HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BALITA DI NAGARI
MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
Status Gizi kategori Pola
IMT/U Asuh Balita
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 ,394**
Sig. (2-tailed) ,002
N 60 60
kategori Pola Asuh Balita Pearson Correlation ,394 **
1
Sig. (2-tailed) ,002
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
67
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 0,02 < 0,05 maka terdapat korelasi yang
signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara pola asuh balita terhadap
status gizi balita
Tabel4.1.27
HUBUNGAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI
NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
kategori
Status Gizi Pelayanan
IMT/U Kesehatan
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 ,012
Sig. (2-tailed) ,928
N 60 56
kategori Pelayanan Pearson Correlation ,012 1
Kesehatan Sig. (2-tailed) ,928
N 56 56
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 0,928 > 0,05 maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara pelayanan kesehatan
balita terhadap status gizi balita.
Tabel4.1.28
HUBUNGAN KETERSEDIAAN PANGAN RT DENGAN STATUS GIZI BALITA
DI NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
kategori
Status Gizi Ketersediaan
IMT/U Pangan
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 ,050
Sig. (2-tailed) ,707
N 60 59
kategori Ketersediaan Pearson Correlation ,050 1
Pangan Sig. (2-tailed) ,707
68
N 59 59
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 0,707 > 0,05 maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara ketersediaan pangan
balita terhadap status gizi balita.
Tabel4.1.29
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA
DI NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
Status Gizi Status
IMT/U Pendidikan Ibu :
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 -,049
Sig. (2-tailed) ,709
N 60 60
Status Pendidikan Ibu Pearson Correlation -,049 1
: Sig. (2-tailed) ,709
N 60 60
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 0,709 > 0,05 maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara pendidikan ibu
terhadap status gizi balita.
Tabel4.1.30
HUBUNGAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI
NAGARI MUARO PANEH, BUKIT SUNDI TAHUN2022
Correlations
kategori tingkat
Status Gizi ekonomi
IMT/U keluarga
Status Gizi IMT/U Pearson Correlation 1 ,000
Sig. (2-tailed) 1,000
N 60 60
kategori tingkat ekonomi Pearson Correlation ,000 1
69
keluarga Sig. (2-tailed) 1,000
N 60 60
Berdasarkan nilai signifikan Sig 2-tailed tabel diatas dapat diketahui hubungan
status gizi balita dengan asupan protein sebesar 1 > 0,05 maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara tingkat ekonomi
keluarga terhadap status gizi balita.
70
BAB V
RENCANA INTERVENSI
A. Identifikasi Masalah
Masalah ialah adanya suatu kesenjangan antara kenyataan dan harapan yang
didapat dengan harapan yang diinginkan. Sebelum dilakukan analisa masalah yang
terjadi di Jorong Koto Kaciak terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi masalah.
Hasil kajian pada penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa masalah gizi
dan kesehatan masyarakat di Jorong Koto Kaciak masih perlu mendapatkan perhatian.
1. Balita
Tabel 5.1
Prioritas Masalah
1 Kategori BB 15% 8 10 8 9 35
Kurang
2 Kategori TB 11,7% 7 9 8 9 33
Pendek
4 Kategori 98,3% 10 9 9 8 36
Penyakit Infeksi
71
(kurang)
13 Kategori 33,3% 8 7 6 8 29
Ketersediaan
Karbohidrat
(kurang)
14 Kategori 58,3% 8 8 8 7 31
Ketersediaan
Protein Hewani
(kurang)
15 Kategori 23,3% 7 7 6 8 28
Ketersediaan
Protein Nabati
(kurang)
16 Kategori 1,7% 5 7 6 7 25
Ketersediaan
Sayur (kurang)
17 Kategori 43,4% 8 8 7 7 30
Ketersediaan
Buah (kurang)
19 Kategori 26,7% 7 7 6 7 27
Pelayanan
Kesehatan
(kurang)
20 Kategori 25% 7 7 7 6 27
72
Ketersediaan
Pangan RT
(kurang)
22 Kategori 11,7% 7 7 7 6 27
Pendapatan
(kebawah)
2 I Asupan Fe (kurang) 36
3 II Penyakit Infeksi 35
4 II BB Kurang 35
73
2. Urutan Prioritas Masalah
Tabel 5.2
Urutan Prioritas Masalah
Balita
1 Kategori BB kurang - Asupan zat gizi kurang a. Penyuluhan tentang permasalahan gizi pada balita
- Ketersediaan pangan b. Penyuluhan tentang hygine dan sanitasi makanan
rendah c. Penyuluhan tentang pola makan gizi seimbang balita
- Penyakit infeksi d. Penyuluhan tentang pola asuh ibu balita kemudian diberikan
- Pengetahuan ibu pretest dan post test
kurang e. Melaksanakan pameran gizi tentang gizi seimbang untuk balita dan
- Pola asuh kurang bahan makanan sumber zat gizi
- Tingkat ekonomi f. Demo memasak yang baik untuk balita
rendah
2 Kategori TB sangat pendek - Asupan zat gizi kurang a. Pemberian konseling gizi tentang asupan, pola makan dan
- Ketersediaan pangan kebiasaan makan yang baik kepada balita
rendah b. Penyuluhan tentang pola asuh balita
- Penyakit infeksi c. Penyuluhan tentang ketersediaan pangan yang baik dan cara
- Pengetahuan ibu pemanfaatan perkarangan rumah guna memenuhi kebutuhan zat gizi
kurang d. Penyuluhan tentang hygine dan sanitasi makanan minuman serta
- Pola asuh kurang PHBS
- Tingkat ekonomi e. Memberikan alternative pada masyarakat dengan sumber pangan
rendah sekitar yang ada untuk meningkatkan status ekonomi masyarakat
f. Demo memasak yang baik untuk balita
3 Kategori Gizi kurang - Asupan zat gizi kurang a. Pemberian konseling gizi tentang asupan,pola makan dan kebiasaan
- Ketersediaan pangan makan yang baik kepada balita
rendah b. Penyuluhan tentang pola asuh balita
c. Penyuluhan tentang ketersediaan pangan yang baik dan cara
74
- Penyakit infeksi pemanfaatan perkarangan rumah guna memenuhi kebutuhan zat gizi
- Pengetahuan ibu d. Memberikan alternative pada masyarakat dengan sumber pangan
kurang sekitar yang ada untuk menngkatkan status ekonomi masyarakat
- Pola asuh kurang e. Demo memasak yang baik untuk balita
Tingkat ekonomi rendah
75
POA Program Intervensi Gizi
Adapun planning of action (POA) yang dapat dilakukan seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.5
No Penanggung
Kegiatan Tujuan Sasaran Hari/Tanggal Waktu Tempat Biaya
. Jawab
1. Musyawarah Tujuan Umum : Masyarakat Agustus 2022 180 Menit Musholla/ Rp 100.000 Mahasiswa
Masyarakat masyarakat mengetahui Jorong Balai Desa
Jorong program yang akan
dilaksanakan oleh
mahasiswa.
Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa dapat
melakukan pendekatan
dan perkenalan kepada
masyarakat Jorong
2. Masyarakat mengetahui
program intervensi yang
akan dilaksanakan
3. Demi kelancaran
program yang akan
Dilaksanakan
2. Penjajakan dengan Tujuan umum : Keluarga Agustus 2022 90 menit Rumah Rp 20.000 Mahasiswa
keluarga binaan : Untuk menetapkan keluarga binaan ( Kunjungan I) keluarga
a. Perkenalan dan yang akan menjadi keluarga binaan
pendekatan binaan.
dengan Tujuan khusus :
keluarga binaan 1. Untuk pendekatan
b. Menjelaskan dengan keluarga binaan
76
kegiatan yang 2. Untuk mempermudah
akan segala urusan yang
dilaksanakan terkait dengan keluarga
bersama keluarga binaan
binaan 3. Untuk memperoleh izin
dari keluarga binaan
3. Penyuluhan tentang Tujuan umum : Ibu balita Agustus 2022 60 menit Mesjid Rp 100.000 Mahasiswa
gizi seimbang untuk meningkatkan (Penyuluhan I.a)
untuk balita pengetahuan ibu tentang
gizi seimbang
TujuanKhusus:
1. Ibu mengetahui
pengertian makanan
Seimbang.
2. Ibu mengetahui tentang
pyramida makanan
seimbang
3. Ibu mengetahui
kebutuhan gizi Balita
4. Penyuluhan tentang Tujuan umum : Remaja Agustus 2022 75 menit Mesjid Rp 100.000 Mahasiswa
anemia pada remaja untuk meningkatkan puteri (Penyuluhan I.b)
puteri pengetahuan remaja puteri
tentang anemia.
Tujuan Khusus:
1. Remaja puteri
mengetahui pengertian
anemia
2. Remaja puteri
mengetahui penyebab
dan dampak anemia
77
3. Remaja puteri
mengetahui pengertian
dan manfaat TTD
4. Remaja puteri
mengetahui tentang
makanan tinggi Fe
5. Remaja puteri
mengetahui manfaat
konsumsi makanan
tinggi Fe
5. Penyuluhan tentang Tujuan umum : Ibu hamil Agustus 2022 60 menit Mesjid Rp 100.000 Mahasiswa
gizi seimbang untuk meningkatkan (Penyuluhan I.c)
untuk ibu hamil pengetahuan ibu hamil
tentang gizi seimbang
TujuanKhusus:
1. Ibu mengetahui
pengertian makanan
Seimbang untuk ibu
hamil.
2. Ibu mengetahui tentang
pyramida makanan
seimbang
3. Ibu mengetahui
kebutuhan gizi saat
hamil.
4. Ibu mengetahui kenaikan
BB yang dianjurkan saat
hamil.
5. Ibu mengetahui dampak
kelebihan atau
kekurangan BB saat
hamil.
78
6. Pameran gizi tentang : Tujuan Umum: Ibu balita, Agustus 2022 Jam 10.00 Pekarangan Rp 400.000 Mahasiswa
a. Gizi seimbang Untuk mengetahui dan remaja S/d 16.00 rumah
untuk balita, meningkatkan pengetahuan puteri, ibu WIB warga
remaja puteri, ibu ibu balita, remaja puteri, ibu hamil
hamil dan bahan hamil tentang gizi seimbang
makanan sumber untuk balita, remaja puteri
zat gizi, dan ibu hamil serta bahan
b. Pameran tentang makanan sumber zat gizi
anemia pada Tujuan Khusus:
remaja puteri 1. Menambah pengetahuan
dan ibu hamil ibu balita, remaja puteri,
ibu hamil tentang
konsep makanan gizi
seimbang.
2. Menambah pengetahuan
ibu balita, remaja puteri,
ibu hamil tentang
konsep makanan gizi
seimbang
3. Untuk merubah perilaku
ibu balita tentang
pemberian makanan
yang bergizi dan
seimbang kepada balita
4. Untuk merubah perilaku
remaja puteri dan ibu
hamil tentang konsumsi
makanan yang bergizi
dan seimbang.
5. Meningkatkan
pengetahuan remaja
puteri dan ibu hamil
79
tentang pengertian,
penyebab dan dampak
anemia
6. Untuk meningkatkan
pengetahuan remaja
puteri dan ibu hamil
tentang bahan makanan
tinggi Fe
7. Untuk merubah perilaku
remaja puteri dan ibu
hamil tentang konsumsi
makanan tinggi Fe
7. Keluarga Binaan TujuanUmum : Keluarga Agustus 2022 150 menit Rumah - Mahasiswa
Untuk memperbaiki status yang ( Kunjungan II) keluarga
gizi balita dengan menjadi binaan
pendekatan keluarga binaan keluarga
Tujuan Khusus : binaan
1. Mencapai status gizi
baik pada balita
2. Untuk menambah
pengetahuan ibu tentang
asupan, pola makan, dan
kebiasaan makan yang
baik
8. Penyuluhan tentang 1. Menambah pengetahuan Ibu balita Agustus 2022 30 menit Masjid/ Rp 100.000 Mahasiswa
pentingnya status gizi ibu tentang status gizi (Penyuluhan Posyandu
pada balita pada balita II.a)
2. Tercapainya
pengetahuan ibu tentang
status gizi pada balita
80
9. Penyuluhan tentang Tujuan umum : Remaja Agustus 2022 75 menit Mesjid Rp 100.000 Mahasiswa
kurus dan KEK pada untuk meningkatkan puteri (Penyuluhan
remaja puteri pengetahuan remaja puteri II.b)
tentang kurus dan KEK:
Tujuan Khusus:
1. Remaja puteri
mengetahui pengertian
kurus dan KEK
2. Remaja puteri
mengetahui penyebab
dan dampak kurus dan
KEK
3. Remaja puteri
mengetahui tentang
makanan sumber KH
10. Penyuluhan tentang Tujuan umum : Ibu hamil Agustus 2022 75 menit Mesjid Rp 100.000 Mahasiswa
anemia pada ibu untuk meningkatkan (Penyuluhan
hamil pengetahuan ibu hamil II.c)
tentang anemia.
Tujuan Khusus:
1. Ibu hamil mengetahui
pengertian anemia
2. Ibu hamil mengetahui
penyebab dan dampak
anemia saat kehamilan
3. Ibu hamil mengetahui
pengertian dan manfaat
TTD untuk ibu hamil dan
anjuran konsumsi TTD
untuk ibu hamil
4. Ibu hamil mengetahui
tentang makanan tinggi
81
Fe
5. Ibu hamil mengetahui
manfaat konsumsi
makanan tinggi Fe saat
kehamilan
11. Penyuluhan tentang Tujuan Umum: Ibu balita Agustus 2022 60 menit Masjid Rp 50.000 Mahasiswa
tumbuh kembang Meningkatkan pengetahuan (Penyuluhan
anak dan pola asuh keluarga balita dan dapat III.a)
yang baik untuk mengaplikasikannya dalam
balita kehidupan sehari-hari.
Tujuan Khusus :
1. Memahami dan dapat
menjelaskan pengertian
tumbuh kembang anak
dan pola asuh yang baik.
2. Memahami dan dapat
menjelaskan manfaat
mengetahui tentang
tumbuh kembang anak
dan pola asuh yang baik
3. Memahami dan
menjelaskan akibat
tumbuh dan kembang
anak serta pola asuh
yang tidak baik.
4. Bisa menerapkan materi
tumbuh kembang anak
dan pola asuh anak
dengan baik
12. Keluarga Binaan Tujuan Umum : Keluarga Agustus 2022 90 menit Rumah - Mahasiswa
Untuk memperbaiki status yang ( Kunjungan III) keluarga
gizi balita dengan menjadi binaan
82
pendekatan keluarga binaan keluarga
Tujuan Khusus : binaan
1. Mencapai status gizi baik
pada balita
2. Untuk menambah
pengetahuan ibu tentang
asupan, pola makan, dan
kebiasaan makan yang
Baik
13. Melakukan pelatihan Tujuan Umum: Kader Agustus 2022 120 menit Posyandu Rp 50.000 Mahasiswa
kader dalam Meningkatkan pengetahuan posyandu
pengukuran keterampilan kader dalam
antropometri dan kegiatan posyandu
mengisi buku KMS Tujuan Khusus :
1. Kader memahami dan
mampu melakukan
pengukuran antropometri
dengan baik dan benar.
2. Kader memahami dan
mampu melihat hasil
pengukuran ke dalam
KMS
3. Kader berperan aktif
dalam mengajak
masyarakat untuk
mengikuti posyandu
14. Penyuluhan pola Tujuan Umum: Ibu balita Agustus 2022 60 menit Posyandu Rp 50.000 Mahasiswa
makan dan kebiasaan Untuk meningkatkan (Penyuluhan
makan yang baik pengetahuan ibu balita IV.a)
untuk balita tentang pola makan dan
kebiasaan makan yang baik
untuk balita
83
Tujuan Khusus :
1. keluarga mengetahui pola
makan yang baik,
2. keluarga mengetahui
kebiasaan makan yang
baik
15. Demonstrasi menu Tujuan Umum: Keluarga Agustus 2022 120 menit Posyandu Rp 300.000 Mahasiswa
gizi seimbang untuk untuk menambah balita
balita pengetahuan keluarga dan
bisa menerapkan menu gizi
seimbang
Tujuan Khusus :
1. Mengetahui apa itu gizi
seimbang
2. Keluarga mengetahui
bagaimana menu gizi
seimbang
3. Keluarga dapat
menerapkan gizi
seimbang dalam
kehidupan sehari-hari
84
Penyusunan Hipopoc Tabel 5.3
Hipopoc Tabel
3 Penyuluhan tentang gizi I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan SAP Pengetahuan ibu Pengetahuan ibu
seimbang untuk balita Mengidentifikasi 2022 Pelaksanaan pre balita tentang gizi balita pada saat
sasaran, siapa test seimbang dilakukan
yang akan (Penyuluhan I.a) 3. Pemberian meningkat sebesar pengambilan data
memberikan Tempat : Masjid penyuluhan
20% awal 40% setelah
penyuluhan, Dana: Rp.100.000 4. Pelaksanaan post
tempat, materi, test dilakukan
Tenaga:
media, sarana penyuluhan
Mahasiswa
/prasarana. meningkat menjadi
II. Pelaksanaan Peralatan: 60% setelah
(melakukan Flipchart dan intervensi.
penyuluhan
leaflet
dengan metoda
ceramah,
membagikan
leaflet, diskusi
III. Evaluasi
(evaluasi Input,
87
Proses, output
dan Outcome )
4 Penyuluhan tentang I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan Pengetahuan Pengetahuan remaja
Anemia pada remaja Mengidentifikas 2022 SAP remaja puteri puteri pada saat
Puteri i sasaran, siapa 2. Pelaksanaan tentang anemia dilakukan
yang akan (Penyuluhan I.b) pre test meningkat sebesar pengambilan data
memberikan Tempat : Masjid 3. Pemberian
20% awal 40% setelah
penyuluhan, Dana: Rp.100.000 penyuluhan
tempat, materi, 4. Pelaksanaan dilakukan
Tenaga:
media, sarana post test penyuluhan
Mahasiswa
/prasarana. meningkat menjadi
II. Pelaksanaan Peralatan: 60% setelah
(melakukan Flipchart dan intervensi.
penyuluhan
leaflet
dengan metoda
ceramah,
membagikan
leaflet, diskusi
III. Evaluasi
(evaluasi Input,
Proses, output
dan Outcome )
5 Penyuluhan tentang gizi I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan Pengetahuan ibu Pengetahuan ibu
seimbang ibu hamil Mengidentifikas 2022 SAP hamil tentang gizi hamil pada saat
i sasaran, siapa 2. Pelaksanaan seimbang dilakukan
yang akan (Penyuluhan I.c) pre test meningkat sebesar pengambilan data
memberikan Tempat : Masjid 3. Pemberian
20% awal 40% setelah
penyuluhan, Dana: Rp.100.000 penyuluhan
tempat, materi, 4. Pelaksanaan dilakukan
Tenaga: penyuluhan
media, sarana post test
Mahasiswa meningkat menjadi
/prasarana.
II. Pelaksanaan 60% setelah
88
(melakukan Peralatan: intervensi.
penyuluhan Flipchart dan
dengan metoda leaflet
ceramah,
membagikan
leaflet, diskusi
III. Evaluasi
(evaluasi Input,
Proses, output
dan Outcome )
6 Pameran Gizi I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan dan Pengetahuan Ibu Pengetahuan Ibu
Mengidentifikasi 2022 pembagian balita, remaja balita, remaja
sasaran, tempat, Tempat : undangan puteri, ibu hamil puteri, ibu hamil
materi, media, 2. Pembuatan SAP
Perkarangan tentang gizi pada saat dilakukan
sarana 3. Pelaksanaan pre
/prasarana. Rumah Warga test seimbang, bahan pengambilan data
II. Pelaksanaan Dana: Rp.400.000 4. Pelaksanaan makanan sumber awal 40% setelah
pameran Tenaga: kegiatan zat gizi untuk dilakukan pelatihan
III. Evaluasi Mahasiswa (pameran) balita, remaja meningkat menjadi
(evaluasi Input, Peralatan: 5. Pelaksanaan post puteri, ibu hamil 60% dan mampu
Proses, output Flipchart, piramida test meningkat sebesar menerapkan dalam
dan Outcome )
makanan, model isi 20% dan mampu keluarga setelah
piringku, buku foto menerapkan dalam intervensi
dan leaflet keluarga
89
tempat, materi, Tenaga: test makan yang dilakukan
media, sarana mahasiswa baik, tumbuh pelatihan
/prasarana Peralatan: kembang, meningkat
II. Pelaksanaan faktor yang menjadi 70%
Flipchart, buku
(melakukan mempengaruhi setelah
konseling dan foto dan leaflet tumbuh dilakukan
penyuluhan gizi kembang, dan intervensi
dengan metoda personal 2. Status gizi
ceramah, hygiene balita menjadi
membagikan meningkat optimal 6 bulan
liflet, poster, sebesar 20% setelah
diskusi 2. Bertambahnya intervensi
III. Evaluasi pengetahuan ibu
(evaluasi Input, balita terkait
Proses, output status gizi
dan Outcome ) balitanya
3. Perilaku ibu
terkait gizi
berubah ke arah
yang lebih baik
4. Terciptanya
keluarga yang
sadar gizi
8 Penyuluhan tentang I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan SAP Pengetahuan ibu 1. Pengetahuan
pentingnya status gizi Mengidentifika 2022 ( Penyuluhan 2. Pelaksanaan pre balita tentang gizi ibu balita pada
pada balita si sasaran, siapa II.a) test balita meningkat saat dilakukan
yang akan 3. Pemberian pengambilan
Tempat : sebesar 20%
memberikan penyuluhan data awal 40%
penyuluhan, Masjid/Posyandu 4. Pelaksanaan post setelah
tempat, materi, Dana: Rp.100.000 test dilakukan
media, sarana Tenaga: penyuluhan
/prasarana meningkat
90
II. Pelaksanaan Mahasiswa menjadi 60%.
(melakukan 2. Meningkatnya
penyuluhan Peralatan: status gizi
dengan metoda Flipchart dan balita 6 bulan
ceramah, leaflet setelah
membagikan intervensi
leaflet, diskusi)
III. Evaluasi
(evaluasi Input,
Proses, output
dan Outcome )
9. Penyuluhan tentang I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan Pengetahuan Pengetahuan remaja
kurus dan KEK pada Mengidentifikas 2022 ( Penyuluhan SAP remaja puteri puteri pada saat
remaja puteri i sasaran, siapa II.b) 2. Pelaksanaan tentang kurus dan dilakukan
yang akan pre test pengambilan data
KEK meningkat
memberikan 3. Pemberian awal 40% setelah
penyuluhan, penyuluhan sebesar 20% dilakukan
Tempat :
tempat, materi, 4. Pelaksanaan penyuluhan
Masjid/Posyandu
media, sarana post test meningkat menjadi
/prasarana Dana: Rp.100.000 60%.
II. Pelaksanaan Tenaga:
(melakukan Mahasiswa
penyuluhan
dengan metoda Peralatan:
ceramah, Flipchart dan
membagikan leaflet
leaflet, diskusi)
III. Evaluasi
10 Penyuluhan tentang I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan Pengetahuan ibu Pengetahuan ibu
anemia pada ibu hamil Mengidentifikas 2022 ( Penyuluhan SAP hamil tentang hamil pada saat
i sasaran, siapa 2. Pelaksanaan anemia meningkat dilakukan
91
yang akan II.c) pre test sebesar 20% pengambilan data
memberikan 3. Pemberian awal 40% setelah
penyuluhan, penyuluhan dilakukan
tempat, materi, Tempat : 4. Pelaksanaan penyuluhan
media, sarana Masjid/Posyandu post test meningkat menjadi
/prasarana Dana: Rp.100.000 60%.
II. Pelaksanaan
Tenaga:
(melakukan
penyuluhan Mahasiswa
dengan metoda
Peralatan:
ceramah,
membagikan Flipchart dan
leaflet, diskusi) leaflet
III. Evaluasi
(evaluasi Input,
Proses, output
dan Outcome )
11 Penyuluhan tentang I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan Pengetahuan 1. Pengetahuan
tumbuh kembang anak Mengidentifika 2022 SAP keluarga tentang keluarga pada
dan pola asuh yang baik si sasaran, siapa Tempat : Masjid 2. Pelaksanaan tumbuh kembang saat dilakukan
yang akan pre test pengambilan
untuk balita Dana: Rp.50.000 anak dan pola asuh
memberikan 3. Pemberian data awal 40%
penyuluhan, Tenaga: penyuluhan meningkat sebesar setelah
tempat, materi, Mahasiswa 4. Pelaksanaan 20% dilakukan
media, sarana post test penyuluhan
/prasarana Peralatan: meningkat
II. Pelaksanaan Flipchart dan menjadi 60%
(melakukan leaflet 2. Meningkatnya
penyuluhan pertumbuhan
dengan metoda anak 6 bulan
ceramah, setelah
membagikan intervensi
92
leaflet, diskusi)
III. Evaluasi
(evaluasi Input,
Proses, output
dan Outcome )
12 Keluarga Binaan I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan 1. Pengetahuan 1. Pengetahuan
Mengidentifikas 2022 (Kunjungan SAP keluarga tentang keluarga pada
i sasaran, siapa III) 2. Pelaksanaan gizi seimbang, saat dilakukan
yang akan pre tes asupan, pola pengambilan
Tempat : rumah
memberikan 3. Pemberian makan, data awal 50%
pembinaan, balita pembinaan kebiasaan setelah
tempat, materi, Tenaga: 4. Pelaksanaan makan yang dilakukan
media, sarana mahasiswa post test baik, tumbuh pelatihan
/prasarana Peralatan: kembang, faktor meningkat
II. Pelaksanaan Flipchart, buku yang menjadi 70%
(melakukan foto dan leaflet mempengaruhi setelah
konseling dan tumbuh dilakukan
penyuluhan gizi kembang, dan intervensi
dengan metoda personal 2. Status gizi balita
ceramah, hygiene menjadi optimal
membagikan meningkat setelah
liflet, poster, sebesar 20% intervensi
diskusi 2. Bertambahnya
III. Evaluasi pengetahuan ibu
(evaluasi Input, balita terkait
Proses, output status gizi
dan Outcome ) balitanya
3. Perilaku ibu
terkait gizi
berubah ke
arah yang lebih
baik
93
4. Terciptanya
keluarga yang
94
sadar gizi
13 Melakukan pelatihan I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan SAP Meningkatnya Perubahan perilaku
kader dalam Mengidentifika 2022 2. Pelaksanaan pre pengetahuan dan kader setelah
pengukuran si sasaran, siapa Tempat : Posyandu test keterampilan adanya pelatihan
yang akan 3. Pemberian
antropometri dan Dana: Rp.50.000 kader yang baik, yang dilakukan.
memberikan penyuluhan
mengisi buku KMS penyuluhan, Tenaga: 4. Pelaksanaan post yang dilihat dari
Meningkatnya
tempat, materi, Mahasiswa test hasil post test
pengetahuan dan
media, sarana yang meningkat
Peralatan: keterampilan kader
/prasarana. sebesar 20 %
II. Pelaksanaan Flipchart dan setelah intervensi
setelah dilakukan
(melakukan leaflet
pelatihan
penyuluhan
dengan metoda
ceramah,
membagikan
leaflet, diskusi)
III. Evaluasi
(evaluasi Input,
Proses, output
dan Outcome )
14 Penyuluhan pola makan I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan Pengetahuan ibu Pengetahuan ibu
dan kebiasaan makan Mengidentifika 2022 (Penyuluhan SAP balita tentang pola balita pada saat
yang baik untuk balita si sasaran, siapa IV.a) 2. Pelaksanaan makan dan dilakukan
yang akan pre test
Tempat : Posyandu kebiasaan makan pengambilan data
memberikan 3. Pemberian
penyuluhan, Dana: Rp.50.000 penyuluhan meningkat sebesar awal 40% setelah
tempat, materi, Tenaga: 4. Pelaksanaan 20% dilakukan
media, sarana Mahasiswa post test penyuluhan
/prasarana meningkat menjadi
95
II. Pelaksanaan Peralatan: 60% setelah
(melakukan Flipchart dan intervensi.
penyuluhan leaflet
dengan metoda
ceramah,
membagikan
leaflet, diskusi)
III. Evaluasi
(evaluasi Input,
Proses, output
dan Outcome )
96
15 Demonstrasi menu gizi I. Persiapan Waktu : Agustus 1. Pembuatan dan Pengetahuan Pengetahuan
seimbang untuk balita Mengidentifika 2022 pembagian keluarga balita keluarga balita pada
si sasaran, siapa Tempat : Posyandu undangan tentang gizi saat dilakukan
yang akan 2. Pembuatan
Dana: Rp.300.000 seimbang pengambilan data
memberikan SAP
penyuluhan, Tenaga: 3. Pelaksanaan meningkat sebesar awal 40% setelah
tempat, materi, Mahasiswa pre test 20% dilakukan
media, sarana 4. Pelaksanaan demonstrasi
/prasarana. Peralatan: kegiatan meningkat menjadi
II. Pelaksanaan Flipchart, piramida (pameran 60% setelah
(melakukan makanan, model isi 5. Pelaksanaan intervensi.
penyuluhan piringku, buku foto post test
dengan metoda dan leaflet
ceramah,
membagikan
leaflet, diskusi)
III. Evaluasi
(evaluasi Input,
Proses, output
dan Outcome )
97
Indikator Evaluasi Kegiatan
Indicator evaluasi akan menjadi patokan bagi kami untuk melihat keberhasilan
dari intervensi gizi yangb akan dilakukan adalah dengan melihat adanya perubahan yang
dapat dilihat dari table indikator evaluasi kegiatan dibawah ini :
Table 5.7
98
bersama keluarga binaan.
Penyuluhan tentang Input : 1. Adanya penyelenggara
gizi seimbang penyuluhan
1. Penyelenggara seperti mahasiswa PKL
: mahasiswa PKL Gizi sebayak 6 orang,
Gizi sebanyak 4 kader posyandu 4 orang,
orang dan kader dan 1 orang bidan desa
posyandu sebanyak 2. Adanya ibu balita atau
6 orang serta 1 orang keluarga balita yang hadir
bidan desa dalam penyuluhan
2. Sasaran : Ibu atau 3. Terjalankannya metode
keluarga balita penyuluhan yaitu
3. Metode : ceramah dan ceramah dan tanya
tanya jawab jawab
4. Adanya leaflet dan
4. Media : leaflet flipchart sebagai media
dan flipchart penyuluhan
5. Materi : bahan 5. Adanya
presentasi tentang gizi materi penyuluhan
seimbang 6. Tersediannya
6. Tempat : Masjid tempat penyuluhan
7. Biaya : Rp. 100.000, 7. Tersedianya sarana dan
8. Sarana dan prasarana : prasana yang
kursi, papan flipchart mendukung penyuluhan
seperti kursi dan papan
Proses :
flipchart.
Pada saat penyuluhan 8. Adanya biaya
dilakukan pre test dan untuk penyelenggaran
post penyuluhan
test untuk melihat adanya 9. Adanya peningkatan
peningkatan pengetahuan pada hasil post test
dan tentang materi
pemahaman ibu tentang penyuluhan yang
materi penyuluhan diberikan
Penyuluhan tentang Input : 1. Adanya penyelenggara
Anemia pada remaja penyuluhan
puteri 1. Penyelenggara : seperti mahasiswa PKL
mahasiswa PKL Gizi sebayak 6 orang,
Gizi sebanyak 6 kader posyandu 4 orang,
orang dan kader dan satu orang bidan desa
posyandu sebanyak 2. Adanya remaja putri yang
4 orang serta 1 hadir dalam penyuluhan
orang bidan desa 3. Terjalankannya metode
2. Sasaran : remaja putri penyuluhan yaitu
3. Metode : ceramah ceramah dan tanya jawab
dan Tanya jawab 4. Adanya leaflet dan
4. Media : leaflet flipchart sebagai media
dan flipchart penyuluhan
5. Materi : bahan 5. Adanya materi penyuluhan
presentasi tentang 6. Tersediannya
99
gizi remaja putri tempat penyuluhan
6. Tempat : 7. Tersedianya sarana
Masjid/Posyandu dan prasana yang
7. Biaya : Rp. 100.000, mendukung penyuluhan
8. Sarana dan prasarana seperti kursi dan papan
: kursi, papan flipchart.
flipchart 8. Adanya biaya untuk
penyelenggaran
Proses : penyuluhan Adanya
1. Pada saat peningkatan pada hasil
penyuluhan post test tentang materi
dilakukan pre test penyuluhan yang
dan post test untuk diberikan
melihat adanya
peningkatan
pengetahuan dan
pemahaman remaja
putri tentang materi
penyuluhan
Penyuluhan tentang Input : 1. Adanya
gizi 1. Penyelenggara : penyelenggara
seimbang ibu hamil mahasiswa PKL Gizi penyuluhan seperti
sebanyak 6 orang dan mahasiswa PKL Gizi
kader posyandu sebayak 6 orang,
sebanyak 4 orang kader posyandu 4
serta 1 orang bidan orang, dan satu orang
desa bidan desa
2. Sasaran : ibu hamil 2. Adanya remaja putri
3. Metode : ceramah yang hadir dalam
dan Tanya jawab penyuluhan
4. Media : 3. Terjalankannya
leaflet dan flipchart metode penyuluhan
5. Materi : bahan yaitu ceramah dan
presentasi tentang tanya jawab
gizi ibu hamil 4. Adanya leaflet dan
6. Tempat : flipchart sebagai
Masjid/Posyandu media penyuluhan
7. Biaya : Rp. 100.000, 5. Adanya
8. Sarana dan prasarana materi penyuluhan
: kursi, papan 6. Tersediannya tempat
flipchart penyuluhan
7. Tersedianya sarana
Proses : dan prasana
Pada saat penyuluhan yang mendukung
dilakukan pre test dan penyuluhan seperti
post kursi dan papan
test untuk melihat flipchart.
adanya 8. Adanya biaya
peningkatan pengetahuan untuk penyelenggaran
dan pemahaman ibu hamil penyuluhan
100
tentang materi penyuluhan 9. Adanya peningkatan
pada hasil post test
tentang
materi
10. penyuluhan
yang diberikan
Melakukan pameran Input : 1. Adanya Penyuluhan
penyelenggara seperti
gizi
1. Penyelenggara: mahasiswa PKL Gizi
mahasiswa PKL Gizi sebayak 6 orang, kader
sebanyak 6 orang posyandu 4 orang, dan
dan kader posyandu 1 orang bidan desa
sebanyak 4 orang, 1 2. Adanya ibu balita,
orang bidan desa remaja putri dan ibu
2. Sasaran : Ibu hamil yang hadir dalam
balita, remaja pameran gizi
putri, ibu haml 3. Adanya flipchart,
3. Media : flipchart, piramida makanan,
piramida makanan, model isi piringku,
model isi piringku, buku foto dan leaflet
buku foto dan leaflet sebagai media pameran
4. Materi : bahan 4. Adanya materi pameran
tentang tentang 5. Tersediannya tempat
gizi pameran
5. Tempat : 6. Tersedianya sarana dan
Perkarangan prasana yang
rumah warga mendukung penyuluhan
6. Biaya : Rp. 400.000,- seperti meja, kursi dan
7. Sarana dan papan flipchart
prasarana : meja, 7. Adanya biaya untuk
kursi penyelenggaran
pameran gizi
Proses : saat pameran
dilakukan juga
penampilan
contoh olahan pangan
local
dan manfaatnya untuk
balita, remaja putri serta
ibu hamil
Keluarga Binaan Input : 1. Adanya penyelenggara
(Kunjungan II) keluargabinaan seperti
1. Penyelenggara: mahasiswa PKL Gizi
mahasiswa PKL sebayak 6 orang, kader
Gizi sebanyak 6 posyandu 4 orang, dan
orang dan kader satu orang bidan desa
posyandu sebanyak 2. Adanya keluarga binaan
4 orang, 1 orang yang hadir
bidan desa 3. Terjalankannya metode
2. Sasaran : keluarga koseling gizi
101
yang menjadi 4. Adanya leaflet, makanan
keluarga binaan makanan tambahan, buku
3. Metode : konseling pedoman makanan
gizi 5. Adanya materi asuhan
4. Media : leaflet, gizi keluarga binaan
makanan 6. Tersediannya
pendamping ASI, tempat asuhan gizi
buku pedoman keluarga binaan
makanan 7. Dilaksanakannya
5. Materi : bahan penimbangan berat badan
tentang tentang dan pengukuran
tentang asuhan gizi tinggi badan balita
keluarga binaan 8. Dilaksanakannya
6. Tempat : rumah konseling gizi untuk ibu
balita balita atau keluarga balita
Proses :
1. Penimbangan
berat badan balita
dan pengukuran
tinggi badan balita
2. Dilakukan juga
konseling gizi untuk
ibu balita atau
keluarga balita
Penyuluhan tentang Input : 1. Adanya penyelenggara
pentingnya status gizi penyuluhan
pada balita 1. Penyelenggara seperti mahasiswa PKL
: mahasiswa PKL Gizi sebayak 6 orang,
Gizi sebanyak 4 kader posyandu 4 orang,
orang dan kader dan satu orang bidan desa
posyandu sebanyak 2. Adanya ibu balita yang
8 orang serta 1 hadir dalam penyuluhan
orang bidan desa 3. Terjalankannya metode
2. Sasaran : Ibu balita penyuluhan yaitu
3. Metode : ceramah ceramah dan tanya jawab
dan tanya jawab 4. Adanya leaflet dan
4. Media : leaflet dan flipchart sebagai media
flipchart penyuluhan
5. Materi : bahan 5. Adanya materi penyuluhan
presentasi tentang 6. Tersediannya
gizi balita tempat penyuluhan
6. Tempat : Masjid/ 7. Tersedianya sarana dan
Posyandu prasana yang mendukung
7. Biaya : Rp. 100.000, penyuluhan seperti kursi
8. Sarana dan prasarana dan papan flipchart
: kursi, papan 8. Adanya biaya untuk
flipchart penyelenggaran
penyuluhan
Proses : 9. Adanya peningkatan pada
102
Pada saat penyuluhan hasil post test tentang
dilakukan pre test dan materi penyuluhan yang
post diberikan.
test untuk melihat
adanya
peningkatan pengetahuan
dan pemahaman ibu
tentang materi penyuluhan
Penyuluhan tentang Input : 1. Adanya penyelenggara
kurus dan KEK pada 1. Penyelenggara : penyuluhan
remaja puteri mahasiswa PKL Gizi seperti mahasiswa PKL
sebanyak 6 orang dan Gizi sebayak 6 orang,
kader posyandu kader posyandu 4
sebanyak 4 orang orang, dan satu orang
serta 1 orang bidan bidan desa
desa 2. Adanya remaja putri
2. Sasaran : remaja putri yang hadir dalam
3. Metode : ceramah penyuluhan
dan tanya jawab 3. Terjalankannya metode
4. Media : leaflet dan penyuluhan yaitu
flipchart ceramah dan tanya
5. Materi : bahan jawab
presentasi tentang
gizi remaja putri
6. Tempat :
Masjid/Posyandu
7. Biaya : Rp. 100.000,
8. Sarana dan prasarana
: kursi, papan
flipchart
Proses :
Pada saat penyuluhan
dilakukan pre test dan
post
test untuk melihat adanya
peningkatan pengetahuan
dan pemahaman remaja
putri tentang materi
penyuluhan
Penyuluhan tentang Input : 1. Adanya penyelenggara
anemia pada ibu penyuluhan
hamil 1. Penyelenggara seperti mahasiswa PKL
: mahasiswa PKL Gizi sebayak 6 orang,
Gizi sebanyak 4 kader posyandu 4 orang,
orang dan kader dan satu orang bidan desa
posyandu sebanyak 2. Adanya ibu hamil yang
8 orang serta 1 hadir dalam penyuluhan
orang bidan desa 3. Terjalankannya metode
2. Sasaran : ibu hamil
103
3. Metode : ceramah penyuluhan yaitu
dan tanya jawab ceramah dan tanya jawab
4. Media : leaflet dan 4. Adanya leaflet dan
flipchart flipchart sebagai media
5. Materi : bahan penyuluhan
presentasi 5. Adanya materi penyuluhan
tentang anemia pada 6. Tersediannya
ibu hamil tempat penyuluhan
6. Tempat : 7. Tersedianya sarana dan
Masjid/Posyandu prasana yang mendukung
7. Biaya : Rp. 100.000, penyuluhan seperti kursi
8. Sarana dan prasarana dan papan flipchart.
: kursi, papan 8. Adanya biaya untuk
flipchart penyelenggaran
penyuluha
Proses : 9. Adanya peningkatan pada
hasil post test tentang
Pada saat penyuluhan materi penyuluhan yang
dilakukan pre test dan diberikan
post test untuk melihat
adanya peningkatan
pengetahuan dan
pemahaman ibu hamil
tentang materi penyuluhan
Penyuluhan tentang Input : 1. Adanya penyelenggara
tumbuh kembang penyuluhan
anak dan pola asuh 1. Penyelenggara : seperti mahasiswa PKL
mahasiswa PKL Gizi Gizi sebayak 6 orang,
sebanyak 6 orang kader posyandu 4
dan kader posyandu orang, dan satu orang
sebanyak 4 orang bidan desa
serta 1 orang bidan 2. Adanya ibu balita yang
desa hadir dalam penyuluhan
2. Sasaran : Ibu balita 3. Terjalankannya metode
3. Metode : ceramah penyuluhan yaitu
dan tanya jawab ceramah dan tanya
4. Media : leaflet jawab
dan flipchart 4. Adanya leaflet dan
5. Materi : bahan flipchart sebagai media
presentasi tentang penyuluhan
tumbuh kembang 5. Adanya
anak dan pola asuh materi penyuluhan
6. Tempat : Masjid 6. Tersediannya
7. Biaya : Rp. 50.000, tempat penyuluhan
8. Sarana dan 7. Tersedianya sarana dan
prasarana : kursi, prasana yang
papan flipchart mendukung penyuluhan
seperti kursi dan papan
Proses : flipchart.
Pada saat penyuluhan 8. Adanya biaya
104
dilakukan pre test dan untuk penyelenggaran
post penyuluhan
test untuk melihat 9. Adanya peningkatan
adanya pada hasil post test
peningkatan pengetahuan tentang materi
dan pemahaman ibu penyuluhan yang
tentang materi penyuluhan diberikan
Keluarga Binaan Input : 1. Adanya penyelenggara
(Kunjungan III) keluargabinaan seperti
1. Penyelenggara: mahasiswa PKL Gizi
mahasiswa PKL sebayak 6 orang, kader
Gizi sebanyak 6 posyandu 4 orang, dan
orang dan kader satu orang bidan desa
posyandu sebanyak 2. Adanya keluarga binaan
4 orang, yang hadir
1 orang bidan desa 3. Terjalankannya metode
koseling gizi
2. Sasaran : keluarga
4. Adanya leaflet, makanan
yang menjadi
makanan tambahan, buku
keluarga binaan
pedoman makanan
3. Metode : konseling
gizi 5. Adanya materi asuhan
4. Media : leaflet, gizi keluarga binaan
makanan 6. Tersediannya
pendamping ASI, tempat asuhan gizi
buku pedoman keluarga binaan
makanan 7. Dilaksanakannya
5. Materi : bahan penimbangan berat badan
tentang tentang dan pengukuran
tentang asuhan gizi tinggi badan balita
keluarga binaan 8. Dilaksanakannya
6. Tempat : rumah konseling gizi untuk ibu
balita balita atau keluarga balita
Proses :
1. Penimbangan berat
badan balita dan
pengukuran tinggi
badan balita
2. Dilakukan juga
konseling gizi untuk
ibu balita atau
keluarga balita
Melakukan pelatihan Input : 1. Adanya penyelenggara
kader pelatihan kader seperti
dalam pengukuran 1. Penyelenggara: mahasiswa PKL Gizi
antropometri dan mahasiswa PKL sebayak 6 orang dan
mengisi buku KMS Gizi sebanyak 6 adanya keikutsertaan
orang dan kader yang hadir dalam
kader posyandu pelatihan
105
2. Adanya kader yang
sebanyak 4 orang, 1 hadir dalam kegiatan
orang bidan desa pelatihan kader
2. Sasaran : keluarga 3. Adanya leaflet,
yang menjadi flipchart, poster sebagai
keluarga binaan media pameran
3. Metode : konseling 4. Adanya materi pelatihan
gizi kader
4. Media : buku KMS, 5. Tersedianya
SK Antropometri tempat pelatihan kader
5. Materi : bahan 6. Tersedianya
tentang tentang sarana
tentang asuhan gizi danprasana
keluarga binaan
6. Tempat : posyandu 7. yang
Biaya : Rp. 50.000 mendukung pelatihan
kader
Proses : 7. Adanya biaya
Pada saat pelatihan untuk penyelenggaran
dilakukan pre-test dan penyuluhan
post- test untuk melihat 8. Dilaksanakannya
adanya peningkatan pelatihan kader
pengetahuan dan
pemahaman kader
tentang materi
penyuluhan
Penyuluhan pola Input : 1. Adanya penyelenggara
makan dan kebiasaan penyuluhan
makan yang baik 1. Penyelenggara : seperti mahasiswa PKL
untuk balita mahasiswa PKL Gizi Gizi sebayak 6 orang,
sebanyak 6 orang kader posyandu 4 orang,
dan kader posyandu dan satu orang bidan
sebanyak 4 orang desa
serta 1 orang bidan 2. Adanya ibu balita yang
desa hadir dalam penyuluhan
2. Sasaran : Ibu atau 3. Terjalankannya metode
balita penyuluhan yaitu
3. Metode : ceramah ceramah dan tanya
dan tanya jawab jawab
4. Media : leaflet 4. Adanya leaflet dan
dan flipchart flipchart sebagai media
5. Materi : bahan penyuluhan
presentasi tentang 5. Adanya
pola makan dan materi penyuluhan
kebiasaan makan 6. Tersediannya
yang baik untuk tempat penyuluhan
balita 7. Tersedianya sarana dan
6. Tempat : Masjid 7. prasana yang
Biaya : Rp. 50.000, mendukung penyuluhan
8. Sarana dan seperti kursi dan papan
prasarana : kursi,
106
papan flipchart flipchart.
8. Adanya biaya
Proses : untuk penyelenggaran
penyuluhan
Pada saat penyuluhan 9. Adanya peningkatan
dilakukan pre test dan pada hasil post test
post tentang materi
test untuk melihat penyuluhan yang
adanya diberikan
peningkatan pengetahuan
dan pemahaman ibu
tentang materi penyuluhan
Demonstrasi menu Input : 1. Adanya penyelenggara
gizi penyuluhan
seimbang 1. Penyelenggara: seperti mahasiswa PKL
mahasiswa PKL Gizi Gizi sebayak 6 orang,
sebanyak 6 orang kader posyandu 4
dan kader posyandu orang, dan satu orang
sebanyak 4 orang, 1 bidan desa
orang bidan desa 2. Adanya ibu atau
2. Sasaran : Ibu keluarga balita yang
atau hadir dalam demonstrasi
keluarga menu gizi seimbang
balita 3. Adanya
3. Media : flipchart, flipchart,piramida
piramida makanan, makanan, model isi
model isi piringku, piringku, buku foto dan
buku foto dan leaflet leaflet sebagai media
4. Materi : bahan pameran
tentang tentang 4. Adanya materi
gizi demonstrasi
5. Tempat : Tersediannya tempat
Perkarangan demonstrasi
rumah warga 6. Tersedianya sarana dan
6. Biaya : Rp. prasana yang
300.000,- mendukung penyuluhan
7. Sarana dan seperti meja, kursi dan
prasarana : meja, papan flipchart
kursi 7. Adanya biaya
untuk penyelenggaran
Proses : saat penyuluhan
demonstrasi 8. Dilaksanakannya
dilakukan juga konseling gizi balita
penampilan contoh untuk ibu atau keluarga
olahan pangan local balita yang datang
dan manfaatnya dan ingin melakukan
untuk balita konseling gizi
107
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisi data pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti,
dapat di simpulkan bahwa :
1. Distribusi Frekuensi status gizi balita (0-59) di jorong Koto Kaciak Kecamatan Bukik
Sundi Muaro Paneh yaitu berdasarkan indeks BB/U diperoleh (8,3%) dengan kategori
BB sangat kurang, (15,0%) dengan kategori BB kurang, (63,3%) dengan kategori
Normal, dan (13,3%) dengan kategori resiko BB lebih. Berdasarkan indeks TB/U
diperoleh (6,7%) dengan kategori Sangat pendek, (11,7%) dengan kategori pendek,
(78,3%) dengan kategori Normal, (3,3%) dengan kategori tinggi. Berdasarkan indeks
BB/TB diperoleh (6,7%) dengan kategori Gizi buruk, (11,7%) dengan kategori gizi
kurang, (68,3%) dengan kategori gizi baik, (6,7%) dengan kategori beresiko gizi lebih,
(3,3%) dengan kategori gizi lebih dan (3,3%) dengan kategori obesitas. Berdasarkan
indeks IMT/U diperoleh (3,3%) dengan kategori Gizi buruk, (13,3%) dengan kategori
gizi kurang, (63,3%) dengan kategori gizi baik, (11,7%) dengan kategori beresiko gizi
lebih, (5,0%) dengan kategori gizi lebih dan (3,3%) dengan kategori obesitas.
2. Frekuensi asupan balita (0-59 bulan) di Jorong Balai Lalang, Nagari Saning Baka,
Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok, yaitu :
a. Energi : 55% asupan kurang , 36,7% baik dan 8,3% asupan berlebih
b. Protein : 15% asupan kurang, 75% baik dan 10% asupan berlebih
c. Lemak : 45% asupan kurang, 45% asupan baik dan 10% asupan berlebih
d. Karbohidrat : 55% asupan kurang, 35% asupan baik dan 10 % asupan berlebih
e. Vitamin A: 23,3% asupan kurang, 60% asupan baik dan 10% asupan berlebih
f. Vitamin C : 56,7% asupan kurang, 33,3% asupan baik dan 10% asupan berlebih
g. Zink : 43,3% asupan kurang, 46,7% asupan baik dan 10% asupan berlebih
h. Besi : 50% asupan kurang, 40% asupan baik dan 10% asupan berlebih
3. Frekuensi Penyakit infeksi balita (0-59 bulan) di Jorong Koto Kaciak, Nagari Muaro
Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, yaitu balita yang pernah terinfeksi
4. Frekuensi pola asuh balita (0-59 bulan) di Jorong Koto Kaciak, Nagari Muaro Paneh,
Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, yaitu 40,0% ini dikategorikan pola asuh
5. Frekuensi pola konsumsi balita (0-59 bulan) di Jorong Koto Kaciak, Nagari Muaro
Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Berdasarkan pola kh harian yaitu
Kurang 33,3%, Baik 56,7% dan lebih 10%. Berdasarkan pola protein hewani harian
yaitu Kurang 58,3%, Baik 31,7% dan lebih 10%. Berdasarkan pola protein nabati
harian yaitu Kurang 23,3%, Baik 66,7% dan lebih 10%. Berdasarkan pola sayur harian
yaitu Kurang 1,7%, Baik 88,3% dan lebih 10%. Berdasarkan pola buah harian yaitu
6. Frekuensi pelayanan kesehatan balita (0-59 bulan) di Jorong Koto Kaciak, Nagari
Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, kategori baik yaitu 73,3%
7. Frekuensi ketersediaan pangan rumah tangga di Jorong Koto Kaciak, Nagari Muaro
Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, yaitu (60%) dengan kategori
(25%) dengan kategori ketersediaan pangan RT kurang baik cukup yaitu 87%.
8. Frekuensi tingkat pendidikan ibu balita (0-59 bulan) di Jorong Koto Kaciak, Nagari
Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, yaitu diperoleh (85%)
dengan kategori tamat SMA/MAN, (8,3%) dengan kategori tamat DI,DII,DIII, dan
109
9. Frekuensi tingkat pendapatan keluarga balita (0-59 bulan) di Jorong Koto Kaciak,
Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, yaitu (18,3%)
dengan kategori golongan atas, (70%) dengan kategori golongan menengah, dan
B. Saran
Bagi ibu balita yang memiliki balita dengan status gizi kurang dan buruk
diharapkan agar lebih memperhatikan asupan zat gizi yang dikonsumsi oleh balita
Bagi tenaga kesehatan diharapkan agar tetap melakukan pelayanan kesehatan yang
Bagi peneliti lain diharapkan untuk meneliti faktor lain yang belum diteliti pada
penelitian ini
110
DAFTAR PUSTAKA
Yulianti, Y. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil di Wilayah Keja Puskesmas Karanganyar Kota Tasikmalaya Tahun 2019’,
pp. 10–35.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar
Antropometri Anak.
112
113