Anda di halaman 1dari 10

Rasio ROE Bank Buku IV

Return On Equity merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur besarnya

kontribusi ekuitas dalam laporan laba bersih. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa ROE

yaitu untuk mengukur besarnya laba bersih yang dapat dihasilkan dari setiap dana yang

telah ditanamkan dalam ekuitas, rasio ini sendiri dapat diukur dengan cara membagi

antara laba bersih dengan total ekuitas.

Berdasarkan hasil analisis pada rasio keuangan bank buku iv sebelum dan selama

pandemic covid dari tahun 2018-2021 mengalami fluktuasi antara sebelum dan masa

covid. Ini menandakan bahwa bank buku iv mengalami fluaktif yang bervariasi antar

bank, berikut hasil rasio ROE dari bank buku iv adalah sebagai berikut, Bank BRI pada

Tahun 2018 memiliki rasio sebesar 17.50%, pada tahun 2019 menurun menjadi 16.68%,

pada tahun 2020 menurun menjadi 9.45%, pada tahun 2021 mengalami peningkatan 1.2%

sehingga ROE mnejadi 10.65%. Bank Mandiri tahun 2018 nilai rasio ROE sebesar

13.98%, pada tahun 2019 nilai rasio ROE menurun sebesar 13.91%, pada tahun 2020

Menurun nilai rasio sebesar 9.41%, sedangkan nilai rasio ROE pada tahun 2021

meningkat menjadi sebesar 14.93%. PT Bank Negara Indonesia Tbk Pada Tahun 2018

yaitu 13.67%, pada tahun 2019 nilai rasio ROE menurun menjadi 12.90%, pada tahun

2020 nilai rasio ROE sebesar 3.08%, pada tahun 2021 nilai rasio ROE sebesar 6.06%.

PT Bank Danamon Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 11.13, ROE pada tahun 2019 yaitu 9.44,

ROE pada tahun 2020 yaitu 2.53, ROE pada tahun 2021 yaitu 7.91. PT Bank Central

Asia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 17.04%, ROE pada tahun 2019 yaitu 16.42%, ROE

pada tahun 2020 yaitu 14.71%, ROE pada tahun 2021 yaitu 15.51%. PT Bank Pan

Indonesia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 7.82, ROE pada tahun 2019 yaitu 8.46, ROE pada
tahun 2020 yaitu 7.06, ROE pada tahun 2021 yaitu 4.00. PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada

Tahun 2018 memiliki rasio ROE sebesar 8.80%, pada tahun 2019 rasio ROE menurun

menjadi 8.42%, pada tahun 2020 memiliki rasio ROE sebesar 4.90%, sedangkan pada

tahun 2021 mengalami peningkatan rasio ROE sebesar 9.45%.

4.3.2 Rasio ROA Bank Buku IV

ROA (Return On Assets) Menurut Dewi dan Prasetiono (2012), ROA dapat

digunakan mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Fungsinya adalah untuk melihat seberapa efektif

perbankan dalam menggunakan asetnya dalam menghasilkan pendapatan. Semakin besar

nilai ROA artinya semakin baik kemampuan perbankan dalam menghasilkan laba.

Berdasarkan hasil analisis pada rasio keuangan bank buku iv sebelum dan selama

pandemic covid dari tahun 2018-2021 mengalami fluktuasi antara sebelum dan masa

covid. Berikut hasil rasio ROA dari bank buku iv adalah sebagai berikut, PT Bank Rakyat

Indonesia Tbk Pada Tahun 2018-2021 mengalami penurunan karena pada tahun 2018

memiliki rasio sebesar 2.50 %, pada tahun 2019 menurun menjadi 2.43 % , pada tahun

2020 menurun menjadi 1.23 %, pada tahun 2021 meningkat menjadi 1.83. PT Mandiri

Tbk Pada Tahun 2018-2021 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018 nilai rasio sebesar

2.15%, pada tahun 2019 meningkat nilai rasio sebesar 2.16, pada tahun 2020 nilai rasio

ROA menurun sebesear 1.25%, sedangkan pada tahun 2021 meningkat nilai rasio ROA

sebesar 1.77%. PT Negara Indonesia Tbk Pada Tahun 2018-2021 mengalami penurunan.

Pada tahun 2018 nilai rasio ROA sebesar 1.85%, pada tahun 2019 nilai rasio ROA

menurun 1.83%, pada tahun 2020 nilai ROA sebesar 0.37%, pada tahun 2021 nilai ROA
sebesar 1.14%. PT Danamon Tbk Pada Tahun 2018 memiliki rasio sebesar 2.50%, pada

tahun 2019 memiliki rasio sebesar 2.19%, pada tahun 2020 memiliki rasio 0.54%, pada

tahun 2021 memiliki rasio sebesar 1.83%. PT Central Asia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu

3.13%, ROA pada tahun 2019 yaitu 3.11%, ROA pada tahun 2020 yaitu 2.52%, ROA

pada tahun 2021 yaitu 2.56%. PT Bank Pan Indonesia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 1.54,

ROA pada tahun 2019 yaitu 1.66, ROA pada tahun 2020 yaitu 1.43, ROA pada tahun

2021 yaitu 0.89. PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada Tahun 2018 memiliki rasio ROA

sebesar 1.31%, pada tahun 2019 memiliki rasio ROA sebesar 1.33%, sedangkan pada

tahun 2020 menurun yaitu memiliki rasio ROA sebesar 0.72%, pada tahun 2021 memiliki

rasio ROA sebesar 1.32%.

4.3.3 Rasio EM Bank Buku IV

Equity multiplier, merupakan rasio yang membandingkan antara total aset yang

dimiliki dengan jumlah ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini dapat mengukur

tingkat ekuitas yang digunakan sebagai sumber pembiayaan. Yanga mana semakin kecil

nilai dari rasio EM, maka semakin besar pendanaan yang digunakan dalam bentuk

ekuitas untuk membiayai aset.

Berdasarkan hasil analisis pada rasio keuangan bank buku iv sebelum dan selama

pandemic covid dari tahun 2018-2021 mengalami fluktuasi antara sebelum dan masa

covid. Berikut hasil rasio EM dari bank buku iv adalah sebagai berikut PT Bank Rakyat

Indonesia Tbk Tahun 2018 memiliki nilai EM 7.00, Pada tahun 2019 Memiliki nilai EM

6.87, Pada tahun 2020 memiliki nilai EM 7.66, dan Pada tahun 2021 memiliki nilai EM

5.81, PT Bank Mandiri Tbk Tahun 2018 memiliki nilai EM 6.50, Pada tahun 2019

Memiliki nilai EM 6.44, Pada tahun 2020 memiliki nilai EM 7.56, dan Pada tahun 2021
memiliki nilai EM 8.83, Pada PT Bank Negara Indonesia Tbk Tahun 2018 memiliki nilai

EM 7.33, Pada tahun 2019 Memiliki nilai EM 7.03, Pada tahun 2020 memiliki nilai EM

8.26, dan Pada tahun 2021 memiliki nilai EM 7.94, Pada PT Bank Danamon Tbk Tahun

2018 memiliki nilai EM 4.45, Pada tahun 2019 Memiliki nilai EM 4.31, Pada tahun 2020

memiliki nilai EM 4.66, dan Pada tahun 2021 memiliki nilai EM 4.32, PT Bank Central

Asia Tbk Tahun 2018 memiliki nilai EM 5.44, Pada tahun 2019 Memiliki nilai EM 5.28,

Pada tahun 2020 memiliki nilai EM 5.83, dan Pada tahun 2021 memiliki nilai EM 6.06,

PT Bank Pan Indonesia Tbk Tahun 2018 memiliki nilai EM 5.09, Pada tahun 2019

Memiliki nilai EM 5.11, Pada tahun 2020 memiliki nilai EM 4.93, dan Pada tahun 2021

memiliki nilai EM 4.50, PT Bank CIMB Niaga Tbk Tahun 2018 memiliki nilai EM 6.74,

Pada tahun 2019 Memiliki nilai EM 6.34, Pada tahun 2020 memiliki nilai EM 6.85, dan

Pada tahun 2021 memiliki nilai EM 7.16.

4.3.4 Rasio AU Bank Buku IV

Rasio asset Utilization merupakan rasio profitabilitas untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam mengelola asset untuk memperoleh pendapatan baik

operating income maupun non operating income.

Berdasarkan hasil analisis pada rasio keuangan bank buku iv sebelum dan selama

pandemic covid dari tahun 2018-2021 mengalami fluktuasi antara sebelum dan masa

covid. Berikut hasil rasio AU dari bank buku iv adalah sebagai berikut; PT Bank Rakyat

Indonesia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.03, Asset Utilization pada tahun 2019 yaitu 0.03,

Asset Utilization pada tahun 2020 yaitu 0.02, Asset Utilization pada tahun 2021 yaitu

0.02, PT Bank Mandiri Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.03, Asset Utilization pada tahun
2019 yaitu 0.03, Asset Utilization pada tahun 2020 yaitu 0.02, Asset Utilization pada

tahun 2021 yaitu 0.02, PT Bank Negara Indonesia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.02,

Asset Utilization pada tahun 2019 yaitu 0.02, Asset Utilization pada tahun 2020 yaitu

0.006, Asset Utilization pada tahun 2021 yaitu 0.01, PT Bank Danamon Tbk Pada Tahun

2018 yaitu 0.02, Asset Utilization pada tahun 2019 yaitu 0.02, Asset Utilization pada

tahun 2020 yaitu 0.01, Asset Utilization pada tahun 2021 yaitu 0.02, PT Bank Central

Asia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.04, Asset Utilization pada tahun 2019 yaitu 0.04,

Asset Utilization pada tahun 2020 yaitu 0.03, Asset Utilization pada tahun 2021 yaitu

0.03, PT Bank Pan Indonesia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.02, Asset Utilization pada

tahun 2019 yaitu 0.02, Asset Utilization pada tahun 2020 yaitu 0.02, Asset Utilization

pada tahun 2021 yaitu 0.01, PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.02,

Asset Utilization pada tahun 2019 yaitu 0.02, Asset Utilization pada tahun 2020 yaitu

0.01, Asset Utilization pada tahun 2021 yaitu 0.02.

4.3.4 Rasio PM Bank Buku IV

Rasio profit margin merupakan rasio profitabilitas untuk mengetahui nilai

perbandingan antara total penjualan perusahaan terhadap laba bersihnya. Rasio ini sangat

berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan pada

satu periode bisnis.

Berdasarkan hasil analisis pada rasio keuangan bank buku iv sebelum dan selama

pandemic covid dari tahun 2018-2021 mengalami fluktuasi antara sebelum dan masa

covid. Berikut hasil rasio PM dari bank buku iv adalah sebagai berikut; PT Bank Rakyat

Indonesia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.78, Profit Margin pada tahun 2019 yaitu 0.79,
Profit Margin pada tahun 2020 yaitu 0.70, Profit Margin pada tahun 2021 yaitu 0.80, PT

Bank Mandiri Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.76, Profit Margin pada tahun 2019 yaitu

0.78, Profit Margin pada tahun 2020 yaitu 0.76, Profit Margin pada tahun 2021 yaitu

0.80, PT Bank Negara Indonesia Tbk Pada Tahun 2018 mendapat keuntungan sebesar

0.76, pada tahun 2019 keuntungan meningkat sebesar 0.80, sedangkan pada tahun 2020

keuntungan menurun menjadi 0.63, kemudian pada tahun 2021 keuntungan yang di

peroleh PT Bank Negara Indonesia Tbk kembali meningkat menjadi 0.87, PT Bank

Danamon Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.78, Profit Margin pada tahun 2019 yaitu 1.30,

Profit Margin pada tahun 2020 yaitu 0.48, Profit Margin pada tahun 2021 yaitu 0.80, PT

Bank Central Asia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.79, Profit Margin pada tahun 2019

yaitu 0.79, Profit Margin pada tahun 2020 yaitu 0.80, Profit Margin pada tahun 2021

yaitu 0.81, PT Bank Pan Indonesia Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.70, Profit Margin pada

tahun 2019 yaitu 0.79, Profit Margin pada tahun 2020 yaitu 0.78, Profit Margin pada

tahun 2021 yaitu 0.72, PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada Tahun 2018 yaitu 0.72, Profit

Margin pada tahun 2019 yaitu 0.74, Profit Margin pada tahun 2020 yaitu 0.70, Profit

Margin pada tahun 2021 yaitu 0.79.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis rasio keuangan bank buku IV dari tahun 2018

hingga 2021, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil:

1. Rasio ROE (Return On Equity) mengalami fluktuasi yang signifikan antara

sebelum dan masa pandemi COVID-19. Mayoritas bank mengalami

penurunan ROE pada tahun 2020, namun mengalami sedikit peningkatan

pada tahun 2021. Bank BRI, Bank Mandiri, dan Bank Central Asia

memiliki ROE yang relatif stabil selama periode tersebut.

2. Rasio ROA (Return On Assets) juga mengalami fluktuasi yang signifikan,

dengan beberapa bank mengalami penurunan pada tahun 2020 namun

mengalami sedikit peningkatan pada tahun 2021. Bank BRI dan Bank

Mandiri memiliki ROA yang cukup stabil, sementara Bank Danamon

mengalami fluktuasi yang lebih besar.

3. Rasio EM (Equity Multiplier) menunjukkan tingkat pendanaan bank dalam

bentuk ekuitas. Rasio ini juga mengalami fluktuasi, namun secara umum

cenderung meningkat selama periode tersebut. Bank Mandiri memiliki EM

yang terus meningkat seiring waktu, sementara Bank Pan Indonesia

memiliki EM yang relatif stabil.


4. Rasio AU (Asset Utilization) menunjukkan kemampuan bank dalam

mengelola aset untuk menghasilkan pendapatan. Rasio ini juga mengalami

fluktuasi, namun cenderung stabil antara tahun 2018 hingga 2021. Bank

BRI dan Bank Mandiri memiliki AU yang relatif tinggi.

5. Rasio PM (Profit Margin) menunjukkan perbandingan antara total

penjualan perusahaan dengan laba bersihnya. Rasio ini juga mengalami

fluktuasi, namun mayoritas bank memiliki profit margin yang relatif stabil

selama periode tersebut.

Secara keseluruhan, bank buku IV mengalami fluktuasi dalam kinerja

keuangan selama periode sebelum dan selama pandemi COVID-19. Meskipun

terdapat penurunan pada beberapa rasio, namun sebagian besar bank mampu

mengatasi tantangan yang dihadapi dan memperoleh kembali stabilitas pada

tahun 2021. Bank BRI dan Bank Mandiri menunjukkan kinerja yang relatif

baik dan stabil selama periode tersebut.

B. Saran

Berdasarkan analisis rasio keuangan bank buku IV dari tahun 2018 hingga

2021, berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan:

1. Mengoptimalkan ROE (Return On Equity): Bank-bank yang

mengalami penurunan ROE perlu mengidentifikasi penyebabnya dan

mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kembali kinerja

keuangan mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan efisiensi


operasional, pengurangan biaya, atau peningkatan pendapatan melalui

diversifikasi produk atau ekspansi ke pasar yang lebih potensial.

2. Meningkatkan ROA (Return On Assets): Bank-bank yang memiliki

ROA rendah perlu fokus pada pengelolaan aset mereka. Mereka dapat

mempertimbangkan strategi seperti mengoptimalkan alokasi aset,

meningkatkan kualitas kredit, atau mengevaluasi portofolio investasi

agar dapat menghasilkan pendapatan yang lebih baik dari aset yang

dimiliki.

3. Pengelolaan Pendanaan yang Lebih Efisien: Rasio EM (Equity

Multiplier) yang terus meningkat menunjukkan peningkatan tingkat

pendanaan bank melalui ekuitas. Bank-bank perlu memastikan bahwa

pendanaan mereka efisien dan berkelanjutan. Dalam hal ini, mereka

dapat mempertimbangkan opsi seperti restrukturisasi hutang,

pengelolaan modal yang lebih baik, atau penerbitan instrumen

keuangan yang sesuai.

4. Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Aset: Rasio AU (Asset

Utilization) yang tinggi menunjukkan bahwa bank telah berhasil

menggunakan aset mereka secara efektif untuk menghasilkan

pendapatan. Namun, bank-bank dapat terus meningkatkan efisiensi

penggunaan aset dengan melakukan analisis lebih lanjut tentang alokasi

aset dan memastikan bahwa aset produktif digunakan secara optimal.


5. Mengoptimalkan Profit Margin: Bank-bank perlu menganalisis

komponen pendapatan dan biaya mereka untuk meningkatkan profit

margin. Hal ini dapat melibatkan pengurangan biaya operasional yang

tidak efisien, diversifikasi sumber pendapatan, atau peningkatan

keunggulan kompetitif dalam produk atau layanan tertentu.

6. Menghadapi Risiko dengan Bijak: Bank-bank harus tetap waspada

terhadap risiko yang terkait dengan industri perbankan, seperti risiko

kredit, likuiditas, dan pasar. Mereka perlu melibatkan manajemen risiko

yang efektif dan terus memantau kondisi pasar dan perubahan regulasi

untuk mengambil tindakan yang sesuai.

Saran-saran di atas diharapkan dapat membantu bank-bank dalam

memperbaiki kinerja keuangan mereka, mengelola risiko dengan bijaksana,

dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Penting untuk selalu

melakukan evaluasi dan penyesuaian berkelanjutan terhadap strategi

keuangan agar tetap kompetitif di tengah perubahan yang terjadi di pasar.

Anda mungkin juga menyukai