Anda di halaman 1dari 14

Nama: Farraz Azzahra Alfirah

NPM: 193402516339
Tugas Pertemuan 4 Akk
Nama: Farraz Azzahra Alfirah
NPM: 193402516339
Tugas Pertemuan 4 Akk

Analisis Kinerja Keuangan dengan Metode CA


A. Faktor Permodalan / Capital Adequacy Ratio (CAR)

Standar yang ditetapkan Bank Indonesia tentang kewajiban penyediaan modal minimum atau Capital Adequacy Ratio (CAR
yaitu sebesar 8% yang digunakan untuk mengukur seberapa kuat permodalan bank menutupi resiko yang ada pada bank. R
Capital Adequacy Ratio (CAR) dapat dirumuskan sebagai berikut:
CAR = Modal Bank X 100%
ATMR

Perhitungan Capital Adequancy Ratio (CAR) Pt. Bank Rakyat Indonesia

Tahun Total Modal Total ATMR dalam jutaan rupiah Rasio CAR

2018 173,618,421 818,608,240 21.20%

Besarnya Nilai Kredit CAR PT. Bank Rakyat Indonesia


Tahun Rasio CAR Nilai Kredit Persen Maksimum
2018 21.20% 21.201 100

b. Faktor Kualitas Asset

Penilaian kualitas asset juga diukur dengan menggunakan bobot 30% dan didasarkan kepada kualitas aktiva yang dimiliki b
KAP = Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan X 100%
Total Aktiva Produktif

Tabel Kualitas Aktiva Produktif (KAP) PT. Bank Rakyat Indonesia

Aktiva Produktif yang


Tahun Total aktiva produktif KAP (%)
diklasifikasikan

2018 34,569,880 1,234,200,039 2.80%

Hasil Penilaian Rasio KAP PT. Bank Indonesia


Tahun Rasio KAP (%) Nilai Kredit (%) Maksimum
2018 2.80% 84.6 100
PT. Bank Rakyat Indonesia merupakan bank dalam kategori sehat dengan batasan nilai kredit antara
81 sampai 100.

C. Faktor Manajemen

Rasio NPM sebuah bank dapat dikatakan sehat apabila melebihi ketetapan BI pada PBI nomor
3/21/2001 yaitu 4,9%. Aspek manajemen yang diproksikan dengan net profit margin yang
dirumuskan sebagai berikut:
Rasio NPM sebuah bank dapat dikatakan sehat apabila melebihi ketetapan BI pada PBI nomor
3/21/2001 yaitu 4,9%. Aspek manajemen yang diproksikan dengan net profit margin yang
dirumuskan sebagai berikut:
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = Laba Bersih X 100%
Laba Operasional

Perhitungan Net Profit Margin (NPM) PT. Bank Rakyat Indonesia

Laba bersih (dalam jutaan


Tahun Laba Operasional (dalam jutaan Rp.) Rasio NPM
Rp.)

2018 31,701,975 40,794,608 77.7%

Rasio ini untuk mengukur tingkat pengembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya,
besarnya tingkat pengembalian keuangan (return) akan diikuti dengan tingginya harga saham. Rasio
NPM yang dimiliki PT. Bank Rakyat Indonesia sudah dapat dikatakan sehat karena telah melebihi
Standar ketetapan BI yaitu 49% artinya Pt. Bank Rakyat Indonesia mempunyai kinerja keuangan yang
saat baik dalam mencapai keuntungan yang sangat baik.

Hasil Perhitungan Nilai Kredit NPM PT. Bank Rakyat Indonesia


Tahun Rasio NPM (%) Nilai Kredit (%) Nilai Kredt = NPM
2018 77.7% 77.7%

Rasio ini menunjukan bagaimana manajemen mengelola sumber sumber maupun


alokasi dana secara efisien sehingga nilai rasio langsung menjadi nilai kredit rasio
NPM.

d. Earning
1) Roa

Return on Assets (ROA). Kredit poin yang diberikan untuk ROA adalah sebagai berikut untuk ROA
sebesar 0% nilai kredit adalah 0. Untuk setiap kenaikan sebesar 0,005% nilai kredit ditambah satu
dengan maksimum 100 bobot nilai ROA adalah 5%.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 (ROA) = Laba Sebelum Pajak X 100%
Total Aktiva

Perhitungan Return On Asset (Roa) PT. Bank Rakyat Indonesia

Laba Bersih Sebelum Pajak


Tahun (Rp) Total Aktiva (Rp) Rasio ROA (%)

2018 40,798,064 1,234,200,039 3.3%


PT. Bank Rakyat Indonesia mampu menghasilkan rasio ROA yang sangat baik atau melebihi standar
yang ditetapkan oleh BI yaitu > 1,5 %. Rasio ini berpengaruh positif terhadap harga saham jadi
semakin tinggi rasio semakin tinggi juga harga saham
Nilai kredit = Rasio +1
0,015%

Besarnya Nilai Kredit Rasio ROA Pt. Bank Rakyat Indonesia


Tahun Rasio ROA (%) Nilai Kredit (%) Maksimum
2018 3.3% 22.001 1 100,000

hasil perhitungan rasio ROA dan nilai kredit yang dimiliki dalam tahun 2018 fluktuasi disebabkan
karena nilai rasio ROA yang mengalami fluktuasi juga
2) BOPO

Kredit point yang diberikan untuk rasio BOPO adalah sebagai berikut untuk rasio BOPO sebesar 100%
atau lebih nilai kredit adalah 0. Untuk penurunan sebesar 0,08% nilai kredit ditambah dengan 1
dengan maksimum 100 bobot nilai rasio BOPO adalah 5% dapat dirumuskan sebagai berikut
BOPO = Beban Operasional X 100%
Pendapatan Operasional

Perhitungan Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) PT. Bank Rakyat Indonesia
Tahun Beban Operasional (Rp) Pendapatan Operasional (Rp) Rasio BOPO

2018 67,545,821 139,436,208 48.40%


Hasil perhitungan rasio BOPO terendah terdapat pada tahun 2018 dengan rasio 48,4% dan
mengalami peningkatan yang signifikan ditahun 2019 hingga mencapai 72% hal ini berarti efisiensi
biaya operasional ditahun 2018 dalam keadaan baik.
Nilai Kredit = 100%−Rasio +1
0.08%

Besarnya Nilai Kredit Untuk Rasio BOPO PT. Bank Rakyat Indonesia
Tahun Rasio BOPO (%) Nilai Kredit (%) Maksimum
2018 48.40% 64.501 100

E. Faktor Liquiditas
LDR = Kredit yang diberikan X 100%
Dana Pihak Ketiga
Perhitungan Loan To Deposit Ratio (LDR) PT. Bank Rakyat Indonesia
Indonesia

Beban Jumlah Kredit


Tahun Yang Dana Pihak Ketiga (Rp) Rasio LDR (%)
DiberikanOperasional (Rp)

2018 804,673,435 872,700,000 92.20%


Pada rasio ini jika semakin tinggi rasio yang didapat maka semakin rendahnya kemampuan liquiditas
bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin
besar
Nilai Kredit = (115 − Rasio)% X1
1%

Besarnya Nilai Kredit Untuk Rasio LDR PT. Bank Rakyat Indonesia
Tahun Rasio LDR (%) Nilai Kredit (%) Maksimum
2018 92.20% 228 100

Bank Rakyat Indonesia masih dapat mempertahankan nilai Kredit rasio LDR nya pada nilai maksimal,
yaitu 100 untuk tetap dikategorikan sebagai bank sehat yang berarti bahwa PT. Bank Rakyat
Indonesia mampu memberikan jaminan atas setiap simpanan yang diberikan nasabahnya dan
memiliki kemampuan dalam membayar semua utang utangnya serta dapat memenuhi semua
permohonan kredit yang layak untuk disetujui.
KESIMPULAN

Setelah dilakukan perhitungan rasio kinerja keuangan pada PT. Bank Rakyat Indonesia maka
selanjutnya akan dirangkumkan seluruh rasio CAMEL yang telah dihitung. Hal ini dimaksudkan untuk
dapat melihat dan menilai apakah kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia dapat dikategorikan
sehat. Menurut ketentuan Bank Indonesia (BI) bahwa kategori sehat dapat dikelompokan dalam 4
kelompok nilai Kredit CAMEL yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini
Tingkat Kesehatan Bank Menurut Camel
Column1 Column2 Column3
Nilai Kredit CAMEL Predikat
81% - 100% Sehat
66% - <81% Cukup Sehat
55% - <66% Kurang Sehat
0% - < 55% Tidak Sehat

Hasil Evaluasi Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Camel PT. Bank Rakyat Indonesia
Column1 Column2 Column3 Column4
Tahun RASIO CAMEL Nilai Rasio (%)
2018 Permodalan (Capital) CAR 21.10%
Asset KAP 2.80%
Manajemen
(Management) NPM 77.70%
Rentabilitas (Earning) ROA BOPO 3.3% dan 48,4%
Likuiditas (Liquidity) LDR 92.20%
1. Pada tahun 2018 terjadi penurunan rasio CAR sebesar 21,1%, rasio ini masih berada pada rentang angka >12% yang men
sangat sehat.

2. Lalu di tahun 2018 terjadi penurunan sebesar 2,8% dimana rasio ini masih berada pada rentang angka < 2% yang menun
sangat sehat, sehingga dapat dinyatakan pada tahun 2018 bank BRI memiliki kinerja yang sangat baik. Penurunan yang ter
menggambarkan hal yang baik karena menunjukkan semakin berkurangnya aktiva produktif yang bermasalah (APYD) pada

Dari aspek manajemen, menunjukan Bank BRI mempunyai kinerja keuangan yang sangat baik dalam melakukan manajem
target. Pada tahun 2018 terjadi penurunan nilai NPM sebesar 77,7%, dimana rasio ini masih berada pada rentang
angka 66% - 81% yang menunjukkan predikat cukup sehat, sehingga dapat dikatakan bahwa pada tahun 2018 dari segi asp
Bank BRI memiliki kinerja yang cukup baik. Namun penurunan yang terjadi mengambarkan suatu yang kurang baik karena
mengindikasikan penurunan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih dari total pendapatan operasional bersihn
operasional)

Dari aspek rentabilitas yang dihitungan dengan rasio ROA dan BOPO pada tahun 2018 terjadi penurunan pada nilai ROA s
juga penurunan pada rasio BOPO sebesar 70,02%, dimana rasio ROA masih berada pada rentang angka >1,5% dan
rasio BOPO juga masih berada pada rentang angka < 94%, yang mana keduanya menunjukkan predikat sangat sehat, sehin
dikatakan bahwa pada tahun 2018 dari segi aspek rentabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memiliki kinerja ya

Dari aspek Liquiditas yang diukur mengggunakan Rasio LDR pada tahun Pada tahun 2018 terjadi peningkatan nilai LDR seb
rasio ini masih berada pada rentang angka 85% - 100% yang menunjukkan predikat sangat sehat, sehingga dapat dikatakan
2018 dari segi aspek likuiditas Bank BRI memiliki kinerja yang cukup baik. Namun peningkatan yang terjadi menggambarka
kurang baik karena dapat mengindikasikan penurunan kemampuan bank dalam membayar kembali dana yang dilakukan d
dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Predikat Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Tahun Nilai CAMEL (%) Predikat
2018 89.805 Sehat
an dengan Metode CAMEL

tau Capital Adequacy Ratio (CAR)


upi resiko yang ada pada bank. Rasio

da kualitas aktiva yang dimiliki bank.


Bank Rakyat Indonesia
Column5 Column6 Column7
Nilai Kredit Bobot (%) Nilai Bobot
100 25 25
84.6 30 25.38

77.7 25 19.425
100 5 5
100 10 10
a rentang angka >12% yang menunjukkan predikat

rentang angka < 2% yang menunjukkan predikat


sangat baik. Penurunan yang terjadi
tif yang bermasalah (APYD) pada bank.

baik dalam melakukan manajemen untuk mencapai


ih berada pada rentang
wa pada tahun 2018 dari segi aspek manajemen
n suatu yang kurang baik karena dapat
pendapatan operasional bersihnya (laba

jadi penurunan pada nilai ROA sebesar 3,22% dan


ntang angka >1,5% dan
kan predikat sangat sehat, sehingga dapat
Persero) Tbk. memiliki kinerja yang sangat baik.

erjadi peningkatan nilai LDR sebesar 92,2%, dimana


sehat, sehingga dapat dikatakan bahwa pada tahun
tan yang terjadi menggambarkan sesuatu yang
r kembali dana yang dilakukan deposan (DPK)

Anda mungkin juga menyukai