Anda di halaman 1dari 32

Sistem Limfa dan Imun

YOHANNES W. SALEKY, S.GZ., M.SC.

1
Outlines
1. Konsep Imunitas
2. Overview Sistem Limfatik
3. Pembuluh Limfa dan Sirkulasi Limfa
4. Organ dan Jaringan Limfatik
5. Sistem Imun Bawaan
6. Sistem Imun Adaptif

2
1. Konsep Imunitas
Tujuan:
1. Mendefinisikan Imunitas
2. Membandingkan 2 tipe dasar Imunitas

3
Konsep Imunitas (lanj.)
• Sistem limfatik mengontrol homeostasis melalui aliran cairan interstisial untuk menyediakan
mekanisme pertahanan melawan penyakit.
• Tubuh kita rentan terkena infeksisistem pertahanan cegah infeksi masuk ke dalam tubuh atau
lawan infeksi jika sudah masuk ke dalam tubuh.
• Sistem limfatik berfungsi untuk melawan infeksi yang masuk tersebut.

4
Konsep Imunitas (lanj.)
• Imunitas atau ketahanan merupakan kemampuan untuk menghindari (ward off) kerusakan atau
penyakit
• Ada 2 tipe pertahanan (immunity): Imunitas bawaan dan Imunitas adaptif
• Imunitas bawaan (Innate immunity) bersifat non-spesifik yg didapatkan sejak lahir.
• Pertahanan pertama (first liner) innate immunity: kulit dan cairan/mucus membran
• Pertahanan kedua innate immunity: substansi antimikroba, sel NK, fagositosis, inflamasi dan
demam.
• Innate immunity merupakan early warning system untuk mencegah infeksi terjadi lebih lanjut.

5
Konsep Imunitas (lanj.)
• Imunitas adaptif (adaptive immunity)
bersifat spesifik, akan mengenali mikroba
ketika berhasil menembus innate immunity.
• Adaptive immunity includes: limfosit T (sel
T) dan limfosit B (sel B)
• Sistem yang mengontrol adaptive immunity
adalah sistem limfatik.

6
2. Overview Sistem Limfatik
Tujuan:
1. Menyebutkan komponen sistem limfatik
2. Mendeskripsikan fungsi sistem limfatik

7
Komponen Sistem Limfatik
• Komponden sistem limfa: Cairan limfa, Pembuluh limfa sebagai transport cairan limfa, Jaringan
limfa dan Red bone marrow.
• Lymph (LIMF=cairan bening)

8
Komponen Sistem Limfatik
3 fungsi utama sistem limfatik
• Mengaliri cairan interstisial kembali ke pembuluh darah
• Transport lemak yang diserap oleh usus halus
• Membawa respon imun (pasukan imunitas)

9
3. Pembuluh Limfa dan Sirkulasi Limfa
Tujuan:
1. Mendeskripsikan organisasi pembuluh limfa
2. Menjelaskan pembentukan dan aliran limfa

10
Pembuluh Limfa dan Sirkulasi Limfa (lanj.)
Mendeskripsikan organisasi pembuluh limfa
• Pembuluh limfa berawal dari limfatik kapiler (lymphatic capillaries).
• Limfatik kapiler bertemu pada pembuluh limfa (larger lymphatic vessels)
• Pembuluh limfa mirip dengan pembuluh darah, namun dindingnya lebih tipis dan memiliki
katup di sepanjang saluran pembuluh limfa.
• Pembuluh limfa terhubung ke nodus limfa (lymph nodes) atau kelenjar getah bening yang
mengandung banyak Sel T dan Sel B.
• Pada beberapa bagian tubuh, dodus limfa terhubung ke batang2 limfa (lymph trunks).
• Ada 4 batang2 limfa: lumbar, intestinal, bronkomediastinal, sub-clavian.

11
12
Pembuluh Limfa dan Sirkulasi Limfa

13
14
Pembuluh Limfa dan Sirkulasi Limfa (lanj.)
Menjelaskan pembentukan dan aliran limfa
• Cairan interstisial masuk ke dalam kapiler limfa dan
menjadi cairan limfa
• Sekitar 3L/hari, interstisiallimfa
• Cairan yang telah masuk ke dalam kapiler limfa tidak
dapat kembali lagi.
• Alur cairan: kapiler darah (blood) → ruang interstisial
(cairan interstisial) → kapiler limfa (limfa) → pembuluh
limfa (limfa) → batang2 limfa (limfa) → pertemuan
internal jugular dan subclavian veins (blood)

15
16
4. Organ dan Jaringan Limfatik
Tujuan:
1. Membedakan antara organ limfatik primer dan organ limfatik sekunder

17
Organ dan Jaringan Limfatik (lanj.)
• Organ limfatik primer adalah red bone marrow dan thymus (kelenjar timus).
• Pluripotens stem cells di red bone marrow mematangkan/mendewasakan immunocompetent
B cells dan pre-T cells.
• Pre-T cells menuju kelenjar timus untuk menjadi immunocompetent T cells.
• Organ limfatik sekunder adalah nodus limfa, limfa (spleen), lymphatic nodules.

18
Organ dan Jaringan Limfatik (lanj.)
Kelenjar Timus (Thymus)
• Kelenjar timus terdiri dari 2 lobus dan
terletak di antara sternum dan aorta
• Tiap lobus memiliki korteks yg terkandung
banyak pra sel T, sel dendritik, sel epithelial
dan makrofag.
• Sel dendritik membantu proses pematangan
Pre-T Cells menjadi T cells (sel T dewasa).
• Makrofag memakan sel T yang tidak jadi
dewasa.
• Sel T dewasa pindah ke bagian medula

19
Organ dan Jaringan Limfatik (lanj.)

20
Organ dan Jaringan
Limfatik (lanj.)
Nodus Limfa
• Nodus limfa ditutupi oleh kapsul (encapsulated) dan
berbentuk seperti telur.
• Terletak di sepanjang pembuluh limfa, sekitar 600 nodus
limfa.
• Bagian parenkima (parenchyma) yg merupakan bagian
fungsionalnya terbagi menjadi superficial cortex dan deep
medulla
• Nodus limfa berfungsi sebagai penyaring (filter)

21
Limfa (spleen)
Organ Limfa
• Berbentuk oval dan terletak di hipokondria kiri di antara lambung dan diafragma

22
Limfa (spleen)
Organ Limfa
• Bagian white pulp mengandung banyak limfosit dan makrofag
di sekeliling central artery
• Bagian red pulp mengandung RBC, makrofarg, limfosit, plasma
sel dan granulocaytes
• Darah masuk white pulp lalu sel B dan sel T melaksanakan
fungsinya dan juga makrofag.
• Di red pulp terjadi proses removal sel darah merah dan
platelets, penyimpanan platelets dan produksi sel darah.

23
Limfatik nodules
Limfatik nodules
• Merupakan kumpulan jaringan limfatik berbentuk seperti telur
yang tidak dilindungi oleh kapsul.
• Yg tersebar di jaringan ikat di saluran pencernaan, saluran kemih,
saluran reproduksi dan saluran pernafasan disebut
mucosaassociated lymphatic tissue (MALT).
• Walaupun berukuran kecil dan tersebar, ada limfatik nodules yang
terkumpul dalam ukuran besar seperti yg dikenal dengan sebutan
tonsil di antara rongga mulut dan orofaring.

24
Sistem Imun Bawaan
Tujuan:
1. Mendeskripsikan komponen sistem imun bawaan

25
Sistem Imun Bawaan (Innate Immunity)
Mendeskripsikan komponen sistem imun bawaan
• Yang termasuk Innate immunity adalah: physical factors, chemical factors, antimicrobial
proteins, natural killer cells, phagocytes, inflammation, and fever.
• Kulit dan membran mukus merupakan pertahanan pertama melawan patogen.
• Substansi anti mikroba: interferon, complement system, iron-binding protein, protein anti
mikroba.
• Sel NK dan makrofag menyerang dan membunuh sel patogen.

26
Sistem Imun Bawaan (Innate Immunity)
Mendeskripsikan komponen sistem imun bawaan
• Peradangan mendorong pemusnahan mikroba, toksin dan benda asing lainnya di lokasi
inflamasi dan mempersiapkan proses pemulihan
• Demam meningkatkan efek antivirus/antiviral dari interferon, menghambat pertumbuhan
beberapa mikroba dan mempercepat reaksi tubuh untuk pemulihan.

27
28
Sistem Imun Adaptif
Tujuan:
1. Mendeskripsikan komponen sistem imun adaptif

29
Sistem Imun Adaptif
Mendeskripsikan komponen sistem imun adaptif
• Imun adaptif ialah sel limfosit yaitu sel B dan sel T.
• Sel B dan Sel T diproduksi oleh red bone marrow, tapi sel B matang di bone marrow dan sel T
matang di kelenjar timus.
• Sebelum sel B meninggalkan red bone marrow atau sel T meninggalkan kelenjar timus, mereka
sudah dibekali dengan reseptor antigen yg mampu mengenali antigen spesifik.
• Mayoritas Sel T matang yg meninggalkan timus ialah sel T helper (CD4) dan sel T sitotoksik
(CD8)

30
Sistem Imun Adaptif
Mendeskripsikan komponen sistem imun adaptif
• Ada 2 tipe imun adaptif: cell-mediated immunity and antibody-mediated immunity
• Pada cell-mediated immunity, sel T sitotoksik langsung menyerang antigen. Namun pada
antibody-mediated immunity sel B bertransformasi menjadi antibodi plasma sel.

31
TUGAS
Carilah contoh penyakit yang direspon dengan cell-mediated immune response dan antibody-
mediated immune response. Masing-masing 1 jenis penyakit.

32

Anda mungkin juga menyukai