Anda di halaman 1dari 51

MODUL BAHASA INDONESIA

Materi Teks Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks


Cerita Rakyat, Teks Negosiasi, Teks Prosedur, Esensi Debat,
Teks Biografi, Apresiasi Puisi, Teks Proposal, Menyusun
Karya Tulis, Resensi Novel, Gerakan Literasi Sekolah

Oleh
Agus Tiyan Imam Hidayat
XI IPS 1

Sekolah Menengah Atas Negri 1 Babelan


Jl. Taman Kebalen Indah, Babelan, Bekasi
Tahun 2022
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Teks Laporan Observasi

Materi :
A. Pengertian Teks Laporan Observasi
B. Ciri – ciri Teks Laporan Observasi
C. Tujuan Teks Laporan Observasi
D. Fungsi Teks Laporan Observasi
E. Struktur Teks Laporan Observasi
F. Contoh Teks Laporan Observasi

A. Pengertian Laporan Teks Observasi

Laporan observasi adalah teks yang berisi tentang pembahasan atau penjabaran sesuatu
yang merupakan hasil dari observasi atau pengamatan.

B. Ciri – ciri Laporan Observasi

 Bersifat objektif
 Ditulis secara lengkap dan sempurna
 Informasi teks merupakan hasil penelitian yang sudah terbukti kebenarannya
 Objek yang dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal

C. Tujuan Teks Laporan Observasi

 Informasi tentang klasifikasi


Teks laporan hasil observasi memiliki informasi penting sesuai kriteria tertentu, dari hasil
pengamatan. Observasi dilakukan secara sistematis dan objektif sehingga bisa
memecahkan suatu persoalan atau hipotesis
 Berdasarkan fakta
Tujuan dari observasi memberikan informasi mengenai suatu hal, sesuai dengan kriteria
dan fakta. Sistematis dan objektif bisa digunakan untuk memecahkan suatu
permasalahan.
 Mengambil kesimpulan
Hasil akhir ini menjadi penutup untuk sebuah laporan yang bermanfaat dalam
pembelajaran dan pengetahuan, observasi dipakai secara langsung supaya objek
penelitian bisa jelas dan sesuai.

D. Fungsi Teks Laporan Observasi

Secara umum, laporan hasil observasi berfungsi sebagai alat pendokumentasian suatu
objek atau suatu kegiatan. Berikut ini fungsi teks laporan hasil observasi lainnya:

 Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.


 Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan atau pemecahan masalah dalam
pengamatan.
 Sebagai sumber informasi tepercaya.
 Sarana untuk pendokumentasian.
E. Struktur Teks Laporan Observasi

Terdapat tiga struktur dalam teks laporan observasi, yakni :

 Pernyataan umum atau klasifikasi


Pernyataan umum adalah bagian pembuka atau pengantar tentang hal yang akan
dilaporkan. Misalnya, pada tahap pembukaan disampaikan bahwa benda-benda di dunia
dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.
 Deskripsi bagian
Dalam deskripsi bagian berisi perincia dan pembahasan secara lebih detail. Misalnya,
binatang mencakup ciri fisik, habitat, makanan, perilaku.
 Deskripsi manfaat
Deskripsi manfaat berisi fungsi atau manfaat setiap objek yang diamati dalam kehidupan.

F. Contoh Teks Laporan Observasi


Contoh teks laporan observasi mengenai buah jeruk :

 Pernyataan umum
Jeruk merupakan buah yang termasuk ke dalam spesies citrus. Buah jeruk sendiri berasal
dari daerah Cina Selatan, India, dan Myanmar. Saat ini, tumbuhan jeruk merupakan
tumbuhan yang paling banyak dibudidayakan.
 Deskripsi bagian
Jeruk sendiri memiliki banyak jenis dan setiap jenis memiliki karakteristik tersendiri. Ada
buah jeruk yang memiliki segmen yang bisa dipisahkan, namun ada juga yang tidak bisa
dipisahkan. Walaupun awalnya berasal dari negara-negara Asia, pada perkembangannya
sekarang, jeruk sudah dibudidayakan di seluruh penjuru dunia karena permintaannya
yang sangat tinggi.
 Deskripsi manfaat
Sebagian besar jenis dari spesies jeruk memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi.
Vitamin ini sangat baik untuk mendukung kesehatan gusi serta mempertahankan daya
tahan tubuh yang lebih kuat.
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Teks Eksposisi

Materi :
A. Pengertian Teks Ekposisi
B. Tujuan Teks Ekposisi
C. Ciri – ciri Teks Ekposisi
D. Struktur Teks Ekposisi
E. Jenis – jenis Teks Ekposisi
F. Fungsi Teks Ekposisi
G. Contoh Teks Ekposisi

A. Pengertian Teks Ekposisi

Teks eksposisi yaitu sebuah paragraf atau karangan yang di dalamnya menngandung
sejumlah informasi yang berisi isi dari paragraf tersebut ditulis dengan tujuan untuk menjabarkan
atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.

B. Tujuan Teks Ekposisi


Tujuan dari teks eksposisi adalah untuk memparkan atau menjelaskan sebuah informasi
kepada pembaca sejelas – jelasnya, sehingga pembaca mendapatkan informasi dan pengetahuan
secara rinci terhadap sebuah kejadian.

C. Ciri – ciri Teks Ekposisi

Berikut ciri – ciri teks eksposisi :

 Memakai bahasa baku. Penyampaian teks lugas.


 Berisi informasi tentang pengetahuan.
 Tulisan tidak memihak atau tidak memaksakan kemauan penulis ke dalam kalimat.
 Bersifat objektif dan netral. Berisi data yang akurat sebagai fakta pendukung.
 Fakta dalam kalimat dipakai sebagai kontribusi atau alat konkritasi.
 Teks berisi informasi yang mengajak.

D. Struktur Teks Ekposisi

Teks eksposisi disusun berdasarkan pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan


penegasan ulang.

 Pembukaan
Pembukaan adalah kalimat yang berisi mengenai pandangan awal suatu topik. Pandangan
ini sifatnya opsional bisa di tulisan maksudnya atau tidak.
 Tesis atau pendapat
Bagian tesis membahas tentang suatu topik yang dipermasalahkan. Pernyataan pendapat
adalah kalimat yang berisi gagasan, ide, opini, anggapan, argumentasi yang dijelaskan
oleh penulis terhadap suatu peristiwa.
 Argumen
Argumen berisi pendukung tesis berupa bukti yang dicantumkan oleh penulis.
Argumentasi bertujuan untuk memperkuat tulisan sehingga membutuhkan data hasil
temuan, fakta-fakta, dan pernyataan para ahli.

E. Jenis – jenis Teks Ekposisi

Secara umum teks eksposisi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya :

 Teks eksposisi ilustrasi


Menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide, mengilustrasikan
sesuatu yang memiliki kesamaan sifat dan menggunakan frasa penghubung.
 Teks eksposisi berita
Memberikan informasi dari suatu kejadian, teks ini sering dijumpai dalam berita atau
surat kabar.
 Teks eksposisi perbandingan
Menerangkan ide atau gagasan pada kalimat utama dengan metode perbandingan.
 Teks eksposisi proses
Berisi tentang panduan atau tata cara membuat sesuatu.
 Teks eksposisi definisi
Berisi tentang pengertian dari suatu objek.
 Teks eksposisi pertentangan
Berisi pertentangan antara objek satu dengan yang lainnya, bisa mengunakan frasa
penghubung seperti “Akan tetapi, meskipun begitu, dan sebaliknya”.
 Teks eksposisi analisis
Proses pemisahan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa sub –
bagian, kemudian melakukan pengembangan secara berurut.

F. Fungsi Teks Ekposisi

Fungsi teks eksposisi pada dasarnya sudah tersirat dalam bentuk dan ciri – cirinya.

 Menyampaikan
 Mengungkapkan
 Menerangkan
 Menguraikan

G. Contoh Teks Ekposisi

 Pembukaan (judul)
Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
 Tesis
Kebersihan sekolah adalah salah satu dari beberapa faktor penting untuk menciptakan
kenyamanan di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Setiap sekolah selalu mengajarkan
siswa-siswi agar menjaga kebersihan. Tak jarang banyak dilakukan lomba kebersihan
sekolah untuk menarik minat siswa-siswi agar peduli terhadap kebersihan. Beberapa cara
bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan, seperti membuang sampah pada
tempatnya, menghapus papan tulis, dan menyapu ruang kelas.
 Argumentasi
Di kelas biasanya dilakukan pembagian piket per hari untuk menjaga kebersihan. Untuk
itu, petugas piket biasanya akan bertugas menyapu, menghapus papan tulis, dan
mempersiapkan alat tulis guru. Di hari Jumat, semua anggota kelas melakukan kerja bakti
membersihkan sekolah setelah pelajaran pertama selesai. Salah satu manfaatnya yaitu
membuat hubungan sesama murid, sesama guru, dan antara murid dan guru semakin
akrab.
 Penegasan ulang
Kebersihan lingkungan sekolah menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
sekolah dan menjadi faktor penting demi meraih proses belajar mengajar yang nyaman.
Kebersihan lingkungan sekolah juga menjamin kebersihan seseorang dan kesehatannya.
Karena itu, kebersihan adalah usaha manusia sehingga lingkungan tetap sehat terawat
secara terus menerus.
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Teks Anekdot

Materi :
A. Pengertian Teks Anekdot
B. Tujuan Teks Anekdot
C. Kebahasaan Teks Anekdot
D. Fungsi Teks Anekdot
E. Struktur Teks Anekdot
F. Ciri – ciri Teks Anekdot
G. Contoh Teks Anekdot

A. Pengertian Teks Anekdot

Teks anekdot adalah cerita singkat yang didalamnya mengandung unsur lucu dan
mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan
publik, politik, lingkungan dan sosial.

B. Tujuan Teks Anekdot


Tujuan dari teks anekdot sendiri merupakan sebuah latarbelakang bagi pengarang atau
penulis untuk menulis sebuah teks anekdot, berikut adalaj tujuan dari penulisan teks anekdot :

 Untuk membagikan tawa bagi para pembacanya


 Sebagai sarana penghibur
 Sebagai sarana mengkritik

C. Kebahasaan Teks Anekdot

Kaidah kebahasaan dalam teks anekdot meliputi :

 Kalimat langsung
Kalimat-kalimat langsung merupakan petikan dari dialog para tokohnya, sedangkan
kalimat tidak langsung merupakan bentuk penceritaan kembali dialog seorang tokoh.
 Penggunaan nama tokoh utama
Penggunaan ini dapat disebutkan secara langsung nama tokoh faktualnya, tokoh yang
disamarkan, atau tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
 Keterangan waktu
Keterangan waktu misalnya: kemarin, sore ini, suatu hari, ketika.
 Kata kiasan
Kata kiasan atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya. Kata ini
dapat berupa ungkapan atau peribahasa.
 Kalimat sindiran
Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata
atau antonim.
 Konjungsi penjelas
Konjungsi penjelas atau penerang, seperti: bahwa. Hal ini karena berkaitan dengan
pengubahan dialog dari kalimat langsung ke kalimat tidak langsung.
 Kata kerja material
Kata kerja material adalah kata yang menunjukkan suatu aktivitas yang dapat dilihat oleh
panca indra. Hal ini terkait dengan tindakan tokoh dan alur yang membentuk rangkaian
peristiwa atau kegiatan.
 Kata kerja mental
Kata kerja mental adalah kata yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan
seorang tokoh.
 Konjungsi sebab akibat
Konjungsi sebab akibat merupakan kata penghubung yang menyatakan sebab akibat,
seperti: demikian, oleh karena itu, maka, sehingga.
 Kalimat imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang bersifat atau memberi perintah atau dapat juga
berupa peringatan, larangan.
 Kalimat seru
Kalimat seru biasanya ditandai dengan tanda seru, yang bersifat untuk menegaskan atau
sebagai ungkapan rasa seseorang.
 Kalimat temporal
Konjungsi ini bermakna kronologis (temporal), seperti: akhirnya, selanjutnya, kemudian,
lalu.
 Kalimat retoris
Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Kalimat
retoris di sini dapat juga sebagai kalimat yang mengandung sindiran.

D. Fungsi Teks Anekdot

Fungsi teks anekdot dibedakan menjadi dua, yakni fungsi primer dan sekunder.

 Fungsi primer
Berfungsi sebagai sarana untuk menyalurkan ekspresi atas perasaan tidak puas,
kemarahan, atau kejengkelan terhadap suatu masalah yang telah diketahui masyarakat
luas.
 Fungsi sekunder
Teks anekdot berfungsi sebagai penghibur. Sebab cerita yang disajikannya berupa
sindiran berbentuk humor. Adapun fungsi teks anekdot lainnya adalah sebagai alat
penyampai kebenaran dengan cara yang lucu sekaligus menarik dan sebagai sarana
mengkritik yang efisien.

E. Struktur Teks Anekdot

Struktur teks anekdot terbagi menjadi lima bagian, yakni :

 Abstrak
Bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya
bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
 Orientasi
Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa
terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detail di bagian ini.
 Krisis
Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si
penulis atau orang yang diceritakan.
 Reaksi
Bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang
timbul di bagian krisis tadi.
 Koda
Bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang
kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.

F. Ciri – ciri Teks Anekdot

Terdapat enam ciri dari teks anekdot, yakni :

 Bersifat humor dan menghibur.


 Bersifat menggelitik.
 Bersifat menyindir.
 Memiliki tujuan tertentu.
 Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
 Menceritakan karakter hewan dan manusia secara realistis.

G. Contoh Teks Anekdot

Pada suatu hari di salah satu warung tenda kawasan Mampang. Gempi, anak salah satu
artis terkenal memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Gempi: "Berapa semuanya?"

Pelayan: "Semuanya jadi Rp 132 ribu Kak,"

Gempi yang memang nggak punya uang Rp 50 ribuan langsung saja menyodorkan dua lembar
RP 100 ribu.

Pelayan:"Ini kak, kembaliannya"

Gempi: "Sudah... simpan saja buat keluarga kamu".

Pelayan merasa senang, karena menerima Rp 68 ribu dan langsung berterima kasih kepada
Gempi. Setelah beberapa jam kemudian, Rafathar, yang juga anak artis terkenal, memanggil
pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Rafathar: "Berapa semuanya?"

Pelayan: "Semuanya Rp 127 ribu Kak" Rafathar lalu menyodorkan tiga lembar Rp 50 ribu.
Pelayan: "Ini kak, kembaliannya."

Rafathar: "Sudah... simpan saja tip untuk kamu"

Pelayan pun dengan cepat langsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya, dan berterima
kasih banyak ke Rafathar. Setelah beberapa jam Soimah pun memanggil pelayan, untuk meminta
nota pembayaran.

Soimah: "Berapa?"

Pelayan: "Semuanya Rp 145 ribu." Soimah menyodorkan Rp 150 ribu dan menunggu beberapa
menit, kemudian.

Soimah: "Lho, mana uang kembalian saya?"

Pelayan: "Ah, Mba, masa uang Rp 50 ribu aja dikembalikan. Tadi Gempi dan Rafathar
kembaliannya Rp 68 ribu dan Rp 23 ribu saja diberikan ke saya, masa kakak yang artis terkenal,
Rp 50 ribu saja minta dikembalikan?"

Soimah: "Tunggu dulu kamu tahu siapa Rafathar dan Gempi?"

Pelayan dengan cekatan menjawab: "Yah tahu, Mba! Gempi dan Rafathar anak artis terkenal"
Soimah: "Pintar kamu, tahu mereka anak artis. Nah sedangkan saya, kan anak penjual tukang
Ikan!! Sekarang, mana kembalian saya?"

Pelayan: "%&!%$%".

Kemudian, orang-orang yang ada di warung itu tertawa mendengar percakapan tadi. Sambil
kebingungan dan menatap sinis, pelayan pun memberi kembalian Soimah. Tapi, Soimah pun
akhirnya memberi uang Rp 100 ribu tambahan untuk diberikan kepada si pelayan.

Soimah: "Tapi emang lho saya anak orang penjual ikan. Yowes nih tak kasih Rp 100 ribu
untukmu". Akhirnya, dengan perlakukan Soimah tersebut, pelayan pun merasa tak enak hati tapi
ikut senang karena dia juga diberi tambahan tip oleh Soimah.

Dari contoh contoh teks anekdot beserta strukturnya di atas, orientasi menjelaskan tentang cerita
anak artis yang ingin meminta nota pembayaran di sebuah warung makan. Terlihat, per tokoh
diceritakan secara berurutan. Kelucuan teks anekdot ada pada saat Soimah mengungkapkan
walaupun dia artis, tapi dia anak penjual ikan.

Pesan moral yang bisa diambil yaitu, jangan cepat menilai sifat. Sejatinya, bisa saja ada hal baik
yang kita dapatkan, jika kita menghargai dan bersikap baik kepada seseorang.
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Teks Cerita Rakyat

Materi :
A. Pengertian Teks Cerita Rakyat
B. Fungsi Teks Cerita Rakyat
C. Struktur Teks Cerita Rakyat
D. Unsur – unsur Teks Cerita Rakyat
E. Ciri – ciri Teks Cerita Rakyat
F. Contoh Teks Cerita Rakyat

A. Pengertian Cerita Rakyat

Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam
masyarakat pada masa lampau, yang menjadi ciri khas di setiap bangsa yang mempunyai kultur
budaya yang beraneka ragam yang mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki
masing-masing bangsa. Pada umumnya cerita rakyat ini mengisahkan mengenai suatu kejadian
di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita
rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia dan dewa.

B. Fungsi Teks Cerita Rakyat


Terdapat beberapa ciri dari teks cerita rakyat :

 Sarana pendidikan untuk menyampaikan pesan yang bermanfaat bagi kepribadian atau
perilaku pembacanya.

 Sarana hiburan untuk memberikan suasana lebih kepada pembacanya.

 Memperkuat nilai – nilai sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat.

C. Struktur Teks Cerita Rakyat

Terdapat tiga tahapan dalam struktur teks cerita rakyat :

 Taha pengenalan : merupakan tahap pengenalan tokoh-tokoh yang ada di sebuah cerita
rakyat, di bagian ini latar belakang sebuah cerita rakyat juga dikenalkan.
 Tahap peristiwa : merupakan tahap yang muncul ketika tokoh-tokoh penting saling
berseteru atau berkonflik, bagian utama dari sebuah cerita rakyat berada disini.
 Tahap penyelesaian : merupakan tahap yang muncul ketika tokoh protagonis dalam
sebuah cerita rakyat menemui jalan keluar dari masalah dan tokoh antagonis gagal dalam
mencelakai tokoh protagonis.

D. Unsur – unsur Teks Cerita Rakyat

Secara umum, unusr dalam cerita rakyata dibagi menjadi dua :

 Unsur intrinsik
Unsur intrinsik merupakan unsur yang mendukung sebuah drama. Bisa dikatakan, unsur
ini merupakan komponen penting hingga menjadi sebuah drama. Adapun yang menjadi
bagian dari unsur intrinsik dalam cerita rakyat adalah tema, latar, tokoh, alur, sudut
pandang, amanat dan gaya bahasa.
 Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah seluruh faktor luar yang memberikan pengaruh terhadap
penulisan sebuah karya sastra. Dan yang menjadi bagian dari unsur ekstrinsik ialah
budaya atau nilai yang dianaut, tingkat pendidikan, kondisi sosial masyarakat, keyakinan,
politik, ekonomi dan hukum.

E. Ciri – ciri Teks Cerita Rakyat

Ciri – ciri dari teks cerita rakyat sendiri yakni :

 Ditransmisikan dari generasi ke generasi


 Terdapat nilai-nilai yang berharga dan layak dilestarikan
 Memiliki sifat tradisional dan kental unsur kebudayaanya
 Memiliki banyak variasi dan versi cerita
 Klise dalam bentuk atau cara pengungkapan
 Umumnya bersifat anonim dan tidak diketahui siapa yang menulis atau membuatnya
pertama kali
 Umumnya disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut antar masyarakat dan antar
generasi

F. Contoh Teks Cerita Rakyat

Malin Kundang

Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu
mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang.
Karena kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk
pergi ke negeri seberang.
Besar harapan malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak
yang nantinya dapat untuk membeli keperluan sehari-hari.
Setelah berbulan-bulan lamanya ternyata ayah malin tidak kunjung datang, dan akhirnya
pupuslah harapan Malin Kundang dan ibunya.
Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang
dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang
kaya raya.
Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di
kampung halamannya yang sudah sukses.
Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah
kapal yang sudah berpengalaman. Malin belajar dengan tekun tentang perkapalan pada teman-
temannya yang lebih berpengalaman, dan akhirnya dia sangat mahir dalam hal perkapalan.
Banyak pulau sudah dikunjunginya, sampai dengan suatu hari di tengah perjalanan, tiba-tiba
kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut.
Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan
sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika
peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya
terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke
desa yang terdekat dari pantai.

Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah
sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya.
Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya
dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya.

Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang.
Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi
istrinya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang
besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak.

Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu,
masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia
yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.

Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya
melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati
adalah Malin Kundang.

“Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya
sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan
mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai
ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya.
Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua
dan mengenakan baju compang-camping. “Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang.
“Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan
harta ku”, sahut Malin kepada istrinya.
Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat
marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka.
Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata
“Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”.
Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang
menghancurkan kapal Malin Kundang.
Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk
menjadi sebuah batu karang. Sekarang batu karang tersebut dipercaya masih ada.
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Teks Negosiasi

Materi :
A. Pengertian Teks Negosiasi
B. Ciri – ciri Teks Negosiasi
C. Tujuan Teks Negosiasi
D. Fungsi Teks Negosiasi
E. Struktur Teks Negosiasi
F. Contoh Teks Negosiasi

A. Pengertian Teks Negosiasi

Teks negosisasi merupakan sebuah interaksi yang tujuannya mencapai kesepakatan


antara pihak – pihak yang mempuyai kepentingan berbeda.

B. Ciri – ciri Teks Negosiasi

Ciri teks negosiasi yang membuatnya berbeda dari jenis teks lainnya adalah :

 Terdapat kesepakatan yang saling menguntungkan.


 Arah tujuannya sangta praktis.
 Memiliki prioritas kepentingan bersama.
 Sarana dalam mencari penyelesaian.

C. Tujuan Teks Negosiasi

Tujuan dari dilakukan sebuah negosiasi adalah :

 Agar tercapai kesepakatan yang mempunyai persamaan persepsi yang saling mengerti
dan menyetujui.
 Agar tercapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama.
 Agar tercapai keadaan yang menguntungkan dan tidak ada pihak yang dirugikan.

D. Fungsi Teks Negosiasi

Tujuan utama dari teks negosiasi adalah untuk memastikan atau menetapkan keputusan
dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan berbeda. Selain itu, teks negosiasi juga berfungsi
untuk mencari serta menentukan jalan keluar penyelesaian masalah tanpa harus merugikan
berbagai pihak. Fungsi lain dari teks negosiasi, yaitu agar berbagai pihak yang terlibat berada
dalam posisi yang menguntungkan dan tidak ada yang merasa dirugikan.

E. Struktur Teks Negosiasi

Terdapat beberapa struktur dalam teks negosiasi, yakni :

 Orientasi
Merupakan bagian kalimat pembuka yang seringkali berupa salam dengan fungsi untuk
mengawali teks negosiasi.
 Permintaan
Merupakan sebuah hal dalam bentuk barang atau jasa yang hendak dibeli oleh pembeli.
 Pemenuhan
Kesanggupan yang ditawarkan oleh penjual baik dalam bentuk barang atau jasa.
 Penawaran
Sebuah kegiatan tawar menawar antara penjual dan pembeli.
 Persetujuan
Kesepakatan antara penjual dan pembeli terhadap negosiasi yang dilakukan.
 Pembelian
Keputusan konsumen untuk setuju atau tidak dari negosiasi yang dilakukan.
 Penutup
Berisikan kalimat yang biasanya diucapkan untuk menutup praktik negosiasi.

F. Contoh Teks Negosiasi

Jual Beli Mangga di Pasar


Pembeli: “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”

Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”

Pembeli: “Boleh kurang ‘kan, Bang?”

Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon.”

Pembeli: “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang ‘kan? Kan lagi musim, Bang. Rp20.000 saja,
ya?”

Penjual : “Belum boleh, Bu. Rp28.000. , ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”

Pembeli: “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya Bang?”

Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”

Pembeli: “Iya, Bang, yang penting saya dapat mangga yang bagus.”

Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”

Pembeli: “Baiklah, saya ambil 3 kilo, ya, Bang.”

Akhirnya, penjual mempersilakan pembeli untuk memilih dan menimbang sendiri mangga yang
dibelinya.
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Teks Prosedur

Materi :
A. Pengertian Teks Prosedur
B. Ciri – ciri Teks Prosedur
C. Tujuan Teks Prosedur
D. Kebahasaan Teks Prosedur
E. Struktur Teks Prosedur
F. Contoh Teks Prosedur

A. Pengertian Teks Prosedur

Secara umum, pengertian teks prosedur adalah langkah-langkah suatu aktivitas atau
kegiatan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Teks prosedur ini dibutuhkan sebagai panduan
bagi seseorang dalam membuat atau menyusun sesuatu.

B. Ciri – ciri Teks Prosedur

Sama halnya dengan teks yang lain, teks prosedur memiliki beberapa ciri antara lain:

 Menggunakan kalimat perintah.


 Terdapat panduan yang harus dilakukan.
 Menggunakan kata kerja aktif.
 Menggunakan konjungsi atau kata hubung.
 Terdapat aturan dalam hal bahan atau kegiatan.
 Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat dan cara.
 Terdapat isi kegiatan yang dilakukan secara urut.

C. Tujuan Teks Prosedur

Berdasarkan pengertian yang sudah dijelaskan, dapat dipahami bahwa tujuan teks
prosedur adalah untuk menjelaskan atau memberitahu cara membuat, mengoperasikan, atau
melakukan sesuatu sesuai dengan urutan tindakan atau langkah.

D. Kebahasaan Teks Prosedur

Ciri – ciri umum dari kebahasaan teks prosedur yakni :

 Kata kerja Imperatif


Kalimat imperatif berisi perintah, imbauan, atau larangan yang diakhiri dengan tanda seru
(!) di akhir kalimat.
 Kata teknis
Kata teknis atau terminologi adalah kata yang memiliki arti khusus dalam bidang studi.
Ketika teks prosedur membahas topik komunikasi, istilah komunikasi seperti kontak
mata, pewawancara, verbal, nonverbal, bahasa tubuh, dan negosiasi akan digunakan
sebagai kata teknis.
 Konjungsi penambahan
Konjungsi penambahan adalah konjungsi bermakna tambahan yang diberikan untuk
menggabungkan kalimat sederhana menjadi kalimat kompleks.
 Pernyataan persuasif
Pernyataan persuasif adalah kalimat ajakan kepada satu orang atau lebih. Selain berisi
ajakan, pernyataan persuasif yang menarik juga memuat permintaan dan imbauan.
 Deskripsi alat
Jika teks prosedur berisi resep dan petunjuk penggunaan alat, kalimat dalam teks
memberikan deskripsi rinci tentang objek dan alat yang digunakan, seperti ukuran,
jumlah, dan warna.
 Memakai kata kerja aktif
Menggunakan kata kerja aktif seperti kata memasak, membungkus, dan semacamnya.

E. Struktur Teks Prosedur

Struktur dari teks prosedur dibagi menjadi empat bagian, yakni :


 Tujuan
Pada awal pembuatan teks prosedur, penulis biasanya memberikan penjelasan terkait
tujuan dalam penyusunan teks prosedur. Hal ini juga bisa menginformasikan hasil akhir
yang akan dicapai.
 Material
Merupakan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan atau pembuatan kegiatan tersebut. Bagian ini berisi informasi tentang
alat/bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.
 Langkah-langkah
Bagian ini menjelaskan tentang proses atau tahapan yang harus dilakukan demi
mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan tujuan dari teks prosedur. Langkah-langkah
yang dibuat harus secara berurutan. Selain itu, susunannya harus logis, sistematis, dan
mudah dipahami oleh pembaca.
 Penegasan Ulang/Kesimpulan
Bagian terakhir ini menjelaskan tentang simpulan dari suatu prosedur yang telah
dilakukan. Bagian ini bersifat opsional, yakni boleh ada dan boleh tidak ada dalam teks
prosedur.

F. Contoh teks prosedur

Cara Membuat Minuman Kopi Susu

Bahan:

 2 sdt kopi bubuk


 1 sdt susu atau creamer
 Gula sesuai selera
 Air panas

Alat:

 Cangkir
 Sendok teh

Cara membuat:

1. Masukkan gula dan kopi ke dalam cangkir.


2. Tuang air hangat dan aduk kopi tersebut.
3. Tambahkan susu atau creamer, aduk rata.
4. Kopi susu hangat siap dinikmati
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Esensi Debat

Materi :
A. Pengertian Esensi Debat
B. Ciri – ciri Esensi Debat
C. Tujuan Esensi Debat
D. Unsur – unsur Esensi Debat
E. Struktur Esensi Debat
F. Contoh Esensi Debat

A. Pengertian Esensi Debat

Debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan
saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing pihak. Dalam berdebat,
masing-masing pihak diperkenankan untuk menambahkan informasi, bukti, dan data untuk
mempertahankan pendapat.

B. Ciri – ciri Esensi Debat

Debat sendiri memiliki beberapa ciri – ciri, yakni :


 Terdapat dua tim yang berdebat, yaitu tim afirmasi dan tim oposisi
 Terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra
 Terdapat topik atau isu yang diperdebatkan
 Terdapat argumentasi
 Terdapat pihak penengah (opsional)

C. Tujuan Esensi Debat

Tentunya dalam berdebat sendiri memiliki tujuan, yakni :

 Melatih argumentasi
Melatik dan memenangkan argumentasi kepada orang lain. Sehingga ide gagasan yang
ditawarkan seseorang dapat dpertimbangkan atau dipilih oleh orang-orang yang
menyimak suatu debat.
 Menunjukkan kelebihan dan kebenaran
Menunjukkan kelebihan dan kebenaran argumentasi kepada orang lain. Sehingga dapat
dilihat di mana kelebihan ide gagasan yang ditawarkan.
 Menanggapi sudu pandang berbeda
Menanggapi persoalan dari sudut pandang orang lain. Sehingga orang lain dapat
memahami makna atau ulasan ide gagasan kita dan membuka pemikiran atau sudut
pandang lainnya.
 Melatih keberanian
Melatih keberanian atau mentalitas dalam mengekspresikan pendapat seseorang di depan
umum. Kemampuan menanggapi Debat membantu meningkatkan kemampuan
menanggapi suatu masalah selama jalannya debat.

D. Unsur – unsur Debat

Unsur dalam debat terbagi menjadi tiga hal yakni mosi, tim debat dan partisipan.

 Mosi
Mosi adalah topik atau isu yang diangkat dalam debat. Mosi akan menentukan sikap dari
masing-masing pihak atau tim yang berdebat, apakah akan pro terhadap mosi
atau kontra terhadap mosi.
 Tim debat
Tim dalam debat sendiri dikelompokan menjadi tiga buah :

 Tim afirmasi → tim pendukung mosi atau pro terhadap mosi


 Tim oposisi → tim penentang mosi atau kontra terhadap mosi
 Tim netral/penengah → tim yang netral dan berperan sebagai penengah (opsional)

 Partisipan
Adapun yang berperan sebagai partisipan adalah :
 Penonton atau juri → menilai tim yang berdebat
 Moderator → memimpin jalannya debat
 Notulen → mencatat jalannya debat dan hasil debat

E. Struktur Esensi Debat

Teks debat disusun secara sistematis berdasarkan strukturnya, yakni :

 Pengenalan
Pada bagian pengenalan, moderator menyampaikan salam pembuka dan memperkenalkan
pihak atau tim yang akan berdebat. Moderator adalah pemimpin sidang, rapat, atau
diskusi, yang bertindak sebagai pengarah dan penengah. Selain mengenalkan pihak yang
berdebat, moderator juga menyampaikan mosi dari debat yang akan berlangsung.
 Penyampaian argumentasi
Penyampaian argumentasi disampaikan oleh pihak afirmasi, pihak oposisi,
dan pihak netral/penengah (jika ada). Pihak afirmasi adalah pihak yang mendukung mosi
atau pro terhadap mosi. Pihak oposisi adalah pihak yang menentang mosi atau kontra
terhadap mosi. Sedangkan Pihak netral/penengah adalah pihak yang bersikap netral dan
berperan sebagai penengah dalam debat. Pihak netral ini bersifat opsional alias tidak
harus ada dalam debat.
 Debat
Pada bagian ini, pihak afirmasi dan pihak oposisi saling memberikan sanggahan,
lalu ditengahi oleh pihak netral. Jika pihak netral tidak ada, maka boleh ditengahi oleh
moderator selaku pemimpin acara debat. Nah, bagian ini nih, yang merupakan bagian
terseru dari keseluruhan acara debat!
 Simpulan
Pada bagian ini, pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral menyampaikan
simpulan terkait mosi, pendapat, serta sanggahan dari tim lain.
 Penutup
Pada bagian ini, moderator memberikan simpulan secara kesuluruhan tanpa
berpihak kepada pihak manapun, kemudian menutup kegiatan debat dengan salam.

F. Contoh Esensi Debat

Berdasarkan strukturnya, maka dapat dibuat contoh dalam esensi debat sebagai berikut :

 Pengenalan
 Moderator
Penetapan ketetapan pemerintah bertanya sudah tersebar di mana mana mengenai
penerapan full day lagi sekolah telah memunculkan dan mengejutkan banyak
pihak terutama orang tua siswa.
Ada yang mendukung dan menanggapi secara positif, dan ada juga komentar
negatif yang menolak. Sehingga hal tersebut tentunya membuat kita berpikir,
apakah Indonesia sudah tepat menerapkan full day school untuk semua tingkat
pendidikan?
 Penyampaian argumentasi
 Pihak afirmasi
Kami sebagai pihak yang afirmasi yang menyetujui keputusan pemerintah
mengenai penerapan full day di sekolah beranggapan bahwa hal tersebut dinilai
sebagai hal yang baik. Adanya penerapan full day school dirasa mampu membuat
siswa-siswa belajar secara optimal, tentu dengan diawasi langsung oleh guru
pembimbing mata pelajarannya.
 Debat
 Pihak oposisi
Menurut tim kami sebagai pihak oposisi yang menolak ketetapan tersebut,
penerapan full day school perlu dipikirkan secara matang. Sebagai anak-anak,
mereka juga membutuhkan waktu untuk mengembangkan diri sendiri dan
bersosialisasi dengan keluarga maupun di lingkungan masyarakat di luar jam
sekolah.
 Pihak netral
Siswa memang masih sangat butuh bimbingan dari pihak sekolah maupun
keluarga. Ilmu yang dipelajari di sekolahan memang menjadi hal yang sangat
penting dan dibutuhkan bagi siswa. Tidak hanya sekedar ilmu di sekolah, tetapi
begitu pula dengan kegiatan bersosialisasi di dalam keluarga dan lingkungan
masyarakatnya. Jadi, kami juga harus pintar-pintar membagi waktu, ilmu dan
pengalaman di masa muda tidak hanya didapatkan hanya di sekolah saja.
 Simpulan
Berdasarkan argumen yang telah dikemukakan oleh pihak afirmasi, pihak oposisi, dan
pihak netral, kesimpulan yang bisa kita ambil dari penerapan full day school untuk semua
tingkat pendidikan bisa mengoptimalkan belajar siswa. Semakin banyak siswa
menghabiskan waktu di sekolah, maka akan membuat waktu untuk mengembangkan diri
baik itu dalam keluarga dan lingkungan masyarakatnya semakin sedikit. Sehingga,
apabila full day school diterapkan maka siswa harus mampu untuk membagi dan
mengatur waktunya.
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Teks Biografi

Materi :
G. Pengertian Teks Bigrafo
H. Tujuan Teks Biografi
I. Struktur Teks Biografi
J. Unsur Kaidah Kebahasaan Teks Biografi
K. Ciri – Ciri Teks Biografi
L. Jenis Teks Biografi
M. Contoh Teks Biografi

A. Pengertian Teks Biografi

Teks biografi adalah suatu tulisan yang mengulas mengenai kehidupan seseorang atau
cerita hidup seseorang selama ia masih hidup. Teks biografi hanya mengulas mengenai
kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam kehidupan seseorang dan peran pentingnya kepada
lingkungan.

B. Tujuan Teks Biografi


Tujuan dari teks biografi ialah untuk memberikan edukasi pembaca terkait berbagai sisi
dari seorang tokoh. Melalui teks biografi bisa memperkaya wawasan dan menjadi teladan agar
dapat menjalani kehidupan dengan baik serta mengisi hidup lewat karya yang bermanfaat, baik
bagi sendiri maupun orang lain. Adapun teks biografi juga menceritakan suatu pengalaman agar
pembaca tidak mengulangi hal yang dilakukan oleh si tokoh tersebut.
C. Struktur Teks Biografi
Dalam menulis sebuah teks biografi yang baik dan mudah dipahami, umumnya penulis
menggunakan suatu struktur tertentu. Diantaranta adalah :

 Orientasi
Orientasi merupakan pengenalan dari suatu tokoh. Orientasi, pada bagian awal sebuah
teks, harus memperkenalkan tentang gambaran awal dari seorang tokoh.
 Peristiwa
Ini adalah sebuah bagian yang menyelami lebih dalam mengenai kehidupan seorang
tokoh. Bagian ini biasanya dimulai masa kecil seorang tokoh dan perkembangannya
hingga dewasa. Bagian ini juga menjelaskan mengenai suka duka yang dialami tokoh dan
bagaimana seorang tokoh dapat menjadi seperti sekarang ini secara lugas didukung
dengan fakta-fakta hidup seorang tokoh.
 Reorientasi
Reorientasi merupakan bagian penutup dari sebuah teks biografi. Reorientasi
memberikan kesimpulan terkait suatu tokoh. Meskipun memberikan kesimpulan, tetap
saja reorientasi ini harus bersifat netral.

D. Unsur Kaidah Kebasahaan Teks Negosiasi

Berikut adalah kaidah kebahasaan yang umum ditemukan dalam teks biografi :

 Kata hubung
Kata hubung merupakan kata yang berfungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata
yang lain. Kata hubung membuat sebuah kalimat menjadi efektif dan enak untuk dibaca.
Contohnya, seperti: maka dari itu, namun, walaupun seperti itu, tidak hanya itu.
 Kejadian, waktu dan tempat
Di dalam teks biografi, ada kata-kata yang memiliki fungsi untuk memperlihatkan
kejadian, waktu, dan tempat yang telah atau sedang dialami oleh seorang tokoh.
 Kata kerja
Kata kerja ini dibagi menjadi dua bagian, di antaranya berlandaskan bentuk dan
berlandaskan dengan jenis.

E. Ciri – Ciri Teks Biografi

Berikut adalah ciri – ciri yang umum ditemukan dalam teks biografi :

 Isi teks biografi menceritakan kisah atau perjalanan hidup seorang tokoh.
 Menggunakan beberapa unsur kebahasaan seperti kata hubung, kata rujukan, kata kerja,
waktu, aktivitas, dan tempat.
 Teks biografi dapat disajikan dalam bentuk fiksi maupun nonfiksi.
 Teks biografi disajikan mengikuti pola tertentu yang didasarkan pada alur cerita
khususnya alur maju, sudut pandang penceritaan, gaya penulisan, fokus penceritaan, dan
penggunaan bahasa.
 Paragraf-paragraf dalam teks biografi dikembangkan secara deskriptif dan naratif.
 Teks biografi umumnya disusun mengikuti struktur tertentu seperti orientasi, kejadian
atau peristiwa penting, dan reorientasi.
 Karakter sang tokoh dalam teks biografi digambarkan secara langsung maupun tidak
langsung.
 Pola pengembangan teks biografi bersifat kronologis.

F. Jenis – Jenis Teks Biografi

Jenis – jenis dalam teks biografi dibedakan menjadi beberap bagian, antara lain :

 Teks biografi berlandaskan dari penulisnya


 Autobiografi
ialah biografi yang dikutip sendiri oleh tokoh atau orang-orang yang bersangkutan
dengan autobiografi.
 Biografi
ialah biografi yang dikutip atau ditulis oleh orang lain dengan adanya izin
langsung dari tokoh yang akan ia kisahkan di dalam sebuah karya tulisnya.
 Teks biografi berlandaskan dari isinya
 Biografi tentang perjalanan hidup
Ialah biografi yang mengisahkan atau menceritakan tentang perjalanan hidup
seseorang atau biasa disebut dengan tokoh, yang ditulis secara lengkap dan jelas
atau ditulis secara ringkas.
 Biografi tentang perjalanan karir
Ialah biografi yang di dalamnya mengisahkan atau menceritakan tentang
perjalanan karier seseorang tokoh dari awal mula perjalanan hingga ia berhasil
untuk menggapai sebuah kesuksesan dan menggapai segala cita-citanya yang
telah ia impikan selama ini.

G. Contoh Teks Biografi

 Orientasi
Rivan Nurmulki lahir dari pasangan ayah Nasrin dan ibu Ika Nuryati pada 16 Juli 1995 di
Jambi, namun kedua orang tuanya telah berpisah. Rivan merupakan seorang pemain bola
voli Tim Nasional Indonesia dan dia bermain di klub voli Surabaya Bhayangkara
Samator. Awal karier Rivan di dunia voli ia mulai dari mengikuti turnamen-turnamen di
daerahnya, yakni Jambi.
 Peristiwa Penting
Sebenarnya, pada awalnya Rivan tidak terlalu tertarik dengan voli, tetapi karena
tingginya mendukung untuk olahraga tersebut, akhirnya pada usia 17 tahun di tahun
2012, ia mulai mencoba bermain voli. Dengan mengikuti turnamen-turnamen yang
diadakan di daerahnya, Bangka, Jambi. Dari sana kemampuannya makin berkembang,
meski belum menguasai teori dasar voli. Hingga pada saat pemandu bakat dari klub
Surabaya Samator melihat kemampuan Rivan ketika bermain di ajang Kapolda Cup
jambi. Mereka tertarik mengajak bergabung Rivan, terlebih tinggi badannya, yakni 194
cm, sangat ideal untuk pemain voli. Sebagai klub besar tingkat voli nasional, Surabaya
Samator tentunya membuat Rivan tertarik untuk bergabung, apalagi ia telah mengantongi
izin dan restu dari orang tuanya. Pada awal bergabung Rivan agak kesulitan mengikuti
alur latihan Samator. Tetapi, lambat laun ia dapat beradaptasi. Terlebih di sana dia bisa
berlatih bersama idolanya, Ayip Rizal. Tentunya hal ini menjadi penyemangat bagi
Rivan. Kemampuan Rizal makin diasah di sana hingga ia berhasil menorehkan
kemenangan untuk klubnya dan penghargaan prestisius di bidangnya. Sukses menjadi
juara Proliga 2016 untuk klubnya, hal ini membuat ia mendapat penghargaan sebagai
Most Valuabe Player (MVP). Ia berhasil mempertahankan emas di PON 2016 untuk Jawa
Timur. Pada 2017, Rivan memperoleh penghargaan the best Opposite Spiker di kejuaraan
Asia, penghargaan tersebut memposisikannya menjadi yang terbaik di antara para spiker
kelas atas Asia.
 Reorientasi
Usia Rivan masih tergolong muda, namun ia telah memberi kontribusi lebih dari usianya,
karenanya diyakini Rivan memiliki karier panjang. Ibarsjah Djanu sebagai pelatih
Samator, meminta pemain asal Jambi ini tak cepat puas dan terus mengembangkan serta
mengasah permainannya menjadi lebih baik lagi. Dengan begitu, ia bisa menjadi tulang
punggung untuk tim nasional voli putra di masa depan menggantikan senior-seniornya di
timnas. Besar harap kehadiran Rivan akan mengembalikan kejayaan voli nasional saat di
era Djoni Sugianto dan kawan-kawan.
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Apresiasi Puisi

Materi :
A. Pengertian Puisi
B. Tujuan Puisi
C. Jenis Puisi
D. Unsur Fisik Puisi
E. Ciri – Ciri Puisi
F. Cara Membuat Puisi
G. Contoh Puisi

A. Pengertian Puisi

Puisi adalah sebuah karya sastra berwujud tulisan yang didalamnya terkandung irama,
rima, ritma dan lirik dalam setiap baitnya.

B. Tujuan Puisi

Setiap penyair memiliki maksud dan tujuan tersendiri ketika menciptakan sebuah puisi.
Tentunya maksud dan tujuan setiap penyair akan berbeda – beda. Umumnya penyair bertujuan
untuk mengekspresikan isi hatinya, hal yang membuat dirinya bimbang yang tidak bisa ia
sampaikan hanya dengan lisan. Tetapi ada juga penulis yang membuat puisi untuk kesenangan
dan kepuasan hati untuk menyampaikan imajinasinya. Maksud dan tujuan sebuah puisi bisa
tersirat dibalik bahasa kiasan yang digunakan penyair.

Puisi merupakan karya seni yang dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan, jadi
tujuan puisi ialah dulce (indah) dan utile (bermanfaat). Puisi juga berupaya supaya nilai – nilai
kemanusiaan yang terkikis oleh teknologi dan menyadarkan kembali manusia akan posisinya
sebagai subjek dalam kehidupan. Puisi bertujuan mengembalikan stabilitas, keselarasan dan
keutuhan pada pribadi manusia.

C. Jenis Puisi

Jenis puisi dibagi menjadi 2, yaitu puisi lama dan puisi baru.

 Puisi lama
Adalah puisi yang ditemukan sebelum abad ke – 20, yang dimana puisi ini terbagi
menjadi beberap jenis :
 Pantun
 Mantra
 Karima
 Seloka
 Gurindra
 Syair
 Talibun
 Puisi baru
Adalah puisi yang lebih bebas dari puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata dan
rima. Beberapa jenis puisi baru, sebagai berikut :
 Balada
 Himne
 Ode
 Opigram
 Romansa
 Religi

D. Unusr Fisik Puisi

Berikut ini merupakan unsur fisik puisi :

 Tipografi
Tipografi dalam puisi adalah aspek bentuk visual yang berupa tata hubungan dan baris.
Bentuk visual puisi tak harus selalu dari tepi kiri ke kanan, melainkan bebas tergantung
kehendak penyair. Tipografi dapat juga disebut susunan penulisan huruf dalam puisi,
seperti pemilihan tanda baca, huruf besar atau kecil, dan lain-lain.
 Majas
Majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau memberi efek konotasi
tertentu pada puisi. Bahasa figuratif membuat puisi menjadi prismatis, yaitu kaya akan
makna. Beberapa contohnya, antara lain majas metafora, simile, personifikasi, ironi
repetisi, dan lain-lain.
 Diksi
diksi adalah pilihan kata yang digunakan untuk menyusun puisi. Pemilihan diksi
memperhatikan unsur estetik. Contohnya "cahaya rembulan seolah berpindah dalam
wajah indahmu", diksi tersebut dipakai untuk menggambarkan kecantikan wajah seorang
perempuan.
 Imaji
Adalah kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan atau memperjelas pengalaman
imajinasi. Imaji atau pencitraan berkaitan erat dengan daya tangkap pancaindra manusia.
 Rima
Merupakan unsur fisik puisi berupa pengulangan bunyi dalam puisi yang membentuk
musikalitas atau orkestrasi. Fungsi rima adalah membangun irama baris, supaya puisi
terasa hidup. Ada beberapa jenis rima yang bisa digunakan dalam puisi, yakni rima awal,
tengah, dalam, dan akhir.
 Kata Konkret
Kata konkret merupakan penyebab dari terjadinya proses imaji atau pencitraan dalam
puisi. Unsur fisik puisi ini membuat pembaca mampu berimajinasi dan membayangkan
secara jelas peristiwa yang digambarkan penyair.

E. Ciri – Ciri Puisi

Secara umum, ciri-ciri puisi terdiri dari:

 Diksi yang digunakan lebih indah dan memiliki unsur kiasan


 Diksi tergantung dari rima persajakan agar menghasilkan irama indah
 Puisi memiliki bait-bait yang terdiri dari beberapa baris
 Tidak terlalu memperhatikan tokoh dan alur
 Seringkali menggunakan majas

F. Cara Membuat Puisi

Membuat puisi bukanlah hal yang mudah, ada banyak perakara yang harus diperhatikan
guna menciptakan sebuah puisi yang sempurna. Diantaranya adalah :

 Tentukan Tema dan Judul


Pertama, pilihlah satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam membuat puisi agar
puisi kita lebih menarik. Tema puisi ada banyak sekali. Jadi, sebisa mungkin pilihlah
tema yang benar-benar menarik. Setelah menentukan tema, langkah selanjutnya adalah
menentukan judul yang berpacu pada tema. Misalnya saja kita menentukan temanya,
yaitu kesetiaan.
 Menentukan Kata Kunci
Setelah menentukan tema, langkah-langkah menulis puisi selanjutnya adalah menentukan
kata kunci dan kemudian mengembangkan kata tersebut. Jika kamu telah menemukan
tema, misalnya tadi kesetiaan, maka selanjutnya adalah menemukan kata kunci yang
berkaitan dengan keabadian tersebut. Apabila sudah dirasa cukup untuk memulai
membuat puisi, maka kamu tinggal mengembangkannya dalam sebuah kalimat atau larik
puisi. Misalnya satu kata kunci digunakan untuk satu larik. Atau bisa saja, satu kata kunci
kemudian dikembangkan menjadi satu bait.
 Menggunakan Gaya Bahasa
Langkah menulis puisi selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya bahasa. Salah
satunya adalah dengan majas misalnya majas perbandingan atau majas metafora
misalnya.
 Kembangkan Puisi Seindah Mungkin
Selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah di atas menjadi puisi yang indah.
Susun kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait. Kembangkanlah menjadi satu puisi
yang utuh dan bermakna. Kamu harus ingat bahwa puisi bukanlah sebuah artikel. Tulisan
yang kamu buat untuk puisi harus ringkas, padat, sekaligus indah. Pilihlah kata yang
sesuai yang mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.

G. Contoh Puisi

Menyerah

Aku kini harus menyerah


Sudah kucoba bertahan namun tak kuasa
Karenanya Aku harus menyerah
Besar harapanku untuk dapat bertahan namun hati tak dapat juga menerima
Aku ini harus menyerah
Rasa sakit telah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah dan bergelimang darah
Dan perasaanku menjadi porak-poranda
Aku menjadi harus menyerah
Kan kututup setiap lembar kisah serta mimpi-mimpi indah hidup ini
Cukup sudah sampai disini,
aku menyerah.
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

A. Pengertian Teks Proposal


B. Tujuan Teks Proposal
C. Jenis Teks Proposal
D. Unsur Teks Proposal
E. Ciri – Ciri Teks Proposal
F. Kaidah Kebahasaan Teks Proposal
G. Contoh Teks Proposal

A. Pengertian Teks Proposal

Teks proposal adalah adalah rancangan usulan kegiatan yang dituangkan dalam bentuk
tulisan serta dijelaskan secara terperinci dan sistematis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Adapun kata
proposal berasal dari bahasa Inggris “to propose” yang artinya mengajukan.

B. Tujuan Teks Proposal

Berikut adalah beberapa tujuan dari dibuatnya sebuah proposal :

 Untuk mendapatkan bantuan dana.


 Untuk mendapatkan dukungan.
 Untuk mendapatkan perizinan.
C. Jenis Teks Proposal

Pada umumnya jenis proposal dibagi menjadi empat buah, antara lain :

 Propsal bisnis
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia bisnis atau usaha, bisa juga yang
berhubungan dengan bisnis kelompok ataupun perseorangan. Contohnya seperti proposal
pendirian badan usaha, tempat usaha dan lain-lain.
 Proposal proyek
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia pekerjaan, umumnya berisi
serangkaian rencana-rencana dalam usaha atau komersil. Contohnya seperti proposal
proyek pembangunan suatau kantor.
 Proposal penelitian
Merupakan proposal yang sering digunakan pada bidang akademisi seperti penelitian
untuk tugas akhir, tesis dan lain-lain. Biasanya proposal jenis ini digunakan untuk
mengajukan suatau kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
 Proposal kegiatan
Proposal jenis ini sering digunakan di lingkungan masyarakat, karena merupakan
proposal untuk mengajukan suatau rencana kegiatan baik itu kegiatan individu maupun
perorangan, misalnya seperti proposal mengadakan perayaan, perlombaan dan lain-lain.

D. Unsur – unsur teks proposal

Berikut adalah unsur – unsur yang terdapat dalam teks proposal :

 Latar Belakang Masalah


Dalam unsur ini dikemukakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan baik itu
kesenjangan teorik maupun kesenjangan parktis yang melatarbelakangi masal
 Rumusan Masalah
Dalam unsur ini menyatakan secara tersurat berupa pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya.
 Tujuan Penelitian
Dalam hal ini diungkapkan sasaran atau tujuan yang akan dicapai.
 Hipotesis
Dalam hipotesis diajukan berupa jawaban sementara masalah penelitian agar hubungan
antara masalah dan jawaban yang lebih jelas.
 Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan dasar
dalam berpikir dan bertindak.
 Manfaat Penelitian
Dalam unsur ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
E. Ciri – Ciri Teks Proposal

Berikut adalah ciri – ciri yang terdapat dalam teks proposal :

 Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan


 Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
 Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
 Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang
nantinya diserahkan kepada si empunya acara

F. Kaidah Kebahasaan Teks Proposal

Kaidah kebahasaan dalam teks proposal meliputi :

 Menggunakan istilah ilmiah, baik yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan
atau yang berkaitan dengan bidang keilmuannya.
 Menggunakan kata kerja tindakan untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan atau
metode penelitian.
 Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisian, seperti merupakan, yaitu, yakni,
adalah.
 Menggunakan kata-kata yang mengandung makna perincian, seperti pertama, kedua,
selain itu.
 Menggunakan kata-kata yang bersifat ke-akan-an, seperti akan, diharapkan.
 Menggunakan kata-kata denotatif atau bermakna sebenarnya. Hal ini sangat penting
untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak pengaju proposal dengan pihak
penerima proposal.

G. Contoh Teks Proposal

Peringatan Ulang Tahun Sekolah SMA Negri 3 Tahuna

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Dua puluh tahun usia SMA Negeri 3 Tahuna dalam pengabdiannya di bidang pendidikan.
Bukan rentang usia yang pendek bagi suatu lembaga pendidikan untuk menghadirkan alumni
yang cerdas dan tangguh bagi masyarakat. Peringatan ulang tahun sekolah dengan kontribusi
nyata bagi warga masyarakat sekitar diharapkan mampu menumbuhkan semangat sosial dan
gotong royong bagi siswa.

B. Tujuan Kegiatan

 Memupuk semangat kerja sama di dalam lingkungan SMA Negeri 3 Tahuna


 Menjalin semangat kebersamaan dengan warga masyarakat di sekitar lingkungan SMA
Negeri 3 Tahuna

II. Isi Proposal

A. Tema

Kegiatan ulang tahun SMA Negeri 3 Tahuna kali ini mengangkat tema “Gotong Royong
Menjaga Kesehatan Bersama."

B. Macam Kegiatan

 Membersihkan lingkungan di dalam dan sekitar sekolah


 Gerak jalan sehat

C. Peserta

Peserta adalah seluruh siswa SMA Negeri 3 Tahuna.

D. Peralatan Yang Dibutuhkan

 Peralatan Kebersihan
 Seragam Olahraga

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

 Kegiatan membersihkan lingkungan sekolah


Tanggal: Sabtu, 17 Oktober 2022
Waktu: Pukul 08.00 WIB –10.00 WIB
Tempat: SMA Negeri 3 Tahuna
 Kegiatan membersihkan lingkungan di sekitar sekolah
Tanggal: Sabtu, 24 Oktober 2022
Waktu: Pukul 08.00 WIB – 10.00 WIB
Tempat: Lingkungan sekitar SMA Negeri 3 Tahuna
 Gerak jalan sehat
Tanggal: Sabtu, 31 Oktober 2022
Waktu: Pukul 06.00 WITA – 07.00 WIB
Rute: Sekitar SMA Negeri 3 Tahuna

III. Susunan Acara

 Sabtu, 17 Oktober 2022, 08.00 – 10.00 WIB, membersihkan lingkungan SMA Negeri 3
Tahuna, Kodinator: Yuni
 Sabtu, 24 Oktober 2022, 08.00 – 10.00 WIB: membersihkan fasilitas umum di
lingkungan sekitar SMA Negeri 3 Tahuna, Kordinator: Abdul
 Sabtu, 31 Oktober 2022, 06.00 – 07.00 WIB: gerak jalan sehat 5k berawal dan berakhir di
SMA Negeri 3 Tahuna, Kordinator: Duta

IV. Susunan Kepanitian

 Pelindung: Drs. Yudha M.pd (Kepala Sekolah)


 Pengarah: Suryaningsih S.pd
 Penanggung Jawab: Muhammad Rizal (Ketua OSIS)
 Ketua Panitia: Syarifatul Laili
 Sekretaris: Ria Anggraini
 Bendahara: Joko Susanto
 Seksi acara: Setya Wiguna
 Seksi Dana Usaha: Khalifa Wardani
 Seksi Humas: Totok Amsari
 Seksi Keamanan: Ahmad Riyanto
 Seksi Dokumentasi: Firman
 Seksi Peralatan: Budi Doremido

V. Anggaran Dana

Anggaran kegiatan diperoleh dari :

 Dana kas sekolah: Rp. 300.000,00


 Dana partisipasi siswa: Rp. 1.000.000,00
 Dana sponsor: Rp.4.000.000,00
 Dana pastisipasi guru: Rp.1.500.000,00
Total: Rp.6.800.000,00

Biaya pengeluaran :

 Peralatan kebersihan: Rp.2.000.000,00


 Konsumsi: Rp.3.000.000,0
 Spanduk: Rp. 300.000,0
 Lain – Lain: Rp. 250.000,0
Total: Rp.5.550.000,0

VI. Penutup

Demikian proposal ini kami susun. Besar harapan atas dukungan dari sekolah agar
kegiatan yang bermanfaat ini terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan
kerjasama, kami ucapkan terima kasih.
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

A. Pengertian Karya Tulis


B. Jenis – Jenis Karya Tulis
C. Ciri – Ciri Karya Tulis
D. Contoh Karya Tulis

A. Pengertian Karya Tulis

Karya tulis adalah sebuah hasil karangan dalam bentuk tulisan. Yang
merupakan hasil dari sebuha penelitian, pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu
yang disusun secara sistematis. Secara bahasa karya tulis disusun dari dua kata yang
berbeda yaitu karya dan tulis. Kata karya dalam KBBI memiliki arti pekerjaan, buatan,
ciptaan dan hasil perbuatan (terutama untuk hasil karangan). Sedangkan tulis berarti
sebuah huruf atau angka yang dibuat dengan pena atau alat tulis lainnya. Dari
pengertian masing-masing kata diatas, maka kita dapat mengambil kesimpulan. Bahwa
karya tulis adalah sebuah karangan yang kita tuliskan dalam suatu bidang. Atau
sebuah karangan hasil dari sebuah pemikiran, pengamatan dalam bidang tertentu yang
ditulis secara terarah.

B. Jenis – Jenis Karya Tulis


Karya tulis dibagi menjadi 3 jenis, yaitu karya tulis ilmiah, karya tulis non ilmiah dan
karya tulis populer. Setiap jenis karya tulis memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain,
antara lain :

 Karya tulis ilmiah


Adalah sebuah karangan atau laporan yang ditulis berdasarkan pemikiran atau penelitian
dalam masalah tertentu. Atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan.
 Karya tulis non ilmiah
Karya tulis non ilmiah adalah sebuah karya tulis yang menyajikan fakta pribadi tentang
ilmu pengetahuan. Yang ditulis dengan menggunakan bahasa sehari-hari, asalkan mudah
difahami.
 Karya tulis populer
Karya tulis populer adalah karya ilmiah yang bentuk, isi dan bahasanya menggunakan
metode yang telah ditentukan. Dan cara penyampaiaanya menggunakan bahasa santai
tetapi mudah dipahami oleh masyarakat pada umumnya.

C. Ciri – Ciri Karya Tulis

Setiap jenis karya tulis memiliki cirinya masing – masing, adalah sebagai berikut :

 Karya tulis ilmiah, bercirikan :


o Netral
o Objektif
o Sitematis
o Logis
o Menyajikan sebuah fakta
o Tidak berbelit – belit
o Menggunakan bahasa formal
 Karya tulis non ilmiah, bercirikan :
 Ditulis bedasarkan pengalaman pribadi
 Fakta bersifat objektif
 Menggunakan bahasa populer sehari – hari
 Tidak menggandung hipotesis
 Bersifat imajinatif
 Bersifat persuasif
 Karya tulis populer, bercirikan :
 Ditulis berdasarkan fakta
 Fakta bersifat subjektif
 Menggunakan bahasa formal dan populer
 Melebih – lebihkan sesuatu yang menjadi topik pembahasan
 Mementingkan diri penulis
D. Contoh Karya Tulis

Setiap jenis karya tulis memiliki contohnya masing – masing, adalah sebagai berikut :

 Karya tulis ilmiah, contohnya :


 Makalah
 Tesis
 Proposal
 Skripsi
 Resensi
 Karya tulis non ilmiah, contohnya :
 Dongeng
 Novel
 Cerpen
 Drama
 Roman
 Karya tulis populer, contohnya :
 Artikel
 Sinopsis
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Resensi Novel

A. Pengertian Resensi Novel


B. Tujuan Resensi Novel
C. Manfaat Resensi Novel
D. Unsur Resensi Novel
E. Metode Resensi Novel
F. Contoh Resensi Novel

A. Pengertian Resensi Novel


Resensi novel dapat diartikan sebagai bentuk kritik atau evaluasi deskriptif tentang novel.
Kritik dan evaluasi bisa dipahami dengan banyak hal. Misalnya, melakukan analisis, melakukan
bedah, melihat relevansinya dengan kehidupan nyata dan aspek-aspek lainnya yang mungkin
perlu dikupas. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi novel adalah
pertimbangan atau pembicaraan tentang novel.Sederhananya, pengertian resensi novel adalah
ulasan atau pertimbangan tentang baik dan buruknya suatu novel.
B. Tujuan Resensi Novel
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh peresensi atau orang yang melakukan
resensi novel, yaitu:
 Memberikan gambaran cerita sebuah novel secara singkat kepada orang lain yang akan
membacanya.
 Membantu pembaca lain tentang kelebihan dan kekurangan novel yang hendak
dibacanya.
 Mengetahui latar belakang kenapa novel tersebut ditulis dan diterbitkan.
 Menguji suatu karya, misalnya membandingkan dengan novel lain.
 Memberikan suatu pendapat/penilaian kepada penulis dan penerbit tentang novel
tersebut.

C. Manfaat Resensi Novel


Ada beberapa manfaat dari melakukan sebuah resensi dari sebuah novel, antara lain :

 Manfaat untuk penulis novel


Resensi dapat menjadi suatu media promosi dalam memperkenalkan hasil karyanya
kepada banyak pembaca. Lalu penulis novel/novelis dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan novel yang ditulisnya, dan karyanya dapat diapresiasi.
 Manfaat untuk penulis resensi
Membuat resensi suatu karya dapat meningkatkan kemampuan menulis seseorang. Lalu
sebagai latihan dalam mengasah dan meningkatkan daya ingat, karena melakukan resensi
sebuah novel harus membacanya terlebih dahulu, memahami alur ceritanya, memahami
watak/karakter setiap tokoh, dan lain-lain.
 Manfaat untuk pembaca
Bermanfaat sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli dan membaca novel. Dengan
membaca resensi sebelum membeli novel, tentunya setiap pembaca akan
mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai gambaran isinya, menarik atau tidak untuk
dibaca
 Manfaat untuk penerbit novel
Resensi dapat menjadi media promosi karena di dalamnya selalu tercantum nama
penerbit sehingga pembaca lain dapat lebih mengenal media yang menerbitkan novel
tersebut.

D. Unsur Resensi Novel

Umumnya unsur – unsur dalam resensi novel berisikan :

 Judul
 Identitas
 Pendahuluan
 Isi resensi
 Keunggulan dan kekurangan novel
 Penutup
E. Metode Resensi Novel

Ada beberap metode yang perlu diperhatikan guna meresensi novel yang baik dan benar,
adalah sebagai berikut :

 Memilih novel mana yang hendak diresensi.


 Setelah itu menentukan judul resensi. Untuk poin ini kamu bisa buat belakangan setelah
resensi jadi. Ingat, judul harus mewakili seluruh isi dan materi resensi yang dilakukan
 Menyusun novel. Di tahap ini, kamu mengenali materi-materi kunci pada novel, seperti
judul (apakah novel terjemahan atau bukan), pengarang, penerjemah, editornya atau
penyuntingnya jika terdapat di katalog.
 Menyertakan katalog penerbitan lain, seperti nama penerbit, tahun diterbitkan, tebal,
harga jika ada, dan unsur-unsur lain
 Membuat pembukuan. Di tahap ini, kamu bisa memperkenalkan profil pengarang, karya
yang dibuat sebelumnya, prestasinya, dan lain sebagainya. Kamu juga bisa
membandingkan dengan novel yang ia tulis sebelumnya, dan hal-hal lain dibutuhkan
seperti keunikan novel.
 Setelah itu, beri tanggapan kritis terhadap kelemahan novel termasuk kesan kamu setelah
membacanya.

F. Contoh Resensi Novel

Contoh resensi novel Laskar Pelangi

 Identitas Novel
 Judul Buku: Laskar Pelangi
 Penulis: Andrea Hirata
 Tebal Buku: 529 halaman
 Penerbit: Bentang Pustaka, Yogyakarta
 Tahun Terbit: 2005
 Sinopsis
Laskar Pelangi merupakan novel fiksi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Novel tersebut
mengisahkan tentang kehidupan 10 anak di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung,
yang saling bersahabat. Orang tua mereka memiliki profesi yang sama, yaitu penambang
timah. Meski hidup di tengah kemiskinan, mereka tetap bersekolah untuk menimba ilmu.
Keadaan sekolah mereka cukup memprihatinkan dan tidak layak huni. Hal ini mendapat
teguran dari pemerintah untuk menutup sekolah tersebut karena jumlah muridnya yang
sedikit, yaitu hanya 10 orang. Waktu itu, sekolah nyaris ditutup karena pada saat
penerimaan peserta didik baru, hanya ada sembilan orang siswa. Lalu, Harun datang
sehingga sekolah tidak jadi ditutup.
Ibu Muslimah merupakan sosok guru yang penyabar dalam mendidik para siswa. Meski
beliau hanyalah lulusan SMP, beliau memiliki tekad yang kuat untuk mendedikasikan diri
di dunia pendidikan.
 Kelebihan
Cerita ini mempunyai gaya bahasa yang bagus sehingga menjadikan alur ceritanya
menarik untuk dibaca. Banyak pelajaran hidup yang dapat dicontoh berdasarkan cerita di
atas. Satu di antaranya adalah menumbuhkan rasa syukur kepada Tuhan atas apa yang
telah diberi.
 Kekurangan
Kekurangan dari novel Laskar Pelangi ini penulis seolah tidak menjelaskan waktu yang jelas.
Kemudian latar belakang cerita yang berasal dari daerah terpencil menjadikan ada beberapa
bahasa yang tidak dimengerti oleh orang awam.
Nama : Agus Tiyan Imam Hidayat
Kelas : XI IPS 1

Gerakan Literasi Sekolah

A. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah


B. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
C. Manfaat Gerakan Literasi Sekolah
D. Prinsip Gerakan Literasi Sekolah
E. Komponen Gerakan Literasi Sekolah
F. Tahapan Gerakan Literasi Sekolah
G. Langkah – Langkah Gerakan Literasi Sekolah

A. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan literasi sekolah adalah gerakan yang bertujuan untuk menjadikan sekolah
sebagai tempat untuk belajar (membaca dan menulis) agar warganya bisa selalu literat sepanjang
hidup dengan melibatkan peran publik. Gerakan literasi sekolah ini wajib digalakkan karena
minat membaca dan menulis masyarakat Indonesia masih tergolong minim. Program literasi
sekolah ini diharapkan mampu membangkitkan minat membaca dan menulis sejak dini.

B. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah

Tujuan gerakan literasi sekolah dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan khusus.

 Tujuan umum
Tujuan umum gerakan literasi sekolah adalah menumbuhkan dan mengembangkan budi
pekerti para peserta didik agar menjadi insan literat sepanjang hidup melalui ekosistem
literasi yang dibangun dalam gerakan literasi sekolah.
 Tujuan khusus
 Membentuk budaya literasi di lingkungan sekolah.
 Meningkatkan insan literat di lingkungan sekolah.
 Meningkatkan pengelolaan pengetahuan di lingkungan sekolah melalui sekolah
ramah anak yang menyenangkan.
 Menjadi wadah untuk menumbuhkan strategi membaca, sehingga keberlanjutan
pembelajaran bisa selalu dihadirkan.

C. Manfaat Gerakan Literasi Sekolah

Manfaat gerakan literasi sekolah adalah sebagai berikut :

 Memperkaya pengetahuan kosa kata.


 Meningkatkan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia.
 Menambah informasi dan wawasan baru.
 Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata.
 Mengasah daya ingat melalui membaca.
 Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang muncul di media.

D. Prinsip Gerakan Literasi Sekolah

Prinsip literasi sekolah merupakan pedoman yang mendasari gerakan literasi sekolah.
Adapun prinsip literasi sekolah adalah sebagai berikut :

 Literasi sekolah harus disesuaikan dengan perkembangan peserta didik berdasarkan


karakteristiknya.
 Pelaksanaannya harus berimbang dengan berbagai jenis/ragam teks serta memperhatikan
hal-hal yang dibutuhkan peserta didik.
 Berlangsung secara terintegrasi dan menyeluruh untuk semua kurikulum.
 Literasi sekolah harus dijalankan secara berkelanjutan.
 Literasi harus disertai kegiatan kecakapan dalam berkomunikasi secara lisan.
 Dilakukan dengan mempertimbangkan keberagaman.

E. Komponen Gerakan Literasi Sekolah

Literasi sekolah terdiri dari enam komponen. Adapun komponen literasi sekolah yang
dimaksud adalah sebagai berikut :

 Komponen literasi dini


Pada komponen literasi usia dini, pihak yang harus ikut aktif berperan adalah orang tua,
keluarga, guru PAUD, dan pengasuh (jika ada).
 Komponen literasi dasar
Pada komponen literasi dasar, pihak yang harus ikut aktif berperan adalah pendidikan
formal.
 Komponen literasi perpustakaan
Pada komponen literasi perpustakaan, pendidikan formal adalah pihak yang harus ikut
aktif berperan.
 Komponen literasi teknologi
Di era digital seperti sekarang ini, arus teknologi tidak dapat dibendung. Kemampuan
literasi setiap anak harus selalu ditingkatkan agar tidak mudah terjerumus dalam hal-hal
yang tidak benar. Oleh karena itu, komponen literasi teknologi harus melibatkan peran
pendidikan formal dan keluarga.
 Komponen literasi media
Arus informasi yang disampaikan melalui media tidak bisa diterima mentah-mentah
begitu saja. Seringkali, Bapak/Ibu mendapatkan berita hoax yang menyesatkan. Oleh
karena itu, komponen literasi media ini harus melibatkan pendidikan formal, keluarga,
dan lingkungan sosial.
 Komponen liteasi visual
Komponen literasi visual membutuhkan peran aktif pendidikan formal dan lingkungan
sosial.

F. Tahapan Gerakan Literasi Sekolah

Untuk mengimplementasi literasi di sekolah, diperlukan tiga tahapan. Adapun tahapan


pelaksanaan literasi sekolah adalah sebagai berikut :

 Tahap pembiasaan
Pada tahap pembiasaan, kegiatan literasi hanya bertujuan untuk kesenangan. Melalui
kesenangan itulah diharapkan bisa menumbuhkan minat membaca dan menulis para
peserta didik. Tahap pembiasan dilakukan dengan dua cara, yaitu membaca nyaring oleh
dan membaca dalam hati.
 Tahap pengembangan
Tahap pengembangan merupakan bentuk tindak lanjut dari tahap sebelumnya, yaitu tahap
pembiasaan. Pada tahap pengembangan ini, diharapkan kemampuan dan keinginan
membaca para peserta didik sudah mulai muncul. Agar minat membacanya tidak hilang,
dibutuhkan adanya tahap pengembangan. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan di tahap
pengembangan ini adalah sebagai berikut.
 Tahap pembelajaran
Tahap pembelajaran ini merupakan tindak lanjut dari tahap sebelumnya, yaitu tahap
pengembangan. Pada tahap ini, peserta didik sudah otomatis terlatih untuk menerapkan
budaya literasi di lingkungan sekolah.
G. Langkah – Langkah Gerakan Literasi Sekolah

Seperti pembahasan sebelumnya, langkah literasi dalam pembelajaran meliputi sebelum,


saat, dan setelah membaca.

 Sebelum
Sebelum membaca, peserta didik akan diberi buku bacaan dan mereka diminta untuk
memahami tujuan membaca buku tersebut. Pada tahap ini, peserta didik juga harus
mampu memperkirakan isi buku yang akan dibaca.
 Selama
Selama membaca, peserta didik harus bisa mengidentifikasi informasi relevan yang
terkandung di dalam bacaan, mencari kata kunci, dan menemukan kosakata baru.
 Setelah
Setelah membaca, peserta didik harus bisa menyimpulkan teks yang sudah dibaca, baik
secara lisan dan tulisan.

Anda mungkin juga menyukai