Anda di halaman 1dari 3

LEGAL OPINION KASUS PEMAKSAAN DAN ANCAMAN PEMBUNUHAN

A. Posisi Kasus

Bahwa telah terjadi ancaman pembunuhan terhadap seorang wartawan yang dilakukan oleh
kontraktor yang bertanggung jawab atas pembangunan pasar di kecamatan ketol, aceh tengah.
Adapun peristiwa hukum tersebut, berdasarkan penjelasan korban, dapat digambarkan
sebagai berikut:

1. Pada 10 November 2022, Korban Bersama seorang rekannya melakukan liputan


pembangunan pekerjaan pasar di kecamatan ketol, aceh tenggara pada 10 November,
2022
2. Pada hari yang sama, korban menghubungi terduga pelaku yang merupakan seorang
kontraktor yang bertanggung jawab atas pembangunan pasar tersebut namun terduga
pelaku tidak mengangkat telfonnya kemudian korban mempublikasikan berita tersebut
pada pukul 17.00.
3. Pada pukul 19.55, terduga pelaku mendatangi rumah korban, mengetuk pagar rumah
dengan sangat keras, mendorong korban, berusaha memukul, mencaci maki, memaksa
korban untuk mengklarifikasi terkait berita yang telah ia publikasikan, serta
mengancam untuk membunuh korban di depan keluarga korban.
4. Masyarakat melerai hingga situasi tenang.
5. Korban dan istrinya melaporkan kejadian tersebut ke polres aceh tengah pada pukul
21.15
6. Pada 11 November, korban Kembali di BAP di polres aceh tengah.
7. Pada 17 November korban diminta untuk hadir menjumpai penyidik dan
dipertemukan dengan terduga pelaku untuk dikonfrontir.

B. Isu dan Analisis Hukum


1. Bahwa hak korban sebagai seorang jurnalis dilindung oleh pasal 8 UU nomor 40
Tahun 1999 tentang Pers dimana pada UU tersebut disebutkan bahwa dalam
melaksanakan profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum.
2. Sebelum mempublikasikan berita, sesuai dengan kode etik jurnalistik dan UU No 40
Tahun 1999, Korban telah melakukan konfirmasi untuk memenuhi hak jawab dengan
menelpon terduga pelaku namun telpon tersebut tidak diangkat oleh terduga pelaku.
3. Terduga pelaku telah memaksa korban untuk mengklarifikasi berita yang
dipublikasikan dengan ancaman akan membunuh korban.
4. Berdasarkan penjelasan korban tersebut, maka dapat dilihat bahwa ancaman
pembunuhan yang dilakukan oleh terduga pelaku terkait erat dengan ayat 1 pasal 335
KUHP yang menyatakan bahwa: “Barang siapa secara melawan hukum memaksa
orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan
memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak
menyenangkan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain
maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun
orang lain”
5. Berdasarkan pasal tersebut dapat ditarik unsur-unsur tindak pidana sebagai berikut:
- Barangsiapa (terduga pelaku).
- Secara melawan hukum.
- Memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan
sesuatu.
- Memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak
menyenangkan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain
maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri
maupun orang lain.
6. Bahwa berdasarkan unsur-unsur tindak pidana tersebut, terduga pelaku telah
memenuhi unsur-unsur tersebut, dapat dilihat dari analisis berikut:
- Unsur barang siapa atau terduga pelaku dalam hal ini adalah kontraktor yang
bertanggung jawab atas pembangunan pasar tersebut. terduga pelaku adalah
subjek hukum yang dapat dimintakan pertanggungjawaban atas perbutannya
karena merupakan orang yang telah dewasa dan tidak terganggu Kesehatan
jiwanya. Oleh karena itu, unsur ini terpenuhi.
- Unsur secara melawan hukum dalam hal ini, korban merupakan wartawan yang
mana dalam melaksanakan profesinya mendapatkan perlindungan hukum dan
terduga pelaku melakukan tindakan-tindakan seperti memaki serta berusaha
memukul korban karena pekerjaan korban yaitu mempublikasikan berita ya
ditulisnya yang mana sebelumnya korban telah berusaha untuk menghubungi
terduga pelaku sebelum mempublikasikan barita tersebut sesuai dengan kode etik
jurnalistik namun terduga pelaku tidak mengangkat telponnya. Maka unsur ini
terpenuhi.
- Unsur memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan
sesuatu. dari keterangan yang diberikan oleh korban, terduga pelaku secara paksa
menyuruh korban untuk melakukan klarifikasi atas berita yang dipublikasikannya,
oleh karena itu, unsur ini terpenuhi.
- Unsur memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak
menyenangkan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain
maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri
maupun orang lain. Dari keterangan yang diberikan oleh korban, terduga pelaku
telah mengetuk pagar rumah korban dengan sangat keras, mendorong serta
mencaci maki korban. Terduga pelaku juga mengancam akan membunuh korban
yang merupakan ancaman kekerasan, sehingga unsur ini terpenuhi.

C. Kesimpulan dan Rekomendasi Hukum


Kesimpulan
Bahwa paksaan serta ancaman yang dilakukan terduga pelaku telah memenuhi unsur-
unsur tindak pidana pada ayat 1 pasal 335 KUHP dan korban merupakan wartawan
yang mana dalam melakukan pekerjaannya dilindungi oleh hukum (pasal 8 UU No.
40 Tahun 1999). Bahwa hukum pada prinsipnya adalah melindungi entitas yang
paling menderita yang dalam hal ini si korban pemaksaan dan ancaman pembunuhan.

Rekomendasi
Demi tegaknya hukum dan kepastian perlindungan hukum terhadap wartawan serta
agar peristiwa serupa tidak terulang Kembali, maka kepolisian serta aparat penegak
hukum lainnya diharapkan menangani kasus ini dengan serius.

Anda mungkin juga menyukai