Anda di halaman 1dari 3

NURUL SYAHIDA IBRAHIM

21134530019

Pemeriksaan Air Secara Kimia Berdasarkan


Standar Nasional Indonesia

PEMERIKSAAN KIMIA

1. SNI 06-6989.23-2005, Air dan limbah – Bagian 23: Cara uji suhu dengan termometer

Cara uji ini digunakan untuk menetapkan suhu air dan air limbah dengan termometer air raksa

2. SNI 06-6989.11-2004, Air dan air limbah – Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (pH) dengan
menggunakan alat pH meter

Metode ini meliputi, cara uji derajat keasaman (pH) air dan air limbah dengan menggunakan alat pH
meter

3. SNI 06-6989.27-2005, Air dan air limbah – Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara
gravimetri

Cara uji untuk menentukan kadar padatan terlarut total, padatan terlarut total yang menguap dan
padatan terlarut total yang terikat dalam air dan air limbah secara gravimetri. Dalam pengujiannya,
penimbangan padatan terlarut total tidak boleh lebih dari 200 mg.

4. SNI 6989.2:2009, Air dan air limbah – Bagian 2: Cara uji Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical
Oxygen Demand/COD) dengan reauks tertutup secara spektrofotometri

Metode ini digunakan untuk pengujian kebutuhan oksigen kimiawi (COD) dalam air dan air limbah
dengan reduksi Cr2O72- Secara sprektrofotometri pada kisaran nilai COD 100 mg/L sampai dengan 900
mg/L pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 600 nm dan nilai COD lebih kecil atau sama
dengan 90 mg/L pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 420 nm.

Metode ini digunakan untuk contoh uji dengan kadar klorida kurang dari 2000 mg/L.

5. SNI 06-6989.14-2004, Air dan air limbah – Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri
(modiVkasi azida)

Metode ini meliputi cara uji kadar oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO) dari contoh air dan air
limbah: terutama untuk contoh yang mengandung lebih besar dari 50 μg NO2 –N/L dan kadar besi (II)
lebih kecil dari 1 mg/L dengan menggunakan metode yodometri (modiVkasi azida) untuk kadar oksigen
terlarut sama atau di bawah kejenuhannya

6. SNI 6989.72:2009, Air dan air limbah – Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan Oksigen Biokimia
(Biochemical Oxygen Demand/BOD)
Cara uji ini digunakan untuk menentukan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroba
aerobik untuk mengoksidasi bahan organik karbon dalam contoh uji air limbah, eauen atau air yang
tercemar yang tidak mengandung atau yang telah dihilangkan zat-zat toksik dan zat-zat pengganggu
lainnya. Pengujian dilakukan pada suhu 20oC ± 1oC selama 5 hari ± 6 jam

7. SNI 06-6989.25-2005, Air dan air limbah – Bagian 25 : Cara uji kekeruhan dengan nefelometer

Cara uji ini digunakan untuk menetapkan kekeruhan air dan air limbah dengan nefelometer. Kekeruhan
maksimum yang dapat diukur dalam pengujian ini adalah 40 Nefelometrik Turbidity Unit (NTU), apabila
contoh uji mempunyai kekeruhan lebih dari 40 NTU maka contoh harus diencerkan

8. SNI 6989.4:2009, Air dan air limbah – Bagian 4: Cara uji Besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan
Atom (SSA) – nyala

Metode ini digunakan untuk penentuan logam besi (Fe) total dan terlarut dalam air dan air limbah
secara spektrofotometri serapan atom-nyala (SSA) pada kisaran kadar Fe 0,3 mg/L sampai dengan 10
mg/L dengan panjang gelombang 248,3 nm.

9.SNI 6989.5:2009, Air dan air limbah – Bagian 5: Cara uji mangan (Mn) secara Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA) – nyala

Metode ini digunakan untuk menentukan logam mangan (Mn) total dan terlarut dalam air dan air
limbah secara spektrofotometri serapan atom-nyala (SSA) pada kisaran kadar Mn 0,1 mg/L sampai
dengan 10 mg/L dengan panjang gelombang 279,5 nm

10. SNI 6989.16:2009, Air dan air limbah – Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA) – nyala

Metode ini digunakan untuk penentuan logam kadmium (Cd) total dan terlarut dalam air dan air limbah
secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala pada kisaran kadar Cd 0,05 mg/L sampai dengan 2
mg/L dengan panjang gelombang 228,8 nm

11. SNI 6989.7:2009, Air dan air limbah – Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA) – nyala

Metode ini digunakan untuk penentuan logam seng (Zn) total dan terlarut dalam air dan air limbah
secara spektrofotometri serapan atom-nyala (SSA)-nyala pada kisaran kadar Zn 0,05 mg/L sampai
dengan 2,0 mg/L dengan panjang gelombang 213,9 nm

12. SNI 6989.17:2009, Air dan limbah – Bagian 17: Cara uji krom total (Cr-T) secara Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)-nyala

Metode inin digunakan untuk penentuan logam krom total (Cr-T) dalam air dan air limbah secara
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) – nyala pada kisaran kadar Cr 0,2 mg/L sampai dengan 10 mg/L
dengan panjang gelombang 357,9 nm

13. SNI 6989.6:2009, Air dan limbah – Bagian 6: Cara uji tembaga (Cr-T) secara Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)-nyala

2
Metode ini digunakan untuk penentuan logam tembaga (Cu) total dan terlarut dalam air dan air limbah
secara spektrofotometri serapan atom-nyala (SSA) pada kisaran kadar Cu 0,2 mg/L sampai dengan 10
mg/L dengan panjang gelombang 324,7 nm.

14. SNI 6989.8:2009, Air dan air limbah – Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara spektrofotometri
Serapan Atom (SSA) – nyala

Metode ini digunakan untuk penentuan logam timbal, Pb total dan terlarut dalam air dan air limbah
secara spektrofotometri serapan atom (SSA)-nyala pada kisaran kadar Pb 1,0 mg/L sampai dengan 20
mg/L dan panjang gelombang 283,3 nm atau 217,0 nm yang dilengkapi dengan background correction

15. SNI 06-6989.3-2004, Air dan air limbah – Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total
Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

Metode ini digunakan untuk menentukan residu tersuspensi yang terdapat dalam contoh uji air dan air
limbah secara gravimetri. Metode ini tidak termasuk penentuan bahan yang mengapung, padatan yang
mudah menguap dan dekomposisi garam mineral

16. SNI 2973:2011, Biskuit

Standar ini menetapkan istilah dan deVnisi, syarat mutu, pengambilan contoh, dan cara uji biskuit.
Standar ini berlaku juga untuk produk krekers, kukis, wafer dan pai.

Anda mungkin juga menyukai