OLEH :
SINTA ANDRINAWATI PUTRI
D061211077
Air adalah salah satu unsur terpenting di bumi, karena air adalah unsur yang
dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk kehidupan mereka. Dengan cara
ini orang dapat mengatakan bahwa air adalah sumber kehidupan sebagai tanda
dalam kehidupan setiap makhluk hidup di bumi ini. Air dapat diartikan secara
ilmiah sebagai senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur H2
Klorida merupakan salah satu jenis elektrolit yang terdapat dalam tubuh
selain natrium dan kalium. Elektrolit adalah mineral yang larut dalam cairan
tubuh dan bermuatan listrik, memiliki beberapa peran yang penting dalam
kehidupan suatu sel dan jaringan. Klorida merupakan anion yang mudah larut
dalam sampel air dan merupakan anion anorganik utama yang terdapat dalam
sampel perairan. Kelebihan ion klorida dalam air minum dapat merusak ginjal.
gravimetri yaitu unsur atau senyawa target diendapkan dengan suatu pereaksi
ditimbang, setelah diketahui beratnya maka dapat dihitung kadar dari zat
tersebut
argentometri?
Menentukan kadar klorida (Cl) dalam sampel air dengan menggunakan metode
argentometri.
Penentua klorida (Cl-) dalam sampel air yang dititrsi dengan larutan AgNO3 dan
indikator K2CrO4 sehingga diperoleh titik akhir titrasi yang ditandai dengan
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 Oktober 2022. Penelitian
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi ini di tempuh sekitar 45 menit dari
Gowa dan sampai di lokasi penelitian, dengan menggunakan motor, jarak yang
Argentum yang artinya perak. Titrasi Argentometri sering kali disebut sebagai
Titrasi Pengendapan. Jadi argentometri itu merupakan salah satu cara yang
digunakan untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
adalah teknik khusus yang digunakan untuk menetapkan perak dan senyawa halida.
Penetapan kadar zat analit didasari oleh pembentukan endapan. Atau definisi titrasi
argentometri yaitu penetapan kadar zat yang didasari atas adanya reaksi
pembentukan endapan dari komponen zat uji dengan titran larutan titer perak nitrat.
Atau yang dimaksud titrasi argentometri ialah titrasi yang melibatkan pembentukan
endapan dari garam yang tidak gampang larut antara titran dengan analit.
Metode mohr pada titrasi argentometri yaitu metode yang terbatas untuk
lartutan dengan nilai pH sekitar 6 hingga 10. Perak oksida akan meengndap dalam
larutan yang lebih basa. Kegunaan dari metode Mohr adalah sebagai penetapan
kadar Bromida atau Klorida. Prinsip penetapannya larutan bromida atau klorida
dalam keadaan netral atau agak alkalis diitrasi dengan larutan perak nitrat dengan
indikator kromat. Jika ion bromida atau klorida sudah habis diendapkan oleh ion
perak, maka ion kromat akan bereaksi dengan ion perak membentuk endapan perak
kromat yang warnanya coklat meerah sebagai titik akhir titrasi. Larutan standarnya
Metode volhard adalah metode yang pertama kali diperkenalkan pada tahun
1874 oleh Jacobus Volhard, yang merupakan seorang ahli kimia dari Jerman.
Cl-). Kelebihan dari ion Ag+ dalam keadaan asam dititrasi dengan standar garam
tiosianat (NH4SCN atau KSCN) menggunakan indikator larutan Fe3+. Hingga titik
ekivalen, terjadi sebuah reaksi antara titran dan Ag+ membentuk sebuah endapan
putih. Jika titran kelebihan maka dapat menyebabkan reaksi dengan indikator
Metode fajans dalam argentometri sama halnya dengan pada metode Mohr,
perbedaannya hanya pada jenis indikator yang dipakai. Indikator yang dipakai
dalam metode fajans yaitu indikator adsorpsi seperti fluonescein atau cosine
menurut macam anion yang diendapkan oleh Ag+. Titrannya yaitu AgNO3 sampai
suspensi violet menjadi merah. pH tergantung dari macam anion dan indikator yang
digunakan. Indikator adsorpsi yaitu zat yang bisa diserap oleh permukaan endapan
terjadi di titik ekuivalen antara lain dengan cara menentukan macam indikator yang
digunakan dan PH. Sebelum titik ekuivalen dapat tercapai, ion Cl- ada dalam
lapisan primer dan sesudah tercapai ekuivalen maka akan kelebihan sedikit AgNO3
yang menyebabkan ion Cl- digantikan Ag+ sehingga ion Cl- berada dalam lapisan
sekunder.
Dalam titrasi sebuah larutan netral dari ion klorida dengan larutan perak nitrat,
sedikit ditambahkan larutan kalium kromat sebagai indikator. Di titik akhir, ion
kromat bergantung dengan ion perak untuk membentuk perak kromat merah yang
hanya sedikit bisa larut. Hendaknya titrasi ini dilakukan ketika suasana netral atau
Contoh dari cara ini yaitu pada metode volhard untuk tritasi perak dengan
terdapatnya asam nitrit bebas dengan larutan kalium atau ammonium tiosianat
standar. Indikatornya yaitu larutan besi (III) amonium sulfat. Dengan penambahan
coklat kemerahan, hal itu dikarenakan terbentuknya sebuah ion kompleks. Cara ini
bisa diterapkan untuk menetapkan klorida, bromide dan iodide dalam larutan asam.
Larutan perak nitrat standar berlebih ditambahkan dan kelebihannya dititrasi balik
Aksi dari indikator adsorpsi yaitu disebabkan sebuah fakta kalau pada titik
ekuivalen, indikator itu diadsorpsi oleh endapan. Ketika proses adsorpsi terjadi
sebuah perubahan dalam indikator yang menyebabkan suau zat dengan warna yang
tidak sama, maka disebutlah indikator adsorpsi. Zat-zat yang dipakai yaitu zat-zat
warna asam, seperti warna deret flouresein misalnya flouresein en eosin yang
flouresein. Sebuah larutan perak klorida dititrasi dengan larutan perak nitrat, maka
perak klorida yang akan mengendap mengadsorpsi ion-ion klorida. Ion flouresein
akan membentuk sebuah kompleks dari perak yang warnanya merah jambu.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Bahan Percobaan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
- Sampel Air
- Perak Niitrat (Ag2NO3) 0,01 N
- Kalium Kromat (K2CrO4)
- Natrium Klorida (NaCl) 0,01 N
- Natrium Hidroksida (NaOH) 1 N
- Asam Sulfat (H2SO4) 1 N
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
- Gelas Kimia - Erlenmeyer
- Sendok Tanduk - Pipet Skala
- Corong - Statif dan Klem
- Labu Ukur - Labu Semprot
- Batang Pengaduk - Bulb
- Buret - Pipet Tetes
3. Jika sampel air tidak berada dalam kisaran ph 6,5 – 10,0 ditambahkan NaOH
atau H2SO4 hingga mencapai ph tersebut.
standarisasi tadi.
Gambar 3.9 Melakukan titrasi
4.1 Hasil
2 Standarisasi 2 14,5
2 Sampel 2 2,3
4.1.2 Perhitungan
1. Perhitungan Standarisasi Larutan AgNO3
(V NaCl)x (NaCl)
N AgNO3 =
V AgNO3
25 𝑚𝐿 𝑥 0,01 𝑁
= = 0,01 N
13,75
2. Perhitungan Kadar klorida sampel air
4.3 Pembahasan
larutan NaCl Karena larutan AgNO3 termasuk larutan standar sekunder, tujuan
larutan standar menggunakan larutan baku primer yaitu larutan yang mengandung
zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secra pasti melalui metode
primer yang digunakan sebagai analit adalah natrium klorida (NaCl). Titrasi
beberapa tetes indikator K2CrO4. Pada saat titrasi terjadi reaksi antara ion Ag+
dengan ion Cl- sehingga terbentuk endapan berwarna putih dan apabila dilakukan
terus menerus akan mengendapkan ion CrO4- sehingga terbentuklah endapan merah
bata dari Ag2CrO4. Apabila endapan merah bata tersebut telah terbentuk maka titik
digunakan untuk menetukan kadar NaCl pada sampel air. Larutan sampel air
indikator K2CrO4, pemilihan indikator ini karena K2CrO4 bersifat netral dan dititrasi
dengan menggunakan larutan baku AgNO3. Titrasi dihentikan apabila telah tercapai
titik akhir yang ditandai dengan perubahan warna dan terbentuknya endapan merah
bata. Pada titrasi ini terjadi reaksi antara ion klorida yang telah habis diendapkan
oleh ion perak (Ag+), maka on kromat akan bereaksi dengan perak (Ag) berlebih
membentuk endapan perak kromat (Ag2CrO4) yang berwarna cokelat atau merah
bata sebagai titik akhir titrasi. Titrasi ini dilakukan hingga 2 kali pengulangan dan
Gambar 4.2 Titik akhir titrasi pada titrasi kadar klorida sampel air
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada percobaan kali ini adalah
1. Pada percobaan dari titrasi Argentometri dengan metode Mohr yakni mula-
bereaksi dengan CrO2- yang berasal dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan
dan membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah bata, berarti titik
perubahan warna yaitu merah bata atau merah cokelat dari titik akhir titrasi.
primer NaCl adalah 0,01 N d. Kadar NaCl dalam sampel air adalah 3,40 %
5.2 Saran
Erlangga , Jakarta
Yogyakarta.
Yogyakarta
Shevla, G. 1985. Buku Ajar Vogel: Buku Teks Semimakro Bagian I. Jakarta: