Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

No: 022/LPKBCPS/PKWT/VII/2022

Pada hari ini Senin, 18 Juli 2022, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : I Wayan Wicaya


Jabatan : Direktur/Penanggung Jawab

Dalam hal ini mewakili dan bertindak untuk dan atas nama LPK Bali Culinary Pastry School yang
berkedudukan di Jl. Pantai Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan,
Provinsi Bali, Indonesia (“LPK”), untuk selanjutnya dalam PKWT ini disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama : I Wayan Agus Dehan Kusuma


Tempat,Tgl Lahir : Tabanan, 31 Desember 1998
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Banjar Dangin Jelinjing, Desa Belalang, Kec. Kediri, Tabanan
No. KTP : 5102063112980004

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi dan menyatakan diri tidak membutuhkan
persetujuan dari pihak manapun, untuk selanjutnya dalam PKWT ini disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA (“Para Pihak”) selanjutnya dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(“PKWT”) ini disebut PARA PIHAK sepakat untuk dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Tempat Kerja dan Jenis Pekerjaan

1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas dari
PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan pekerjaan sebagai :

A. Jabatan : Kitchen Staff

B. Bertanggung jawab kepada : Head of Culinary Lab

C. Tugas dan Tanggung Jawab : Terlampir

D. Tempat Bekerja : Jalan Pantai Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri,


Kabupaten Tabanan.

2. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab pekerjaan yang diberikan PIHAK
PERTAMA tersebut dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.

3. Selama berlangsungnya PKWT ini, PIHAK PERTAMA dapat memindahtugaskan PIHAK KEDUA
apabila dianggap perlu, dan sepenuhnya merupakan kewenangan PIHAK PERTAMA.

Pasal 2
Upah dan Tunjangan PIHAK KEDUA

1. Atas pelaksanaan tugas dan pekerjaan PIHAK KEDUA, maka Para Pihak telah menyetujui dan
PIHAK PERTAMA bersedia memberikan Upah kepada PIHAK KEDUA sebagai berikut

Gaji Per Bulan : Rp. 2.800.000,00

Pembayaran gaji tersebut dilakukan tanggal 25 setiap bulannya ditransfer ke Rekening PIHAK
KEDUA, apabila tanggal 25 jatuh pada hari libur, maka akan ditransfer pada hari kerja berikutnya.

Jl. Pantai Nyanyi, Ds. Beraban, Tabanan, Bali, Indonesia


Tel +62 361 880100 | Fax +62 361 880105
Page 1 of 5
2. Tunjangan Hari Raya (THR) sesuai ketentuan ketenagakerjaan yang berlaku.

3. Pajak Penghasilan ditanggung PIHAK PERTAMA.

4. PIHAK KEDUA yang tidak masuk kerja karena alpa/mangkir dan tidak memiliki hak cuti, maka
gajinya terpotong proporsional sesuai dengan hari tidak masuk kerja karena alpa/tidak memiliki
hak cuti tersebut.

5. PIHAK PERTAMA mengikutsertakan PIHAK KEDUA dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (untuk selanjutnya disebut “BPJS”) berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. BPJS sebagaimana yang dimaksud adalah BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

6. PIHAK KEDUA boleh menggunakan fasilitas (komputer/laptop, telephone/handphone) dan alat


kerja yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pekerjaan
PIHAK KEDUA.

7. PIHAK KEDUA berhak atas hak cuti selama 12 (dua belas) hari kerja setelah masa kerja 1(satu)
tahun, dan berlaku sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku. Setiap pengajuan
hak cuti wajib diajukan kepada atasan 1 (satu) minggu sebelumnya

Pasal 3
Jangka Waktu PKWT

Jangka waktu PKWT adalah 1 (satu) tahun yang berlaku efektif sejak tanggal 03 Agustus 2022
sampai dengan tanggal 02 Agustus 2023.

Pasal 4
Waktu Kerja

1. PIHAK KEDUA akan bekerja sesuai dengan jadwal kerja/shift dan peraturan yang telah
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dan tetap berpedoman dengan ketentuan yang berlaku, yaitu
40 (empat puluh) jam seminggu atau 8 (delapan ) jam sehari, Hari Senin sampai dengan Jumat
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Senin sampai dengan Jumat : 08.00 s.d. 17.00
b. Istirahat : 12.00 s.d. 13.00

2. PIHAK KEDUA bersedia bekerja melebihi jam kerja normal apabila sewaktu-waktu diperlukan dan
diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK KEDUA diwajibkan hadir ditempat kerja 15 menit sebelum jam kerja yang telah ditentukan
sehingga pada jam yang sudah ditentukan PIHAK KEDUA langsung mulai bekerja.

4. PIHAK KEDUA wajib melakukan pencatatan kehadiran kerja ketika masuk/pulang bekerja,
mengajukan permohonan izin tidak masuk/meninggalkan tempat kerja/terlambat dan
keperluan lainnya, yang telah ditentukan sesuai dengan prosedur yang berlaku di LPK.

5. Keterlambatan dalam kehadiran akan dikenakan denda sesuai Peraturan LPK dan bila dilakukan
lebih dari 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan maka akan dikenakan sanksi surat peringatan I sampai
dengan Pemutusan Hubungan Kerja.

Jl. Pantai Nyanyi, Ds. Beraban, Tabanan, Bali, Indonesia


Tel +62 361 880100 | Fax +62 361 880105
Page 2 of 5
Pasal 5
Kewajiban Pihak Kedua

1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan dan tunduk pada seluruh ketentuan dalam PKWT yang telah
disepakati dengan PIHAK PERTAMA, dan Peraturan LPK, serta kebijakan LPK lainnya yang berlaku.

2. Selama berlangsungnya hubungan kerja, PIHAK KEDUA berkewajiban menaati dan mematuhi
semua ketentuan dan tata tertib yang tercantum dalam Peraturan LPK, Tata Tertib LPK, Prosedur
Kerja (System Operating Procedure), Uraian Kerja (Job Description), Instruksi Kerja (Manual
Instruction) dan perintah atau instruksi dari PIHAK PERTAMA

3. Melaksanakan segala tugas dan kewajiban yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dengan itikad
baik dan penuh rasa tanggung jawab serta disiplin tinggi.

4. Menjaga kerahasiaan operasional dan bisnis PIHAK PERTAMA kepada siapapun, baik perorangan
maupun organisasi.

5. Tidak merangkap bekerja pada LPK/pemberi kerja lain. Jika PIHAK KEDUA terbukti bekerja pada
LPK/pemberi kerja lain pada waktu PKWT ini masih berlaku, maka PIHAK KEDUA dinyatakan
mengundurkan diri.

6. PIHAK KEDUA wajib menghormati Atasan, Pimpinan LPK dan/atau menaati instruksi kerja atau
perintah kerja yang diberikan oleh Atasan, Pimpinan LPK dan Management PIHAK PERTAMA.

7. Memelihara dengan sebaik-baiknya semua peralatan dan perlengkapan kerja yang


dipercayakan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 6
Pelanggaran Berat

1. PIHAK KEDUA dilarang melakukan kesalahan berat yang berakibat pada pemutusan hubungan
kerja yaitu :
a) Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik LPK.
b) Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan LPK.
c) Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja.
d) Melakukan perbuatan asusila,perbuatan tidak senonoh atau perjudian di lingkungan kerja.
e) Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi teman sekerja atau
pengusaha di lingkungan kerja.
f) Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
g) Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya
barang milik LPK yang menimbulkan kerugian bagi LPK.
h) Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam
keadaan bahaya di tempat kerja.
i) Membongkar atau membocorkan rahasia LPK yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk
kepentingan negara
j) Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan LPK yang diancam pidana penjara 5 ( lima )
tahun atau lebih.
k) Melakukan tindakan, setelah diadakan pemeriksaan oleh LPK ternyata tindakan tersebut
terbukti memenuhi unsur tindak pidana atau perdata yang berkaitan dengan LPK.
l) Menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan diri sendiri yang mengakibatkan kerugian
LPK baik finansial maupun non finansial.

Jl. Pantai Nyanyi, Ds. Beraban, Tabanan, Bali, Indonesia


Tel +62 361 880100 | Fax +62 361 880105
Page 3 of 5
m) Meminta/ menerima uang atau hadiah dalam bentuk apapun juga dari pelanggan atau
pihak lain untuk menguntungkan diri sendiri termasuk didalamnya: korupsi, kolusi, komisi,
bonus, dan ataupun apapun istilahnya di luar untuk kepentingan LPK.
n) Pelanggaran-pelanggaran lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, namun memiliki
tingkat yang sama dengan pelanggaran berat.

Pasal 7
Ganti Rugi

1. Apabila selama bekerja pada PIHAK PERTAMA ternyata timbul kerugian secara finansial yang
terbukti secara nyata disebabkan kelalaian atau kesengajaan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA
bersedia untuk dipotong pembayaran gajinya oleh LPK sejak adanya bukti permulaan yang
cukup berdasarkan hasil audit, sampai dengan masalah tuntas.

2. PIHAK PERTAMA berhak memanggil PIHAK KEDUA untuk bertanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah yang secara nyata disebabkan olehnya, berdasarkan bukti-bukti,
meskipun setelah PIHAK KEDUA tidak bekerja lagi di LPK.

Pasal 8
Berakhirnya PKWT

1. Hubungan kerja/PKWT antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA berakhir apabila :

a. berakhir demi hukum pada tanggal berakhirnya PKWT ini sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 3.

b. PIHAK KEDUA dinyatakan telah melakukan pelanggaran berat sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 6 dan/atau apabila PIHAK KEDUA dapat dibuktikan secara hukum telah
melanggar peraturan dan/atau ketentuan yang berlaku di tempat PIHAK PERTAMA yang
mana tanpa harus ada putusan pengadilan berwenang dan/atau Pihak Instansi Pemerintah
yang berwenang, yang nyata-nyata disebabkan oleh PIHAK KEDUA telah melakukan
kesalahan atau kelalaian, baik yang disengaja maupun tidak sehingga mengakibatkan
kerugian bagi PIHAK PERTAMA baik secara materiil maupun immateriil, maka PIHAK KEDUA
dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun serta dalam
keadaan sehat jasmani maupun rohani, setuju atas keputusan dan kebijakan PIHAK PERTAMA
atas pemutusan hubungan kerja tanpa menuntut apapun termasuk pesangon, uang
penghargaan/jasa, uang ganti rugi dan/atau lainnya dari PIHAK PERTAMA kecuali ditentukan
lain oleh kebijakan PIHAK PERTAMA.

c. adanya perbuatan tindak pidana dan perdata lainnya yang telah terbukti secara sah
dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

d. adanya alasan memaksa atau force majeur.

2. Para Pihak bersepakat dan berkomitmen untuk menyelesaikan PKWT ini sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditentukan dalam PKWT ini.

3. Apabila PIHAK KEDUA yang tidak dapat atau kurang mampu melaksanakan tanggung
jawabnya sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 1, maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan
pemutusan PKWT terhadap PIHAK KEDUA dengan pemberitahuan secara tertulis dan/atau
Elektronik Mail (“E-Mail”) 1 (satu) bulan sebelum tanggal pemutusan efektif PKWT dilaksanakan.

4. PIHAK PERTAMA tidak mempunyai kewajiban untuk membayar Uang Pesangon, Uang
Penghargaan Masa Kerja dan/atau Uang Penggantian Hak atau kompensasi/Ganti kerugian
dalam bentuk apapun kepada PIHAK KEDUA, apabila hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA
dengan PIHAK KEDUA berakhir sebagaimana yang dimaksud Pasal 8 Ayat 1 & Pasal 8 Ayat 3.

Jl. Pantai Nyanyi, Ds. Beraban, Tabanan, Bali, Indonesia


Tel +62 361 880100 | Fax +62 361 880105
Page 4 of 5
5. Apabila pemutusan PKWT sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 Ayat 1 & Pasal 8 Ayat 3
maka PIHAK PERTAMA wajib membayar Upah PIHAK KEDUA sampai hari terakhir bekerja saja
tanpa adanya kewajiban membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang
penggantian hak, uang kompensasi ataupun tunjangan dalam bentuk apapun.

6. Apabila PIHAK KEDUA mengajukan pengunduran diri sebelum periode PKWT berakhir, maka wajib
mengajukan secara tertulis 1 (satu) bulan sebelumnya, dan wajib mendapat persetujuan tertulis
dari PIHAK PERTAMA, apabila tidak mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA maka
PIHAK KEDUA wajib membayar ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA sebesar total Upah sampai
dengan jangka waktu PKWT berakhir.

Pasal 9
Penyelesaian Perselisihan & Domisili

1. Dalam hal terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang timbul akibat dari
PKWT ini diupayakan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat dengan berpedoman pada
Peraturan LPK dan Peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku.

2. Apabila Para Pihak tidak mencapai kata sepakat atau gagal menyelesaikan pertentangan
dan/atau perselisihan tersebut, maka Para Pihak dapat memilih/menempuh jalur hukum.

3. Mengenai PKWT ini dan segala akibat yang timbul berkenaan dengan PKWT ini, Para Pihak setuju
dan sepakat apabila secara kekeluargaan tidak ada penyelesaian maka para pihak menunjuk
domisili hukum yang umum dan tetap di Pengadilan Negeri Tabanan.

Pasal 10
Lain- Lain

Hal-hal lain yang belum tercantum dalam PKWT ini akan diatur lebih lanjut dengan mengikuti ketentuan-
ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan LPK dan Peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku dan
merupakan satu kesatuan dengan PKWT ini.

Demikian PKWT ini dibuat dengan itikad baik, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, PARA PIHAK
menyatakan telah mengerti dan memahami dengan sepenuhnya isi PKWT ini dan bersedia untuk
mematuhi dan tunduk pada aspek-aspek yang tertulis dalam PKWT dan lampiran-lampirannya. Dibuat
rangkap 2 (dua) dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Tabanan, 18 Juli 2022

Disetujui dan ditandatangani :


PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

I Wayan Wicaya I Wayan Agus Dehan Kusuma


Direktur Karyawan

Jl. Pantai Nyanyi, Ds. Beraban, Tabanan, Bali, Indonesia


Tel +62 361 880100 | Fax +62 361 880105
Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai