Diktat SSP
Diktat SSP
SUSUNAN SARAF
PUSAT
MEDULLA SPINALIS
MORPHOLOGI
Medulla spinalis berbentuk silindris yang memanjang dan berada di
dalam canalis vertebralis. Merupakan kelanjutan dari medulla oblongata ke
arah caudal. Mempunyai ukuran panjang 45 cm dan berat 30 gram, meluas
mulai dari foramen occipitale magnum sampai mencapai vertebra lumbalis II.
Berhubnug adanya “ ascensus medullae “ maka letak segmen medulla
spinalis tidak sesuai dengan corpus vertebrae. Makin ke arah caudal makin
jelas perbedaannya sehingga nervus spinalis akan turun beberapa segmen
untuk keluar melalui foramen intervertebralis pada segmen yang sesuai.
Diameter agak oval dengan ukuran kiri-kanan lebih besar daripada
ukuran ventro-dorsal. Keadaan ini terutama jelas pada segmen cervical,
sedangkan pada segmen thoracal bentuknya agak bulat dan segmen lumbal
lebih membulat lagi; segmen sacral menjadi oval kembali.
Medulla spinalis membentuk dua buah pelebaran di dua tempat, yakni :
1. Segmen C 3 – Th 2, disebut intumescentia cervicalis, ukuran
maksimal pada C 6.
2. Segmen th 9 – L 2, disebut intumescentia lumbalis, dengan ukuran
maksimal pada Th 12.
Pelebaran –pelebaran ini adalah sesuai dengan pusat nervi spinales yang
mempersarafi extremitas superior dan extremitas inferios, melalui plexus
brachialis dan plexus lumbosacralis.
Ujung caudal medulla spinalis berakhir sebagai conus medullaris, dan
dari conus medullaris terdapat filum terminale yang melanjutkan diri ke
caudal. Filum terminale tidak mengandung komponen saraf, melainkan pia
meter; panjangnya kurang lebih 20 cm. Filum terminale terbagi menjadi dua
bagian yaitu :
1. Filum terminale internum, panjang 15 cm,masih mengandung dura
meter dan arachnoid, terletak sampai V.S.2.
2. Filum terminale externum, hanya dibungkus oleh dura meter, berada
sampai V.Coc.1, panjangnya 5 cm.
Filum terminale internum bersama-sama dengan nervi pinales membentuk
cauda equina, dan berada di dalam canalis vertebralis.
Pada permukaan ventral medulla spinalis terdapat fissura mediana
anterior, dan pada permukaan dorsal terdapat sulcus medianus posterior. Di
sebelah lateral fissura mediana anterior terdapat sulcus lateralis anterior,
tempat di mana radix anterior keluar. Di sebelah lateral sulcus medianus
posterior terdapat sulcus lateralis posterior, yakni tempat di mana radix
posterior memasuki medulla spinalis.
Pada regio cervicalis, di antara sulcus medianus posterior dengan sulcus
lateralis posterior terdapat sulcus intermedius posterior, yang menjadi batas
antara fasciculus cunateus dan fasciculus gracilis.
Canalis centralis medullae spinales, yang berada di tengah-tengah
medulla spinalis, mrupakan lanjutan dari canalis centralis medullae
oblongatae, dan berisi liquor cerebrospinalis. Ujung caudalis canalis centralis
melebar membentuk ventriculus terminalis.
VASCULARISASI
A.spinalis anterior merupakan cabang dari arteria vertebralis sinistra et
dextra yang bersatu dan berjalan di depan fissura mediana anterior, dan
mengadakan anastomose dengan arteria medullaris.
A.spinalis posterior dipercabangkan oleh arteria vertebralis atau oleh
arteria cerebelli inferior posterior. Mengadakan anastomose dengan arteria
medullaris.
A.medullaris berasal dari arteria cervicalis ascendens, arteria cervicalis
profunda, arteria vertebralis, arteria intercostalis posterior dan arteria sacralis
lateral.
STRUKTUR DALAM
Terdiri atas substansia grisea yang mengandung benyak sel dan
sedikit serabut saraf, dan substansia alba yang mengandung lebih banyak
serabut saraf daripada sel saraf.
1. Substansia grisea
Terletak di bagian profunda di sepanjang medulla spinalis, membentuk
columna anterior yang berada di sebelah ventral canalis centralis, dan
columna posterior yang berada di sebelah dorsal canalis centralis. Pada
potongan melintang berbentuk huruf “ H “, penampang columna anterior
membentuk cornu anterius dan penampang columna posterior membentuk
cornu posterius.
Sepanjang segmen thoraca-lumbal substansia grisea membentuk columna
lateralis, yang pada penampang melintang membentuk cornu laterale. Pada
segmen sacral juga terdapat cornu laterale, tetapi tidak begitu jelas.
Substansia grisea yang berada di sekitar canalis centralis disebut
commissura grisea anterior dan commisura grisea posterior.
Cornu anterius berbentuk pendek, lebar dengan ujungnya menghadap
ke arah ventro-lateral. Ujung cornu anterius tidak mencapai permukaan
medulla spinalis. Cornu anterius dibagi menjadi caput dan basis. Pada cornu
ini terdapat sel-sel saraf motoris yang berbentuk multipolar dan merupakan
neuron effector di mana axonnya membentuk radix anterior.
Cornu posterius mempunyai bentuk yang panjang, ramping dan
menghadap ke arah dorso-lateral. Ujungnya hampir mencapai permukaan
medulla spinalis. Cornus ini dibagi menjadi apex cornu dorsalis (= posterioris),
caput cornu dorsalis (posterioris), cervix cornus dorsalis (posterioris) dan
basis cornus dorsalis (posterioris). Di antara apex dan permukaan medulla
spinalis terdapat tractus dorsolateralis Lissaueri.
Pada apex cornu posterius terdapat kumpulan sel-sel saraf yang
membentuk bangunan seperrti huruf V dan membuka ke arah canalis
centralis, bangunan ini disebut substantia gelatinosa Rolandi. Substantia
gelatinosa Rolandi terdapat sepanjang medulla spinalis, bahkan meluas ke
dalam medulla oblongata membentuk nuclei spinalis nervi trigemnini.
Substantia gelatinosa menerima serabut-serabut dari tructus dorsolateralis
Lissaueri.
Di sebelah medial basis cornu posterius terdapat nucleus dorsalis
Clarki, yang berada sepanjang medulla spinalis segmen C 8 – L 2.
Pada segmen C 3 nucleus tadi hanya merupakan kelompok sel yang disebut
nucleus sacralis dan pada segmen sacral membentuk nucleus sacralis. Axon
dari nucleus ini membentuk tractus spinocerebellaris dorsalis.
Pada basis cornu posterius di sepanjang medulla spinalis terdapat nucleus
proprius.
Sel-sel saraf di dalam cornu posterius adalah sel-sel saraf sensoris (sensibel),
menerima stimulus yang dibawa oleh serabut-serabut yang berjalan di dalam
radix posterior.
Pada segmen cervical, di sebelah lateral dari collum cornu posterius,
substantia grisea mengadakan proyeksi ke substantia alba dan dinamakan
formatio reticularis.
2. Substansial alba
Berada di sebelah superficial dari substantia grisea. Terdiri atas
sebagian besar serabut-serabut saraf dan sedikit sel saraf. Serabut-serabut
ini ada yang berjalan ascendens dan ada yang descendens.
Substantia alba yang terletak di antara septum medianum dorsale (posterius)
dan sulcus lateralis posterior disebut funiculus posterior (dorsalis); yang
terletak antara cornu posterius dan cornu anterius disebut funiculus lateralis,
dan funiculus anterior terletak di antara cornu anterius dan fissura mediana
anterior.
Di dalam funiculus terdapat serabut-serabut yang mempunyai asal
yang sama, tujuan dan fungsi yang sama membentu tractus.
Antara satu segmen medulla spinalis dengan segmen yang lainnya
dihubungjan oleh serabut-serabut intersegmentalis, disebut fasciculus
proprius, yang terletak di sekitar substantia grisea. Sesuai dengan letaknya
maka ada :
1. Fasciculus septo marginalis posterior, berada dekat septum medianum
posterius.
2. Fasciculus septo marginalis anterior, berada di sekitar fissura mediana
anterior.
3. Fasciculus proprius anterius, di sekitar cornu anterius.
4. Fasciculus proprius posterius, di sekitar cornu posterius.
5. Fasciculus proprius lateralis, di sekitar cornu laterale.
Substantia alba di sekitar canalis centralis disebut commissura alba.
MENINX
ENCEPHALON
Tiga bagian besar dari encephalon adalah brain stem, cerebellum dan
cerebrum. Encephalon berasal dari tuba neuralis (actodermal), yang dalam
pertumbuhannya membentuk prosencephalon, mesencephalon dan
rhombencephalon. Selanjutnya rhombencephalon bertumbuh dan
berkembang menjadi myelencephalon di sebelah caudal dan metencephalon
di bagian rostral. Dari metencephalon terbentuk cerebellum dan pons. Dan
myelencephalon selanjutnya menjadi medulla oblongata. Prosencephalon
membentuk telecephalon dan diencephalon. Telecephalon selanjutnya
bertumbuh dan berkembang menjadi hemispherium cerebri. Rongga di dalam
tuba neuralis menetap membentuk sistem ventriculi dan berada di dalam
encephalon.
Berat otak adalah 2 % dari berat badan. Menerima 1/6 bagian dari
cardiac output dan menggunakan 1/5 bagian oksigen yang dipakai oleh tubuh
dalam keadaan istirahat.
Pada otak terdapat dua belas pasang nevi craniales, di mana N.I dan N.II
terkait dengan hemispherium cerebri, N.III – N.IV terkait dengan
mesencephalon, N.V – N.XII terkait dengan pons dan medulla oblongata.
BRAIN STEM
Di dalam brain stem terdapat nucleus nervi craniales, kecuali N.I dan
N.II. selain itu terdapat juga serabut-serabut ascendens dan descendens, baik
yang menuju maupun yang berasal dari hemispherium cerebri dan
cerebellum.
Brain stem dari occipital ke frontal terdiri atas :
1. medulla oblongata,
2. pons,
3. mesencephalon
MEDULLA OBLONGATA
Medulla oblongata merupakan lanjutan dari medulla spinalis, setelah
medulla spinalis melewati foramen occipitale magnum. Terdiri atas dua
bagian, yaitu bagian caudal yang dinamakan closed part, di dalamnya
terdapat canalis centralis, yang berrhubungan dengan canalis centralis
medullae spinales; bagian cranial disebut openpart, yakni bagian di mana
canalis centralis melebar dan membentuk ventriculuc quartus. Bagian yang
terbuka ini bersama-sama dengan bagian occipital dari pons membentuk
dasar fossa rhomboidea (= lantai ventriculus quartus). Dinding dorsal
ventriculus quartus dibentuk oleh cerebellum, ke arah occipital melanjutkan
diri sebagai velum medullare posterius (caudale) dan ke arah frontal
melanjutkan diri menjadi velum medullare anterius (rostralis). Pada velum
medullare posterius terdapat apertura mediana ventriculi quarti (= foramen
Luschkai). Melalui ketiga lubang ini liquar cerebrospinalis meninggalkan
ventriculus quartus masuk ke dalam cavitas subarachnoidale. Batas frontal
medulla oblongata adalah tepi caudal pons.
Pada permukaan ventral terdapat tonjolan pyramis, berada di kiri
kanan fissura mediana anterior. Di sebelah lateral pyramis terdapat oliva.
Agak di cranialis dari perbatasan medulla spinalis dan medulla oblongta
terdapat decussatio pyramidum.
Di antara pyramis dan oliva terdapat sulcus lateralis anterior, tempat di
mana N.hypoglossus menampakkan diri. Di latero-posterior oliva tampak
pangkal N.IX. N.X dan N.XI.
Permukaan dorsal, di bagian closed part terdapat tonjolan yang
dinamakan clava, berada di kiri kanan fissura mediana posterior. Di sebelah
lateral dari clava terdapat tuberculum cuneatum. Di antara clava dan
tuberculum cuneatum tedapat sulcus intermedius posterior. Di lateral dari
tuberculum cuneatum tedapat tuberculum cinereum, yang merupakan
lanjutan dari funiculus lateralis medullae spinalis.
Pada bagian open part dari medulla oblongata, yang membentuk dasar
fossa rhomboidea, terdapat tonjolan eminentia medialis, terletak di kiri kanan
sulcus medianus fossae rhomboideae. Sulcus ini adalah lanjutan dari fissura
mediana posterior. Pada eminentia medialis di bagian caudal terdapat
trigonum nervi hypoglossi. Di sebelah lateral eminentia medialis terdapat
sulcus limitans. Di sebelah lateral trigonum n.hypoglossi terletak trigonum
nervi vagi (= ala cinerea). Ujung caudal fossa rhomboidea berbentuk seperti
mata pena, disebut calamus scriptorius. Ujung terminalnya disebut obex. Di
sebelah rostral dari obex pada setiap sisi terdapat area postrema.
Di dalam medulla oblongata terdapat pusat-pusat yang terkait dengan
circulasi dan respirasi.
Struktur dalam medulla oblongata dibentuk oleh substantia grisea dan
substantia alba.
PONS ( Varoli )
Bagian ini merupakan lanjutan ke arah rostral dari medulla oblongata.
Pada perbatasan antara medulla oblongata dan pons di bagian ventral,
berturut-turut dari medial ke lateal, tampak pangkal dari n.abducens,
n.facialis. n.intermedius dan n.acusticus. ke arah rostral berbatasan dengan
mesencephalon.
Pons berkedudukan pada pars basilaris ossis occipitalis dan pada dorsum
sellae (clivus).
Facies dorsalis turut membentuk pars rostralis fossa rhomboidea dan
ditutupi oleh cerebellum.
Facies ventralis tidak rata, melainkan berbentuk lipatan-lipatan
transversal yang menyilang linea mediana, dan ke arah lateral terkumpul
membentuk pedunculus cerebelli medius (= brachium pontis). Pada linea
mediana terdapat sulcus basilaris yang ditempati oleh a.basilaris.
Pada sisi lateral kira-kira pertengahan pons terdapat pangkal n.trigeminus.
Struktur dalam pons terdiri dari dua bagian yang tampak berbeda
dalam bentuk dan strukturnya, yaitu :
1. pars basilaris atau pars ventralis, terdiri atas serabut transversal
dengan di sana sini disilangi oleh serabut longitudinal dan nuclei
pontis,
2. tegmentum atau pars dorsalis, merupakan lanjutan dari formatio
reticularis medullae oblongatae.
VENTRICULUS QUARTUS
Sebuah ruangan pipih yang berbentuk belah ketupat dan berisi liquor
cerebrospinalis. Ventriculus ini berasal dari rongga di dalam tuba neuralis
pada hindbrain, yakni bagian yang membentuk cerebellum pons dan medulla
oblongata ujung rostal menyempit, bersambung dengan aquaductus cerebri
sylvii, ujung caudal melanjutkan diri menjadi canalis centralismedullae
oblongatae. Atap ventriclus quartus di bagian rostral disebut tegmen
ventriculi quarti, dibentuk oleh velum medullare anterius (superius) bersama-
sama dengan pedunculus ceribelli superior. Atap di bagian caudal dibentuk
oleh velum medullare posterius (inferius), tela chorioidea, plexus choriodeus,
taenia ventraiclui quarti, lingual dan obex. Velum medullare inferius adalah
suatu lembaran tipis lapisan ependymdan di sebelah supercialisnya terdapat
pia mater, lembaran ini melekat pada tepi fossa rhomboidea membentuk
taenia ventriculi quarti, yang ke arah caudal menjadi semakin semoit, disebut
obex.
Ventriculus quartus ke arah lateral membentuk recessus lateralis, yang
terletak di cranialis striae medullares dan di caudalis dari plexus chorioideus.
Plexus chorioideus ini dibentuk oleh capiller pembuluh darah, berlekuku-lekuk
menonjol ke dalam ventriculus quartus.
Pada atap ventriculus quartus terdapat foramen Magendie (= apertura
mediana ventriculi quarti), berada di sebelah frontal obex, dan terdapat dua
buah apertura latrales ventriculi quarti (= foramen Luschka) yang berada pada
recessus lateralis. Lantai ventriculus quartus kanan sulcus medianus terdapat
eminentia medialis, yang di bagian rostral mengandung colliculus facialis dan
di bagian caudal mengandung trigonum n.hypoglossi. Di sebelah lateral
eminentia medialis terdapat sulcus limitans ; di bagian rostral sulcus ini
melebar membentuk fovea supeior, yang terletak di antara colliculus facialis
dan brachium pontis, dan di bagian caudal melebar membentuk fovea inferior,
yang berada setinggi trigonum n.hypoglossi. sulcus limitans di bagian rostral
disebut locus coeruleus, suatu daerah yang mengandung sel-sel berpigmen.
Di lateral sulcus limitans terdapat tonjolan yang dinamakan area vestibularis
atau area acustica, yang ke arah lateral membentuk tuberculum acustium.
Area acustica disilangi oleh striae medullares dari lateral ke medial dan
menghilang masuk ke dalam sulcus medianus.
Di antara trigonum n.hypoglossi dan bagian caudal area acustica terdapat ala
cinerea (= trigonum n.vagi). Bagian caudal ala cinerea disilangi oleh funiculus
separans. Selanjutnya di antara funiculus separans dan clava terdapat area
postrema.
Liquor cerebrospinalis di dalam ventriculus quartus, selain diproduksi
oleh plexus chorioideus ventriculi quarti juga berasal dari ventriculus tertius,
yang masuk ke dalam ventriculus quartus melalui aquaductus cerebri Sylvii.
Selanjutnya liquor meninggalkan ventriculus quartus melalui canalis centralis
medullae oblongatae dan melalui foramen Magendie dan foramen Luschka
masuk ke dalam cavitas subarachnoidea.
MESENCEPHALON
Bagian ini menghubungkan pons, cerebellum dan diencephalon. Batas
di bagian rostral ditentukan oleh suatu bidang yang dibuat melalui
commissura posterior di dorsalis dan corpus mamillare di bagian ventral.
Mesencephalon merupakan kelanjutan dari pons ke rostral. Batas antara
pons dan mesencephalon ditandai oleh :
1. peralihan ventriculus quartus menjadi aquaductus cerebri,
2. velum medullare superius beralih pada collicus inferior.
3. Serabut-serabut di dalam brachium conjunctivum mulai
mengadakan persilangan membentuk decussatio brachiorum
conjunctivorum.
Pada mesencephalon terdapat nucleus dari n.trochlearis dan n.oculpmotorius.
Selain itu terdapat juga nucleus penghubung yang berperan dalam sistem
visual dan sistem auditoria (pendengaran). Di antara tegmentum dan crus
cerebri terdapat substantia nigra. Di dalam crus cerebri berjalan serabut-
serabut corticofugal yang menuju ke pusat-pusat di bagian caudal sampai
medulla spinalis.
Mesencephalon dibagi menjadi tiga bagian :
1. tectum,
2. tegmentum,
3. crus cerebri.
DIENCEPHALON
Berasal dari prosencephalon. Prosencephalon membentuk dua buah
diverticulum ke arah lateral, yang bertumbuh dan berkembang menjadi
hemispherium cerebri. Sedangkan pangkal diencephalon bertumbuh menjadi
diencephalon dan rongga yang berada di dalamnya menjadi ventriculus
tertius.
Batas-batas diencephalon adalah sebagai berikut :
1. batas posterior ditentukan oleh suatu bidang yang dibuat melalui
commissura posterior ke tepi caudal corpora mamillaria,
2. batas anterior ditentukan oleh foramen interventriculare Monroi dan
tepi posterosuperior chiasma opticum,
3. batas lateral dibentuk oleh cauda nuclei caudati, stria terminalis dan
crus posterius capsulae internae,
4. batas medial adalah ventriculus tertius.
VENTRICULUC TERTIUS
Berbentuk calsh yang berada di antara kedua thalamus sinister dan
dexter. Di bagian rostral terdapat foramen inventriculare Monroi yang
menghubungkan ventriculus tertius dengan ventriculus lateralis. Di bagian
posterior melanjutkan diri pada aquaductus cerebri Sylvii. Dinidng lateral
dibagi oleh sulcus hypothalamicus menjadi pars superior dan pars inferior.
Pada pars superior terdapat columna fornicis dan thalamus, pada pars
caudalis terdapat subthalamus dan hypothalamus. Batas rostral dibentuk oleh
lamina terminalis dan commissura anterior. Bagian dari atap yang berada di
cranialis commissura anterior adalah tepi inferior septum pellucidum. Di
sebelah posteriornya, atap ventriculus berada di cranialis foramen
interventriculare dan melanjutkan ke dorsal sepanjang fornix sampai di
splenium corporis callosi. Di sini terdapat tela choriodea dan plexus
choriodeus. Batas posterior dibentuk oleh commcissura habenulare, epiphyse
dan commissura rolposterior. Di caudalis commissura posterior terdapt muara
aquaductus cerebri. Lantai ventriculus dibentuk oleh tegmentum
mesencephali, pedunculus cerebri dan hypothalamus.
Ventriculus tertius berisi liquor cerebrospinalis, baik yang diproduksi oleh tela
chorioidea ventriculi tertii maupun yang berasal dari ventriculus lateralis.
CEREBELLUM
Cerebellum menerima stimulus proprioceptive dari badan dan
extremitas yang dibawa oleh tractus spinocerebellaris ventralis et dorsalis dan
dari nucleus cuneatus accessorius. Dan menerima juga impuls proprioceptive
yang berasal dari canalis semircularis melalui nervus vestibularis. Stimulus-
stimulus ini diperlukan untuk mengontrol posisi dan mengatur tonus otot yang
dibutuhkan pada waktu mengadakan pergerakan.
Cerebellum berada pada permukaan posteior dari pons dan medulla
oblongata, menempati fossa cranii posterior. Di antara cerebellum dan lobus
occipitalis terdapat tentorium cerebelli.
MORFOLOGI
Permukaan superior agak datar, sedangkan permukaan inferior
berbentuk konveks. Di sebelah superior terdapat sebuah incisura yang
dangkal, yang disebut incisura cerebelli anterior, dan sebuah incisura lain
yang lebih dalam dan sempit, dinamakan incisura cerebelli posterior dan
ditempati oleh falx cerebelli.
Terdiri atas dua buah lobus, disebut hemispherium cerebelli, dan
sebuah vermis cerebelli yang menghubungkan kedua lobus dan terletak di
bagian medial. Pada permukaan superior batas antara vermis dengan
hemispherium cerebelli tidak begitu jelas, berbeda dengan permukaan inferior
terdapat sebuah fossa yang dalam, terletak pada garis mediana dan disebut
vallecula cerebelli, dan melanjutkan diri menjadi incisura cerebelli posterior.
Dasar dari vallecula cerebelli dibentuk oleh vermis pars inferior.
Hemispherium cerebelli difiksasi pada brain stem oleh tiga buah tangkai,
yaitu :
1. Pedunculus cerebellaris inferior (caudalis) atau corpus restiforme
yang berhubungan dengan medulla oblongata.
2. Pedunculus cerebellaris medius (pontinus) atau brachium pontis
yang berhubungan dengan pons.
3. Pedunculus cerebellaris superior (rostralis) atau brachium
conjunctivum yang mempunyai hubungan dengan mesencephalon.
LOBUS CEREBELLI
Pembagian hemispherium cerebelli banyak macamnya, salah satu di
antaranya adalah menurut Carpenter, sebagai berikut :
1. Lobus anterior, berada di sebelah rostral fissura prima. Di
bagian ini vermis terdiri atas lingula, lobulus centralis dan culmen.
Ke arah hemispherium lingula tidak mempunyai hubungan,
sedangkan lobulus centralis berhubungan dengan ala lobuli
centralis dan culmen dengan lobulus quadrangularis anterior.
2. Lobus posterior, berada di antara fissura prima dan fissura
postero-lateralis, merupakan bagian terbesar dari cerebellum.
Bagian dari vermis yang terdapat pada lobusini adalah declive,
folium vermis, tuber vermis, pyramis vermis dan uvula vermis.
Lobulus simpleks terletak di antara fissura prima dan fissura
postero-superior, berhubungan dengan declive. Lobulus ansiformis
adalah bagian hemispherium cerebelli yang berada di antara
fissura posterosuperior dan lobulus gracilis. Oleh fissura
horizontalis lobulus ansiformis dibagi menjadi lobulus semilunaris
superior atau crus I dan lobulus semilunaris inferior atau crus II.
Bagian dari vermis yang berkaitan adalah folium vermis dan tuber
vermis. Di antara fissura prepyramidalis dan fissura postero-
lateralis terdapat pyramis dan uvula vermis dan bagian dari
hemispherium cerebelli yang dinamakan lobulus biventer dan
tonsilla cerebelli.
3. Lobulus flocculonodularis, berada di sebelah rostral dari
fissura postero-lateralis, terdiri dari nodulus (vermis) dan sepasang
flocculus (hemispherium cerebelli). Nodulus terletak tepat di
sebelah caudal dari velum medullare inferius.
STRUKTUR
Struktur cerebellum dari luar kedalam adalah sebagai berikut :
1. Cortex cerebelli, dibentuk oleh substantia grisea.
2. Corpus medullare, dibentuk oleh substantia alba.
3. Nuclei cerebelli, ada empat pasang.
CEREBRUM
Berbentuk bundar, menempati cavitas cranii.
Di dalam fossa cranii anterior, bulbus olfactorius dan tractus alfactorius
terdapat pada lamina cribrosa, sedangkan kedua lobus frontalis masing-
masing berada di bagian kiri dan kanan fossa.
Di dalam fossa cranii media, hypophyse berada pada fossa hypophysis di
dalam sella tursica, dan kedua lobus temporalis berada di bagian kiri dan
kanan fossa.
Di dalam fossa cranii posterior, medulla oblongata dan pons menempati clivus
dan kedua pedunculus cerebri berada pada dorsum sellae, sedangkan kedua
hemispherium cerebelli berada di sebelah kiri dan kanan fossa.
Tepi caudal hemispherium ceebri terletak sesuai denagan suatu garis
pad dinding kepalayang mulai kira-kira 1 cm di cranialis otbits di sebelah
frontal dan berjalan ke arah occipital, lalu kira-kira 15 mm di posterior orbita
membelok ke caudal dan mencapai tepi atas arcus zygomaticus dan
mengikutinya sampai mencapai processus condylaris mandibulae. Lalu garis
ini berjalan miring ke cranio-posterior melalui porus acusticus externus
sampai protuberantia occipitalis externa. Tepi inferior cerebellum berada
sesuai dengan batas rambut pada tengkuk.
Dibagi oleh suatu sulcus yang dalam, disebut fissura longitudinalis
cerebri, manjadi belahan kiri dan kanan (= hemispherium cerebri). Pada dasar
dari fissura ini terdapat corpus callosum, yaitu kumpulan substantia alba yang
menghubungkan hemispheium sinister dan dexter.
Terdiri dari luar ke dalam :
1. Cortex cerebri
2. Centrum semiovale
3. Nuclei basales (= ganglion basalis)
4. Rhinencephalon
CORTEX
BENTUK PERMUKAAN
Bentuk permukaan superior dan lateral dari cortex cerebri adalah
konveks (facies superolateralis), permukaan medial datar dan facies inferior
berbentuk ierguler. Antara facies medialis dan facies lateralis terdapat margo
superior, dan antara facies lateralis dan facies inferior terdapar margo
lateralis yang bentuknya lebih bundar. Ujung anterior disebut polus frontalis,
ujung posterior disebut polis occipitalis, dan di bagian latral terdapat polus
temporalis yang merupakan ujung ke arah anterior dari lobus temporalis.
Permukaan hemispherium cerebri tidak rata, melainkan ireguler yang
disebabkan oleh adanya sulcus, fissura dan gyrus.
Sulcus lateralis (= fissura Sylvii) merupakan suatu sulcus yang dalam,
berada pada facies lateralis dan memisahkan lobus frontalis dan lobus
parietalis di satu pihak dengan lobus temporalis di pihak lainnya. Ke arah
caudoanterior melebar dan membentuk fossa lateralis. Sulcus ini dibagi
menjadi dua bagian, yakni pars anterior yang pendek, disebut stem, dan pars
posterior yang panjang, ukuran kira-kira 7 cm, disebut ramus posterior. Pada
batas antara kedua bagian ini terdapat ramus anterior dan ramus ascendens
yang membentuk huruf V dan membuka ke cranial.
Sulcus centralis Rolandi, mulai dari facies medialis kira-kira pada
pertengahan margo superior, berjalan ke caudoventral pada facies lateraliis
sampai hampir mencapai sulcus lateralis di dorsalis ramus ascendens.
Sulcus calcarinus (=fissura calcarina), berada pada facies medialis di
bagian posterior hemispherium. Dimulai di bagian anterior di caudalis dari
splenium corporis callosi, berjalan ke cranial ke arah polus occipitalis. Terbagi
dua oleh ujung sulcus parieto-occipitalis menjadi pars anterior dan pars
posterior. Pars anterior merupakan suatu fissura yang lengkap dan
menyebabkan terbentuknya tonjolan ke dalam dinding posterior ventriculus
lateralis, disebut calcar avis.
Sulcus parieto-occipitalis berada pada facies medialis di regio
occipitalis, tampak seolah-olah sebagia lanjutan ke arah cranial dari pars
anterior sulcus calcarinus. Sulcus ini melewati margo superior kira-kira 5 cm
dari polus occipitalis.
Sulcus cinguli terletak pada facies medialis, mengikuti lengkungan
margo superior, mulai dari rostrum corporis callosi sampai di sebelah
posterior sulcus centralis.
Sulcus collateralis (=fissura collateralis) berada pada permukaan
inferior hemispherium cerebri, letak paralel dengan margo lateralis, mulai di
dekat polus occipitalis sampai hampir mencapai polus temporalis.
Sulcus circularis letak tersembunyi di bagian dalam fissura lateralis
dan mengelilingi insula.
Lobus frontalis
Lobus frontalis adalah bagian yang terbesar dari hemispherium
cerebri, mempunyai facies lateralis, facies medialis dan facies inferior. Di
sebelah posterior dibatasi oleh sulcus centralis dan di bagian inferior oleh
fissura lateralis.
Pada facies lateralis terdapat sulcus precentralis, yang terletak sejajar dengan
sulcus centralis, sulcus frontalis superior dan sulcus frontalis inferior, letak
melintang mengarah ke polus frontalis. Sulcus-sulcus ini membatasi gyrus
precentralis, gyrus frontalis superior, gyrus frontalis medius dan gyrus frontalis
inferior. Gyrus precentralis berada di antara sulcus centralis dan sulcus
precentralis. Gyrus frontalis superior terletak di superior sulcus frontalis
superior, membentuk facies lateralis dan facies medialis. Gyrus frontalis
medius terletak di antara sulcus frontalis superior dan frontalis inferior. Gyrus
frontalis inferior berada di sebelah inferior dari sulcus frontalis inferior, meluas
melewati margo lateralis sampai mencapai pars orbitalis facies inferior
hemispherium. Gyrus frontalis sinister berkembang melebihi yang kanan dan
dinamakan area Broca (= Broca’s area speech).
Facies inferior dibagi oleh sulcus orbitalis, yang berbentuk huruf H, menjadi
gyrus orbitalis medialis, anterior, latral dan posterior. Sulcus olfactorius
ditempati oleh tractus olfactorius, memisahkan gyrus rectus daripada gyrus
orbitalis medialis.
Facies medialis di bagian posterior dibatasi oleh suatu garis yang ditarik dari
persilangan sulcus centralis dengan margo superior ke arah caudoventralis
menuju corpus callosum, meliputi gyrus frontalis superior dan sebagian daru
gyrus cinguli. Bagian posterior dari gyrus superior yang meluas ke dalam
lobus parietalis membentuk lobulus pars centralis.
Fungsi lobus frontalis adalah memulai dan mengatur gerakan motoris
(voluntary motor function), speech dan berperan dalam proses berpikir
(thinking) atau evaluation of ideas.
Lobus parietalis
Lobus parietalis membentuk sebagian facies lateralis dan facies
medialis hemispherium cerebri. Sulcus centralis menjadi batas antara lobus
frontalis dengan lobus parietalis, dan sulcus parieto-occipitalis lobus parietalis
dipisahkan dari lobus occipitalis. Dengan lobus temporalis tidak ada batas
yang tegas. Sulcus post centralis letak paralel dengan sulcus centralis, dan di
antara kedua sulcus ini terdapat gyrus centralis posterior. Kira-kira pada
pertengahan sulcus post centralis terdapat sulcus intraparietalis yang terletak
horizontal menuju ke polus occipitalis dan berhubungan dengan sulcus
occipitalis transversus. Bagian yang nerada di cranialis sulcus intraparietalis
disebut lobulus parietalis dan bagian yang berada di sebelah inferior sulcus
tersebut disebut lobulus parietalis inferior.
Bagian dari lobulus parietalis inferior yang berada melingkari ujung sulcus
lateralis disebut gyrus supramarginalis, dan bagian yang terletak melingkar
pada ujung sulcus temporalis superior dinamakan gyrus angularis.
Pada facies medialis sulcus pareito-occipitalis memisahkan lobus parietalis
daripada lobus occipitalis. Ujung sulcus cinguli yang membelok ke suparios
menjadi batas antara precuneus (= lobulus quadratus) dengan lobulus para
centralis.
Fungsi lobus parietalis adalah menerima stimulus somatosensibel,
memori yang berkaitan dengan bahasa dan belajar.
Lobus occipitalis
Lobus ini berbentuk piramid dengan puncaknya polus occipitalis.
Mempunyai facies medialis, lateralis dan inferior. Batas anterior pada facies
medialis ditentukan oleh sulcus parieto-occipitalis dan suatu garis ujung
sulcus parieto-occipitalis sampai di incisura preoccipitalis.
Pars posterior fissura calcarina pada facies medialis memisahkan cuneus
daripada gyrus lingualis; cuneus berada di sebelah superior dan gyrus
lingualis berada di sebelah inferior fissura terrsebut. Batas anterior pada
facies lateralis adalah suatu garis yang ditarik dari pars lateralis sulcus
parieto-occipitalis menuju ke incisura preoccipitalis. Sulcus occipitalis lateralis
membagi facies lateralis menjadi gyrus occipitalis superior dan gyrus
occipitalis inferior. Batas anterior pada facies inferior ditentukan oleh garis
yang menghubungkan kedua incisura preoccipitalis. Pars posterior fissura
collateralis memisahkan gyrus lingualis daripada gyrus fusiformis. Berfungsi
sebagai primary center of vision.
Lobus temporalis
Lobus ini terpisah dari lobus frontalis oleh fissura lateralis, dari lobus
occipitalis oleh suatu garis yang ditarik dari incisura preoccipitalis menuju ke
sulcus preoccipitalis dan dari lobus parietalis oleh suatu garis yang ditarik dari
pars posterior fissura lateralis menuju ke polus occipitalis.
Facies lateralisnya dibagi oleh sulcus temporalis superior dan sulcus
temporalis medius, yang letak sejajar dengan margo lateralis, menjadi gyrus
temporalis superior, medius dan inferior. Facies superior letak tersembunyi di
dalam fissura lateralis. Bagian yang membungkus insula membentuk
operculum temporalis. Pada bagian posterior fissura lateralis terdapat 3 – 4
buah gyrus yang terletak oblique ke arah latero-frontal, disebut gyrus
temporalis transversusu dan salah satunya merupakan centrum cortical
pendengaran. Facies inferior lobus temporalis melanjutkan diri pada facies
inferior lobus occipitalis, batasnya adalah incisura preoccipitalis.
Gyrus parahippocampalis (= gyrus hippocampi) terletak di antara
fissura collateralis dan fissura hippocampi. Di bagian posterior berhubungan
dengan gyrus cinguli melalui isthmus dan dengan gyrus lingualis. Ujung
anteriornya membentuk uncus, yang merupakan bagian dari rhinencephalon
dan dipisahkan dari polus temporalis oleh incisura temporalis.
Fissura hippocampi terletak mulai dari splenium corporis callosi
sampai di sebelah dalam dari uncus. Fissura ini menyebabkan terbentuknya
tonjolan hippocampus di dalam cornu inferius ventriculus lateralis.
Fungsi lobus temporalis menerima sensasi auditoria dan turut
mengatur speech melalui pendengaran.
Insula
Bangunan ini disebut juga lobus centralis. Terletak di bagian
profundus fissua lateralis, ditutupi oleh operculum frontalis, operculum
parietalis dan operculum temporalis, masing-masing berasal dari lobus yang
sesuai.
Operculum frontalis terdiri ata pars orbitalis dan pars frontalis yang dipisahkan
oleh ramus anterior horizontalis dari sulcus lateralis.
Sulcus circularis memisahkan insula daripada ketiga opercula tersebut.
Insula berbentuk segitiga puncaknya, yang disebut limen insulae,
menghadap ke arah substantia perforata anterior. Pada insula terdapat gyrus
longus di bagian dorsal dan gyrus brevis berada di bagian anterior.
Serabut-serabut pada cortex ada yang berjalan radial dan ada yang
tangentia. Serabut-serabut radial arahnya vertikal dari bagian profunda
menuju ke permukaan, terdiri dari axon sel-sel pyramidal, sel fusiformis dan
sel stellata. Serabut-serabut ini merupakan serabut proyeksi dan serabut
asosiasi. Serabut-serabut tangential berjalan paralel dengan perrmukaan
cotex, merupakan serabut terminal dari serabut proyeksi dan asosiasi, axon
dari sel horizontalis dan sel granularis dan serabut collateralis dari sel
pyramidal dan sel fusiformis.
Sel-sel tadi pada cortex cerebri terletak dalam enam lapisan yang
tersusun dari luar ke dalam, sebagia berikut :
I. Lamina molecularis
II. Lamina granularis externa
III. Lamina pyramidalis
IV. Lamina granularis interna
V. Lamina ganglionaris
VI. Lamina multiformis
Di dalam lamina molecularis terdapat sel-sel horizontalis dan sel
Golgi tiper II serta ujung dendrit dari sel-sel yang berada pada lapisan di
sebelah profunda. Serabut-serabut dendrit dan axon membentuk anyaman
serabut-serabut tangential.
Lamina bgranularis externa mengandung sel-sel granularis yang
dendritnya menuju ke lamina molecularis dan axonnya menuju ke lapisan
yang lebih dalam.
Lamina pyramidalis mengadung sel-sel pyramidal dari berbagai
ukuran, di mana dendrit dari sel ini berakhir pada lamina molecularis dan
axonnya memasuki substantia alba sebagai serabut asosiasi dan serabut
commissura.
Di dalam lamina granularis interna banyak sel-sel stellata dengan
dendrit yang menyebar di dalam lamina ini dan axonnya menuju ke lamina
yang letaknya lebih ke profundus.
Lamina ganglionaris atau lamina pyramidalis interna berisi sel-sel
pyramidal dengan medium dan besar. Dendruit dari sel-sel ini ada yang
menuju ke lamina molecularis dan ada yang menuju ke lapisan granularis
interna.
Atas dasar komposisi dan tipe sel serta keberadaan serabut-serabut
myelin dibuatkan peta area pada cortex cerebri. Campbell (“05) membuat 20
area, Brodmann (’09) membagi cortex ke dalam 47 area, dan ini yang banyak
dipakai sampai saat ini. Vogts (’29) membuat peta dengan lebih dari 200
area, Economo (’29) membuat 109 area. Brodmann memberi kode nomor 1
sd 47 pada peta yang dibuatnya itu.
Setiap area di cortex cerebri tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan saling
mempengaruhi satu sama lain.
Area motoris = cortex precentralis, sesuai dengan area 4 Brodmann,
berada pada gyrus precentralis. Area ini luas di bagian margo superior dan
makin mengecil ke bagian caudal. Pada facies medialis area ini berada di
bagian anterior lobulus paracentralis. Area ini berisi sel-sel raksasa pyramidal
(giant pyramidal cells of Betz) di dalam lamina ganglionaris. Merupakan
pangkal dari tractus pyramidalis, dan sel-sel Betz turut dipengaruhi oleh sel-
sel pyramidal lainnya (sel ukuran kecil dan medium). Area 4 ini mempunyai
kaitan erat dengan area 6 Brodmann. Setiap bagian dari tubuh mempunyai
sentrumnya sendiri yang terletak memanjang di sepanjang sulcus centralis.
Bagian caudal tubuh (tungkai) diatur oleh area yang letaknya tertinggi pada
margo superior hemispherium cerebri, dan semakin ke cranial bagian tubuh
membpunyai sentrumnya yang semakin menurun pada facies lateralis cerebri
pusat wajah dan cavum oris berada dekat pada fissura lateralis.
Area premotoris = area precentralis, sesuai denag area 6 Brodmann,
berada di bagian rostral atau motoris. Terletal dorsoventral pada facies
lateralis dan melanjutkan diri pada facies medialis sampai pada sulcus cinguli.
Struktur area ini sama dengan area 4, kecuali tidak mengandung sel raksasa
betz. Area 6 dan 4 bekerja bersama-sama, dan didahului di area 4.
Di frontalis area 6 terdapat area 8, yang mengatur gerakan bola mata dan
kepala. Area premotoris merupakan pangkal dari tractus extrapyramidalis.
Area frontalis adalah daerah yang berada di rostral area precentralis.
Mempunyai hubungan dengan bagian bagian lain dari cortex cerebri dan
thalamus. Rangsangan pada daerah ini memberi efek pada circulasi,
respirasi, reaksi pupil dan aktivitas isceral.
Area broca (=speech area) berada pada operculum frontalis, sesuai
area 44 Brodmann. Berkembang lebih baik pada hemisphrium kiri pada orang
yang menggunakan lengan kanan yang lebih dominan kerusakan pada
daerah ini menimbulkan aphasi motoris.
Area postcentralis adalah area 3, 1, 2 Brodmann merupakan area
sensoris atau area somesthetic. Berada pada facies latelaris gyrus
postcentralis dan meluas sampai ke lobulus para centralis pada permukaan
medialis . area ini menirima stimulus proprioceptive dan exterocep tive yang
berasal dari medulaa spinalis dan medulla oblongata setelah melalui station
perantara di thalamus. Daerah yang menerima stimulus tersebut berada pada
peta yang mempunyai gambar yang sama seperti peta pada area precentralis
Area stiriata = area visualis sensoris = area 17, berada pada
dinding pars posterior sulcus calcirunus, meluas ke cuneus di bagian superior
dan meluas ke gyrus lingualis di bagian inferior dan mengelilingi polus
occipitalis pada facies latelaris. Merupakan centrum cortical visualis.
Menerima stimulus dari corpus geniculatum laterale. Pada tempat ini dikenal
dan dapat dibedakan warna, bentuk ukuran dan gerakan.
Area parastriata = areavicualis psychis = area 18 dan 19 Brodman,
berada mengelilingi area visualis sensoris berperan untuk mengenal
pengalaman yang lalu (terakit dengan identifikasi)
Area auditoris sensoris = area pendengaran, sesuai dengan area 41
dan 42, berda pada gyrus temporalis transversus dan pada sebagian dari
gyrus temporalis superior menerima serabut-serabut dari corpus geniculatum
mediale melalui radiotio auditoria. Peranannya adalah menentukan keras,
kualitas dan ketajaman suara
Area auditoris psychis , sesuai dengan area 22, berada pada gyrus
temporalis superior dan mengelilingi area auditoris sensoris. Berperan dalam
asosiasi suara dengan pengalaman {mengenal}
Area parietalis, sesuai dengan area 5,7, 39 dan 40 berada di antara
area visualis, area auditoris dan area somatis berfungsi mengkorelasikan
stimuli yang datang dari area-area yang mengelilingnya
CENTRUM SEMIOVALE
Struktur ini merupakan substantia alba, dibagi menjadi :
1. Serabut proyeksi, yang menghubungkan cortex cerebri dengan
pusat-pusat yang berada di sebelah caudal sampai di medulla
spinalis.
2. Serabut commissural, yang menghubungkan hemispherium
cerebri yang satu dengan yang lainnya.
3. Serabut asosiasi, yang menghubungkan tempat-tempat pada
hemispherium cerebri yang sama.
RHEINENCEPHALON
Merupakan struktur yang terkait dengan perjalanan dan penerimaan
stimulus olfactus. Terdiri atas :
1. Bulbus olfactorius
2. Tractus olfactorius
3. Substantia perforata anterior
4. Area piriformis
5. Formatio hippocampi
6. Area septalis
7. Fornix
VENTRICULUS LATERALIS
Ventriculus lateralis adalah rongga yang terdapat pad setiap
hemispherium cerebri. Mempunyai hubungan dengan ventriculus tertius
melalui foramen interventriculare Monroi.
Terdiri atas :
1. Cornu anterius (=frontale), berada di sebelah rostral foramen
interventriculare, berbentuk segitiga dengan sisi yang menonjol ke
frontal, lateral dan ventral. Ujung frontal membulat dan berada
pada polus frontalis. Atap dan dinding rostral dibatasi oleh corpus
callosum, sedangkan dinding medial dibentuk oleh septum
pellucidum (memisahkan kedua ventriculus lateralis satu dengan
lainnya; di antara kedua septum pellicidum terdapat cavum septi
pellucidi). Dinding lateral dibentuk oleh caput nuclei caudati.
2. Pars centralis (=corpus), berada di sebelah caudal dari foramen
interventriculare sampai dekat pada splenium corporis callosi.
3. Cornu inferius (=temporale), letak mengarah ke caudal dan frontal
mengelilingi aspect caudalis thalamus, meluas ke rostral ke dalam
pars medialis lobus temporalis, dan berakhir kira-kira 3 cm dari
polus temporalis. Atap dan dinding lateral dibentuk oleh tapetum
dan radiatio optica. Pada lantai terdapat eminentia collateralis,
yang dibentuk oleh sulcus lateralis. Pada dinding medial terdapat
formatio hippocampi.
4. Cornu posterius (=occipitale), berada di dalam lobus occipitalis.
Dinding lateral dan atap dibentuk oleh serabut corpus callosum,
lantainya dibentuk oleh substantia alba dari lobus occipitalis.
Calcar avis merupakan suatu penonjolan memanjang yang
disebabkan oleh sulcus calcarinus.
Pada pars centralis dan cornu inferius terdapat plexus chorioideus, yang
dibentuk oleh invaginasi ependym ke dalam rongga ventriculus, meluas ke
atap ventriculus tertius dengan melalui foramen interventriculare. Plexus
chorioideus terbentuk di mana ependym dan pia mater ( + pembuluh darah)
saling bertemu.
NERVI CRANIALES
Nuclei motorik dan sensorik nervi craniales merupakan stasiun
penghubung (=relay) untuk menerima impuls-impuls dari pusat-pusat yang
lebih tinggi dan diteruskan ke alat receptor dan untuk menerima impuls dari
perifer dan diteruskan ke pusat-pusat yang lebih tinggi. Dengan demikian
nervi craniales membawa stimulus motoris dan sensibel (=sensoris).
Ada duabelas pasang nervi craniales, yang terdiri atas :
1. N.olfactorius
2. N. opticus
3. N. oculomotorius
4. N. trachlearis
5. N. trigeminus
6. N.abducens
7. N. facialis
8. N. vestibulocochlearis(= n, acusticus )
9. N.glossopharyngeus
10. N. vagus
11. N. accessorius
12. N. hypoglossus
Nervus vagus (N.X) keluar dari tempat yang sama dengan N.IX dan
meninggalkan cavitas cranii bersama-sama dengan nervus
glossopharyngeusdan nervus accessorius. Saraf ini mempunyai daerah
innervasi yang sangat luas dan mengandung serabut-serabut yang beraneka
ragam sifatnya.
Saraf ini mengandung komponen-komponen sebagai berikut :
1. General Somatic Afferent (GSA), membawa stimulus dari kulit di
bagian posterior auricula dan porus acusticus externus.
2. General Visceral Afferent (GVA), dibawa oleh serabut-serabut dari
pharynx, larynx, trachea, oesophagus, viscera thoracis dan
viscera abdominis.
3. Special Visceral Afferent (SVA), berada pada serabut-serabut
yang membawa impuls pengecap dari epiglottis.
4. General Visceral Efferent (GVE), berada pada serabut-serabut
parasympathis yang menuju ke viscera thoracis dan viscera
abdominis.
5. Special Visceral Efferent (SVE), berada di dalam serabut
branchiomotorik yang mempersarafi otot-otot pharynx
(mm.constrictor pharyngis dan palatum molle, kecuai m.tensor veli
palatini) dan otot-otot intrinsik larynx.
Tractus solitarius dibentuk oleh serabut-serabut viscero afferent dari nervus
vagus, nervus accessorius dan nervus intermedius (n.facialis).
Nervus vagus memiliki empat buah nucleus, yaitu :
1. Nucleus ambiguus, merupakan pusat dari serabut-serabut
branchiomotorik. Axonnya mengikuti n.glossopharyngeus dan
nervus accessorius.
2. Nucleus dorsalis nervisvagii (motoirs), merupakan pusat dari
serabut-serabut parasympathis preganglioner. Membentuk
trigonim n.vagi pada dasar fossa rhomboidea. Se4rabut-serabut
pregangloner ini berganti neuron pada ganglion yang terdapat
pada dinding viscera yang dipersarafinya.
3. Nucleus solitarius, terletak di sekitar tract.solitarius. dibagi
menjadi dua kelompok sel yang mempunyai fungsi saling
berbeda, yakni :
a) nucleus parasolitarius (= ju8xtasolitarius), menerima serabut
viscero afferen dari viscera thoracis dan viscera abdominis.
Badan selnya berada pada ganglion nodosum.
b) Nucleus gustatorius, menerima serabut viscerosensorik dari
n.facialis, n.glossopharyngeus dan n.vagus.
4. Nucleus spinalis nervi trigemini, menerima stimulus exteroceptive
yang berasal dari daerah kulit di sekitar porus acusticus externus,
melalui serabut general somatic afferen nervus vagus.