Anda di halaman 1dari 22

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

KEHIDUPAN DAN PERUBAHAN FUNGSIONAL


MENJADI GAYA HIDUP KLUB MOTOR DI BANDUNG
(STUDI KASUS HARLEY CLUB BANDOENG 1960-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan


Guna Melengkapi Gelar Sarjana Humaniora Program Studi Ilmu Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh
ELISABET FEBRIANA JATI UTAMI
NIM C0514015

JURUSAN ILMU SEJARAH


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018

i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN

Nama : Elisabet Febriana Jati Utami

NIM : C. 0503013

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Kehidupan dan Perubahan


Fungsional Menjadi Gaya Hidup Klub Motor Di Bandung (Studi Kasus Harley Club
Bandoeng 1960-2013)adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak
dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi
tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari
skripsi tersebut.

Surakarta, 11 Oktober 2018


Yang membuat pernyataan,

Elisabet Febriana Jati Utami

iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO
You will die when you are not creative.

(Elisabet Febriana)

“Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa
tetapi tidak menerima apa-apa. Itu kerana kamu salah berdoa. Sebab yang kamu minta
hanya akan dihabiskan untuk memuaskan hawa nafsu.”

(Yakobos, 4:2-3)

v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan skripsi ini untuk

Kedua orang tua penulis, Ayah Agustinus Tugino

dan Ibu Christina Sumartini

Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta.

vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga penulis diberikan kekuatan, kesabaran dan kemampuan untuk

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Penyusunan skripsi ini

merupakan salah satu syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana.

Penyusunan skripsi ini telah melalui proses yang panjang dan di dalamnya

banyak ditemui berbagai hambatan dan rintangan, namun berkat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki

peran penting hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh sebab itu dengan rasa

hormat dan rendah hati penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Agustinus Tugino dan Christina Sumartini yang selalu

memberikan dukungan doa, motivasi dan materi terhadap penulis hingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya yang

telah memberikan perizinan yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

3. Prof. Dr. Warto, M.Hum. selaku Wakil Dekan sekaligus pembimbing akademik

penulis selama menjalani masa perkuliahan.

4. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S.,M.Hum. selaku Kepala Program Studi Ilmu Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya dan Pembimbing II penulis yang telah memberikan arahan,

bimbingan dan kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Dr. Susanto, M.Hum. selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk

membimbing dan memberikan arahan penyususnan skripsi ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik.

vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6. Dra.Sawitri Pri Prabawati, M.Pd. selaku ketua penguji yang sudah menyempatkan

waktu untuk menguji dan memberikan arahan kepada penulis.

7. Insiwi Febriary Setiasih, S.S., M.A. selaku sekretaris penguji yang telah

menyempatkan waktu untuk menguji dan memberikan arahan kepada penulis.

8. Segenap staf dan dosen pengajar Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sebelas Maret yang telah membantu selama masa

perkuliahan.

9. Eman Munir, Tatang Sujani, Saulus Lacaden, Rina Adriana, Boyke Surinata,

Cheppy Haryanto, Mas Kuswanda Katam, Anom, Ahmad Andy Novian, Hardi

Kusumanegara, Martius Wiwied, Bambang Broto, Ruli, Ilan, Stefan Efendi,

Ahmad Sanusi, selaku informan dan narasumber yang telah bersedia memberikan

informasi sebagai bahan penulisan penelitian ini.

10. Keluarga Albertus Diono, selaku keluarga penulis yang berada di Bandung dan

telah memberikan tempat tinggal selama penulis melakukan penelitian di

Bandung.

11. Keluarga besar penulis yang berada di Magelang dan Yogyakarta yang selalu

memberikan dukungan motivasi dan doa.

12. Keluarga Tunjung Pamungkas yang sudah memberikan dukungan fasilitas kepada

penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

13. Sahabat penulis Florentia Devinta, Aninda Kusuma Wardani, Tabitha Clarissa,

Stefani Denis, Michael Bayu Yoga, Patrisia Ayu, Esty Dyah Wijayanti, Monika

Agesti, Rangga Alvaro, Resti Ramadhani, Iriana Masyusita, Widi Afanie, Jhonny

Anggoro, Ike, Avis, Yemima Dita, Wisnu Kusuma, dan Evita yang selalu

memberikan dukungan selama masa perkuliahan.

viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14. Teman-teman Ilmu Sejarah angkatan 2014 yang memberikan dukungan selama

masa perkuliahan.

15. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam proses

penyelesaian skrispi ini yang tidak bisa penulis sebuthkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini merupakan bagian dari proses

pembelajaran yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan

segala kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan selanjutnya. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Surakarta, 5 Oktober 2018

Penulis

ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….......... ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………... iii

PERNYATAAN ………………………………………………………………… iv

MOTTO …………………………………………………………………………. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………... vi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. x

DAFTAR ISTILAH …………………………………………………………….. xiii

DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………………... xv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….. xx

ABSTRAK ……………………………………………………………………….. xxi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………... 1


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………. 7
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………... 7
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………………. 8
E. Tinjauan Pustaka ………………………………………………………….... 8
F. Metode Penelitian ………………………………………………………….. 17
1. Pengumpulan Sumber (Heuristik) …………………………………….. 17
2. Kritik Sumber ………………………………………………………..... 19
a. Kritik Ekstern ……………………………………………………... 19
b. Kritik Intern ……………………………………………………….. 20
3. Interpretasi ……………………………………………………………... 20
4. Historiografi ………………………………………………………….... 21
G. Sistematika Penulisan …………………………………………………….... 21

x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA HARLEY CLUB

BANDOENG ……………………………………………………………………… 23

A. Perkembangan Harley Davidson …………………………………………… 24


1. Sejarah Motor Harley Davidson di Indonesia …….……………………. 24
2. Sejarah Motor Harley Davidson di Bandung …………………………... 30
B. Kondisi Demografi Kota Bandung ……………………………………....... 36
1. Jumlah Pemilik Harley Davidson di Bandung …………………………. 36
2. Status Soial Pemilik Harley Davidson di Bandung …………………….. 41

BAB III SEJARAH TERBENTUK DAN PERKEMBANGAN HARLEY CLUB

BANDOENG ……………………………………………………………………… 46

A. Terbentuknya Harley Club Bandoeng Tahun 1960 ………………………… 47


B. Kepengurusan Harley Club Bandoeng Tahun 1960 - Mei 1990 ……...……. 54
C. Kegiatan Harley Club Bandoeng Tahun 1960- Mei 1990……………...…... 60
1. Safari Helm ……………………………………………………………... 60
2. Festival Film Nasional ………………………………………………….. 62
3. Atraksi ………………………………………………………………….. 63
4. Wingday ………………………………………………………………... 67
5. Kegiatan Sosial ………………………………………………………… 70
D. Perkembangan Komunitas Harley Club Bandoeng
Tahun 1960 – Mei 1990 ………………………………………………...…. 73

BAB IV HARLEY DAVIDSON SEBAGAI UNGKAPAN GAYA HIDUP …... 86

A. Kepemilikan Harley Davidson Sebagai Simbol Gaya Hidup ….………….. 87


B. Kegiatan Harley Davidson Club Indonesia Bandung
Juni 1990- 2013………………………………………………………...….. 100
1. Bandung Bike Week …………………………………………………... 101
2. Unity in Diversity ………………………………………………………107
3. Wingday atau Sunset Ride ……………………………………………. 108
4. Bakti Sosial ……………………………………………………………. 110
5. Kegiatan Ekonomi …………………………………………………….. 112
C. Perkembangan Harley Davidson Club Indonesia Bandung
Juni 1990 – 2013 …………………………………………..……………… 113
D. Terbentuknya Kembali Harley Club Bandoeng Tahun 2013……………… 122
E. Filosofi dan Kode Etik Organisasi Harley Club Bandoeng …………..…... 124
F. Atribut Harley Club Bandoeng ………………..………………………….. 125

xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V KESIMPULAN …………………………………………………………. 132

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 137

LAMPIRAN ……………………………………………………………………… 140

xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISTILAH

Archipelwijk : Lingkungan kepulauan nusantara

Bandoengsche Jongen Luchtvaart Club : Klub Penerbangan Remaja Bandung

Bragawen :Jalan Braga

Bromocorah : Preman

Bodong :Tdak memiliki surat-serat resmi

Dem : Pelelangan

Europeeshce Zekenwijk : Pusat kegiatan masyarakat Eropa

Gede : Besar

Geksor : Penyajian makanan dengan cara dipisah

(istilah Sunda)

Gembolan : Pembonceng wanita (istilah Sunda)

Hell driver : Pengendara cepat

Inlander : Orang Indonesia asli

Insulindepark : Lapangan kegiatan militer

Kazerne : Barak

Klewang :Pedang bergaya golok bersisi satu

Lady bikers : Pengendara wanita

Motorrijwielen : Roda sepeda motor

Paleis van de Legercommandant : Istana Panglima Pasukan.

Pentungan : Alat untuk memukul dari kayu

Pieter Spark : Taman Merdeka

Race Zijspan : Pameran motor zijspan

xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Rereongan :Sumbangan sukarela (istilah Sunda)

Sakaut :Penguasa keamanan (Schout) yang oleh orang

Bandung dipanggil Tuan Sakaut berang.

Satan cart : Kereta setan

Someah hade kasemah : Ramah terhadap tamu

Spoorstraat West : Jalan stasiun barat

Staats Spoorwagen : Perusahaan kereta api

Sunset Ride : Nama aktivitas HCB

Taptoe : Patroli tentara Belanda terhadap bar agar

segera tutup

Twoman cockpit : Kokpit penerbangan laki-laki

Vlag vertoon : Pameran bendera

Zijspan :Harley Davidson yang punya tempat dudukan

Touring : Perjalanan bersama satu komunitas

xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR SINGKATAN

BBW : Bandung Bike Week

Bengkrah : Bengkel Daerah

BSA : Birmingham Small Arms

CORO : Cursus Opleiding Reserve Officieren

CPM : Corps Polisi Militer

DI/TII : Darul Islam/Tentara Islam Indonesia

FFI : Festival Film Indonesia

Golkar : Golongan Karya

HCB : Harley Club Bandoeng

HDCI : Harley Davidson Club Bandoeng

HOG : Harley Owners Group

IMBI : Ikatan Motor Besar Indonesia Bandung

KICK : Kreative Independent Clothing Kommunity

KNIL : Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger

KONI : Komite Olahraga Nasional Indonesia

NKK/BKK : Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan

MBC : Motor Besar Club Bandung

MPTL : Masyarakat Pecinta Tertib Lalu Lintas

Munas : Musyawarah Nasional

MURI : Museum Rekor Dunia Indonesia

PATWAL : Patroli Pengawalan

PJKA : Perusahaan Jawatan Kereta Api

xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PM : Polisi Militer

POMAL : Polisi Militer Angkatan Laut

SEKJEN : Sekretaris Jeneral

UKM : Usaha Kecil Menengah

WEL : Wiweko Eksperimental Lightplane

YOAI : Yayasan Onkologi Anak Indonesia

xvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Para pengurus perkebunan Belanda bersana Harley Davidson

WLA Army 750 cc……………………………………………..… 26

Gambar 2. Gusti Noeroel Kosoemawardhani dengan Mangkunegara VII

dan Gusti Ratu Timur terlihat sedang duduk di atas motor Harley

Davidson seri WLA Army 750 cc milik Mangkunegara VI …..…. 26

Gambar 3. Tentara Belanda melakukan vlag vertoon dengan menggunakan

Harley Davidson jenis WLA Army 750 cc di Bandung……..…….. 31

Gambar 4. Iklan Harley Davidson ……………………………………..……… 32

Gambar 5. Upacara apel pagi Reville di Kaca-Kaca Wetan atau Simpang

Lima yang dilakukan serdadu Belanda dengan Harley

Davidson WLA Army berada di sampingnya………………..…….. 32

Gambar 6. Penguasa keamanan (Schout) yang oleh orang Bandung

dipanggil Tuan sakaut sedang mengendarai motor Zijspan

Harley Davidson……………………………………………..….….. 33

Gambar 7. Bengkel Sluymers Harley Davidson tampak dari samping

berada di Jalan Braga………………………………..…………….. 34

Gambar 8. Satan cart berada di Bragaweg atau sekarang Jalan Braga

dengan Harley jenis Zijspan……………………..………………… 37

Gambar 9. Anggota awal Harley Club Bandoeng pada tahun 1960 ……..……. 50

Gambar 10. Kiriman Harley Davidson jalur darat…………………………..…. 54

Gambar 11. Anggota HCB dalam acara Safari Helm………………..………… 61

xvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 12. Model wanita bersama Harley Davidson dalam FFI 1976 ...……… 63

Gambar 13. Atraksi gaya formasi empat……………………………………...… 65

Gambar 14. Atraksi naik tangga solo oleh Yana Safari pada tahun 1972

di lapangan Jalan Diponegoro…………………………..…………. 66

Gambar 15. Atraksi peluru yang dilakukan oleh Yana, Yaya Safari,

Adang Ronda, Endang Ewok, dan Udin di Jalan Asia Afrika

dalam acara ulang tahun Bandung tahun 1978……...……………… 66

Gambat 16. Aksi gaya dengan mata tertutup saat HUT HCB ke 33

tahun 1993 di Jalan Suropati oleh Yaya Safari…..………………... 67

Gambar 17. Bentuk wing (sayap) dalam Wingday tahun 1985…………...…….. 69

Gambar 18. Kartu anggota HCB tahun 1985 dengan pelindung

Kolonel Suherman dan ketua Sentani………...………………...…. 69

Gambar 19. Harley Davidson dipakai sebagai kendaraan pernikahan,……...…. 71

Gambar 20. HCB diminta bantuan oleh Kapolda Jawa Barat untuk ikut

dalam penjagaan hari lebaran di daerah Jalan Braga……………... 72

Gambar 21. HCB melakukan konvoi motor antik ketika ulang tahun

Bandung tahun 1989………………………………..……………. 72

Gambar 22. Konvoi pengguna Harley Davidson saat ulang tahun Bandung

sebagai bentuk acara pameran kepada masyarakat……………...... 78

Gambar 23. Atraksi motor oleh HCB …………………………………..…….. 79

Gambar 24. Suasana Race Zijspan tahun 1976 di Ancol………………...……. 79

Gambar 25. Anggota HCB yang ikut memeriahkan Safari Helm 1985…...….. 80

Gambar 26. Musyawarah pembentukan HDCI yang dilakukan di Graha

Garuda tahun 1990…………………………………………..…… 83

xviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 27. Wingday VI di Pangandaran ………..…………………..……….. 84

Gambar 28. Logo Bandung Bike Week 2011 tema Beauty and The Bike….... 104

Gambar 29. Logo Bandung Bike Week 2013 tema Bikerockestra………….... 106

Gambar 30. Sunset Ride pada tahun 2013 bersama Rachmat Hidayat…..….... 110

Gambar 31. HDCI Bandung saat memberi bantuan pertanian

di Subang, Jabar …………………………………………………. 112

Gambar 32. Penyambutan oleh HDCI Bandung untuk tamu dari Pabrik Harley

dari Milwauke………………………………………………..…… 116

Gambar 33. Potret pengendara wanita motor Harley Davidson……..………… 117

Gambar 34. Logo dan lambang HCB…………………………..……………… 126

Gambar 35. Rompi HCB …………………………………...…………………. 129

Gambar 36. Kartu anggota Harley Club Bandoeng 2013..…………………… 130

xix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Daftar Informan

Lampiran 2. Harian Bandoeng, Enam Peserta Safari Helm Terseungkur di Jalan

Raya, Rabu, 13 November 1985.

Lampiran 3. Surat Kabar Pikiran Rakyat, Hadir di Tengah Perhelatan HCB, Jumat

18 Juli 2014.

Lampiran 4. Majalah Motorlife, Motor di era Perjuangan, Edisi 859/XVI.

Lampiran 5. Majalah Bikers bagian community, Harley Club Bandoeng, Meretas

Jalan Panjang

Lampiran 6. Majalah Mabua Harley Davidson Indonesia, Old Harley to The Bone

bagian 1.

Lampiran 7. Majalah Mabua Harley Davidson Indonesia, Old Harley to The Bone

bagian 2.

Lampiran 8. Majalah Motorlife, Indonesia Bike Week 2015, edisi 859/XVI.

Lampiran 9. Anggaran Dasar Harley Club Bandoeng.

Lampiran 10. Anggaran Rumah Tangga Harley Club Bandoeng.

Lampiran 11. Piagam Harley Davidson Club Jawa Barat 1973.

Lampiran 12. Sertifikat dan Penghargaan Harley Club Bandoeng.

Lampiran 13. Atraksi Harley Club Bandoeng tahun 1970-1990.

Lampiran 14. Wingday dan Sunset Ride HCB 1960-2013

Lampiran 15. Atribut HCB tahun 1960-2013

Lampiran 16. Wawancara penulis bersama responden dan informan.

xx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK
Elisabet Febriana, C0514015, Kehidupan Dan Perubahan Fungsional Menjadi
Gaya Hidup Klub Motor Di Bandung (Studi Kasus Harley Club Bandoeng 1960-
2013), Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga hal penting yaitu latar belakang
adanya Harley Club Bandoeng, perkembangan Harley Club Bandoeng dari tahun
1960 hingga tahun 2013, dan perubahan fungsional Harley Davidson menjadi gaya
hidup dalam Harley Club Bandoeng. Harley Davidson bersifat fungsional karena
penggunaannya oleh anggota untuk kegiatan sehari-hari. Harley Davidson sebagai
bentuk gaya hidup terhadap komuntias dilihat dari harga yang tinggi sehingga tidak
semua orang mampu membelinya.
Metode penelitian menggunakan metode historis dengan langkah-langkah
yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan sumber (heuristik), kritik
sumber baik secara intern maupun ekstern, interpretasi dan historiografi. Teknik
pengumpulan sumber dengan cara wawancara terhadap anggota komunitas Harley
Davidson dan berita dari surat kabar pada periode 1960 hingga 2013. Hasil
pengumpulan data tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan situasi dan
kondisi yang kemudian ditulis menjadi kajian historis.
Hasil penelitian memaparkan tentang adanya perubahan Harley Davidson
dalam Harley Club Bandoeng yang dahulu sebagai bentuk fungsional menjadi sebuah
gaya hidup. Perubahan ini terlihat dari bentuk anggota yang dahulunya dari berbagai
kalangan mulai dari tukang bengkel hingga anggota militer dan mulai tahun 2000
anggota mayoritas adalah kalangan pengusaha lokal Bandung dan beberapa anggota
purna TNI. Penggunaan Harley Davidson juga berubah yang pada tahun 1960 untuk
transportasi sehari-hari anggota namun memasuki tahun 2000 hanya untuk acara
internal yang dibuat komuntias dan bukan untuk kegiatan sehari-hari. Bahkan setiap
anggota mempunyai galeri khusus Harley Davidson di rumahnya dan setiap anggota
mempunyai lebih dari satu Harley. Acara dan kegiatan berubah yang pada tahun 1960
lebih banyak menggunakan Harley untuk kegiatan sehari-hari dan bersifat sosial
namun pada tahun 2000 lebih bersifat internal untuk kalangan pengguna Harley dan
terkesan mewah.
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah Harley Davidson dalam Harley Club
Bandoeng bukan lagi sebagai transportasi darat yang dilihat secara fungsional untuk
kegiatan sehari-hari melainkan sebagai sebuah gaya hidup bagi para anggotanya.
Tingginya harga Harley Davidson menunjukkan kemampuan ekonomi anggota
komunitas pengguna Harley Davidson yang mengarah pada gaya hidup dan
menunjukkan identitas diri.

Kata kunci : Gaya Hidup, Harley Davidson, Harley Davidson Club Bandoeng.

i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
Elisabet Febriana, C0514015, Kehidupan Dan Perubahan Fungsional Menjadi
Gaya Hidup Klub Motor Di Bandung (Studi Kasus Harley Club Bandoeng 1960-
2013), Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

This research aims to find out three important things, first about the
background existence of Harley Club Bandoeng, development of Harley Club
Bandoeng from 1960 to 2013, and last is to approved change from functional of
Harley Davidson to lifestyles. The function of Harley Davidson is use by members for
daily activities. Harley Davidson as a form of lifestyle towards communication
because of the high price aspect so not everyone can afford to buy it.
The research method uses historical methods with the steps taken in this study
namely source collection (heuristics), source criticism both internally and externally,
interpretation and historiography. Collection techniques by interviewing members of
the Harley Davidson community and news from newspapers in the period 1960 to
2013 regarding Harley Club Bandoeng. The results of the data collection are then
analyzed and interpreted based on the situation and conditions which are then written
into historical studies.
The results of the study explained about the change in Harley Davidson in the
Bandoeng Harley Club which used to be a functional form into a lifestyle. This
change can be seen from the form of members who used to be from various circles
ranging from repair shops to military members and from 2000 the majority were local
Bandung businessmen and some full TNI members. The use of Harley Davidson also
changed which in 1960 for members' daily transportation but entered the year 2000
only for internal events made by komuntias and not for daily activities. In fact, each
member has a special Harley Davidson gallery at his home and each member has
more than one Harley. Events and activities changed which in 1960 used Harley more
for daily activities and were social in nature but in 2000 it was more internal to Harley
users and seemed luxurious.
The conclusion of the research is that Harley Davidson in Harley Club
Bandoeng is no longer a land transportation that is seen functionally for daily
activities but as a lifestyle for its members. The high price of Harley Davidson shows
the economic ability of members of the Harley Davidson user community that leads to
lifestyle and show the identity of the members.

Keywords: Lifestyle, Harley Davidson, Harley Davidson Club Bandoeng.

ii

Anda mungkin juga menyukai