Beserta Gambar
Pada zaman praaksara, manusia tetap dapat menggunakan pikirannya dalam
memenuhi kehidupannya sehari hari seperti membuat perkakas atau peralatan bertahan
hidup, meskipun di masa itu belum mengenal adanya tulisan. Perkakas dan peralatan
tersebutlah yang menjadi bentuk peninggalan zaman praaksara yang ditemukan para
arkeolog. Peninggalan masa praaksara tidak hanya itu saja, tetapi juga berbentuk
kepercayaan, seni dan budaya yang pada saat itu dipercaya oleh manusia.
Peninggalan peninggalan zaman praaksara banyak ditemukan pada zaman batu seperti
kebudayaannya. Zaman batu tersebut memiliki beberapa kebudayaan yang dapat dibagi
menjadi beberapa jenis seperti kebudayaan Neolitikum (zaman batu muda), kebudayaan
Paleolitikum (zaman batu tua), dan kebudayaan Mesolitikum (zaman batu madya).
Berikut penjelasan selengkapnya:
Peninggalan zaman praaksara yang pertama terdapat pada masa batu tua
(Paleolitikum). Pada masa ini terdapat beberapa bentuk peninggalan hasil kebudayaan
yang berupa peralatan. Adapun bentuk bentuk peninggalan kebudayaan Paleolitikum
(zaman batu tua) yaitu sebagai berikut:
Kapak Perimbas
Kjokkenmoddinger
Peninggalan zaman praaksara pada masa batu madya selanjutnya berupa
Kjokkenmoddinger. Menurut bahasa Denmark, kata Kjokkenmoddinger dapat dibagi
menjadi kata Kjokken yang artinya “Dapur” dan Modding yang berarti “Sampah”. Maka
dari itu Kjokkenmoddinger dapat diartikan sebagai sampah dapur yang selama beribu
ribu tahun lamanya menumpuk seperti kulit kerang dan kulit siput sehingga membentuk
bukit kecil yang tingginya beberapa meter. Di sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatra
banyak ditemukan fosil dapur sampah tersebut.
Abris sous roche
Kapak Persegi
Kapak Lonjong
OLEH:
LEWI THAMRIN
KELAS :VII.1
SMPN 11 PEKANBARU