Anda di halaman 1dari 37

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Kompetensi Sosial Kultural


Modul 1: Kompetensi Perekat Bangsa
Permenpan-RB No. 38 Tahun 2017
E-Learning Kemenkeu PPSDM Kamus Kompetensi Manajerial
dan Kamus Kompetensi Sosial Kultural pada Level 3
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, peserta


pelatihan diharapkan mampu
memahami tentang Kompetensi Sosial
Kultural sesuai dengan ketentuan
nasional terkait kompetensi dan
mewujudkannya dalam perilaku sehari-
hari.
“If you want to know
whether Islam, democracy,
modernity and women’s
rights can co-exist, go to
Indonesia.”

- Hillary Clinton, New York


Times, 2009
Pendidikan

SARA Kelas sosial

Bhinneka

Adat/ Status
ekonomi
kepercayaan

Bahasa
Mengelola keberagaman
secara efektif dapat
memperbaiki efektifitas
organisiasi.

Ada bukti kuat bahwa


KEBERAGAMAN individu yang berbeda
MENJADI ISU mendapatkan perlakuan
tidak adil di tempat kerja.
Ada kewajiban etis yang PENTING DI
kuat dalam masyarakat
untuk memperlakukan ORGANISASI
orang secara pantas dan
adil.
KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL
“Kemampuan dinamis dalam
mengambil beragam perspektif/
cara-cara alternatif saat
berinteraksi dalam situasi budaya
berbeda-beda sehingga dalam
bekerja dapat berjalan efektif.”

IMAM B. PRASODJO
(2015)
DEFINISI
Kemampuan dalam mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan,
Permenpan-RB peka terhadap perbedaan individu/ kelompok masyarakat; mampu
No. 38/2017 menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mempersatukan
masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis dengan
masyarakat di tengah kemajuan Indonesia sehingga menciptakan
kelekatan yang kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan
serta di antara pemangku kepentingan itu sendiri, menjaga,
mengembangkan dan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
Indonesia.

DESKRIPSI LEVEL 3
Mempromosikan, mengembangkan sikap toleransi dan persatuan
1. Mempromosikan sikap menghargai perbedaan
di antara orang-orang yang mendorong
toleransi dan keterbukaan.

2. Melakukan pemetaan sosial di masyarakat sehingga


dapat memberikan respon yang sesuai dengan budaya
yang berlaku. Mengidentifikasi potensi kesalah-
pahaman yang diakibatkan adanya keragaman budaya
yang ada.
3. Menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik
atau mengurangi dampak negatif dari konflik
atau potensi konflik
Berperan aktif memberikan keteladanan Menjadi contoh dalam menerapkan
terkait nilai-nilai keberagaman dalam hal nilai-nilai keberagaman bagi bawahan
menghargai perbedaan, baik didalam dan lingkungan sekitar.
maupun luar organisasi.

Membangun interaksi yang kuat


Secara berkelanjutan melakukan internalisasi dengan bawahan untuk bisa
nilai-nilai keberagaman dalam menghargai memahami dinamika yang terjadi
perbedaan dengan cara kreatif dan inovatif. dalam tim kerjanya.
Membangun komunikasi dan relasi dengan pemangku
kepentingan dalam koridor kode etik dan perilaku yang berlaku.

Mengimplementasikan perilaku positif (empati, tenggang rasa,


saling menghormati, sopan santun) yang dapat menstimulasi
terbangunnya hubungan baik antar individu dalam organisasi
dan pemangku kepentingan.

Mengutamakan prasangka baik dan tulus dalam membangun


hubungan baik antar individu dalam organisasi, pemangku
kepentingan dan masyarakat.
Tetap bersikap ramah, sopan, dan menahan diri untuk
tidak terpengaruh dalam menghadapi pertentangan.

Tetap bersikap konstruktif dalam menghadapi


pertentangan.

Mendengarkan permasalahan dan penyelesaiannya


dari berbagai sudut pandang, mengutamakan
musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan
pertentangaan yang terjadi.
Mengikuti forum yang
memfasilitasi keberagaman

Menjadi influencer
Action Plan
keberagaman

Terlibat dalam
kegiatan CSR
PANCASILA SEBAGAI SOLUSI KEBERAGAMAN
Kompetensi Sosial Kultural

Menghargai dan Membangun kehendak


menerima perbedaan bersama & nilai kolektif
bangsa
Berkeadilan dan
Saling menghargai berkeberadaban

3 Berperilaku jujur Berperilaku rendah hati


4
5 Menerapkan sistem
etika
Mengembangkan nilai-
nilai yang menjadi
kebutuhan bersama 6
7 Menghadapi &
menyelesaikan
persoalan bersama
Saling
Menghargai

Keberagaman

Saling Menghargai
1. Memahami, menerima dan peka terhadap perbedaan
individu.
2. Memperlakukan orang secara setara, tanpa
memandang jenis kelamin, suku bangsa, agama, asal
kelahiran, status atau posisi.
3. Menghormati toleransi kehidupan beragama.
Mengelola 4. Menjunjung tinggi perlindungan hak dan kewajiban
Keberagaman asasi manusia.
5. Menjaga persatuan nasional atas dasar prinsip
pluralisme yang kostruktif.
6. Bersikap obyektif, adil dan diplomatis.
7. Mengangkat persoalan, berusaha memahami
perspektif berbagai pihak.
8. Mencari persamaan dan berusaha menemukan solusi
yang memuaskan semua pihak.
Berkeadilan dan
Berkeberadaban

Konflik Keanekaragaman
Perpecahan
Ketidakharmonisan   Ketidakadilan

Keadilan didampingi keberadaban


Kepekaan
Kepekaan Gender
Difabilitas

Kemampuan untuk mengenali dan


menyadari kesenjangan akses, partisipasi, Kemampuan untuk mengenali dan
kontrol dan manfaat yang diterima antar menyadari kebutuhan kelompok dengan
laki-laki dan perempuan dalam lingkungan keterbatasan fisik dan mental (difabel).
kerja maupun dalam kehidupan
bermasyarakat yang secara potensial
merugikan baik hak laki-laki maupun
perempuan dalam
konstruksi sosial kultural.
Berperilaku Jujur

Menyangkut niat untuk


membangun hidup bersama yang
harmonis dan siap bekerja sama

Sikap saling percaya dan


saling menghargai
Berperilaku
Rendah Hati

Semakin saya belajar,


semakin saya tahu bahwa
saya tidak tahu.

-Sokrates-
Menerapkan
Sistem Etika

Hidup bersama tidak akan harmonis ketika ada


pelanggaran-pelanggaran etis dalam budaya manusia,
TOLERANSI

Sikap atau perilaku manusia yang tidak


menyimpang dari nilai atau norma-norma agama,
hukum, budaya, di mana seseorang menghargai
atau menghormati setiap yang orang lain lakukan.

Sikap dan perilaku yang melarang adanya


diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang
berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas
dalam suatu masyarakat.
EMPATI SOSIAL

Kemampuan untuk memahami perbedaan


pikiran, perasaan atau masalah berbagai
kelompok sosial yang berbeda.
MANAJEMEN
KONFLIK

Hal yang perlu • Bersikap terbuka, tidak sewenang-wenang, dan


diperhatikan mengambil keputusan yang menguntungkan kedua
pihak.
mediator • Adil dan bertanggung jawab.
• Mampu bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
• Memiliki sikap menghormati dan mengerti berbagai
perbedaan pendapat.
• Memiliki keinginan untuk berbagi dan ikut merasakan.
• Memfokuskan diri pada persoalan, bukan kesalahan.
• Mempersiapkan usulan pertemuan antar
pihak yang bertikai untuk membahas masalah
• Mendorong pihak-pihak yang bertikai untuk
berperan secara langsung dalam proses
mediasi
Tugas Mediator • Melakukan pertemuan terpisah dengan pihak-
pihak yang berkonflik
• Mendorong kedua belah pihak yang berkonflik
untuk membangun kepentingan bersama ,
bukan kepentingan pribadi
• Mendorong kedua pihak yang bertikai untuk 1
mencari solusi atau penyelesaian konflik.
Slide 30

1 mediator konflik masuknya ke level 3


Anonymous, 12/2/2020
C A G D K I K U A S T M
O I C O O N S E L O R C
U R Y E M U N C D O W A
N K C H P N S O S I A L
Silakan teman-teman temukan
S U R T E J I U Q V Z E kata-kata di bawah ini dengan
cara klik pada kata yang
E L D O T Y U N E A R K
ditemukan:
L T O C E U N S E L L E
• Kompetensi
E U B A N G S A H A N J • Bangsa
• Sosial
E R O U S S E L I N G L
• Kultural
R A T W I N W O O S V A • Keberagaman

O L J H G F A R U T O I
K E B E R A G A M A N U
C A G D K I K U A S T M
O I C O O N S E L O R C
U R Y E M U N C D O W A
N K C H P N S O S I A L
S U R T E J I U Q V Z E
E L D O T Y U N E A R K
L T O C E U N S E L L E
E U B A N G S A H A N J
E R O U S S E L I N G L
R A T W I N W O O S V A
O L J H G F A R U T O I
K E B E R A G A M A N U
RINGKASAN
Definisi perekat bangsa berdasarkan Permenpan-RB Nomor
38 Tahun 2017 adalah Kemampuan dalam mempromosikan
sikap toleransi, keterbukaan, peka terhadap perbedaan
individu/ kelompok masyarakat; mampu menjadi
perpanjangan tangan pemerintah dalam mempersatukan
masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis
dengan masyarakat di tengah kemajuan Indonesia sehingga
menciptakan kelekatan yang kuat antara ASN dan para
pemangku kepentingan serta di antara pemangku
kepentingan itu sendiri, menjaga, mengembangkan dan
mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara Indonesia.
RINGKASAN

Kompetensi perekat bangsa terdapat tiga indikator perilaku, yaitu:


1. Mempromosikan sikap menghargai perbedaan di antara
orang-orang yang mendorong toleransi dan keterbukaan.
2. Melakukan pemetaan sosial di masyarakat sehingga
dapat memberikan respon yang sesuai dengan budaya
yang berlaku. Mengidentifikasi potensi kesalah-
pahaman yang diakibatkan adanya keragaman budaya
yang ada.
3. Menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik atau
mengurangi dampak negatif dari konflik atau potensi
konflik’

Anda mungkin juga menyukai