Anda di halaman 1dari 10

Linear Programming

(Metode Simpleks)
✔ Linear programming merupakan suatu
model umum yang dapat digunakan
dalam pemecahan masalah pengalokasian
sumber-sumber yang terbatas secara
optimal
✔ Optimal solution adalah feasible solution
yang mempunyai nilai tujuan yang
optimal yaitu memaksimumkan laba atau
meminimumkan biaya.
✔ Metode simpleks merupakan metode
yang dirancang untuk menyelesaikan
seluruh masalah linear programming, baik
yang melibatkan 2 variabel maupun lebih
dari 2 variabel.
Contoh Masalah Linear Programming :
Perusahaan sepatu membuat 2 jenis sepatu. Jenis :
1. Merk X1 dengan sol dari karet dan
2. Merk X2 dengan sol dari kulit.
Untuk membuat sepatu-sepatu tersebut, perusahaan
menggunakan 3 jenis mesin.
Mesin I khusus membuat sol dari karet,
Mesin II khusus membuat sol dari kulit, dan
Mesin III membuat bagian atas sepatu dan melakukan
assembling bagian atas dengan sol.
Setiap pasang sepatu merk X1, mula-mula dikerjakan di mesin
I selama 20 menit, kemudian tanpa melalui mesin II terus
dikerjakan di mesin III selama 10 menit.
Sedang untuk sepatu merk X2 tidak diproses di mesin I,
tetapi pertama kali dikerjakan di mesin II selama 25 menit
kemudian di mesin III selama 15 menit.
Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin I = 8 jam,
mesin II = 7,5 jam dan mesin III = 7 jam.
Kontribusi terhadap laba untuk setiap pasang sepatu merk X1
= Rp. 30.000,-, sedang merk X2 = Rp. 50.000,-
Berapa pasang sebaiknya sepatu merk X1 dan merk X2 yang
dibuat per hari agar bisa memaksimumkan laba?
Rumusan Masalah
Merk Kapasitas Max
Mesin
X1 X2 (menit)
I 20 0 480
II 0 25 450
III 10 15 420
Kontribusi
terhadap laba 3 5
(Rp. 10.000)

Fungsi Tujuan : Max Z = 3 X1 + 5 X2


Fungsi Batasan :
1. 20 X1 ≤ 480
2. 25 X2 ≤ 450
3. 10 X1 + 15 X2 ≤ 420
X 1, X 2 ≥0
Langkah-langkah dalam Mengerjakan Metode Simplex :

1. Rumuskan masalah pengalokasian sumber daya berbagai


kegiatan ke dalam model matematis (fungsi tujuan dan
batasan).
2. Merubah fungsi tujuan dan batasan.
3. Menyusun persamaan dalam tabel.
4. Memilih kolom kunci
Pilih kolom pada baris tujuan yang bernilai (-) terbesar.
5. Memilih baris kunci
Indeks = Nilai Kanan
Nilai kolom kunci
Pilih baris dengan indeks (+) terkecil.
Angka Kunci = nilai yang masuk baris dan kolom kunci
6. Merubah nilai baris kunci
Baris baru = Baris Lama
Angka Kunci
7. Merubah nilai baris lain
Baris baru = Baris lama – (Koef. kolom kunci x Nilai
baris baru kunci)
8. Ulangi langkah 4 s/d 7 sampai nilai pada fungsi tujuan
(baris pertama) tidak ada yg (-).
Ketentuan pengisian tabel
■ Fungsi tujuan dirubah menjadi fungsi
implisit
■ Semua batasan harus dirubah dari bentuk
ketidaksamaan menjadi bentuk kesamaan
dengan cara menambah slack variable
(variabel tambahan).
■ NK adalah nilai kanan persamaan
■ Variabel dasar adalah variabel yang nilainya
sama dengan sisi kanan dari persamaan
pada kondisi belum ada kegiatan.
Pada persamaan 20 X1 + S1 = 480, kalau
belum ada kegiatan, berarti nilai X1 = 0 dan
semua kapasitas masih menganggur, maka
pengangguran ada 480 satuan atau nilai S1 =
480.
■ Nilai variabel dasar (S1,S2,S3) pada fungsi
tujuan pada tabel permulaan harus 0, dan
nilainya pada batasan-batasan bertanda
positif.
Merubah Fungsi Tujuan dan
Batasan-batasan
Fungsi Tujuan : Max : Z = 3 X1 + 5 X2
Fungsi Batasan :
1. 20 X1 ≤ 480
2. 25 X2 ≤ 450
3. 10 X1 + 15 X2 ≤ 420
X1, X 2 ≥ 0

Dirubah menjadi :

Fungsi Tujuan : Max : Z - 3 X1 - 5 X2 = 0


Fungsi Batasan :
1. 20 X1 + S1 = 480
2. 25 X2 + S2 = 450
3. 10 X1 + 15 X2 + S3 = 420
Fungsi Tujuan : Max : Z - 3 X1 - 5 X2 = 0
Fungsi Batasan :
1. 20 X1 + S1 = 480
2. 25 X2 + S2 = 450
3. 10 X1 + 15 X2 + S3 = 420

Tabel Simplex – Langkah ke 3, 4 & 5


V.Dsr Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Indx

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 20 0 1 0 0 480 tt

S2 0 0 25 0 1 0 450 18

S3 0 10 15 0 0 1 420 28
Tabel Simplex – Langkah ke-6
V.Dsr Z X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 20 0 1 0 0 480

S2 0 0 25 0 1 0 450

S3 0 10 15 0 0 1 420

Z 1

S1 0

X2 0 0 1 0 1/25 0 18

S3 0

Merubah nilai baris kunci


Baris baru = Baris Lama : Angka Kunci
Tabel Simplex – Langkah ke-7
V.Dsr Z X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 20 0 1 0 0 480

S2 0 0 25 0 1 0 450

S3 0 10 15 0 0 1 420

Z 1 -3 0 0 1/5 0 90

S1 0

X2 0 0 1 0 1/25 0 18

S3 0

Merubah nilai baris kunci


Baris baru = Baris Lama : Angka Kunci
Merubah nilai baris lain :
Baris baru = Baris lama – (Koef. kolom kunci x Nilai baris baru kunci)

-3 -5 0 0 0 0

-5 0 1 0 1/25 0 18

-3 – {-5(0)} -5 – {-5(1)} 0 – {-5(0)} 0 – {-5(1/25)} 0 – {-5(0)} 0 – {-5(18)}

-3 0 0 5/25 = 1/5 0 90
Tabel Simplex
V.Dsr Z X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 20 0 1 0 0 480

S2 0 0 25 0 1 0 450

S3 0 10 15 0 0 1 420

Z 1 -3 0 0 1/5 0 90

S1 0 20 0 1 0 0 480

X2 0 0 1 0 1/25 0 18

S3 0 10 0 0 -3/5 1 150

Merubah nilai baris lain :


Baris baru = Baris lama – (Koef. kolom kunci x Nilai baris baru kunci)
20 0 1 0 0 480

0 0 1 0 1/25 0 18

20 – {0(0)} 0 – {0(1)} 1 – {0(0)} 0 – {0(1/25)} 0 – {0(0)} 480 – {0(18)}

20 0 1 0 0 480

10 15 0 0 1 420

15 0 1 0 1/25 0 18
10 – {15(0)} 15 – {15(1)} 0 – {15(0)} 0 – {15(1/25)} 1 – {15(0)} 420 – {15(18)}

10 0 0 - 3/5 1 150

Anda mungkin juga menyukai