Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN KRISIS HIPERTENSI

PADA SAAT HEMODIALISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


965/HD/X/2022 1/4

Ditetapkan

SPO Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit AMC


31 Oktober 2022

dr. Fery Fardian. M.MKes

Pengertian Krisis hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi dimana
tekanan darah sistolik ≥200 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥120
mmHg. ( JNC VII, 2003).
Penyebab hipertensi pada CKD on Chronic HD:
a. Peningkatan cairan ekstraseluler ( volume dependent).
b. Stimulasi sistem renin angiotensin ( renin dependent).
KLASIFIKASI KRISIS HIPERTENSI
1. Hipertensi Emergensi
Adalah krisis hipertensi yang disertai dengan kerusakan akut organ target:
a. Intracranial hemorrhage
b. Hipertensi encephalopaty
c. Unstable angina pectoris
d. Acut miocard infark
e. Dissecting aortic aneurysm
f. Acute left ventrivular failure with pulmonary edema
g. Perdarahan retina.
Keadaan ini memerlukan penurunan tekanan darah dengan segera secara
intravena dan diperlukan perawatan intensif.

2. Hipertensi Urgensi
Adalah krisis hipertensi tanpa disertai kerusakan akut organ target.
Keadaan ini memerlukan penurunan tekanan darah secara bertahap dalam
24-48 jam secara oral.
Termasuk hipertensi urgensi:
a. Hipertensi berat atau hipertensi akselerasi tanpa disertai disfungsi organ
target.
b. Rebound hipertensi karena penghentian obat antihipertensi.
PENANGANAN KRISIS HIPERTENSI
PADA SAAT HEMODIALISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


965/HD/X/2022 2/4

Ditetapkan

SPO Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit AMC


31 Oktober 2022

dr. Fery Fardian. M.MKes

Tujuan Untuk mencegah dan mengurangi kerusakan akut ogan target pada pasien
hipertensi.
Kebijakan RS AMC mengatur tata cara penanganan pasien dengan krisis Hipertensi pada
saat hemodialisis
Prosedur Penatalaksanaan:
1. Bila pasien dalam keadaan overhidrasi (hipertensi karena volume
dependent), program hemodialisis diteruskan dengan observasi ketat.
2. Bila pasien dipastikan tidak dalam keadaan overhidrasi, blood flow
diturunkan sampai 150 ml/menit, ultrafiltrasi dihentikan atau seminimal
mungkin.
3. Perawat memberikan oksigen 3 L/menit.
4. Berikan obat antihipertensi rutin belum diminum, segera diminumkan.
5. Perwat melapor kepada dokter jaga untuk pemberian obat-obatan.
6. Bila tidak ada gejala kerusakan organ target, berikan obat antihipertensi
oral:
a. Captopril tab 25mg .
b. Clonidine tab 0,15mg.
7. Perawat mengobservasi tekanan darah , nadi, kesadaran setiap 15 menit.
8. Bila sampai hemodialisis selesai tekanan darah tidak turun, perawat
mengirim pasien ke emergensi rumah sakit untuk observasi selanjutnya.
9. Bila ada gejala kerusakan kerusakan organ target atau tekanan darah
cenderung naik terus, hemodialisis segera dihentikan dan pasien dirujuk
ke rumah sakit.
Catatan:
1. Hipertensi Emergensi
a. Obat antihipertensi di berikan secara intravena.

PENANGANAN KRISIS HIPERTENSI


PADA SAAT HEMODIALISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


965/HD/X/2022 3/4
Ditetapkan

SPO Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit AMC


31 Oktober 2022

dr. Fery Fardian. M.MKes

Prosedur b. Penurunan tekanan darah( Mean Arterial Blood Pressure) tidak lebih
dari 25% dalam 2 jam, kemudian diturunkan sampai 160/100 mmHg
dalam 2-6jam. (JNC VII Recommendation).
c. Hindari penurunan tekanan darah yang berlebihan.
d. Obat anti hipertensi yang biasa digunakan:
1) Clonidine
i. IV dosisi 0,15mg ( 1 amp) dalam 10cc Dextrose 5% diberikan
dalam waktu 10 menit. Infus drip: 0,9-1,05 (6-7 amp) dalam 500
Dextrose 5% dengan kecepatan sesuai respon penderita.
ii. Diltiazem Bolus I.V injeksi, dosis 0,20-0,35 mg/kgBB
(BB50kg : 1 amp dalam 1-3 menit).
iii. Drip I>V infus (Flat), Dosis 5-15 mcg/kgBB/menit.
2) Diltiazem
i. Bolus I.V injeksi, dosis 0,20- 0,35 mg/kgBB. ( BB 50kg: 1 ampul
dalam 1-3 menit).
ii. Drip I.V infus (flat), dosisi 5-15 mcg/kgBB/menit. (BB 50kg :
15mg-45mg/jam).
iii. Drip I.V infus ( Maintenance), dosis 1-5 mcg/kgBB/menit. ( BB
50kg : 5mg-15mg).
3) Isoket IV
Cara pemberian:
10mg isoket dilarutkan menjadi 50cc
=10mg/50cc
=0,2 mg/cc
Diberikan dengan kecepatan 0,5mg/jam.
2. Hipertensi Urgensi
a. Tekanan darah diturunkan secara bertahap dalam 24-48 jam secara oral.
b. Obat anti hipertensi yang biasa digunakan:
PENANGANAN KRISIS HIPERTENSI
PADA SAAT HEMODIALISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


965/HD/X/2022 4/4

Ditetapkan

SPO Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit AMC


31 Oktober 2022

dr. Fery Fardian. M.MKes

Prosedur 1) Captropil 25mg P.O


2) Clonidine 0,1-0,2mg P.O
Labetalol 200-400mg P.O
Unit Terkait Instalasi Hemodialisa
Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai