Anda di halaman 1dari 101

PERESEPAN, PEMESANAN DAN

PENGELOAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 04 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003
1. Pengertian Peresepan adalah Proses pengambilan keputusan pengobatan oleh
dokter berupa terapi obat yang diterima pasien dengan memperhatikan
ketepatan pasian, jenis obat, dosis, kekuatan, rute, waktu dan durasi
pengobatan
Pemesanan Obat atau Permintaan Obat berdasarkan rencana kebutuhan
obat perbulan/tahunan yang sudah di laporkan sebelumnya ke
Dinkesuntuk meminimalisir penggunaan obat yang tidak bertanggung
jawab
Pengelolaan Obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi
aspek seleksi dan perumusan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, dan penggunaan obat
2. Tujuan Sebagai Acuan untuk memastikan semua proses dalam pelayanan obat
memenuhi Undang-Undang yang berlaku.
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/060 Tentang Peresepan,Pemesanan dan Pengelolaan
Obat
4. Referensi 1. Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015
2. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Di
Puskesmas Tahun 2003

5. Prosedur
1. Petugas meresepkan obat sesuai terapi atas diagnosa pasien.
2. Petugas farmasi mengecek kembali resep dari dokter kemudian
menyiapkan obat sesuai dengan resep dokter.
3. Khusus untuk resep narkotika dan psikotropika hanya boleh ditulis
oleh dokter, dokter gigi dan dokter spesialis. Dan resep merupakan
resep asli dan di tanda tangani langsung oleh dokter
pemeriksa/pemberi resep.
4. Khusus untuk resep narkotika di beri garis merah di bawah nama
obat dan di tanda tangani sejajar garis merah dan di belakang
resep ditulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap.
5. Petugas farmasi mencatat semua pengeluaran obat termasuk obat
narkotika dan obat psikotropika berdasarkan resep yang ada
kemudian melakukan permintaan obat dengan menggunakan
format Laporan Pemakaian Dan Lembar Permintaan Obat
( LPLPO).
6. Petugas farmasi mengirim LPLPO ke Gudang farmasi kota, Dinas
Kesehatan Kota dan arsip.Dan utk menghindari kekosongan obat
apabila ada obat yang tidak ada di gudang farmasi kota petugas
farmasi puskesmas dapat melakukan pemesanan obat dengan
menggunakan dana kapitasi BPJS.
7. Setelah obat diantar kepuskesmas petugas farmasi melakukan
penerimaan obat termasuk obat narkotika dan obat psikotropika
sesuai dengan surat penerimaan obat masuk kemudian melakukan
penyimpanan, mendistribusikan ke pustu-pustu dan poskesdes
sesuai dengan LPLPO .
8. Petugas farmasi melakukan pencatatan dikartu stok dan
pelaporan.
9. Khusus untuk obat narkotika dan psikotropika di simpan dilemari
khusus dan dikunci.Kuncinya dipegang oleh apoteker.pencatatan
di lakukan pada kartu stok dan pelaporan.
10. Resep obat narkotika dan resep obat psikotropika disimpan dalam
lemari tempat penyimpanan obat narkotika dan psikotropika.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan asisten apoteker)

7.Dokumen Terkait Resep, Blangko LPLPO dan Kartu Stok


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
PERESEPAN, PEMESANAN DAN
PENGELOAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


Nama Petugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
1
2 Petugas melakukan pemesanan dan atau permintaan obat

3 Petugas melakukan pengelolaan obat

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(………………………………)
PENCATATAN, PEMANTAUAN,
PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT,
KTD
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 04 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1. Pengertian Efek Samping Obat adalah Setiap efek yang berbahaya yang tidak
diinginkan dari obat yang timbul pada pemberian obat dengan dosis yang
digunakan untuk profilaksis,diagnosis dan terapiatau untuk modifikasi
fungsi fisiologis.
Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu
aktifitas dalam bentuk tulisan.
Pelaporan adalah Catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan
tertentu.
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah Insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien
2. Tujuan Sebagai acuan Pencatatan,pemantauan, pelaporan efek samping obat
dan dievaluasi untuk mengetahui potensi signal keamanan obat.

3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/060Tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan
Obat
4. Referensi Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas Singgani
Tahun 2015
Permenkes RI No. 30 tentang Standar Kefarmasian di Puskesmas tahun
2014
5. Prosedur 1. Petugas mencatat semua laporan kejadian efek samping
obat/efek yang tidak diinginkan yang bersifat fatal atau
membahayakan jiwa harus segera mungkin tidak lebih dari 24
jam.
2. Pemantauan dan Pelaporan efek samping obat harus di
dokumentasikan dan dicatat dalam formulir pelaporan efek
samping obat dan di catat dalam rekam medik.
6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan asisten Apoteker), Perawat dan
Dokter

7.Dokumen Terkait Rekam medik, Formulir pelaporan efek samping obat


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan

PENCATATAN, PEMANTAUAN,
PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT,
KTD
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


Nama Petugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memonitor efek pengobatan
1
terhadap pasien termasuk efek KTD
Petugas memproses monitoring secara kolaboratif
2

Petugas mempunyai kebijakan tentang mengidentifikasi efek

3 KTD daan dicatat dalam status pasien dan dilaporkan kepada


kepala puskesmas
Petugas mendokumentasikan efek KTD dalam status pasien
4
sebagaimana diharuskaan di dalam kebijakan
Petugas melaporkan efek KTD dalam waktu 2x24 jam
5

Petugas melaksanakan pemantauan dan efek samping obat

6 dan membuat laporan dalam formulir pelaporan efek samping


obat dan dicatat dalam rekam medik pelaksanaan
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)

PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN


DAN PELABELAN

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 04 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1. Pengertian Resep adalah permintaan tertulis dari dokter,dokter gigi,dokter hewan


kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada
pasien sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
Etiket adalah Sediaan Apoteker atau Farmasi untuk memberi petunjuk
cara pemakaian obat tersebut kepada pengguna atau pasiennya.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas kamar obat agar menyerahkan obat sesuai
dengan resep dokter.
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/060 Tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan
Obat
4. Referensi Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas Singgani
Tahun 2015
5. Prosedur 1. Petugas menerima resep.
2. Petugas mengecek resep
3. Petugas konsultasi ke dokter (bila ada resep yang kurang jelas)
bila tidak petugas langsung menyiapkan obat sesuai resep.
4. Petugas menyiapkan etiket yang warna putih untuk obat
pemakaian dalam dan etiket warna biru untuk obat pemakaian luar
5. Petugas menuliskan nama pasien,tanggal resep,cara pakai sesuai
permintaan pada masing-masing obat.
6. Petugas memanggil pasien sesuai dengan antrian dan sesuai
dengan nomor kartu berobat dan alamat yang jelas.
7. Petugas menjelaskan aturan minum pada masing-masing obat dan
efek samping obat (obat tertentu).
8. Petugas menyerahkan obat pada pasien dan disertai pemberian
informasi obat.
9. Pasien memberi paraf pada resep dan mencatat nomor hp sebagai
bukti bahwa pasien telah menerima obat.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker) dan Dokter

7. Dokumen Terkait Resep


8. Rekaman Historis:

Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN
DAN PELABELAN

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
No. Kode : Ditetapkan oleh
DINAS Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
Puskesmas
KESEHATAN No. Revisi : 0
Daftar
Singgani

KOTA PALU Tgl. Mulai


: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
1 Petugas Pelayanan Farmasi menerima resep dari pasien

2 Petugas Farmasi mengecek resep yang diberikan oleh pasien


Petugaas Farmasi mengkonsultasikan ke dokter bila ada resep
yang kurang jelas dan bila tidak ada yaang perlu di
3
konsultasikan petugas langsung menyiapkan obat dalam resep
tersebut
Petugas menuliskan etiket pada masing-masing obat dengan
4
jelas
Petugas memanggil pasien sesuai antrian, sesuai dengan
5
nomor kartu berobat dan alamat yang jelas
Petugas menjelaskan tentang aturan minum setiap obat yang
6
diberikan kepada pasien dan efek samping obat (obat tertentu)

7 Petugas menyerahkan obat kepada pasien


Petugas memberikan resep kepada pasien untuk di paraf
8
sebagai bukti bahwa pasien telah menerima obat
Petugas membawa resep kembali ke dokter apabila ada resep
9
yang kurang jelas

Compliance Rate ( CR ) : %
Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)

PENILAIAN, PENGENDALIAN,
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN
OBAT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
No. Kode :
Terbitan :
DINAS Ditetapkan oleh
No. Revisi : 0 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN
KOTA PALU
SOP Tgl. Mulai
Berlaku : 11 MEI 2017
Puskesmas
Singgani

Halaman : 1/3
NI NYOMAN BUDIHARTINI
NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan


tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program
yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas pelayanan
obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat
2. Tujuan Sebagai acuan Agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/060 Tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan
Obat
4. Referensi 1. Buku Pedoman Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan
di puskesmas tahun 2003
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Petugas memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode


Prosedur tertentu dipuskesmas dan seluruh unit pelayanan.
2. Menentukan :
 Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan
kepada unit pelayanan agar tidak mengalami
kekurangan/kekosongan.
 Stok pengaman adalah jumlah stok yang disediaakan untuk
mencegah terjadinya sesuatuhal yang tidak terduga.
3. Menentukan waktu tunggu (laedtime), yaitu waktu yang diperlukan
dari mulai pemesanan sampai obat diterima.

4. Setelah semua dihitung maka kita akan mendapatkan jumlah


permintaan dan dimasukkan dalam LPLPO.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Blangko LPLPO,Resep


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
PENILAIAN, PENGENDALIAN,
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN
OBAT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003
Unit :PELAYANAN FARMASI
NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memperkirakan/menghitung rta-
1
rata pemakaian obat dipuskesmas dan seluruh unit pelayanan
Petugas menetukan jumlah stok yang diserahkan kepada unit
2
pelayanan agar tidak mengalami kekosongan
Petugas menentukan jumlah stok yang disediakan untuk
3
mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga.

4 Petugas menentukan waktu tunggu (leadtime)


Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

PENYIMPANAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 11 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003
1.Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-
obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan
fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk penyimpanan agar obat yang tersedia di unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan.
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/UKP/4/15/079 Tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat
4. Referensi 1. Permenkes RI no 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Puskesmas
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Petugas mengatur tata ruang untuk memudahkan dalam


Prosedur penyimpanan,penyusunan,pencarian dan pengawasan obat-obat.
2. Petugas menyusun obat menggunakan metode FIFO dan FEFO.
3. Petugas menyusun obat dalam rak sesuai alfabetis dan dipisahkan
antara obat pemakaian dalam dengan obat-obatan untuk
pemakaian luar.dan untuk obat yang disimpan dalam penyimpanan
khusus seperti vaksin memerlukan Cold Chain khusus dan harus
dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran listrik.
4. Petugas menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam lemari
khusus dan selalu terkunci. Dan kunci lemari khusus dikuasai
Apoteker penanggung jawab/Apoteker yang ditunjuk dan pegawai
lain yang dikuasakan.
5. Petugas melakukan pencatatan stok obat pada kartu stok dan
melakukan pengamanan mutu obat agar obat tersebut tidak selalu
berada dibelakang yang dapat menyebabkan kadaluwarsa.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen terkait Kartu stok


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
PENYIMPANAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :
TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAK
U
Petugas Pelayanan Farmasi mengatur tata ruang agar

1 memudahkan dalam penyimpanan, penyusunan, pencarian dan


pengawasan obat-obat
Petugas menggunakan prinsip FIFO dan FEFO untuk
menyusun obat dan sesuai alfabetis dan dipisahkan antara obat
untuk pemakaian luar dan obat untuk pemakaian dalam.Dan
2
seperti vaksin mempunyai tempat penyimpanan khusus yaitu
Cold Chain dan harus dilindungi dari kemungkinan terputusnya
aliran listrik
Petugas menyimpan obat-obat narkotika dan psikotropika

3 dalam lemari khusus dan selalu terkunci

Petugas melakukan pencatatan stok obat pada kartu stok agar


4
mutu obat selalu terjaga dan tidak kadaluwarsa

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)
PEMBERIAN INFORMASI
PENGGUNAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 04 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang


dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara akurat,jelas
dan terkini kepada dokter,apoteker,perawat,profesi kesehatan lainnya dan
pasien.
2. Tujuan Sebagai Acuan untuk pemberian informasi penggunaan obat

3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/060 Tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan
Obat
4. Referensi 1. Permenkes RI No.30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Di
Puskesmas
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Petugas memberikan informasi obat kepada pasien


Prosedur berdasarkan resep.
2. Petugas melakukan penelusuran literature bila diperlukan,
secara sistematis untuk memberikan informasi.
3. Petugas menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah
dimengerti,tidak bias,etis dan bijaksana baik secara lisan
maupun tulisan.Hal-hal yang perlu disampaikan kepada pasien
adalah jumlah,jenis, dan kegunaan masing-masing obat aturan
pakai obat,peringatan atau efek samping obat dan tata cara
penyimpanan obat.
4. Petugas menyediakan informasi aktif tentang cara penyimpanan
obat dirumah (leaflet).

5. Petugas mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan


informasi obat.

6. Unit Terkait Petugas kamar obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Resep dan lembar ceklish pelayanan informasi obat


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
PEMBERIAN INFORMASI
PENGGUNAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memberikan informasi kepada
1
pasien berdasarkan resep obatnya
2 Petugas menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah
di mengerti baik secara lisan maupun tulisan

3 Petugas menyediakan informai aktif seperti brosur obat


Petugasmendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan
4
informasi obat setiap hari
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

MENJAGA TIDAK TERJADINYA


PEMBERIAN OBAT KEDALUWARSA,
PELAKSANAAN FIFO DAN FEFO,
KARTU STOK/KENDALI UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 08 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Tanggal Kadaluarsa adalah batas tanggal setelah tanggal tersebut mutu
suatu sediaan farmasi tidak dijamin lagi oleh produsennya.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang


disebabkan oleh penggunaan sedian farmasidanalat kesehatan yang tidak
tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanandan
kemanfaatan.

3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala Kepala UPTD Urusan Puskesmas


Singgani No. C/VIII/SK/4/15/0062 Tentang Penanganan obat
rusak/kedaluwarsa

4. Referensi 1. Buku Pedoman Pelayanan Kefarmasian di puskesmas, Ditjen


Binfar Dep.Kes 2006
2. Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Langkah- langkah/
Prosedur 1. Petugas menyimpan dan mengeluarkan obat berdasarkan metode
FIFO dan FEFO.
2. Petugas mencatat semua jumlah obat yang masuk, obat yang
keluar dan tanggal kadaluarsa obat pada kartu stok.
3. Petugas memisahkan obat yang rusak atau kadaluarsa dari
penyimpanan obat lainnya.
4. Petugas melaporkan dan mengirim obat tersebut ke gudang
farmasi kabupaten/kota untuk dimusnahkan.
5. Petugas mendokumentasikan pencatatan tersebut dalam LPLPO

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Kartu stok dan Blangko LPLPO


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
MENJAGA TIDAK TERJADINYA
PEMBERIAN OBAT KADALUARSA,
PELAKSANAAN FIFO DAN FEFO,
KARTU STOK/KENDALI UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi mengidentifikasi obat yang sudah

1 rusak atau kadaluwarsa dan memisahkan obat yang telah


kadaluwarsa dari penyimpanan obat lainnya
Petugas menyimpan dan mengeluarkan obat berdasarkan
2
metode FIFO dan FEFO
3 Petugas membuat catatan jenis obat, jumlah obat dan tanggal
kadaluwarsa untuk dikirim kembali ke gudang farmasi
kabupaten/ kota.
Petugas melaporkan dan mengirim obat tersebut ke gudang

4 farmasi kabupaten/ kota sesuai dengan daftar yang diberikan


untuk dimusnahkan
Petugas mendokumentasikan pencatatan tersebut dalam
5
LPLPO

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)
IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN
KEJADIAN NYARIS CIDERA
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 04 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1. Pengertian Identifikasi dan pelaporan adalah bukti bahwa suatu kegiatan yang telah
dilakukan, sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
dan sumber data untuk pembuatan laporan.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) merupakan suatu kejadian akibat
melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya diambil yang dapat
menciderai pasien tetapi cidera serius tidak terjadi,karena keberuntungan
misalnya pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi
obat), pencegahan (suatu obat dengan overdosis letal akan diberikan,
diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya)
2. Tujuan Sebagai Acuan untuk identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian
obat dan KNC dan untuk melindungi keselamatan pasien dari pemakaian
obat akibat KTD/KNC
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/060Tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan
Obat
4. Referensi Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas Singgani
Tahun 2015
5. Langkah- langkah/ 1. Bila menemukan kesalahan pemberian obat atau Kejadian Nyaris
Prosedur
Cidera,petugas farmasi wajib segera melakukan identifikasi dan
membuat laporan dengan batas waktu maksimal 2 x 24jam setelah
kesalahan pemberian obat terjadi, yang sebelumnya petugas sudah
melakukan klarifikasi kepada pasien dengan cara mencari alamat
pasien dan menukar obat yang salah.
2. Petugas melaporkan kepada Kepala Puskesmas secara lengkap

3 . Petugas menyerahkan laporan kepada tim pengendali mutu dan


keselamatan pasien (PMKP).

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan asisten apoteker)

7 Dokumen terkait Resep


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN
KEJADIAN NYARIS CIDERA
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi bila menemukan insiden kesalahan
pemberian obat atau KNC,wajib segera melakukan identifikasi
dan membuat laporan insiden dengan batas waktu maksimal 2
1
x 24jam setelah terjadi insiden,yang sebelumnya petugas sudah
melakukan klarifikasi kepada pasien mencari alamat pasien
danmenukar obat yang keliru
Petugas melaporkan kepada Kepala Puskesmas secara
2
lengkap

3 Petugas menyerahkan laporan kepada tim PMKP

4 Petugas mendapat umpan balik dari laporan kejadian


Petugas melaksanakan rekomendasi dan membuat laporan

5 pelaksanaan rekomendasi kepada Tim pengendali Mutu


Puskesmas
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)
PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 22 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1. Pengertian Monitoring Efek Samping Obat (MESO) merupakan kegiatan


pemantauan setiap respon terhadap Obat yang tidak dikehendaki, yang
terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan
profilaksis, diagnosa dan terapi. Efek Samping Obat adalah reaksi Obat
yang tidak dikehendaki yang terkait dengan kerja farmakologi.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk :
1. Menemukan Efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin terutama
yang berat, tidak dikenal, frekuensinya jarang;
2. Menentukan frekuensi dan insidensi ESO yang sudah dikenal dan
yang baru saja ditemukan;

3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Singgani No.


C/VIII/SK/4/15/060 Tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan
Obat
4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015
2. Permenkes RI No.35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Di
Apotek

5. Langkah- langkah/
Prosedur 1. Petugas menganalisis laporan efek samping obat yang
disampaikan oleh pasien.
2. Petugas mengidentifikasi obat dari pasien yang mempunyai resiko
tinggi mengalami efek samping obat.
3. Petugas mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
4. Petugas melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat
Nasional.
6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker), Perawat dan
Dokter
7.Dokumen Terkait Resep dan Formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan

PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
No. Kode : Ditetapkan oleh
DINAS Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
Puskesmas
KESEHATAN No. Revisi : 0
Daftar Singgani
Tgl. Mulai
KOTA PALU : 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
1 Petugas menganalisis laporan efek samping obat.
Petugas mengidentifikasi obat dari pasien yang mempunyai
2
resiko tinggi mengalami efek samping obat

3 Petugas mengisi formulir monitoring efek samping obat


Petugas melaporkan ke pusat monitoring efek samping
4
nasional.

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)

PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA


DAN NARKOTIKA

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 22 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1. Pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman dan bahan
tanaman, baik sintesis maupun bahan sintesis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa, zat ini akan
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah
maupun sintesis yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan
oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa

2. Tujuan Sebagai acuan untuk memastikan semua proses dalam pelayanan


obat golongan narkotika memenuhi Undang-Undang yang berlaku dan
memastikan pengeluaran obat golongan narkotika dan psikotropika
aman dan akurat.
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani
No. C/VIII/SK/4/15/061 Tentang Peresepan Psikotropika dan Narkotika

4. Referensi 1. UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika


2. UU RI No. 5 tahun 1987 tentang Psikotropika
3. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Peresepan obat psikotropika dan narkotika hanya boleh ditulis oleh
Prosedur
dokter/ dokter gigi/ dokter spesialis
2. Petugas memberikan resep asli dan di tanda tangani langsung oleh
dokter pemeriksa/ pemberi resep
3. Petugas memeriksa kembali resep yang hendak diberikan kepada
pasien dan jika resep tersebut tidak di tanda tangani resep bisa ditolak
atau dikonfirmasi ke dokter yang menulis resep
4. Petugas harus menulis resep dengan jelas, baik jenisnya, jumlahnya
dan cara penggunaannya.
5. Petugas memberi garis merah di bawah nama obat narkotika dan di
tanda tangani sejajar garis merah tersebut
6. Petugas menulis nama pasien dan alamat yang lengkap dibelakang
resep
7. Petugas menyimpan resep psikotropika dan narkotika dalam lemari
obat, menjadi satu dengan obat psikotropika dan obat narkotika dalam
keadaan terkunci.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker) dan Dokter

7.Dokumen Terkait Resep

8. Rekaman Historis:

Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA
DAN NARKOTIKA
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Peresepan obat narkotika dan psikotropika hanya boleh di tulis
1
oleh dokter/ dokter gigi/ dokter spesialis
Petugas memberikan resep asli dan ditanda tangani langsung
2
oleh dokter pemeriksa/pemberi resep
Petugas Perugas memeriksa kembali resep yang hendak
diberikan kepada pasien dan jika resep tersebut tidak ditanda
3
tangani resep bisa ditolak atau dikonfirmasi kedokter yang
memberi resep
Petugas harus menulis resep dengan jelas, baik jenisnya,
4
jumlahnya dan cara penggunaannya

5 Petugas memberi garis merah dibawah nama obat narkotika


Petugas menulis nama pasien dan alamat yang lengkap

6 dibelakang resep dan pasien menuliskan no hp dan menanda


tangani resepnya
Petugas menyimpan resep narkotika dan psikotropika dalam

8 lemari obat menjadi satu dengan obat narkotika dan


psikotropika
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)

TENTANG PENYEDIAAN OBAT YANG


MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
No. Kode : Ditetapkan oleh
DINAS Terbitan : Kepala UPTD Urusan
Puskesmas
KESEHATAN No. Revisi : 0
SOP
Singgani

KOTA PALU Tgl. Mulai


Berlaku : 04 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1. Pengertian Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat adalah agar


penyediaan obat sesuai dengan yang dibutuhkan dan untuk meningkatkan
penggunaan obat secara rasional
2. Tujuan Sebagai acuan agar penyediaan obat sesuai dengan yang dibutuhkan
sehingga tidak terjadi penumpukan obat di puskesmas
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/057 Tentang Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan
obat
4. Referensi Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di UPTD Urusan Puskesmas Singgani
Tahun 2015

5. Prosedur 1. Petugas memperkirakan jenis, jumlah obat dan perbekalan


kesehatan yang dibutuhkan dengan permintaan obat
2. Petugas memberikan informasi yang tepat kepada pasien tentang
cara pemakaian dengan interval waktu pemberian yang tepat
3. Petugas memberikan resep dengan dosis yang tepat.
4. Petugas melakukan permintaan obat sesuai dengan diagnosa
penyakit.
5. Petugas menyediakan obat sesuai yang dibutuhkan.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Resep dan Blangko LPLPO

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
TENTANG PENYEDIAAN OBAT YANG
MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
No. Revisi : 0 Puskesmas
KESEHATAN Singgani
KOTA PALU Daftar Tgl. Mulai
Berlaku : 04 MEI 2017

Tilik Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memperkirakan jenis dan jumlah

1 obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan

Petugas meningkatkan penggunaan obat secara rasional


2

Petugas mendiagnosa penyakit sesuai dengan standar yang


3
telah ditetapkan
Petugas menyediakan obat sesuai dengan yang dibutuhkan
4

5 Petugas memberikan resep sesuai dengan dosis yang tepat


Petugas memberikan informai yang tepat kepada pasien

6 tentang cara pemakaian dengan interval waktu pemberian yang


tepat
Petugas harus meningkatkan efisiensi penggunaan obat secara
7
efektif, aman da mutu terjamin

Compliance Rate ( CR ) : %
Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN


OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai : 22 MEI 2017
Berlaku

Halaman : 1/2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Pengadaan atau penyediaan adalah Proses penyediaan obat yang di


butuhkan di unit pelayanan kesehatan.
Penggunaan adalah Proses peresepan dan penyerahan obat dan
informasi berdasarkan resep kepada dokter
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan penyediaan dan penggunaan obat
untuk pelayanan. Penyediaan dan penggunaan obat untuk kebutuhan
pelayanan dilakukan secara efektif dan efisien
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/060 Tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan
obat
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas Singgani
tahun 2015
5. Langkah- langkah/ 1. Petugas menyediakan obat diruang obat
Prosedur 2. Petugas menyediakan obat di pustu dan di poskesdes sesuai
dengan kebutuhan dengan menggunakan blangko LPLPO.
3. Petugas menstok obat pada kartu stok dalam penyediaan obat
4. Penggunaan obat dilakukan oleh petugas sesuai pengeluaran obat
atas resep serta kebutuhan di unit pelayanan.
5. Petugas mencatat semua pengeluaran obat dibuku pengeluaran
obat.

6. Unit Terkait PetugasKamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Resep, LPLPO, dan Kartu Stok

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN
OBAT

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003
Unit :PELAYANAN FARMASI
NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi menyediakan obat diruangan serta
1
diunit-unit pelayanan sesuai kebutuhan
Petugasmenggunakan obat sesuai dengan pengeluaran obat
2
atas resep serta kebutuhan di unit pelayanan
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(………………………)

PEMBERIAN INFORMASI TENTANG


EFEK SAMPING OBAT ATAU EFEK
YANG TIDAK DIHARAPKAN
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 22 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1. Pengertian SOP ini mengatur tentang semua kegiatan yang diperlukan untuk
memberikan informasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang efek
samping dan resiko pengobatan yang dilakukan sehubungan dengan
penyakit yang diderita pasien
2. Tujuan Sebagai acuanuntuk memberikan pemahaman kepada pasien dan
keluarga pasien tentang efek samping dan resiko pengobatan yang
mungkin saja terjadi pada saat pengobatan dalam rangka
penatalaksanaan terkait penyakit yang diderita pasien
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/060 Tentang peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan obat
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas Singgani
tahun 2015
5. Langkah- langkah/
Prosedur 1. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang jenis obat yang
diberikan
2. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang tata cara minum
obat
3. Petugas menjelaskan tentang efek samping obat (Obat
tertentu) yang diakibatkan oleh obat tersebut.
4. Petugas menjelaskan bahwa efek samping tidak terjadi pada
semua pasien
5. Petugas menjelaskan tanda bahaya dari efek samping suatu
obat dan kapan harus kembali atau mencari pertolongan
medis.
6. Petugas mencatat dalam rekam medis apabila mendapat
laporan efek samping obat dari pasien.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Resep dan Rekam medis


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG
EFEK SAMPING OBAT ATAU EFEK
YANG TIDAK DIHARAPKAN
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :
TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memberikan rencana layanan
1
sesuai dengan standar profesi (SPO)
Petugas menjelaskan kepada pasien tentang jenis obat yang
2
diberikan
Petugas menjelaskan kepada pasien tentang tata cara minum
3
obat
Petugas menjelaskan tentang potensi dan resiko efek samping
4
obat
Petugas menjelaskan bahwa efek samping tidak terjadi pada
5
semua pasien
Petugas menjelaskan tanda bahaya dari efek samping suatu
6
obat dan kapan harus kembali atau mencari pertolongan medis
Petugas mencatat dalam rekam medis apabila mendapat

7 laporan efek samping obat dari pasien dan melaporkan ketim


keselamatan pasien dan petugas mencatat dalam buku

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN
NARKOTIKA
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 22 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1. Pengertian Pangawasan adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara


menyeluruh dengan mengadakan perbandingan yang seharusnya dan
yang adanya dan Prosedur ini mengatur pengawasan dan pengendalian
penggunaan Psikotropika dan Narkotika
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengawasi dan mengendalikan penggunaan
psikotropika dan narkotika

3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/061 Tentang Peresepan Psikotropika dan Narkotika

4. Referensi 1. UU RI No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika


2. UU RI No.5 Tahun 1987 Tentang Psikotropika
3. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Prosedur 1. Petugas memberikan pengawasan atas kesesuaian diagnosis


dengan terapi penggunaan psikotropika dan narkotika.
2. Petugas farmasi memberikan penandaan khusus untuk resep
psikotropika dan narkotika dan penyimpanan resep psikotropika
dan narkotika dipisahkan dengan resep lainnya.
3. Petugas farmasi mengidentifikasi pasien penerima resep
psikotropika dan narkotika dan verifikasi saat penyerahan obat.
Pengendalian obat psikotropika dan narkotika melalui tertib
administrasi kartu stok obat psikotropika dan narkotika

6. Unit terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7. Dokumen Terkait Resep dan Kartu stok


8. Rekaman Historis

No. Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan


Tgl.
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN
NARKOTIKA
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi bila memberikan pengawasan atas

1 kesesuaian diagnosis dengan terapi penggunaan obat


psikotropika dan narkotika
Petugas farmasi memberikan penandaan khusus untuk resep

2 narkotika dan psikotropika dan penyimpanan resep psikotropika


dan narkotika dipisahkan dari resep lainnya
Petugas farmasi mengidentifikasi pasien penerima resep
3
psikotropika dan narkotika dan verifikasi saat penyerahan obat.
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN


DENGAN FORMULARIUM, HASIL
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 11 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1. Pengertian Evaluasi Ketersediaan Obat Terhadap Formularium adalah Suatu


proses yang sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana
ketersediaan obat terhadap formularium telah tercapai.
Hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang memerlukan
perbaikan,kebutuhan yang belum terlayani kemampuan dalam melakukan
program dan dampak program terhadap perubahan perilaku prestasi
kearah peningkatan mutu.
Tindak Lanjut adalah memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah,kurang
tepat,kurang relefan dengan tujuan yang ingin dicapai dan
mengembangkan program dengan cara menambah atau merubah
beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektifitas
program.
Formularium adalah daftarpbat yang di gunakan oleh puskesmas, yang
berisi panduan terapi pasien, biasanya berisi nama obat generik
dikelompokkan dalam terapi penyakit disertai dengan beberapaalternatif
nama generik bermerk, seiring dengan perkembangannya formularium
diperbaharui setiap tahun dan ditambahkan/ dikurangi item melalui
prosedur tertentu
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerangkan sistem evaluasi kesesuaian
peresepan dengan formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut
3. Kebijakan Sesuai surat keputusanKepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/060 Tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan
Obat
4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Kefarmaian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015
2. Formularium Nasional Tahun 2018
3. Formularium Puskesmas Tahun 2018

5. Langkah-langkah/ 1. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis tentang


Prosedur isi Formularium Nasional.
2. Petugas farmasi mengumpulkan dan mencatat jumlah resep obat
yang tidak masuk dalam formularium nasional .
3. Petugas farmasi mengumpulkan dan mencatat jumlah resep
secara keseluruhan.
4. Petugas farmasi mempersentasekan kesesuaian peresepan
dengan formularium nasional.
5. Petugas farmasi mengevaluasi hasil pemantauan kesesuaian
peresepan dengan formularium nasional.
6. Petugas farmasi melaporkan hasil evaluasi kesesuaian peresepan
dengan formularium nasional kepada kepala puskesmas.Kepala
puskesmas menindaklanjuti dari hasil evaluasi kesesuaian
peresepan dengan formularium nasional dengan melaksanakan
pertemuan dalam rangka pembinaan terhadap petugas penulis
resep.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Formularium Nasional dan Resep


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN
DENGAN FORMULARIUM, HASIL
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis
1
tentang isi Formularium
Petugas farmasi mengumpulkan data tentang jenis obat yang
2
tertulis diresep tetapi tidak tersedia di formularium puskesmas
3 Petugas farmasi mencatat total jenis obat yang tidak masuk
dalam formularium puskesmas
Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tidak
4
masuk dalam formularium
Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat dipuskesmas
5
yang tercantum di dalam foemularium dan DOEN
Petugas farmasi mencatat total jenis obat dipuskesmas yang
6
tercantum di formularium dan DOEN
Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di puskesmas
7
yang tercantum di formularium dan DOEN
Petugas melaporkan hasil evaluasi kesesuaian peresepan
dengan formularium kepada kepala puskesmas.Kepala
puskesmas menindaklanjuti dari hasil evaluasi kesesuaian
8
peresepan dengan formularium dengan melaksanakan
pertemuan dalam rangka pembinaan terhadap petugas penulis
resep

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)
TENTANG PETUNJUK PENYIMPANAN
OBAT DIRUMAH

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 11 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1. Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-


obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan
fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.
2. Tujuan Sebagai acuan agar obat yang disimpan dirumah aman

3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/060 Tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan
Obat
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas Singgani
tahun 2015

4. Langkah-langkah/ 1. Petugas memberitahukan kepada pasien tentang bagaimana cara


Prosedur menyimpan obat dirumah,agar menyimpan obat dilemari yang
aman dan terkunci agar aman dari jangkauan anak-anak.
2. Petugas memberitahukan kepada pasien agar menyimpan obat di
dalam wadah asli dengan label yang jelas.
3. Petugas memberitahukan kepada pasien agar lemari obat selalu
terkunci.
4. Petugas memberitahukan kepada pasien jangan pernah
menyimpan obat dekat bahan berbahaya yang bisa menimbulkan
bahaya lain karena salah ambil.
5. Petugas memberitahukan kepada pasien agar memeriksa secara
teratur tanggal dan tahun kadaluwarsa dan buanglah obat-obatan
sebagaimana mestinya.
6. Petugas memberikan brosur kepada pasien tentang petunjuk
penyimpanan obat di rumah.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Brosur


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
TENTANG PETUNJUK PENYIMPANAN
OBAT DIRUMAH

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi memberitahukan kepada pasien
tentang bagaimana cara menyimpan obat dirumah, agar
1
menyimpan obat di lemari yang aman dan terkunci agar aman
dari jangkauan anak-anak
Petugas memberitahukan kepada pasien agar menyimpan obat
2
di dalam wadah asli dengan label yang jelas
Petugas memberitahukan kepada pasien agar lemari obat
3
selalu terkunci
4 Petugas memberitahukan kepada pasien jangan pernah
menyimpan obat dekat bahan berbahaya karena bisa
menimbulkan bahaya lain karena salah ambil
Petugas memberitahukan kepada pasien agar memeriksa

5 secara teratur tanggal dan tahun kadaluwarsa dan buanglah


obat-obatan sebagaimana mestinya.

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)
PENANGANAN OBAT
KEDALUWARSA/RUSAK

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 11 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Kadaluwarsa obat (expired date) adalah tanggal yang menunjukkan zat
tersebut tidak dapat digunakan lagi atau kadaluwarsa.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk melindungi masyarakat yang disebabkan oleh


penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta
yang tidak memenuhi persyaratan mutu,keamanan dan kemanfaatannya
serta untuk meningkatkan mutu pelayanan
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/062 Tentang Penanganan Obat Kedaluwarsa/Rusak

4. Referensi 1. Permenkes RI No.30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian Di Puskesmas
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani Tahun 2015

5. Prosedur 1. Petugas farmasi mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau


kadaluwarsa.
2. Petugas farmasi memisahkan obat rusak atau kadaluwarsa dan
disimpan pada tempat terpisah dari penyimpanan obat lainnya.
3. Petugas farmasi membuat catatan nama,no.batch,jumlah dan
tanggal kadaluwarsa obat yang rusak dan atau kadaluwarsa.
4. Petugas farmasi melaporkan dan mengirim obat tersebut ke
gudang farmasi kabupaten/kota untuk di musnahkan.
5. Petugas farmasi mendokumentasikan pencatatan tersebut
6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Kartu Stok


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PENANGANAN OBAT
KADALUWARSA/RUSAK

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi mengidentifikasi obat yang sudah
1
rusak atau kadaluwarsa
Petugas farmasi memisahkan obat yang rusak atau

2 kadaluwarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari


penyimpanan obat lainnya
Petugas farmasi membuat catatan nama obat,no. batch, jumlah
3
dan tanggal kadaluwarsa
Petugas farmasi mengirim obat yang rusak atau kadaluwarsa
4
tersebut kegudang farmasi kabupaten/kota
Petugas farmasi mendokumentasikan pencatatan tersebut
5
didalam LPLPO
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)
TINDAK LANJUT EFEK SAMPING
OBAT DAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN (KTD)
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 08 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Prosedur ini mencakup semua kegiatan yang terkait dengan identifikasi,
dokumentasi dan pelaporan kasus KTD dan KNC
2. Tujuan Sebagai acuan untuk pelayanan klinis yang bermutu sangat dipengaruhi
oleh kemampuan puskesmas dalam mengidentifikasi,
mendokumentasikan, menganalisis, dan melaporkan permasalahan mutu
pelayanan klinis seperti KTD dan KNC
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/063 Tentang Tindak lanjut pelaporan
4. Referensi 1. (PDF) Pedoman Monitoring Efek Samping Obat
2. Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Petugas yang mendapatkan kejadian tidak diharapkan atau efek
Prosedur samping obat melakukan pertolongan dan penanganan awal
sesuai dengan kondisi dan memberikan tindakan medis.
2. Petugas membuat laporan kondisi tersebut dan melaporkan
kepada tim peningkatan mutu pelayanan klinis .
3. Petugas melaporkan kejadian tersebut kepada ketua tim
peningkatan mutu pelayanan klinis dan mengisi formulir pelaporan
efek samping obat.
4. Petugas melaporkan kejadian tersebut kepada kepala puskesmas
dan tim peningkatan mutu pelayanan klinis mengadakan analisis
penyebab dan tindak lanjut penanganan.
5. Sosialisasi rencana tindak lanjut dan pelaksanaannya pada rapat
rutin puskesmas.
6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Formulir Pelaporan Efek Samping Obat


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

TINDAK LANJUT EFEK SAMPING


OBAT DAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN (KTD)
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan klinis yang mendapat KTD atau resiko

1 medis melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai


kondisi
Petugas pemberi layanan klinis yang mengetahui adanya KTD
dan KNC dan resiko klinis malakukan pengamanan berupa

2 isolasi bukti, laporan dan lingkungan selanjutnya melporkan


kondisi tersebut ke tim PMPK (peningkatan mutu pelayanan
klinis) dan petugas klinis yang berkompeten
Petugas pemberi layanan klinis memberi tindakan medis dan
3
observasi sesuai kondisi
PetugasPMKP melakukan identifikasi dengan mengumpulkan

4 informasi yang menyangkut input, proses, dan output terjadinya


KTD dan resiko klinis
Petugas PMKP dan kepala puskesmasmengadakan analisi
penyebab dan tindak lanjut penanganan dan mensosialisasikan
5
rencana tersebut dan pelaksanaannya pada saat rapar rutin
puskesmas
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)

PENYEDIAAN OBAT-OBAT
EMERGENSI DI UNIT KERJA

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 22 MEI 2017

Halaman : 1/2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Penyediaan obat emergensi adalah kegiatan penyediaan obat-obatan


tertentu yang dibutuhkan pasien secara cepat

2. Tujuan Sebagai acuanagar dapat menjamin ketersediaan obat emergensi saat


dibutuhkan dan untuk memenuhi kebutuhan terapi/ tindakan pasien yang
memerlukan penanganan cepat

3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/064 Tentang Penyediaan Obat-obat Emergensi

4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasianUPTD Urusan Puskesmas Singgani


tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Petugas obat menyediakan obat-obat emergensi di unit –unit


Prosedur pelayanan dan kartu stok.
2. Petugas obat membuat daftar obat-obat emergensi yang telah
disediakan.
3. Petugas obat memeriksa fisik obat di unit pelayanan secara berkala
4. Petugas obat memeriksa tanggal kadaluwarsa obat di unit
pelayanan secara berkala
5. Petugas mengganti obat jika ditemukan mutu/kualitas obat yang
menurun seperti perubahan warna, adanya gumpalan, dll

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Kartu Stok

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
PENYEDIAAN OBAT-OBAT
EMERGENSI DI UNIT KERJA

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi menyediakan obat-obat emergensi
1
diunit-unit pelayanan (ruang tindakan)
Petugas membuat daftar obat-obat emergensi yang telah
2
disediakan

3 Petugas memeriksa fisik obat diunit pelayanan


Petugas memeriksa tanggal dan tahun kadaluwarsa atau obat
4
yang rusak diunit pelayanan
Petugas mengganti obat jika ditemukan mutu/kualitas obat yang
5
menurun seperti perubahan warna, adanya gumpalan dll

Compliance Rate ( CR ) : %
Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)

PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI DI


UNIT PELAYANAN
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 22 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-


obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan
fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin
2. Tujuan Sebagai acuan agar dapat menjamin ketersediaan dan keamanan
penyimpanan obat emergensi, agar obat emergensi dapat selalu tersedia
saat dibutuhkan dan untuk memenuhi kebutuhan terapi/tindakan pasien
yang memerlukan penanganan cepat di puskesmas
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Urusan Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/065 Tentang Penyimpanan Obat Emergensi di unit kerja
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas Singgani
tahun 2015

5. 1. Petugas menyiapkan obat yang akan disimpan dalam lemari


Langkah-langkah/Pr emergensi sesuai dengan daftar obat emergensi yang telah
osedur ditetapkan oleh puskesmas dan kartu stok.
2. Petugas menyusun obat emergensi dalam lemari dengan susunan
sesuai dengan SPO penyimpanan perbekalan farmasi di puskesmas.
3. Petugas mengunci lemari penyimpanan obat emergensi.
4. Setelah petugas medis melakukan tindakan emergensi maka obat
emergensi yang telah digunakan harus diganti, sesuai dengan jenis
dan jumlah yang terpakai dan mencatat dibuku dan menyerahkan
buku tersebut ke instalasi farmasi.
5. Petugas melakukan pemeriksaan secara berkala dengan
mencocokkan antara jenis dan jumlah obat yang tercantum pada
daftar obat emergensi.
6. Jika terdapat kekurangan baik jumlah ataupun jenis obat emergensi,
segera lengkapi kekurangan tersebut dengan memberikan daftar obat
emergensi yang mencantumkan nama dan jumlah obat yang telah
digunakan kepada petugas kamar obat.
7. Petugas farmasi menyiapkan obat yang tercantum dalam daftar obat
emergensi untuk disimpan dalam lemari obat emergensi dan
mengunci kembali lemari tersebut.
8. Setiap 3 (tiga) bulan petugas melakukan pengecekan terhadap
kesesuaian jenis dan jumlah obat emergensi terhadap daftar obat
emergensi dengan memeriksa kondisi fisik, serta tanggal dan tahun
kadaluwarsanya pada kartu stok.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker) dan Perawat

6. Dokumen Terkait Kartu Stok

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI DI
UNIT PELAYANAN

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
No. Kode : Ditetapkan oleh
DINAS Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
Puskesmas
KESEHATAN No. Revisi : 0
Daftar
Singgani

KOTA PALU Tgl. Mulai


: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasimenyiapkan obat yang akan

1 disimpan dalam lemari emergensi dengan daftar obat


emergensi yang telah ditetapkan oleh puskesmas

2 Petugas menyusun obat emergensi dalam lemari

3 Petugas mengunci lemari penyimpanan obat emergensi

4 Petugas mengganti obat yang telah digunakan


Petugas petugas memeriksa obat secara berkala dengan

5 mencocokkan antara jenis dan jumlah obat yang tercantum


dalam daftar
Petugas segera melengkapi obat emergensi jika ada yang

6 kurang dan mengunci kembali lemari tempat penyimpanan obat


emergensi dan setiap 3 bulan petugas melakukan pengecekan

Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,
Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)

MONITORING PENYEDIAAN OBAT


EMERGENSI DI UNIT KERJA

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
SOP Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
Berlaku : 22 MEI 2017

Halaman : 1/2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Monitoring penyediaan obat emergensi atau memantau adalah


merupakan tahapan untuk mengamati dan menilai keberhasilan atau
kesesuaian pelaksanaan cara pelayanan kefarmasian yang baik disuatu
pelayanan kefarmasian
Emergensi adalah situasi yang tidak dikehendaki, mendadak dan
berkembang secara cepat, sehingga mengancam keselamatan manusia.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk memonitor dan pergantian obat emergensi yang
rusak/kadaluwarsa
3. Kebijakan Sesuai surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/064 Penyediaan Obat-obat Emergensi
4. Referensi Pedoman pelayanan kefarmasian di UPTD Urusan Puskesmas Singgani
tahun 2015

5. Langkah- langkah/ 1. Petugas obat memeriksa fisik obat di unit pelayanan


Prosedur 2. Petugas obat memeriksa tanggal kedaluwarsa obat
3. Petugas mengganti obat jika ditemukan mutu/kualitas obat yang
menurun seperti perubahan warna, adanya gumpalan, dll
4. Petugas obat memonitoring obat-obat emergensi secara berkala
setiap 3 bulan sekali.

6. Unit Terkait Petugas Kamar Obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Kartu Stok

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
MONITORING PENYEDIAAN OBAT
EMERGENSI DI UNIT KERJA
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
DINAS No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
KESEHATAN Puskesmas
No. Revisi : 0
Daftar
Singgani
KOTA PALU
Tgl. Mulai
: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK BERLAKU
1 Petugas obat memeriksa fisik obat di unit pelayanan

2 Petugas obat memeriksa tanggal kedaluwarsa obat


Petugas mengganti obat jika ditemukan mutu/kualitas obat yang
3
menurun seperti perubahan warna, adanya gumpalan, dll
4 Petugas obat memonitoring obat-obat emergensi secara
berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali
Compliance Rate ( CR ) : %

Palu,

Pelaksana / Auditor

EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT


TERHADAP FORMULARIUM HASIL
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
No. Kode : Ditetapkan oleh
DINAS Terbitan : Kepala UPTD Urusan
Puskesmas
KESEHATAN No. Revisi : 0
SOP
Singgani

KOTA PALU Tgl. Mulai


Berlaku : 11 MEI 2017

Halaman : 1/3 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Evaluasi Ketersediaan Obat Terhadap Formularium adalah Suatu


proses yang sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana
ketersediaan obat terhadap formularium telah tercapai.
Hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang memerlukan
perbaikan,kebutuhan yang belum terlayani kemampuan dalam melakukan
program dan dampak program terhadap perubahan perilaku prestasi
kearah peningkatan mutu.
Tindak Lanjut adalah memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah,kurang
tepat,kurang relefan dengan tujuan yang ingin dicapai dan
mengembangkan program dengan cara menambah atau merubah
beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau
efektifitasprogram.
Formularium adalah daftar obat yang di gunakan oleh puskesmas, yang
berisi panduan terapi pasien, biasanya berisi nama obat generik
dikelompokkan dalam terapi penyakit disertai dengan beberapa alternatif
nama generik bermerk, seiring dengan perkembangannya formularium
diperbaharui setiap tahun dan ditambahkan/ dikurangi item melalui
prosedur tertentu
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui kesesuaian ketersediaan obat dengan
kebutuhan obat
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Singgani No.
C/VIII/SK/4/15/057 tentang Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan
obat
4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2016
2. Daftar Formularium Nasional Tahun 2015
3. Daftar Formularium Puskesmas Tahun 2018

5. Langkah- langkah/ 1. Petugas mengumpulkan data pemantauan ketersediaan obat


Prosedur
dipuskesmas dibandingkan dengan formularium nasiaonal.
2. Petugas membuat rencana tindak lanjut kete rsediaan obat
dipuskesmas dibandingkan dengan formularium nasional.
3. Petugas mengevaluasi rencana tindak lanjut.
6. Unit Terkait Petugas kamar obat (Apoteker dan Asisten Apoteker)

7.Dokumen Terkait Blangko pelaporan

8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT
TERHADAP FORMULARIUM HASIL
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
No. Kode : Ditetapkan oleh
DINAS Terbitan : 2017 Kepala UPTD Urusan
Puskesmas
KESEHATAN No. Revisi : 0
Daftar
Singgani

KOTA PALU Tgl. Mulai


: 04 MEI 2017
Tilik Berlaku

Halaman : 1-2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

Unit :PELAYANAN FARMASI


NamaPetugas :Megawati.S.Farm,Apt
Tgl.Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN (apakah... ? ) YA TIDAK
BERLAKU
Petugas Pelayanan Farmasi mengumpulkan data jenis obat
1
yang tersedia dari stok opname
Petugas farmasi mencatat jumlah jenis obat yang tersedia di
2
puskesmas
Petugas mengumpulkan data jenis obat di puskesmas yang
3
tercantum didalam formularium dan DOEN
Petugas farmasi menghitung tingkat ketersediaan obat dengan
membandingkan jumlah obat yang tersedia di puskesmas
4
dengan jumlah jenis obat yang tercantun dalam formularium
dan DOEN
Petugas menyampaikan hasil evaluasi tersebut kepada kepala

5 puskesmas dan kepala puskesmas segera menindaklanjuti hasil


evaluasi tersebut

Compliance Rate ( CR ) : %
Palu,

Pelaksana / Auditor

(…………………………………….)

PENGADAAN STOK OBAT BILA


HABIS

UPTD URUSAN
PUSKESMAS
SINGGANI
No. Kode : Ditetapkan oleh
DINAS Terbitan : Kepala UPTD Urusan
Puskesmas
KESEHATAN No. Revisi : 0
SOP
Singgani

KOTA PALU Tgl. Mulai


Berlaku : 4 Mei 2017

Halaman : 1/2 NI NYOMAN BUDIHARTINI


NIP. 19660726 198802 2 003

1.Pengertian Merupakan suatu kegiatan pengadaan obat apabila stok habis yaitu
dengan cara mengajukan permohonan obat buffer atau meminta ke
puskesmas lain.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk pengadaan stok obat bila habis

3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Singgani No.


C/VIII/SK/4/15/057 tentang Penyediaan Obat Yang menjamin
Ketersediaan Obat.
4. Referensi Pedoman Pelayanan Kefarmasian UPTD Urusan Puskesmas
Singgani tahun 2016

5. Langkah- langkah/ 2. Petugas mengecek ketersediaan obat pada saat stok opname.
Prosedur
3. Apabila ada obat yang habis dan tidak tersedia digudang Farmasi,
maka petugas membuat permohonan obat buffer ke propinsi atau
permohonan permintaan obat ke Puskesmas lain.
4. Petugas mengajukan surat permohonan.
5. Apabila obat telah siap, petugas mengambil ke gudang farmasi
(untuk obat buffer) dan atau ke Puskesmas lain.

6. Unit Terkait 1. Gudang Obat.


2. Kamar Obat
3. Puskesmas

7.Dokumen Terkait Surat Permohonan Permintaan Obat dan LPLPO


8. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan

Anda mungkin juga menyukai