ASPEK-ASPEK ADMINISTRATIF
DEPARTEMEN CONTROLLER
Di Susun
Oleh :
Kelompok 7
Putri Munawarah M
Intan Sriayuni
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Aspek-Aspek Administratif Departemen
Controller” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh alam semesta.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat di pahami oleh siapa saja yang
membacanya, dan semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi
siapa saja yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika ada kata yang kurang
berkenan, dan Kami mohon adanya kritik dan saran agar dapat memperbaiki di saat yang
akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuna Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Prosedur Penutupan Buku.................................................................. 3
1. Kebutuhan Manajemen.................................................................. 3
2. Penetapan Natrural Busines Year.................................................. 4
3. Pemilihan Metode Operasi............................................................. 4
4. Berbagai Keunggulan Pelaporan Yang Segera.............................. 5
5. Mengembangkan Prosedur Penutupan........................................... 6
B. Penyiapan dan Pemeliharaan Buku Pedoman.................................... 7
1. Tujuan dan Kegunaan Dari Buku Pedoman (Manual)................... 7
2. Organisasi dan Tanggungjawab Untuk Pedoman Prosedur........... 8
3. Langkah-Langkah Yang Ditepuh Dalam Penyiapan Pedoman..... 9
4. Penyiapan dan Pemeliharaan Buku Pedoman................................ 9
5. Aspek-Aspek Administratif Departemen Controller..................... 10
6. Revisi Buku Pedoman.................................................................... 10
7. Dsitribusi Dari Buku Pedoman...................................................... 11
8. Ilustrasi Pedoman........................................................................... 11
9. Buku Pedoman Akuntansi Yang Seragam..................................... 12
10. Ikhtisar........................................................................................... 12
C. Pemeliharaan Dan Pemusnahan Catattan........................................... 12
1. Tanggungjawab Penyimpanan Dan Pengaturan Catatan............... 13
2. Prosedur......................................................................................... 14
3. Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Penyimpanan Catatan....... 14
4. Mengelompokkkan Catatan Untuk penyimpanan.......................... 15
5. Rencana Penyimpanan................................................................... 17
6. Pesyaratan Pemerintah................................................................... 17
7. Mentrasfer Catatan......................................................................... 17
8. Tempat Penyimpanan.................................................................... 18
9. Indeks Catattan Tak Aktif.............................................................. 18
10. Pemusnahan Akhir Dari Catatan.................................................... 18
11. Pengaadaan Catatan....................................................................... 19
BAB III PENUTUP......................................................................................... 20
A. Kesimpulan......................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba.
Sehingga laba dapat dijadikan salah satu tolak ukur untuk menilai keberhasilan
suatu perusahaan. Untuk keberhasilan suatu perusahaan dibutuhkan seorang
pimpinan perusahaan yang bijaksana dan bertanggungjawab, agar segala tindakan
perusahaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Jika realisasi
kegiatan operasi perusahaan mendekati atau sesuai dengan perencanaan
perusahaan maka dapat dikatakan mencapai prestasi tertentu. Untuk mencapai
tugas secara efektif, controller harus mempunyai suatu hubungan yang setara
dengan semua pimpinan fungsional lainnya.
1
keputusan keuangan, maka istilah “controllership” telah memperoleh pengakuan
yang selayaknya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yagng dimaksud dengan Penutupan Buku?
2. Apa tang dimaksud derngan Penyiapan Dan Pemeliharaan Buku
Pedoman?
3. Pemeliharaan Dan Pemusnahan Catatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara Penutupan Buku
2. Untuk mengetahui cara Penyiapan Dan Pemeliharaan Buku Pedoman
3. Untuk mengetahui cara Pemeliharaan Dan Pemusnahan Catatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Meskipun controller tidak seiring menghadapi seleksi tahun fiskal, tapi dia
harus mempertimbangkan ketetapan dri basis yang sedang dipergunakan. Basis
yang paling umum mungkin adalah tahun kalender dan berakhir pada tanggal 31
Desember. Beberapa contoh sebagai berikut;
3
e) Memperoleh kredit
f) Pemeriksaan tahunan
4
4. Berbagai Keunggulan Pelaporan Yang Segera
5
e) Memungkinkan perbaikan pengadilan menyeuruh dengan tindakan yang
segera dalam hampuir semua fase dari proses pengendalian akuntansi.
6
kecil yang dapat dianggap sebagai suatu fungsi yang dilakukan setelah
menutup buku.
h) Siapkan pembekuan tertentu atas dasar stndar dan secara priodik
disesuaikan seperti dalam hal depresiasi, asuransi dan lain-lain.
i) Staf akuntansi harus terlatih dengan baik dan didik dalam prosedur-
prosedur penutup buku. 10. Melakukan suatu pemeriksaan secara priodik
untuk menetapkan bahwa prosedurprosedur telah di ikuti dalam mencri
perbaikan lebih lanjut dalam system
7
yang telah disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan spesifik dari fungsi atau
organisasi yang khusus.
Pedoman prosedur julas harus disiapkan oleh mereka yang paling memenuhi
syarat untuk tugas tersebut. Ada berbagai cara pendekatan untuk mengorganisasi
dan melimpahkan tanggung jawab untuk pekerjaan prosedur. Kadang-kadang
tugas penyiapan prosedur ditugaskan kepada masing-masing departemen yang
terutama berhubungan dalam kesempatan lain tanggungjawab itu dilimpahkan
kepada suatu unit departemen yang diorganisasi dan diperlengkapi terutama untuk
tujuan tersebut, tetapi bagaimanapun kerjasama dari seluruh organisasi perlu
diperoleh untuk menjamin adanya keberhasilan. Ukuran perusahaan mungkin
akan menentukan dimana akan diletakkan tanggungjawab untuk penyimpanan
prosedur-prosedur. Dalam perusahaanperusahaan yang lebih kecil fungsi prosedur
dapat dilaksanakan oleh seseorang individu dibawa pengarahan dari controller.
Ada berbagai alasan bagi keterlibatan controller dalam tugas prosedur dimanapun
tanggungjawab itu diletakkan yaitu:
8
3. Langkah-Langkah Yang Ditempuh Dalam Penyiapan Pedoman
9
a) Prosedur-prosedur harus sesingkat mungkin.
b) Judul harus deskriptif mengenai subyeknya.
c) Nama jabatan harus dipergunakan untuk menggantiknan nama pribadi.
d) Dikehendaki penggunaan bentuk outline secara ekstensif.
e) Konsep naskah harus menyediakan ruangan yang cukup untuk adanya
perubahanperubahan. Dalam naskah hars tersedia ruangan untuk tanda
adanya persetujuan.
10
Tanggung jawab untuk merevisi prosedur harus diletakkan pada unit-unit
perusahaan yang terlibat dalam organisasi buku pedoman. Langkah-langkah untuk
melakukan revisi secara umum mengikuti langkah-langkah yang sama dalam
mengembangkan suatu prosedur atau praktek standar yang baru, termasuk adanya
persetujuan yang resmi. Saran-saran berikut berhubungan dengan revisi terhadap
suatu prosedur atau buku pedoman yang telah ada:
8. Ilustrasi Pedoman
Bentuk yang tepat dari pedoman prosedur akan berbeda dari perusahaan
yang satu ke perusahaan yang lain, tergantung kepada pemakaiannya, lingkupnya,
11
frekuensi dari revisi, dan faktor-faktor lainnya. Ukuran, cara penerbitan,
penomoran, dan pengurutan alphabetis, akan tergantung kepada masing-masing
penggunaan atau lingkupnya.
Salah satu tujuan utama dari buku pedoman akuntansi dari sebuah
perusahaan adalah menciptakan adanya keseragaman dalam prinsip-prinsip,
praktek-praktek, dan prosedur-prosedur akuntansi yang diterapkan dalam seluruh
perusahaan. Ini akan mengahasilkan laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima yang diterapkan secara
konsisten.
10. Ikhtisar
12
merupakan keharusan bagi semua perusahaan untuk menerapkan program
manajemen catatan yang mencakup penyimpanan dan pemusnahan catatan yang
tidak aktif dan sudah usang. Program yang dikembangkdengan baik untuk
penyimpanan catatan dan rencana penyimpanan dapat sangat banyak menekan
biaya penyimpanan catatan.
a) Membentuk komite
b) Melimpahkan tanggungjawab kepada pejabat tertentu.
c) Mendesentralisasikan tanggung jawab kepada kepala divisi atau
departemen.
d) Menentukan tanggungjawab sebagai fungsi staf dan menggunakan
konsultan.
13
controller biasanya dilibatkan atau ditugaskan bersama dengan eksekutif lain
untuk memikul tanggungjawab guna menentukan periode penyimpanan catatan
dan guna mengijinkan pemusnahannya.
2. Prosedur
a) Penyimpanan persediaan yang lengkap dari semua dokumen dan catatan,
bersama dengan infoemasi pendukung yang cukup guna memungkinkan
evaliasi pengaturan penyiapan.
b) Rencana penyimpanan dan pemusnaan semua catatan
c) Provisi untuk pengauran catatan yang tidak terckup dalam jadual
penyimpanan.
d) Provisi untuk rencana perwatan, pemutakhiran (peng-update-an) dan
perbaikan catatan jika diperlukan.
e) Pembentukan pusat penyimpanan catatan yang ekonomis dan efesien
f) Prosedur untuk proses administratif mentransfer catatan ( penyimpanan,
pencairan kembali, serta pemusna dokumen yang telah kadaluarsa.
g) Perawatan catatan yang memadai berkenaan dengan tidak lanjut, transfer
dan pemusnahan.
h) Adanya audit berkala guna menentukan kesesuaian dengan program
a) Nilai dokumen dipandang dari segi operasi perusahaan dimasa yang akan
datang.
14
b) Ketersediaan salinan yang serupa yang identik.
c) Sejauh mana data dapat diringkaskan atau dimasukkan kedalam dokumen
lain.
d) Sejauh mana catatan merupakan bukti asli suatu transaksi tertentu-
dokumen pokok.
15
Catatan vital tidak bisa digantikan atau tidak bisa digantikan dengan segera
dan dibutuhkan untuk kelangsungan operasi perusahaan.
a) Buku piutang
b) Buku harta tetap
c) Berkas klaim
d) Catatan persediaan
e) Polis asuransi
f) Kontrak Pengembalian SPT dan laporan pajak
g) Laporan audit
Catatan penting adalah alat administratif yang dapat diperoleh setelah usaha
atau penundaan yang hebat dan tidak akan mempunyai pengaruh yang merugikan
operasi pokok sampai tingkat yang serius. Hasil penelitian biaya dan ringkasan
catatan akuntansi termasuk dalam kategori ini.
16
b) Laporan kredit
c) Catatan harga
d) Data operasi
e) Catatan data pelanggan
f) Catatan personalia dan pembayaran gaji (selain yang diharuskan oleh
undang-undang)
g) Buku pedoman (Manual) dan petunjuk kebijakan
h) Cek mundur Laporan pemerintah
i) Dokumen pengiriman (shipping documents).
Ctatan yang berguna adalah catatan yang yidak diperlukan untuk operasi saat
ini tetapi berguna untuk referensi dan kegunaan serupa. Catatan seperti ini
biasanya akan dimusnahkan bila kegunaannya telah berakhir. Catatan tidak pokok
adalah catatan yang boleh dimusnahkan dengan segera dan tidak mempunyai nilai
jangka panjang.
5. Rencana Penyimpanan
Salah satu tahap yang paling penting dalam perawatan catatan jadwal atau
rencana penyimpanan. Untuk menyiapkan rencana seperti itu pemeriksaan
persediaan dan analisis catatan harus dilakukan.
6. Persyaratan Pemerintah
7. Mentransfer Catatan
17
mengirim semua berkas ke kotak penyimpanan,berharap dapat mempunyai waktu
untuk memusnahkan yang tidak berguna lagi nantinya. Banyak material yang
bersifat sementara di masukkan kedalam berkas yang seharusnya tidak perlu
diberkaskan pertama kali. Contohnya adalah surat pengiriman, laporan dan
formulir sementara dan alain-lain.
8. Tempat Penyimpanan
a) Daerah gudang sebaiknya merupakan kontruksi tahap api.
b) Cadangan ruang yang cukup perlu disediakan untuk keperluan yang akan
datang.
c) Gang-gang dalam daerah penyimpanan harus diberi angka atau huruf
untuk memungkinkan identifikasi yang cepat jika lokasinya cukup besar;
d) Tiap-tiap lemari harus diberi tanda/label yang jelas untuk menunjukkan
isi: nama catatan, periode yang dicakup, departemen, dan sebagainya.
e) Catatan rahasia mungkin memerlukan fasilitas yang dilengkapi dengan
kunci.
f) Tanggungjawab untuk menjaga arsip material harus dengan jelas
ditetapkan, dan arsip material hanya boleh diperoleh dengan pemerintaan
yang sudah disetujui.
g) Kotak tertutup lebih dianjurkan; tong terbuka dan rak biasanyatidak
memuaskan.
Sekedar menyimpan catatan tak aktif dengan cara yang cocok tidaklah
cukup. Bilamana catatan ini dibutuhkan, maka harus dapat ditemukan dengan
segera dan mudah. Untuk memudahkan pencarian dokumen ini, saatu indeks yang
sederhana dapat mempunyai fungsi ganda: (1) catatan lokasi dan tempat
penyimpanan, (2)catatan yang menunjukkan tanggal pemusnahan
Berkas indek untuk catatan tak aktif dapat digunakan sebagai berkas
pengigat untuk mengeluarkancatatan yang dijadualkan untuk dimusnakan, selain
18
juga menjadi catatan tunggal pemusnahan untuk materia yang suda dihancurkan.
Penggunaa rencana pemusnahan tampaknya merupakan prosedur yang sudah
mapan pada banyak perusahaan untuk menghancurkan catatan secara kurang lebih
otomatis setelah priode penyimpanan berakhir.
19
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
20