A. LATAR 1
BELAKANG .........................................................................................
B. LANDASAN 2
HUKUM ........................................................................................
C. TUJUAN ................................................................................................. 3
..........
D. MANFAAT .............................................................................................. 4
..........
BAB II METODE 5
PELAKSANAAN ...............................................................................
A. METODE 5
PLAPORAN .....................................................................................
B. OBJEK 5
SUPERVISI .........................................................................................
C. JADWAL 5
SUPERVISI .......................................................................................
D. INSTRUMEN 7
SUPERVISI ................................................................................
A. HASIL SUPERVISI 8
AKADEMIK .......................................................................
B. PEMBAHASAN HASIL 9
SUPERVISI .................................................................
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 11
i
..........
B. REKOMENDASI ..................................................................................... 11
..........
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporaran pelaksanaan supervisi akademik ini dengan baik tanpa
adanya halangan dan kendala yang berarti. Hal tidak lepas dari adanya kerja sama
yang baik antar semua pihak yang terlibat kepala sekolah, guru SMP Negeri 3
Takkalala.
Ucapan terima kasih kami tak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah mambantu dalam proses penyelesaian laporan ini. Terkhusus ucapan terima
kasih disampaikan kepada segenap Guru SMP Negeri 3 Takkalalla.
Laporan ini disusun untuk memberikan informasi tentang hasil supervisi di
SMP Negeri 3 Takkalalla, kami berharap semoga laporan pelaksanaan supervisi
akademik ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk
menambah wawasan dalam merencanakan dan melaksanakan supervisi akademik.
Segala kritik dan saran kami harapkan dalam rangka perbaikan dan
peningkatan kualitas sehingga dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2017 tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru pada
pasal 54 sedikit banyaknya memiliki dampak yang cukup besar dalam pelaksanaan
tupoksi kepala sekolah. Dalam peraturan sebelumnya Peraturan Pemerintah nomor
74 tahun 2008 tentang guru disebutkan bahwa jabatan kepala sekolah adalah
merupakan tugas tambahan atas tugas pokoknya sebagai guru. Dalam Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2017 mengamanatkan bahwa tupoksi kepala satuan
pendidikan sepenuhnya untuk melaksanakan tugas manajerial, pengembangan
kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan. Peran kepala
sekolah sebagai manajer, pengembang kewirausahaan, dan supervisor tentu harus
menjadi perhatian utama kepala sekolah karena tugas tersebut adalah merupakan
tugas pokok selaku kepala sekolah di mana dalam peraturan pemerintah tersebut
tugas kepala sekolah bukan lagi sekedar tugas tambahan tetapi merupakan tugas
pokok dan tidak lagi diwajibkan untuk melaksanakan tugas mengajar seperti pada
peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008.
Peraturan pemerintah tersebut sejalan dengan dimensi kompetensi yang
harus dimiliki oleh kepala sekolah pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/ madrasah. Standar
kompetensi kepala sekolah adalah kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial.
Dua jenis kompetensi kepala sekolah yakni kepribadian dan sosial
merupakan bingkai dari kompetensi manajerial, kewirausahaan, dan supervisi.
Kedua dimensi kompetensi tersebut memiliki peran penting dalam memberikan
rambu-rambu, etika, norma agama dan hukum, integritas dan karakter kepala
sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai manajer, pengembang
kewirausahaan, dan supervisor. Hal ini sejalan dengan pebguatan pendidikan
karakter yang kini kembali digalakan penerapannya di lingkungan persekolahan kita.
Fokus pembahasan dalam tulisan ini adalah peran penting kepala sekolah
sebagai supervisor pendidikan bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Dalam
Permendiknas 13 tahun 2007 menyebutkan tiga aspek kompetensi yang harus
dimiliki kepala sekolah pada dimensi kompetensi supervisi, yaitu:
1
1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
3. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
Penjabaran kompetensi supervisi pada intinya adalah supervisi akademis
dimana langkah-langkah yang dilakukan adalah merencanakan program supervisi
akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi
akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi
yang tepat serta menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalismenya. Mencermati hasil analisis Program
Supervisi Tahun pada SMP Negeri 3 Takkalalla Tahun Pelajaran 2015/2016 secara
umum ditemukan beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki bagi peningkatan
kualitas pembelajaran sekaligus peningkatan profesionalisme guru, seperti :
pengembangan indikator dan materi pembelajaran, penggunaan metode
pembelajaran yang belum variatif, lemahnya penguasaan guru dalam model-model
pembelajaran aktif , dan sebagainya. Karena itu dalam rangka melaksanakan tugas
Kepala Sekolah sebagai Supevisor/Penyelia maka perlu disusun program supervisi
yang secara menyeluruh dan sistematis menjabarkan rencana kegiatan yang akan
dilakukan serta apa tindak lanjut dari hasil supervisi setelah kegiatan dilakukan agar
terjadi perbaikan yang signifikan dalam kegiatan akademis di SMP Negeri 3
Takkalalla.
B. Landasan Hukum
2
C. Tujuan
3
D. Manfaat
4
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Pelaporan
Laporan supervisi ini lebih bersifat pengungkapan fakta, data, informasi
terkait dengan proses supervisi yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh
kepala sekolah maka laporan supervisi pun dapat berbentuk deskriptif. Dengan
demikian pelaporan ini lebih dominan pada pengungkapan fakta-fakta secara
deskriptif. Laporan deskriptif yang dimaksud yaitu laporan yang berisi penggambaran
mengenai fakta, data dan informasi guru yang terkait dengan supervisi akademik.
B. Objek Supervisi
Objek supervisi pada laporan ini adalah guru SMP Negeri 3 Takkalalla
sebanyak 31 orang guru seperti pada daftar berikut:
Tabel 1 Daftar guru yang disupervisi
8 Alauddin PJOK
C. Jadwal Supervisi
Pelaksanaan Supervisi Akademik dirancang dengan mengacu pada jadwal
pelajaran guru tatap muka di kelas, mulai hari Senin sampai dengan Sabtu. Dengan
demikian jadwal supervisi akademik dibuat dua kali per tahun pelajaran atau setiap
semester karena jadwal pelajaran di SMP Negeri 3 Takkalalla dibuat per semester.
Pelaksanaan supervisi akademik pada semester ganjil ditekankan untuk guru
dengan status tidak tetap atau non-PNS sedangkan pada semester genap
difokuskan untuk guru tetap pada SMP Negeri 3 Takkalalla. Hal ini karena pada
5
semester ganjil Guru PNS difokuskan pada pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
(PKG) untuk nilai sumatif. Dengan demikian pemantauan dilakukan dalam rangka
penilaian kinerja guru untuk penetapan angka kredit dan nilai Sasaran Kerja
Pegawai.
N MATA
NAMA KELAS TANGGAL SUPERVISOR
O PELAJARAN
1 Faridah, S.Pd. PPKn dan VII, VIII 21 Nov 2020 Kepala
Pendidikan dan IX Sekolah
Agama Islam
2 Sapri, S.Pd. Matematika VII, VIII 21 Nov 2020 Kepala
dan IX Sekolah
3 Nurlinda, S.Pd. Seni Budaya VII, VIII 17 Nov 2020 Kepala
dan Prakarya dan IX Sekolah
4 Sulfianti, S.Pd. Bahasa VII, VIII 11 Nov 2020 Kepala
Inggris dan IX Sekolah
5 Lili Fatrah, S.Pd. IPA VII, VIII 09 Nov 2020 Kepala
dan IX Sekolah
6 Ratna Juwita, IPS VII, VIII 17 Nov 2020 Kepala
S.Pd. dan IX Sekolah
7 Rustansa, S.Pd. Bahasa Kepala 19 Nov 2020 Kepala
Indonesia Sekolah Sekolah
8 Alauddin PJOK Kepala 19 Nov 2020 Kepala
Sekolah Sekolah
6
D. Instrumen Supervisi
Format Instrumen Supervisi Akademik yang digunakan disesuaikan
dengan Standar Proses pada Kurikulim 2013 terdiri dari tiga bagian yaitu
Instrumen Perencanaan Pembelajaran (sebelum pengamatan), Instrumen
Supervisi Kunjungan Kelas (selama pengamatan) dan Instrumen Tindak Lanjut
(setelah pengamatan). Format terlampir
7
BAB III
Nilai
No Nama Guru Kriteria
Supervisi
8
No Nama Guru Nilai Supervisi Kriteria
Banyaknya %
1 Baik Sekali 2 25 %
2 Baik 6 75 %
3 Cukup 0 -
4 Kurang 0 -
Jumlah 8 100 %
9
2. Supervisi Pelaksanaan Pembelajaraan
Hasil supervisi kunjungan kelas dapat diuraikan seperti pada tabel berikut ini:
Banyaknya %
1 Baik Sekali 5 63 %
2 Baik 3 38 %
3 Cukup 0 -
4 Kurang 0 -
Jumla
8 100 %
h
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan jadwal yang telah disusun atau diprogramkan sebelumnya
semua guru telah mengikuti kegiatan supervisi yang dilaksanakan oleh kepala
sekolah. Semua guru telah mengikuti kegiatan supervisi dengan nilai yang
bevariasi. Semua guru telah menyampaikan materi pembelajaran dengan baik.
Kegiatan supervisi proses pembelajaran juga telah ditindaklanjuti dengan empat
cara yaitu dengan pemberian contoh, diskusi dan pelatihan. Aspek evaluasi
terhadap guru juga telah dilakukan dengan empat cara yaitu persiapan,
pelaksanaan, evaluasi pembelajaran, dan rencana tindak lanjut.
B. Rekomendasi
Untuk perbaikan supervisi dan menghasilkan kualitas yang lebih baik, ada
beberapa rekomendasi, antara lain :
1. Supervisi yang dilakukan seharusnya oleh Kepala Sekolah yang didampingi
oleh Guru Senior atau guru yang sama dengan guru yang akan disupervisi.
2. Supervisi dilaksanakan untuk semua guru tanpa terkecuali.
3. Untuk guru mempersiapkan sebaik mungkin administrasi pembelajaran.
4. Guru bisa menggunakan sarana lingkungan, perpustakaan, labolatorium
sebagai sumber belajar dan tidak terfokus kepada belajar didalam kelas saja.
11