BAB III
“ISLAMISASI DAN SILANG BUDAYA DINUSANTARA”
i
DAFTAR ISI
COVER DEPAN
KATA PENGANTAR …………………………………………………..i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………ii
BAB III
Islamisasi dan silang budaya dinusantara ………………..1
A.Kedatangan islam ke nusantara …………………………....3
B.Islam dan jaringan perdagangan antar pulau ………..5
Penutup ……………………………………………………………......9
Lampiran …………………………………………………….10
ii
BAB III
Islamisasi dan Silang budaya di Nusantara
islamisasi adalah proses sejarah yang panjang yang bahkan sampai kini
bahkan sampai kini masih terus berlanjut.sejarah mempersoalkan
tentang asal usul nasionalisme Indonesia, atau integrasi bangsa, mereka
menyebutkan islam sebagai salah satu faktor utama maka hal itu bisa
diartikan pada sifat islam yang universal dan pada jaringan ingatan
kolektif yaitu keterkaitan para ulama di Nusantara dalam berbagai
corak jaringan sosial guru-murid,murid sesama murid,penulis dan
pembaca,serta ulama dan umat.(Taufik Abdullah, 1996).
Kedatangan Islam ke Nusantara mempunyai sejarah yang panjang.
Satu di antaranya adalah tentang interaksi ajaran Islam dengan
masyarakat di Nusantara yang kemudian memeluk Islam. Lewat jaringan
perdagangan, Islam dibawa masuk sampai ke lingkungan istana.
Interaksi budaya Islam dengan budaya yang ada sebelumnya
memunculkan sebuah jaringan keilmuan, akulturasi budaya dan
perkembangan kebudayaan Islam.
1
2
A. Kedatangan islam ke nusantara
■ Mengamati lingkungan
Sumber :Tauik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah. jilid III. Jakarta: PT
Ichtiar Baru van Hoeve. Gambar 3.2 Peta jejak masuknya Islam ke Nusantara berdasarkan nomor urut
■ Memahami teks
Terdapat berbagai pendapat mengenai proses masuknya islam ke kepulauan
Indonesia, pertama, sarjana-sarjana barat—kebanyakan dari Negeri belanda—
mengatakan bahwa islam yang masuk ke kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat
sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H. Pendapat ini mengasumsikan bahwa
Gujarat terletak di India bagian barat
3
berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis, berada di jalur
perdagangan antara timur dan barat. Pedagang Arab yang bermahzab Syafi’i telah
bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah (abad ke-7 M).
Kedua, hoesein djajaningrat mengatakan bahwa islam yang masuk ke Indonesia
berasal dari Persia(iran sekarang). Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya
dan tradisi yang berkembang antara masyarakat parsi dan Indonesia.tradisinya
antara lain:
-tradisi merayakan 10 muharram atau asyuro sebagai hari suci kaum sylah atas
kematian husein bin ali.
Ketiga, buya hamka (haji abdul malik karim amrullah) mengatakan bahwa
islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu arab atau mesir. Senada dengan
pendapat Hamka, teori yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah
dikemukakan Anthony H. Johns. Menurutnya, proses Islamisasi dilakukan oleh
para musafir (kaum pengembara) yang datang ke Kepulauan Indonesia. Kaum ini
biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya dengan motivasi hanya
pengembangan agama Islam.
Islamisasi di kepulauan Indonesia merupakan hal yang komplek dan hingga
kini prosesnya masih terus berjalan. Pasai dan Malaka, adalah tempat di mana
tongkat estafet Islamisasi dimulai. Pengaruh Pasai kemudian diwarisi Aceh
Darussalam. Sedangkan Johor tidak pernah bisa melupakan jasa dinasti Palembang
yang pernah berjaya dan mengislamkan Malaka.
4
■ Mengamati Lingkungan
Sumber :Tauik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah. jilid III. Jakarta: PT
Ichtiar Baru van Hoeve. Gambar 3.7 Kapal-kapal Cina yang sudah berlayar hingga ke Kepulauan
Indonesia
Sejak lama laut telah berfungsi sebagai jalur pelayaran dan perdagangan
antarsuku bangsa di kepulauan Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia. Sejak dulu
mereka sudah mengenal teknologi arah angin dan musim untuk menentukan
perjalanan pelayaran dan perdagangan.
Dari sumber literatur cina, cheng ho mencatat terdapat kerajaan yang bercorak
islam atau kesultanan, antara lain samudra pasai dan malaka yang tumbuh dan
berkembang sejak abad ke-13 sampai abad ke-15.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Masyarakat Nusantara pada umumnya adalah masyarakat pesisir yang kehidupan
mereka tergantung pada perdagangan antarpulau dan antarbenua. Sedangkan
mereka yang berada di pedalaman adalah masyarakat agraris, yang kehidupan
mereka tergantung kepada pertanian.
9
KELOMPOK 5
KELAS X-6