Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KERAJAAN ISLAM RIAU

DI SUSUN OLEH :

NAMA : DENI
KELAS : X MIPA2
NO ABSEN : 4

SMA NEGERI 2 SAMPANG


TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB II

PEMBAHASAN

1. Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Islam Diindonesia

Sejarahmencatatbahwa kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran

agama dankebudayaan Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan

timbulnyabandarbandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut.Di

samping itu, cara lain yang turut berperan ialah melalui dakwah yangdilakukan para mubaligh.

A. Peranan Kaum Pedagang

Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang

memegang perananpenting dalam proses penyebaran agama Islam, baik pedagang dari luar

Indonesia maupun parapedagangIndonesia.

Para pedagang itu datang dan berdagangdi pusat-pusat perdagangan di daerah pesisir.

Malaka merupakan pusat transitpara pedagang. Di samping itu, bandar-bandar di sekitar Malaka

seperti Perlakdan Samudra Pasai juga didatangi para pedagang.

Mereka tinggal di tempat-tempat tersebut dalam waktu yanglama, untuk menunggu

datangnya angin musim. Pada saat menunggu inilah, terjadipembauran antarpedagang dari

berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduksetempat. Terjadilah kegiatan saling

memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkanagama. Bukan hanya melakukan perdagangan,

bahkan juga terjadi asimilasi melaluiperkawinan.

Di antara para pedagang tersebut, terdapat pedagang Arab,Persia, dan Gujarat yang

umumnya beragama Islam. Mereka mengenalkan agama dan budaya Islamkepada para pedagang

lain maupun kepada penduduk setempat. Maka, mulailah adapenduduk Indonesia yang memeluk
agama Islam. Lama-kelamaan penganut agama Islammakin banyak. Bahkan kemudian

berkembang perkampungan para pedagang Islam di daerah pesisir.

Penduduk setempat yang telah memeluk agama Islam kemudianmenyebarkan Islam

kepada sesama pedagang, juga kepada sanak familinya.Akhirnya, Islam mulai berkembang

dimasyarakatIndonesia. Di samping itu para pedagang dan pelayar tersebut juga ada yangmenikah

dengan penduduk setempat sehingga lahirlah keluarga dan anak-anak yangIslam.

Hal ini berlangsung terus selama bertahun-tahun sehinggaakhirnya muncul sebuah

komunitas Islam, yang setelah kuat akhirnya membentuksebuah pemerintahaan Islam. Dari situlah

lahir kesultanan-kesultanan Islam diNusantara.

B. Peranan Bandar-Bandar di Indonesia

Bandar merupakan tempat berlabuh kapal-kapal ataupersinggahan kapal-

kapal dagang.Bandar juga merupakan pusat perdagangan, bahkan juga digunakan sebagai

tempattinggal parapengusaha perkapalan.Sebagai negara kepulauan yang terletak pada jalur

perdagangan internasional,Indonesia memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini memiliki

peranan dan artiyang penting dalam proses masuknya Islam ke Indonesia.

Di bandar-bandar inilah para pedagang beragama Islammemperkenalkan Islam kepada

para pedagang lain ataupun kepada penduduksetempat. Dengan demikian, bandar menjadi pintu

masuk dan pusat penyebaranagama Islam keIndonesia. Kalau kita lihat letak geografis kota-kota

pusat kerajaan yangbercorak Islam pada umunya terletak di pesisir-pesisir dan muara sungai.

Dalam perkembangannya, bandar-bandar tersebut umumnyatumbuh menjadi kota bahkan

adayang menjadi kerajaan, seperti Perlak, Samudra Pasai, Palembang, Banten, SundaKelapa,

Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, danTidore. Banyak

pemimpin bandar yang memeluk agama Islam. Akibatnya, rakyatnyapun kemudian banyak

memeluk agama Islam.

Peranan bandar-bandar sebagai pusat perdagangan dapatkita lihat jejaknya. Para pedagang

di dalam kota mempunyai perkampungansendiri-sendiri yang penempatannya ditentukan atas

persetujuan dari penguasakota tersebut, misalnya di Aceh, terdapat perkampungan orang Portugis,

BenggaluCina, Gujarat, Arab, dan Pegu.


Begitu juga di Banten dan kota-kota pasar kerajaan lainnya.Dari uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa kota-kota pada masa pertumbuhan danperkembangan Islam memiliki ciri-ciri

yang hampir sama antara lain letaknya dipesisir, ada pasar, ada masjid, ada perkampungan, dan

ada tempat para penguasa(sultan).

C. Peranan Para Wali dan Ulama

Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara mendakwah. Disamping

sebagai pedagang, para pedagang Islam juga berperan sebagai mubaligh.Ada juga para mubaligh

yang datang bersama pedagang dengan misi agamanya.Penyebaran Islam melalui dakwah ini

berjalan dengan cara para ulama mendatangimasyarakat objek dakwah, dengan menggunakan

pendekatan sosial budaya. Pola inimemakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya

setempat yang dialiridengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga

mendirikanpesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.

Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan olehWalisongo (9 wali). Wali ialah

orang yang sudah mencapai tingkatan tertentudalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini

dekat dengan kalanganistana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya

seseorangnaik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.

Karena dekat dengan kalangan istana, mereka kemudiandiberi gelar sunan atau susuhunan

(yang dijunjung tinggi). Kesembilan walitersebut adalah seperti berikut.

(1) Sunan Gresik (MaulanaMalik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad

ke-13 danmenyiarkan Islam di sekitar Gresik.Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.

(2) Sunan Ampel (RadenRahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau

merupakanperancang pembangunan Masjid Demak.

(3) Sunan Derajad(Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama disekitar Surabaya.

Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.

(4) Sunan Bonang (MakdumIbrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban,

Lasem, dan Rembang.Sunan yang sangat bijaksana.


(5) Sunan Kalijaga (RadenMas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa

Tengah.Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan caramenyesuaikan

dengan lingkungan setempat.

(6) Sunan Giri (RadenPaku). Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa

Tenggara, danMaluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.

(7) Sunan Kudus (JafarSodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni

bangunan.Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.

(8) Sunan Muria (RadenUmar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara

Jepara danKudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.

(9) Sunan Gunung Jati(Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan

Cirebon.Seorang pemimpin berjiwa besar.

2. Kapan dan dari mana Islam Masuk ke Indonesia

Sejarah mencatat bahwa sejak awal Masehi,pedagang-pedagang dari India dan Cina sudah

memiliki hubungan dagang denganpenduduk Indonesia. Namun demikian, kapan tepatnya Islam

hadir di Nusantara?

Masuknya Islam ke Indonesia menimbulkan berbagaiteori. Meski terdapat beberapa

pendapat mengenai kedatangan agama Islam diIndonesia, banyak ahli sejarah cenderung percaya

bahwa masuknya Islam keIndonesia pada abad ke-7 berdasarkan Berita Cina zaman Dinasti Tang.

Berita itumencatat bahwa pada abad ke-7, terdapat permukiman pedagang muslim dari Arab

diDesa Baros, daerah pantai barat Sumatra Utara.

Abad ke-13 Masehi lebih menunjuk pada perkembangan Islambersamaan dengan

tumbuhnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pendapat iniberdasarkan catatanperjalanan

Marco Polo yang menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak padatahun 1292 dan berjumpa

dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam.

Bukti yang turut memperkuat pendapat ini ialahditemukannya nisan makam Raja Samudra

Pasai, Sultan Malik al-Saleh yangberangka tahun 1297.

Jika diurutkan dari barat ke timur, Islam pertama kalimasuk di Perlak, bagian utara

Sumatra. Hal ini menyangkut strategisnya letakPerlak, yaitu di daerah Selat Malaka, jalur laut

perdagangan internasional daribarat ke timur. Berikutnya ialah Kerajaan Samudra Pasai.


Di Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawaditandai dengan ditemukannya

makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yangwafat pada tahun 475 Hijriah atau 1082 Masehi

di Desa Leran, Kecamatan Manyar,Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah

keturunan Hibatullah,salah satu dinasti di Persia. Di samping itu, di Gresik juga ditemukan

makamMalik Ibrahim dari Kasyan (satu tempat di Persia) yang meninggal pada tahun 822H atau

1419 M. Agak ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kuburIslam kuno. Makam

tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam iniialah makam keluarga istana

Majapahit.

Di Kalimantan,Islam masuk melalui Pontianak yang disiarkan oleh bangsawan Arab

bernama SultanSyarif Abdurrahman pada abad ke-18. Di hulu Sungai Pawan, di

Ketapang,Kalimantan Barat ditemukan pemakaman Islam kuno. Angka tahun yang tertua

padamakam-makam tersebut adalah tahun 1340 Saka (1418 M). Jadi, Islam telah adasebelum abad

ke-15 dan diperkirakan berasal dari Majapahit karena bentuk makambergaya Majapahit dan

berangka tahun Jawa kuno. Di Kalimantan Timur, Islammasuk melalui Kerajaan Kutai yang

dibawa oleh dua orang penyiar agamadariMinangkabau yang bernama Tuan Haji Bandang dan

Tuan Haji Tunggangparangan. DiKalimantan Selatan, Islam masuk melalui Kerajaan Banjar yang

disiarkan olehDayyan, seorang khatib (ahli khotbah) dari Demak. Di Kalimantan Tengah,

buktikedatangan Islam ditemukanpada masjid Ki Gede di Kotawaringin yang bertuliskan angka

tahun 1434 M.

Di Sulawesi,Islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Hal masuknya Islam

keSulawesi ini tercatat pada Lontara Bilang. Menurut catatan tersebut, rajapertama yang memeluk

Islam ialah Kanjeng Matoaya, raja keempat dari Tallo yangmemeluk Islam pada tahun 1603.

Adapun penyiar agama Islam di daerah ini berasal antara laindari Demak, Tuban, Gresik,

Minangkabau, bahkan dari Campa. Di Maluku, Islam masuk melalui bagianutara, yakni Ternate,

Tidore, Bacan, dan Jailolo. Diperkirakan Islam di daerah inidisiarkan oleh keempat ulama dari

Irak, yaitu Syekh Amin, Syekh Mansyur, SyekhUmar, dan Syekh Yakub pada abad ke-8.
BAB III

SEJARAH MASUKNYA AGAMA ISLAM DI DAEARAH RIAU

A. Kilas balik dari peninggalan zaman dahulu

Dalam membicarakan kedatangan islam ke Nusantara, kebanyakahli sejarah, terutama ahli

sejarah, terutama ahli sejarah Barat, berpendapatbahwa kedatangannya terjadi dalam abad ke 13.

pendapat mereka ini didasarkanbeberapa fakta sejarah yang ditemui di beberapa daerah, seperti

batu nisan,catatan dan laporan. Berdasarkan catatan Cina, pada zaman Dinasti Yuan satu

rombingandiplomatic Melayu datang ke istana Yuan pada 1281. Rombongan tersebut

diketahuioleh dua orang Islam. Menurut Fatimi, kedua utusan itu datangnya dari Su-

Mu(Samudera), bernama hasan dan Sulaiman. Mereka juga berpegang pada laporangMarco Polo,

pengembara Venice yang singgah di Perlak dalam perjalanan pulangdari istana Kublai Khan pada

1992, Selain itu, terdapat beberapa buah batunisan raja-raja islam di Sumatera, di antaranya nisa

Sultan Malik al Saleh,raja Islam Samudra Pasai yang pertama pada 1297.

Berdasarkan catatan-catatan, nisan-nisan dan laporan daribeberapa orang pengembara,

mungkin sekali ahli sejarah Barat setuju bahwakedatangan islam ke Nusantara jauh sebelum abad

ke-13. akan tetapi nyata sekalimereka ingin meniadakan peran-peran islam di Nusantara sebelum

itu.

Dengan bukti-bukti tersebut, ahli sejarah tempatan, sepertiWan Hussin Abdul Kadir,

Hamka, A. Hasymi, dan naguib Al-Attas, berpendapatbahwa kedatangan islam ken Nusantara

bukan pada abad 13, 14 dan 15, tetapi jauhlebih awal, yaitu pertengangan abad ke-7. dalam

seminar “Sejarah KedatanganIslam ke Indonesia telah berkesimpulan sebagai berikut. Bahwa

menurut sumber-sumberyang kita ketahui, Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia

padaabad pertama Hijriyah (abad ke-7 atau ke 8 M) dan langsung dari Arab.
Apabila dicermati, kesimpulan seminar 1963 di Meda, tidakmenegaskan dimana dan kapan

kerajaan Islam itu berdiri di Aceh dan siaparajanya yang pertama. Sementara itu, seminar 1978 di

Banda Aaeh, telahmenegaskan bahwa kerajaan-kerajaan Islam pertama adalah Perlak, Lamuri

danPasei.

B. Melaka

Pembahasan Islam di Melaka sengaja diketangha-tengahkan secarakhusus mengingat

hubungan tidak terpisahkan degnan islamisasi setelahnya, yaituIslamisai daerah-daerah Melayu

Johor dan RAGAiau. Sebagaimana diketahuiJohor-Riau adalah kesultanan yang muncul sebagai

pelanjut dan pewaris tradisiMelaka. Menurut Sejarah Melayu, Islam di Melaka mulai tersebar

setelah RajaKecil Besar memeluknya. Ia menerima Islam langsung dari nabi Muhammad

sawmelalui mimpi, sebagaimana disebutkan.

Setelah beberapa lamanya baginda di atas kerajaan, makabaginda bermimpi pada satu

mala, berpandangan dengan keelokkan hadirat nabiMuhammad Rasul ALLah Shalla Allah ‘alaihi

wassalam. Maka sabda Rasul Allah padaraja Kecil Besar, “Ucap olehmu: Asyhadu al Lailaha illah

Allah wa asyhadu annaMuhhammada Rasulullah”. Maka oleh Raja Kecil Besar seperti sabda

Rasul Allahshalla Allah ‘alaihi wa sallam it diturutnya. Maka sabdaRasul Allah kepada Raja Kecil

Besar, “Adapun namamu Sultan Muhammas Syah”.

C. Islam Masuk ke Riau Daratan

Dalam kesempatan ini, pembahsan masuk islam ke Riau dibatasikepada beberapa daerah,

yaitu: Kuntu-Kampar, Rokan, Kuantan, Indragiri, danTaqpung. Menurut Sejarah Riau, Kuntu-

Kampar adalah daerah pertama-tamadi Riau Daratan yang berhubungan dengan ornag-orang Islam

(pedagan). Hal inidimungkinkan karena sejak zaman bahari daerah ini telah berhubungan

denganpedagang-pedagang asing dari negeri Cina, India, dan Arab-Persia. Hubungantersebut

didasarkan oleh kepentingan perdagangan, karena daerah lembah sungaiKampar Kanan/ Kiri

merupakan daerah penghasil lada terpenting di dunia dalamperiode 500-140 M. Oleh karena itu,

tidak mengherankan kalaudaerah Kuntu-Kamparyang mula-mula dimasuki agama Islam.


Meskipun islam telah masuk pada abad ke 7 atau 8 Masehi diRiau, namun penganut

angama ini masih terbatas di lingkungan para pedagang danpenduduk kota di pesisir pantai

tersebut. Hal ini disebabkan karena kuatnyapengaruh agama Budha yang merupakan agama

Negara dalam kerajaan Sriwijaya waktuitu.

Dari Kuntu, Islam diperkirakan menyebar ke Rokan dalam tahun738/ 1349. saat mereka

dating ke daerah ini, Rokan sudah memiliki kehidupanbermasyarakat yang teratur, dipimpin oleh

seorang raja yang berkedudukansebagai primus interperes bernama Raja Said. Masuknya pelarian-

pelarian Muslimdari Kuntu berhasil membawa pengikut-pengikut Raja Said memeluk Islam,

danbahkan Raja Said sendiri akhirnya menjadi pengaut islam yang baik.

Di sampaing di atas, terdapat pula pendapaqt-pendapatlainnya, ada yang menyatakan Islam

di Rokan berasal dari Lima Koto (Bangkinang,Kuok, Salo, Rumbio dan Air Tiris) yang terletak di

tepi Sungai Kampar Kanan.

Adapula yang berpendapat bahwa islam yang masuk ke Rokandating dari Aceh (Kerajaan

Samudera Pasei) pada abad ke 14. kerajaan Pasei inilah yang kemudian mensponsori berdirinya

Kerajaan Rokan bernama Kerajaan Kuntodar al-Salam yang dalam perkembangannya sejajar

dengan Kerajaan Aceh Daral-Salam. Akan tetapi, dalam abad ke 14 itu juga, Kunto Dar al-Salam

diserangmajapahit. Baru pada abad ke 16, terutama melalui tokoh syekh Burhanuddin bukanhanya

diintensifkan kembali. Syekh Burhanuddin bukan hanya sebagai mubalig,tetapi juga bertindak

sebagai guru.

Dari Kuntu-Kampar dan Kunto Dar al-Salam, Islam menyebar keKuantan dan Indra giri.

Di antara ulama yang berjasa menyebarkan islam kedaerah ini adalah syekh Burhanudin al-Kamil

(Wafat 610/1214). Islamisasi yangdilakukan Syekh ini sampai ke Kuantan, terus ke hilirnya Muara

SungaiIndragiri, seperti Sapat dan Prigiraja. Sumber lain menyebutkan masuknya Islamke

Inderagiri melalui pantai barat sumatera, dibawa oleh seorang ulama bernamaSayed Ali al-Idrus.

Jalur-Jalur yang dilaluinya adalah: dari hadramaut singgahdi Samudra Pasei, dan sampai dipantai

barat Sumatera, tepatnya kota Air Bangis.Di daerah ini ia tinggal berapa lam adlam tugas

mengembangkan agama Islam. Kemudian menujutimur dan sampai ke Kerajaan Siak, terus ke

Pelalawan.
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Lahirnya agama Islam yang dibawaoleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M, menimbulkan

suatu tenaga penggerak yangluar biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan

gerakanraksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan

danperkembangannya. Masuk danberkembangnya Islam ke Indonesia dipandang dari segi historis

dan sosiologissangat kompleks dan terdapat banyak masalah, terutama tentang

sejarahperkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat lama dan pendapat

baru.Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke-13 M dan pendapatbaru

menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-7 M.

(A.Mustofa,Abdullah,1999: 23).
DAFTAR PUSTAKA

http://cimanukmoetah.blogspot.co.id/2016/04/ringkasan-masuknya-kerajaan-islam-di.html

http://www.mikirbae.com/2015/10/kerajaan-kerajaan-islam-di-riau.html

http://reffshs.blogspot.co.id/2017/02/kerajaan-kerajaan-islam-di-riau.html

Anda mungkin juga menyukai