PENDAHULUAN
masyarakat.
1
Gambar 1.1 Logo Ikatan Profesi Optometris Indonesia IROPIN
Sumber: https://iropin.org/logo_iropin_trans_ok/
Dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Kartika Amalia dkk (2021:11)
swasta.
2
persatuan anggota dalam satu wadah bidang profesi, mengamalkan serta
Dalam dan di luar negeri, berperan serta aktif dalam sistim pelayanan
publikasi ilmiah.
kesehatan yang penting terutama bagi anak, terlebih menurut Ester (2013),
3
penglihatan. Menurut Fatma (2013), pada tahun 2013 gangguan ketajaman
sebanyak 0.8%. Menurut beliau, kerusakan mata pada anak usia sekolah
dasar yang lebih difokuskan pada kesehatan gigi dan mulut, padahal
tulisan di papan tulis dengan jarak yang terlalu jauh tanpa didukung
jarak yang terlalu dekat, dan sarana prasarana sekolah yang tidak
saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber data manusia harus dilakukan
4
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang aman,
peran serta masyarakat dan pihak sekolah-sekolah untuk ikut ambil bagian
dalam upaya sosialisasi dan layanan kesehatan mata yang gratis. Salah satu
yang kerap diderita umumnya oleh anak sekolah, IROPIN Riau memulai
Upaya sosialisasi dan layanan kesehatan mata yang gratis ini telah
Pondok Pesantren Darul Quran yang berlokasi di Jalan Kubang Raya Km.
5
sekolah sekolah yang kurang terjangkau dari pusat kota. Berangkat dari
ini.
pengelolaannya.
pengetahuan, sikap, dan aspek peranan yang dilakukan mereka telah sesuai
6
dengan yang diharapkan. Pengetahuan, sikap dan peranan seseorang dalam
suatu bidang tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan banyak faktor,
B. Identifikasi Masalah
indera penglihatan.
C. Fokus Penelitian
7
Dapat dilihat dari banyaknya sosialisasi dan pelayanan kesehatan mata
diatas, fokus penelitian ini adalah tentang bagaimana kampanye visus yang
D. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
8
1) Dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa yang nantinya
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Literatur
1. Manajemen Kampanye
secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada
pencapaian tujuan kampanye menjadi lebih terbuka dan lebih besar. (Venus,
2018:25-26)
Menurut Winda Dwi Astuti Zebura dkk (2020:4) dalam jurnalnya yang
teoritis dan praktis yang memiliki lima unsur penting dalam pelaksanaannya
yaitu, (1) perencananaan pada fase ini berisi analysis situasi, mengetahui secara
eksternal organisasi. Fase ini juga disebut dengan fase praproduksi; (2)
pengembangan, fase ini dan safe sebelumnya dianggap yang paling penting
dalam proses pelaksanaan kampanye. Fase ini disebut juga dengan fase
produksi yang berisi rancangan pesan, serta saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kampanye; (3) Fase impelemtasi, pada fase ini dilakukan
proses eksekusi program kampaye yang sudah direncanakan. Dalam fase ini
yang penting diperhatikan adalah startegi dan taktik yang harus digunakan
untuk memaksimalkan efek dari kampanye; (4) Fase berikutnya adalah fase
10
dengan rencana awal. (5) Kemudian, setelah monitoring dilakukan, masuklah
pada fase terkahir yaitu evaluasi, kegiatan yang juga tak kalah penting
target sasaran.
besar, dan atau kelompok masyarakat sesuai dengan target yang ingin dicapai,
pada kurun waktu tertentu.. Merujuk pada defenisi tersebut maka setiap
: (1) tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak
tertentu, (2) jumlah khalayak sasaran yang besar, (3) biasanya dipusatkan pada
kurun waktu tertentu, dan (4) melalui serangkaian tindakan komunikasi yang
terorganisasi.
memiliki karakter lain, yaitu sumber yang jelas, yang menjadi penggagas,
kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat. Charles U. Larson dalam Venus
11
oriented campaigns, candidate-oriented campaigns dan ideologically or cause
tujuan tujuan yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi perubahan
sosial. Karena itu kampanye jenis ini dalam istilah Kotler disebut sebagai
tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan kampanye, Klingeman dan Romelle
linear dari sumber kepada penerima, tidak terjadi dialog antara pelaku dan
12
penyelenggaranya, kampanye selalu memiliki tujuan yang telah ditetapkan
baik secara nyata maupun abstrak. Model ini artinya adalah gambaran tentang
fenomena atau realitas yang telah dibuat sederhana. Model bermanfaat sebagai
unsur yang terdapat dalam model kampanye ini antara lain sumber
13
Sumber: (Venus, 2018)
dapat diukur dari umpan balik khalayak dan waktu, tempat, situasi maupun
kampanye.
14
ada seseorang penyampai pesan yang disebut dengan komunikator lalu
dalam pesan yang terkirim misalnya gangguan dari internal itu sendiri
seperti pesan yang tidak jelas, ataupun gangguan dari eksternal yaitu
Lalu, pesan yang telah sampai pada komunikan atau khalayak target
audiens dari pesan tersebut menimbulkan efek yang dapat menjadi umpan
15
Tahapan kedua ini yang disebut dengan persuasion dilaksanakan saat
logis).
Tahapan ketiga ini akan terjadi ketika orang telah mengambil tindakan
16
Sumber: (Venus, 2018)
terstruktur seperti pemberian informasi pada tahap awal, setelah itu masuk
ini dapat menjadi suatu pilihan bagi perancangan suatu kampanye sosial.
sehat. Model ini pada mulanya dikemukakan oleh E.W. Maibach, G.L.
17
kreps, dan E.W. Bonaguro pada 1993, yang dikembangkan dari hasil riset
keseluruhan.
18
akan dibentuknya pengetahuan baru atau mengubah pengetahuan
atau feeling.
3) Analisi komunikasi
4) Implementasi
19
dalam arti biaya, reward, pengorbanan, atau lainnya), place
teori yang sudah dipilih pada tahap penetapan teori dan analisis
komunikasi).
20
dari tahapan evaluasi yang merupakan tahapan penting agar dapat
Dalam penelitian ini, model yang paling mendekati dan yang ingin
lebih sesuai.
3. Visus
Angga Santosa, dkk (2018:2) tajam penglihatan atau visus adalah suatu
kemampuan mata atau daya refraksi mata untuk melihat suatu objek.
Menurut Riordan EP, dkk (2013) dalam jurnal yang ditulis oleh
papar terhadap objek terang, usia lanjut, dan adanya kelainan refraksi.
Dalam jurnal yang ditulis Nyoman Angga Santosa, dkk (2018:2), menurut
21
12 juta diantaranya adalah anak-anak usia 5-15 tahun menderita gangguan
B. Definisi Operasional
1. Model Kampanye
2. Visus
sebagai indera penglihatan pada manusia dan kemampuan mata atau daya
3. IROPIN
bebas dan bertanggung jawab. Pada penelitian ini, penulis akan berfokus
pada IROPIN Riau yang berlokasi di Galeri Mata Optik, Jalan Imam
4. Siswa
22
Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa di
Kubang Raya Km. 2.5, Tarai Bangun, Tambang, Tuah Karya, Kampar,
Kota Pekanbaru.
C. Penelitian Terdahulu
23
Pemilih kecocokan pemilih terhadap kandidat,
untuk mendorong harga diri para
pemilih, untuk mengurangi persepsi
yang benar bahwa pemilihan bukan
hanya sebuah perayaan sesaat, tapi
juga jujur. dan partai demokrasi
bersih. Rancangan kampanye politik
ini dirancang untuk diimplementasikan
dalam pemilihan tingkat kabupaten
dan dapat diajukan untuk kandidat
independen, kandidat dari partai
politik dan calon presiden.
3. Ratih Firdiyah Kampanye Sosial Penelitian ini meneliti kampanye
dan Winda Gerakan Menutup sosial yang digunakan oleh GEMAR
Primasari, Aurat di Bekasi dalam perspektif model kampanye
Volume 16, lima tahap fungsi pembangunan.
Nomor 1, Metode penelitian yang digunakan
Januari - April dalam penelitian ini adalah metode
2018 penelitian kualitatif deskriptif melalui
wawancara mendalam yang diterapkan
dalam proses pengumpulan datanya.
Temuan penelitian menunjukkan
bahwa dengan mengikuti lima tahap
fungsional pembangunan, GEMAR
dapat membangkitkan kesadaran
perempuan muslim di Bekasi untuk
memakai busana muslimah atau syar’i
objek yang diteliti, dan teori yang digunakan dalam meneliti. Dalam
24
penelitian ini penulis memilih IROPIN Riau sebagai objek sehingga
peneliti meyakini bahwa penelitian ini belum pernah diteliti oleh peneliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitain
peristiwa, tertentu yang menuju pada kegiatan dengan tahap awal sampai
dengan situasi dan setting fenomena alami sesuai yang sedang diteliti. Dari
25
(natural setting), tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya
1. Subjek Penelitian
data atau sumber informasi oleh peneliti untuk riset yang dilakukan.
Informan dalam subjek penelitian ada dua jenis yaitu informan pangkal
dan informan pokok. Yang mana informan ini memiliki informasi dan
sampling.
26
penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan
kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu,
atau visus.
NO INFORMAN JUMLAH
1 Ketua Umum IROPIN Pengda Riau 1 orang
2 Anggota IROPIN Pengda Riau 2 orang
3 Siswa Pondok Pesantren Darul Quran Pekanbaru 3 orang
Jumlah 6 orang
2. Objek Penelitian
sifat pada diri seseorang yang dapat dinilai dalam suatu kegiatan
27
Sedangkan subjek penelitian ini adalah kampanye sosial Ikatan
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
28
7. Revisi
Dan
X X
Pengesaha
n Skripsi
8. Penggand
aan Serta
X
Penyeraha
n Skripsi
D. Sumber Data
cara, dari mana asal data penelitian itu diperoleh. Jika melakukan
wawancara mendalam terhadap anak dengan orang tua maka data tersebut
1. Data Primer
kepada informan.
2. Data sekunder
29
sebagai bahan informasi penunjang penelitian. Data tersebut dapat
1. Observasi
30
dapat dilihat langsung dari objek pemeriksaan dan mengontrol
legitimasinya.
2. Wawancara
interview.
3. Dokumentasi
dokumen.
31
F. Teknik Pemeriksaan Data
diluar data itu sendiri, untuk keperluan pemeriksaan data atau sebagai
32
Uji keabsahan dalam penelitian ini menggunakan teknik
(Muslim, 2016).
penelitian karena dari analisis ini akan diperoleh temuan. Analisis data
unsurnya meliputi dari reduksi data (data reduction), penyajian data (data
dan tidak relavan, maupun penambahan data yang dirasa masih kurang,.
33
Data yang diperoleh dilapangan mungkin dengan jumlah yang sangat
banyak.
(Sugiyono, 2007:247).
/verifiying)
akan berubah apabila tidak ada bukti-bukti yang kuat dan mendukung
34
dilapangan memiliki bukti-bukti yang kuat maka penelitian tersebut
dilihat dengan kata lain makna yang muncul harus diuji kebenarannya,
2007:249).
35