Anda di halaman 1dari 18

KOHORT

OLEH
Kelompok IV :

1. Reski Indah Yunita ( B.19.020 )


2. Nurhajrah BT Syarifuddin ( B.19.015 )
3. Rahmatia ( B.19.011 )
4. Nurul Pratiwi ( B.19.026 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA GENERASI


KABUPATEN POLEWALI MANDAR
TAHUN 2021
BAB II
TINJAUAN TEORI
1.1 PENGERTIAN KOHORT
Kohort berasal dari kata cohort yang berarti suatu proses pengamatan
posfektf, survey prospektif terhdap suatu subjek ataupun objek
Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas,
neonatal, bayi dan balita ( siti cholifah,2019)
Pencatatan kohort merupakan kegiatan penting sebagai otak ukur
dalam menilai status kesehatan ibu dan anak di suatu wilayah kerja
puskesmas (Wahyu,2018)
Register kohort merupakan sistem pencatatan yang cukup dapat
memberikan gambaran semua keterangan atau keadaan tentang ibu
hamil,bayi dan balita disuatu wilayah kerja, dengan register kohort yang
baik diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan KIA ( Rini, 2019)
Tujuan :
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang
terdeteksi di rumah tangga yang teridentifikasi dari data bidan
1.2 KOHORT IBU
1.2.1 KOHORT IBU ANC
1. Pengertian
Register kohort ibu anc merupakansumber data pelayanan
ibu hamil serta keadaan atau resiko yang dipunyai ibu
2. Cara Pengisian
a. Presentasi :
KP : Kepala
BS : Bokong/sungsang
LLO : Letak Lintang/Obgligue

b. Status Imunisasi
T0, T1, T2, T3, T4, T5

 : jika ya/dilakukan
X : jika tidak
c. Obat TB :
R : Rifampisin
Z : Pyrazinamid
H : INH
E : Etahmbutor
1.2.2 KOHORT IBU INC
1. Pengertian
Register kohort ibu inc merupakan sumber data pelayanan
ibu bersalin serta keadaan atau resiko yang dipunyai ibu
2. Cara Pengisian
a. Presentase
BK : Belakang Kepala
MK : Muka
PK : Puncak Kepala
BG :Bokong
DH : Dahi
b. Tempat persalinan
1. Rumah
2. Poskesdes
3. Puskesmas
4. RB/BPS
5. RS
6. RS ODHA
c. Penolong
1. Keluarga
2. Dukun
3. Dr.umum
4. Dr. Spesial
5. Bidan
* : Tulis  Jika Ya/dilakukan
Tulis X Bila tidak
** : Tulis  pada salah satu kolom
*** : Ditulis nama obat
Obat TB

1.2.3 KOHORT IBU PNC


1. Pengertian
Register kohort ibu anc merupakansumber data pelayanan
ibu hamil serta keadaan atau resiko yang dipunyai ibu
2. Cara Pengisian
a. KF :
1 : 6 jam- 3 hari
2 : 8- 14 harin
3. 36- 42 hari

* : Tulis  jika ya/ dilakukan


Tulis X jika tidak
** : Tulis  pada salah satu kolom
*** : Tulis nama obat yang diberikan
b. Metode KB
1. MAL
2. Kondom
3. PIL
4. Suntik
5. Implant
6. IUD
7. MOW
8. MOP
9. Cara lain

c. Obat TB :
R : Riafampising
H : INH
Z : Pyrazynamid
E : Ethambotol

1.2 KOHORT BAYI


Kohort bayi merupakan salah satu instrumen kesehatan ibu dan anak
yang merupakan sumber data tentang bayi di suatu wilayah bidan.
Evaluasi pencatatan kohort perlu dilakukan agar dapat mengetahui sejauh
mana instrumen tersebut bermanfaat dan untuk menentukan program
kedepan berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak (pujiati, 2019)
1.2.1 CARA MENGISI KOHORT BAYI
Petunjuk Pengisian Kohort Bayi :
1. Tuliskan nama posyandu, Desa, Kelurahan, Puskesmas,
Kecamatan[kode], Kabupaten/kota[Kode], Provinsi[Kode] dan
petugas kesehatan pada sampul kohort bayi.
2. Tuliskan pada kolom 14-25 sesuai tahun pelaksanaan dan
pada kolom 26-37 dengan tahun berikutnya.
3. Isilah data bayi perempuan dengan tulisan tinta merah dan
bayi laki-laki dengan tinta hitam.

a. Kolom 1 : diisi nomor urut, setiap ganti tahun dimulai


dengan angka satu (1)
b. Kolom 2 : diisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang
diperoleh dari Dukcapil sesuai dengan Akta Kelahiran.
c. Kolom 3 : diisi nama bayi dengan lengkap (bukan nama
orang tua)
d. Kolom 4 : diisi tanggal, bulan dan tahun lahir bayi
dengan jelas.
e. Kolom 5 : diisi sesuai jenis kelamin bayi, tulis L untuk
laki-laki dan P untuk perempuan
f. Kolom 6 : diisi nama lengkap ibu sesuai KTP
g. Kolom 7 : diisi alamat domisili anak dan nomor
telepon/HP, bila ada
h. Kolom 8 : diberi tanda rumput bila punya Buku KIA
( ) atau di kosongkan bila tdak punya Buku KIA
i. Kolom 9 : - diisi berat badan lahir dalam satuan
gram, jika <2.500 gram tulis BBLR
 diisi panjang lahir dalam satuan cm, jika kurang dari
48 cm ditulis Pendek
j. Kolom 10 : diisi kode tempat pelayanan
 diisi kondisi saat lahir : klasifikasi/diagnosis jika lahir
dengan komplikasi(asfiksia, trauma lahir, infeksi,
kelainan kongenital, hipotermi,dll)
 diisi kode pelayanan yang didapat : IMD, Vit K1,
Salep mata (ditulis SM), EID+ ARV dan pengobatan
profilaksis kontrimoksazol (PPK)
 diisi ( ) jika meninggal
k. Kolom 11-13 :
 diisi tanggal dan bulan pelayanandiisi kode tempat
pelayanan
 diisi tanda bintang (*) jika sehat, diisi klasifikasi
sesuai MTBM/diagnosis penyakit jika sehat
 diisi tanda ( ) jika meninggal
 diisi kode pelayanan
l. Kolom 14-37 :
 diberi garis tebal sebagai pembatas untuk umur 3,6,9
dan 12 bulan
 diisi tanggal pelayanan
 diisi kode pelayanan
 diisi tempat pelayanan
 diisi berat badan bayi dalam kg
 diisikode kondisi bayi
m. Kolom 38-44 : diisi tanggal, bulan dan tahun dberikan
pelayanan
n. Kolom 45 : jika sudah mendapatkan imunisasi dasar
lengkap (IDL),diberikan tanda rumput ( )
o. Kolom 46 :
 diisi tanggal, bulan dan tahun kematian
 diisi sesuai tempat kematian (misalnya RS/
Puskesmas/ Klinik/ BPM/ rumah/dll)
 diisi penyebab kematian (Pneumonia, Diare, DBD,
Tetanus, Difteri, dll)
p. Kolom 47 :
 diisi keterangan baru atau pindah domisili
 diisi keterangan lainnya yang diperlukan

Kode tempat pelayanan


P : Puskesmas/Pustu
Pd : Polindes
Py : Posyandu
Kr : Kunjungan rumah
UPS :Unit Pelayanan Swasta (dokter praktik mandiri, Bidan
Praktik Mandiri, Klinik, dll)
RS : Rumah Sakit

Kode Pelayanan
:Dideteksi pertama kali diberi tanda lingkaran (“…”sesuaikan
dengan
kode kondisi bayi Ds/Dm/Dp.
D.. : Dideteksi triwulan ke-2 dan triwulan ke-3 (“…” sesuaikan
dengan
kondisi bayi Ds/Dm/Dp.
: Jika sudah mendapatkan 4 kali pelayanan SDIDTK iberi tanda
kotak
(“..” sesuaikan dengan kode kondisi bayi Ds/Dm/Dp.
IMD : Pemberian inisiasi menyusui dini
Vit K1 : Pemberian Vitamin K1
SHK (+/-): Tulis SHK jika dilakukan pemeriksaan Skrining Hipotiroid
Kongenital
Tulis tanda (+) setelah tulisan SHK jika hasil Skrining positif dan tulis
tanda (-) jika hasil Skrining negative
HK (+/-) : Tulis HK (+) bila hasil tes konfirmasi positif, dan HK (-) bila
hasil test
konfirmasi negative.
LT : Bayi yang diberi pengobata Levo-Tiroksin
PR : Pelayanan bayi paripurna (bayi yang sudah mendapatkan
pelayanan sesuai standar sedikitnya 4 kali selama periode 29 hari – 11
bulan :
Usia 29 hari – 2 bulan
Usia 3 bulan – 5 bulan
usia 6 bulan – 8 bulan
usia 9 bulan – 11 bulan
E1/E2/E3/E4/E5/E6 : Pemberian ASI Eksklusif sesuai dengan umur
bayi (contoh bayi usia 3 bulan hanya mendapatkan ASI saja,ditulis
E3
*: :Jika anak berkunjung sehat
M : Jika anak sakit dan mendapatkan pelayanan MTBS/MTBM
S : Jika anak sakit dan tidak mendapatkan pelayanan MTBS
ARV : Bayi yang diberi ARV Profilaksis pertama kali sebelum 12jam
pasca persalinan, setiap hari selama 6 minggu
PPK : Pengobatan profilaksis Kontrimoksazol dimulai saat usia 6
minggu setiap hari sampai diagnosis dapat disingkirkan
EID+ : Bila hasil pemeriksaan Early Infant Diagnosis (EID) positif
(Bayi dengan EID + diberi pengobatan kontrimoksazol sampai
umur 5 tahun dan ARV seumur hidup.
Pecatatan di lanjutkan di kohort anak balita dan prasekolah dengan kode
ARV dan PPK)
A : Pemberian Vitamin A biru (100.000 IU)
MP-ASI : Pemberian MP-ASI Pertama kali

Kode Kondisi Bayi


N : Jika berat badan naik sesuai garis pertumbuhan
T : Jika tidak naik berat badannya, tetap atau kenaikan berat
badannya tidak dapat mengikuti garis pertumbuhan
O : Jika tidak di timbang pada bulan lalu
B : Jika baru pertama kali ditimbang

Status Gizi (menurut Standar WHO 2005) diisi pada kolom saat jadwal
SDIDTK :
Ks : Kurus sekali
K : Kurus
Nr : Normal
G :Gemuk
Ds : Hasil SDIDTK sesuai
Dm : Hasil SDIDTK meragukan
Dp : Hasil SDIDTK penyimpangan

Interpretasi hasil KPSP untuk kode kondisi bayi :


 Jumlah jawaban “Ya”= 9 atau 10, perkembangan anak sesuai
dengan tahap perkembangannya (s)
 Jumlah jawaban “Ya”= 7 atau 8, perkembangan meragukan (m)
 Jumalah jawaban “Ya”= 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (p)

Contoh
Nr-Ds : Status gizi normal-perkembangan sesuai
G-Dm : Status gizi gemuk-perkembangan meragukan
Ks-Dp : Status gizi kurus sekali- perkembangan penyimpangan
+ : Bila bayi meninggal
_ : Jika anak sudah lulus bayi, pindah domisili, atau meninggal pada
kolom selanjutnya diberi garis mendatar sampai kolom 37s
1.3 KOHORT BALITA
Kohort balita merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita
umur 12 bulan sampai 5 tahun

1.3.2 CARA MENGISI KOHORT BALITA


1. Tuliskan nama posyandu, desa, kelurahan, puskesmas,
kecamatan(kode), kabupaten/kota (kode),provinsi (kode) dan
petugas kesehatan pada sampul kohort bayi.
2. Tuliskan pada kolom 11-12 sesuai tahun pelaksanaan dan
pada kolom 23-70 dengan tahun-tahun berikutnya.
3. Isilah data Anak Balita dan Prasekolah PEREMPUAN dengan
tulisan TINTA MERAH dan Anak Balita dan Prasekolah
LAKI-LAKI dengan TINTA HITAM/BIRU.
a. Kolom 1 : diisi nomor urut, setiap ganti tahun dimulai dengan
angka satu (1).
b. Kolom 2 : diisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang
diperoleh dari dukcapil sesuai dengan akta kelahiran.
c. Kolom 3 : diisi nama bayi dengan lengkap (bukan nama orang
tua)
d. Kolom 4 : diisi tanggal, bulan dan tahun lahir bayi dengan
jelas
e. Kolom 5 : diisi sesuai jenis kelamin bayi, tulis L untuk laki-
laki dan P untuk perempuan
f. Kolom 6 : diisi nama lengkap ibu sesuai KTP.
g. Kolom 7 : diisi alamat domisili anak dan nomor telpon/HP
bila ada.
h. Kolom 8 : diber tanda rumput bila punya buku KIA () atau
dikosongkan bila tidak punya buku KIA.
i. Kolom 9-10 :-diisi tanggal,bulan dan tahun diberikan
pelayanan imunisasi.
j. Kolom 11-70 :
 diberi garis tebal sebagai pembatas untuk umur
18,24,30,36,42,48,54,dan 60 bulan.
 diisi tanggal dan bulan pelayanan
 diisi tanggal dan bulan pelayanan
 diisi tempat pelayanan.
 diisi kode pelayanan
 diisi berat badan badan anak balita dalam kg.
 diisi kode kondisi anak balita.
k. Kolom 71-72 :
 diisi tanggal, bulan dan tahun diberikan pelayanan.
 diisi tempat pelayanan
 diisi status gizi dan hasil pelayanan SDIDTK.
 diisi pemberian ARV pada anak dengan EID+SERO+
l. Kolom 73 :
 diisi tanggal,bulan dan tahun kematian.
 diisi kode tempat kematian
 diisi penyebab kematian (Pneumonia, Diare, DBD,
Tetanus, Difteri, d1I)
m. Kolom 74 :-diisi keterangan baru atau pindah domisili,dll.
Kode tempat pelayanan :
P :Puskesmas/pustu.
PD :Polindes
PY :Posyandu
KR :Kunjungan rumah
UPS :Unit pelayanan swasta(dokter praktik
mandiri,klinik,dll)
RS :Rumah sakit.
Kode Pelayanan :
O D... Dideteksi pada bulan ke 18,30,42,54,60,dan 72 (“....” sesuaikan
dengan kode kondisi anak balita dan prasekolah Ds/Dm/Dp).
 D... Jika sudah 2 kali mendapatkan pelayanan SDIDTK dalam 1 tahun
terakhir pada usia 24,36,48,60 dan 72 bulan (“...” sesuaikan dengan
kode kondisi anak balita dan prasekolah Ds/Dm/Dp).
* :Jika anak berkunjung sehat.
M :Jika anak sakit dan mendapatkan pelayanan MTBS.
S :Jika anak sakit dan tidak mendapatkan pelayanan MTBS.
LT :Anak yang diberi pengobatan levo-tiroksin.
EID+/SERO :Bila hasil pemeriksaan Early infant Diagnostic positif atau
serologi HIV positif pada anak> 18 bulan.
ARV :Anak yang diberi pengobatan ARV.
PPK :Pengobatan profilaksis Kotrimoksazol yang diberikan selama 5
tahun pada anak dengan hasil EID+/Serologi+)
A :Pemberian vitamin Amerah (200.000 IU)
Kode kondisi anak balita dan pra sekolah,status gisi(menurut standar
WHO 2005)
KS :Kurus sekali
K :Kurus
N :Normal
G :Gemuk
N : Jika berat badan naik sesuai garis pertumbuhan
T :Jika tidak naik berat badannya, tetap atau kenaikan berat badannya
tidak dapat mengikuti garis pertumbuhan.
L :Jika tidak ditimbang pada bulan lalu.
B :Jika baru pertama kali ditimbang.
Ds :Hasil SDIDTK sesuai.
Dm :Hasil SDIDTK meragukan.
Dp :Hasil SDIDTK penyimpangan.
Interpertasi hasil KPSP untuk kode kondisi anak balita dan prasekolah:
 Jumlah jawaban “Ya”= 9 atau 10, perkembangan anak sesuai
dengan tahap perkembangannya (S).
 Jumlah jawaban “Ya”= 7 atau 8, perkembangan meragukan (M)
 Jumlah jawaban “Ya”= 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangaan (P).
 : Anak Balita dan Prasekolah meninggal.
_ : Jika anak sudah lulus balita, pindah domisili, atau meninggal
pada kolom selanjutnya diberi garis mendatar sampai kolom 70.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Register kohort merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan
bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang diorganisir
sedemikian rupa yang pengkoleksiannya melibatkan kader dan dukun
bayi di wilayahnya setiap bulan yang mana informasi saat itu lebih
difokuskan pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya
duplikasi informasi

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Heni Liva maita. (2019).Asuhan Kebidanan Bagi Para Bidan Di Komunitas. Cetakan
Pertama.Deepublish Publisher. Yogyakarta.

Siti Cholifah. (2019). Buku Ajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
UMSIDA Press. Jawa Timur

Rini Krisyanti. (2019). Jurnal Evaluasi Pencatatan Kohort Bayi Di Wilayah


Kabupaten Pekalongan.

Wahyu Ersila.(2018). Jurnal Hubungan Karakteristik Bidan Dengan Pelaksanaan


Kohort Ibu Di Puskesmas Kabupaten Pekalongan
1

Anda mungkin juga menyukai