Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH SISTEM DIGITAL

PERANCANGAN RANGKAIAN DIGITAL


KOMBINATORIAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Digital
yang diampu oleh bapak Agust Isa Martinus,MT

Disusun oleh:
MUHAMMAD HAFIZ AGRIPPINA (210511043)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat, nikmat serta karunia-Nya yang tak ternilai dan tak dapat
dihitung sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Makalah
yang berjudul “Perancangan Rangkaian Digital Kombinatorial” ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Digital. Makalah ini berisikan penjelasan
mengenai Perancangan Rangkaian Digital Kombinatorial

Adapun penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kami menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan
dalam makalah ini. Kami pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan
kritik dan sarannya kepada kami agar di kemudian hari kami dapat membuat
makalah yang lebih sempurna lagi.

Akhir kata, kami terima kasih terima kasih atas segala pihak yang tidak bisa
disebutkan kepada satu-persatu atas bantuannya dalam penyusunan makalah ini.

Cirebon, 17 Mei 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem/Rangkaian ...................................................................... 3
B. Display Segmen ........................................................................................... 9
C. Spesifikasi (analisis kebutuhan) sistem/Rangkaian ..................................... 9
D. Tabel I/O .................................................................................................... 11
E. Ekspresi Boolean ........................................................................................ 11
G. Hasil Rangkaian ..................................................................................... 12
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
LAMPIRAN ...................................................................................................... 22

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rangkaian logika (digital) yang dibentuk beberapa gabungan komponen


elektronik yang terdiri dari bemacam-macam gate dan rangkaian-rangkaian
lainnya, sehingga membentuk rangkaian elektronika yang bersifat kompleks
dan rumit.

Digital merupakan tool dalam pembelajaran untuk merancang dan


mensimulasikan rangkaian gerbang logika digital. Dengan antarmuka toolbar
yang cukup sederhana dan simulasi sirkuit sesuai dengan rangkaian yang akan
dibuat dan itu cukup sederhana untuk memfasilitasi belajar konsep dari yang
paling dasar terkait dengan sirkuit logika.

Dengan kemampuan untuk membangun rangkaian yang lebih besar dari


subcircuits yang lebih kecil, dan untuk menggambar berkas kabel dengan cara
drag mouse, Logisim dapat digunakan untuk merancang dan mensimulasikan
seluruh CPU untuk tujuan pendidikan. Logisim digunakan oleh mahasiswa di
perguruan tinggi dan universitas di seluruh dunia dalam berbagai jenis kelas,
mulai dari unit singkat tentang logika dalam-pendidikan umum survei ilmu
komputer, perkuliahan Arsitektur dan Organisasi Komputer, dan Rangkaian
Digital.

Berbekal pengetahuan pengantar yang disampaikan dosen pengampu,


penyusun akan merancang rangkaian digital kombinatorial. Sesuai yang telah
ketentuan untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu. Makalah ini berisikan
rencana perancangan display huruf sesuai identitas diri (disesesuaikan),
ekspresi boolean, gambar sirkuit dan lainnya memenuhi ketentuan.

1
2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini
adalah :

1. Apa yang dimaksud sistem/rangkaian ?


2. Bagaimana spesifikasi rangkaian ?
3. Apa saja tahap tahap perancangan ?
4. Bagaimana hasil pengujian ?
5. Bagaimana pembahasan (analisis) hasil simulasi ?

C. Tujuan Penulisan

Sesuai rumusan makalah diatas tujuan dari pembuatan makalah adalah :


1. Untuk memahami sistem/rangkaian
2. Untuk memahami spesifikasi rangkian
3. Untuk memahami tahap perancangan
4. Untuk menampilkan hasil pengujian
5. Untuk memahami pembahasan (analisis) hasil simulasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem/Rangkaian

Sistem Digital merupakan sistem yang berfungsi untuk mengukur suatu


nilai atau besaran yang mempunyai sifat tidak tetap atau tidak teratur dalam
bentuk diskrip berupa digit-digit atau angka-angka, contohnya bilangan
pecahan interger dan pecahan.

Rangkaian elektronika adalah kesatuan dari komponen-komponen


elektronika yang baik pasif maupun aktif yang membentuk suatu fungsi
pengolahan sinyal (signal proccesing).

Berdasarkan sifat sinyal yang diolah, ada 2 jenis rangkaian elektronika,


yaitu rangkaian analog dan rangkaian digital. Rangkaian analog merupakan
rangkaian yang mengolah sinyal listrik, sedangkan rangkaian digital mengolah
sinyal listrik diskrit.

Rangkaian Digital/Rangkaian Logika adalah kesatuan dari komponen-


komponen elektronika pasif dan aktif yang membentuk suatu fungsi
pemrosesan sinyal digital. Komonen pasif dan aktif itu membentuk elemen
logika. Bentuk elemen logika terkecil adalah Gerbang logika (Logic Gates).
Gerbang logika merupakan kesatuan dari komponen elektronika pasif dan aktif
yang dapat melakukan operasi.

Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate
adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk
mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output
(Keluaran) Logis.

Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada


dasarnya menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated
Circuit (IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal.

3
4

Berikut beberapa gerbang logika yang akan digunakan dalam rangkaian


kombinatorial:

1. Gerbang OR

Gerbang OR adalah suatu rangkaian logika yang mempunyai satu


output dan dua atau lebih output dimana output dari gerbang logika OR akan
mempunyai nilai 1 apabila satu atau lebih inputnya mempunyai mempunyai
nilai 1. Perilaku gerbang OR dapat dianalogikan dengan lampu yang
dipasang sakelar secara permanen, dimana bila salah satu sakelar terhubung
maka lampu langsung menyala tanpa menunggu sakelar yang lain
terhubung. Sifat gerbang OR menggunakan operasi penjumlahan.

Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk


menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan
Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1
dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua
Masukan (Input) harus bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi
Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.

Gerbang OR dapat disimbolkan dengan gambar berikut ini:

2. Gerbang AND

Gerbang logika AND merupakan gerbang yang memiliki sifat


keluaran mengalikan antara masukan yang satu dengan yang lain sehingga
hanya ada satu keluaran dari hasil kali perkalian tersebut. Operasi dari
gerbang ini menghasilkan keluaran 1 jika dan hanya jika inputnya 1, ketika
5

satu inputnya 1 dan input lain juga 1 maka keluarannya 1. Salah satu atau
semua input bernilai 0 maka hasil keluarannyapun 0 menurut Thomas L
Floyed dalam bukunya digital fundamental.

Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk


menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input)
bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika
salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan
Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau tidak memakai
tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.

Gerbang AND biasanya disimbolkan dengan gambar berikut ini:

3. Gerbang NOT

Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter)


memiliki fungsi membalik logika tegangan input nya pada outputnya.
Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya. Karena dalam
logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan rendah atau satu dan
nol, maka membalik logika tegangan berarti mengubah satu menjadi nol
atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu.

Gerbang NOT dapat disimbolkan dengan gambar berikut ini:


6

Produk Term dan Sum Term

Product Term (Minterm)


• Baris dengan keluaran 1 pada tabel
• Berbentuk Perkalian
• Operasi AND
Contoh : a.b , x’y.z’

Sum Term (Maxterm)


• Baris dengan keluaran 0 pada tabel
• Bentuk penjumlahan
• Operasi OR
Contoh : f+s , p+q+r
7

Cara mendapat fungsi Boolean SOP dan POS

SOP (Sum Of Product – Term)


Menjumlahkan semua minterm
m (minterm)
Contoh: f(a,b,c) = a’b’c+a’bc’+ab’c’
f(a,b,c) = m (1,2,4)

POS (Product Of Sum – Term)


Mengalikan semua MAXTERM
M (MAXTERM)
Contoh : f(a,b,c)=(a+b+c).(a+b’+c’).(a’+b+c’).(a’+b’+c).(a’+b’+c’)
f(a,b,c) = II M (0,3,5,6,7)

K-MAP

Karnaugh Map atau Peta Karnaugh merupakan penyederhanaan


term-term ekspresi/fungsi Boolean menggunakan tabel/grafis.

Yang perlu diperhatikan dalam K-Map :

Jumlah variabel :
Fungsi Boolean dengan maksimal 6 variabel
- Maksimal 2 variabel per baris
- Maksimal 2 variabel per kolom

Term : biasanya digunakan untuk penyederhanaan minterm


Label kolom dan baris
- Variabel – variabel input
- Disusun secara kode gray

Isi sel :sesuai input - output pada tabel logika (truth table)
8

Prinsip Penyederhanaan K-Map

Tetangga sel
- Tetangga suatu sel adalah sel sel yang bersebelahan secara kolom
atau baris atau kedalaman (pada 3 dimensi)
- sel sel diagonal bukan tetangga
- Setiap sel yang bertetangga hanya berbeda (hamming distance) satu
literal (bit).
- Setiap sel memiliki maksimum 6 tetangga

Pengelompokan sel
Kelompokan sel yang bertetangga sebanyak 2n (n= 0,1,2,….)
maka akan mengeliminasi sebanyak n-literal.

- 1 sel (tanpa tetangga yang sama outputnya) = tidak mengeliminasi


literal apapun
- 2 sel = mengeliminasi 1 literal
- 4 sel = mengeliminasi 2 literal
- 8 sel = mengeliminsai 3 literal
- 16 sel = mengeliminasi 4 literal
- 32 sel = mengeliminasi 5 literal
9

B. Display Segmen

C. Spesifikasi (analisis kebutuhan) sistem/Rangkaian

Membuat rangkaian logika kombinatorial yang memiliki lima sakelar


dan satu display 16-segment. Display 16-segment tersebut digunakan untuk
menampilkan karakter sesuai yang dirancang. Dalam pembahasan kali ini
penyusun akan menampilkan 14 karakter identitas diri yaitu:

1 M S0, S3, S4, S7, S9, SB


2 U S0, S3, S4, S5, S6, S7,
3 H S0, S3, S4, S7, S8, SC
4 A S0, S1, S2, S3, S4, S7, S8, SC
5 M S0, S3, S4, S7, S9, SB
6 M S0, S3, S4, S7, S9, SB
7 A S0, S1, S2, S3, S4, S7, S8, SC
8 D S3, S4, SB, SD
9 - S8, SC
10 H S0, S3, S4, S7, S8, SC
10

11 A S0, S1, S2, S3, S4, S7, S8, SC


12 F S1, S2, S3, S4, S8, SC
13 I S3, S4
14 Z S1, S2, S5, S6, S9, SD
15 - S8, SC
11

D. Tabel I/O
Input XZ
E. No DISPLAY
A B C D E S0 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 SA SB SC SD SE SF
1 0 0 0 0 0 BLANK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 0 0 0 1 M 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
3 1 0 0 1 0 U 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
4 1 0 0 1 1 H 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
5 1 0 1 0 0 A 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
6 1 0 1 0 1 M 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
7 1 0 1 1 0 M 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
8 1 0 1 1 1 A 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
9 1 1 0 0 0 D 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
10 1 1 0 0 1 - 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
11 1 1 0 1 0 H 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
12 1 1 0 1 1 A 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
13 1 1 1 0 0 F 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
14 1 1 1 0 1 I 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 1 1 1 0 Z 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
16 1 1 1 1 1 - 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

F. Ekspresi Boolean
S0 AB’C’D’E+AB’C’DE’+AB’C’DE+AB’CD’E’+AB’CD’E+AB’CDE’+AB’CDE+ABC’DE’+ABC’DE
S1 AB’CD’E’+AB’CDE+ABC’DE+ABCD’E’+ABCDE’
S2 AB’CD’E’+AB’CDE+ABC’DE+ABCD’E’+ABCDE’
S3 AB’C’D’E+ AB’C’DE’+ AB’C’DE+ AB’CD’E’+ AB’CD’E+ AB’CDE’+ AB’CDE+ ABC’D’E’+ ABC’DE’+ ABC’DE+ ABCD’E’+ ABCD’E
S4 AB’C’D’E+ AB’C’DE’+ AB’C’DE+ AB’CD’E’+ AB’CD’E+ AB’CDE’+ AB’CDE+ ABC’D’E’+ ABC’DE’+ ABC’DE+ ABCD’E’+ ABCD’E
S5 AB’C’DE’+ABCDE’
S6 AB’C’DE’+ABCDE’
S7 AB’C’D’E+ AB’C’DE’+ AB’C’DE+ AB’CD’E’+ AB’CD’E+ AB’CDE’+ AB’CDE+ ABC’DE’+ ABC’DE
S8 AB’C’DE+AB’CD’E’+AB’CDE+ABC’D’E+ABC’DE’+ABC’DE+ABCD’E’+ABCDE
S9 AB’C’D’E+AB’CD’E+AB’CDE’+ABCDE’
SA -
SB AB’C’D’E+ AB’CD’E+ AB’CDE’+ ABC’D’E’
SC AB’C’DE+ AB’CD’E’+ AB’CDE+ ABC’D’E+ ABC’DE’+ ABC’DE+ ABCD’E’+ ABCDE
SD ABC’D’E’+ABCDE’
SE -
SF -
12

G. Hasil Penyederhanaan dengan Metode K-Map

S0 AB’E+AC’D+AB’C
S1 AB’CDE+ABC’DE+ACD’E’+ABCE’
S2 AB’CDE+ABC’DE+ACD’E’+ABCE’
S3 ABD’E’+AB’E+AC’D+AB’C+ACD’
S4 ABD’E’+AB’E+AC’D+AB’C+ACD’
S5 AB’C’DE’+ABCDE’
S6 AB’C’DE’+ABCDE’
S7 AB’E+AC’D+AB’C
S8 ACD’E’+ABC’E+ABC’D+ADE
S9 AB’D’E+ACDE’
SA -
SB ABC’D’E’+AB’CDE’+AB’D’E
SC ACD’E’+ABC’E+ABC’D+ADE
SD ABC’D’E’+ABCDE’
SE -
SF -

H. Hasil Rangkaian
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Digital merupakan sistem elektronika yang setiap rangkaian


penyusunnya melakukan penyolahan sinyal diskrit. Rangkaian
digital/rangkaian logika mengolah dara dengan menggunakan gerbang logika
yang mengolah komponen pasif dan aktif hingga akhirnya membentuk elemen.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini penyusun berharap dapat membantu


pembaca untuk lebih mendalami atau hanya sekedar memahami materi yang
disampaikan penyusun.

13
LAMPIRAN

1. Input “10001” menampilkan karakter “M”

2. Input “10010” menampilkan karakter “U”

3. Input “10010” menampilkan karakter “H”

14
15

4. Input “10100” menampilkan karakter “A”


16

5. Input “10101” menampilkan karakter “M”

6. Input “10110” menampilkan karakter “M”


17

7. Input “10110” menampilkan karakter “A”

8. Input “11000” menampilkan karakter “D”


18

9. Input “11001” menampilkan karakter “-”

10. Input “11001” menampilkan karakter “H”


19

11. Input “11001” menampilkan karakter “A”

12. Input “11001” menampilkan karakter “F”


20

13. Input “11001” menampilkan karakter “I”

14. Input “11001” menampilkan karakter “Z”


15. Input “11111” menampilkan karakter “-”

21
DAFTAR PUSTAKA

https://ee.uii.ac.id/2020/11/26/mengenal-macam-macam-nilai-pada-rangkaian-
digital/

22

Anda mungkin juga menyukai