Anda di halaman 1dari 55

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/372907675

SISTEM DIGITAL

Book · August 2023

CITATIONS READS

0 353

6 authors, including:

Habib Satria Moranain Mungkin


Universitas Medan Area Universitas Medan Area
36 PUBLICATIONS 58 CITATIONS 7 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Habib Satria on 04 August 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


SISTEM DIGITAL
Penulis : Ir. Habib Satria, MT, IPP
Moranain Mungkin, ST, M.Si
Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc
Muhammad Fadlan Siregar, ST, MT
Editor : Muhammad Rouf
Desain Cover : Muzammil Akbar
Ilustrasi : Freepik

Ukuran: 21 x 29.7 cm; Hal: iv + 50 (54)


Cetakan I, Agustus 2023
ISBN 978-623-8179-68-8

Penerbit
Insight Mediatama
Anggota IKAPI No. 338/JTI/2022
Watesnegoro No. 4 (61385) Mojokerto
Whatsapp 087762245559
www.insightmediatama.co.id

© All Rights Reserved Ketentuan Pidana Pasal 112-119 Undang- undang Nomor
28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi,
atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari
penerbit dan penulis
Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyusun buku ajar manual untuk percobaan Sistem Digital.
Buku ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi,
sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum KKNI yang menggunakan pendekatan
kompetensi (CBT: Competency Based Training).
Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum KKNI adalah buku manual maupun
interaktif dengan mengacu pada FORTEI atau standarisasi dunia kerja. Buku ini
diharapkan digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta praktikum untuk
mencapai komptensi kerja standar yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan buku ini dilakukan melalui beberapa tahap, yakni dari penyiapan
materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, setting dengan bantuan komputer,
serta divalidasi dan diujcobakan empirik secara terbatas. Validasi dilakukan dengan
teknik telaah ahli (expert-judgment), sementara ujicoba empirik dilakukan pada
beberapa peserta praktikum. Harapannya, modul yang telah disusun ini merupakan
bahan dan sumber belajar yang sesuai untuk membekali peserta praktikum dengan
kompetensi kerja yang diharapkan. Namun demikian, karena dinamika perubahan dunia
kerja begitu cepat terjadi, maka modul ini masih akan selalu diminta masukan untuk
bahan perbaikan atau revisi agar supayaselalu relevan dengan kondisi lapangan.
Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan dan ucapan terima kasih.
Dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama tim penyusun
buku (penulis, editor, tenaga komputer, tenaga ahli desain grafis) atas dedikasi,
pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menyelesaikan penyusunan buku ini.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi, praktisi
dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk melakukan
peningkatan kualitas buku. Diharapkan para pemakai berpegang pada azas
keterlaksanaan, kesesuaian, dan fleksibelitas dengan mengacu pada perkembangan
IPTEKS pada dunia kerja dan potensi serta dukungan kerja dalam rangka membekali
kompetensi standar pada peserta didik.
Demikian, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta
Praktikum Sistem Digital, atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar
percobaan.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ...................................................................................................... iii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv

MODUL 1: Gerbang-Gerbang Logika Komputer .......................................................... 1


MODUL 2: Korespondensi Aljabar Boolean ................................................................. 8
MODUL 3: Pernyataan Logika .................................................................................... 14
MODUL 4: Implementasi Rangkaian Kombinasi Gerbang NAND ............................. 16
MODUL 5: Rangkaian Flip-Flops ................................................................................ 19
MODUL 6: JK Flip-Flops ............................................................................................ 24
MODUL 7: Master Slave JK Flip-Flops ...................................................................... 28
MODUL 8: Counter Up dan Counter Down ................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................35

iv
MODUL I
GERBANG-GERBANG LOGIKA KOMPUTER

A. TUJUAN
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Melakukan pengujian rangkaian sesuai gambar 1 dan mengkonfirmasi sifat
rangkain tersebut.
2. Memeriksa rangkaian papan ACT DK-1 berdasarkan petunjuk yang ada.
3. Memberikan alasan mengapa kondisi LED menyala dengan terang pada
gambar 2.

B. PERALATAN DAN BAHAN


1. Papan ACT DK-1
2. Power supply
3. Multimeter
4. Kabel jumper pelangi
5. Kabel power

C. TEORI
Gerbang logika adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika
boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal
keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis
menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan
susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat
elektromagnetik. Logika merupakan dasar dari semua penalaran. Untuk
menyatukan beberapa logika, kita membutuhkan operator logika dan untuk
membuktikan kebenaran dari logika, kita dapat menggunakan tabel kebenaran.
Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara nilai kebenaran dari proposisi
atomik. Dengan tabel kebenaran tersebut, suatu persamaan logika ataupun
proposisi dapat dicari nilai kebenarannya. Tabel kebenaran pasti mempunyai
berbagai aplikasi yang dapat diterapkan karena mempunyai fungsi tersebut. Salah
satu dari aplikasi tersebut yaitu dengan menggunakan tabel kebenaran kita dapat
mendesain suatu rangkaian logika.
Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar
dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital. Semua fungsi digital
pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang
disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan.Gerbang -gerbang dasar ini bekerja
atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital.Logika tegangan
adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam teknik digitalapa yang
dinamakan logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan.
Kondisi tegangan “ada tegangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau
“berlogika tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki istilah lain
“berlogika nol” (0) atau “berlogika rendah” (low). Dalam membuat rangkaian
logika kita menggunakan gerbang-gerbang logika yang sesuai dengan yang

1
dibutuhkan. Rangkaian digital adalah sistem yang mempresentasikan sinyal
sebagai nilai diskrit.
Dasar pembentukan gerbang logika adalah tabel kebenaran (truth table).
Ada tiga bentuk dasar dari tabel kebenaran yaitu AND, OR, dan NOT. Berikut
penjelasan masing-masing gerbang logika.

1. Gerbang logika AND


Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi
hanya satu sinyal output. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal
keluaran berlogika high maka semua sinyal masukan harus bernilai high. Gerbang
logika AND pada Datashhet nama lainnya IC TTL 7408.

Simbol AND Logic Gate

Truth Table

Analogi Elektrikal

2. Gerbang Logika OR
Gerbang OR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi hanya
satu sinyal output. Dalam gerbang OR, untuk menghasilkan sinyal keluaran
berlogika high hanya butuh salah satu saja input berlogika high. Gerbang logika
OR pada Datashet nama lainnya IC TTL 7432.

Simbol OR Logic Gate

2
Truth Table

Analogi Elektrikal

3. Gerbang Logika NOT


Gerbang NOT hanya mempunyai satu sinyal input dan satu sinyal output.
Dalam gerbang NOT, untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high sinyal
masukan justru harus bernilai low. Gerbang logika NOT pada Datashhet nama
lainnya IC TTL 7404.

Simbol NOT Logic Gate

Truth Table

Analogi Elektrikal

3
4. Gerbang Logika NAND
Gerbang NAND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi
hanya satu sinyal output. Dalam gerbang NAND, apabila salah satu input
berlogika low maka output akan berlogika high. Gerbang logika NAND pada
Datashhet nama lainnya IC TTL 7400.

Simbol NAND Logic Gate

Truth Table

Analogi Elektrikal

5. Gerbang Logika NOR


Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi
hanya satu sinyal output. Dalam gerbang NOR, untuk menghasilkan sinyal
keluaran berlogika high maka semua inputnya harus berlogika low. Gerbang
logika NOR pada Datashhet nama lainnya IC TTL 7402.

Simbol NOR Logic Gate

Truth Table

4
Analogi Elektrikal

6. Gerbang Logika XOR


Gerbang XOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi
hanya satu sinyal output. Dalam gerbang XOR, untuk menghasilkan sinyal
keluaran berlogika high maka semua sinyal masukan harus bernilai
berbeda. Gerbang logika XOR pada Datashhet nama lainnya IC TTL 7486.

Simbol XOR Logic Gate

Truth Table

Analogi Elektrikal
7. Gerbang Logika XNOR
Gerbang XNOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi
hanya satu sinyal output. Dalam gerbang XNOR, untuk menghasilkan sinyal
keluaran berlogika high maka semua sinyal masukan harus bernilai sama.Gerbang
logika XNOR pada Datashhet nama lainnya IC TTL 74266.

Simbol XNOR Logic Gate

5
Truth Table

Analogi Elektrikal

D. PROSEDUR PERCOBAAN

Gambar 1.1: NAND Gate

1. Ujilah rangkaian di atas sesuai prosedur berikut.


2. Tahap pertama, kita membiarkan terminal input A,B,C, dalam keadaan
terbuka. Kemudian kita mengukur nilai tegangan dari terminal output Y, dan
pada saat itu juga amatilah kondisi dari LED yang terhubung dengan output
Y.
3. Coba untuk melakukan untuk hal sama yaitu memeriksa seperti kasus di atas
dimana kita menghubungkan salah input A,B,C ke 0 Volt atau Ground.
4. Masukanlah sejumlah nilai tegangan dari 0, 0 Volt hingga 5,0 Volt pada salah
satu input terminal dan amatilah tegangan output dari setiap masing-masing
input. Gambarkanlah grafik yang menyatakan atau yang menjelaskan
hubungan antara input dengan output. Tunjukanlah range dimana posisi LED
menyala.
5. Dari tegangan berapakah yang bisa anggap sebagai sebuah level input logika
high?, Hingga dari tegangan berapakah yang bisa kita anggap sebagai sebuah
level input logika low?
6. Ketika kita sesuaikan sebuah tegangan level high menjadi sebuah logika 1,

6
dan juga sebuah tegangan level low menjadi sebuah logika 0, tuliskanlah
sebuah tabel kebenaran dan pertimbangkanlah karekteristik fungsi dari tabel
tersebut.
7. Hubungkanlah kabel seperti gambar 1.2. Dalam Kasus ini kondisi LED pada
rangkain B akan menyala dengan terang.

Gambar 1.2: Hubungan Kabel dari Gerbang- gerbang NAND

Pertimbangkanlah alasan mengapa LED ini menyala dengan terang dan


pertimbangkanlah kesesuaian terhadap rangkaian.

E. ANALISA DATA HASIL PERCOBAAN


Buatlah dokumentasi digital dalam bentuk gambar dari setiap hasil
percobaan yang dilakukan dan berikan penjelasan lengkap dari setiap gambar
hasil percobaan.

7
MODUL II
KORESPONDENSI
ALJABAR BOOLEAN

A. TUJUAN
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Membuat sebuah gerbang NOT menggunakan 3 input gerbang NAND dan
membuktikannya dengan rumus Aljabar Boolean.
2. Membuat Gerbang AND dengan kombinasi Gerbang NAND dan
membuktikannya dengan rumus Aljabar Boolean.
3. Membuat Gerbang OR dengan kombinasi Gerbang NAND dan
membuktikannya dengan rumus Aljabar Boolean.

B. PERALATAN DAN BAHAN


1. Papan ACT DK-1
2. Power Supply
3. Multimeter
4. Kabel jumper pelangi
5. Kabel power

C. TEORI

Aljabar Boolean
Aljabar boolean, adalah sistem aljabar himpunan atau proposisi yang memenuhi
aturan-aturan ekivalen logis.
▪ Misalkan B dengan operasi + (OR) dan * (AND), atau suatu komplemen, dan
dua elemen yang beda 0 dan 1 yang didefinisikan pada himpunan atau
proposisi, sehingga a,b dan c merupakan elemen B yang mempunyai sifat-sifat
identitas, komutatif, distributif dan komplemen.
▪ Misalkan F dengan operasi + (OR) dan ● (AND), atau suatu komplemen (‘),
dan dua elemen yang beda 0 dan 1 yang didefinisikan pada himpunan atau
proposisi, sehingga a,b dan c merupakan elemen B yang mempunyai sifat-sifat
identitas, komutatif, distributif dan komplemen.

8
Fungsi Aljabar Boolean :

Terdapat 2 jenis Teorema dalam Aljabar Boolean :


– Teorema variabel tunggal :
Teorema variable tunggal diperoleh dari hasil penurunan operasi logika dasar OR,
AND, dan NOT yang mana teorema itu meliputi teorema 0 dan 1, identitas
idempotent, komplemen dan involusi.

– Teorema variabel jamak :


Teorema variable jamak terdiri dari teorema komutatif, distributive, asosiatif,
absorsi dan morgan.

Hukum Aljabar Boolean


Dengan menggunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan
menyederhanakan Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi
jumlah Gerbang Logika yang diperlukan dalam sebuah rangkaian Digital
Elektronika.
Berikut 6 tipe Hukum yang berkaitan dengan Hukum Aljabar Boolean :

1. Hukum Komutatif (Commutative Law)


Hukum Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input
tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.

Contoh :

Perkalian (Gerbang Logika AND)


X.Y = Y.X
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
X+Y = Y+X
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi variabel
atau dalam hal ini adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan
mengubah keluarannya.

9
2. Hukum Asosiatif (Associative Law)
Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan
berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
W + (X + Y) = (W + X) + Y
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi
variabel dalam hal ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama
atau tidak akan mengubah keluarannya. Tidak peduli yang mana dihitung terlebih
dahulu, hasilnya tetap akan sama. Tanda kurung hanya sekedar untuk
mempermudah mengingat yang mana akan dihitung terlebih dahulu.

3. Hukum Distributif
Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat
disebarkan tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan

10
mempengaruhi Output Keluarannya.

4. Hukum AND (AND Law)


Disebut dengan Hukum AND karena pada hukum ini menggunakan Operasi
Logika AND atau perkalian. Berikut ini contohnya :

5. Hukum OR (OR Law) Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau


Penjumlahan. Berikut ini adalah

11
Contohnya :

6. Hukum Inversi (Inversion Law)


Hukum Inversi menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini
menyatakan jika terjadi Inversi ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan
kembali ke nilai aslinya.

Jadi, jika suatu Input (masukan) diinversi (dibalik) maka hasilnya akan
berlawanan. Namun jika diinversi sekali lagi, hasilnya akan kembali ke semula.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Dengan menggunakan 3 input gerbang NAND kita ingin membuat sebuah
gerbang Not. Dalam kasus ini kondisi apakah yang seharusnya kita beri pada
terminal-terminal input? Cobalah untuk melakukan ini dengan menggunakan
papan ACT DK-1.
2. Kita mempunyai aturan rumus A = A (Double negation of Boolean Algebra)
dan dengan menggunkan aturan ini kita dapat membuat gerbang AND dengan
cara mengkobinasi gerbang-gerbang NAND. Cobalah yang satu ini.
3. Juga, kita mempunyai formula berikut seperti dibawah ini

12
` A. B. .C =A+B+ +C
Formula ini menyatakan bahwa kita dapat mengambil sebuah gerbang OR
dari kombinasi Gerbang NAND.Cobalah yang satu ini dan konfirmasi
karakteristik fungsi dari rangkaian ini.

E. ANALISA DATA HASIL PERCOBAAN


Buatlah dokumentasi digital dalam bentuk gambar dari setiap hasil
percobaan yang dilakukan dan berikan penjelasan lengkap dari setiap gambar
hasil percobaan.

13
MODUL III
PERNYATAAN LOGIKA

A. TUJUAN
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Membuat Rumus Logika dari gambar rangkaian Logika.
2. Memeriksa karakteristik fungsi dari rangkaian logika.
3. Membuat Tabel Kebenaran dari rangkaian Logika.

B. PERALATAN DAN BAHAN


1. Papan ACT DK-1
2. Power Supply
3. Multimeter
4. Kabel Jumper Pelangi
5. Kabel Power

C. TEORI
Gerbang dasar logika merupakan bentuk gambaran yang
mengkombinasikan masukan–masukan sinyal digital menjadi satu keluaran digital
yang baru. Dalam elektronika digital bilangan matematika yang digunakan adalah
adalah bilangan Biner. Bilangan ini hanya terdiri dari dua sistem bilangan yaitu
“0“ dan “1“, berbeda dengan bilangan desimal yang memiliki 10 sistem bilangan
mulai “0“ sampai dengan “9“.
Pada elektronika digital angka “0“ pada bilangan biner mewakilkan tingkat
tegangan rendah (dibawah 1V) dan angka “1“ mewakilkan tingkat tegangan tinggi
(antara 3V s.d. 5V).
Gerbang kombinasional merupakan pengkombinasian atau gabungan dari
gerbang-gerbang dasar sehingga didapatkan suatu output yang kita inginkan.
Gerbang-gerbang dasar yang digunakan pada praktik ini yaitu gerbang AND, OR,
NAND dan NOT.

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tunjukanlah rumus logika dari rangkain-rangkain berikut ini pada gambar 3.1

(a)

14
(b)

Gambar 3.1: Rangkaian Logika yang tersusun dari


gerbang-gerbang NAND

2. Buatlah rangkaian di atas menggunakan papan rangkain ACT DK-1,


Periksalah karakteristik fungsi dari rangkaian tersebut, dan buatlah tabel
kebenarannya masing-masing.
3. Dengan menggunakan tabel kebenaran di atas tunjukkanlah rumus logika dari
rangkaian-rangkaian ini dan periksalah equivalen antara gambar (a) dan (b).

E. ANALISA DATA HASIL PERCOBAAN


Buatlah dokumentasi digital dalam bentuk gambar dari setiap hasil
percobaan yang dilakukan dan berikan penjelasan lengkap dari setiap gambar
hasil percobaan.

15
MODUL IV
IMPLEMENTASI RANGKAIAN
KOMBINASI GERBANG NAND

A. TUJUAN
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Membangun fungsi masing-masing gerbang NAND mengikuti aturan formula
yang ada.
2. Memeriksa Fungsi tersebut menggunakan rangkain ACT DK-1.
3. Membuat rangkaian Half Adder.

B. PERALATAN DAN BAHAN


1. Papan ACT DK-1
2. Power Supply
3. Multimeter
4. Kabel jumper pelangi
5. Kabel power

C. TEORI

Half adder merupakan rangkaian elektronika yang bekerja melakukan


perhitungan penjumlahan dari 2 buah bilangan biner, yang masing-masing terdiri
dari 1 bit. Rangkaian ini memiliki dua input dan dua buah output, salah satu
outputnya dipakai sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari
penjumlahan.
Rangkaian ini bisa dibangun dengan menggunakan IC 7400 dan IC 7408.
Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini, rangkaian half adder merupakan
gabungan beberapa gerbang NAND dan satu gerbang AND. Karakter utama
sebuah gerbang NAND dalah bahwa ia membalikkan hasil dari sebuah gerbang
AND yang karakternya hanya akan menghasilkan nilai satu ketika kedua inputnya
bernilai satu, jadi gerbang NAND hanya akan menghasilkan nilai nol ketika
semua inputnya bernilai satu.

16
Berikut adalah tabel Kebenaranya :

Ketika salah satu atau lebih input bernilai nol maka keluaran pada gerbang
NAND pertama akan bernilai satu. Karenanya kemudian input di gerbang kedua
dan ketiga akan bernilai satu dan mendapat input lain yang salah satunya bernilai
nol sehingga PASTI gerbang NAND yang masukannya nol tadi menghasilkan
nilai satu. Sedangkan gerbang lain akan benilai nol karena mendapat input satu
dan satu maka keluaran di gerbang NAND terakhir akan bernilai satu, karena
salah satu inputnya bernilai nol.

Untuk menghitung carry digunakan sebuah gerbang AND yang karakter


utamanya adalah bahwa iahanya akan menghasilkan nilai satu ketika kedua
masukannya bernilai satu. Jadi carry satu hanya akan dihasilkan dari penjumlahan
dua digit bilangan biner sama-sama bernilai satu, yang dalam penjumlahan
utamanya akan menghasilkan nilai nol.

B. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Untuk 2 input sinyal A dan B :


Jika A = 0, lalu output Z = B.
(output Z selalu mengikuti sinyal dari input B)
Jika A = 1, lalu output Z = 0.
(Z tidak bergantung pada input B)
2. Untuk 3 Input sinyal A, B, dan C :
Jika C= 0, lalu output Z = A.
Jika C = 1, Lalu Output Z = B
3. Jika dan hanya jika setidaknya ada input dari ketiga input A,B, dan C
mempunyai sebuah level input High masing-masing, kemudian output Z juga
mempunyai sebuah level sinyal High (pemilih).
4. Buatlah rangkaian Half Adder, yang terdiri dari 2 input bilangan biner pada
rangkain anda (ACT DK-1), kemudian jumlahkan 2 digit ini dan output
merupakan hasil penjumlahan dengan simbol S dan sisa di simbolkan dengan
C seperti yang ditunjukan pada gambar 4.1.

17
(a)

(b)

Gambar 4.1: Blok diagram dan versi logika menggunakan XOR dari Half Adder

E. ANALISA DATA HASIL PERCOBAAN


Buatlah dokumentasi digital dalam bentuk gambar dari setiap hasil
percobaan yang dilakukan dan berikan penjelasan lengkap dari setiap gambar
hasil percobaan.

18
MODUL V
RANGKAIAN FLIP- FLOPS

A. TUJUAN
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Membangun Rangkaian RS Flip-Flops, Clock RS Flip-Flops dan memeriksa
sifatnya.
2. Memeriksa grafik waktu dari RS Flip-Flops.

B. PERALATAN DAN BAHAN


1. Papan ACT DK-1
2. Power Supply
3. Multimeter
4. Kabel jumper pelangi
5. Kabel power

C. TEORI

Flip Flop
Piranti flip flop juga sering disebut Multivibrator Bistabil. Istilah ini sering
digunkan untuk jenis tertentu dari flip flop. Istilah ini biasanya digunakan untuk
membahas prinsip kerja rangkaian dasar. Sedangkan istilah flip flop sering
digunakan untuk membicarakan keseluruhan rangkaian. Sesungguhnya
multivibrator dan flip flop memiliki prinsip kerja yang sama.

A. Flip Flop RS (Reset Set Flip Flop)


Dengan menggunakan gabungan gerbang – gerbang logika menjadi suatu
gerbang logika kombinasional dan kemudian diumpan balikkan. Lalu dapat
dibangun suatu rangkaian logika yang dapat menyimpan data. Rangkaian logika
ini disebut dengan piranti atau rangkaian flip flop. Flip flop ini adalah elemen
memori terkecil yang dapat menyimpan data sebesar 1 bit, yaitu 0 atau 1. Flip flop
juga merupakan piranti yang memiliki dua keadaa stabil. Piranti ini akan tetap
bertahan padansalah satu keadaan itu sampai ada pemicu yang membuatnya
berganti keadaan.

Penahan NAND (NAND Latch)


Sebuah Flip Flop RS yang terbuat dari gerbang logika NAND (NOT-
AND) sering disebut sebagai penahan NAND. Penahan NAND prinsip kerjanya
sama dengan NOR. Perbedaannya terletak pada keadaan level atau tingkat
logikanya. Masukan – masukan SET dan RESET dari penahan NOR bekerja dari

19
keadaan O menjadi 1, sewaktu mengubah keadaan, sedangkan penahan NAND
sebaliknya. Masukan – masukan SET dan RESET dari penahan NAND bekerja
dari keadaan 1 menjadi 0 sewaktu mengubah keadaan.

Penahan NAND

Tabel Kebenaran

Diagram Masukan

20
Flip-flop yang Berdetak (Clocked R-S Flip-Flop)

Flip-flop ini berasal dari flip-flop R-S hanya saja ditambah dengan fungsi clock
(sebagai detak).

Berikut simbol logika flip-flop R-S berdetak :

Simbol logika flip-flop R-S berdetak

Rangkaian flip-flop R-S berdetak menggunakan NAND

Dari flip-flop ini yang harus diingat adalah Keluaran flip-flop R-S berdetak akan
berubah apabila ada satu pulsa detak. Flip-flop R-S ini jika sekali diset atau
direset akan tetap pada keadaan tersebut kecuali bila kita mengubah beberapa
masukan. Ini merupakan karakteristik memori.

Tabel kebenaran dari flip-flop R-S berdetak:

21
Diagram bentuk gelombang flip-flop R-S berdetak

Permasalahan flip-flop R-S berdetak

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah RS Flip-flops seperti gambar 5.1 di bawah ini. Dan periksalah sifat
dari flip-flops ini. Gambarkanlah Grafik waktu, keadaan diagram transisi dan
tabel transisi dari RS Flip-Flops ini.

Gambar 5.1: RS Flip-Flops dari implementasi dari gerbang NAND

2. Tambahkan sinyal pulsa Clock terhadap flip-flops di atas dan buatlah RS


Flip-flops Clock (kita sebut ini sebagai RST-F/F seperti yang di tunjukkan
pada gambar 5.2, T yang berarti pewaktuan), jelaskanlah F/F ini hingga
sesuai seperti diagram pewaktuan yang di tunjukkan pada gambar 5.3.

22
Gambar 5.2: Clocked RS F/f

Gambar 5.3: Diagram waktu dari RS –F/F

E. ANALISA DATA HASIL PERCOBAAN


Buatlah dokumentasi digital dalam bentuk gambar dari setiap hasil
percobaan yang dilakukan dan berikan penjelasan lengkap dari setiap gambar
hasil percobaan.

23
MODUL VI
JK FLIP-FLOPS

A. TUJUAN
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Membangun rangkain JK F/F menggunakan RS F/F.
2. Membangun rangkain JK F/F menggunakan RS F/F dengan penambahan
sebuah clock.
3. Memeriksa sifat dari F/F ini.

B. PERALATAN DAN BAHAN


1. Papan ACT DK-1
2. Power Supply
3. Multimeter
4. Kabel jumper pelangi
5. Kabel power

C. TEORI
JK flip-flop merupakan flip-flopyang dibangun berdasarkan pengembangan dari
RS flip-flop. JK flip-flop sering diaplikasikan sebagai komponen dasar suatu
counter atau pencacah naik (up counter) ataupun pencacah turun (down counter).
JK flip flop dalam penyebutanya di dunia digital sering di tulis dengan simbol JK
-FF. Dalam artikel yang sedikit ini akan diuraikan cara membangun sebuah JK
flip-flop menggunakan komponen utama berupa RS flip-flop.

Gambar rangkaian di atas memperlihatkan salah satu cara untuk membangun


sebuah flip-flop JK, J dan K disebut masukan pengendali karena menentukan apa
yang dilakukan oleh flip-flop pada saat suatu pinggiran pulsa positif diberikan.
Rangkaian RC mempunyai tetapan waktu yang sangat pendek, hal ini mengubah
pulsa lonceng segiempat menjadi impuls sempit. Pada saat J dan K keduanya 0, Q
tetap pada nilai terakhirnya.
Pada saat J rendah dan K tinggi, gerbang atas tertutup, maka tidak terdapat
kemungkinan untuk mengeset flip-flop. Pada saat Q adalah tinggi, gerbang bawah

24
melewatkan pemicu reset segera setelah pinggiran pulsa lonceng positif
berikutnya tiba. Hal ini mendorong Q menjadi rendah . Oleh karenanya J = 0 dan
K=1 berarti bahwa pinggiran pulsa lonceng positif berikutnya akan mereset flip-
flopnya.

Pada saat J rendah dan K tinggi, gerbang atas tertutup, maka tidak terdapat
kemungkinan untuk mengeset flip-flop. Pada saat Q adalah tinggi, gerbang bawah
melewatkan pemicu reset segera setelah pinggiran pulsa lonceng positif
berikutnya tiba. Hal ini mendorong Q menjadi rendah . Oleh karenanya J = 0 dan
K=1 berarti bahwa pinggiran pulsa lonceng positif berikutnya akan mereset flip-
flopnya.

Pada saat J tinggi dan K rendah, gerbang bawah tertutup dan pada saat J dan K
keduanya tinggi, kita dapat mengeset atau mereset flip-flopnya. Untuk lebih
jelasnya daat dilihat pada tabel kebenaran JK flip-flop berikut

Selain dengan tabel kebenaran, dalam memahami karakteristik JK flip-flop seperti


tabel diatas dapat dapat juga dipahami melalui timing diagram dari pemberian
input kepada JK flip-flop seperti ditunjukan pada gambar berikut.

25
Timing Diagram JK Flip-Flop

Dari kedua penjelasan di atas (tabel kebenaran dan timing diagram) karakteristik
JK flip-flop dapat kita pahami dengan cepat dan baik. Aplikasi JK flip-flop sering
digunakan sebagai komponen utama suatu pencacah digital.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pada kondisi-kondisi input RS F/F adalah dinyatakan dengan 2 formula
logika berikut :
S= J.Q
R = K.Q
Dan rangkaian dibuat seperti gambar 6.1. bangunlah rangkaian ini dan
periksalah sifat JK F/F ini.
Dapatkah rangkaian ini bekerja dengan benar? Jika tidak, pertimbangkan
alasannya.

Gambar 6.1: JK – F/F menggunakan RS F/F

2. Cobalah untuk memeriksa dengan kondisi yang sama untuk JK F/F dengan
menggunakan sebuah clock, seperti yang di tunjukkan dengan gambar 6.2.

26
Gambar 6.2: JK F/F dengan sebuah clock dan tabel operasi

E. ANALISA DATA HASIL PERCOBAAN


Buatlah dokumentasi digital dalam bentuk gambar dari setiap hasil
percobaan yang dilakukan dan berikan penjelasan lengkap dari setiap gambar
hasil percobaan.

27
MODUL VII
MASTER SLAVE JK- F/F (MS JK-F/F)

A. TUJUAN
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Membangun rangkain JK F/F menggunakan RS F/F.
2. Membangun rangkain JK F/F menggunakan RS F/F dengan penambahan
sebuah clock.
3. Memeriksa sifat dari F/F ini.

B. PERALATAN DAN BAHAN


1. Papan ACT DK-2
2. Power Supply
3. Multimeter
4. Kabel jumper pelangi
5. Kabel power

C. TEORI
Sebuah mаѕtеr jk flір-flор tеrbuаt dari dua buаh SR Flір-Flор dіlеngkарі dengan
dua buаh gerbang AND. SR Flip-Flop terdiri dari 2 bagian yaitu master dan slave.
Master berfungsi untuk menerima data dari input, sementara slave berfungsi untuk
mengeluarkan data di output. Bеrdаѕаrkаn fungѕіnуа, mаѕtеr dаn ѕlаvе bekerja
ѕесаrа bergantian, dimana gіlіrаn dаrі mаѕtеr dаn ѕlаvе tersebut diatur оlеh fungѕі
pengontrol waktu. Fungsi ini diletakkan oleh input CLK yang diumpankan ke
masing-masing gerbang AND pada sr flip-flop depan dan belakang. Apabila CLK
diberikan input”1”, maka gerbang AND pada master akan enable, sehingga master
akan menerima data input, dan slave akan tidak aktif. Sedangkan apabila CLK
diberikan input “0”, maka master akan tidak aktif, sedangkan gerbang AND pada
slave menjadi enable, dan slave akan memberikan respon pada output.

Perbedaan JK flip-flop dengan Master Slave JK flip-flop


Perbedaannya yaitu bahwa respons pembacaan data oleh master dilakukan pada
satu pulsa clock penuh yang bernilai logika”1”, demikian pula respons
pengeluaran data oleh slave juga dilakukan pada satu pulsa clock penuh pada nilai
logika “0”. Block diagram sebuah master slave JK Flip-Flop yang dibentuk dari
SR Flip-Flop ditunjukan pada gambar.

28
Block Diagram Master Slave JK Flip-Flop

Master slave JK Flip-Flop mempunyai tabel kebenaran yang mirip dengan JK


Flip-Flop dengan input asinkron(tabel), dimana clock aktif pada positive edge
diganti dengan sebuah pulsa positif, timing diagram dari master slave JK flip-flop
adalah seperti pada gambar.

Timing diagram dari Master Slave JK Flip-Flop

Rangkaian dari Master Slave JK Flip-Flop

Berdasarkan gambar di atas dilakukan percobaan sehingga didapatkan tabel data


percobaan sebagai berikut:

29
Tabel 1: Data percobaan
CLK J K Qm Qs Qm Qs
0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 - -
0 0 1 0 - -
0 0 1 1 1 1
0 1 0 0 0 0
0 1 0 1 - -
0 1 1 0 - -
0 1 1 1 0 0
1 0 0 0 1 1
1 0 0 1 - -
1 0 1 0 - -
1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 0
1 1 0 1 - -

Berdasarkan data tabel tersebut, dapat diketahui bahwa master slave flip-flop ini
dibuat menggunakan 2 buah RS flip-flop. Rangkaian tersebut didapatkan hasil
output yang sama antara master dan juga slavenya. Output tersebut akan berubah
ketika data input pada masukan J dan K diberi pulsa clock.

Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari rangkaian tersebut yaitu ketika misal input J=0 dan K=0, maka
output flip-flop master(Qm) akan di set saat clock diberi logika 1, kemudian
ketika clock diberi logika 0, maka flip-flop slave(Qs) akan di set menyamai flip-
flop master. Dengan begitu setiap proses yang dilakukan oleh flip-flop master
akan diproses dan diikuti oleh flip-flop slave.

Sebagai contoh pada data hasil percobaan tersebut ketika system di ON kan misal
present output yang dihasilkan yaitu Qm=0 dan Qs=0, maka kita cari pada tabel
kebenaran letak Qm dan Qs tersebut yang berlogika 0 kemudian diberikan input
J=1 dan K=0 sesuai tabel kebenaran maka akan menghasilkan next output yaitu
Qm=1 dan Qs=1, maka kemudian cari nilai logika Qm dan Qs tersebut pada
present output pada tebel kebenaran dan masukan nilai input J dan K nya sesuai
table kebenaran maka akan dihasilkan next outputnya begitu seterusnya sampai
didapatkan hasil seperti pada data hasil percobaan tersebut.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkain MS JK-F/F seperti yang di tunjukan pada gambar 7.1 menggunakan
gerbang-gerbang NAND pada ACT DK 2 dan periksalah sifat dari MS JK F/F
ini. Lebih jauh lagi gambarkanlah kondisinya dan tabel transisi keadaannya.

30
Gambar 7.1: Block Diagram Master Slave JK Flip-Flop

Gambar 7.2: Timing diagram dari Master Slave JK Flip-Flop

2. Amatilah hubungan antara output dari Master F/F dan Output dari Slave F/F,
juga perhatikan hubungan antara Pulsa pewaktuan dan perubahan dari output
Slave F/F.
3. Bagaimana anda harus meningkatkan rangkaian anda agar dapat diatur atau di
hapus output Q dari F/F tanpa menggunakan input J, K dalam kondisi apapun
dari MS JK F/F ?
Bandingkanlah dan rancanglah rangkaian logika ini sebagai tahap pertama,
kemudian implementasikan rangkain tersebut serta periksalah.
4. Bagaimana semsestinya kamu lakukan untuk membuat MS JK F/F mu bekerja
sebagai T F/F?
Cobalah untuk membuat rangkaian ini dan periksalah.

E. ANALISA DATA HASIL PERCOBAAN


Buatlah dokumentasi digital dalam bentuk gambar dari setiap hasil
percobaan yang dilakukan dan berikan penjelasan lengkap dari setiap gambar
hasil percobaan.

31
MODUL VIII
COUNTER UP/DOWN

A. TUJUAN
Adapun tujuan percobaan ini adalah :
1. Membangun rangkain counter Up dan Down pada papan ACT DK 2.
2. Memeriksa sifat dari rangkaian Up dan Down.
3. Membuktikan tabel kebenaran dari counter up dan down.

B. PERALATAN DAN BAHAN


1. Papan ACT DK-2
2. Power Supply
3. Multimeter
4. Kabel jumper pelangi
5. Kabel power

C. TEORI
Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika
sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada
bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika,
pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan
(spedometer), yang pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi
perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan
komunikasi, dan sebagainya .
Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa
dengan menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung
sesuai rancangan. Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas semua
jenis flip-flop, tergantung karakteristik masing-masing flip-flop tersebut.
Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik
(Up Counter) dan pencacah turun (Down Counter). Pencacah naik melakukan
cacahan dari kecil ke arah besar, kemudian kembali ke cacahan awal secara
otomatis. Pada pencacah menurun, pencacahan dari besar ke arah kecil hingga
cacahan terakhir kemudian kembali ke cacahan awal.
Tiga faktor yang harus diperhatikan untuk membangun pencacah naik atau
turun yaitu (1) pada transisi mana Flip-flop tersebut aktif. Transisi pulsa dari
positif ke negatif atau sebaliknya, (2) output Flip-flop yang diumpankan ke Flip-
flop berikutnya diambilkan dari mana. Dari output Q atau Q, (3) indikator hasil
cacahan dinyatakan sebagai output yang mana. Output Q atau Q. ketiga faktor
tersebut di atas dapat dinyatakan dalam persamaan EX-OR.

Secara global counter terbagi atas 2 jenis, yaitu: Syncronus Counter dan
Asyncronous counter. Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pada
pemicuannya. Pada Syncronous counter pemicuan flip-flop dilakukan serentak

32
(dipicu oleh satu sumber clock) susunan flip-flopnya paralel. Sedangkan
pada Asyncronous counter, minimal ada salah satu flip-flop yang clock-nya
dipicu oleh keluaran flip-flop lain atau dari sumber clock lain, dan susunan flip-
flopnya seri. Dengan memanipulasi koneksi flip-flop berdasarkan peta
karnough atau timing diagram dapat dihasilkan counter acak, shift
counter (counter sebagai fungsi register) atau juga up-down counter.

1). Synchronous Counter


Syncronous counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan
susunan flip-flopnya adalah paralel. Dalam Syncronous counter ini sendiri
terdapat perbedaan penempatan atau manipulasi gerbang dasarnya yang
menyebabkan perbadaan waktu tunda yang di sebut carry propagation delay.
Penerapan counter dalam aplikasinya adalah berupa chip IC baik IC TTL,
maupun CMOS, antara lain adalah: (TTL) 7490, 7493, 74190, 74191, 74192,
74193, (CMOS) 4017,4029,4042,dan lain-lain.
Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing input
Clock dari Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari
sumber, maka perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara
bersama-sama.
Tabel Kebenaran untuk Up Counter dan Down Counter Sinkron 3 bit :

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bangunlah rangkaian counter up 3 bit seperti gambar 8.1

Gambar 8.1: Rangkain counter up 3 bit

2. Ujilah rangkain ini pada papan ACT DK-2 dan periksalah apakah sesuai
dengan tabel kebenaran di atas.
3. Mintalah petunjuk dari dosen pelaksana untuk proses selanjutnya.
4. Selanjutnya bangunlah rangkaian counter Down 3 bit seperti gambar 8.2.

33
Gambar 8.2: Rangkain counter down 3 bit

5. Ujilah rangkain ini pada papan ACT DK-2 dan periksalah apakah sesuai
dengan tabel kebenaran di atas.
6. Mintalah petunjuk dari dosen pelaksana untuk proses selanjutnya.

E. ANALISA DATA HASIL PERCOBAAN


Buatlah dokumentasi digital dalam bentuk gambar dari setiap hasil
percobaan yang dilakukan dan berikan penjelasan lengkap dari setiap gambar
hasil percobaan.

34
DAFTAR PUSTAKA

Bartee,T.C., Ph.D, 1985, “Digital Computer Fundamental”, 6th Ed, Mc Graw


Hill, Inc, 1985.Diterjemahkan oleh: Liong T.H., Ph.D, 1991, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Harper C.A., and Jones H.C., 1996, “Active Electronic Component Handbook”,
2nd Ed Mc Graw Hill, Singapore.

Malvino, A.P, Ph.D, 19888, “Elektronika Komputer Digital”, Edisi kedua,


penerbit Erlangga, Jakarta.

Tocci, R.J., 1988, “Digital Systems : Principle and applications”, Fourth ed,
Prentice Hall, Inc, New Jersey.

Tokheim, R.L., M.Sc., 1984, “Digital Principle”, 2nd ed, Mc Graw Hill, Inc,
Singapore. Diterjemahkan oleh: Sutisna Ir., 1994, Penerbit Erlangga
Jakarta.

Widjanarka W.N., Ir., 1996, “Catatan Teori dan Hasil Percobaan Teknik
Digital”, PAT Ajendam IV Semarang.

35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai