Anda di halaman 1dari 5

5 HAL PENTING SEBELUM NGAMPUS

(Bagian kedua dari tulisan “ Kuliah di UMB Recommended nggak sih ?”

Saat dulu kuliah tepatnya saat semester dua, saya ketemu buku yang cukup popular di
kalangan mahasiswa. Buku bersampul hijau yang ditulis oleh seorang bernama pena Rabi’ah
Al’adawiyah dengan judul “ Nggak sekedar Ngampus”. Buku ini pun menjadi langganan untuk
diseminarkan, dibahas, dan dikupas dalam acara bedah buku yang didapuk oleh organisasi
mahasiswa maupun BEM dalam rangka menerima anggota baru ataupun saat matrikulasi
mahasiswa baru. Setelah buku ini laris manis di pasaran, mulailah banyak orang yang menulis
tema serupa apakah itu dosen, aktivis, mahasiswa cum laude dan lain sebagainya. Namun buku
karya Rabi’ah Al Adawiyah ini masih bertengger di puncak karena bahasa yang ringan, aplikatif
dan paling penting beliau mahasiswa yang nggak pintar- pintar amat, selesai kuliah 10 semester.
Loh kok bisa ? ya bisalah, emang yang tamat 4 tahun saja yang bisa nulis buku ? justru
karena tamat terlambat iulah si “Vida” panggilan penulisnya ini mampu meneropong sudut-sudut
kampus secara lebih dekat. Berkenalan dengan kehidupan mahasiswa lebih dalam dan detail
dalam penyajian isi buku. Saya tidak menyarankan anda utuk lambat menyelesaikan kuliah,
kalau bisa 2 tahun pun cukup di kampus. Teman saya ada yang menyelesaikan pendidikan di
kampus 2 tahun dengan gelar Stop Out sepanjang masa.
Secara jujur saya menyelesaikan kuliah dalam 12 semester artinya 6 tahun (tidak
disarankan dicoba tanpa latihan dari para professional). Dari pengalaman 12 semester saya
mencoba mengkaji, melihat diri, membaca situasi, melirik potensi akhirnya mampu tuliskan
beberapa hal dari hasil perenungan saya selama 12 semester di Universitas Muhammadiyah
Bengkulu. Berikut saya rangkum dalam listing-listing, semoga bermanfaat.

1. Sebelum mendaftar kuliah pastikan terlebih dahulu apa tujuan kalian untuk kuliah.
Jika tujuan kuliah untuk mendapatkan penghasilan yang layak selepas kuliah nanti, lebih
baik kalian urungkan untuk kuliah dan lebih baik mulai merintis bisnis dari sekarang.
Mengapa? Karena kulaih tidak mengajarkan kalian bagaimana cari uang. Ia adalah
sekumpulan teori – teori besar yang harus kalian pelajari. Belum lagi gengsi yang
melekat pada diri. Perlu saya sampaikan hal ini karena mahasiswa seolah menjadi orang
yang berada di kasta atas sehingga selesai kuliah maunya pekerjaan mudah dengan gaji
tinggi. Non sense, data dan fakta yang saya lampirkan ini cukup menjadi bukti bahwa
gengsi masih melekat pada diri mahasiswa kita.
Jika tujuan kuliah untuk membangun relasi pun cukup bagus, semakin lama kuliah
semakin relasi terjalin dengan baik artinya semakin panjang semester semakin relasi luas
terbagun. Apa kalian siap ?
Ada juga yang bertujuan selepas kuliah ingin menjadi PNS / ASN itu pun bagus dan
memang secara umum untuk menjadi ASN harus menempuh jalur kuliah. Yang perlu
saya ingatkan anda harus siap-siap bersaing dengan ratusan orang pula yang berkompetisi
menjadi ASN.
Ada juga yang tujuan kuliah hanya untuk mendapat gelar. Untuk kaum-kaum yang
seperti ini tak perlu bingung kuliah dimana yang penting kampus mampu mengeluarkan
gelar yang diakui itupun sudah cukup, nggak peduli apapun kampusnya. Biasanya kaum
seperti ini adalah orang-orang yang telah bekerja dan ingin naik jabatan.
Jadi apa tujuan kuliah Bang ?, saya nggak akan menjawab benar dan salah. Semua tujuan
kuliah anda sendiri yang tentukan. Jika pendidikan itu bermakna membentuk manusia
yang rahmatan lil’alamin, maka proses belajar seharusnya adalah amal sholeh. Nah sudah
seberapa rahmatan lil’alamin kah diri kita ?

2. Seberapa minatkah kalian dengan bidang yang akan diambil ?


Anda tahukah Rudi Sujarwo ? jika tidak tahu silahkan googling. Nah si Rudi ini
menyelesaikan kuliahnya strata satu dalam kampus yang bonafid. Kurang apalagi coba
tajir melintir, kuliah di kampus yang bergengsi dan lulus tepat waktu pula. Setelah lulus
dari kampus ditawari pula kerjaan yang bergaji gede. Apa nggak luar biasa nih orang ?.
tapi ada sesuatu yang kosong dalam diri Rudi. Lepas dari kampus tawaran kerja di
perusahaan bonafid pun ia tolak. Kerjaannya hanya nonton pelem di rumah. Alasannya
sederhana namun mengandung filosofi hidup yang tinggi “ Pekerjaan itu tidak
menjadikan diri saya seutuhnya”.
Akhirnya Rudi menemukan jalannya, ia kuliah lagi di Mamarika mengambil jurusan yang
nggak jauh-jauh dari Film. Menurut pengakuan Rudi, baru kali ini dia merasakan
kenikmatan dan kepuasan yang luar biasa. Dia tak pernah dating terlambat, mengerjakan
tugas selalu tepat waktu, dating paling awal dari temen-temen lainnya. Jika dosen nggak
ngampus, dia yang marahi dosen, rugi katanya hari itu nggak dapat ilmu. Bayangkan tuh
betapa asyiknya belajar sesuai minat.
Pulang ke Endoneseah, si Rudi ini buat film yang menggebrak industri perfilman
Indonesia. Coba Googling deh apa-apa saja filmnya. Ini Rudi Sujarwo ya bukan Rudi
Habibie yang kisah hidupnya sudah banyak difilmkan dan ditulis.
Jika memilih kuliah di kampus negeri dengan jurusan yang kita benci atau kuliah di
kampus swasta dengan jurusan yang kita minati lebih baik pilih mana ? Nggak usah
bingung milih, kuliah pakai duit orang tua aja sok-sokan buat pilihan.

3. Jika sudah memantapkan pilihan sesuai Jurusan, coba cek kampus mana yang ada
jurusan itu dan Bagaimana akreditasi kampusnya
Ini pengalaman pribadi saya, dulu saya ngebet banget mau studi jurusan ilmu sejarah di
UGM. Apalah daya kondisi keuangan keluarga senin, kamis, minggu. Lalu saya cari
universitas terdekat yang ada jurusan ilmu sejarahnya, ternyata ada di Padang dan
Palembang. Ternyata eh ternyata keuangan pun nggak memungkinkan. Akhirnya saya
harus merelakan tidak masuk jurusan itu berhubung di Bengkulu belum ada kampus yang
membuka jurusan itu (sekarang ada di IAIN Bengkulu, Sejarah Peradaban Islam). Lalu
tes lah saya di UNIB, enggak lulus. Akhirnya masuklah ke UMB dalam jurusan Bahasa
Inggris, jurusan yang tidak terlalu saya minati. Alasan saya memilih UMB ada dua yang
pertama karena tidak lulus UNIB lah dan yang kedua karena keuangan di UMB bisa
dicicil.
Belajar dari pengalaman, bagusnya kalian sudah googling maksimal sejak kelas 2 SMA /
MA/ SMK jangan sakit perut baru gali lubang ataupun pakai istilah yang penting
keterima di kampuis jurusan nggak masalah. Musyawarahkan dengan orang tua jika
kuliah nanti mau ambil jurusan ini. Kalau kalian tipe manusia yang masih minta uang
dengan mami jangan sok-sokan mandiri. Libatkan orang tua, denger penjelasan dan
nasehat mereka.
Yang perlu kalian garis bawahi adalah kesuksesan tidak tergantung pada kampus mana
tempat diri anda belajar, tapi tergantung dengan kerja kersa dan doa kalian masing-
masing. Kalau saya diminta milih, ya jelas UGM lah, tapi ya saya sadar diri kok.
4. Jika sudah, maka gali informasi sebanyak-banyaknya tentang kampus tersebut.
Cari informasi dari website resminya,facebooknya ataupun brosurnya. Jangan berhenti
sampai di sini karena dalam website resmi, brosur dan media lainnya mereka – pihak
kampus- hanya menonjolkan sisi – sisi positif dari kampusnya. Brosur memang dibuat
untuk menarik calon-calon mahasiswa dengan berbagai macam keunggulan-keunggulan.
Mereka sedang jualan dan kalianlah pembelinya. Maka jadilah pembeli yang cerdas.
Tanya dengan alumni adalah salah satu cara utuk mendapatkan informasi yang penting
secara lebih objektif. Jika kalian Tanya dengan alumni yang cumlaude yang digunakan
kampus untuk promosi lembaganya, ya itu sama saja nanya dengan brosur. Cari alumni
palig lama tamat, atau aktivis, ataupun wawancara acak alumni.
Atau bisa juga dating ke kampusnya. Lakukan wawancara acak dengan mahasiswanya
istilah kerennya random sampling. Ngupingi pembicaraan mereka saat di kantin pun
penting. Dari sini kalian akan tahu ada dosen yang jual nilailah, ada dosen yang mata
keranjanglah, ada dosen killerlah dan lain-lain.
Eits sebelum pulang jangan lupa mampir ke WC nya. Kok ke WC? Karena WC adalah
bukti konkrit majunya sebuah peradaban kampus. Jika WCnya nyaman, wangi berarti
recommended. Jika bau pesing, kotor dan bau berarti peradaban hanya menyentuh otak
mahasiswanya bukan menyentuh bagian bawah perutnya berbahaya dong.
Ada juga yang buat kampus mencar – mencar, satu di bumi satu lagi di atap langit sono.
Coba cek ketersediaan angkutan umum, apakah masing-masing kampus memiliki
otonomi maksudnya jika ada urusan administrasi kalian nggak perlu ke kampus induk.
Penting dong, budget terbatas. Ingat kalian masih disubsidi orang tua gaes.

5. Cari kos
Masalah kos adalah masalah penting untuk mahasiswa perantauan. Kos dekat kampus
harganya ujubillah setan mahalnya. Semakin jauh kos – kosan dari titik episentrum
kampus biasanya akan lebih murah. Nah tips ini akan sangat mudah membantu
1. Cari kos yang pemilik kosnya tinggal di dekat sana. Kos-kosan ini biasanya penuh
dengan peraturan. Jangan illfeel ini memang kadang buat kesel tapi penting untuk
keselamatan moral masa depan kalian. Ya kecuali kalau kalian pengen hidup bebas
sebebas Winnie the pooh nggak pakai celana tentu kos-kosan kayak gini nggak
recomendeed.
2. Cari kos yang tidak membaur laki-laki dan perempuan. Saat ini banyak kos-kosan
khusus wanita dan kos-kosan khusus pria. Kok milih yang dipisah bang ? ya iyalah, kalau
kalian para cewek masih risih menjemur dalaman kalian di depan kamar para lelaki ya
saya sarankan cari kos-kosan khusus cewek kecuali kalau nggak risih dan biasa – biasa
aja terserah ajalah, hidup sekamar pun monggo. Tapi jangan salahkan pak RT
menggerebek
3. Cari kos-kosan dekat dengan masjid atau tempat ibadah. Ini penting, setidaknya ibadah
kalian terkontrol. Apalagi kalian sibuk kuliah setidaknya sholat subuh masih di masjid,
masih bisa bertegur sapa dengan bapak-bapak jamaah masjid. Nih rahasianya ya, Ibu –
ibu majelis taklim biasanya saying banget dengan mahasiswa yang aktif di masjid, ramah,
senang membantu apalagi azannya bagus, ngajinya bagus, bisa ceramah. Tiap hari ada aja
yang mereka berikan apalagi bulan puasa. Makananlah, minumanlah, bajulah, bahkan ada
teman saya yang dititipi kendaraan. Lulus kuliah anak gadis si Ibu bisa jadi ditawarkan
dengan kalian. Nggak percaya ? buktikan sendiri
4. Jadi penjaga masjid ataupun penjaga kantor nah ini yang lebih baik. Selain dapat
tempat tinggal gratis tak jarang kalian akan diberi tips setiap bulan. Lumayan loh untuk
makan seminggu. Tapi ya harus rajin, hilangkan kemalasan dari urat-urat kalian.ingat jika
menjaga masjid kalau kita disayang, akan disayang banget dengan jamaah tapi jika kalian
malas, terusirlah kalian.

Sebenarnya masi banyak yang ingin saya tuliskan tapi ya gimana lagi kalau kepanjangan
jadi buku dong nanti. Cukup tulisan singkat dan sederhana ini yang penting kalian ketahui.
Semoga bermanfaat dan terima gaji…..

Anda mungkin juga menyukai