Anda di halaman 1dari 1

Selamat malam Ibu Duwi Agustina, S.E., M.Sc dan teman-teman sekalian...

1. Job order costing dapat didefinisikan sebagai metoda akumulasi kos berdasarkan pesanan atau
cukup metoda pesanan. Dan adapun karakteristik job order costing adalah sebagai berikut :
 Jasa atau produk yang diproduksi sangat bervariasi, sesuai pesanan
 Kos diakumulasi per pesanan setiap kali satu satu pesanan selesai dikerjakan.
 Kos per unit dihitung dengan cara membagi total kos pesanan dengan jumlah unit produk
yang diproduksi untuk pesanan bersangkutan
 Setiap komponen kos produksi dapat diidentifikasi langsung ke masing-masing pesanan,
kecuali kos bersifat umum dan bersama, misalnya overhead. Oleh karena itu dalam job
order costing kos produksi diklasifikasikan menjadi kos bahan baku langsung, kos tenaga
kerja lansung, dan overhead
 Setiap pesanan harus dibuatkan kartu pesanan untuk mencatat setiap kos yang dibebankan
untuk pesanan bersangkutan.
2. overhead sesungguhnya merupakan biaya yang komponen bahan baku meliputi bahan baku
langsung yang dibebankan secara langsung ke akun barang dalam proses setiap pesan. Contoh,
biaya listrik, mesin reparasi dan biaya bahan bakar
Sedangkan overhead yang dibebankan merupakan biaya yang dibebankan ke akun barang
dalam proses menggunakan tarif pembebanan yang ditentukan diawal. Contoh, tenaga kerja
langsung dan bahan baku langsung.
3. Laporan job order costing dilakukan secara berurutan agar mempermudah mengetahui biaya
yang telah dikeluarkan untuk proses produksi, kemudian apakah produk yang terjual sudah
sesuai perencanaan atau ada produk yang cacat, ini berguna untuk menentukan laba rugi yang
diterima oleh perusahaan. Dengan demikian dapat dijadikan sebuah evaluasi untuk suatu
perusahaan dalam mengambil keputusan yang akan datang jika terdapat pesanan yang serupa.
Setiap penggunaan bahan baku, penggunaan tenaga kerja, dan pembebanan overhead dicatat
secara kronologis ke dalam buku jurnal, dan kartu pos dengan tujuan agar dapat ditelusuri
dengan jelas untuk pengerjaan job nomor berapa, dan catat pada kartu pesanan masing-
masing. Dengan mencatat ke dalam buku jurnal, nama akun yang didebit maupun yang dikredit
sedapat mungkin sudah menunjukkan untuk job nomor berapa kos produksi tersebut
dikeluarkan.

Sumber Referensi : BMP EKMA4315 Modul 4

Anda mungkin juga menyukai