Anda di halaman 1dari 36

Pelat merupakan bidang tipis yang menahan beban-beban

transversal melalui aksi lentur ke masing-masing tumpuan.


YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM
PERENCANAAN PELAT

• Pembebanan
• Ukuran
• Jenis tumpuan
– Tumpuan bebas
– Tumpuan terjepit
– Tumpuan jepit sebagian (elastis)
Jenis Perletakan Pelat Pada Balok
PERBEDAAN KEKAKUAN LENTUR TEPI

Jenis Tumpuan Lendutan Reaksi Tumpuan

Tertumpu kaku Tidak Ya


Tertumpu elastis Ya Ya
Tidak tertumpu Ya Tidak
PERBEDAAN KEKAKUAN PUNTIR TEPI

Jenis Tumpuan Lendutan Reaksi


Tumpuan
Terjepit penuh Tidak Ya
Terjepit sebagian Ya Ya
Tidak ada jepitan Ya Tidak
Pelat Satu Arah (One Way Slab)

skema beban pada pelat satu arah


Pelat Satu Arah
Karakteristik Pelat Satu Arah:

1) Lempengan satu arah didukung oleh balok hanya di 2 sisi.


2) Rasio panel bentang lebih panjang (L) dengan panel
bentang lebih pendek (B) adalah sama atau lebih besar dari
2. Dengan demikian, L / B ≥ 2.
3) Penguat utama disediakan hanya dalam satu arah untuk
pelat satu arah.
4) Pelat satu arah akan berperilaku dengan cara yang sama
dengan balok penyangga.

Contoh Penerapan Pelat Satu Arah:


Umumnya semua plat lantai Cantilever adalah lempengan satu
arah. Balkon dan teras adalah contoh praktis slab satu arah.
Syarat Pemakaian Pelat Satu Arah

• Jumlah bentang paling sedikit harus dua


• Panjang bentang bersebelahan yang paling besar di bagian
sebelah kiri dan sebelah kanan tumpuan tidak boleh 1,2 kali
lipat lebih besar dari panjang bentang bersebelahan yang
paling pendek.
• Beban harus merupakan beban terbagi rata
• Beban hidup harus 3 x lebih kecil dari beban mati
• Penggunaan koefisien momen:
– Momen lapangan : bentang bersih ln diantara tumpuan
– Momen tumpuan : bentang bersih rata-rata ln pada
sebelah kiri dan kanan tumpuan
Pelat Satu Arah
Pelat Satu Arah
Pelat Satu Arah
SIMBOL TUMPUAN YANG DIPAKAI

Tumpuan Ujung Tetap

Tumpuan Ujung Sederhana

Menerus diatas dua tumpuan


Koefisien momen dikalikan dengan wuln2
1/16 1/9 1/16

1/14 1/14

1/24 1/9 1/24

1/11 1/11

1/16 1/10 1/10 1/16

1/14 1/14

1/24 1/10 1/10 1/24

1/16 1/11
lanjutan
1/16 1/10 1/11 1/10 1/16

1/14 1/16 1/16 1/14

1/24 1/10 1/11 1/10 1/16

1/11 1/16 1/16 1/11

1/16 1/10 1/11 1/11 1/10 1/16

1/14 1/16 1/16 1/16 1/14

1/24 1/10 1/11 1/11 1/10 1/24

1/11 1/16 1/16 1/16 1/11


Pelat Dua Arah (Two Way Slab)

skema beban pada pelat dua arah


Karakteristik Pelat Dua Arah:

1) Slab dua arah didukung oleh balok di keempat sisi.


2) Rasio panel bentang lebih panjang (L) dengan panel
bentang lebih pendek (B) kurang dari 2 Jadi, L / B <2.
3) Penguat utama disediakan di kedua arah untuk slab dua
arah.
4) Pelat dua arah didistribusikan secara merata dan akan
mengurangi pembengkokan struktur.

Contoh Penerapan Pelat Dua Arah:


Jenis pelat ini digunakan dalam membangun lantai gedung
bertingkat dimana terdapat balok di semua sisi plat lantai.
Syarat Pemakaian Pelat Dua Arah

• Beban terbagi rata


• Membatasi perbedaan antara beban maksimum dan
beban minimum pada bentang pelat (wu min  0,4 wu mak)
• Membatasi perbedaan antar beban beban mak pada
bentang yang berbeda-beda (wu mak terkecil  0,8 kali wu
mak terbesar)
• Membatasi perbedaan dari panjang bentang, yi panjang
bentang terpendek  0,8 x panjang bentang terpanjang
• Momen lentur yang bekerja dalam jalur selebar 1 m

– Mlx = Momen lapangan maks per meter lebar arah x


– Mly = Momen lapangan maks per meter lebar arah y
– Mtx = Momen tumpuan maks per meter lebar arah x
– Mty = Momen tumpuan maks per meter lebar arah y
– Mtix= Momen jepit tak terduga per meter lebar arah x
– Mtiy= Momen jepit tak terduga per meter lebar arah y
• Penyaluran beban ke tumpuan

Lx

Ly

½.lx ½.lx

q q =1/2.wu . lx

Ly

q q =1/2.wu . lx

Lx
• Syarat untuk tulangan dan pelat
Penutup beton
Tidak langsung berhubungan dg tanah / cuaca
Jarak min tul utama 44 dan 56 : 40 mm
PBI = 25 mm 36 : 20 mm
Disarankan = 40 mm yang langsung berhubungan dg tanah / cuaca
19 dan 56 : 50 mm
 16 : 40 mm

h  80 mm
h  250 mm

Jarak mak tul utama


1,5 h atau 250 mm (untuk momen mak)
3,0 h atau 500 mm (untuk momen menurun)
Jarak mak tulangan distribusi 250 mm
Tebal minimum h:

fy fy fy fy
Komponen
400 240 400 240 400 240 400 240

Pelat mendukung
1/20 1/27 1/24 1/32 1/28 1/37 1/10 1/13
satu arah

Balok mendukung
1/16 /211 1/18,5 1/24,5 1/21 1/28 1/8 1/11
satu arah
Tulangan pembagi

• Untuk fy = 240 Mpa

0,25.b.h
As 
100

• Untuk fy = 400 Mpa

0,18.b.h
As 
100
DIAGRAM ALIR

Tentukan syarat batas

Tentukan panjang bentang

Tentukan tebal pelat

Hitung beban

Tentukan momen yang menentukan


• lanjutan
min    mak Hitung tulangan   mak

Pilih tulangan

s  smak Periksa lebar s  smak


retak

Tebal pelat &


tulangan memadai

Catatan :
Untuk fy = 240 (retak tidak diperhitungkan)
Untuk fy = 400 (lihat tabel 11 buku gideon seri 1)
SOAL:

240 3760 240

Diketahui:
fc’ = 15 Mpa (150 kg/cm2)
fy = 240 Mpa (2400 kg / cm2)
wl = 1,5 kN/m2 (150 kg/m2)
wd = 0,5 kN/m2 (50 kg/m2)
Tentukan penulangan pada pelat tersebut
Penyelesaian :
Tebal pelat
l 4000
hmin    15cm
27 27
beban :
wu  1,2 wd  1,6 wl
wd . pelat  0,15 x 24  3,6kN / m 2
wd .lantai  0,5kN / m 2
wd .total  4,1kN / m 2
wu  1,2 x 4,1  1,6 x1,5  7,3kN / m 2 (730kg / m 2 )
Momen lapangan

wu l 2  x7,3 x4   14,6kNm(1460kgm)


1 1
Mu 
2

8 8
Momen tumpuan
1
Mu  wu l 2  4,9kNm( 490kgm)
24

Hitung tulangan
h = 150 mm
Tebal penutup beton p = 20 mm
Diameter tulangan p = 12 mm
Tinggi efektif d =
d = h – p – ½ p
= 150 – 20 – ½ . 12
= 124 mm

Momen lapangan

Mu 14,6
  950kN / m 2

1x0,124
2
b.d 2
Dari tabel gideon seri 4 didapat
ρ = 0,0052 (dr interpolasi)
ρmin = 0,0058
ρmak = 0,0242
ρ < ρmin (pakai ρmin )

As = ρmin x b x d x 106
= 0,0058 x 1 x 0,124 x 106
= 719 mm2 (7,2 cm2)
Dipakai  12 – 150 (7,5 cm2)

Tulangan pembagi

0,25 x1000 x150


As   375mm 2 (3,7cm2 )
100
Dipakai tulangan 10 – 200 (3,9 cm2)
Momen tumpuan
Mu 4,9
  319kN / m 2

1x0,124
2
bxd 2

ρmin = 0,0058
As = ρ x b x d x 106
= 0,0058 x 1 x 0,124 x 106
= 719 mm2 (7,9 cm2)
Dipakai 12 – 150 (7,5 cm2)
Soal
Diketahui :

Data:
lx = 4 m
ly = 4,5 m
4m fc’ = 20 Mpa
fy = 240 Mpa
wu = 7,5 kN

4,5 m
Tabel 1. Momen Pelat Persegi akibat beban merata kondisi tumpuan bebas dan menerus Tabel 2. Momen Pelat Persegi akibat beban merata kondisi tumpuan bebas dan terjepit
atau terjepit elastis penuh
Momen Pelat persegi akibat beban merata (PBI'71) Momen Pelat persegi akibat beban merata (PBI'71)

Nilai Perbandingan Ly/Lx Nilai Perbandingan Ly/Lx


Kondisi Pelat Kondisi Pelat
Momen Pelat Momen Pelat 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 > 2,5
1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 > 2,5

2
Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mtx = - 0.001.q.Lx x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lx Lx
Mlx = 0.001.q.Lx2 x 44 52 59 66 73 78 84 88 93 97 100 103 106 108 110 112 125 Mlx = 0.001.q.Lx2 x 44 52 59 66 73 78 84 88 93 97 100 103 106 108 110 112 125
Mly = 0.001.q.Lx2 x 44 45 45 44 44 43 41 40 39 38 37 36 35 34 32 32 25 Ly
Mly = 0.001.q.Lx2 x 44 45 45 44 44 43 41 40 39 38 37 36 35 34 32 32 25
Ly
Mty = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mty = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 36 42 46 50 53 56 58 59 60 61 62 62 62 63 63 63 63 Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 52 59 64 69 73 76 79 81 82 83 83 83 83 83 83 83 83


Mlx = 0.001.q.Lx2 x 36 42 46 50 53 56 58 59 60 61 62 62 62 63 63 63 63 Mlx = 0.001.q.Lx2 x 21 25 28 31 34 36 37 38 40 40 41 41 41 42 42 42 42
2
Mly = 0.001.q.Lx2 x 36 37 38 38 38 37 36 36 35 35 35 34 34 34 34 34 13 Mly = 0.001.q.Lx x 21 21 20 19 18 17 16 14 13 12 12 11 11 11 10 10 8
Mty = - 0.001.q.Lx2 x 36 37 38 38 38 37 36 36 35 35 35 34 34 34 34 34 38 Mty = - 0.001.q.Lx2 x 52 54 56 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57

Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 48 55 61 67 71 76 79 82 84 86 88 89 90 91 92 92 94 Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 68 77 85 92 98 103 107 111 113 116 118 119 120 121 122 122 125
Mlx = 0.001.q.Lx2 x 48 55 61 67 71 76 79 82 84 86 88 89 90 91 92 92 94 Mlx = 0.001.q.Lx2 x 28 33 38 42 45 48 51 53 55 57 58 59 59 60 61 61 63
Mly = 0.001.q.Lx2 x 48 50 51 51 51 51 51 50 50 49 49 49 48 48 47 47 19 Mly = 0.001.q.Lx2 x 28 28 28 27 26 25 23 23 22 21 19 18 17 17 16 16 43
2
Mty = - 0.001.q.Lx2 x 48 50 51 51 51 51 51 50 50 49 49 49 48 48 47 47 56 Mty = - 0.001.q.Lx x 68 72 74 76 77 77 78 78 78 78 79 79 79 79 79 79 79

Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Mlx = 0.001.q.Lx2 x 22 28 34 41 48 55 62 68 74 80 85 89 93 97 100 103 125 Mlx = 0.001.q.Lx2 x 22 28 34 42 49 55 62 68 74 80 85 89 93 97 100 103 125
Mly = 0.001.q.Lx2 x 51 57 62 67 70 73 75 77 78 79 79 79 79 79 79 79 25 Mly = 0.001.q.Lx2 x 32 35 37 39 40 41 41 41 41 40 39 38 37 36 35 35 25
Mty = - 0.001.q.Lx2 x 51 57 62 67 70 73 75 77 78 79 79 79 79 79 79 79 75 Mty = - 0.001.q.Lx2 x 70 79 87 94 100 105 109 112 115 117 119 120 121 122 123 123 125

Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 51 54 57 59 60 61 62 62 63 63 63 63 63 63 63 63 63 Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 70 74 77 79 81 82 83 84 84 84 84 84 83 83 83 83 83


Mlx = 0.001.q.Lx2 x 51 54 57 59 60 61 62 62 63 63 63 63 63 63 63 63 63 Mlx = 0.001.q.Lx2 x 32 34 36 38 39 40 41 41 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Mly = 0.001.q.Lx2 x 22 20 18 17 15 14 13 12 11 10 10 10 9 9 9 9 13 Mly = 0.001.q.Lx2 x 22 20 18 17 15 14 13 12 11 10 10 10 9 9 9 9 8
Mty = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mty = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Mlx = 0.001.q.Lx2 x 31 38 45 53 59 66 72 78 83 88 92 96 99 102 105 108 125 Mlx = 0.001.q.Lx2 x 31 38 45 53 60 66 72 78 83 88 92 96 99 102 105 108 125
Mly = 0.001.q.Lx2 x 60 65 69 73 75 77 78 79 79 80 80 80 79 79 79 79 25 Mly = 0.001.q.Lx2 x 37 39 41 41 42 42 41 41 40 39 38 37 36 35 34 33 25
Mty = - 0.001.q.Lx2 x 60 65 69 73 75 77 78 79 79 80 80 80 79 79 79 79 75 Mty = - 0.001.q.Lx2 x 84 92 99 104 109 112 115 117 119 121 122 122 123 123 124 124 125

Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 60 66 71 76 79 82 85 87 88 89 90 91 91 92 92 93 94 Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 84 92 98 103 108 111 114 117 119 120 121 122 122 123 123 124 125
Mlx = 0.001.q.Lx2 x 60 66 71 76 79 82 85 87 88 89 90 91 91 92 92 93 94 Mlx = 0.001.q.Lx2 x 37 41 45 48 51 53 55 56 56 59 60 60 60 61 61 62 63
Mly = 0.001.q.Lx2 x 31 30 28 27 25 24 22 21 20 19 18 17 17 16 16 15 12 Mly = 0.001.q.Lx2 x 31 30 28 27 25 24 22 21 20 19 18 17 17 16 16 15 13
Mty = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mty = - 0.001.q.Lx2 x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2
Mtx = - 0.001.q.Lx x 38 46 53 59 65 69 73 77 80 83 85 86 87 88 89 90 54 Mtx = - 0.001.q.Lx x 55 65 74 82 89 94 99 103 106 110 114 116 117 118 119 120 125
Mlx = 0.001.q.Lx2 x 38 46 53 59 65 69 73 77 80 83 85 86 87 88 89 90 54 Mlx = 0.001.q.Lx2 x 21 26 31 36 40 43 46 49 51 53 55 56 57 58 59 60 63
Mly = 0.001.q.Lx2 x 43 46 48 50 51 51 51 51 50 50 50 49 49 48 48 48 19 Mly = 0.001.q.Lx2 x 26 27 28 28 27 26 25 23 22 21 21 20 20 19 19 18 13
Mty = - 0.001.q.Lx2 x 43 46 48 50 51 51 51 51 50 50 50 49 49 48 48 48 56 Mty = - 0.001.q.Lx2 x 60 65 69 72 74 76 77 78 78 78 78 78 78 78 78 79 79

Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 13 48 51 55 57 58 60 61 62 62 62 63 63 63 63 63 63 Mtx = - 0.001.q.Lx2 x 60 66 71 74 77 79 80 82 83 83 83 83 83 83 83 83 83


Mlx = 0.001.q.Lx2 x 13 48 51 55 57 58 60 61 62 62 62 63 63 63 63 63 63 Mlx = 0.001.q.Lx2 x 26 29 32 35 36 38 39 40 40 41 41 42 42 42 42 42 42
2 2
Mly = 0.001.q.Lx x 38 39 38 38 37 36 36 35 35 34 34 34 33 33 33 33 13 Mly = 0.001.q.Lx x 21 20 19 18 17 15 14 13 12 12 11 11 10 10 10 10 8
2
Mty = - 0.001.q.Lx2 x 38 39 38 38 37 36 36 35 35 34 34 34 33 33 33 33 38 Mty = - 0.001.q.Lx x 55 57 57 57 58 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57

Catatan: Catatan:
= Terletak bebas = Terletak bebas
= Menerus atau terjepit elastis = Terjepit penuh
• Momen
ly/lx = 1,125

Mlx = 0,001 . wu . (lx)2 . x (koef)


= 0,001 . 7,5 . (4)2 . 24
= 2,86 kNm

Mtx = 0,001 . wu . (lx)2 . x (koef)


= 0,001 . 7,5 . (4)2 . (-56)
= - 6,68 kNm

Mly = 0,001 . wu . (lx)2 . x (koef)


= 0,001 . 7,5 . (4)2 . 17
= 2,03 kNm

Mty = 0,001 . wu . (lx)2 . x (koef)


= 0,001 . 7,5 . (4)2 .(-47)
= - 5,6 kNm
Penulangan:
Tebal pelat = 100 mm
Selimut beton = 20 mm
 Tulangan = 10 mm
Tinggi efektif arah x (dx)
= 100 -20 – ½.10
= 75 mm
Tinggi efektif arah y (dy)
= 100 – 20 – 10 – ½.10
= 65 mm

dx dy
• Penulangan arah x
Mu = 2,86 kN

Mu 2,86
  508,9kN / m 2
1x 0,075
2 2
bxd
daritabel
Mu
 500    0,0027
bxd 2
Mu
 600    0,0032
bxd 2
maka

  0,0027 
8,978
0,0032  0,0027
100
  0,00274
 min  0,0058
   min   min
As   .b.dx
As  0,0058.100.7,5
As  4,35cm 2 ( 435mm 2 )
Dipakai tulangan 10 – 150 (As = 524 mm2)

Anda mungkin juga menyukai