Anda di halaman 1dari 5

Carpal tunnel syndrome

I. Definisi
Carpal tunnel syndrome adalah keadaan nervus medianus tertekan di daerah
pergelangan tangan sehingga menimbulkan rasa nyeri, parestesia, dan kelelahan
otot tangan. Tempat penekanan nervus medianus lainnya adalah di daerah siku. Ini
menyebabkan sindrom pronator, yaitu pada gerak pronasi lengan bawah secara
maksimal akan menimbulkan rasa nyeri.
CTS lebih sering pada wanita, puncaknya pada usia 42 tahun (40-60 tahun).
Risiko untuk menderita CTS sekitar 10% pada populasi dewasa.

II. Anatomi
Terowongan carpal merupakan kompartemen anatomi yang terletak di
dasar pergelangan tangan. Sembilan tendon fleksor dan saraf median melewati
terowongan karpal yang pada tiga sisinya dikelilingi oleh tulang karpal yang
membentuk lengkungan. Saraf dan tendon menyediakan fungsi, perasaan, dan
gerakan untuk beberapa jari. Otot-otot fleksor jari dan pergelangan tangan
termasuk tendon mereka berasal di lengan bawah di epikondilus medial sendi siku
dan menempel pada Metaphalangeal (MP), interphalangeal proksimal (PIP), dan
interphalangeal distal tulang jari-jari dan jempol (BSI). Terowongan carpal sekitar
selebar ibu jari dan batas yang terletak di lipatan kulit pergelangan tangan distal
distal dan meluas ke telapak untuksekitar 2 cm.

Saraf median dapat dikompresi dengan penurunan ukuran kanal,


peningkatan ukuran isi (seperti pembengkakan jaringan pelumas di sekitar tendon
fleksor), atau keduanya. Cukup melenturkan pergelangan tangan ke 90 derajat
akan mengurangi ukuran kanal.

Kompresi saraf median karena dijalankan dalam untuk ligamen karpal


transversal (TCL) menyebabkan atrofi eminensia tenar, kelemahan fleksor polisis
brevis, polisis opponens, polisis brevis abductor, serta kehilangan sensori dalam
distribusi saraf median distal ligamentum karpal transversal. Ada cabang sensorik
superfisial saraf median, yang cabang proksimal ke TCL dan perjalanan dangkal
untuk itu. Cabang ini Oleh karena itu terhindar, dan innervates telapak ke arah
jempol.

III. Etiologi
Sebagian besar kasus CTS (>50%) bersifat idiopatik, tetapi berbagai kondisi
dapat berkontribusi sebagai penyebab, yaitu:
1. kondisi kesehatan lain seperti artritis reumatoid, kelainan hormonal
tertentu seperti diabetes, kelainan tiroid, menopause, retensi cairan pada
kehamilan.
2. Karakteristik Fisik. Carpal tunnel seseorang dapat lebih sempit daripada
populasi umum.
3. Proses penuaan normal dengan peningkatan massa di tenosinovium.
4. Tekanan langsung atau lesi desak-ruang di dalam carpal tunnel dapat
meningkatkan tekanan pada nervus medianus dan menyebabkan CTS.
5. Tenosinovitis, yaitu peradangan membran musin tipis yang menyelimuti
tendon.
6. Sindrom Double-crush, yaitu terjadi kompresi atau iritasi nervus
medianus di atas pergelangan tangan.
7. Aktivitas yang membutuhkan penggunaan tangan dengan kombinasi
gerakan berulang pergelangan tangan atau jari dan pekerjaan yang
menggunakan alat yang menimbulkan getaran.
8. Faktor keturunan.
IV. Gejala klinik
Gejala CTS meliputi :
1. Rasa baal dan kesemutan yang hilang timbul di daerah yang dipersarafi nervus
medianus.
2. Nyeri yang menjalar atau meluas dari pergelangan tangan ke bahu atau turun
ke telapak tangan.
3. kelemahan di tangan dan cenderung menjatuhkan barang yang dipegang.
Gejala biasanya timbul bilateral, perlahan-lahan dan makin progresif. CTS
lebih sering mengenai tangan yang dominan.

V. Pemeriksaan Fisik
1. Tes Provokatif
 Manuver Phalen : siku pasien diletakkan diatas meja, lengan bawah
tegak lurus terhadap meja dan pergelangan tangan difleksikan. Posisi ini
ditahan selama 60 detik. Tes dikatakan positif bila rasa baal atau
kesemutan muncul pada jari-jari sisi radial.
 Tanda Tinel : Dilakukan dengan cara perkusi ringan dipergelangan
tangan bagian volar diatas nervus medianus untuk membangkitkan
sensasi kesemutan.
 Tanda Flick : Menggoyang atau menjentikkan tangan untuk meredakan
gejala yang timbul.

2. Pemeriksaan Sensorik
 Sensibilitas Getar : Garpu tala 256Hz digetarkan, lalu diletakkan diujung
jari pasien. Tes dianggap positif bila sensasi getar berkurang.
 Diskriminasi 2 titik : Gagal mengidentifikasi adanya 2 benda yang
menyentuh kulit dengan jarak lebih dari 6mm.

VI.Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrofisiologi Diagnostik
 Electromyography (EMG) : dapat ditemukan gelombang tajam, potensial
fibrilasi dan aktivitas insrsional yang meningkat.
 Kecepatan hantar saraf : sinyal akan tertangkap lebih lambat dan lemah.

2. Pencitraan
 MRI
 USG : terdapat peningkatan area cross-sectional dari nervus medianus di
carpal tunnel dibandingkan dengan kontrol.

VII. Penatalaksanaan
1. Bidai pergelangan tangan : biasanya digunakan pada pasien dengan gejala
ringan sampai sedang yang berlangsung kurang dari 1 tahun. Digunakan
untuk mereposisi tangan supaya tidak fleksi dan ekstensi tangan.
2. Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Berfungsi untuk menghilangkan
nyeri jika terdapat peradangan. Contoh: ibuprofen, ketoprofen, dan
naproxen.
3. Kortikosteroid. Disuntikan langsung ke carpal tunnel untuk menghilangkan
nyeri. Digunakan untuk menghilangkan nyeri dan mengurangi peradangan,
sehingga mengurangi tekanan.
4. Operasi. Jika gejala CTS menetap disarankan untuk melakukan operasi
carpal tunnel. Bertujuan untuk mengurangi tekanan di carpal tunnel yaitu
dengan cara membelah lapisan transcutaneus (TCL/Transcutaneus layer).

Anda mungkin juga menyukai