Anda di halaman 1dari 3

INSISI ABSES

STANDAR No. Dokumen : /SOP/UKP-7/ /2017


No. Revisi :
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
PROSEDUR Halaman : 1/2

PUSKESMAS
drg. Mia Puspitawati
CIKARO
NIP.197501072005012005

PENGERTIAN Insisi abses adalah suatu tindakan melakukan irisan atau sayatan pada abses
untuk mengeluarkan pus yang ada di dalamnya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas kesehatan di
Puskesmas Cikaro dalam melakukan tindakan insisi abses.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPT Yankes Majalaya Nomor 440/006/SK/UPT/2017


tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di Puskesmas Cikaro.
REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2017
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer.
ALAT DAN 1. Kasa steril
BAHAN
2. Minor set
3. Plester
4. Duk bolong
5. Tampon
6. Obat anestesi lokal
7. Jarum beserta spuit
8. Sarung tangan steril
9. Povidon iodine
10. Nirbeken
11. Tempat sampah medis
PROSEDUR 1. Petugas kesehatan menyapa pasien
2. Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan evaluasi penilaian kondisi
awal pasien.
3. Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien
tentang rencana, maksud, dan tujuan dilakukannya tindakan medis
berupa insisi abses.
4. Petugas kesehatan mengisi formulir informed consent dan meminta
pasien atau keluarga pasien tandatangan formulir tersebut jika pasien
telah setuju dan mengerti.
5. Petugas kesehatan mempersiapkan posisi pasien dengan nyaman dan
relaks sehingga mempermudah petugas melakukan tindakan berupa insisi
abses.
6. Petugas kesehatan menyiapkan peralatan dan bahan sesuai kebutuhan.
7. Petugas kesehatan mencuci tangan sesuai prosedur
8. Petugas kesehatan menggunakan sarung tangan.
9. Petugas kesehatan melakukan aseptik berupa desinfeksi pada daerah
yang akan dilakukan insisi abses.
10. Petugas kesehatan melakukan dresing dengan duk bolong.
11. Petugas kesehatan melakukan anestesi lokal.
12. Petugas kesehatan melakukan insisi di daerah yang terdapat abses.
13. Petugas kesehatan mengeluarkan infiltrat dan pus dengan bersih dengan
cara memasukkan tampon yang telah diberikan povidon iodine ke dalam
rongga abses.
14. Tampon tidak boleh dimasukkan terlalu padat, kemudian disisakan untuk
mempermudah pengangkatan.
15. Ganti tampon tiap hari sampai sektet yang berwarna jernih.
16. Petugas kesehatan menutup daerah yang telah di insisi dengan kassa
yang telah diberi povidon iodine serta direkatkan dengan plester.
17. Petugas kesehatan selalu memperhatikan respon pasien dan penilaian
kondisi fisiologi pasien selama tindakan pembedahan minor.
18. Petugas kesehatan memberitahukan kepada pasien jika tindakan insisi
abses telah selesai dilakukan dan untuk datang kontrol kembali ke
Puskesmas dalam beberapa hari kedepan.
19. Petugas kesehatan meletakan alat medis yang telah digunakan ke dalam
bengkok atau nirbeken untuk dilakukan pengelolaan alat kesehatan
selanjutnya.
20. Petugas kesehatan melepaskan sarung tangan dan membuang bahan
medis habis pakai ke tempat sampah medis.
21. Petugas kesehatan mencuci tangan sesuai prosedur.
22. Petugas kesehatan mencatat pada rekam medis pasien dan buku
monitoring pembedahan.
HAL-HAL Pastikan suasana aman serta nyaman dalam melakukan tindakan medis berupa
YANG PERLU
pengangkatan jahitan
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT 1. Ruang tindakan
2. Unit pelayanan pemeriksaan umum
3. Unit pelayanan MTBS
4. Unit pelayanan KIA/KB
DOKUMEN 1. Formulir informed consent
TERKAIT
2. Buku monitoring pembedahan
3. Kartu rekam medis
REKAM Tanggal Mulai
HISTORIS No. Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PERUBAHAN

Anda mungkin juga menyukai