Sama halnya seperti organ gerak pada manusia, organ gerak reptilia juga terbagi
menjadi dua, yaitu organ gerak aktif dan organ gerak pasif. Organ gerak aktif terdiri dari otot
dan urat-urat yang menempel pada kerangka tulang. Disebut organ gerak aktif karena otot
akan berkontraksi jika terdapat stimulasi dari hasil kontraksi otot tersebut, maka anggota
tubuh akan mampu bergerak. Sedangkan organ gerak pasif adalah rangka tulang tempat otot
dan urat menempel. Disebut organ gerak pasif karena tulang tidak bisa berkontraksi seperti
otot yang dapat berfungsi sebagai penunjang sekaligus pelindung organ dalam tubuh. Organ
gerak memiliki sifat statis serta memerlukan organ gerak aktif untuk bisa benar-benar
melakukan gerakan. Meski berbeda fungsi, organ gerak aktif dan pasif ini saling
membutuhkan satu sama lain. Otot membutuhkan tulang untuk tempat melekat dan sebagai
alat penopang dalam tubuh. Sedangkan tulang membutuhkan otot agar dapat bergerak dengan
leluasa.
Reptilia memiliki sistem otot yang lebih kompleks dibandingkan dengan amfibia,
karena otot pada reptilia harus dapat mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat
daripada di dalam air. Otot-otot reptil digunakan untuk gerakan lateral tubuh dan
menggerakkan ruas tulang belakang. Jaringan anggota tubuh reptil bervariasi sesuai dengan
jenis gerakannya. Pada reptil terdapat septum lateral yang memisahkan otot epaxial dan otot
hypaxial. Terdapat otot yang agak panjang yang terdapat pada posisi dorsal tulang belakang
atau pada tengkorak. Pada hewan reptil seperti ular, sekala ventral digunakan untuk bergerak.
otot kecil berasal dari obliques dan rektus abdominis dari tulang rusuk ke kulit yang
mendasari sisik. Otot tubuh pada ular menghubungkan vertebrae dengan vertebrae, vertebrae
dengan rusuk, rusuk dengan rusuk, rusuk dengan kulit, dan kulit dengan kulit. Otot tersebut
ada yang panjangnya melebihi jarak yang ada, sehingga memungkinkan ular dapat bergerak
melingkar atau mengelilit. Ular juga dapat bergerak lurus ke depan, dan jalan meluncur
dengan bantuan sisik ventral di tanah, atau melekukkan tubuh dengan membuat sudut tajam
(Maya, 2021).
Kartika, N. A., Dewi, B. S., Rusita, R., & Fitriana, Y. R. (2021). Keanekaragaman dan
Kesamarataan Reptil pada Beberapa Tipe Habitat Di Universitas Lampung. Jurnal
JOPFE, 1(2), 20-30.
Fatmawati, N. A., Dewi, B. S., RUSITA, R., Fitriana, Y. R., & Febryano, I. G. (2021).
Keanekaragaman jenis reptil di Lab lapang Terpadu Universitas Lampung. Jrnal
Rimba Lestari, 1(2), 1-10.
Maya, S., Nur, R. A. 2021. Zoologi Vertebrata. Bandung: Widina Bhakti Persada
Srafida. 2021. Zoologi Vertebrata: Memuat Riset Terkini. Aceh: Syiah Kuala University
Press