Anda di halaman 1dari 5

R, Santoso. Rekonstruksi Skeletal Vertebrata.

Rekonstruksi Skeletal Vertebrata

Ra’apelia Santoso1.a, Ayu Wandira, Bhagas Adi Lokanata, Muhammad Yudo Benaziza, Sonya rejeki
siahaan, Defi Oktafiana, Hafizhah, Diannita salma, Luthfi Rayhan. Fauzia Surya Kencana, Febby
Wahyuningtyas Pratiwi, Syifa Faranabila
1
Program Studi Teknik Geologi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera
a
Email: raapelia.118150049@student.itera.ac.id

Abstract

Vertebrates are a subfilum of Chordata, including all animals that have vertebrae composed of
vertebrae. Vertebrates are the largest subfilum of chordates. Examples of vertebrate animals
are aves, amphibians, reptiles, pisces, and mammals. In this practicum, the practitioner
determines the orientation of the vertebrate body types of aves and mammals, determines the
location of dorsal-ventral, dextral-sinistral, and proximal-distal, and determines the skeletal
parts of the aves and mammals. In this practice the geological relation to vertebrates is the
determination of potentially potentially fossilized body parts by burial fossilization, namely the
vertebrae of the vertebrates and the cubit bones of the mammals that allow fossilization.
Vertebrate animals can be used as a determinant of the depositional environment. There are
structural differences in humans and elephants, although they are the same type of mammals

Keywords : Vertebrates, chordates, body orientation, burial fossils, mammals, aves

Abstrak

Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang
belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari chordata.
Contoh hewan vertebrata adalah aves, amfibia, reptil, pisces, dan mamalia. Pada praktikum
kali ini,praktikan menentukan orientasi tubuh vertebrata jenis aves dan mamalia, menentukan
letak dorsal-ventral, dextral-sinistral, dan proximal- distal, serta mentukan bagian-bagian
kerangka dari aves dan mamalia.pada praktikum kali ini hubungan ilmu geologi terhadap
vertebrata adalah penentuan bagian tubuh yang berpotensi terfosilisasi secara burial
fosilization, yaitu pada bagian tulang belakang dari vertebrata tersebut dan bagian tulang-
tullang hasta dari mamalia tersebut yang memungkinkan terfosilisasi. Hewan vertebrata dapat
dijadikan sebagai penentukan lingkungan pengendapan. Terdapat perbedaan struktur pada
manusia dengan gajah, walaupun sama sama jenis mamalia.

Kata kunci: Vertebrata, chordata, orientasi tubuh, burial fosilisasi, mamalia, aves
R, Santoso. Rekonstruksi Skeletal Vertebrata.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vertebrata merupakan kelompok hewan bertulang belakang. Vertebrata adalah
subfilum dari chordata, mencakum semua hewan yang memiliki tulang belakang yang
tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari chordata. Verebrata
dapat dimasukkan kedalam semua jenis amfibia, reptil, aves, serta hewan menyusui.
Praktikum rekonstruksi skeletal vertebrata kali ini dilakukan dengan cara mengetahui
dan menyebutkan tulang-tulang penyusun rangka dari aves, manusia dan gajah. Alat
peraga yang digunakan adalah seekor ayam yang masih utuh, dan gambaran kerangka
manusia serta gajah karena ketiganya merupakan contoh dari vertebrata. Setelah tau
jenis-jenis tulangnya, maka dapat diketahui bagian mana yang dapat terfosilisasikan.
Untuk mengetahui lebih jelasnya makan dilakukan praktikum kali ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana susunan dari kerangka vertebrata?
2. Apa saja jenis tulang pada vertebrata?
3. Bagaimana klasifikasi tulang berdasarkan bentuk dan letaknya?

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Dapat merekonstruksi skeletal vertebrata sesuai dengan susunan dan tatanannya
2. Dapat mengklasifikasikan tulang berdasarkan bentuk dan letak
3. Dapat menentukan jenis-jenis tulang vertebrata

1.4 Potensi dan Manfaat Praktikum


Potensi dari praktikum kali ini praktikan mampu dan memahami berbagai bentuk dan
macam dari vertebrata.
Manfaat dari praktikum kali ini mengetahui tentang vertebrata dengan rekonstruksi
skeletal vertebrata.

1.5 Tinjauan Pustaka


Vertebrata adalah kelompok hewan bertulang belakang. Jenis-jenis vertebrata ada aves,
reptilia, amfibia, mamalia, dan pisces. Untuk aves sistem skletalnya beradaptasi untuk
terbang. Kerangka tersebut sangat ringan, namun cukup kuat untuk menahan tekanan
pada saat lepas landas, terbang mendarat. Butung memiliki banyak tulang berongga
yang saling bersilang untuk menambah kekuatan struktur tulang. Untuk lebih
memahami dilakukan pembagian antara tulang aves dan tulang mamalia

 Kerangka tulang aves


Pada bagian caput terdapat tulang-tulang tengkorak kepala yang terdiri dari beberapa
tulang, yaitu rostum (paruh), cranium (tulang kotak otak), nares (lubang hidung), dan
tulang rongga mata. (Staf dosen Universitas Yogyakarta, 1990).
R, Santoso. Rekonstruksi Skeletal Vertebrata.

Rostum terdiri dari 2 bagian, yaitu os premaksila (paruh bagian atas yang langsung
berhubungan dengan nares) dan mandibula (paruh bawah). Kranium terdiri dari
os frontal (tengkorak bagian atas), os parietal, dan os oksipital. Sistem tulang belakang
(kolumna vertebralis) aves dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu
vertebra servikalis (leher), vertebra torakalis (bagian badan), synsacrum (menyatu pada
tulang punggung, juga menyatu pada pinggul), vertebra kaudalis (ekor),
dan pygostyle (ujung ekor). Ruas pertama pada vertebra servikalis disebut tulang atlas,
sedangkan ruas kedua disebut tulang aksis. Burung memiliki tulang leher (bagian
collum/cervix) yang lebih banyak dibanding binatang lainnya. Pada bagian truncus,
tepatnya bagian sternum (dada) terdapat cinglum anterior/ cinglum pektoral (gelang
bahu) yang dibentuk oleh tulang-tulang frucula (tulang garpu), korakoid (tulang leher),
dan skapula (tulang belikat).

 Kerangka tulang mamalia


Skeleton axial primitiv tersusun oleh notokord yang dapat ditemukan pada
perkembangan awal pada semua chordate yang selanjutnya digantikan oleh columna
vertebratalis. Skeleton axial terdiri dari tulang tengkorak, columna spinalis, vertebrae,
corpus dan sentrum, costae (rusuk), dan sternum. (Nurhayati, 2004).
Tulang tengkorak merupakan salah satu endoskelet yang terdapat di daerah kepala.
Tersusun oleh bagian–bagian tulang yang bermacam–macam yang menjadi satu
kesatuan yang kompleks. Pada Cranium terdapat neurocranium, splanchnocranium
(viscerocranium), dan dermatocranium. Neurocranium merupakan tulang tempat otak
disimpan. Splanchnocranium merupakan tulang atau skelet yang mengelilingi mulut,
faring, dan insang. Dan dermatocranium adalah seluruh skelet cranium yang berasal
dari penulangan dermal, baik neuro (Nurhayati, 2004).
Penulangan yang terjadi pada neurocranium menghasilkan 5 kelompok tulang yaitu
orbitoshenethmoid, sphenoid posterior, occipital, nasal, dan tulang–tulang kapsula
optik. Spanchnocranium tersusun atas suatu rangkaian yang mengelilingi bagian
anterior tructus digestivus dan tersusun atas cartilage yang berpasangan dan cartilage
medialis (Nurhayati, 2004).
Tulang anggota gerak atas meliputi tulang lengan atas (humerus), tulang hasta (ulna),
tulang pengumpil (radius), tulang pangkal tangan (karpus), tulang telapak tangan
(metacarpus), dan jari tangan (falang). Tulang hasta terletak satu garis dengan
kelingking, sedangkan tulang pengumpil terletak satu garis dengan ibu jari (Syamsuri,
2004).
R, Santoso. Rekonstruksi Skeletal Vertebrata.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Menganalogikan skeletal manusia dengan gajah


Pada struktur tubuh manusia dan tubuh gajah memiliki kesamaan, sebab keduanya
merupakan jenis mamalia. Namun tidak semua susunan tubuhnya sama, gajah
mempunyai struktur tulang tambahan pada bagian kepalanya, yaitu tulang gadingnya
(tusk) yang tidak dimiliki oleh manusia, selain itu gajah juga mempunyai tulang di
ekornya (tail), yang otomatis manusia tidak memilikinya. Struktur tulang pada alat
gerak manusia dan gajah selebihnya sama. Pada bagian kepala memiliki tulang cranium,
dan mandibel. Pada bagian kerangka penyusun bagan terdapat tulang clavicle, scapula,
sternum, ribs, ilium, sacrum, pubis dan ischlum. Pada alat kerak seperti kaki dan tangan
terdapat tulang humerus, radius, ulna, femur, carpals, metacarpals, phalanges, tarsals,
metatarsais, patella, tibia, dan fibula.

Gambar1. Struktur tulang gajah

2.2 Bagian tubuh dari vertebtara yang berpotensi terfosilisasi


Syarat fosilisasi terjadi salahsatunya adalah benda yang akan terfosilkan merupakan
benda yang keras dan tidak mudah hancur. Pada rekonstruksi ini praktikan memberi
contoh pada hewan vertebrata jenis aves yaitu ayam. Pada struktur tubuh ayam, tulang-
tulang yang berpotensi terfosilisasikan adalah tulang-tulang pada alat geraknya,sebab
tulang tersebut yang teridentifikasi merupakan bagian yang paling keras dari bagian
yang lain. Tulang pada ayam yang dapat terfosilkan adalah tulang humerus, tibia,
femur, dan metatarsus. Pada kondisi tulang tersebut terendapkan pada endapan sedimen,
dimungkinkan akan terjadi fosilisasi. Pada tulang-tulang lunak seperti sternum, tidak
dimungkinkan terjadinya fosilisasi dikarenakan bagian tulang yang paling lunak, dan
akan melebut bersama endapan-endapan sedimen yang melapisinya.
R, Santoso. Rekonstruksi Skeletal Vertebrata.

Gambar 2. Struktur kerangka aves

Dari terfosilisasinya tulang-tulang vertebrata, maka dapat di ketahui bahwa hewan


vertebrata dapat menentukan lingkungan pengendapan, sebab ketika hewan tersebut
mati di tempat asalnya, dimisalkan gajah yang mati di habitatnya yaitu di padang savana
dan kemudian tubuhnya terendapkan dengan lapisan-lapisan sedimen yang terjadi
ribuan tahun, dan kemudian membatu dan batu tersebut ditemukan mengandung fosil
kerangka gajah. Maka batuan ttersebut dapat diketahui lingkungan pengendapannya di
daerah padang savana.

3. KESIMPULAN

1. Susunan dari kerangka vertebrata dipastikan memilikii tulang belakang


2. Bagian tubuh vertebrata dapat terfosilisasikan secara burial yaitu tulang-tulang
yang keras
3. Hewan vertebrata dapat menentukan lingkungan pengendapan
4. Struktur tubuh gajah dan manusia memiliki perbedaan pada tulang ekor dan
tulang gading

4. REFERENSI
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/196307011988031-
SAEFUDIN/Sistematika_Vertebrata.pdf, diakses terakhir 2019-11-26
. Gardner. 1995. Anatomi. UI Press. Jakarta

Hildebrand, Milton.1988. Analisis of Vertebrate Structure. John Willey and Sons,


Inc. Canada

Nurhayati, Awik Puji Dyah. 2004. Diktat Struktur Hewan. ITS. Surabaya

Anda mungkin juga menyukai